Oleh :
Aloysius Elyakim, S.Ked (1408010058)
(1408010058)
Pembimbing :
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1408010058
Pembimbing Klinik
Pembimbing Klinik
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
DAFTAR ISI
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
BAB I
PENDAHULUAN
perforata (OMP) atau dalam sebutan sehari-hari congek . Yang disebut otitis media
supuratif kronis ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timfani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah. 1
audiometri murni. Pemeriksaan penunjang lain berupa foto mastoid serta kultur
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
membran timpani. Batas depan ialah tuba eustachius. Batas bawah ialah vena
jugularis (bulbus jugularis). Batas belakang ialah aditus ad antrum, kanalis fasialis
pars vertikalis. Batas atas ialah tegmen timpani (meningen/otak). Batas dalam
facialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window) dan
promontorium.3
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
Telinga tengah terdiri dari suatu ruang yang terletak antara membran
timpani dan kapsul telinga dalam, tulang-tulang dan otot yang terdapat
mastoid. Bagian ini dipisahkan dari dunia luar oleh suatu membran timpani
Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang
telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars
propria). Pars flaksida hanya berlapis dua, yaitu bagian luar adalah lanjutan epitel
kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, seperti sel
epitel saluran napas. Pars tensa mempunyai satu lapis lagi di tengah yaitu lapisan
yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara radier
disebut sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu reflek cahaya (cone of light)
kearah bawah yaitu pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk
dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo,
tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar kedalam yaitu,
maleus, inkus dan stapes. Tulang pendengaran didalam telinga tengah saling
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
pada inkus, dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong
menghubungkan
menghubung tel inga tengah.3
kan daerah nasofaring dengan telinga
2.2.1 Definisi
penerapan istilah dalam gambaran klinik dan patologi dari otitis media supuratif
kronis (OMSK). Gambaran dasar yang sering pada semua kasus OMSK adalah
dijumpai membrana timpani yang tidak intak. OMSK adalah stadium dari
penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan
mastoid, membran timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea),
purulen yang hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa
nanah dan berlangsung lebih dari 2 bulan. Perforasi sentral adalah pada pars tensa
Defek dapat ditemukan seperti pada anterior, posterior, inferior atau subtotal.
Perforasi subtotal adalah suatu defek yang besar disekelilingnya dengan annulus
yang masih intak. Otitis media kronis terjadi dalam beberapa bentuk melibatkan
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
untuk diagnosa OMSK, sedangkan sekret yang keluar bisa ada dan bisa pula
tidak 1.
2.2.2 Klasifikasi
keganasan.4
1) OMSK aktif : sekret keluar secara aktif dari cavum timpani
2) OMSK tenang : cavum timpaninya terlihat basah atau kering tanpa
mengeluarkan sekret.
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
mengenai tulang.
Penyakit ini ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa
dan gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.
mukosa terhadap infeksi yang gagal pada pasien dengan daya tahan
yang berbahaya.
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
10
Gejala klinis biasanya perforasi pada marginal atau atik, abses atau
2.2.3 Epidemiologi
OMSK termasuk penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak dan
2.2.4 Etiologi
pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari
melalui tuba Eustachius. Fungsi tuba Eustachius yang abnormal merupakan faktor
predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan Down’s
Down’s syndrom.
Adanya tuba patulogis, menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan faktor
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
11
insiden OMSK yang relatif tinggi adalah defisiensi immun sistemik. Kelainan
HIV,) dapat manifestasi sebagai sekresi telinga kronis. Penyebab OMSK antara
lain:5
1. Lingkungan
Hubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum jelas, tetapi
sudah hampir dipastikan hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum,
diet, tempat tinggal yang padat.
2. Genetik
faktor genetik. Sistem sel-sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis
media, tapi belum diketahui apakah hal ini primer atau sekunder.
3. Otitis media
media sebelumnya.
otitis media akut dan / atau otitis media dengan efusi, tetapi tidak diketahui faktor
apa yang menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya berkembang menjadi
keadaan kronis.
4. Infeksi
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
12
Bakteri yang diisolasi dari mukopus atau mukosa telinga tengah hampir
tidak bervariasi pada otitis media kronik yang aktif menunjukan bahwa metode
kultur yang digunakan adalah tepat. Organisme yang terutama dijumpai adalah
saluran nafas atas. Infeksi virus dapat mempengaruhi mukosa telinga tengah
6. Autoimun
Penderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar
7. Alergi
Penderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi
penderita yang alergi terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteria atau toksin-
Pada otitis kronis aktif, dimana tuba eustachius sering tersumbat oleh
edema tetapi apakah hal ini merupakan fenomen primer atau sekunder masih
belum diketahui. Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah digunakan untuk
mengevaluasi fungsi tuba eustachius dan umumnya menyatakan bahwa tuba tidak
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
13
2.2.5 Patogenesis
Patogensis OMSK belum diketahui secara pasti, tatapi dalam hal ini
merupakan stadium kronis dari otitis media akut (OMA) dengan perforasi yang
sudah terbentuk diikuti dengan keluarnya sekret yang terus menerus. Perforasi
sekunder pada OMA dapat terjadi kronis tanpa kejadian infeksi pada telinga
sebagai keadaan inaktif dari otitis media kronis. Suatu teori tentang patogenesis
dikemukan dalam buku modern yang umumnya telah diterima sebagai fakta.
pada masa anak-anak, menimbulkan perforasi yang besar pada gendang telinga.
Setelah penyakit akut berlalu, gendang telinga tetap berlubang, atau sembuh
dengan membran yang atrofi yang kemudian dapat kolaps kedalam telinga tengah,
1. Hampir seluruh kasus otitis media akut sembuh dengan perbaikan lengkap
antibiotik. Hanya ditemukan kurang dari selusin kasus dalam 25 tahun terakhir,
3. Pasien dengan penyakit telinga kronis tidak mempunyai riwayat otitis akut
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
14
berobat sampai
s ampai terjadi gangguan pendengaran yang ditemukan pada pemeriksaan
berkala disekolah atau merasa terganggu karena sekret yang selalu keluar dari
telinga.
yang terlambat, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman yang tinggi, daya
Sekret bersifat purulen (kental, putih) atau mukoid (seperti air dan encer)
tergantung stadium peradangan. Sekret dihasilkan oleh aktivitas kelenjar
sekretorik telinga tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar
mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa
telinga tengah oleh perforasi membran timpani dan infeksi. Keluarnya sekret
saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi atau
berenang. Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga.
Sekret yang sangat bau, berwarna kuning keabuan dan kotor memberi kesan
berwarna putih, mengkilap. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret
telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas.
Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
15
2. Gangguan pendengaran
daerah yang sakit ataupun kolesteatom, dapat menghambat bunyi dengan efektif
ke fenestra ovalis. Bila tidak dijumpai kolesteatom, tuli konduktif kurang dari 20
db ini ditandai bahwa rantai tulang pendengaran masih baik. Kerusakan dan
dari 30 db. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran
timpani serta keutuhan dan mobilitas sistem pengantaran suara ke telinga tengah.
Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat karena putusnya
rantai tulang pendengaran, tetapi sering kali juga kolesteatom bertindak sebagai
jendela bulat (foramen rotundum) atau fistel labirin tanpa terjadinya labirinitis
supuratif. Bila terjadinya labirinitis supuratif akan terjadi tuli saraf berat, hantaran
Nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK, dan bila ada merupakan
suatu tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya
drainase pus. Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
16
ancaman pembentukan abses otak. Nyeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh
4. Vertigo
Keluhan vertigo seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat
erosi dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul biasanya akibat
perubahan tekanan udara yang mendadak atau pada panderita yang sensitif
keluhan vertigo dapat terjadi hanya karena perforasi besar membran timpani yang
akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu.
Vertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum. Fistula merupakan temuan
yang serius, karena infeksi kemudian dapat berlanjut dari telinga tengah dan
mastoid ke telinga dalam sehingga timbul labirinitis dan dari sana mungkin
berlanjut menjadi meningitis. Uji fistula perlu dilakukan pada kasus OMSK
dengan riwayat vertigo. Uji ini memerlukan pemberian tekanan positif dan negatif
pada membran timpani, dengan demikian dapat diteruskan melalui rongga telinga
tengah.1
1. Anamnesis
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
17
Gejala yang paling sering dijumpai adalah telinga berair, adanya sekret di
liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan
keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah. OMSK lebih sering
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
18
2.2.8 Tatalaksana
Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama, serta harus beulang-
ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi antara lain
(1) adanya perforasi membran timfani yang permanen, sehingga telinga tengah
berhubungan dengan
dengan dunia luar
(2) terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal, (3)
dan
medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberikan obat
pencuci telinga, berupa larutan H2O2 3 % selama 3-5 hari. Setelah sekret
berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang
jangan diberikan secara terus menerus lebih dari 1 atau 2 minggu atau pada
OMSK yang sudah tenang. Secara oral diberikan antibiotika dari golongan
ampisilin atau eritromisin (bila pasien alergi terhadap penisilin), sebelum hasil tes
resistensi diterima. Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah resisten
terhadap ampisilin dapat diberikan ampisilin asam klavulanat. Bila sekret telah
kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan, maka
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
19
berat, serta memperbaiki pendengaran. Bila sekret masih ada atau terjadi infeksi
yang berulang maka infeksi harus diobati terlebih dahulu, mungkin perlu
Jadi, bila terdapat OMSK tipe bahaya maka terapi yang tepat ialah dengan
beberapa jenis seperti mastoidektomi sederhana, dilakukan pada OMSK tipe aman
operasi ini rongga mastoid dan cavum timpani dibersihkan dari semua jaringan
patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan
tetapi belum merusak cavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dengan
tujuan untuk membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid dan
perforasi yang menetap. Timpanoplasti, dilakukan pada OMSK tipe aman yang
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
20
dilakukan pada OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dengan jaringan
2.2.9 Komplikasi
didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi suatu otitis media akut atau
suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK tipe benigna pun
dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi intra kranial yang serius lebih sering
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
21
telinga tidak merasa sakit, apabila didapati telinga terasa sakit disertai demam,
sakit kepala hebat dan kejang menandakan telah terjadi komplikasi ke intrakranial.
terdiri dari jaringan fibrosa atau pembuluh darah yang tubuh terbentuk sebagai
respon dari infeksi kronis atau proses penyembuhan. Gejala klinis yang paling
umum dari granuloma liang telinga adalah otorrhea, rasa sakit yang disebabkan
granuloma. Gambaran klinis dari granuloma liang telinga dapat bervariasi, mulai
dari jaringan granulasi kecil yang berdekatan dengan dasar liang telinga, atau
menonjol dari lumen, sampai massa polypoid besar. Dalam beberapa kasus, massa
jaringan granulasi dapat menjadi cukup besar untuk menutupi seluruh liang
telinga luar.3
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
22
inflamasi ini ditemui dalam sejumlah kondisi imunologi, infeksi maupun non
imunologi. Sebuah granuloma adalah fokus dari peradangan kronis yang terdiri
dari agregasi mikroskopis makrofag yang berubah menjadi sel-sel epitel dan
dikelilingi oleh leukosit mononuklear, terutama limfosit dan sel plasma. Terdapat
Granuloma benda asing umumnya terjadi karena terdapat benda asing yang relatif
inert. Biasanya, granuloma benda asing terbentuk ketika bahan seperti bedak
(terkait dengan penyalahgunaan obat intravena), jahitan, atau serat lainnya yang
cukup besar untuk menghalangi fagositosis oleh makrofag tunggal dan tidak
menimbulkan respon inflamasi atau imun spesifik. Sel epitel dan sel raksasa akan
terbentuk dan meliputi seluruh permukaan benda asing. Oleh karena itu, pada
granuloma tipe ini benda asing yang dimaksud dapat diidentifikasi di tengah
granuloma.4
jika terdapat
te rdapat partikel atau zat yang tidak dapat didegradasi.
di degradasi. Dalam tanggapan ini,
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
23
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
24
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : An. J
Umur : 17 tahun
Alamat : Pemana
Agama : Islam
Pekerjaan : Nelayan
No. RM/Register :
Keluhan Utama
Pasien datang ke Poli THT dengan keluhan keluar cairan dari telinga
kanan yang sudah dialami sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu, semakin banyak
dalam satu minggu terakhir. Awalnya, pasien tidak mengeluhkan sakit, tapi lama
kelamaan terasa sakit pada telinga kanannya. Cairan yang keluar berwarna
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
25
kanannya sedikit menurun dibandingkan telinga kirinya. Riwayat batuk dan pilek
Riwayat Pengobatan
Pengobatan
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
26
Tinitus : -/-
Vertigo : -
Mual : -
Muntah -
Tenggorok Laring
Sukar menelan : - Suara parau : -
Sakit menelan : - Afonia : -
Trismus : - Sesak nafas : -
Ptyalismus : - Rasa sakit : -
Rasa mengganjal : - Rasa mengganjal : -
Rasa berlendir : -
Rasa kering : -
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
27
Status Generalis
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
28
Hyperemia -/-
Edema -/-
Sekret -/-
MAE hiperemi -/-
Edema -/-
MT perforasi +/-
RC -/+
3.4 Diagnosis
3.5 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
H2O2 3% 2x/hari
Lapifed 1x1
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
29
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Teori Kasus
Anamnesis Pada OMSK gelaja yang Gejala pada pasien
dirasakan adalah otore, didapatkan keluar cairan
gangguan pendengaran, otalgia dari telinga kanan, disertai
dan vertigo. nyeri pendengaran telinga
Granuloma merupakan massa kanan menurun. Selain itu
yang terdiri dari jaringan fibrosa didapatkan granuloma pada
atau pembuluh darah yang tubuh liang telinganya.
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
30
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
31
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
dengan keluhan keluar cairan pada telinga kanan yang sudah dialami sejak kurang
lebih 4 tahun yang lalu, semakin banyak dalam satu minggu terakhir. Awalnya,
pasien tidak mengeluhkan sakit, tapi lama kelamaan terasa sakit pada telinga
kanannya. Cairan yang keluar berwarna kekuningan dan berbau. Pasien juga
telinga kirinya. Riwayat batuk dan pilek disangkal pasien. Pekerjaan pasien
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE
32
DAFTAR PUSTAKA
1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu
Keseharan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2007.
2. Helmi. Otitis Media Supuratif Kronis. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbitan
FK UI; 2006.
3. Paparella MM., et all Penyakit Telinga Tengah, Editor Effendi H, Santoso K,
Dalam : Boies Buku Ajar Penyakit THT, Alih Bahasa : Dr. Caroline Wijaya,
Edisi 6, Jakarta, EGC, 2013 ; 88- 113.
4. Djaafar ZA. Kelainan Telinga Tengah.
Tengah. Dalam: Soepardi, E, et al, Ed. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi VI. Balai Penerbitan
FKUI, Jakarta. 2006: p. 64-77.
5. Lutan R, Wajdi F. Pemakaian Antibiotika Topikal Pada Otitis Media
Supurativa Kronik Jinak Aktif. Cermin Dunia Kedokteran No. 132. 2001
6. Acuin, Jose. Chronic Suppurative Otitis Media. BMJ Clinical Evidence.
London; January 2007.
7. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Kelainan Telinga
Tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin
Bashir uddin J, dll. Buku Ajar Il
Ilmu
mu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi 7. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI. 2012. P 66-8.
8. Pradhan B, Tuladhar N, Amatya R, et al. Prevalence of otomycosis In
outpatient deepartment of otolaryngology in Tribhuvan University Teaching
Hospital, Kathmandu, Nepal. Ann Otol Rhinol Laryngol 2003; 112: 384-387.
SMF/Bagian THT-KL RSUD T.C. Hillers. Laporan Kasus OMSK dan Granulasi MAE