Anda di halaman 1dari 12

ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

LOKAKARYA
PENYUSUNAN KEBIJAKAN REGULASI KAWASAN TANPA ROKOK
UNTUK 147 KABUPATEN/KOTA
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Pendahuluan

Prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari
97 juta penduduk Indonesia terpapar asap rokok (Riskesdas, 2013).

Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan
remaja, Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk
usia 18 tahun dari 7,2% menjadi 9,1%. Kajian Badan Litbangkes Tahun 2015 menunjukkan Indonesia
menyumbang lebih dari 230.000 kematian akibat konsumsi produk tembakau setiap tahunnya.
Globocan 2018 menyatakan, dari total kematian akibat kanker di Indonesia, kanker paru menempati
urutan pertama penyebab kematian yaitu sebesar 12,6%. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan 87% kasus kanker paru berhubungan dengan merokok. Tren kenaikan
prevalensi perokok ini tidak lepas dari kuatnya intervensi industri rokok pada setiap lini
pengambilan kebijakan dan penegakan hukum peraturan perundangan.

Riskesdas 2018 menunjukkan penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah kanker, stroke,
penyakit jantung kronis, diabetes, dan hipertensi; yang semuanya memiliki faktor risiko yang sama
yaitu merokok. Prevalensi perokok di Indonesia yang tinggi ditandai dengan 63% laki-laki (usia 10
tahun keatas) merokok (Riskesdas 2018) yang memperburuk kejadian Penyakit Tidak Menular
(PTM). Merokok juga berkontribusi terhadap lebih dari 235.000 kematian setiap tahun, dan
merupakan faktor risiko COVID-19. Data BPS 2020 menunjukkan keluarga rumah tangga
berpenghasilan rendah menghabiskan lebih banyak uang untuk rokok daripada makanan dengan
pemenuhan zat gizi.

Beberapa strategi yang diupayakan oleh Kementerian Kesehatan adalah penyediaan layanan
nasional berhenti merokok; meningkatkan penyuluhan masyarakat melalui media sosial; melibatkan
banyak pihak untuk mempercepat pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di daerah dan
mendukung kenaikan cukai rokok setinggi mungkin.

Upaya pengendalian dampak konsumsi rokok bagi kesehatan di Indonesia, saat ini memiliki
kekuatan berupa Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa
Produk Tembakau Bagi Kesehatan serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2017,
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013 tentang
Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau.

Untuk memperkuat regulasi pengendalian tembakau, maka Kementerian Kesehatan dalam proses
merevisi PP 109/2012 memberikan usulan termasuk memperbesar peringatan kesehatan
bergambar pada bungkus rokok menjadi 90%; larangan menjual rokok per batang; melarang rokok
elektronik & produk tembakau yang dipanaskan; dan melarang total iklan, promosi dan sponsorship
produk tembakau baik luring maupun daring;. Hal-hal tersebut dalam revisi PP 109 menjadi penting
mengingat upaya industri rokok untuk terus memasarkan produknya dan meningkatkan konsumen
melalui berbagai taktik dan strateginya. Seperti menggunakan CSR sebagai strategi pemasaran
terselubung. Iklan rokok yang membuai masyarakat khususnya kaum remaja dengan menggunakan
narasi-narasi memikat dan dalam situasi pandemi COVID-19 ini industri rokok menawarkan
bantuan2 strategis kepada pemerintah yang di perlukan untuk penanganan COVID-19.

Kerangka Acuan Kerja 1


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Sementara itu Kementerian Dalam Negeri juga telah memberikan dukungan dalam proses revisi PP
109 dan arahan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022 terkait
penerapan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), sehingga berdampak pada target upaya
menurunkan prevalensi perokok pemula. Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan
Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2021 telah menetapkan
target penurunan prevalensi perokok pada setiap Provinsi untuk dicapai. Untuk mencapai hal
tersebut, maka menjadi sangat penting adanya kegiatan untuk mendorong lahirnya kebijakan
berupa Perda atau Perkada bagi daerah untuk melaksanakan KTR sebagai instrumen kunci
menurunkan target prevalensi perokok pemula sesuai amanat Peraturan Presiden No. 18 tahun
2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah adanya Perda/Perkada bagi 147 daerah Kabupaten/Kota yang belum
memiliki kebijakan tersebut saat ini.

Tujuan khusus:
 Meningkatkan pemahaman pemerintahan daerah tentang kebijakan Pusat untuk
menurunkan prevalensi perokok.
 Meningkatkan keterampilan daerah dalam menyusun dan mengupayakan adanya kebijakan
daerah (Perda / Perkada) tentang KTR
 Meningkatkan pengetahuan daerah dalam penegakan dan implementasi kebijakan KTR
(Perda/Perkada)
 Adanya rencana daerah untuk menyusun dan menetapkan Perda/Perkada KTR pada tahun
2021.

C. Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode webinar di mana ADINKES akan melibatkan Kementerian
Dalam Negeri dalam pelaksanaan webinar dan kegiatan pasca webinar. Kegiatan webinar akan
berisi:
 Paparan / Presentasi
 Diskusi Kelompok
 Tanya Jawab

Kegiatan pasca webinar meliputi:


 Pertemuan evaluasi tindak lanjut penyusunan Perda/Perkada KTR
 Kunjungan advokasi/supervisi/asistensi oleh Kementerian Dalam Negeri/ADINKES dalam
rangka mendorong penyusunan dan lahirnya Perda/Perkada KTR.

D. Peserta

Jumlah peserta sejumlah 441 peserta (setiap kabupaten/kota masing-masing mengirimkan 3


peserta) yang meliputi unsur:
 Dinas Kesehatan (1 peserta)
 Bappeda (1 peserta)
 Biro Hukum Pemerintah Daerah (1 peserta)

Kerangka Acuan Kerja 2


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Daftar 147 Kabupaten/Kota yang belum memiliki Perda/Perkada sebagaimana terlampir dalam
TOR ini. Lokakarya akan dilaksanakan dalam tiga batch; di mana masing-masing batch diikuti
oleh 147 peserta (49 kabupaten/kota)

E. Pelaksanaan
Webinar ini akan diselenggarakan pada:
hari/tanggal : Pembukaan (Kick off) : 23 Agustus 2021
Lokakarya Batch 1 : 24 Agustus 2021
Lokakarya Batch 2 : 25 Agustus 2021
Lokakarya Batch 3 : 26 Agustus 2021 :
waktu : pukul 08.00 WIB s.d selesai
platform : Zoom Meeting ID: 863 3582 3239 Passcode: STOPROKOK

F. Pelaksana
ADINKES bekerjasama dengan Kementrian Dalam Negeri.

H. Penutup
Demikian kerangka acuan kerja Lokakarya Penyusunan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok untuk
147 Kabupaten dan Kota di Indonesia, semoga bisa memberikan gambaran rencana kerja yang
akan dilaksanakan.

Kerangka Acuan Kerja 3


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

JADWAL ACARA
LOKAKARYA PENYUSUNAN KEBIJAKAN KTR PADA 147 DAERAH
Hari Pertama (Semua Batch)

Waktu Kegiatan PIC


Webinar Nasional
08.00 – 08-30 Peserta memasuki Zoom Meeting Tim ADINKES
Sesi Pembukaan:
08.30-08.35 Menyanyikan lagu Indonesia Raya Moderator:
Program Overview ADINKES
ADINKES
Halik Sidik, ST, ME
08.35-08.45 - Tujuan pertemuan
- Harapan peserta
- Hasil yang akan dicapai
Sambutan
Ketua Umum ADINKES
08.45-08.55 dr. M. Subuh, MPPM
- Peran ADINKES dalam mendorong penyusunan regulasi
Kawasan Tanpa Rokok di Daerah
08.55-09.05 Sambutan
Technical Advisor International Union Against Tuberculosis
and Lung Disease (The Union)
dr. Lily S Sulistyowati
- Peran the Union dalam Memajukan Pengendalian
Tembakau di Indonesia
- Perjalanan Regulasi Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia

09.05-09.15 Sambutan
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian
Kesehatan
dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes
- Situasi terkini pengendalian tembakau di Indonesia
- Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Daerah
09.05-09.20 Sambutan kunci
Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri
Dr. Hari Nur Cahaya Murni, M.Si.
- Integrasi program Kawasan Tanpa Rokok dalam RPJMD
- Penyusunan regulasi Kawasan Tanpa Rokok
Dana pajak rokok untuk program Kawasan Tanpa Rokok yang
09.20-09.30 berkelanjutan
Merokok dan COVID-19
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia DKI Jakarta
dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), M.Sc., Ph.D.
- Hubungan antara perilaku merokok dan penularan COVID-19
- Mengungkap mitos nikotin rokok dapat mencegah COVID-19

Kerangka Acuan Kerja 4


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

09.30 - 09.45 Strategi Pengendalian Tembakau di Indonesia pada Masa


Pandemi COVID-19
WHO Indonesia
dr. Farrukh Qureshi
- MPOWER sebagai strategi pengendalian tembakau
- Pentingnya Kawasan Tanpa Rokok pada Pandemi COVID-19

09.45-09.50 Group Foto


Manfaat Kebijakan 100% Kawasan Tanpa Rokok
Udayana Central
Dr. dr. Ketut Suarjana, MPH
- Masalah Kesehatan Akibat Paparan Asap Rokok Orang Lain
09.50-10.00 - Definisi 100% Kawasan Tanpa Rokok
- Elemen 100% Kawasan Tanpa Rokok
- Manfaat Ekonomi dan Kesehatan dari 100% Kawasan Tanpa
Rokok
Kebijakan Daerah dalam Kawasan Tanpa Rokok:

Bupati Kabupaten Klungkung


I Nyoman Suwirta
- Berbagi pengalaman implementasi Kawasan Tanpa Rokok di
Kabupaten Klungkung

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor


Dr. Sri Nowo Retno, MARS
- Berbagi pengalaman implementasi Kawasan Tanpa Rokok di Fasilitator 1: Arifin
Kota Bogor Hutagalung, SE,
- Penegakan Hukum Larangan Pemajangan produk Rokok pada MM
Tempat Penjualan Kementerian
Dalam Negeri
10.00-12.00 Biro Hukum Pemerintah Kota Depok
(TBA) Fasilitator 2:
- Peraturan Kawasan Tanpa Rokok yang Komprehensif dr. Benget Saragih,
(larangan iklan rokok luar ruang dan larangan pemajangan M.Epid
produk rokok pada tempat penjualan) Kementerian
- Strategi dan konsistensi penegakkan hukum Kawasan Tanpa Kesehatan
Rokok

Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta


Dr. Nasruddin Djoko Sujono
- Penggunaan Pajak Rokok untuk program Kawasan Tanpa
Rokok di DKI Jakarta
- Pelarangan Iklan Rokok dan Dampaknya bagi Pendapatan di
DKI Jakarta

Penutup Kegiatan Hari Pertama:


12.00-12.15 ADINKES, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan,
The UNION

Kerangka Acuan Kerja 5


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Hari Kedua (Dibagi menjadi Batch 1, Batch 2, dan Batch 3)

Waktu Kegiatan PIC

Refleksi Kegiatan Hari Pertama Adinkes/


08.30 – 09.00 Penjelasan Kegiatan Hari Kedua The Union

Penyusunan Rancangan Peraturan KTR dan Larangan Iklan,


Promosi dan Sponsorship Rokok serta Larangan
Pemajangan Produk Rokok pada Tempat Penjualan : Fasilitator:
- Kerangka kebijakan untuk KTR yang komprehensif dr. Aries
P3DI DPR RI Hamzah
Dr. Rohani Budi Prihatin Kementerian
Kesehatan
09:00– 10.30 Diskusi Kelompok :
Peserta akan dibagi kedalam 6 breakout room
Fasilitator Breakout Room:
Breakout Room 1: Rohani Budi Prihatin
Breakout Room 2: Bambang Priyono
Breakout Room 3: drg. Baning
Breakout Room 4: Ryan Tanjung
Breakout Room 5: Heniyatun
Breakout Room 6: Fauzi Ahmad Noor
Tim
10.30-10.45 Senam dan Permainan Kementerian
Kesehatan

Tantangan dan Upaya dalam Pembuatan Kebijakan Kawasan


Tanpa Rokok

- Praktek terbaik Kota Bogor dalam menghadapi gugatan


hukum Industri rokok
Biro Hukum Kota Bogor
- Berbagi Pengalaman Pengembangan Kawasan Tanpa
Rokok di Jayapura dr. Putu
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ayu
10.45 -12.00 Swandewi
Diskusi Kelompok : Astuti,
Peserta akan dibagi kedalam 6 breakout room MPH, Ph.D
Fasilitator Breakout Room:
Breakout Room 1: Hery Chariansyah
Breakout Room 2: Diah Dewanti
Breakout Room 3: Bernadette Fellarika Nusarrivera
Breakout Room 4: Made Kertaduana
Breakout Room 5: TBA
Breakout Room 6: TBA

Kerangka Acuan Kerja 6


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

12.00-12.30 Ishoma Panitia


Media dan Komunikasi

Komunikasi yang Efektif


Direktur Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Kesehatan
dr. Imran Agus Nurali, SpKO Fasilitator :
- Komunikasi yang Efektif: Membangun Strategi Bernadette
12.30-13.15 Komunikasi Kawasan Tanpa Rokok yang Efektif bagi Fellarika
Masyarakat dan Pemerintah Nusarrivera
Peran Media
Campaign for Tobacco Free Kids (CTFK)
Rika Fonsekaningrum Suwardi
- Pentingnya Kemitraan dengan Media dalam
Implementasi Kawasan Tanpa Rokok

Dana DBHCHT dan Pajak Rokok untuk Sumber Dana Program


Fasilitator:
Kawasan Tanpa Rokok yang Berkelanjutan
Bernadette
13.15-14.00 Dr. Abdillah Ahsan
Fellarika
PEBS FEB Universitas Indonesia
Nusarrivera

Menyusun Rencana Tindak Lanjut – Peserta akan dibagi


menjadi 6 kelompok
- Identifikasi permasalahan utama
- Identifikasi strategi/ide-ide untuk mengatasi
permasalahan tersebut
- Identifikasi aktivitas yang dapat dilaksanakan
Fasilitator :
Diskusi Kelompok : Fauzi
Peserta akan dibagi kedalam 6 breakout room Ahmad
14.00-14.45
Fasilitator: Noor
Breakout Room 1: Fauzi Ahmad Noor
Breakout Room 2: Bambang Priyono
Breakout Room 3: Ismi Sultan
Breakout Room 4: Ryan Tanjung
Breakout Room 5: dr. Ketut Suarjana
Breakout Room 6: TBA

Mempresentasikan Rencana Tindak Lanjut dan hasil Draft Fasilitator :


dari kebijakan/Perda KTR Dr. Rohani
14.45-15.45 - Perwakilan kota/kabupaten mempresentasikan RTL Budi Prihatin,
dan rancangan Perda KTR Fauzi Ahmad
- Peserta mendapatkan tanggapan/masukan Noor

Kerangka Acuan Kerja 7


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Penutupan
15.45-16.00 ADINKES, The UNION, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Dalam Negeri

Referensi:

Assessing Compliance with Smoke-Free Laws. https://theunion.org/sites/default/files/2020-


08/compliance-guide_v4smallerfile.pdf

Contoh Raperda Kawasan Tanpa Rokok (terlampir)

A. Daftar Peserta Batch I

Provinsi Gorontalo
1. Kota Gorontalo

Provinsi Maluku
2. Kabupaten Buru
3. Kabupaten Maluku Tengah
4. Kabupaten Seram Bagian Timur

Provinsi Maluku Utara


5. Kabupaten Halmahera Timur
6. Kabupaten Utara
7. Kabupaten Kepulauan Sula
8. Kabupaten Pulau Morotai
9. Kabupaten Pulau Taliabu

Provinsi Papua
10. Kabupaten Asmat
11. Kabupaten Biak Numfor
12. Kabupaten Bovendigul
13. Kabupaten Deiyeai
14. Kabupaten Dogiyai
15. Kabupaten Intan Jaya
16. Kabupaten Jayapura
17. Kabupaten Jayawijaya
18. Kabupaten Keerom
19. Kabupaten Kepulauan Yapen
20. Kabupaten Lanny Jaya
21. Kabupaten Mamberamo Raya
22. Kabupaten Mamberamo Tengah
23. Kabupaten Mappi
24. Kabupaten Merauke
25. Kabupaten Mimika
26. Kabupaten Nabire
27. Kabupaten Nduga

Kerangka Acuan Kerja 8


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

28. Kabupaten Paniai


29. Kabupaten Pegunungan Bintang
30. Kabupaten Puncak
31. Kabupaten Puncak Jaya
32. Kabupaten Sarmi
33. Kabupaten Supiori
34. Kabupaten Tolikara
35. Kabupaten Waropen
36. Kabupaten Yahukimo
37. Kabupaten Yalimo

Provinsi Papua Barat


38. Kabupaten Fakfak
39. Kabupaten Kaimana
40. Kabupaten Manokwari
41. Kabupaten Manokwari Selatan
42. Kabupaten Maybrat
43. Kabupaten Pegunungan Arfak
44. Kabupaten Raja Ampat
45. Kabupaten Sorong Selatan
46. Kabupaten Tambrauw
47. Kabupaten Teluk Bintuni
48. Kabupaten Teluk Wondama

B. Daftar Peserta Batch II

Provinsi Kalimantan Tengah


1. Kabupaten Gunung Mas
2. Kabupaten Murung raya

Provinsi Sulawesi Tengah


3. Kabupaten Banggai Laut
4. Kabupaten Parigi Moutong

Provinsi Kalimantan Timur


5. Kabupaten Mahakam Ulu

Provinsi Nusa Tenggara Timur


6. Kabupaten Belu
7. Kabupaten Ende
8. Kabupaten Kupang
9. Kabupaten Manggarai Barat
10.Kabupaten Ngada
11.Kabupaten Sabu Raijua
12.Kabupaten Sumba Barat Daya
13.Kabupaten Sumba Tengah
14.Kabupaten Sumba Timur
15.Kabupaten Timor Tengah Utara

Kerangka Acuan Kerja 9


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Provinsi Kalimantan Utara


16.Kabupaten Tana Tidung

Provinsi Sulawesi Utara


17.Kabupaten Bolang Mongondow Selatan
18.Kabupaten Bolang Mongondow Timur
19.Kabupaten Bolang Mongondow Utara
20.Kabupaten Kepulauan Siau T. Biaro
21.Kabupaten Minahasa
22.Kabupaten Minahasa Selatan
23.Kabupaten Minahasa Tenggara
24.Kota Kotamobagu
25.Kota Tomohon

Provinsi Kalimantan Selatan


26.Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Provinsi Sulawesi Tenggara


27.Kabupaten Buton Tengah
28.Kabupaten Kolaka
29.Kabupaten Kolaka Timur
30.Kabupaten Muna Barat
31.Kota Baubau

Provinsi Kalimantan Barat


32.Kabupaten Bengkayang
33.Kabupaten Kubu Raya
34.Kabupaten Landak
35.Kabupaten melawi
36.Kabupaten Mempawah

Provinsi Nusa Tenggara Barat


37.Kabupaten Lombok Tengah
38.Kota Bima

Provinsi Sulawesi Barat


39.Kabupaten Majene
40.Kabupaten Mamuju Tengah

C. Daftar Peserta Batch III

Provinsi Aceh
1. Kabupaten Aceh Selatan
2. Kabupaten Pidie Jaya
3. Kota Lhokseumawe

Provinsi Banten
4. Kabupaten Pandeglang

Kerangka Acuan Kerja 10


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

Provinsi Jawa Tengah


5. Kabupaten Blora
6. Kabupaten Boyolali
7. Kabupaten Brebes
8. Kabupaten Cilacap
9. Kabupaten Demak
10. Kabupaten Grobogan
11. Kabupaten Kendal
12. Kabupaten Magelang
13. Kabupaten Temanggung
14. Kabupaten Wonosobo
15. Kota Magelang

Provinsi Jawa Timur


16. Kabupaten Bojonegoro
17. Kabupaten Jember
18. Kabupaten Kediri
19. Kabupaten Pacitan
20. Kabupaten Pamekasan
21. Kabupaten Pasuruan
22. Kabupaten Ponorogo
23. Kabupaten Sampang
24. Kabupaten Sumenep

Provinsi Jambi
25. Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Provinsi Sumatera Utara


26. Kabupaten Batu Bara
27. Kabupaten Dairi
28. Kabupaten Karo
29. Kabupaten Labuhan Batu
30. Kabupaten Labuhan Batu Selatan
31. Kabupaten Batu Utara
32. Kabupaten Nias
33. Kabupaten Nias Barat
34. Kabupaten Nias Selatan
35. Kabupaten Nias Utara
36. Kabupaten Padang Lawas
37. Kabupaten Padang Lawas Utara
38. Kabupaten Samosir
39. Kabupaten Simalungun
40. Kabupaten Tapanuli Selatan
41. Kabupaten Tapanuli tengah
42. Kabupaten Tapanuli Utara
43. Kabupaten Gunung Sitoli
44. Kota Sibolga

Provinsi Riau
45. Kabupaten Bengkalis
46. Kabupaten Indragiri Hulu

Kerangka Acuan Kerja 11


ADINKES DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2021

47. Kabupaten Kampar


48. Kabupaten Kepulauan Meranti
49. Kabupaten Kuantan Singingi
50. Kabupaten Pelalawan
51. Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Sumatera Selatan


52. Kabupaten Lahat
53. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
54. Kabupaten Penukal Abab Lematang

Provinsi Jawa Barat


55. Kabupaten Tasikmalaya

Provinsi Sumatera Barat


56. Kabupaten Agam
57. Kabupaten Kepulauan Mentawai
58. Kabupaten Lima Puluh Kota
59. Kabupaten Pasaman Barat

Kerangka Acuan Kerja 12

Anda mungkin juga menyukai