Anda di halaman 1dari 6

SK 5 : Kondisi Postpartum

Monday, October 3, 2022 7:04 AM

PAYUDARA BENGKAK
Seorang perempuan berusia 28th, datang ke dokter dengan keluhan nyeri dan bengkak pada payudara kanan disertai Inverted Nipples
keluarnya lendir dari kemaluan yang berwarna kemerahan dan agak berbau busuk. Pasien melahirkan spontan 10 hari Mastalgia (Breast Engorgement) Subinvolusi
Sumber : kapita selekta & NCBI Sumber : kapita selekta & NCBI Sumber : kapita selekta & NCBI
yang lalu.
= Keadaan dimana papilla mammae terbenam / tidak menonjol ke aerola = Bengkak dan nyeri pada payudara yang terjadi karena akibat ekspansi dan penampungan ASI berlebih.
• Jika terbenam tidak dalam : ASI dapat dikeluarkan dengan pompa • Celah alvelous besar -> hangat, bengkak, nyeri -> penyempitan kapiler2 darah -> meningkatkan
Pasien menceritakan sejak 3 hari yang lalu payudara kanannya terasa bengkak, berwarna kemerahan dan teraba
• Jika sangat terbenam : perlu usaha setiap hari untuk mengeluarkan papilla mammae yang terbenam dengan jari tekanan arteri di payudara -> kompresi jar. Ikat & penurunan drainase limfatik -> pe aliran vena &
hangat. Keluhan ini diawali dengan rasa nyeri pada putting payudara terutama saat menyusui dan puting tampak lecet.
Sementara, putting kiri tampak masuk kedalam sehingga bayi mengalami kesulitan untuk menyusu. Pasien juga limfe -> duktus laktiferus sempit
merasakan badan agak demam. Keluar nanah dari payudara kanan disangkal. • Sering terjadi pada M1 setelah melahirkan

Hasil px fisik saat ini didapatkan KU baik, TD 120.80 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 37,6C, konjungtiva anemis. Px
mammae dextra tambak seperti gambar. Papilla mamme sinistra terlihat masuk ke dalam. Fundus uteri teraba 3 jari
dibawah pusat. Px genitalita, tampak perineum terjahit baik serta tampak lochia kemerahan dan berbau.

Kata Sulit :
= keadaan terhenti / retardasi dalam pro
1. Lochia : sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas
• Diikuti memanjangnya lokia dan pe
○ Lochia adalah keputihan yang dialami setelah persalinan pervaginam, berbau basi, seperti menstruasi
• Faktor risiko :
discharge
○ Multipara
○ Lochia rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik kaseosa
[sejenis substansi lemak yang menyerupai keju. zat ini berasal dari kelenjar minyak bayi dan terdiri dari sel • Etiologi : ○ Kehamilan > 1
minyak serta sel kulit yang telah mengelupas. zat ini menutupi janin selama tiga bulan terakhir. Kandungan a. Ada perlekatan yang membuat saluran susu lebih pendek dari biasanya -> putting terbenam -- Duktus latiferus bermuara langsung ke aerola (seharusnya ○ Overdistensi uterus
yang terdapat dalam zat tersebut terdiri dari air (80,5%), protein (10,3%) dan lipid (9,1%)] , lanugo [rambut ke sinus laktiferus) ○ Prolaps uteri
halus yang tumbuh di tubuh janin saat masih di dalam kandungan] dan mekonium, selama 2 hari pasca b. Perkembangan putting dalam rahim terlihat sekitar T3 dimana lubang susu berkembnag di epidermis -> Selama bulan 9, mengalami kanalisasi dan ○ Sesar
persalinan meoderm di bawahnya berproliferasi u/ menaikkan diatas areola yang mengarah ke pembentukan putting susu -> Pola perkembnagan yang salah di ○ Fibroid uterus
○ Lochia sanguinoleta : berwarna merah kekuningan berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan mesoderm gagal menaikkan putting di atas bidang areolar dan dapat mengakibatkan putting terbalik (terbenam) • Etiologi :
○ Lochia serosa : berwarna kekuningan, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7- 14 pasca persalinan • Gejala & manifestasi : ○ Retensi sisa plasenta
○ Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu ○ Ibu kesulitan dalam menyusui ○ Infeksi uterus
○ Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah, berbau busuk ○ Putting susu tertarik ke dalam ○ Fibroid uterus
○ Putting datar atau tenggelam ○ Endometritis
- Keluhan Utama : Nyeri dan bengkak pada payudara kanan disertai keluarnya lendir dari kemaluan yang berwarna • Derajat (grade) • Gejala & Manifestasi :
kemerahan dan agak berbau busuk ○ Px bimanual : uterus lbh bes
- RPS : ○ Kontraksi uruk
○ Sejak 4 hari yang lalu : rasa nyeri pada putting payudara terutama saat menyusui dan putting tampak ○ Perdarahan abnormal
lecet --- payudara kanan terasa bengkak, berwarna kemerahan, dan teraba hangat ○ Lochea rubra banyak persiste
○ Produk ASI pada payudara kanan tampak berkurang dan pada payudara kiri normal • Tatalaksana :
○ Nanah (-) • Etiologi : ○ Posisi Trendelenberg, psang
○ Puting payudara kiri tampak masuk ke dalam (inverted nipple), sehingga bayi mengalami kesulitan untuk ○ Terjadi 2-3 post partum (peningkatan prolaktin -> pe produksi ASI) -> ktidak seimbangan
menyusu antara produksi dan konsumsi ASI
○ Badan agak demam : 37,6°C (subfebris) ○ Jarang / tidak cukup sering menyusui (bonding, pembatasan, terlambat, cracked nipples,
- Vital Sign : makanan pendamping)
○ Keadaan umum baik ○ Implan payudara
○ Tekanan darah 115/80 mmHg • Gejala & Manifestasi :
○ Nadi 98x/menit ○ Nyeri
○ Suhu 37,6°C ○ Pembengakakan secara bilateral
- Kepala : ○ Teraba keras
○ Tanpa kemerahan & demam ○ Rangsang kontraksi : Meterg
○ Konjungtiva anemis
○ Grade 1 (shy nipples) • Tatalaksana : fundus uteri, rangsang puttin
- Abdomen :
 Tidak/sedikit fiborisis pada jar.lunak ○ Berikan ASI lebih sering / pompa ASI setiap 2-3 jam sekali ○ Dilatasi & kuratase u/ hilang
○ Fundus uteri teraba 2 jari di bawah pusat
 Duktus lactiferus normal ○ Menyusui dari kedua payudara ○ Antimikroba & Antibiotik : jik
- Genitalia
 Memungkinkan menyusui namun inisiasi menyusui akan kesulitan ○ Kompres air hangat sebelum meyusui selama 5 menit ○ Antibiotik : jika ada tanda inf
○ Perineum terjahit baik
○ Tampak lochia kemerahan dan berbau  Dilakukan penekanan ringan pada putting (finger pressure) -> puting akan keluar, beberapa lama kemudian akan masuk lagi ○ Memijat payudara dari pangkal ke papila sebelum menyusui
- Payudara ○ Grade 2 Metritis
○ Dekstra : membengkak (mastitis)  Fibrosis tingkat sedang = infeksi uterus pasca persalinan -> endo
○ Sinistra : pada papilla mammae terlihat masuk ke dalam (inverted nipple)  Px histologi -> berkas otot polis terlinhat membungkus stroma fibrosa
 Memungkinkan menyusui tapi bayi mungkin akan kelulitas menempel pada putting
LO :  Dilakukan penekanan ringan pada putting (finger pressure) -> puting akan keluar ketika ada penekanan, namun ketika dilepas, putting masuk lagi
1. Puerperium Fisiologis (jangka waktu, apa yg harus diperhatikan, perawatan payudara, dll) ○ Grade 3
2. Apa yg harus diperhatikan selama masa puerperium (gizi,dll)  Fibrosis sangat besar dan ada defisiensi jar. Lunak
3. Kelainan Payudara Post Partum (mastitis, mastalgia, cracked and inverted nipple, abses mammae)  Duktus laktiferus kecil -> menyempit
4. Masalah puerperium (lochia yang berbau, involusi uterus (infeksi))  Px histologis -> unit duktus terminal mengalami fibrosis dan atrofi
 Tidak dapat menyusui
 Putting tidak dapat ditarik keluar dan mengharuskan koreksi melalui bedah. Dilakukan penekanan ringan pada putting (finger pressure) -> putting
Puerperium Normal tidak keluar sama sekali
(sumber : kapita selekta, William Obstetri & fisiologi obstetri) • Tatalaksana :
• Puerperium (masa nifas) adalah 1 jam setelah plasenta lahir hingga 6 minggu (42 hari) setelahnya ○ Teknik hoffman -> cubit dengan 2 jari sembari narik
• Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan
• Nifas dibagi ke dalam 3 periode :
○ Puerperium dini yaitu masa pemulihan di mana ibu telah dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan, dari setelah ○ Nyeri -> PCT 500mg @4jam -> evaluasi 3 hari
melahirkan hingga 40 hari ○ Bromokriptin 2,5 mg -> agonis dopamin -> cegah sekresi prolaktin ENDOMETRITIS
○ Puerperium intermedial adalah pemulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu
○ Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi --- waktu untuk sehat sempurna bisa Mastitis
berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan Sumber : kapita selekta & NCBI
= peradangan payudara pd satu / kedua payudara karena sumbatan saluran susu & pengeluaran ASI yang
Perubahan Fisiologi kurang sempurna
a. Sesaat setelah melahirkan -> lemah fisik, gigil, tremor muskular, gigi menggeretak dalam 10-15 menit
b. Suhu : tidak lebih dari 38C (Reactionary Rise) & peningkatan pulsasi. Apabila tidak disebut Puerperal Pyrexia
• Klasifikasi
c. Uterus :
○ Nipple puller -> spuilt ○ Akut : setelah melahirkan ; o
 Ukuran uterus mengecil
biopsi
 Setelah 2 hari persalinan, tinggi uterus akan sekitar umbilikus
○ Kronis : karna sisa palsenta ;
 Setelah 2 minggu, akan memasuki panggul, dan setelah 6 minggu akan kembali ke ukuran semula
endometrium
 Penilaian Fundus Uteri :
• Manifestasi :
○ Demam
○ Nyeri ketika dirangsang px ab
○ Lokia bau dan purulen
○ Subinvolusi uterus
• Tatalaksana :
○ Antibioti hg 48 jam bebas de
○ Ampisilin 2 g @6jam IV + gen
○ Metronidazole 500mg IV @8

○ Pompa ASI
Prolaps Uteri
= Organ panggul turun melalui liang vagi
• Faktor risiko :
○ Sudah tua
Cracked Nipple (lecet) ○ Multipara
Sumber : kapita selekta & NCBI • Gejala & Manifestasi :
= Perlukaan (Fissura) pada putting susu yang disebabkan karena trauma pada putting susu saat menyusui, kadang kulitnya samapai terkelupas / luka berdarah -> ASI ○ Benjolan spt daging dr kema
berwarna pink ○ Grade :
i. >1cm diatas hymen
ii. <1cm diatas hymen
iii. >1 dibawah hymen
iv. Uterus seluruhnya di in

• Etiologi :
a. Perlekatan bayi dan ibu yang salat sat menyusui
b. Infeksi jamur Candida Albican -> karena monoliasis (sariawan) pada mulut bayi yang menular ke putting ibu
c. Bayi dengan lidah pendel (frenulum lingual ) -> bayi sulit hisap sampai kalang payudara -> hanya putting susu saja
d. Rasa nyeri timbul apabila ibu menhentikan menyusui dengan kurang hati2
e. Pemakaian sabun, alkohol, krim, zat iritan u/ cuci putting susu
• Gejala & Manifestasi : • Tatalaksana :
○ Luka lecet kekuningan -> Terlihat ada celah-celah ○ Observasi -> grade 1 dan 2 ->
○ Tanda inflamasi/ kemerahan -> kulit terkelupas/berdarah -> rasa sakit menyusui ○ Konservatif -> latihan otot da
○ Nyeri teriris/terbakar
○ Teriris : perlekatan / hisapan kurang efejtif
○ Terbakar : infeksi jamur
• Penecgahan :
○ Tahu posisi menyusui yang benar
 Involusi Uterus (Involutio Uteri) ○ Tahu cara melepas bayi dari payudara
○ Jangan pernah mencuci daerah areola dan putting dengan sabun
○ Histerektomi -> grade 3 & 4
• Tatalaksana :
○ Perbaiki posisi menyusui -> mulai dari payudara yang tidak sakit
○ Oleskan putting dengan ASI biarkan kering (first line) // lanolin topikal sbg pelindung mammae slm 24 jam / lebih (alternatif
○ Jika luka tidak terlalu nyeri -> lanjutkan pemberian ASI.
○ Jika nyeri parah -> perah ASI
○ Jika nyeri parah -> obat analgesik
○ Penggunaan BH sbg penyangga

• Sering terjadi minggu 3-4 postpasrtum


• Dapat menurunkan produksi ASI shg ibu akan berhenti menyusui
• Etiologi : infeksi S. aureus, S, viridians ; stasis ASI ; primipara, stres
• Patofisiologi :
○ Infeksi

sumber kuman : hidung dan mulut bayi


○ Stasis ASI

• Gejala & Manifestasi :


○ Unilateral
○ Demam
○ Nyeri, Eritema, Pembengkakan
• Tatalaksana :
○ Kompres dingin -> mengurangi bengkak
• Mekanisme Involusi Uteri : ○ Masase punggung -> rangsang oksitosis -> ASI menetes
○ Antipiretik : parasetamil 3x500 mg PO
○ Antibiotik -> habiskan!
 Kloksasilin 4x500 mg PO 10-14 hari
 Eritromisin 3x250 g PO 10-14 hari
 Dicloksasilin 500 mg / 6 jam

○ Tetap menyusui yg tidak nyeri -> hindari stasis ASI -> memperparah inflamasi
 Mulai pd yg tidak sakit
 Let down sebelum pindah ke payudara sakit
○ Monitoring 72 jam
• Jenis :

d. Serviks :
○ Setelah melahirkan, involusi serviks dan segmen bawah uterus berbeda dan tidak kembali seperti sebelum
hamil
○ Kanalis servikalis menjadi lebar dan longgar
○ Setelah partus, bentuk serviks agak menganga seperti corong, berwarna merah kehitaman Abses Mamamae
○ Konsistensinya lunak, terkadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil Sumber : kapita selekta & NCBI
○ Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari, dan setelah 7 = adanya fluktuasi (pergerkan cairan saat palpasi) yaitu pus dipayudara akibat respon inflamasi
hari terbuka untuk 1 jari
e. Endometrium :
○ Regenerasi terjadi hingga minggu ke-3, kecuali tempat perlekatan plasenta (6 minggu)
f. Darah Lochia :
○ Lochia adalah cairan yang mengandung sisa jaringan uterus/nekrotik yang keluar selama mas nofas berisi
eritrosit, desidua, sel epitel , dan bakteri
○ Jenis2 Lochia :
• Px USG -> deteksi
• Etiologi : infeksi, stasis ASI, merokok
• Gegala & Manifestasi :
○ Unilateral
○ Nyeri + fluktuasi/pus
○ Edema, demam, pembesaran limfonodi axillaris +/-
• Tatalaksana :

○ Insisi dg anestesi lokal -> mengeluarkan pus -> drainase dg pipa/handscoon


○ Insisi sebaiknya dibuat sejajar dg duktus laktiferus u/cegah keruskan pada jalannya duktus

TS Page 1
oses involusi
erdarahan uterus ireguler/berlebih

ar & lunak

en bau busuk

IV line, O2

gine (Methelergonovine maleate) PO 0,2 mg @4jam selam 24-48 jam, masase


ng, oksitosisn IM/IV
kan sisa plasenta
ka ada tanda endometritis & infeksi
feksi

o, endomio, endopara

organisme stretococus, staphylococus, e coli ; tanda infiltrasi neutrofil pd px

; abortus inkomplit ; IMS misal klamidia, ; AKDR ; sel limfosit & plasma di stroma

bdomen & bimanual

emam
namisin 5mg/kgbb @24jam IV
8jam

ina akibat kelemahan struktur penyokong dasar panggul

aluan sebesar telur ayam, semakin besar saat mengejan

ntroitus vagina

> memeriksakan diri scr berkala u/ perkembangan gejala / gangguan


asar panggul (senam kegel)

TS Page 2
• Etiologi : infeksi, stasis ASI, merokok
• Gegala & Manifestasi :
○ Unilateral
○ Nyeri + fluktuasi/pus
○ Edema, demam, pembesaran limfonodi axillaris +/-
• Tatalaksana :

○ Insisi dg anestesi lokal -> mengeluarkan pus -> drainase dg pipa/handscoon


○ Insisi sebaiknya dibuat sejajar dg duktus laktiferus u/cegah keruskan pada jalannya duktus
○ Antibiotik : kloksasilin 500mg PO tiap 6 jam 10-14 hari
○ Analgesik

○ Produksi lochi akan bertahan hingga minggu 4 Galaktokel / Kista Lacteal


○ Selama minggu 5 dan 6 postpartum, sekresi lochia sudah jatuh berkurang dan berhenti minggu 8 Sumber : kapita selekta & NCBI
g. Vagina : = kista pada payudara yang berisi ASI sbg akibat obstruksi duktus
○ Pada minggu ke-3 akan mengecil dan timbul rugae kembali
○ Pada awal masa nifas, vagina dan ostiumnya membentuk saluran yang berdinding halus dan lebar yang
ukurannya berkurang secara perlahan namun jarang kembali lagi ke ukuran saat nulipara
○ Rugae mulai muncul kembali pada minggu ke-3, namun tidak semenonjol sebelumnya
○ Epitel vagina mulai berproliferasi pada minggu ke 4-6, biasanya bersamaan dengan kembalinya produksi
estrogen ovarium
h. Dinding Abdomen :
○ Striae akan berkurang
i. Saluran Kencing
○ Kembali normal dalam 2-8 minggu tergantung dari kondisi sebelum persalinan, lama kala 2, dan besarnya
tekanan kepala janin saat persalinan
j. Bekas Impantasi Uri (Plasenta)
○ Placental bad mengecil karena kontraksi, menonjol ke cavum uteri dengan diameter 7,5 cm
○ Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu ke-6 2,4 cm hingga akhirnya pulih
k. Jalan Lahir
○ Luka-luka pada jalan lahir, bila tidak disertai infeksi, akan sembuh dalam 6- 7 hari
l. Rasa Sakit (after pain)
○ Rasa meriang atau mules-mules yang disebabkan oleh kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari
postpartum
○ Ibu pasca melahirkan perlu diberi pengertian mengenai after pains ini dan apabila rasa sakit ini terlalu
mengganggu maka dapat diberikan obat pereda nyeri dan obat anti mulas • Etiologi
○ Dibarengi oksitosin yang keluar saat menyusui akan meningkatkan kontraksi uterus ○ Obstruksi duktus laktiferus
○ Karakteristik : ○ Engorgemet
• Terjadi 2-3 pertama puerperium ○ Mastitis
• Nyeri abdomen & punggung • Gejala & Manifestasi :
• Nyeri kuat, reguler, terkoordinasi ○ Masa padat tanpa nyeri saat laktasi / bbr minggu/bln
• Intensitas, frekuensi, dan regularitas menurun setelah hari 1 postpartum ○ Permukaan rata, mobile, konsistensi padat, batas tegas
m. Pembuluh Darah Uterus ○ Lokasi : sal duktud, terserung subareola
○ Pada waktu hamil uterus memerlukan banyak darah, yang dicukupi dengan melebarnya pembuluh darah ○ ASI tidak keluar
dan timbulnya pembuluh darah baru • Tatalaksana
○ Setelah persalinan, pembuluh-pembuluh darah ekstrauterin mengecut hampir sama dengan sebelum hamil ○ Asimtomatik & ukuran x besar -> Observasi
○ Pembuluh-pembuluh darah sebagian besar tersumbat oleh hialin dan timbul pembuluh darah baru yang ○ Simtomatik : masase + pompa ASI, kompres es, bra pas, aspirasi
kecil
n. Perineum :
○ Bengkak hilang setelah 1-2 minggu
○ Tonus otot mungkin/tidak dapat kembali seperti semula tergantung luka

Perubahan Sistemik

a. Mood : depresi ringan & emosi tidak stabil. Abnormal : kebingungan, disorinetasi, tidak tertarik sama sekali
dengan bayinya
b. Kardiovaskular : volume darah kembali ke kondisi sebelum hari pada M10
CO naik setelah persalinan -> lama2 menurun -> Normal M2-16
c. Hematologi : konsentrasi Hb meningkat pada hari awal postpartum, faktor pembukuan (fibrinogen) meningkat
pada awal
d. Micturition : terjadi diuresis selama 2 hari pertama puerpurium, retensi dapat terjasi karena trauma spinchter/
perineum
e. Kulit : cenderung berkeringat
f. Berat badan : sedikit menurun 10 hari setelah melahirkan

Kunjungan Nifas
Menurut WHO, sebaiknya ibu nifat melakukan kontrol setidaknya 4 kali :

Perawatan Nifas

Postnatal Care

Manajemen Laktasi

TS Page 3
TS Page 4
TS Page 5
TS Page 6

Anda mungkin juga menyukai