Anda di halaman 1dari 4

Nilai-nilai dalam Cerita Sejarah

 Nilai religius/agama/ketuhanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan


tuntunan agama. Contohnya: Di antara kelaparan dan kehausannya
masih juga ia menyebut nama Allah.
 Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi
pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku, berdasarkan norma-
norma yang ada dalam suatu masyarakat atau kelompok manusia
tertentu. Jadi, ukuran nilai ini bersifat lokatif atau berdasarkan
tempat tertentu. Contohnya: minuman keras bertentangan dengan
nilai moral orang timur.
 Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
keselarasan/ keharmonisan hubungan antarmanusia dalam
masyarakat. Jadim berkaitan dengan interaksi sosial antarmanusia,
sebagai individu maupun kelompok. Contohnya: Sebelum menjadi
bupati, beliau dikenal sebagai tokoh yang sangat merakyat.
 Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan upaya
mengajar, mendidik atau mengubah karakter menjadi lebih pandai
dan lebih baik. Contohnya: Kartini mendirikan sekolah keputrian
untuk membuat kaum wanita menjadi lebih pandai, lebih terampil
dan aktif berperan dalam pembangunan.
 Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat atau
kebiasaan masyarakat pada zamannya. Contohnya: Kedua mempelai
dipersandingkan di pelaminan dengan iringan gamelan ”Kebogiro”,
sebuah aransemen musik gamelan khas Jawa yang
menggambarkan suasana kebahagiaan.
 Nilai kemanusiaan (humanisme), yaitu nilai yang berhubungan
dengan sifat kasih sayang sesama manusia. Contohnya: Tiap kali
ikut ibunya ke pasar, Maskur kecil selalu membawa uang receh dari
sisa uang jajannya untuk diberikan kepada orang tak berkaki yang
selalu mangkal di pinggir gerbang pasar Kutoarjo.
 Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berhubungan dengan prinsip, konsep,
atau hukum ekonomi/perdagangan. Contohnya: Soedirman mulai
memikirkan kesejahteraan anggota tentara dengan mendirikan
koperasi.
 Nilai hukum/ keadilan, yaitu nilai yang berhubungan dengan
penegakan aturan/norma dan keadilan menurut hukum. Contohnya:
Sang hakim pun membebaskan terdakwa dari segala tuntutan
karena kejahatan yang dituduhkan tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan.
 Nilai politik, yaitu nilai berhubungan dengan perolehan dan
penggunaan kekuasaan/kepemimpinan. Contohnya: Dengan
mengangkat isu korupsi dan investasi asing yang merugikan masa
depan bangsa dan negara, Mahatir pun menang telak melawan
Najib.
 Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan/berkesesuaian dengan
konsep keindahan. Contohnya: Kombinasi warna-warni emas dan
marmer kuning kecokelatan sangat serasi, memberikan kesan
anggun, dan suasana yang tenang untuk beribadah.
 Nilai patriotisme, yaitu nilai yang berkaitan dengan cita-cita dan
semangat untuk melawan penjajah atau
membela/menyelamatkan bangsa dan negara. Contohnya:
Melalui pidato yang berapi-api, Bung Tomo menyerukan agar
rakyat Surabaya tidak menterah pada tekanan Inggris untuk
menyerahkan senjata.
 Nilai profesionalisme, yaitu nilai yang berkaitan dengan standar
proses dari kualitas kerja yang terbaik. Contohnya: Beberapa
pengusahan datang untuk meminta agar dimenangkan dalam
tender. Pejabat pun menjawab, “Ajukan saja penawaran, dan
pastikan yang terendah , Bapak pasti menang.”
 Dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai