Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farazila Ningtias Manurung

NIM : 1911101010094
PT Asal : Universitas Syiah Kuala
Kelas : Konservasi Mangrove

Review Artikel Internasional

Judul artikel
Metals in mangrove ecosystems and associated biota: A global perspective

Pengarang
Rasika Kulkarnia , Deepti Deobagkarb , Smita Zinjarde

Nama jurnal
Ecotoxicology and Environmental Safety

Volume, issue, tahun, halaman


153, https://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2018.02.021, 30 Mei 2018, 215-228

Tujuan penelitian
Mengetahui kandungan logam dalam ekosistem mangrove dan biota dibeberapa negara.

Latar Belakang Teori


a. Penulis membahas aspek ekologi tanaman mangrove dan mikroba terkait masyarakat
sehubungan dengan produktivitas, variasi spasial kontaminan dan reboisasi area yang
terkontaminasi
b. Penulis menggambarkan aplikasi industri dari mikroorganisme yang berasosiasi
dengan mangrove
c. Penulis meninjau pencahayaan yang tinggi terhadap timbulnya polutan dalam sistem
mangrove
d. Penulis meringkas terjadinya kontaminan dalam ekosistem ini secara terbatas dan
spesifik wilayah .
Prosedur
Penulis mengadakan pendataan macam-macam logam pada daerah-daerah di negara-negara
besar seperti As, Pb, Ni, Cu, dll. Dan mengumpulkan pendapat yang dikemukakan dari
banyak tokoh.

Hasil dan pembahasan


Hutan bakau yang terdapat di sepanjang daerah pasang surut garis pantai tropis dan subtropis
tidak dapat ditiru dan ekosistem yang dinamis. Mereka melindungi dan menstabilkan wilayah
pesisir dari konsekuensi merusak dari bencana alam seperti badai dan tsunami. Meskipun ada
tinjauan tentang aspek ekologis, penggunaan industri mikroorganisme yang terkait dengan
mangrove dan terjadinya polutan di wilayah tertentu, tidak ada tinjauan eksklusif merinci
kejadian logam dalam sedimen mangrove dan biota terkait dalam ekosistem ini secara global
tingkat. Dalam tinjauan ini, hutan bakau telah diklasifikasikan berdasarkan benua. Sebagian
besar penyelidikan merinci distribusi logam seperti seng, kromium, arsenik, tembaga, kobalt,
mangan, nikel, timbal, dan merkuri meskipun dalam beberapa kasus tingkat vanadium,
strontium, zirkonium dan uranium juga telah dipelajari. Komponen musiman, pasang surut,
laut, sungai, dan terestrial terlihat mempengaruhi kejadian, spesiasi, bioavailabilitas dan nasib
logam di ekosistem ini. Dalam sebagian besar kasus, tanaman dan hewan terkait juga
mengakumulasi logam pada tingkat yang berbeda dan relevansi ekotoksikologi. Tingkat
logam bervariasi dalam spesifik wilayah dan ada disparitas status pencemaran kawasan
mangrove yang berbeda. Melindungi ini ekosistem yang rentan dari polutan logam penting
dari sudut pandang keamanan lingkungan.

Kesimpulan
Bagian awal dari ulasan ini menyoroti kejadian logam di ini ekosistem. Ada variasi yang
nyata dalam kandungan logam di mangrove ekosistem. Daerah-daerah tertentu merupakan
hotspot polusi dan yang lainnya dapat dianggap murni. Umumnya konsentrasi As, Pb, Ni dan
Cu berada di sisi yang lebih tinggi dan merupakan ancaman potensial. Akumulasi logam
dalam biota tumbuhan tidak menimbulkan ancaman serius karena tidak satu pun dari tanaman
atau bagian tanaman ini dikonsumsi oleh manusia. Namun, studi tentang transportasi dan
transformasi logam melalui antarmuka tanaman air-sedimen dapat membantu untuk secara
sistematis memahami siklus mereka dalam ekosistem tersebut. Peningkatan kadar logam
dalam jaringan hewan yang dikonsumsi oleh manusia merupakan ancaman potensial. Tingkat
polutan ini pada predator (burung, hewan) berdekatan dengan mangrove dan nelayan) juga
akan membantu dalam menilai dampak ekotoksikologi mereka. Pemantauan pencemaran
logam di mangrove makrobenthos dan mengidentifikasi bioindikator baru perlu dilakukan di
masa depan. Strategi yang melibatkan pendekatan multidisiplin perlu berevolusi. Ini akan
didasarkan pada studi pemodelan, memperoleh kumpulan data pada interval waktu yang tepat,
mengidentifikasi populasi bio-indikator yang rentan dan merancang strategi perbaikan yang
melibatkan penggunaan spesies mikroba dan tanaman yang sesuai.

Keunggulan
Artikel ini mengevaluasi berbagai macam logam dengan cukup lengkap dari negara besar.
Hasil yang ditemukan per masing-masing sifat menunjukkan kesinambungan atau hubungan
yang baik sehingga hasil penelitian bisa dikatakan berhasil. Terlebih lagi didalam jurnal
terdapat tabel data yang membuat pembaca mudah dalam mencari data.

Pendapat saya
Di masa depan, jika tindakan pencegahan yang tepat tidak diambil, ekosistem magrove ini
mungkin berada di bawah risiko. Kita juga perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang perlindungan mangrove. Hal ini akan mendukung pengelolaan sumber daya yang
berkelanjutan dan mendorong kegiatan restorasi. Pengenalan teknologi ramah lingkungan dan
praktik budidaya terpadu di daerah ini dapat membawa perubahan positif. Pendekatan ini akan
memastikan jaminan konsumen yang stabil dan membantu dalam pemeliharaan hutan bakau
yang berkelanjutan. Penelitian masa depan harus diarahkan untuk mengatasi masalah ini
dengan mempertimbangkan apa saja yang hilang. Ini akan memungkinkan pemahaman yang
lebih baik tentang dampaknya pencemaran logam pada ekosistem mangrove. Terlebih lagi
masyarakat yang mengandalkan ekosistem mangrove ini untuk mata pencaharian mereka.

Anda mungkin juga menyukai