Anda di halaman 1dari 3

PERDARAHAN ANTEPARTUM

BIDAN PRAKTEK MANDIRI


ICE TRISNAWATI, AMd. Keb
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……………… 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan
PROSEDUR TETAP Penanggung jawab BPM

…………………

Ice Trisnawati, Amd. Keb


Nip.19840209 200604 2 005
PENGERTIAN Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
22 minggu hingga melahirkan.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari :
a. Kelainan plasenta
 Plasenta previa: Plasenta yang terletak di dekat atau menutupi
baik sebagian atau keseluruhan dari ostium uteri internum
 Solusio plasenta: Lepasnya plasenta dari dinding uterus yang
terjadi lebih awal sebelum lahirnya janin
 Perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya:
- insersio vilamentosa
- ruptura sinus marginalis
- plasenta sirkumvalata
- vasa previa: apabila pembuluh darah dari janin menutupi
ostium uteri internum
b. Tidak bersumber pada kelainan plasenta :
 Varises pecah
 Erosio porsionis uteri
 Polipus servisis uteri
 Kelainan faktor pembekuan darah
TANDA & GEJALA - Pemeriksaan in spekulo.
- Pemeriksaan ultrasonografi merupakan pemeriksaan
definitif untuk plasenta previa.
- Hindari pemeriksaan dalam vagina (VT) sebelum
diagnosis plasenta previa dapat disingkirkan.
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN UMUM
- Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat karena perdarahan
antepartum merupakan komplikasi yang dapat membahayakan ibu
dan janin.
- Setiap kasus perdarahan antepartum memerlukan rawat inap dan
penatalaksanaan segera.
- Berikan resusitasi cairan ringer laktat atau saline dengan kateter
intravena no 16 atau 18 tetesan cepat
- Berikan O2 pada semua pasien dengan hipotensi untuk menghindari
hipoksia pada janin
- Dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu hemoglobin, lekosit,
trombosit, ureum, creatinin, dan elektrolit (Na, K, Cl).
- Tegakkan diagnosis kerja secara cepat dan akurat karena hal ini
sangat mempengaruhi hasil penatalaksanaan perdarahan antepartum.
- Pemantauan keadaan janin harus terus menerus dilakukan.
- Pada kondisi yang sangat gawat, keselamatan ibu merupakan
pertimbangan utama
PENATALAKSANAAN KHUSUS PLASENTA PREVIA
Terapi Konservatif
- Indikasi adalah kehamilan preterm dengan :
o Perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
o Belum ada tanda – tanda inpartu.
o Keadaan umum ibu cukup baik (hemodinamik stabil).
o Janin masih hidup
- Dilakukan rawat inap dan tirah baring.
- Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta,
profil biofisik, letak presentasi janin, taksiran berat janin dan usia
kehamilan.
- Pemberian tokolitik bila ada kontraksi dan pemberian kortikosteroid
untuk pematangan paru.
- Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta masih berada
di sekitar ostium uteri internum, maka dugaan plasenta previa
menjadi jelas, sehingga perlu dilakukan observasi dan konseling
untuk kemungkinan menghadapi keadaan gawat darurat.
- Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai usia kehamilan
37 minggu masih lama, pasien dapat dipulangkan untuk rawat jalan 1
minggu sekali dengan pesan untuk segera kembali ke rumah sakit
apabila terjadi perdarahan ulang.

Terapi Aktif
- Perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera
ditangani secara aktif tanpa memandang maturitas janin.
- Dapat dilakukan dengan 2 cara :
 Per abdominam (Sectio Cesaria)
 Per vaginam, pada plasenta lateralis/marginalis dengan
pembukaan > 3 cm dengan presentasi kepala dengan melakukan
amniotomi dan akselerasi dengan infus oksitosin.

PENATALAKSANAAN KHUSUS SOLUSIO PLASENTA


- Dilakukan terminasi kehamilan.
- Indikasi persalinan per abdominam :
 Perdarahan hebat dan pembukaan serviks belum lengkap.
 Denyut jantung janin abnormal dan syarat pervaginam tidak
memenuhi.
 Denyut jantung janin normal atau tidak terdengar dan kondisi
serviks kenyal, tebal dan tertutup.
- Indikasi persalinan per vaginam :
 Janin hidup atau denyut janin abnormal disertai pembukaan
lengkap dan bagian terendah janin di dasar panggul.
 Janin meninggal dan kondisi serviks cukup baik untuk dilakukan
induksi persalinan
- Pada persalinan pervaginam :
 Dilakukan amniotomi dan diikuti pemberian oksitosin (apabila
tidak disertai adanya his)
 Apabila pembukaan lengkap atau hampir lengkap, kepala sudah
turun H III-IV :
o Janin hidup, dilakukan ekstraksi vakum/ ekstraksi forceps
o Janin mati, dilakukan embriotomi
MONITORING& Kondisi hemodinamik ibu.
EVALUASI Denyut jantung janin.
KOMPLIKASI Fetal distress.
Stillbirth.
Perdarahan post partum.
PROGNOSIS Tergantung tekanan pada tali pusat.
KOMPETENSI Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Spesialis Anak
RUJUKAN/ RAWAT Tidak ada.
BERSAMA
TEMPAT Unit gawat darurat.
LOGISTIK/SARANA USG.
Oksigen sungkup rebreathing
Kamar operasi
Kamar bersalin
Alat resusitasi neonatus

Anda mungkin juga menyukai