c. tatalaksana
Faktor Risiko
Kondisi yang terkait dengan pembuluh darah yang mendekati cervix, seperti plasenta letak
rendah, plasenta previa, kehamilan multipel, dan terlebih lagi multi-lobulate plasenta dan insersi
velamentosa (terjadi pada 1% kehamilan dengan janin tunggal dan 10% kehamilan multifetal).
Sekitar 2% insersi velamentous dihubungkan dengan vasa previa. Plasenta membranacea juga
merupakan faktor risiko. Tidak jelas mengapa, tetapi fertilisasi in-vitro meningkatkan risiko vasa
previa (sekitar 1: 300 kehamilan). Banyak dari kondisi ini hadir dengan perdarahan vagina yang
harus dianggap sebagai gejala waspada untuk vasa previa.6
Diagnosis
Meskipun vasa previa dapat dikenali dalam skala abu-abu sebagai struktur linear di depan ostium
internum cervix, diagnosisnya jauh lebih sederhana dengan menempatkan kilatan warna Doppler
(warna atau
kekuatan) di atas serviks. Aliran arteri dan vena dapat dikenali. Meskipun beberapa telah
memperoleh diagnosis dengan scan perineum, gambar transvaginal jelas lebih unggul daripada
transabdominal.6 Dalam semua kehamilan, pemeriksaan yang direkomendasikan adalah
ultrasonografi.
Dalam kasus insersi tali pusat dan tidak ada lobus succenturiate, kemungkinan vasa previa dapat
diabaikan. Hanya kasus-kasus di mana plasenta rendah seharusnya diperiksa lebih hati-hati.
Dalam prakteknya, sapuan singkat dengan warna Doppler di atas ostium internum cervix
biasanya akan mendeteksi pembuluh abnormal di atas cervix. Jika ada sesuatu yang terlihat
berwarna, maka perlu dicurigai. Sonografi transvaginal (TV) dengan warna Doppler sangat ideal,
tidak hanya karena proksimal transduser ke ostium dan pembuluh tetapi juga pembuluh darah
yang berada dalam bidang koronal pasien lebih mudah dikenali pada pemeriksaan transvaginal
daripada sonografi tidak normal. Namun, karena waktu ekstra yang diperlukan dan invasif, ini
hanya dibenarkan ketika ada praduga yang cukup pada pemindaian perut atau faktor risiko
(plasenta dataran rendah, plasenta multi-lobus, kehamilan multipel, fertilisasi in-vitro, insersi tali
pusat yang tidak teridentifikasi, atau aliran abnormal di atas serviks) atau ketika ada alasan
tambahan untuk melakukan pemindaian TV.6
Pemeriksaan lain dengan amnioskopi dan tes kleihauer. Pada amnioskopi dapat dilihat pembuluh
darah yang melintang pada ostium uteri internum. Tes Kleihauer: Prosedur ini memperlihatkan
adanya sel-sel darah
merah janin dan menegakkan kepastian bahwa perdarahan berasal dari sirkulasi fetal.1 Selain itu,
MRI juga dapat digunakan.8
Pada USG, vasa previa tampak sebagai struktur ekolusen linier pada serviks. Dengan teknik
Doppler berwarna, maka aliran tampak pada pembuluh darah pada cervix ini. Sebagian besar
kasus vasa previa pada wanita asimptomatik dapat didiagnosis dengan USG dengan cara
mengevaluasi insersi tali pusat dengan US Doppler transvaginal dan US Doppler warna, jika
insersi tali pusat plasenta tidak dapat diidentifikasi atau jika plasentanya letak rendah. Sebagian
besar kasus vasa previa didiagnosis dengan US prenatal yang terdeteksi secara kebetulan pada
wanita yang dievaluasi untuk kejadian plasenta letak rendah.2
Telah ditunjukkan bahwa plasenta letak rendah atau previa pada trimester kedua adalah faktor
risiko yang penting untuk vasa previa, bahkan jika plasenta letak rendah atau previa tampak pada
trimester ketiga. Pada satu seri, 69% vasa previa pada persalinan memiliki plasenta previa pada
trimester kedua yang dilaporkan pada US mid-trimester ketiga untuk mem-follow up plasenta
letak rendah sebagai target evaluasi dengan Doppler untuk menilai kemungkinan vasa previa,
memberi dampak yang dramatis ketika kondisi ini terdiagnosis pada prenatal, berpotensi
menyelamatkan hidup pada manajemen perinatal.2
TS Page 1
c. Tatalaksana
1) Dengan adanya perdarahan fetal diperlukan kelahiran segera secara pervaginam ataupun dengan
section caesarea
2) Jika tidak ada perdarahan, mungkin diperlukan sectio caesarea tetapi bila ditunggu kelahiran
pervaginam, selaput ketuban dapat dipecahkan di tempat yang jauh dari pembuluh darah dan bayi
diekstraksi
3) Jika janin sudah meninggal, ditunggu kelahiran pervaginam
4) Post partum gambaran darah pada bayi harus diteliti dan kalau perlu dilakukan transfuse segera.1
Hasilnya meningkat secara nyata (97% ketahanan hidup 44%) ketika diagnosis
prenatal diikuti oleh bedah caesar dilakukan pada 35 minggu atau lebih awal jika
tanda-tanda persalinan atau ketuban pecah terjadi. Beberapa telah menganjurkan rawat
inap dari 30-32 minggu dengan kortikosteroid untuk membantu dalam
mempromosikan kematangan paru ketika serviks tidak menunjukkan panjang dan
tertutup. Ketika waktu memungkinkan, amniosentesis untuk menilai kematangan paru
dibenarkan.6 Rawat inap juga bertujuan untuk pemantauan ketat terhadap janin.7
Manajemen pada ibu hamil dengan vasa previa bertujuan memperpanjang kehamilan seaman
mungkin sambil menghindari komplikasi
yang dapat terjadi ketika selaput ketuban pecah atau persalinan terjadi. Istirahat panggul sering
disarankan dengan cara hubungan seksual harus dihindari.7
TS Page 2