Tutor 9
CHAPTER 4
Maternal Physiology
Williams Obstetrics (F. Cunningham, Kenneth Leveno, Steven
Bloom etc.) 24 ed
Introduction ● Reproductive Tract
● Breasts
➢ Selama kehamilan, akan terjadi adaptasi
● Skin
anatomi, fisiologi, dan biokimia pada tubuh Ibu.
● Metabolic Changes
➢ Adaptasi fisiologis di kehamilan normal dapat
● Hematological Changes
di-misinterpretasi sebagai keadaan patologis
● Cardiovascular System
dan juga dapat memperparah penyakit yang
● Respiratory Tract
sudah ada.
● Urinary System
➢ Hampir setiap sistem organ mengalami
● Gastrointestinal Tract
perubahan anatomis dan fungsional yang
● Endocrine System
dapat mengubah kriteria diagnosis dan
● Musculoskeletal System
pengobatan penyakit.
● Central Nervous System
Reproductive
Tract
Uterus, Cervix, Ovaries, Fallopian
Tube, Vagina & Perineum
Reproductive
Tract Uterus
★ Nonpregnant → berat 70 g & padat (kecuali pada rongga 10mL/kurang)
★ Selama kehamilan → menjadi organ otot relatif tipis dengan kapasitas yang cukup
untuk janin, plasenta, dan amnionic fluid (sekitar 5L tetapi bisa 20L/lebih)
★ Pada akhir kehamilan → kapasitas 500-1000 lebih besar dengan berat yang
mencapai 1100 g
Pembesaran Uterine
● Stretching & hipertrofi miosit serta akumulasi jaringan fibrosa & peningkatan
kandungan jaringan elastis untuk menambah kekuatan pada dinding rahim
● Dinding korpus menebal pada beberapa bulan pertama, tetapi kemudian menipis
secara bertahap
● Most marked di fundus
Reproductive Uterus
Tract Myocyte Arrangement Contractility
● Awal kehamilan → irregular & painless
● Outer layer → melengkung di atas fundus ● Trimester 2 →muncul tiba-tiba, kadang-
& meluas ke ligamen kadang, & tidak berirama
● Middle layer → dense network of muscle ● Beberapa minggu terakhir → Infrequent
fibers ● 1 / 2 minggu terakhir → Sering (setiap 10-
● Internal layer → sphincter-like fibers 20 min), dapat menyebabkan tidak nyaman
Diastasis Recti
➔ Otot-otot dinding perut terpisah karena tidak
tahan terhadap ketegangan yang dialami
SKIN
Hyperpigmentation
● Linea Nigra → Garis tengah dinding perut anterior berpigmentasi
coklat tua-hitam
● Chloasma / Melasma Gravidarum (Mask of Pregnancy) → Bercak
kecoklatan irregular pada wajah dan leher
● Pigmentasi pada areola dan kulit genital
Ghrelin
● Peptide disekresikan utamanya oleh lambung → sebagai respons terhadap rasa lapar
● Bekerja sama dengan faktor neuroendokrin lainnya, ex. Leptin dalam modifikasi homeostasis energi
● Diproduksi juga dalam plasenta dan kemungkinan memiliki peran dalam pertumbuhan janin dan proliferasi sel
● Pada Trimester kedua → puncak kadar ghrelin serum ibu meningkat dan terjadi penurunan hingga aterm
Electrolyte & Mineral Metabolism
❏ Pada kehamilan normal → +- 100 mEq natrium & 300 mEq kalium dipertahankan
❏ Walaupun filtrasi glomerulus natrium dan kalium meningkat, o ekskresi elektrolit tidak berubah selama kehamilan, penyebabnya
adalah akumulasi total natrium dan kalium,serta konsentrasi serum yang mengalami ⇒ sedikit penurun volume plasma yang
meningkat
❏ Selama kehamilan → Kadar kalsium total ⇒ kalsium terionisasi dan tidak terionisasi mengalam penurunan,diikuti juga konsentrasi
albumin plasma yang menurun
❏ Pemenuhan asupan kalsium yang cukup juga penting untuk remaja yang sedang hamil ⇒ tulang-tulang masih berkembang
❏ Selama kehamilan juga Kadar magnesium juga mengalami penurunan
❏ Ambang ginjal untuk ekskresi fosfat anorganik meningkat pada kehamila ⇒ kadar kalsitonin yang meningkat
Terdapat beberapa alasan Kebutuhan Yodium juga ikut meningkat pada kehamilan normal :
1. Peningkatan Produksi tiroksin (T4) ibu → mempertahankan eutirodisme ibu & untuk transfer hormone tiroid ke janin ada awal
kehamilan sebelum tiroid janin berfungsi
2. Peningkatan produksi hormone tiroid janin → selama paruh kedua kehamilan berperan pada kebutuhan yodium yang meningkat →
iodida mudah melewati plasenta → Pada awal kehamilan laju filtrasi glomerulus iodide mengalami peningkatan 30 – 50%
3. Jalur utama ekskresi yodium → Ginjal
4. Produksi hormone tiroid yang meningkat, kebutuhan yodium janin, dan pembersihan ginjal yang signifikan → kebutuhan yodium
makanan juga lebih tinggi selama kehamilan normal
5. Plasenta juga memiliki kemampuan untuk menyimpan yodium
Hematological Changes
Blood Volume
★ Hipervolemia berkaitan dengan kehamilan normal → +- 40-45%
★ Beberapa fungsi dari Hipervolemia yang diinduksi saat kehamilan :
1. Sebegai pemenuhan kebutuhan metabok uterus yang membesar dan sistem vascular yang sangat hipertrofi
2. Sebagai penyedia nutrisi dan elemen yang berlimpah → pendukung pertumbuhan plasenta dan janin yang cepat
★ Pada trimester pertama volume darah ibu mulai meningkat dan volume darah ibu meningkat paling cepat pada trimester kedua, berbeda
ketika trimester ketiga volume darah ibu meningkat secara lambat
★ Pada 12 minggu menstruasi → peningkatan volume plasma → +- 15%
★ Ekspansi volume darah dihasilkan → plasma dan eritrosit yang meningkat
★ Jumlah eritrosit yang meningkat → +- 450 mL
Hemoglobin Concentration & Hematocrit
★ Selama kehamilan → Kosentrasi Hemoglobin & Hematocrit mengalami sedikit penurunan
yang disebabkan oleh augmentasi plasma yang tinggi → sehingga kekentalan darah juga ikut
menurun
★ Saat aterm Konsetrasi Hb → +- 12,5 g/dL,namun pada +- 5 wanita → dibawah 11,0g/dL →
utamanya pada Trimester ketiga Abnormal disebabkan oleh berkurangnya zat besi daripada
hypervolemia kehamilan
Iron Metabolism
Storage Iron
● Pada Wanita dewasa normal total kandungan besi → +- 2,0 - 2,5 g
● Pada Wanita muda normal kandundan besi → +- 300 mg
● Kandungan besi total → Hemoglobin atau miglobin
Iron Requirements
❖ Pada kehamilan normal membutuhkan → +- 1000 mg zat, +- 300 mg ⇒ akan ditransfer secara aktif ke janin dan plasenta,
200 mg lainnya hilang melalui beberapa jalus ekskresi normal,utamanya melalu saluran cerna
❖ Diwaktu yang sama → produksi sel darah merah janin tidak terganggu akibat dari plasenta yang sedang aktif mentransfer
zat besi, sekalipun ibunya mengalami anemia defisiensi besi yang parah
➢ Pada kasus yang parah dideteksi nilai Hb ibu → 3/dL,sedangkan janin memiliki konsentrasi Hb → 16 g/dL
The Puerperium
● Pada umumnya → tidak semua penambahan zat besi ibu dalam bentuk Hb dapat hilang dengan
persalinan normal
● Pada persalinan pervaginam dan Postpartum pertama ⇒ hanya sekitar ½ dari eritrosit tambahan
yang hilang pada Sebagian besar Wanita ⇒ tempat implantasi plasenta, episiotomy atau laserasi ,
dan lokia
● Jumlah rata-rata eritrosit ibu yang hilang sebelum persalinan pervaginam dari satu janin ⇒ +- 500-
600 mL darah lemgkap, sedangkan pada persalinan sesar atau persalinan pervaginam bayi kembar ⇒
+-1000 mL
Immunological Functions
❖ Kehamilan adalah kondisi proinflamasi dan antiinflamasi,bergantung pada
tahap kehamilan
❖ Beberapa Fase Kehamilan :
➢ Kehamilan I → Proinflamasi
➢ Implantasi & Plasentasi → blastokista harus menembus lapisan epitel
rongga Rahim → menginvasi jaringan endometrium
➢ Trophoblast → harus mengganti endothelium & otot polos pembuluh
darah ibu mengendalikan suplai darah yang memadai untuk plasenta
➢ Parturition → ditandai dengan masuknya sel-sel imum ke
myometrium → pengendalian proses inflamasi
❖ Komponen penting antiinflamasi dari kehamilan biasanya melibatkan →
penekanan sel-T-Helper (TC) dan T-Sitotoksik (TC) 1 → mengurangi sekresi
Interleukin-2 (IL-2), Interferon-y, dan Tumor Nekrosis faktor-B (TNF-B)
Inflammatory Markers
Beberapa test yang dapat dilakukan dalam diagnosis inflamasi :
- Leukocyte Alka-line Fosfatase level → mengevaluasi gangguan
myeloproliferative dan ditingkatkan dimulai sejak awal kehamilan
- Concenctration of C-reactive protein, Acute-phase serum reactant →
berperan dengan cepat dalam menanggulangi trauma jaringan atau
inflamasi
- Levels of procalcitonin, a normal precursor of calcitonin → Di akhir
Trimester ketiga dan melalui beberapa hari pertama postpartum
mengalami peningkatkan → Infeksi bakteri yang berat tetapi pada infeksi
virus dan penyakit radang nonspesifik cukup rendah
Coagulation & Fibrinolysis
★ Pada kehamilan normal → Koagulasi maupun Fibrinolisis terjadi peningkatan, namun untuk
mempertahankan hemostasis tetap seimbang
★ Pada kehamilan multifetal → Koagulasi maupun Fibrinolisis terjadi peningkatan yang signifikan
○ Wanita normal tidak hamil Fibrinogen plasma (fakor I) → +- 300 mg/dL dengan kisaran +-
200-400 mg/dL, sedangkan pada kehamilan normal → Konsentrasi Fibrinogen meningkat →
+- 300 - 600 mg/dL
○ Akhir kehamilan/trimester ke-3 konsentrasi fibrinongen → +- 450 mg/dL dengan kisaran +-
300 - 600 mg/dL
★ Beberapa perubahan kadar faktor koagulasi yang diinduksi pada kehamilan dapat diduplikasi
dengan pemberian tablet kontrasepsi estrogen+progestin pada Wanita tidak hamil
★ Produk akhir dari kaskade koagulasi Pembentukan fibrin
- Fungsi utama dari sistem fibrinolitik → menghilangkan kelebihan fibrin
★ Aktivitas tPA (Tissue Plasminogen Activator) → Pada kehamilan normal secara bertahap terjadi
penurunan
Platelets
● +- 10% wanita →kompresi terlentang pada pembuluh darah besar oleh uterus
→ Hipotensi arteri yang signifikan,sehingga biasanya disebut sebagai
sindrom hipotensi terlentang
● Ketika terlentang → tekanan arteri uterine,aliran darah secara signifikan
lebih rendah dari arteri brakialis
Renin, Angiotensin II & Plasma Volume
❖
Renin-Angiotensin-Aldosterone axis berhubungan erat dalam control tekanan darah melalui
keseimbangan natrium dan air
- Pada kehamilan normal → komponen tersebut meningkat
❖ Renin diproduksi oleh ginjal ibu dan plasenta dan peningkatan substrat renin (angiotensinogen)
diproduksi oleh hepar ibu dan janin → kadar angiotensinogen yang meningkat → produksi
estrogen yang meningkat selama kehamilan → untuk menjaga stabilitas tekanan darah pada
trimester pertama
❖ Angiotensi II berasal dari refrakter pembuluh darah individu atau bisa dikatakan sensitivitas yang
abnormal meningkat → perubahan dalam refrakter dinding pembuluh darah → perubahan volume
darah atau sekresi renin-angiotensin
- Repson vaskular terhadap angiotensin II biasanya berkaitan dengan progesterone
Cardiac Natriuretic Peptides
★ 2 spesies → Atrial Natriuretic Peptide (ANP) & B-type Natriuretic Peptide (BNP)
disekresikan oleh Kardiomiosit → respons terhadap perengangan dinding bilik →
mengatur volume darah dengan menghambat natriuresis,diuresis dan relaksasi otot
polos pembuluh darah
★ Selama kehamilan → Median tingkat BNP stabil ⇒ nilai <20 pg/mL,namun akan
meningkat ketika terjadi preeklamsia berat
★ Spesies ke-3 → C-Type Natriuretic Peptide (CNP) → kebanyakan disekresikan
oleh jaringan nonkardiak ⇒ berperan dalam pengaturan pertumbuhan tulang janin
Prostaglandins
★ Selama kehamilan → Pengontrolan tonus pembuluh darah,tekanan darah dan
keseimbangan natrium berkaitan dengan Produksi Prostaglandin yang
meningkat
★ Di akhir kehamilan → Sintesis Prostaglandin E2 medula ginjal meningkat pisat
dan diperkiran bersifat natriuretic
★ Di Akhir Kehamilan → Prostasiklin (PGI2) Protaglandin utama dari endotel
→mengalami peningkatan,mengatur tekanan darah dan fungsi trombosit ⇒
Karakteristik resistensi angiotensin pada kehamilan normal
Endothelin
Beberapa endotelin yang dihasilkan selama kehamilan :
1. Endotelin-I → vasokonstriktor kuat yang diproduksi oleh sel otot polos
endotel dan pembuluh darah ⇒ berperan pada pengaturan tonus vasomotor
lokal
2. Produksinya dirangsang → Angiotensin II, Arginin vasopressin, dan Trombin
3. Endotelin → merangsang sekresi ANP,Aldosteron, dan Katekolamin
4. Endotelin juga dapat ditemukan pada amnion,cairan amnion,desidua dan
plasenta
5. Selama kehamilan → sensitivitas pembuluh darah terhadap endotelin-I tidak
berubah
Nitric Oxide
Beberapa perubahan:
● Ukuran ginjal bertambah kira-kira 1,5 cm (Bailey, 1971).
● Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan aliran plasma ginjal meningkat pada
awal kehamilan.
○ 25% pada minggu kedua setelah pembuahan
○ 50% pada awal trimester kedua.
Gallbladder:
● Progesteron mengganggu stimulasi otot polos→ Kontraktilitas
kandung empedu berkurang dan menyebabkan peningkatan volume
residu
● Efek kehamilan pada konsentrasi asam empedu serum ibu belum
dikarakterisasi secara lengkap.
Endocrine
System
Endocrine System
Pituitary Gland:
● Cortisol
○ Konsentrasi serum kortisol yang bersirkulasi meningkat
○ Metabolisme tingkat pembersihan kortisol lebih rendah selama
kehamilan karena waktu paruhnya hampir dua kali lipat
● Aldosterone
○ Pada usia kehamilan 15 minggu, kelenjar adrenal ibu
mengeluarkan jumlah aldosteron yang sangat meningkat
○ Jika asupan natrium dibatasi, sekresi aldosteron meningkat lebih
jauh→ memberikan perlindungan terhadap efek natriuretik
progesteron dan peptida natriuretik atrium
Musculoskeletal
System
Musculoskeletal System
Eye:
● Tekanan intraokular menurun, sensitivitas kornea menurun
Sleep:
● Gangguan dimulai pada usia kehamilan 12 mingggu - 2 bulan
pascapersalinan
CHAPTER 7
Embryogenesis and Fetal
Morphological Development
Williams Obstetrics (F. Cunningham, Kenneth Leveno, Steven
Bloom etc.) 24 ed
Fetal period
Transisi embrionik ke janin ( 8 minggu setelah pembuahan/ 10 minggu setelah onset mens terakhir, panjang embrio semantara
hampir 4 cm
2 minggu gestasi
- Rahim ada di simfisis pubis (panjang ubun-ubun → bokong 6-7 cm)
- Tulang janin, jari tangan dan kaki telah berdiferensiasi
- Kulit kuku telah berkembang & dasar-sara rambut yang tersebar muncul
- Alat kelamin luar mulai menunjukkan tanda definit (laki2/perempuan)
- Mulai melakukan gerakan spontan
14 minggu kehamilan
- jenis kelamin dapat ditentukan oleh pengamat yang berpengalaman dengan inspeksi genitalia eksterna
16 minggu kehamilan
- Panjang ubun-ubun = 12 cm, W = 110 g
- Gerakan mata bertepatan dengan pematangan otak tengah
16 minggu kehamilan
- Panjang ubun-ubun = 12 cm, W = 110 g
- Gerakan mata bertepatan dengan pematangan otak tengah
20 minggu kehamilan
- titik tengah kehamilan yang diperkirakan dari awal menstruasi terakhir.
- W = 300 g , meningkat secara linear
- Janin bergerak setiap menit dan aktif 10-30% setiap saat
- Kulit janin menjadi kurang transparan, lanugo berbulu halus menutupi seluruh tubuhnya, dan beberapa rambut kulit kepala telah
tumbuh.
- Fungsi koklea berkembang antara 22 dan 25 minggu, dan pematangannya berlanjut selama enam bulan setelah melahirkan.
24 minggu kehamilan
- W = 630 g
- Kulit secara khas berkerut, dan timbunan lemak dimulai
- Kepala masih relatif besar, dan alis serta bulu mata biasanya kelihatan
- Periode kanalikular perkembangan paru-paru, di mana bronkus dan bronkiolus membesar dan duktus alveolar berkembang
(berusaha bernapas), tetapi banyak yang akan mati karena kantung terminal, yang diperlukan untuk pertukaran gas, belum
terbentuk
- Pada minggu ke-26, nosiseptor hadir di seluruh tubuh, dan sistem nyeri saraf berkembang
28 minggu kehamilan
- Panjang = 25 cm , W = 1000 g
- Kulit tipis berwarna merah dan ditutupi dengan vernix caseosa
- Membran pupil baru saja menghilang dari mata. Kedipan mata yang terisolasi mencapai puncaknya pada minggu ke-28.
- Neonatus normal yang lahir pada usia ini memiliki peluang 90 persen untuk bertahan hidup tanpa gangguan fisik atau
neurologis.
40 minggu gestasional
- dianggap sebagai istilah dari awal periode menstruasi terakhir
- anin sekarang sepenuhnya berkembang
- L = 36 cm, W = 3400 g
3 minggu
4 minggu
4 minggu
PLACENTAL PHYSIOLOGY AND FETAL GROWTH
- Dalam ruang intervili = darah ibu merupakan unit utama transfer ibu-janin
- Darah dari arteri spiral ibu secara langsung membasahi trofoblas.
- Ruang intervili → diangkut syncytiotrophoblast. Dengan demikian, vili korionik
dan ruang intervili berfungsi bersama sebagai paru-paru janin, saluran pencernaan,
dan ginjal
- Aliran darah intervili dan uteroplasenta meningkat sepanjang trimester pertama
kehamilan normal
- Aterm (37-40/42 weeks) : volume residu ruang intervili (140 ml), tapi saat sebelum
placenta
terjadinya aterm itu ukuran volumenya 2x lipat dari aterm ini
- Aliran darah uteroplasenta → aterm → diperkirakan 700 hingga 900 mL/menit,
dengan sebagian besar darah tampaknya mengalir ke ruang intervili.
Placental Transfer
Perpindahan darah ibu ke janin
EX: konsentrasi chorionic gonadotropin dan laktogen plasenta, yang jauh lebih rendah di plasma janin daripada di ibu
Transfer of Oxygen and Carbon Dioxide
- Terbatas aliran darah
- Menggunakan aliran darah uteroplasenta
- Pengiriman O2 = 8 mL O2/min/kg
- Nilai normal O2, CO2 dan ph dalam darah janin (ada di tabel)
- Karena aliran oksigen yang terus menerus dari darah ibu di ruang intervili ke janin,
saturasi oksigennya menyerupai di kapiler ibu
- Saturasi oksigen rata-rata
- darah intervili diperkirakan 65 sampai 75 persen, dengan tekanan parsial
(Po2) 30 sampai 35 mm Hg.
- vena umbilikalis serupa, tetapi dengan tekanan parsial oksigen yang agak
lebih rendah.
- Plasenta sangat permeabel terhadap karbon dioksida yang melintasi vili korionik dengan
difusi lebih cepat daripada oksigen
- PCO2 di arteri umbilikalis = 50 mm HG = sekitar 5 mm Hg lebih banyak daripada
di darah intervili ibu
- Darah janin punya afinitas < CO2 daripada darah ibu , ini mengakibatkan adanya
dukungan tf CO2 dari janin ke ibu. Hiperventilisasi ibu yg ringan mengakibatkan
penurunan kadar PCO2 itu = mendukung tf CO2 dari janin ke ibu
Selective transfer and facilitated
diffusion
Difusi sederhana = metode sederhana transfer plasenta , unit trofoblas dan vili korionik menunjukkan selektivitas yang sangat
besar dalam transfer
- Karena adanya difusi tadi, Adanya perbedaan konsentrasi metabolit yang berbeda di ke-2 sisi vili
- EX : kadar banyak zat yang tidak disintesis oleh janin lebih tinggi dibanding dlm darah ibu
- asam askorbat) → konsentrasinya 2-4x lebih tinggi dalam plasma janin dibandingkan plasma ibu
- Transfer besi searah → konsentrasi besi ibu < janin atau saat ADB ibu pun, massa HB janin normal
FETAL NUTRITION
Karena jumlah kuning telur dalam sel telur manusia sedikit, pertumbuhan embrio-janin bergantung pada nutrisi ibu selama 2 bulan
pertama. Selama beberapa hari pertama setelah implantasi, nutrisi blastokista berasal dari cairan interstisial endometrium dan
jaringan ibu di sekitarnya.
Hati, otot, jaringan adiposa dan hormon penyimpanan insulin terlibat dalam metabolisme nutrisi yang diserap usus ibu → Sekresi
insulin ditopang oleh peningkatan kadar glukosa dan asam amino serum., → penyimpanan glukosa sebagai glikogen di hati dan otot
→ asam amino sebagai protein dan selebihnya menjadi lemak → trimester 2 ( penyimpanan lemak ibu) → penurunan karena adanya
kebutuhan energi janin meningkat (trimester 3) → Menariknya, plasenta tampaknya bertindak sebagai sensor nutrisi, mengubah
transportasi berdasarkan suplai ibu dan rangsangan lingkungan
→ pas puasa, glukosa dilepaskan dari glikogen tapi glikogen yang disimpan itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi ibu
dan pertumbuhan janin
Glucose and Fetal Growth
- Pada pertengahan kehamilan, konsentrasi glukosa janin tidak tergantung dan dapat melebihi kadar ibu
- Glukosa = sebagai nutrisi utama pertumbuhan energi janin → mekanisme selama kehamilan untuk meminimalkan
penggunaan glukosa ibu sehingga suplai ibu yang terbatas tersedia untuk janin
- Laktogen plasenta manusia (hPL), suatu hormon yang secara normal melimpah pada ibu tetapi tidak pada janin, diyakini
menghambat pengambilan dan penggunaan glukosa perifer, sambil meningkatkan mobilisasi dan penggunaan asam lemak
bebas oleh jaringan ibu
FETAL ORGAN SYSTEM DEVELOPMENT
Amnionic Fluid Formation
Cairan amnion berfungsi untuk melindungi janin, memungkinkan perkembangan muskuloskeletal dan
melindunginya dari trauma. Ini juga mempertahankan suhu dan memiliki fungsi nutrisi minimal Faktor
pertumbuhan epidermal (EGF) dan faktor pertumbuhan seperti EGF, seperti faktor pertumbuhan
transformasi-β, hadir dalam cairan amnion. Menelan cairan ke dalam saluran pencernaan dan menghirup
ke dalam paru-paru dapat meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi jaringan ini
Cardiovascular System
9
Hematological Development
Konsentrasi protein plasma, albumin, lactic dehydrogenase, aspartate aminotransferase, -glutamyl transpeptidase, dan alanine
transferase semuanya meningkat, sedangkan kadar prealbumin menurun dengan usia kehamilan (Fryer, 1993). Saat lahir, rata-rata
konsentrasi protein plasma dan albumin dalam darah janin sama dengan kadar ibu (Foley, 1978).
Development of The Immunological
System
Immunological competence begins to develop late in the first trimester, antibodies in
the newborn most often reflect maternal immunological experiences.
1. Immunoglobulin G
Immunoglobulins consist almost entirely of maternal immunoglobulin G (IgG) →
transported from mother to fetus at approximately 16 weeks → fetus gains passive
immunity.
Newborns begin to produce their own IgG, but adult levels are not attained until the
age of 3 years.
2. Immunoglobulins M and A
Little IgM production by normal fetuses not exposed to infection, but with infection,
the IgM response predominates and remains so for weeks to months in the newborn. IgM
is not transported from the mother, but is produced in the fetus/newborn. In infants, adult
levels of IgM are normally attained by age 9 months.
Immunoglobulin A (IgA) ingested in colostrum provides mucosal protection against
enteric infections. There is only a small amount of fetal secretory IgA found in amniotic
fluid.
● 6th week → The cranial end of the neural tube → Forms 3 primary vesicles
● 7th week → 5 secondary vesicles develop (the telencephalon, diencephalon,
mesencephalon, metencephalon, myelencephalon
● End of the embryonic period → Completion of primary & secondary
neutralization
Spinal Cord
The inferior third of the neural tube forms the spinal cord
Embryo: Spinal cord extends along the entire vertebral column length →
After that, lags behind vertebral growth
At birth → Extends to L3
Adult → L1
Gastrointestinal System Development
1. Meconium
3. Pancreas
● Insulin-containing granules can be identified by 9 to 10 weeks, and insulin is
detectable in fetal plasma at 12 week
● Glucagon has been identified in the fetal pancreas at 8 weeks.
● Most pancreatic enzymes are present by 16 weeks.
Urinary System Development
Develops from
Intermediate
Mesoderm
Nephrogenic
Chords
Pronephros
Mesonephros
Metanephros
Functional Kidney
1. Pronephros
Develops at cervical region, is very primitive and will not form functioning kidney.
Consists of cell clusters, tubules and the pronephric duct that opens to the cloaca.
Degenerates at week 4.
2. Mesonephros
Develops late in the 4th week at the thoracic-lumbar region. Have mesonephric tubules
that are associated with capillaries. Can perform filtration and drains into mesonephric
(wolffian) duct that opens to the cloaca. Starts producing urine in the 5th week and
degenerate in the 11-12th week.
3. Metanephros
Develops in the 5th week at lower lumbar-sacral region and will form the functional
kidney. Starts functioning at 12 weeks. Ureteric bud forms the collecting portion of the
kidney while blastema cap forms the excretory portion (9-12 weeks).
● Although the fetal kidneys produce urine, their ability to concentrate and
modify the pH is limited even in the mature fetus.
● The glomerular filtration rate increases with gestational age from less than 0.1
mL/min at 12 weeks to 0.3 mL/min at 20 weeks. In later gestation, the rate remains
constant when corrected or fetal weight.
● The fetal kidneys start producing urine at 12 weeks. By 18 weeks, they are
producing 7 to 14 mL/d, an at term, this increases to 650 mL/d
Lung Development
Anatomical
Maturation
Surfactant
● Surfactants are compounds that lower the surface tension
● Surfactant is formed in type II pneumocytes that line the alveoli
● These cells are characterized by multivesicular bodies that produce the
lamellar bodies
● During late fetal life the intact lamellar bodies are secreted from the
lung and swept into the amniotic fluid
● At birth, with the first breath, an air-to-tissue interface is produced in
the lung alveolar -> Surfactant uncoils from the lamellar bodies ->
spreads to line the alveoli to prevent alveolar collapse during expiration
Surfactant
● 90% Lipid (glycerophospholipid)
● 10 % Protein (apoprotein)
● Synthesised in the type II pneumocytes.
● Apoprotein -> Endo Reticulum
● Phospholipid -> cooperative interactions of several cellular organelles
● Phospholipid is the primary surface tension-lowering component of
surfactant
● Apoproteins aid the forming and reforming of a surface film
Breathing
● Respiratory muscles develop early, and fetal chest wall movements are
detected by sonography as early as 11 weeks
● From the beginning of the fourth month, the fetus is capable of
respiratory movement sufficiently intense to move amniotic fluid in and
out of the respiratory tract.
Endocrine Gland Development
1. Pituitary Gland
Begins during week 4 of fetal development. The anterior pituitary gland develops from
oral ectoderm—the Rathke pouch—whereas the posterior pituitary gland derives from
neuroectoderm.
a. Adenohypophysis/Anterior Pituitary
Differentiates into 5 cells that secrete 6 protein hormones:
● Lactotropes → Prolactin (PRL)
● Somatotropes → Growth Hormone (GH) → Week 13
● Corticotropes → Adrenocorticotropic Hormone (ACH) → Week 7
● Thyrotropes → Thyroid-stimulating Hormone (TSH)
● Gonadotropes → Luteinizing Hormone (LH) and Follicle-stimulating
hormone (FSH) → Week 13 (LH)
By the end of the 17th week, the fetal pituitary gland synthesizes and stores all pituitary
hormones.
b. Neurohypophysis/Posterior Pituitary
Is well developed by 10 to 12 weeks. An oxytocin and arginine vasopressin are
demonstrable and possibly function in the fetus to conserve water by actions directed
largely at the lung and placenta rather than kidney. Vasopressin levels in umbilical cord
plasma are strikingly higher than maternal levels.
2. Thyroid Gland
The thyroid primordium arises from the endoderm of the primordial pharynx. The
thyroid migrates to its final position, an the obliterated thyroglossal duct connects to the
foramen cecum of the tongue.
The pituitary–thyroid system is functional by the end of the first Trimester. By
10 to 12 weeks, the thyroid gland is able to synthesize hormones. Thyroid follicles
have formed an colloid is present. The placenta actively concentrates iodine on the fetal
side. By 12 weeks an throughout pregnancy, the fetal thyroid concentrates iodine more
avidly than the maternal thyroid.
Immediately after birth, thyroid function and metabolism undergo major change.
Cooling to room temperature evokes a sudden and marked increase in TSH secretion. This
in turn causes a progressive increase in serum T4 levels that are maximal 24 to 36 hours
aFter birth. There are nearly simultaneous elevations of serum T3 levels.
Adrenal Gland
Thyroid Gland
Development of Genitalia
Embryology of Uterus and Oviducts
● The uterus and tubes arise from the müllerian ducts
● First appear near the upper pole of the urogenital ridge in the fifth week
of embryonic development
● In the sixth week, the growing tips of the two müllerian ducts approach
each other in the midline.
● In the seventh week, they reach the urogenital sinus and fuse to form a
single canal at the level of the inguinal crest.
● Thus, the upper ends of the müllerian ducts produce the fallopian tubes,
and the fused parts give rise to the uterus.
Embryology of Ovaries
● By the fourth to sixth week, there are many large ameboid cells in this
region that have migrated into the embryo body from the yolk sac
● When the primordial germ cells reach the genital area, some enter the
germinal epithelium and others mingle with groups of cells that
proliferate from it or lie in the mesenchyme.
● By the end of the fifth week, rapid division of all these cell types results
in development of a prominent genital ridge.
● The ridge projects into the body cavity medially to a fold in which there
are the mesonephric (wolffian) and paramesonephric (müllerian) ducts
Embryology of Ovaries
● By the seventh week, this ridge is separated from the mesonephros
● By the third month, medulla and cortex are defined
● By the fourth month, some germ cells in the medullary region begin to
enlarge.
● By 8 months, the ovary has become a long, narrow, lobu- lated
structure that is attached to the body wall along the line of the hilum by
the mesovarium
Gender and Sexual Differentiation
Genital Ambiguity of Newborn
Female Male
Pseudohermaphroditism Pseudohermaphroditism
Uterine Quiescence
Cervical Softening
Myometrial Changes
● Prepares for labor contraction.
● Results from alteration of contraction associated protein (CAP3): oxytocin receptor,
prostaglandin F receptor, and connexin 43.
○ Leads to uterine irritability and responsiveness to uterotonins that stimulates
contraction.
● Formation of the lower segment from the isthmus
↳ lightening (“the baby dropped”)
https://www.jdimesmedivisual.com/anatomy/ https://www.kopabirth.com/week-38-pregnancy-symptoms-1-cm-dilated-signs-of-labor/
Phase 2 1
Phase
Cervical Ripening
True contractions:
- Regulated
- Progress in frequency, duration, and
intensity
- Often marked with bloody show
- Cervix effaced and dilated
Phase 3 1
Phase
Osmosis
Uterine Changes
Cervical Changes
= the period of adjustment after childbirth during which the mother's reproductive
system returns to its normal prepregnant state.
● After delivery, myometrium remains in a state of rigid and persistent contraction
and retraction → uterine involution and cervical repair.
● Starts following the expulsion of the placenta, ends until complete physiological
recovery of various organs.
PHYSIOLOGICAL AND
BIOCHEMICAL PROCESSES
REGULATING PARTURITION
Myometrial Action
Phase 1: Uterine Quiescence and Cervical Competence
Prostaglandin
Prostaglandins usually are considered as uterotonins.
However, their effects are diverse, and some act as smooth
muscle relaxants.
The effect of prostaglandins on tissue targets is
complicated in that there are a number of G-protein-
coupled prostaglandin receptors. This family of receptors is
classified according to the binding specificity of a given
receptor to a particular prostaglandin.
Phase 2: Uterine Activation and Cervical Ripening
Classic Progesterone Withdrawal
In species that exhibit progesterone withdrawal, parturition
progression to labor can be blocked by administering
progesterone to the mother.
Relaxin
Although relaxin may contribute to uterine quiescence, it
also has roles in phase 2 of parturition. These include
remodeling of the extracellular matrix of the uterus, cervix,
vagina, breast, and pubic symphysis as well as promoting
cell proliferation and inhibiting apoptosis.
Fetal Contributions to Initiation of Parturition
Uterine Stretch and Parturition
There is now considerable evidence that fetal growth is an
important component in uterine activation in phase 1 of
parturition. In association with fetal growth, significant
increases in myometrial tensile stress and amnionic fluid
pressure follow.
Endothelin-1
Angiotensin II
CHAPTER 22
Normal Labor
Williams Obstetrics (F. Cunningham, Kenneth Leveno, Steven
Bloom etc.) 24 ed
Mechanisms of Labor
Fetal Lie Varieties of Presentations and Positions
(A) vertex,
(B) sinciput,
(C) brow
(D) face presentations.
Fetal Presentation
Breech Presentation
Fetal Attitude or Posture
Pada akhir bulan kehamilan, fetus digambarkan seperti pada
gambar
abnormal untuk sikap ini ketika kepala janin semakin memanjang dari posisi vertex yakni
ke posisi face presentations → punggung menjadi concave
Fetal Position
● The fetal occiput, chin (mentum),
and sacrum are the determining
points in vertex, face, and breech
presentations.
● Presenting part may be in either
the left or right position
● There are left and right occipital
(LO,RO), left and right mental
(LM,RM), and left and right sacral
(LS,RS)
Varieties of Presentations and Positions
orientation, the relationship of a given portion of the presenting part
to the anterior, transverse, or posterior portion of the maternal pelvis.
Pada occiput anterior positions (LOA or ROA) → kepala berputar sejauh 45 derajat kearah anterior
dari transverse position
The cardinal movements of labor are engagement, descent, flexion, internal rotation,
extension, external rotation, and expulsion
Engagement
● Mekanisme dimana biparietal diameter melewati pintu atas panggul.
● Dalam posisi ini kepala masih dikatakan mengambang
Asynclitism
→ lateral deflection ke posisi yang lebih
anterior atau posterior pada panggul.
Descent
● This movement is the first requisite for birth of the
newborn
● Pada nulipara → engagement terjadi sebelum labor, dan
descent selanjutnya tidak ada sampai second stage.
● Pada multiparas, descent biasanya dimulai dengan
engagement.
● Descent dapat terjadi karena satu atau lebih penyabab
berikut:
○ Pressure of the amnionic fluid,
○ Direct pressure of the fundus upon the breech with
contractions,
○ Bearing-down efforts of maternal abdominal
muscles,
○ Extension and straightening of the fetal body
Flexion
Kepala mengalami descending hingga resisten.
(cervix, pelvic walls, or pelvic floor)
Kemudian terjadilah Flexion
Pada saat ini dagu lebih dekat ke thorax dan shorter
suboccipitobregmatic diameter menggantikan
longer occipitofrontal diameter
Internal Rotation
● Fetus memutar kepala sedemikian rupa sehingga
occiput secara bertahap bergerak menuju symphysis
pubis
● Proses ini terjadi hingga kepala mencapai pelvic floor.
● Nulipara → rotasi terjadi pada 3-5 kontraksi
● Multipara → rotasi terjadi 1-2 kontraksi
Extension
● Dengan dilatasi serviks penuh, yang menandakan permulaan second stage, seorang wanita
biasanya mulai mengejan.
● Kontraksi uterus dan gaya ekspulsif yang menyertainya sekarang dapat berlangsung
selama 1 menit dan berulang dengan selang waktu tidak lebih dari 1½ menit.
● Durasi rata-rata kala kedua adalah 50 menit pada nulipara dan 20 menit pada multipara
Management of Second Stage Labor
Expulsive Efforts
❖ Direkomendasikan → interval pengambilan keputusan 30 menit untuk persalinan sesar yang harus dilakukan segera mungkin
❖ 69% dari 7450 persalinan sesar dilakukan lebih dari 30 menit setelah keputusan persalinan sesar
➢ Persalinan seperti diatas merupakan indikasi untuk keadaan darurat
❖ Kebijakan dalam memberi perawatan obstetric harus memiliki kemampuan untuk memulai persalinan sesar dalam kerangka waktu
yang paling berhubungan dengan material dan risiko dan manfaatnya untuk janin
Infomed Consent
Perioperative Care
❖ Persalinan sesar yang telah dijadwalkan → obat penenang dapat diberikan pada waktu tidur malam sebelum persalinan sesar
❖ Pemberian secara oral dihentikan setidaknya 8 jam sebelum persalinan sesar
❖ Analgesia Regional/Induksi lebih sering digunakan untuk persalinan sesar
❖ Antasid diberikan sebelum Analgesia regional/Induksi dengan anestesi umum
Ex. bitra 30 ml dapat diberikan secara oral dalam satu dosis → untuk menghindari risiko cedera paru-paru dari aspirasi asam
lambung
❖ Suara jantung janin harus didokumentasikan di ruang opeasi sebelum persalinan normal
❖ Beberapa Wanita yang telah dijadwalkan untuk persalinan sesar memiliki komorbiditas yang berikatan yang membutuhkan manajemen
khusus dalam antisipasi persalinan sesar → Diabetes Insulin/Gestatif, Koagulopati/trombofilia,Penggunaan kortikostereroid Kronis &
Penyakit jalan nafas reaktif yang signifikan
Infection Prevention
★ Morbiditas demam sering terjadi setelah persalian sesar
★ Morbiditas Infeksi dapat berkurang dengan pemberian dosis tunggal dari agen antimikroba yang diberikan saat persalinan sesar
★ Ketika terdapat alergi obat → Dapat memberikan satu dosis secara Intravena → β-laktam antimikroba Sefalosporin
○ Dosis 1-g Cefazolin pilihan yang baik serta hemat biaya
○ Wanita obesitas Dosis 2-g Cefazolin walaupun dosis ini tidak mencukupi untuk Wanita yang memiliki indeks massa tubuh >40
■ Dosis 900mg Clindamycin diberikan untuk pasien obesitas
○ Profilaksis dapat diberikan dalam waktu 60 menit sebelum persalinan sesar dilakukan
○ Pada keadaan darurat Profilaksis harus diberikan sesegara mungkin
Surgical Safety
3 Aturan yang ditetapkan untuk mencegah kesalahan dalam persalinan sesar :
1. Verifikasi praprosedur semua dokumen yang relevan
2. Penentuan lokasi persalinan sesar
3. Penyelesaian “time out” sebelum prosedur inisiasi
Technique For Cesarean Delivery
Abdominal Incision
❖ In Obstetrics → Untuk Laparotomi → yang digunakan garis tengah vertikal/insisi melintang
suprapubik
➢ Transversal Abdominal Entry → sayatan Pfannenstiel/Maylard → paling sering digunakan
untuk persalinan sesar
❖ insisi Infraumbilikal Vertikal → suatu akses cepat untuk mempersingkat waktu insisi hingga
melahirkan ⇒ sayatan ini memiliki kehilangan darah yang minimal,akases superior ke perut bagian
atas, ruang untuk operasi luas dan fleksibilitas untuk perluasan luka yang mudah jika diperlukan ruang
atau akses yang lebih besar
➢ Tidak terdapat struktur neurovascular yang penting melintasi insisi tersebut
Transverse Incision
➢ Sayatan Pfannenstiel,Kulit & Jaringan subkutan diiris menggunakan sayatan rendah,melintang,sedikit melengkung → Pada
tingkat garis rambut kemaluan ⇒ 3 cm di atas batas superior simfisis pubis → Sayatan diperpanjang melampaui batas lateral
otot rektus abdominis ⇒Lebarnya harus cukup untuk akomodasi persalinan ⇒ 12-15 cm
➢ Kemudian Dikseksi tajam melalui lapisan subkutan ke fasia
- Pembuluh darah epigastrium superfisial biasanya dapat diidentifikasi pada middle line antara kulit&fasia →
terkoagulasi jika robek dan jahitannya dapat berikatan dengan jahitan usus polos 3-0 atau koagulasi dengan
electrosurgical blade
➢ Fasia kemudian diinsisi pada middle line
➢ Fasia Abdomen Anterior → terdiri dari dua lapisan :
○ Apenourosis dari otot oblik eksterna
○ Lapisan yang berikatan memiliki kandungan Aponeurosis dari otot oblik internal & abdominis transversal
➢ Pembuluh darah epigastrika inferior → terletak diluar batas lateral otot rektus abdominis dan dibawah aponeurosis yang
menyatu dari otot oblikus internal & otot abdominis transversal
Vertical Incision
➔ Insisi vertikal middle line infraumbilikalis dimulai 2cm-3cm di atas batas superior
simfisis dan harus cukup panjang untuk dapat memungkinkan Kelahiran janin
tanpa kersulitan → Panjangnya harus sesuai dengan perkiraan ukuran janin
⇒ 12-15 cm
Hysterotomy
★ Classical incision → Insisi vertikal ke dalam corpus uteri di atas segmen bawah uterus
dan mencapai fundus uteri
★ Classical incison sama dengan insisi vertikal rendah → diperpanjang secara cephalad
sejauh yang diperlukan untuk kelahiran janin
Low Transverse Cesarean Incision
Uterine Incision
Delivery of the Fetus
●
Placental Delivery.
Manual = mengambil placenta menggunakan tangan
● Jika pendarahan hebat, placenta harus diambil dengan
cepat (manual). Untuk placenta yang tertahan setelah
persalinan disebut dengan retained placenta
○ Manual
○ Jika tidak kuat, perlu ditambah oksitosin IV/IM
(suntik)
Uterine Repair
- Ditutupi spons laparotomi yang dibasahi →
penggunaannya juga perlu diperhatikan
- Pembuluh darah besar ( diiligasi secara terpisah atau
tergabung)
- Chromic suture ( tapi biasanya dengan menggunakan
yang sintesis)
- Tempatkan jahitan di luar salah 1 sudut insisi
uterus
- Jahitan menembus miometrium (hati-hati)
- Lakukan secara terus menerus sampai tertutup
8/lock
Adhesions
- Penutupan sayatan:
- Menggunakan catgut kromik → bag. Luar
miometrium di tutup dgn jahitan (berjalan atau
angka 8)
penutupan
Peripartum
hysterectomy
overview
Peripartum Hysterectomy Technique
3
1 2
5
4
Total Hysterectomy
1
2
4
3
Supracervical Hysterectomy
Untuk melakukan histerektomi subtotal, korpus uteri diamputasi tepat di atas tingkat ligasi arteri uterina.
Tunggul serviks dapat ditutup dengan terus menerus atau jahitan catgut chromic terputus dari 0 atau No 1
gauge. Histerektomi subtotal sering kali yang diperlukan untuk menghentikan perdarahan. Ini mungkin
lebih disukai untuk wanita yang akan mendapat manfaat dari operasi yang lebih pendek atau bagi mereka
dengan perlengketan luas yang mengancam saluran kemih yang signifikan cedera
Salpingo-Oophorectomy
Karena pembuluh adneksa yang besar dan kedekatannya dengan uterus, mungkin diperlukan untuk
menghapus satu atau kedua adneksa untuk mendapatkan hemostasis. Briery dan rekan (2007) melaporkan
ooforektomi unilateral atau bilateral pada seperempat kasus. Konseling pra operasi harus mencakup
kemungkinan ini
Cystotomy
- Cairan IV =
- larutan Ringer laktat atau larutan kristaloid
serupa dengan dekstrosa 5 %, 2- 3 l di
infuskan selama operasi
- Pemakaiannya tergantung kehilangan darah
dan faktor lainnya (urin dll)
Hospital Care until Discharge
Analgesia, Vital Signs, Intravenous Fluids ,
- Analgesia = percobaan di parkland hospital, menemukan bahwa morfin memberikan efek pereda nyeri superior
dibandingkan meperidin (tergantung ibunya langsung menyusui pasca operasi atau tidak)
- Iya = akan masih terasa nyeri ketika menyusui
- Tidak = meminimalisir rasa nyeri
Vital sign
- Adakah kelainan atau kerusakan atau efek dari operasi (Tanda-tanda vital, tonus uterus, haluaran urin, dan
perdarahan)
- Hematokrit = diukur pagi hari pasca operasi
IV fluids
- 3 L cairan perlu cukup selama 24 jam pertama setelah operasi ( untuk generalisasi cairan yang tertahan selama
kehamilan)
- Mengalami oliguria = perlu dievaluasi kembali
- Terjadi penyempitan pada kompartemen cairan ekstraselular (kandung kemih) = disebabkan oleh preeklamsia berat,
sepsis sindrom, muntah, persalinan lama tanpa asupan cairan yang memadai, dan peningkatan kehilangan darah.
Bladder and Bowel Function
Pada usus biasanya akan kembali normal. Jika tidak, itu mengalami ileus karena faktor dari
injeksi saat cesar . biasanya cedera usus ini meningkat ketika wanita telah menjalani
operasi sesar atau adanya infeksi
Ambulation and Wound Care