•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
Transkrip Materi BINREG Pekan 07
Pengisi Materi ::: Ustadz Abu Razin حفظه اﷲ تعا
Dars 20 ::: at Tawaabi’: 3. Badal (Keterangan Pengganti)
Durasi Audio ::: 15.05 Menit
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
ا سﻼم علي م ور ة اﷲ و ر ته
. أما بعد،آ وصحبه ومن واﻻه رسول اﷲ و ا مد ﷲ وا صﻼة وا سﻼم
H a l . 1 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
َْ ُ ٌ َُ َ َ
ﻗال مد َر ُس ْول ا ِ َص ا ُ َعلي ِه َو َسل َم
Maka di sini “Rasulullah” adalah badal dari “Muhammad”. Ini adalah
keterangan pengganti dalam bahasa Arab.
Misalnya kita mengatakan :
ُاء ُمدﻳْ ُر ا ْ َم ْد َر َسة أَ ْ َد َ
ِ ِ َ ﺟ
Telah datang Kepala Sekolah, Ahmad.
Maka di sini kita pahami bahwasanya kepala sekolah ini bernama
Ahmad. Siapa Ahmad? Kepala sekolah. Siapa kepala sekolahnya? Ahmad.
Ini di antara contoh penggunaan badal yaitu untuk menjelaskan
jabatannya atau kedudukannya.
Contoh lain misalnya kita mengatakan:
ٌَْ ْ َ َ َ
ﺟاء أ ِ ز د
Telah datang saudaraku, Zaid.
Siapa saudaraku? Zaid. Siapa Zaid? Saudaraku.
ٌَْ َ
َ َﺟ, berbeda dengan اء أ ُﺧ ْو َز ْ ٍد
َ
Dan tentu kalimat: اء أ ِ ْ ز د َ َﺟ.
H a l . 2 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
H a l . 3 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
ْ َ ْ ْ
اء ُم ِدﻳْ ُر ا َمد َر َس ِة أ َ ُد
َ َﺟ
Ini namanya Badal Syai' min Syai', antara yang digantikan dengan yang
menggantikan ini sama. Hakikatnya sama dia-dia juga.
Kemudian contoh yang ke-2 di sini,
َاء َز ْ ٌد أَ ُﺧ ْوك
َ َﺟ
Telah datang Zaid, saudaramu.
Ini dibutuhkan misalnya, di suatu tempat ada banyak orang namanya
Zaid. Maka selain kita bisa mendefinisikan si Zaid yang mana dengan cara
memberikan sifat. Kita juga bisa menjelaskan Zaid ini saudaranya siapa.
Kalau kita mengatakan :
َاء َز ْ ٌد أَ ُﺧ ْوك
َ َﺟ
Telah datang Zaid, saudaramu.
Jadi yang datang itu Zaid saudaramu. Karena bisa jadi :
ْ َ َ ٌ َ َ
اء َز ْد م أ َ َد ﺟ
Telah datang Zaid, pamannya Ahmad.
Atau misalnya :
َ اء َز ْ ٌد أَبُ ْو
َ َﺟ
ِ
Telah datang Zaid, bapaknya Ali.
Jadi ini salah satu fungsi badal, memberikan penjelasan yang lebih detail
tentang seseorang. Ini namanya Badal Syai' min Syai'.
Kemudian yang kedua,
ُْ ْ ْ َُ
❷. Badal Ba'dh minal Kulli ( )بَدل ا َع ِض ِم َن الmenjelaskan sebagian dari
keseluruhan. Ini yang bentuknya adalah menjelaskan bagian-bagian. Seperti
kalau kita mengatakan :
َُُ ُ ْت ا ر يْ َف أَ ْو أَ َ ل
ت ا ُ ْ َ ﺛلﺜ ُه ُ ْ أَ َ ل
ِ
Saya makan roti sepertiganya.
ُ َ ْ َُُُ
Maka bagian-bagian semacam ini ِﻧصفه- setengahnya, kemudian – ﺛلﺜه
َُُ
sepertiganya, atau – ُر عهseperempatnya, ini disebut sebagai Badal Ba'dhi minal
Kulli. Dan dalam beberapa hadits kita menemukan, misalnya hadits
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, bunyinya :
H a l . 4 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
ْ َ َ َ ْاﻹ ْس َﻼ ُم
: ٍس ِ
Islam itu dibangun di atas 5 perkara.
ُ ادة أَ ْن َﻻ إ َ َ إﻻ ا
َ َ َ
ِ ِ ِ ﺷﻬ
َ َ َ
Maka di sini ِ ﺷﻬادةsebagai badal. Badal Ba'dhi minal Kulli, sebagian dari
keseluruhan, karena syahadat ini adalah satu dari lima. Makanya dibacanya
َ َ َ َُ َ َ
ِ ﺷﻬادةtidak ﺷﻬادة. Bunyi haditsnya :
ُ ادة أَ ْن َﻻ إ َ َ إﻻ ا
َ َ َ ْ َ َ َ ْاﻹ ْس َﻼ ُم
ِ ِ ِ ﺷﻬ: ٍس ِ
َ َ َ ْ َ
Kenapa ِ ?ﺷﻬادةKarena badal ini mengikuti mubdalnya. ٍس mubdalnya
majrur. Maka dia juga majrur. Jadi semua bentuk kalimat yang seperti ini
maka dia adalah Badal Ba'dhi minal Kulli.
Kemudian,
H a l . 5 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
Zaid itu besar, Apanya? Rumahnya, karena bisa juga kita katakan,
ْ ٌ َ
ك ُ َ َز ْد َرأ ُس ُه
Zaid itu besar, kepalanya.
Atau misalnya yang besar rumahnya, atau misalnya yang besar
mobilnya, dan seterusnya. Jadi Badal Isytimal ini bisa kita gunakan untuk
menjelaskan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang. Makanya dari tadi kita
ٌَْ َََ
kasih contohnya itu selalu yang berkaitan dengan diri seseorang. فع ِ ْ ز د
ُعلْ ُمه, ُ ُق ْو ُد ُه, ُ ُ َما, dan seterusnya. َ َف َع ْ َ ْ ٌد َ ْﺘُ ُه, ارتُ ُه
َ َ ُ ُ َْ
ِ ِ ز ب سي, رأسه, dan seterusnya. Ini
Badal Isytimal.
Badal yang ke-4 namanya,
َ َْ ََُ
❹. Badal Ghalath ()بدل الﻐل ِﻂ. Ghalath secara bahasa artinya salah. Badal
karena salah sebut. Badal semacam ini tidak mungkin ditemukan dalam
bentuk tulisan karena tentunya kalau orang menulis, salah tulis, pasti
dihapus, diedit. Tapi Badal Ghalath di sini kita temukan dalam bentuk lisan.
Misalnya kalau di buku al Ajurrumiyyah itu dikatakan :
ُ ْ َرأَﻳ
َ الْ َف َرس... ت َز ْ ًدا
Saya melihat Zaid...eh kuda.
Ini kalau diterjemahkan dalam bahasa kita seperti itu.
َ َْ ُ َْ
Jadi sebenarnya dia mau mengatakan َرأﻳت الف َرسtapi entah kenapa yang
terlintas dalam pikiran dia Zaid. Mungkin dia sedang memikirkan Zaid. Jadi
َْ
nama yang kesebut malah ز د, padahal yang dilihat kuda. Sebetulnya dia mau
mengatakan,
َْ ُ ََْ
ت الف َر َس رأﻳ
ًَْ ُ ْ َ َ َْ
Tapi dia salah sebut, malah َرأﻳت ز داsehingga dia revisi الف َرسmaksudnya
kuda.
Jadi Badal Ghalath ini hanya bisa ditemukan dalam bentuk lisan, kalau
tulisan tidak mungkin.
Itu adalah empat kelompok badal. Jadi ada: ❶. Badal Syai' min Syai' atau
Badal Kulli min Kulli, kemudian ada ❷. Badal Ba'dhi minal Kulli, ada ❸. Badal
Isytimal, ada ❹. Badal Ghalath.
H a l . 6 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
Terakhir supaya kita lebih paham lagi kita akan membahas beberapa
contoh badal.
ُ َ ٌ َ َ
ام َز ْد أﺧ ْو َحا ِم ٍدﻗ
(Telah berdiri Zaid, siapa Zaid? Saudaranya Hamid)
َ َ ٌَْ ْ ُ َ ٌَْ َ
Di sini ﻗامfi'il madhi, ز دfa'il, أﺧوbadal dari ز د, حا ِم ٍدmudhaf ilaih. Ini
contoh Badal Syai' min Syai'.
Kemudian yang ke-2,
ْ ٌ ََ
ف َع ِ ْ َز ْد ِعل ُم ُه
(Bermanfaat untukku si Zaid, apanya? Ilmunya)
َََ َ ََ ٌَْ
Di sini ْ ِ فع, فعmadhi, ْ ِ -nya ini adalah maf'ul bih, ز دfa'il yang
ُ ُ ْ , علْ ُم-nya sebagai badal dari َ ْد, kemudian ه-nya
diakhirkan, kemudian علمه ِ ِ ز
sebagai mudhaf ilaih.
ُ ْ َْ َ َ
اء الق ْو ُم ِﻧصف ُهﺟ
(Telah datang kaum, setengahnya)
Di sini disebut sebagai Badal Ba'dhi min Kulli, karena menjelaskan bagian.
َ َﺟfi'il madhi, الْ َق ْو ُمfa'ilnya, ﻧِ ْص ُفsebagai badal dari الْ َق ْو ُمkemudian ُﻫ ْمmudhaf
اء
ilaih.
َ َ َ ً ْ َ ُ ََْ
ارت ُه رأﻳتز دا سي
(Saya melihat Zaid, mobilnya)
ُ ََْ ًَْ ََ َ َْ
Di sini رأﻳتfi'il fa'il, ز داmaf'ul bih, سيارةbadal ز د, kemudin ه-nya sebagai
mudhaf ilaih. Jadi memang badal ini bisa kita gunakan dalam kalimat untuk
memberikan efek kejutan. Misalnya : kita mau rapat, semuanya sudah datang
tinggal Zaid. Si Zaid ditunggu-tunggu tidak juga datang. Sekalinya datang
ternyata hanya mobilnya. Kita tahu yang bawa mobil itu istrinya. Kita
katakan :
ُارتَه ُ ْ َرأَﻳ
َ ت َز ْ ًدا َسي
Saya melihat Zaid, mobilnya,
jadi bukan Zaidnya. Jadi memang badal ini bisa digunakan untuk bercanda.
Kemudian,
َ ْ َ ُ ْ ََ
ْك َز د
ٍ ررت ِبأ ِي
H a l . 7 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
Kemudian,
ابطَ ْ ال أَ ْ ُ ا ْ ُم ْؤمن ْ َ ُ َم ُر ْ ُن ا
َ َ
ِ ِِ ِ ﻗ
(Telah berkata Amirul Mu'minin Umar Bin Khathab)
َ َ ُ ْ َ َ ْ ْ ُْ
Di sini disebut sebagai Badal Syai' min Syai'. ﻗالfi'il madhi, ِ أfa'il, ا مؤ ِم ِن
َ ُ ْ َ ْ ْ َ ُ
mudhaf ilaih, م ُرsebagai badal dari ُ ِ أbegitu pun ُن, ُنbadal dari م ُر. Karena
siapa Umar? “Anaknya Khathab”. Siapa “Anaknya Khathab”? Umar. Ini
namanya Badal Syai' min Syai'. اب
َْ
ِ ا طmudhaf ilaih.
Demikian pembahasan tentang Badal. Semoga dapat dipahami.
ٓ
ا وصحبه وسلم ﻧ ينا مد و وص اﷲ
أسﺘﻐفرك وأتوب إ ك،إﻻ أﻧت أﺷﻬد أن ﻻ،و مدك سبحاﻧك ا
وا سﻼم علي م ور ة اﷲ و ر ته
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
H a l . 8 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
Transkrip Materi BINREG Pekan 07
Pengisi Materi ::: Ustadz Abu Razin حفظه اﷲ تعا
Dars 21 ::: at Tawaabi’: 4. Taukid (Keterangan Penguat)
Durasi Audio ::: 11.43 Menit
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
ا سﻼم علي م ور ة اﷲ و ر ته
. أما بعد،آ وصحبه ومن واﻻه رسول اﷲ و ا مد ﷲ وا صﻼة وا سﻼم
taukid dengan ﷲ ِ َوا, bukan taukid dengan ِإنmisalnya, tapi taukid dengan 4
ُ ْ ُ َْْ ُ ُ َ َْ
(empat) lafal yang telah ditentukan yaitu ا فس, ع ال, , dan أ ع.
Karena dalam bahasa Arab, taukid itu ada banyak. Untuk menegaskan
atau menekankan makna suatu kalimat, orang Arab itu sering menggunakan
ٌَْ َ َ
sumpah. Misalnya kita mengatakan: ( ﻗام ز دZaid telah berdiri). Orang tidak
percaya karena yang mereka tahu misalnya -afwan- Zaid selama ini lumpuh,
ٌَْ َ َ
kemudian tiba-tiba ada yang mengatakan : ( ﻗام ز دZaid telah berdiri), tentu
orang tidak percaya, untuk membuat orang percaya dibutuhkan penekanan
ٌَْ َ َ
ِ َوا
kalimat. Penekanan kalimat bisa menggunakan sumpah misalnya : ﷲ ﻗام ز د
َ ًَْ
atau bisa menggunakan إِنmisalnya : ( إِن ز دا ﻗائِ ٌمSesungguhnya Zaid berdiri).
Tapi pembahasan taukid kita di tawabi’ bukan yang seperti ini.
Pembahasan taukid di kelompok at tawabi’ adalah khusus terbatas pada 4
H a l . 9 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
(empat) kata yaitu سُ ا ْف, ُ ْ الْ َع, ُ , dan أَ ْ َ ُع. Jadi perhatikan, taukid dalam
ُ ْ ُ َْْ ُ ُ َ ْ َ
pembahasan at tawabi’ khusus pada 4 (empat) lafal : ا فس, الع, , dan أ ع.
Kita bahas yang pertama yaitu,
ْ
❶ ا ف ُس
Misalnya kita mengatakan :
َْ ٌ َ َ
ام َز ْد ف ُس ُهﻗ
Zaid telah berdiri, (benar-benar) dirinya (yang berdiri).
ُ َْ
ُ فmaka kita menegaskan bahwa yang
Dengan kita mengatakan سه
berdiri itu adalah benar-benar Zaid, bukan orang yang lain. Karena kita bisa
juga menggunakan konsep badal di sini. Misalnya kita mengatakan:
ٌ َ َ
ام َز ْد ﻗِط ُهﻗ
Zaid telah berdiri, kucingnya.
ُ ٌَْ َ َ
Di sini kalimat ﻗام ز د ﻗِطهini bukan taukid, tapi namanya badal yaitu badal
isytimal. Zaid telah berdiri, apanya?, kucingnya, karena Zaid misalnya -
afwan- dia lumpuh/tidak bisa berdiri, sehingga ketika kita mengatakan ﻗام
َ َ
ٌ
َز ْد ﻗِط ُه, ini kita memalingkan makna berdiri bukan untuk Zaid, tapi untuk
kucingnya.
ُ ُ َ َ َ ْ ٌد َ ْفmaka kita menegaskan bahwa
Tapi kalau kita mengatakan : سه ﻗام ز
ُ َْ ٌَْ َ َ
ُ ﻗام ز د ف. Ini ketika marfu’.
yang berdiri adalah Zaid, سه
Ketika manshub misalnya:
ُ َ َ ْ ُ َ ْ ًدا َ ْف َسه
رأﻳت ز
Saya melihat Zaid, dirinya (bukan yang lain).
Misalnya kita lagi jalan-jalan di mall misalnya, bertemu dengan Presiden
ُْ ْ ُ ُ ََْ
Jokowi, kita katakan : رأﻳت ﺟوكو ِوي, kemudian kata yang dengar :”ah, gak
ُ َ َْ ْ ُ ْ ُ ُ ََْ
percaya”, maka kita tegaskan : رأﻳت ﺟوكو ِوي فسه. Sehingga kalau kita
ُ َ َْ ْ ُ ْ ُ ُ ََْ
mengatakan: رأﻳت ﺟوكو ِوي فسه, telah jelas bahwa yang kita lihat adalah
dirinya, bukan ajudannya, bukan anaknya, bukan pembantunya dan
seterusnya.
Kemudian,
H a l . 10 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
َْ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد ف ِس ِه
Saya berpapasan dengan Zaid, dirinya.
ُ ا فdan ْ
Ini juga sama, menegaskan bahwa yang kita temui adalah Zaid. Ini س
ini bisa digunakan untuk apa saja. Yang penting kita menggunakan kata
ْ
ا ف ُسdan syaratnya dia harus ada dhamir di akhirnya. Makanya jadi,
َْ ٌ َ َ
ام َز ْد ف ُس ُه ﻗ
َْ
ت َز ْ ًدا ف َس ُه ُ ْ َرأَﻳ
َْ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد ف ِس ِه
Kemudian yang kedua,
❷
ُ ْ الْ َع
ُ ْ الْ َعsama dengan ا ْف ُسdari sisi makna, sama-sama diri.
َ ٌ َ َ
ام َز ْد يْنُ ُه ﻗ
َ َ
ت َز ْ ًدا يْنَ ُه ُ ْ َرأﻳ
َ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد يْ ِن ِه
Kemudian,
ُ
❸
ُ
Kalau ini artinya seluruhnya, dia mirip seperti badal, tapi bedanya
kalau di sini dia ingin menegaskan bahwa yang melakukan suatu perbuatan
adalah seluruhnya bukan sebagiannya. Misalnya,
ُ َْ َ َ
ام الق ْو ُم ُﻬ ْمﻗ
Telah berdiri suatu kaum, seluruhnya (tanpa kecuali)
ُ َْ ُ ََْ
ت الق ْو َم ُﻬ ْم رأﻳ
ُ َْ
َ َر ْر ُت ِبالق ْومِ ِﻬ ْم
ُ
Jadi di sini menegaskan bahwa yang melakukan itu adalah semuanya,
tidak ada pengecualiannya.
Kemudian,
❹
ُأَ ْ َع
H a l . 11 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
ْ َ ُ ُ
أ َ ُعsama dengan . Bedanya kalau butuh kepada dhamir di akhirnya:
ْام الْ َق ْو ُم ُ ُﻬم ُ ْ َرأَﻳ, ت بالْ َق ْومِ ُ ﻬ ْم
َ َﻗ, ت الْ َق ْو َم ُ ُﻬ ْم ُ ْ ََ
ِ ِ رر, ada dhamir di akhirnya.
َُْ َ
Tapi kalau أ ع, tidak ada dhamir.
َ ْ َ َْ َ َ
ام الق ْو ُم أ َ ُع ْون ﻗ
َ
َ ْ ت الْ َق ْو َم أ ْ َع َ
ُ ْ َرأﻳ
ِ
َ ْ َ َر ْر ُت بالْ َق ْومِ أَ ْ َع
ِ ِ
ُ َُ ْ َ
Jadi ini perbedaan antara dengan أ ع. Tapi secara makna dan fungsi
sama, untuk menegaskan bahwa yang melakukan suatu perbuatan adalah
seluruhnya, bukan sebagiannya.
Namun ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan terkait dengan
taukid:
① Taukid harus sama i’rabnya dengan muakkad (yang diperkuat), makanya
tadi ketika marfu’, ikut marfu’ juga dia.
َْ ٌ َ َ
ام َز ْد ف ُس ُه ﻗ
َْ َ
ت َز ْ ًدا ف َس ُه ُ ْ َرأﻳ
َْ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد ف ِس ِه
Ketika muakkadnya itu marfu’ maka taukidnya juga marfu’, ketika
manshub, manshub juga, dan ketika majrur pun, majrur juga.
② Kemudian kaidah yang kedua, untuk lafal
ُ ْ الْ َعdan ا ْف ُسwajib
diidhafahkan kepada dhamir. Jadi tidak boleh:
َْ ٌ َ َ
ام َز ْد ف ٌس ﻗ
َْ
ت َز ْ ًدا ف ًسا ُ ْ َرأَﻳ
َْ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد ف ٍس
Tidak boleh seperti di atas, tapi harus diiringi dhamir.
ف ِس ِه
َْ ُ
َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد ف َس ُه
َْ ُ ْ َرأَﻳ
ت َز ْ ًدا ف ُس ُه
َْ ٌ َ َ
ام َز ْدﻗ
َ ُ َ ً َ َ ْ ُ َ ْدا َ ٌ َ َ
يْنِ ِه َ َر ْرت ِب َز ْ ٍد يْنَ ُه رأﻳت ز يْنُ ُه ام َز ْدﻗ
Kemudian yang kedua untuk lafal سُ ا ْفdan ُ ْ الْ َع, lafal taukidnya itu
mengikuti ‘adad dari muakkad. Artinya kalau muakkadnya mutsanna, dia juga
H a l . 12 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
ikut mutsanna taukidnya. Begitupun kalau jamak, ikut jamak juga. Misalnya
ketika mufrad:
َ ُ
اء ا ر ُﺟﻞ يْنُ ُه
َ َﺟ
atau:
َْ ُ
اء ا ر ُﺟﻞ ف ُس ُه
َ َﺟ
Ketika mutsanna menjadi:
ْ َ َ
اء ا ر ُﺟﻼ ِن أ يُنُ ُﻬ َما
َ َﺟ
ُ ْ َعmenjadi ُ ُ أَ ْع, perbedaanya adalah kalau mutsanna
Perhatikan! Asalnya
َ ُُُ ْ َ
menggunakan dhamir mutsanna ()أ ينﻬما, ketika menjadi jamak:
ْ َ ُ
اء ا ر َﺟال أ يُنُ ُﻬ ْم
َ َﺟ
َُْ ُ
اء ا ر َﺟال أ ف ُس ُﻬ ْم َ َﺟ
H a l . 13 | 14
Transkrip BINREG Pekan 07
ُ ُ
③ Kaidah yang ketiga untuk . Untuk wajib digunakan untuk kata yang
bermakna mutsanna dan jamak dan wajib diidhafahkan kepada dhamir
ُ
disesuaikan dengan muakkad. Jadi, kalau ini ketika mutsanna menjadi
َ
ِ.
Misalnya kalau dia jamak:
ُ
اء الطﻼ ُب ُﻬ ْم
َ ﺟَ