Ekstraksi Padat Cair
Ekstraksi Padat Cair
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2019
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
CHM 204P (2 sks)
A. JENIS PERCOBAAN
Ekstraksi Padat-Cair (Serbuk Teh dengan Etanol) dengan Alat Soxhlet.
B. DASAR TEORI
Ekstraksi merupakan metode yang dilakukan untuk memisahkan suatu senyawa
kimia dari pengotornya, atau memisahkan senyawa dari campurannya dengan senyawa
lain. Ekstraksi dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni ektraksi padat-cair yang ditujukan
untuk menyari senyawa yang dikehendaki dari bahan padat dengan menggunakan pelarut
yang sesuai, maka dari itu harus diketahui dulu sifat senyawa yang akan diektraksi
terutama kelarutannya, agar ektraksi berhasil dengan baik. Kelarutan suatu senyawa
berhubungan dengan kepolaran, dan senyawa yang polar larut dalam pelarut yang polar
juga. Untuk metode ini, pelarut yang sering digunakan ialah etanol apabila belum diketahui
pelarut spesifik nya, karena etanol merupakan golongan pelarut yang universal. Ektraksi
padat-cair dikelompokkan menadi 2 cara, yaitu ektraksi tidak sinambung
(discountinue)menggunakan solvent berbeda, dan dilakukan dengan cara maserasi atau
perendaman dan ektraksi padat-cair yang secara sinambung (continue) dilakukan dengan
alat soxhlet dan digunakan pelarut yang sama secara berulang. Maksud dari berulang
ialah, saat ektraksi pelarut didalam labu diupakan, kemudian uapnya di dinginkan kembali,
uap yang mengembun turun melewati ektraktor dan mengesktraksi senyawa yang
terkandung dalam padatan. Demikian terjadi berulang-ulang sehingga hasil ektraksi
sempurna. Kemudian ada pula ektraksi cair-cair untuk senyawa yang akan diestraksi dalam
keadaan terlarut dalam pelarut tertentu, lalu diektraksi dengan pelarut lain yang tidak
saling campur dengan pelarut semula.
C. CARA KERJA
1. Menyiapkan serangkaian alat soxhlet untuk ekstraksi dengan penambahn vaselin di setiap
sambunganya agar mudah dilepas setelah digunakan.
2. Memasukan batu didih dalam labu datar.
3. Memasang kertas saring dalam bagian tengah, kertas saring tidak boleh bocor dan tidak
boleh menutupi pipa samping.
4. Menimbang sebanyak 30g serbuk teh dalam gelas beaker, memasukan serbuk teh kedalam
bagian tengah yang telah dilapisi dengan kertas saring.
5. Memasukan etanol ke dalam serbuk teh hingga terjadi 1x sirkulasi.
6. Menambahkan lagi etanol hingga terjadi ½ sirkulasi lagi.
7. Memasang pendingin yang telah disambungkan dengan selang air.
8. Menyalakan api bunsen yang telah dipasang dibawah alat soxhlet.
9. Melakukan ekstrasi hingga terjadi 8x sirkulasi.
10. Hasil yang diproleh kemudian dimasukan kedalam botol dan diberi etiket.
2. Alkohol 200 ml
Alat yang digunakan
E. PENGAMATAN
Hasil pengamatan yang diperoleh dari esktrasi serbuk teh sebanyak 30g dan etanol
200ml, dilakukan sirkulasi hingga 9x adalah sebanyak 116ml.
Randemen yang diperoleh dari jumlah etanol : 85%
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami melakukan ekstraksi kafein dari teh menggunakan alat
soxhlet. Ekstraksi sendiri adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian
sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut
tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Kami menggunakan 30 gram teh dan pelarut
etanol sebanyak ± 200 mL. Prinsip dari soxhletasi adalah model ekstraksi yang menggunakan
pelarut yang sama dengan jumlah yang konstan dengan bantuan pendingin. Serbuk teh
dimasukkan ke bagian tengah yang telah dilapisi dengan kertas saring, kemudian pelarut
dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor
menjadi molekul-molekul cairan yang jatuh ke bagian tengah, mencari zat aktif yang ada di
dalam teh dan jika zat cairan telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun
kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler sehingga terjadi sirkulasi. Diamati hingga
terjadi 9 kali sirkulasi.