TUGAS - TN - Yuli Wahyuni & Cencen Hendra Setiawan
TUGAS - TN - Yuli Wahyuni & Cencen Hendra Setiawan
Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan
Holistik, Lintas Budaya, dan Terapi Modalitas Keperawatan
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
“Dampak Positif dan Negatif Dari Pengobatan Alternatif Patah Tulang ” ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari dalam penulisan makalah
ini masih banyak ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan masukan terhadap makalah ini agar dalam penulisan selanjutnya penulis
umumnya bagi para pembaca. Lebih luasnya semoga makalah ini dapat bermanfaat
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
tergantung dari mana kita memandangnya, sehat juga banyak mengandung muatan
– muatan pengertian kultural, sosial serta definisi professional yang beragam (Sari
seseorang terbebas dari suatu penyakit atau kesakitan, tetapi dalam kenyataan sehari
– hari tidak dapat disederhakan seperti itu karena harus dilihat dari segala dimensi.
sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani maupun kesejahteraan sosial
seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya, oleh para
ahli kesehatan, antropologi kesehatan di pandang sebagai disiplin bio budaya yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia. Sakit merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
sesuai dengan pemahaman dan budaya yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Memahami budaya yang dianut oleh klien merupakan salah satu kunci keberhasilan
Hal ini didasarkan pada ilmu dan kiat yang mencakup pemberian pelayanan secara
perilaku caring, nilai - nilai keyakinan tentang sehat-sakit, pola-pola tingkah laku
yang bertujuan mengembangkan pengetahuan yang ilmiah dan humanistik
(Sunaryo, 2014).
sendiri, yang oleh manusia sekarang dilabeli sebagai pengobatan alternatif. Hingga
tulang, cukup populer di wilayah Jawa Barat. Bahkan dalam beberapa kasus,
penyakit tulang yang tidak tertangani oleh pengobatan modern, bisa diatasi melalui
pengobatan alternatif. Belakangan ini, bahkan, sering terjadi juga, kedua metode
tersebut saling melengkapi satu sama lain. Di Jawa Barat, mungkin juga di wilayah-
wilayah lainnya, praktisi pengobatan alternatif penyakit tulang sangat banyak. Bisa
jadi hampir di setiap wilayah kecamatan bisa ditemukan. Hal ini mengindikasikan
banyak hal, di antaranya: jumlah penderita tulang cukup banyak, minat masyarakat
menggunakan jasa terapis tradisional cukup tinggi, nilai daya guna dan hasil guna
Berdasarkan data bulan Februari 2022 di IGD salah satu rumah sakit swasta
di Bandung diperoleh data bahwa dari 10 pasien dengan patah tulang, 8 pasien
diperkuat oleh hasil observasi penulis tanggal 14 Maret 2022 yang menemukan data
bahwa dari 2 pasien dengan patah tulang semua minta melanjutkan pengobatan ke
mereka memilih untuk pengobatan dukun patah tulang karena lebih murah dan tidak
ada Tindakan membuka jaringan tubuh. Mereka juga mengungkapkan bahwa kalo
TINJAUAN TEORITIS
Patah tulang (fracture) adalah suatu gangguan dari kontinuitas yang normal
dari suatu tulang. Jika terjadi fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga sering
tetapi tidak mampu menunjukkan otot atau ligamen yang robek, saraf yang putus,
atau pembuluh darah yang pecah sehingga dapat menjadi komplikasi pemulihan
Beberapa penyebab yang dapat menimbulkan patah tulang (fracture) adalah sebagai
berikut :
Tekanan berlebihan atau trauma langsung pada tulang menyebabkan suatu retakan
sehingga mengakibatkan kerusakan pada otot dan jaringan. Kerusakan otot dan
mungkin hanya retakan pada tulang, tanpa memindahkan tulang manapun. Fraktur
yang tidak terjadi disepanjang tulang dianggap sebagai fraktur yang tidak sempurna
sedangkan fraktur yang terjadi pada semua tulang yang patah dikenal sebagai
a. Cedera traumatik
fraktur klavikula
b. Fraktur patologik
2) Infeksi seperti ostemielitis dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau
3) Rakhitis
lebih cepat dibanding dengan fraktur diafisis, Konfigurasi fraktur seperti fraktur
transversal sembuhnya lebih lambat disbanding fraktur oblik karena kontak yang
lebih banyak pada fraktur oblik. Apabila kedua fragmen mendapatkan vaskularisasi
yang baik, maka penyembuhannya sering tanpa komplikasi. Bila ada segmen
diperlukan agar segmen fraktur mendapatkan vaskularisasi yang lebih baik dalam
terjadi infeksi pada daerah fraktur, baik itu disebabkan oleh Tindakan seperti
reposisi terbuka fraktur tertutup atau pada fraktur terbuka, dapat mengganggu
penyembuhan fraktur.
bukanlah proses yang terpisah melainkan sebuah proses yang continuum. Agar
penyembuhan fraktur dapat berjalan normal, beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu
viabilitas dari fragmen (suplai darah yang intak), immobilisasi mekanik, dan
yang berbeda, dan dapat dibagi menjadi 3 kategori: penyembuhan fraktur spontan/
paling sering terjadi, dimana kedua fragmen fraktur didekatkan namun tidak
Hematoma fraktur yang terbentuk akibat robeknya pembuluh dalah pada system
kemotaksik yang dimediasi oleh prostaglandin akan mendatangkan sel sel inflamasi
obat anti inflamasi dalam seminggu pertama fraktur dapat merubah respon
Dalam fase reparasi, sel dalam jaringan granulasi berproliferasi dan mulai
antar fragmen fraktur. Proses ini berlangsung selama 4-6 minggu, dan pada saat ini
kalus masih rentan terhadap shear force, sehingga dibutuhkan fiksasi. Woven bone
kemudian akan diganti oleh lamellar bone, yang disusun paralel terhadap aksis
tulang. Penyembuhan fraktur selesai dalam fase remodelling dimana tulang yang
sembuh kembali menpunyai bentuk, struktur dan kekuatan yang semula. Proses ini
cepat dari pada orang dewasa. Penyembuhan fraktur kontak terjadi apabila jarak
antar fragmen fraktur dibawah 0.1 mm dan dilakukan netralisasi terhadap strain
antar fragmen. Ini merupakan tujuan dari fixasi internal yang stabil. Dalam
apabila fixasi internal meninggalkan jarak 12 diatas 0.1 mm antar fragmen tulang.
Dalam proses ini, lamellar bone dideposisi dahulu tegak lurus terhadap aksis tulang.
Remodelling Harvesian tidak mulai sampai celah tersebut diisi oleh proses ini.
2.2 Prinsip Pengobatan Patah Tulang
Jong W. 2011)
tradisional yang masih cukup banyak dipakai oleh penderita patah tulang sebagai
alternatif terhadap cara pengobatan yang diberikan oleh ilmu kedokteran. Melalui
praktek-praktek perdukunan yang berbeda satu sama lain, terjadi interaksi yang
sosial dalam bidang kesehatan dan lebih khusus lagi yang menyangkut bagaimana
mereposisi tulang atau otot yang mengalami patah atau terkilir, dan memfiksasi.
Reposisi dilakukan dengan splak atau bidai atau kayu dan memberi kompres dengan
ramuan dan akar-akaran. Pada umumnya, pasien meminta bantuan medis pada
tahap awal kejadian atau setelah berobat dengan pengobatan modern (Muhsin
patah/sakit dengan kain yang diolesi minyak tertentu. Ada pula yang
‗mengobatibag ian yang trauma dengan cara menarik bagian tulang. Tindakan yang
dilakukan biasanya tergantung dari jenis trauma tulang yang dialami pasien
berdasrkan dari pengalaman dan keberanian bukan dari pelatihan khusus untuk
memberikan pengobatan tulang. Keahlian menjadi dukun tulang ini juga biasanya
turun-menurun dalam satu keluarga. Pada pengobatan dukun tulang juga disertai
dengan pemberian obat tradisional dari berbagai macam tumbuhan. Selain itu juga
pada pengobatan dukun tulang seorang pasien harus mengikuti anjuran yang
dan minuman yang terlalu manis dan makanan yang mengandung gas tinggi selama
pengobatan .
Beberapa diantara dukun tulang yang ada di kota bandung dalam melakukan
pengobatannya ada yang menggunakan obat dan alat medis modern. Obat yang
biasa digunakan adalah obat antibiotik dan bantuan rontgen (Muhsin Z.,M.,
tulang yaitu faktor sosial, ekonomi, budaya, psikologis, dan kemudahan bagi
pasien. Adanya suatu proses komunikasi antara pasien dan penyembuh merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kemana pasien pergi untuk berobat.
Komunikasi yang sama tinggi dan mudah dipahami membuat para pasien
keterbatasan dalam interaksi sosial sehingga tidak bias membedakan mana yang
lebih baik atau enak berobat ke tempat pengobatan alternatif atau modern juga
dicicil, hal ini merupakan salah satu faktor ekonomi yang membuat banyak pasien
kekuatan supranatural dan kemampuan yang dimiliki oleh penyembuh. Hal inilah
yang membuat para pasien lebih senang ubtuk datang berobat ke pengobatan
alternatif dibanding pelayanan kesehatan, dan juga adanya rasa takut akan
mereka tidak perlu menggunakan gips dan dapat sembuh. Adapun faktor mengenai
kemudahan bagi pasien yaitu pada pengobatan alternatif pasien dapat segera
ditangani tanpa harus menunggu hasil rontgen dan periksa darah. (Utami, M.N.,
2015).
tulang, yaitu :
1. Faktor sosial
mudah dipahami serta tidak terikat waktu dan tanpa ada rasa sungkan.
b. Pasien pengobatan tradisional patah tulang berada pada posisi tidak kuasa,
sedangkan penyandang biaya dalam posisi lebih kuasa, maka pasien pasrah
membedakan mana yang lebih baik atau enak berobat ke tempat pengobatan
2. Faktor ekonomi yaitu adanya biaya yang relatif murah dengan pembayaran
3. Faktor budaya
5. Faktor kemudahan yaitu pasien dapat segera ditangani tanpa harus menunggu
yang cara pengobatannya dengan cara mengurut untuk mereposisi tulang atau otot
yang mengalami patah atau terkilir, memfiksasi, reposisi dengan bidai atau kayu
yang dikenal dengan rantai dan memberi kompres dengan ramuan daun-daun atau
beberapa prinsip yang sama dengan pengobatan mutakhir yang dapat diterima
secara logika antara lain : Prinsip penarikan traksi bagian tubuh yang patah untuk
mengembalikan posisi tulang seperti semula. Pemberian bidai dari anyaman kelapa,
anyaman alang-alang, baluran daun sereh. Prinsipnya sebagai fiksasi tulang yang
patah setelah dikembalikan pada posisi semula. Di sini ada beberapa kekurangan
dalam fiksasi secara tradisional karena mempergunakan bahan yang lunak dan
fiksasinya tidak melewati dua atau tiga persendian sehingga tulang yang patah dapat
bergerak dari posisi yang diharapkan. Adanya kompres dengan daun-daun segar
dan bukanlah suatu hal yang harus dihindari karena kepercayaan masyarakat sangat
tinggi. Akan menjadi sangat sulit jika pengobatan tradisonal patah tulang ini
makanan tinggi prtein ini akan sangat membantu dalam proses penyembuhan
luka.
b. Penjelasanan mengenai fiksasi yang tepat harus melewati dua atau tiga
persendian, agar posisi tulang yang patah tidak bergerak dari posisi yang
c. Penjelasan mengenai perawatan luka pada patah tulang dan prinsip perawatan
patah tulang
d. Penjelasan tentang bahaya pemijatan yang dilakukan pada posisi patah tulang.
tentang pengobatan patah tulang harus lebih ditingkatkan lagi agar masyarakat
dapat memilih pengobatan yang lebih baik berdasarkan faktor manfaat dan
keberhasilannya.
DAFTAR PUSTAKA