Anda di halaman 1dari 4

Khalifah Ali bin Abi Thalib

Proses Pengangkatan Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41 H / 656-661 M)


Setelah Khalifah Utsman terbunuh dalam sebuah proses yang menegangkan. Banyak
kelompok pemberontak yang berkeliaran. Untuk menenangkan keadaan, para pemuda banyak
yang mendesak Ali segera menggantikan Utsman. Ali didukung oleh ketiga pasukan yang datang
dari Mesir, Basrah, dan Kufah, serta penduduk Madinah. Mulanya Ali menolak, karena menurut
beliau masih banyak sahabat nabi yang lain, diantaranya Thalhah dan Sa'ad.
Mendengar alasan Ali, kaum Muslimin mengajak Thalhah dan Sa'ad untuk bergabung
membai'at Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Mereka berdua setuju dan terjadilah pembai'atan
Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang keempat yang berlangsung di Masjid Nabawi pada
bulan Zulhijah tahun 35 H (656 M). Sejak saat itu, Ali bin Abi Thalib resmi menjadi khalifah
dan memimpin selama 4 tahun 9 bulan.

Karakteristik Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib


Sayyidina Ali dikenal sebagai khalifah yang pemberani, cerdas, pandai berperang dan pandai
menulis. Dan bahkan beliau juga seorang orator ulang. Beliau memiliki sejumlah keutamaan
pada dirinya, Berikut karakteristik yang dimiliki oleh beliau :

1. Keberanian
Ali terkenal akan sifatnya yang pemberani. Hal ini banyak disebut dalam buku-biografi
dan al-Maghazi. Ini juga termasuk konfrontasinya dengan musuh. Saat Perang Khaibar,
Ali menantang Murhib Yahudi dan membunuhnya.
2. Pengorbanan diri
Beliau menjadi contoh dengan pengorbanan dirinya pada agama dan untuk tujuan yang
mulia. Dia pernah tidur di ranjang Rasulullah, saat orang-orang kafir ingin
membunuhnya.
3. Zuhud terhadap dunia
Ali merupakan hamba yang saleh, dan dia tidak mengharapkan kemewahan  dan
perhiasan dunia yang fana. Ali tidak tertipu oleh semua itu.
4. Ketakwaan
Dia memiliki ketakwaan yang baik kepada Allah Ta'ala. Ali menggantungkan semua
urusannya kepada-Nya. Meskipun banyak bahaya yang menimpa oleh musuh-musuh
Islam, dia tidak memiliki penjaga.
5. Kedermawanan, beliau suka memberi dan menghabiskan hartanya di jalan Allah SWT.

Tidak hanya itu, ali bin abi thalib juga memiliki sifat yang dapat kita teladani :

1. Kegigihan nya
Tekad beliau dalam membumikan tauhid di muka bumi amat tinggi. Pada saat
hari-hari peperangan Khaibar. Beliau membulatkan tekad untuk tetap ikut dalam barisan
Rasulullah  menuju Khaibar. Padahal saat itu mata beliau sedang sakit parah.
Salamah bin al Akwa R.A, menceritakan tentang kegigihanAli. ketika itu, “Awalnya Ali
berkeinginan untuk tidak ikut ke Khaibar terlebih dahulu. Karena sakit mata yang
dideritanya cukup parah. Namun Ali mengatakan, “Tidak, saya tidak ikut serta bersama
Rasulullah”
2. Beliau sosok pemimpin sederhana dan dekat dengan rakyat kecil. Kedudukannya
sebagai khalifah tak menghalanginya untuk berbaur dengan masyarakat.
Beliau pernah memasuki sebuah pasar, dengan mengenakan pakaian setengah
betis sembari menyampirkan selendang. Beliau mengingatkan para pedagang supaya
bertakwa kepada Allah dan jujur dalam bertransaksi. Dalam riwayat lain disebutkan,
bahwa suatu hari beliau masuk pasar sendirian. Beliau menunjuki jalan orang yang
tersesat di pasar dan menolong orang-orang yang membuthkan pertolongan.

Terlepas dari itu semua, saat masa peralihan dari Kholifah Usman bin Affan ke Kholifah
Ali bin Abi Thalib , kekacauan kembali terjadi. Sebab itu, setelah diangkat menjadi
khalifah, Ali mengambil langkah-langkah tegas
1. memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh ustman dan dikirmlah kepala yang
baru untuk menggantinya,
2. menggambil kembali tanah-tanah yang dibagi-bagikan Ustman kepada kerabatnya
tanpa jalan yang sah.
Prestasi dan Kemajuan pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib
Selama menjadi khalifah ali bin abi thalib berhasil mencetak prestasi, diantaranya :

1. Kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam Mengganti Pejabat yang Kurang
Cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan
efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap
dalam bekerja. Pejabat ternyata banyak yang berasal dari Bani Umayyah . Akibatnya,
makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai nya
Adapun gubernur baru yang diangkat Khalifah Ali bin Abi Thalib antara lain:
a. Sahl bin Hanif sebagai gubernur Syiria.
b. Utsman bin Hanif sebagai gubernur Basrah.
c. Qays bin Sa’ad sebagai gubernur Mesir.
d. Umrah bin Syihab sebagai gubernur Kuffah.
e. Ubaidaillah bin Abbas sebagai gubernur Yaman.

2. Membenahi Keuangan Negara ( Baitul Mal )


Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas
negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan
permasalahan tersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara
tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk
kesejahteraan rakyat.

3. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa


Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah Islam
sudah mencapai India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan
tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhommah, dan syaddah. Hal itu menyebabkan
banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan hadis di daerah-daerah yang jauh dari
jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur’an dan Hadis.
Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan
pokok-pokok ilmu Nahwu, yaitu ilmu yang mempelajarai tata bahasa Arab.
4. Prestasi Ali bin Abi Thalib dalam Bidang Pembangunan
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun kota Kuffah secara khusus. Pada
awalnya kota Kuffah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abi
Sufyan. Akan tetapi Kota Kuffah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu Tafsir, ilmu
Hadis, ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.

Anda mungkin juga menyukai