Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI EMULSIFIER METIL ESTER


SULFONAT TERHADAP BERAT MOLEKUL PADA
POLIMERISASI POLIVINIL ASETAT

Disusun oleh:
Alizulfikar Brahmasuta
(18/431226/TK/47819)

Pembimbing :
Ir. Wahyu Hasokowati, M.A.Sc
NIP 19610901 198710 2 001

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

LAPORAN PENELITIAN

dengan judul :

Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat Molekul pada
Polimerisasi Polivinil Asetat

Disusun oleh:
Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819)

Telah disetujui dan disahkan oleh


Dosen Pembimbing

Yogyakarta, 24 Desember 2021


Dosen Pembimbing,

Ir. Wahyu Hasokowati, M.A.Sc.


NIP 19610901 198710 2 001

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 2
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... 2


DAFTAR LAMBANG .................................................................................. 4
PENGANTAR ............................................................................................... 5
INTISARI ...................................................................................................... 7
ABSTRACT..................................................................................................... 8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 9
B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Vinil Asetat ............................................................................................. 11
B. Polimerisasi ............................................................................................ 12
C. Reaksi Polimerisasi Adisi ....................................................................... 13
D. Polimerisasi Adisi dalam Media Emulsi ................................................ 14
E. Polivinilasetat ......................................................................................... 17
F. Distribusi Berat Molekul ........................................................................ 17
G. Determinasi Berat Molekul Melalui Viskositas Intrinsik ....................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan Penelitian ..................................................................................... 20
B. Alat Penelitian ........................................................................................ 20
C. Variabel Penelitian ................................................................................. 22
D. Prosedur Penelitian ................................................................................. 22
E. Analisis Data .......................................................................................... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 40
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 42
LAMPIRAN................................................................................................. 43

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 3
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

DAFTAR LAMBANG

𝑥 : banyak data (0, 1, 2, 3,…)


𝑒 : bilangan Euler (2,71828)
𝑐 : konsentrasi larutan
𝑚 : massa polimer
𝑉 : volume pelarut
𝜂𝑟 : viskositas relatif
𝜂 : viskositas larutan
𝜂0 : viskositas pelarut
𝑡 : waktu alir larutan
𝑡0 : waktu alir pelarut
𝜂𝑠𝑝 : viskositas spesifik
[𝜂] : viskositas intrinsik
𝐾′ : konstanta Mark-Houwink
𝑎 : konstanta Mark-Houwink
𝐵𝑀 : berat molekul

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 4
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan ke hadirat Tuhan YME, karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya, penyusun dapat meyelesaikan penelitian dengan Judul pengaruh
konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat terhadap berat molekul pada polimerisasi
polivinil asetat ini dengan baik.
Pada kesempatan kali ini, penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Muslikhin Hidayat, S.T., M.T., Ph.D., IPU, selaku Ketua Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada atas kesempatan dan
sarana prasarana yang diberikan.
2. Dr.-Ing. Teguh Ariyanto, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi S1 Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada atas kesempatan dan
sarana prasarana yang diberikan.
3. Bapak Ir. Imam Prasetyo, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Laboratorium Teknologi
Polimer, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada atas
izin yang diberikan untuk melakukan penelitian di Laboratorium Teknologi Polimer.
4. Ibu Ir. Wahyu Hasokowati, M.A.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian.
5. Segenap karyawan Laboratorium Teknologi Polimer yang telah bersedia membantu
selama penelitian.
6. Fildza Dini Adristi selaku rekan penelitian yang telah membantu dan bekerjasama
dengan baik selama penelitian.
7. Seluruh keluarga, teman, dan kerabat yang telah memberikan bantuan dan dukungan
selama penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas bantuan dan
dukungannya selama penelitian.
Penyusun menyadari bahwa dalam pengerjaan dan penyusunan penelitian ini
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Kritik dan saran sangat penyusun

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 5
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

harapkan untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata, penyusun berharap laporan
ini bermanfaat dan dapar bernilai guna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 28 Agustus 2021


Penyusun,

Alizulfikar Brahmasuta

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 6
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

INTISARI

Polivinil asetat merupakan polimer yang tersusun dari monomer vinil asetat.
Polivinil asetat sering digunakan sebagai bahan industri perekat sebagai bahan pembuat lem
dan industri cat sebagai bahan pembuat cat emulsi berpelarut air. Polivinil asetat ini dapat
diperoleh melaui berbagai metode, salah satunya adalah metode polimerisasi dengan
menggunakan inisiator K2S2O8 dan emulsifier berupa metil ester sulfonat.
Pada polimerisasi emulsi, digunakan emulsifier, sehingga polimerisasi terjadi pada
misel, yaitu koloid-koloid kecil pada bahan yang berfungsi sebagai media penstabil. Pada
penelitian ini, proses polimerisasi diawali dengan distilasi monomer vinil asetat yang
kemudian dilanjutkan dengan proses polimerisasi vinil asetat dengan menggunakan
berbagai variasi konsentrasi metil ester sulfonat yaitu 0,05 g/mL; 0,1 g/mL; 0,15 g/mL; 0,2
g/mL; dan 0,25 g/mL dengan inisiator kalium persulfat sebanyak 0,05 gr, dan vinil asetat
sebanyak 30 mL. Polivinil asetat yang terbentuk dilarutkan sebanyak 0,5 gram dalam 100
mL pelarut aseton, kemudian dicari nilai viskositas intrinsiknya. Viskositas instrinsik
tersebut kemudian dapat digunakan untuk mencari nilai berat molekul dari polimer tersebut
dengan menggunakan persamaan Mark-Houwink. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi emulsifier yang
digunakan, maka akan semakin lama waktu alir larutan polivinil asetat, yang berpengaruh
terhadap kenaikan berat molekul polivinil asetat. Penggunaan emulsifier metil ester sulfonat
antara 0,05 g/mL dan 0,25 g/mL menghasilkan berat molekul polivinil asetat yang berkisar
antara 1745 dan 27371 g/mol. Namun setelah berat molekul dihitung kembali menggunakan
viskositas intrinsik yang berbeda, ternyata nilainya sebesar 44,77% hingga 48,61% dari
berat molekul tersebut. Hal ini dikarenakan viskositas intrinsik yang dipakai untuk
menghitung berat molekul awal kurang tepat. Viskositas intrinsik yang tepat diukur
menggunakan 5 titik konsentrasi polivinil asetat encer, yaitu 2 g/dL; 1,5 g/dL; 1 g/dL; 0,5
g/dL; 0,25 g/dL yang diekstrapolasi hingga nilai c (konsentrasi) mendekati nol, sedangkan
viskositas intrinsik awal hanya menggunakan konsentrasi 0,5 g/dL.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 7
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

ABSTRACT

Polyvinyl acetate is a polymer wthich is composed of vinyl acetate monomer. This


polymer is usually used in adhesive industries and paint industries. Polyvinyl acetate can
be obtained through various methods, one of the polymerization method is by using initiator
K2S2O8 and emulsifier in the form of methyl esther sulfonate
In this polymerization process, the polymer formed was affected by the
concentration of the emulsifier used, where this emulsifier acted as stabilizing medium and
formed a small colloids (micelle). In this study, the polymerization process began with the
distillation of vinyl acetate monomer, followed by vinyl acetate polymerization using various
concentrations of methyl ester sulfonate emulsifier with variations of 0.05 g/dL; 0.1 g/mL;
0.15 g/mL; 0.2 g/mL; and 0.25 g/mL with 0.05 g of K2S2O8 as initiator and. 30 mL of vinyl
acetate monomer for 55 minutes. Polyvinyl acetate that was formed from the polymerization
process was dissolved as much as 0.5 gr in 100 mL acetone solvent. The intrinsic viscosity
of the polyvinyl acetate measured by dissolving it into five different concentraions, 2 g/dL;
1,5 g/dL; 1 g/dL; 0,5 g/dL; 0,25 g/dL. Those five concentrations were extrapolated until the
value of c (the solution’s concentration) approaches zero. Then its intrinsic viscosity could
be used to find the molecular weight value of the polymer using the Mark-Houwink equation.
Based on the research that has been done, it can be seen that the greater the emulsifier
concentration used, the longer the flow time of the polyvinyl acetate solution. In addition,
the emulsifier concentration of methyl ester sulfonate had an effect on the molecular weight
of the vinyl acetate polymerization process, where the greater the emulsifier concentration,
the greater the molecular weight of polyvinyl acetate produced. The use of methyl ester
sulfonate emulsifier between 0.05 g / mL and 0.25 g / mL resulted in a molecular weight of
polyvinyl acetate in the range of 1745 up to 27371 gr/mol.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 8
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polivinil asetat merupakan senyawa yang dibentuk melalui proses polimerisasi


monomer vinil asetat. Vinil asetat (CH2=CHO2CCH3) pertama kali ditemukan oleh
Dr. Flitz Klatte di Jerman pada tahun 1912. Selain digunakan sebagai bahan untuk
membentuk polivinil asetat, vinil asetat juga sering digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan polivinil alkohol. Vinil asetat dibuat menggunakan etilen yang direaksikan
dengan oksigen dan asam asetat menggunakan katalis palladium.

Polivinil asetat sering digunakan sebagai bahan industri perekat sebagai


bahan pembuat lem dan industri cat sebagai bahan pembuat cat emulsi berpelarut air.
Pada pembuatan perekat berbahan polivinil asetat, proses pembuatan polivinil asetat
dilakukan dengan polimerisasi vinil asetat. Lapisan perekat dan cat berbahan polivinil
asetat bersifat keras dan awet. Perekat yang terbuat dari polivinil asetat ini memiliki
keunggulan, antara lain murah, tidak berbau, dan tidak beracun (Ebnesajjad, 2008).
Namun pada suhu yang tinggi dan kondisi yang lembab, daya rekat perekat berbahan
dasar polivinil asetat akan menjadi rendah (Kaboorani and Riedl, 2011). Polivinil
asetat juga dapat digunakan untuk membuat polyethenol.yang dapat digunakan
sebagai wadah tempat laundry pada rumah sakit.

Pembuatan polivinil asetat dari polimerisasi monomer vinil asetat dapat dilakukan
pada beberapa media seperi bulk larutan, emulsi, dan suspensi. Polimerisasi emulsi
memiliki perbedaan dengan polimerisasi suspensi. Pada polimerisasi emulsi,
digunakan emulsifier, sehingga polimerisasi terjadi pada misel, yaitu koloid-koloid
kecil pada bahan. Sedangkan pada polimerisasi suspensi, tidak digunakan emulsifier,
sehingga polimerisasi tidak terjadi pada misel, melainkan pada droplet monomer.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 9
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Pada industri, hampir 90% polivinil asetat dibuat melalui media emulsi (Kirk
and Othmer, 1983). Polimerisasi polivinil asetat dengan media emulsi sering
digunakan pada industri karena kecepatan reaksi dan berat molekulnya lebih tinggi
dibandingkan dengan media yang lain pada skala yang besar. Alasan lain penggunaan
polimerisasi emulsi adalah karena produk yang dihasilkan tidak memerlukan
pemisahan lebih lanjut, sedangkan apabila menggunakan polimerisasi suspensi
membutuhkna proses filtrasi terlebih dahulu karena produk yang dihasilkan berupa
partikel atau butiran (Stevens, 1975).

Polimerisasi vinil asetat dipengaruhi oleh bebarapa faktor, antara lain


konsentrasi emulsifier dan konsentrasi inisiator (Hamielec, 2005). Konsentrasi
emulsifier menjadi indikasi adanya perbedaan panjang rantai polimer yang terbentuk.
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk menghitung pengaruh konsentrasi
emulsifier terhadap hasil polimerisasi yang ditinjau melalui berat molekul dari
polimer.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat terhadap waktu


alir polivinil asetat.
2. Mengetahui pengaruh konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat terhadap berat
molekul pada polimerisasi vinil asetat.
3. Mengetahui berat molekul PVAc pada berbagai konsentrasi.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 10
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Vinil Asetat

Vinil asetat dengan rumus kimia C4H6O2 merupakan monomer pembentuk


polivinil asetat. Monomer ini memiliki sifat tidak berwarna, mudah terbakar, serta
mudah larut dalam pelarut organik. Senyawa ini memiliki massa molar 86 g/mol,
specific gravity sebesar 0,9338, densitas sebesar 934 kg/m3, titik didih sebesar 720
C, dan titik lebur sebesar -930 C. Senyawa ini dikategorikan cukup berbahaya jika
masuk tubuh, karena dapat menyebabkan iritasi apabila dihirup, bersifat
karsinogenik, dan beracun. Dalam jumlah sedikit, aroma dan rasa vinil asetat
memberi rasa manis dan aroma seperti buah, namun dalam jumlah banyak berbau
menyengat dan dapat menyebabkan iritasi (Kirk dan Othmer, 2001). Vinil asetat
memiliki nama sistematis 1-asetoksietilena atau etenil asetat dengan struktur kimia
seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Kimia Vinil Asetat

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 11
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

B. Polimerisasi

Polimerisasi merupakan proses pembentukan polimer. Polimer sendiri


diambil dari bahasa latin, yaitu polymeros, dimana poly- berarti banyak, dan -meros
berarti satuan. Satuan-satuan tersebut adalah molekul-molekul kecil yang disebut
monomer. Dengan kata lain, polimer merupakan molekul gabungan yang tersusun
dari pengulangan molekul sederhana atau monomer (Stevens, 1975). Polimerisasi
dibagi menjadi 2, yaitu polimerisasi alami dan polimerisasi sintesis

a. Polimerisasi Alami
Polimerisasi alami merupakan polimer yang tersedia di alam tanpa
adanya campur tangan manusia. Contoh polimer alami adalah protein,
amilum, dan selulosa

b. Polimerisasi Sintesis
Polimerisasi sintesis merupakan polimer yang dibuat manusia
menggunakan monomer-monomer yang direaksikan. Contoh polimer
sintesis adalah polivinil klorida yang disusun dari vinil klorida,
politetrafluoroetana yang disusun dari tetrafluoroetana, dan polivinil
asetat yang disusun dari vinil asetat.

Polimer juga dapat dibedakan lagi berdasarkan komponen penyusunnya menjadi


dua jenis, yaitu homopolimer dan kopolimer.

a. Homopolimer
Polimer yang tersusun hanya dari satu jenis monomer saja (Stevens,
1975). Contoh dari homopolimer antara lain: poliprolinena, polistirena,
dan polivinil asetat

b. Kopolimer
Polimer yang tersusun atas beberapa jenis monomer (Stevens,
1975). Contoh dari kopolimer antara lain: Styrene butadiene rubber yang

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 12
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

tersusun atas stirena dan butadiena, serta dakron yang tersusun atas asam
tereftalat dan etilena glikol.

Terdapat dua jenis mekanisme reaksi polimer, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.

a. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi merupakan polimer yang terbentuk dari
monomer-monomer yang tidak jenuh (Flory, 1953). Contoh polimerisasi
adisi antara lain polimerisasi polivinil asetat dari vinil asetat dan polivinil
klorida dari vinil klorida

b. Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi merupakan polimer yang terbentuk dari
reaksi dari monomer-monomer yang memiliki gugus fungsional.
Polimerisasi kondensasi menghasilkan polimer sebagai produk utama dan
menghasilkan produk samping. Contoh polimerisasi kondensasi adalah
polimerisasi nilon 66 dari heksametilendiamina dan asam adipat.

C. Reaksi Polimerisasi Adisi

Reaksi polimerisasi adisi terdiri dari dua jenis, yaitu polimerisasi ionik dan
polimerisasi radikal bebas. Polimerisasi ionik adalah polimerisasi yang
menggunakan ion anion dan kation sebagai inisiator. Semetara polimerisasi radikal
bebas adalah polimerisasi yang memodifikasi radikal bebas dengan metode
tertentu, seperti iradiasi, inisiasi redoks, dekomposisi thermal inisiator, dan
polimerisasi thermal. Polimerisasi yang umum digunakan untuk polimerisasi vinil
asetat adalah polimerisasi radikal bebas (Obita, 2015). Polimerisasi adisi dapat
menggunakan beberapa media, antara lain media bulk, larutan, suspensi, dan
emulsi. Polimerisasi Adisi memiliki tiga tahapan, yaitu inisiasi, propagasi, dan
terminasi

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 13
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

1. Tahap Inisiasi
Tahap ini merupakan tahap pertama dimana terjadi reaksi
pengaktifan inisiator menjadi radikal bebas. Radikal bebas kemudian
bereaksi dengan monomer.

𝑅→𝑛𝑅∗ (1)

𝑅 ∗ +𝑀 → 𝑀 ∗ (2)

2. Tahap Propagasi
Pada tahap ini terjadi reaksi dari radikal bebas yang terbentuk dari
tahap sebelumnya dengan monomer. Produk yang dihasilkan dari reaksi
radikal bebas dengan monomer akan bereaksi lagi dengan monomer, dan
terus berlanjut hingga terbentuk rantai yang panjang.

𝑀𝑛 ∗ +𝑀 → 𝑀𝑛 ∗ (3)

3. Tahap Terminasi
Pada tahap ini terjadi reaksi antara radikal bebas dengan radikal
bebas yang lainnya. Setelah terjadi reaksi ini, tahapan penambahan radikal
bebas dengan monomer berhenti.

𝑀𝑛 ∗ +𝑀𝑝 ∗→ 𝑀𝑛+𝑝 (4)

D. Polimerisasi Adisi Menggunakan Media Emulsi

Media yang sering digunakan untuk polimerisasi vinil asetat dalam skala
industri adalah media emulsi. Kelebihan polimerisasi dengan media emulsi adalah
sebagai berikut (Cowd, 1991)

1. Kecepatan reaksi dan berat molekul tinggi


2. Transsfer panas baik

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 14
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

3. Viskositas rendah
4. Dapat digunakan untuk produksi polimer dengan skala besar
5. Tidak perlu pemisahan lebih lanjut untuk produk yang dihasilkan, sehingga
bisa menghemat cost

Polimerisasi adisi terdiri dari empat komponen utama, yaitu monomer, emulsifier,
media dispersi, dan inisiator (Flory 1953)

1. Monomer
Monomer adalah bagian penyusun polimer. Monomer akan terus
terpolimerisasi hingga monomer habis atau saat dihambat oleh inhibitor
yang mencegah monomer terpolimerisasi

2. Emulsifier
Emulsifier merupakan bahan yang digunakan untuk mendispersi polimer
dengan medianya. Emulsifier bersifat homofilik dan homofobik. Pada
penelitian ini digunakan emulsifier metil ester sulfonat.

3. Media dispersi
Media dispersi merupakan media yang digunakan sebagai tempat polimer
terdispersi dengan bantuan emulsifier.

4. Inisiator
Inisiator merupakan unsur yang bisa terurai menjadi radikal bebas.

Saat proses polimerisasi, emulsifier dimasukkan ke dalam media dispersi, lalu


molekul-molekul emulsifier tersebut akan membentuk misel (koloid-koloid kecil)
dan sisanya larut dalam air (Flory, 1953). Pada tahap ini terjadi kesetimbangan
termodinamika antara emulsifier yang ada pada misel dan emulsifier yang ada pada
larutan. Pada ujung hidrofobik emulsifier akan menghadap ke dalam misel,
sedangkan ujung hidrofolik emulsifier akan menghadap ke arah luar (air). Jumlah
misel bergantung kepada emulsifier-nya, sehingga semakin banyak jumlah

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 15
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

emulsifier, maka semakin banyak pula misel yang terbentuk (Odian, 1970).

Monomer perlu didistilasi terlebih dahulu sebelum dipolimerisasi, karena


monomer harus dibersihkan dari zat pengotor dan inhibitor. Saat monomer
dimasukkan ke dalam air, sebagian besar monomer akan masuk ke dalam misel dan
sisanya larut dengan air. Monomer akan terbentuk menjadi droplet-droplet yang
kemudian akan distabilisasi oleh emulsifier. Polimerisasi emulsi terjadi saat inisiator
dan monomer terbentuk di dalam misel. Jumlah misel yang terbentuk akan semakin
banyak seiring dengan bertambahnya monomer dan droplet monomer. Selain terjadi
di dalam misel, polimerisasi juga terjadi di dalam larutan, namun jumlahnya sangat
kecil dibandingkan yang terjadi di dalam misel. Namun polimerisasi tidak terjadi di
dalam droplet monomer, karena inisiator merupakan senyawa anorganik yang tidak
dapat larut dengan monomer yang merupakan senyawa organik (Odian, 1970).

Sistem emulsi terdiri dari tiga partikel, yaitu droplet, misel aktif, dan misel
inaktif (Odian, 1970). Monomer akan masuk ke dalam misel saat misel sudah aktif.
Misel akan menyerap molekul emulsifier pada larutan, sehingga konsentrasi
emulsifier akan berkurang dengan signifikan. Oleh karena itu, misel inaktif akan
menjadi tidak stabil lalu larut ke dalam larutan. Misel yang bereaksi dengan
emulsifier kemudian menjadi lebih besar yang disebut dengan partikel polimer.
Partikel polimer akan berhenti terbentuk ketika emulsifier sudah tidak cukup untuk
menyelimuti partikel polimer.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 16
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

E. Polivinil Asetat

Polivinil asetat (C4H6O2)n merupakan polimer dari bentuk monomer


penyusunyna, yaitu vinil asetat. Senyawa ini memiliki berat molekul 1,00 g/mol,
tidak berbau, dan tidak berasa. Polivinil asetat memiliki nama sistematis poli 1-
asetoksietilena, serta memiliki struktur kimia seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Kimia Polivinil Asetat

Polivinil asetat banyak digunakan untuk produksi cat dan perekat. Perekat
yang menggunakan polivinil asetat antara lain: perekat kayu, perekat kertas, dan
perekat kain.

F. Distribusi Berat Molekul

Berat molekul dari suatu polimer ditentukan atom-atom yang berikatan dan
membentuk molekul polimer tersebut. Pada umumnya polimer memiliki bentuk
linear, namun untuk vinil asetat memiliki pengecualian, sehingga bentuknya tidak
linear. Ketidaklinearan tersebut disebabkan karena derajat polimerisasinya yang
sangat besar hingga ribuan, sehingga tidak dapat diabaikan (Flory, 1953).

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 17
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

G. Viskositas Intrinsik untuk Menentukan Berat Molekul

Berat molekul polimer dapat diukut dengan suatu metode yaitu metode
pengukuran viskositas larutannya. Mengukur berat molekul polimer dengan metode
pengukuran viskositas memiliki kelebihan yaitu alat dan metode yang dilakukan
sederhana. Alat yang digunakan adalah viskosimeter untuk mengukur viskositas
larutan encernya. Metode pengukuran viskositas ini adalah dengan mengukur waktu
aliran (t) pada suhu tertentu dengan viskosimeter, kemudian dibandingkan dengan
waktu alir pelarut (t0). Kemudian dicari viskositas pelarut pada suhu tertentu, maka
dapat dihitung viskositas pelarut dengan viskositas polimer pada suhu tersebut
dengan membandingkan waktu alirnya. Selain menggunakan metode pengukuran
viskositas, terdapat cara lain untuk mengukur berat molekul polimer, yaitu dengan
metode end-group analysis, pengukuran sifat koligatif, dan ultracentrifugation. Saat
menggunakan metode pengukuran viskositas larutan encer, diperlukan kalibrasi
dengan metode lain karena berat yang terukur bukan merupakan berat langsung
polimer yang ingin dicari. (Billmeyer, 1963). Hubungan antara viskositas intrinsik
dan berat molekul polimer dapat ditentukan menggunakan persamaan Mark-
Houwink

[𝜂] = 𝐾′𝑀𝑎 (8)

dengan, [𝜂] = viskositas intrinsik (dL/gram)


M = berat molekul polimer
K’ = konstanta
𝑎 = konstanta

Viskositas intrinsik menggambarkan hubungan dimana semakin besar


viskositas intrinsiknya, berarti nilai berat molekulnya semakin besar pula. Untuk
memperoleh nilai viskositas yang akurat, pengukuran viskositas dilakukan
menggunakan constant-temperature bath dengan toleransi suhu sebesar ±0,020 C
dengan waktu alir 100 detik dan memberikan viskositas relatif antara 1,1-1,5,

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 18
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

sehingga dapat meminimasi koreksi (Billmeyer, 1963). Pada penelitian ini,


digunakan nilai konstanta untuk polivinil asetat dalam pelarut asetan pada suhu 30
0
C dengan K’ sebesar 0,000101 dL/g dan 𝑎 sebesar 0,72 (Ampolymer, 2018)

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 19
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:


1. Aquadest dengan merk PT. Brataco yang diperoleh dari Laboratorium
Teknologi Polimer.
2. Aseton 100% dengan merk Merck yang diperoleh dari Laboratorium Teknologi
Polimer.
3. Emulsifier metil ester sulfonat teknis yang diperoleh dari Laboratorium
Teknologi Polimer.
4. Etanol 96% dengan merk Merck yang diperoleh dari Laboratorium Teknologi
Polimer.
5. Inhibitor Hydroquinon dengan merk Merck yang diperoleh dari Laboratorium
Teknologi Polimer.
6. Inisiator Kalium Persulfat (K2S2O8) dengan merk Merck yang diperoleh dari
Laboratorium Teknologi Polimer.
7. Monomer Vinil Asetat (CH2=CHOCOCH3) 99% dengan merk Merck yang
diperoleh dari Laboratorium Teknologi Polimer.

B. Alat Penelitian

Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut


1. Gelas beker 200 mL
2. Piknometer 25 mL
3. Viskosimeter Ostwald
4. Bola penghisap
5. Rangkaian alat distilasi monomer vinil asetat
6. Rangkaian alat polimerisasi dari monomer vinil asetat

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 20
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Keterangan
1. Pemanas mantel
2. Labu distilasi
3. Statif
4. Termometer alkohol
5. Pendingin
6. Labu erlenmeyer

Gambar 3. Rangkaian Alat Distilasi Monomer

Keterangan
1. Pengaduk Merkuri
2. Termometer alkohol
3. Labu leher tiga
4. Waterbath
5. Bola pendingin
6. Statif

Gambar 4. Rangkaian Alat Polimerisasi

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 21
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

C. Variabel Penelitian

a. Variabel terikat : Massa vinil asetat


b. Variabel tetap : Massa inisiator
c. Variabel berubah : Konsentrasi emulsifier

D. Prosedur Penelitian

A. Polimerisasi Vinil Asetat

1. Distilasi Monomer Vinil Asetat


Lima puluh mililiter monomer vinil asetat dimasukkan ke dalam labu
distilasi. Batu didih dimasukkan ke dalam labu distilasi yang sudah diisi
monomer vinil asetat. Air pendingin dialirkan dan pemanas mantel
dinyalakan dan diatur suhunya hingga titik didih asetat yaitu 72,70C. Proses
distilasi dilakukan selama 1 jam (Sadono Utomo, 2001).

2. Polimerisasi Monomer Vinil Asetat

Seratus sepuluh mililiter aquadest dimasukkan ke dalam labu leher


tiga 250 mL. Pemanas mantel dinyalakan dan diatur suhunya hingga 650C.
Kalium persulfat (K2S2O8) sebagai inisiator sebanyak 0,05 gram dilarutkan
dengan aquadest sebanyak 10 mL ke dalam gelas beker 100 mL. 0,5 gram
emulsifier metil ester sulfonat dilarutkan ke dalam 10 mL aquadest
kemudian dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan diaduk menggunakan
pengaduk hingga terlarut sempurna dengan pemanas tetap dihidupkan.
Ketika suhu pemanas mencapai 650C, 30 mL monomer vinil asetat dan
inisiator kalium persulfat yang sudah dilarutkan dimasukkan ke dalam labu
leher tiga sambil diaduk. Proses polimerisasi berlangsung selama 55 menit
sejak monomer vinil dimasukkan. Percobaan kedua diulangi dengan massa
emulsifier sebanyak 1 gram, 1,5 gram; 2 gram; 2,5 gram (Sadono Utomo,

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 22
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

2001).

B. Analisis Berat Molekul Polivinil Asetat

1. Pengukuran Viskositas Aseton

Viskosimeter Ostwald diisi dengan aseton sebanyak 10 mL hingga


menyentuh batas atas dengan bantuan bola penghisap. Waktu alir dari
aseton dari batas atas hingga batas bawah dicatat menggunakan stopwatch.

2. Pembuatan Larutan Encer

Polivinil asetat yang sudah terbentuk dengan massa emulsifier 1 gram


ditimbang sebesar 0,5 gram menggunakan neraca analitis digital. Polivinil
yang sudah ditimbang dimasukkan ke dalam gelas beker 200 mL lalu diisi
aseton sebanyak 100 mL, kemudian diaduk hingga larutan homogen.
Langkah yang sama diulangi untuk polivinil asetat dengan massa emulsifier
1,5 gram; 2 gram; dan 2,5 gram.

3. Pengukuran Viskositas Larutan Polivinil Asetat dalam Aseton

Viskosimeter Ostwald diisi dengan larutan polivinil asetat encer


dengan emulsifier 0,5 gram hingga menyentuh batas atas dengan bantuan
bola penghisap. Waktu alir larutan dari batas atas hingga batas bawah
dicatat menggunakan stopwatch. Langkah yang sama diulangi untuk
polivinil asetat dengan emulsifier 1,5 gram; 2 gram; dan 2,5 gram

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 23
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

E. Analisis Data

1. Analisis Konsentrasi Larutan Encer

𝑚
𝑐= (9)
𝑃

Dengan, c = konsentrasi larutan, g/dL


m = massa polimer, g
P = volume pelarut, dL

2. Analitis Viskositas Insintrik


Viskositas insintrik dihitung menggunakan persamaan viskositas relatif
sebagai berikut (Billmeyer, 1963)

𝑡
𝜂𝑟 ≅ 𝑡 (10)
0

Dengan, 𝜂𝑟 = viskositas relatif


t0 = waktu alir pelarut, s
t = waktu alir larutan, s

Dari viskositas larutan dan pelarut dapat dihitung viskositas spesifik dengan
persamaan berikut (Billmeyer, 1963)

𝜂𝑠𝑝 = 𝜂𝑟 − 1 (11)

Dengan, 𝜂𝑠𝑝 = viskositas spesifik

Dengan substitusi persamaan (10) ke persamaan (11), maka diperoleh


persamaan berikut

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 24
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

𝜂−𝜂0
𝜂𝑠𝑝 = (12)
𝜂0

Viskositas intrinsik dapat ditentukan dengan persamaan berikut (Billmeyer,


1963)
𝜂𝑠𝑝
[𝜂] = ( ) (13)
𝑐 𝑐→0

Dengan, [𝜂] = viskositas intrinsik, dL/g

Dengan substitusi persamaan (13) ke persamaan (12) didapatkan persamaan

𝜂−𝜂0
[𝜂] = ( ) (14)
𝜂0 𝐶 𝑐→0

Untuk mencari viskositas larutan (aseton) dapat dilakukan menggunakan


viskosimeter Ostwald menggunakan persamaan berikut
𝜈 = 𝐾. 𝑡 (15)
Dengan, 𝜈 = kinematic viscosity (cSt)
𝐾 = konstanta kalibrasi = 0,003 (cSt/s)
𝑡 = waktu alir (s)

Dynamic viscosity diperoleh dengan mengalikan kinematic viscosity dengan


massa jenis aseton
𝜇 = 𝜈. 𝜌 (16)

Dengan 𝜇 = viscosity (cP)


𝜈 = kinematic viscosity (cSt)
𝜌 = massa jenis (g/mL)

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 25
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

3. Analisis Berat Molekul Polivinil Asetat


Berat molekul polivinil asetat dapat ditentukan dengan persamaan Mark-
Houwink sebagai berikut

[𝜂] = 𝐾′𝑀𝑎 (8)

dengan, [𝜂] = viskositas intrinsik (dL/gram)


M = berat molekul polimer
K’ = 0,000101 dL/g (Ampolymer, 2018)
𝑎 = 0,720 (Ampolymer, 2018)

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 26
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Terdapat 3 jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi, polimerisasi substitusi,


serta polimerisasi terminasi. Untuk penelitian polimerisasi polivinil asetat ini, digunakan
polimerisasi adisi. Proses polimerisasi ini diawali dengan pengaktifan inisiator menjadi
senyawa radikal bebas, kemudian bereaksi dengan monomer vinil asetat membentuk rantai
yang panjang. Pada polimerisasi ini menggunakan menggunakan media berupa emulsi.
Emulsifier yang digunakan adalah metil ester sulfonat. Menurut teori, semakin tinggi
konsentrasi emulsifier, maka berat molekulnya akan semakin turun, namun pada range
tertentu berat molekul polivinil asetat bisa meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat terhadap berat molekul
pada polimerisasi polivinil asetat. Range konsentrasi emulsifier yang digunakan adalah
0,05 g/mL, 0,1 g/mL. 0,15 g/mL. 0,2 g/mL, hingga 0,25 g/dL dengan konsentrasi inisiator
K2S2O8 sebesar 0,05 g dan vinil asetat sebanyak 30 mL.
Penelitian ini diawali dengan proses distilasi vinil asetat. Proses distilasi tersebut
dilakukan pada suhu 72,7°C selama 55 menit menit. Setelah proses distilasi selesai,
penelitian dilanjutkan dengan memanaskan 100 mL aquadest di dalam labu leher tiga
hingga mencapai suhu 65°C, kemudian inisiator K2S2O8 sebanyak 0,05 gram yang telah
dilarutkan dalam 10 mL aquadest, serta emulsifier berbagai konsentrasi dilarutkan dalam
10 mL aquadest lalu dimasukkan ke dalam labu leher tiga. Monomer vinil asetat yang telah
didistilasi kemudian dimasukkan pula ke dalam labu leher tiga sebanyak 30 mL. Reaksi
tersebut kemudian dijalankan selama kurang lebih 55 menit. Setelah proses polimerisasi
selesai, larutan hydroquinon kemudian ditambahkan ke dalam labu leher tiga.
Polivinil asetat yang sudah diperoleh kemudian dianalisis berat molekulnya
dengan cara mengukur viskositas intrinsiknya. Pengukuran viskositas polivinil asetat
dilakukan dengan mengencerkan polivinil asetat dengan menggunakan aseton kemudian
diukur waktu alirnya dengan menggunakan viskosimeter Ostwald pada suhu 30°C. Waktu
alir yang diperoleh kemudian dapat digunakan untuk menentukan berat molekul polimer
tersebut.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 27
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Data alir untuk polivinil asetat pada berbagai konsentrasi emulsifier ditampilkan
pada Tabel I.
Tabel I. Data Waktu Alir Polivinil Asetat pada Berbagai Konsentrasi Emulsifier
Konsentrasi
No. Waktu Alir, s
Emulsifier, g/mL
1 0,05 133,5
2 0,1 135
3 0,15 137
4 0,2 139
5 0,25 143

Perhitungan konsentrasi larutan encer dapat dilakukan dengan menggunakan


persamaan (9). Untuk kadar emulsifier 0,05 g/mL:
Massa polivinil asetat = 0,5213 gr
Volume pelarut aseton = 100 mL
0,5213 𝑔𝑟
Kosentrasi larutan encer = = 0,0051 𝑔/𝑚𝐿 = 0,5213𝑔/𝑑𝐿
100 𝑚𝐿

Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel II.


Tabel II. Data Hasil Perhitungan Konsentrasi Larutan Encer untuk Berbagai
Konsentrasi Emulsifier

Massa Volume
Konsentrasi Polivinil Asetat, Aseton, Konsentrasi Larutan Konsentrasi
Emulsifier gram mL Encer g/mL Larutan g/dL
0,05 0,5213 100 0,005213 0,5213
0,1 0,5222 100 0,005222 0,5222
0,15 0,5236 100 0,005236 0,5236
0,2 0,5258 100 0,005258 0,5258
0,25 0,5268 100 0,005268 0,5268

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 28
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Viskositas relatif dihitung dengan persamaan (11). Untuk kadar emulsifier 0,05 g/mL,
Waktu alir larutan = 133,5 s
Waktu alir pelarut = 132 s
133,5 𝑠
𝜂𝑟 = = 1,0114
132 𝑠
Dari viskositas relatif, dapat dihitung viskositas spesifik dengan persamaan (12).
Untuk kadar emulsifier 0,05 g/mL,
𝜂𝑠𝑝 = 1,0114 − 1 = 0,0114
Untuk mencari viskositas aseton, diperlukan massa jenis aseton. Massa jenis
aseton dihitung menggunakan piknometer 25 mL
Berat piknometer kosong = 21,3455 gr
Berat piknometer + aseton = 40,8802 gr
Massa aseton = 40,8802 – 21,3455 gr
= 19,5347 gr
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛
Massa jenis aseton =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛
19,5347 𝑔𝑟
=
25 𝑚𝐿

= 0,7814 gr/mL
Viskositas aseton dihitung menggunakan persamaan (15).
𝜈 = 𝐾. 𝑡
𝜈 = 0,003 . 132
𝜈 = 0,396 𝑐𝑆𝑡

Dynamic viscosity diperoleh dengan mengalikan kinematic viscosity dengan


massa jenis aseton
𝜇 = 𝜈. 𝜌
= 0,396 . 0,78
= 0,3094 cP

Viskositas larutan PVAc dapat dihitung menggunakan persamaan (12)

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 29
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

𝜂 − 0,3094
0,0114 =
0,3094
𝜂 = 0,3129
Viskositas intrinsik dihitung dengan menggunakan persamaan (14). Untuk kadar
emulsifier 0,05 g/mL,
0,3026 − 0,3094
[𝜂] = = 0,0218
0,3094 𝑥 0,5345
Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel III.
Tabel III. Hasil Perhitungan Viskositas Intrinsik untuk Berbagai Konsentrasi Emulsifier
Konsentrasi Waktu Alir Waktu Alir Konsentrasi
[
Emulsifier, Pelarut, s Larutan, s Larutan Encer,
g/dL g/dL

0,05 132 133,5 0,5213 1,0114 0,0114 0,3129 0,0218


0,1 132 135,0 0,5222 1,0227 0,0227 0,3165 0,0435
0,15 132 137,0 0,5236 1,0379 0,0379 0,3212 0,0723
0,2 132 139,0 0,5258 1,0530 0,0530 0,3258 0,1009
0,25 132 143,0 0,5268 1,0833 0,0833 0,3352 0,1582

Berat molekul polivinil asetat kemudaian dapat ditentukan dengan


menggunakan Mark-Houwink Equation seperti yang tercantum pada persamaan (8). Untuk
kadar emulsifier 0,5 g/dL,
0,0218 = 0,000101. 𝑀0,72
𝑀 = 1745 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV dan Tabel V.
Tabel IV. Hasil Perhitungan Berat Molekul untuk Berbagai Konsentrasi Emulsifier
Konsentrasi Berat
No. Emulsifier, [𝜼] Molekul,
g/dL g/mol
1 0,05 0,0218 1745
2 0,1 0,0435 4559
3 0,15 0,0723 9234

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 30
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

4 0,2 0,1009 14649


5 0,25 0,1582 27371

Tabel V. Data Hasil Perhitungan Berat Molekul Polivinil Asetat untuk Berbagai
Konsentrasi Emulsifier
Berat
Konsentrasi
No. Molekul,
Emulsifier, g/dL
g/mol
1 0,05 1745
2 0,1 4559
3 0,15 9234
4 0,2 14649
5 0,25 27371

Untuk menunjukkan hubungan antara berat molekul dengan konsentrasi


emulsifier, maka dibuat grafik hubungan antara konsentrasi berat molekul vs konsentrasi
emulsifier seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Hubungan Pengaruh Emulsifier Terhadap Berat Molekul Polivinil Asetat

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 31
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat bahwa konsentrasi emulsifier


sebanding dengan kenaikan berat molekul polivinil asetat. Semakin besar konsentrasi
emulsifier-nya, maka berat molekul polivinil asetatnya juga akan meningkat, dimana berat
molekul polivinil asetat meningkat dari 1745 hingga 27371 gr/mol. Hubungan antara
konsentrasi emulsifier dan berat molekul tersebut memiliki hubungan eksponensial, yang
dapat disederhanakan dengan persamaan berikut :
𝑦 = 1058𝑒 1.3345𝑥
Pada proses polimerisasi tersebut, kenaikan berat molekul disebabkan karena
semakin banyak konsentrasi emulsifier yang digunakan, maka media emulsi untuk proses
polimerisasi semakin banyak, sehingga laju reaksi pada proses polimerisasi tersebut
semakin besar. Oleh karena itu, polimer polivinil asetat yang terbentuk juga semakin
banyak. Namun untuk berat molekul polivinil asetat dengan emulsifier lebih dari 2,5 g/dL
masih harus dilakukan penelitian lagi karena penambahan berat molekul karena kenaikan
konsentrasi emulsifier memiliki batas tertentu.
Konsentrasi larutan PVAc juga mempengaruhi viskositas intrinsik, oleh karena itu
dilakukan uji coba pada berbagai konsentrasi larutan encer PVAc pada sampel yang sama.
Sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah PVAc dengan MES 1 g/dL dan 2,5 g/dL
dengan inisiator 0,005 g/ml

Perhitungan konsentrasi larutan encer dapat dilakukan dengan menggunakan


persamaan (9). Untuk sampel dengan berat 0,2513 gram pada larutan dengan MES 1 g/dL:
Massa polivinil asetat = 0,2513 gr
Volume pelarut aseton = 100 mL
0,2513 𝑔𝑟 𝑔
𝑐= = 0,0025 = 0,2513𝑔/𝑑𝐿
100 𝑚𝐿 𝑚𝐿

Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada Tabel VI dan Tabel VII.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 32
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Tabel VI. Data Waktu Alir Polivinil dengan Konsentrasi MES 0,1 g/mL pada
Berbagai Konsentrasi
No Berat PVAc, gram Volume Konsentrasi Waktu Alir, s
Aseton, mL larutan, g/dL
1 0,2513 100 0,2513 133,0
2 0,5172 100 0,5172 135,7
3 1,0154 100 1,0154 143,5
4 1,5218 100 1,5218 152,9
5 2,0449 100 2,0449 166,2

Tabel VII. Data Waktu Alir Polivinil dengan Konsentrasi MES 0,25 g/mL pada
Berbagai Konsentrasi
No Berat PVAc, gram Volume Konsentrasi Waktu Alir, s
Aseton, mL larutan, g/dL
1 0,2597 100 0,2597 136,1
2 0,5078 100 0,5078 141,0
3 1,0114 100 1,0114 158,5
4 1,5131 100 1,5131 187,3
5 2,0861 100 2,0861 210,6
Massa jenis PVAc encer pada berbagai konsentrasi diperlukan untuk
menghitung viskositas. Massa jenis PVAc dicari menggunakan piknometer 25 mL.
Perhitungan massa jenis untuk sampel PVAc dengan MES 0,1 g/mL konsentrasi 0,2587
g/dL sebagai berikut.
Berat piknometer kosong = 21,3455 gr
Berat piknometer + PVAc = 41,1024 gr
Massa PVAc = 41,1024 – 21,3455 gr
= 19,7569 gr
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑉𝐴𝑐
Massa jenis PVAc =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛
19,5347 𝑔𝑟
=
25 𝑚𝐿

= 0,7903 gr/mL
Kinematic viscosity aseton dihitung menggunakan persamaan (15).
𝜈 = 𝐾. 𝑡

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 33
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

𝜈 = 0,003 . 133
𝜈 = 0,399 𝑐𝑆𝑡

Dynamic viscosity diperoleh dengan mengalikan kinematic viscosity dengan


massa jenis aseton
𝜇 = 𝜈. 𝜌
= 0,399 . 0,7903
= 0,3153 cP

Perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada Tabel VIII dan Tabel IX

Tabel VIII. Data Viskositas untuk Larutan PVAc dengan MES 0,1 g/mL
No Konsentrasi Massa PVAc, Massa Jenis 𝝂, cSt 𝝁, cP
Larutan, g/dL gram PVAc, g/mL
1 0,2513 19,7569 0,7903 0,3990 0,3153
2 0,5172 19,7734 0,7909 0,4071 0,3220
3 1,0154 19,7972 0,7919 0,4305 0,3409
4 1,5218 19,8266 0,7931 0,4587 0,3638
5 2,0049 19,8472 0,7939 0,4986 0,3958

Tabel IX. Data Viskositas untuk Larutan PVAc dengan MES 0,25 g/mL
No Konsentrasi Massa PVAc, Massa Jenis 𝝂, cSt 𝝁, cP
Larutan, g/dL gram PVAc , g/mL
1 0,2597 19,7693 0,7908 0,4083 0,3229
2 0,5078 19,7863 0,7915 0,4230 0,3348
3 1,0114 19,8166 0,7927 0,4755 0,3769
4 1,5131 19,8382 0,7935 0,5619 0,4459
5 2,0861 19,8652 0,7946 0,6318 0,5020

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 34
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Perhitungan viskositas relatif dihitung menggunakan persamaan (11). Untuk


PVAc dengan konsentrasi 0,2568 g/dL:
Waktu alir larutan : 133
Waktu alir pelarut (aseton) : 132

133 𝑠
𝜂𝑟 = = 1,0076
132 𝑠
Dari viskositas relatif, dapat dihitung viskositas spesifik dengan persamaan
(12). Untuk PVAc dengan konsentrasi 0,2513 g/dL
𝜂𝑠𝑝 = 1,0076 − 1 = 0,0076

Viskositas spesifik dapat digunakan untuk mencari nilai viskositas intrinsik


dengan cara membagi nilai viskositas intrinsik dengan konsentrasi larutan PVAc. Nilai
𝜂𝑠𝑝
untuk PVAc dengan konsentrasi 0,2513 g/dL
𝑐
𝜂𝑠𝑝 0,0076
= = 0,0301
𝑐 0,2513
Hasil perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada Tabel X dan Table XI

Tabel X. Data Waktu Alir Polivinil Asetat dengan Konsentrasi MES 0,1 g/mL
pada Berbagai Konsentrasi Larutan Encer
Konsentrasi Larutan 𝜼𝒓 𝜼𝒔𝒑 𝜼𝒔𝒑
No
Encer, g/ dL 𝒄

1 0,2513 1,0076 0,0076 0,0301

2 0,5172 1,0280 0,0280 0,0542

3 1,0154 1,0871 0,0871 0,0858

4 1,5218 1,1583 0,1583 0,1040

5 2,0449 1,2591 0,2591 0,1267

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 35
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Tabel XI. Data Waktu Alir Polivinil Asetat dengan Konsentrasi MES 0,25 g/mL
pada Berbagai Konsentrasi Larutan Encer
Konsentrasi Larutan 𝜼𝒓 𝜼𝒔𝒑 𝜼𝒔𝒑
No
Encer, g/ dL 𝒄

1 0,2597 1,0311 0,0311 0,1196

2 0,5078 1,0682 0,0682 0,1343

3 1,0114 1,2008 0,2008 0,1985

4 1,5131 1,4189 0,4189 0,2769

5 2,0861 1,5955 0,5955 0,2854

Dengan menggunakan data di atas, dapat dibuat grafik persamaan antara


𝜂𝑠𝑝
dengan konsentrasi lartutan (c). Untuk larutan dengan MES 0,1 g/mL, didapat sebuah
𝑐
𝜂𝑠𝑝 𝜂𝑠𝑝
trendline dengan persamaan = 0,0521 𝑐 + 0,0244. Hubungan antara dengan
𝑐 𝑐

konsentrasi lartutan (c) untuk larutan MES 0,1 g/mL ditunjukkan pada Gambar 6.

Hubungan 𝜼𝒔𝒑/𝒄 dengan 𝒄


0,1400
0,1200
0,1000
𝜼𝒔𝒑/𝒄

0,0800
0,0600 y = 0,0521x + 0,0244
R² = 0,9744
0,0400
0,0200
0,0000
0,0000 0,5000 1,0000 1,5000 2,0000 2,5000
𝒄, g/dL

𝜼𝒔𝒑
Gambar 6. Hubungan Pengaruh 𝒄 Terhadap Konsentrasi PVAc (c) untuk
Larutan dengan Konsentrasi MES 1 g/dL
𝜂𝑠𝑝
Nilai viskositas intrinsik ([𝜂]) terletak pada nilai dengan nilai 𝑐
𝑐

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 36
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

mendekati 0, dimana nilai tersebut terdapat pada perpotongan garis dengan sumbu ordinat.
𝜂𝑠𝑝
Dengan menggunakan persamaan yang telah ditemukan, didapatkan persamaan garis
𝑐
𝜂𝑠𝑝
lurus = 0,0521 𝑐 + 0,0244, nilai viskositas intrinsik ([𝜂]) sebesar 0,0244. Dengan
𝑐

menggunakan persamaan (8), nilai viskositas intrinsik tersebut dapat digunakan untuk
menghitung berat molekul.

[𝜂] = 𝐾′𝑀𝑎

0,0244 = 0,000101. 𝑀0,72


𝑀 = 2041 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Didapatkan berat molekul sebesar 2041 g/mol

Sedangkan untuk larutan PVAc dengan konsentrasi MES 0,25 g/mL


𝜂𝑠𝑝
didapatkan grafik persamaan antara dengan konsentrasi larutan (c) seperti pada
𝑐

Gambar 7.

Hubungan 𝜼𝒔𝒑/𝒄 dengan 𝒄


0,3500
0,3000
0,2500
𝜼𝒔𝒑/𝒄

0,2000
0,1500 y = 0,1011x + 0,0941
0,1000 R² = 0,9415

0,0500
0,0000
0 0,5 1 1,5 2 2,5
𝒄, g/dL

𝜼𝒔𝒑
Gambar 7. Hubungan Pengaruh 𝒄 Terhadap Konsentrasi PVAc (c) untuk
Larutan dengan Konsentrasi MES 0,25 g/mL

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 37
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

𝜂𝑠𝑝
Dari data-data yang telah dihitung, dapat dibuat persamaan terhadap c
𝑐
𝜂𝑠𝑝
seperti berikut = 0,1011 𝑐 + 0,0941 Nilai viskositas intrinsiknya didapatkan sebesar
𝑐

0,096 (karena nilai viskositas intrinsik adalah saat nilai c mendekati 0. Dengan
menggunakan persamaan (8), dapat dihitung nilai berat molekul larutan PVAc dengan
MES 0,25 g/mL:

[𝜂] = 𝐾′𝑀𝑎

0,0941 = 0,000101. 𝑀0,72


𝑀 = 13304 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Kedua nilai berat molekul tersebut berbeda dengan berat molekul yang dihitung
saat menggunakan larutan encer 0,5 g/dL. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan
konsentrasi yang digunakan saat menghitung sangat berpengaruh terhadap hasil nilai berat
molekul.

Berat molekul larutan PVAc dengan MES 0,1 g/mL saat menggunakan
perhitungan larutan encer berbagai konsentrasi dibandingkan dengan saat menggunakan
larutan encer 0,5 g/dL:

2041 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 44,77%
4559 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Berat molekul larutan PVAc dengan MES 0,25 g/mL saat menggunakan
perhitungan larutan encer berbagai konsentrasi dibandingkan dengan saat menggunakan
larutan encer 0,5 g/dL:

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 38
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Untuk larutan PVAc dengan MES 0,25 g/mL:

13304 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 48,61%
27371 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Berat molekul larutan PVAc dengan MES 0,1 g/mL menggunakan perhitungan
larutan encer berbagai konsentrasi sebesar 44,77% dari perhitungan larutan encer yang
menggunakan konsentrasi 0,5 g/dL, sedangkan untuk larutan PVAc dengan MES 0,25
g/mL sebesar 48,61%.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 39
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat berpengaruh terhadap berat
molekul pada proses polimerisasi vinil asetat.
2. Konsentrasi emulsifier metil ester sulfonate sebanding dengan waktu alir
polivinil asetat, di mana semakin banyak konsentrasi emulsifier yang digunakan maka
akan semakin lama pula waktu alir polivinil asetat.
3. Pada range konsentrasi emulsifier 0,05 g/mL hingga 0,25 g/mL, berat
molekul polivinil asetat yang terbentuk meningkat dengan semakin tingginya
konsentrasi emulsifier metil ester sulfonat.
4. Penggunaan emulsifier metil ester sulfonat antara 0,05 g/mL dan 0,25 g/mL
menghasilkan berat molekul polivinil asetat yang berkisar antara 1745 hingga 27371
g/mol.
5. Perhitungan berat molekul larutan PVAc dengan MES 0,1 g/mL dengan
0,225 g/dL menggunakan berbagai konsentrasi larutan encer:
a) BM Larutan PVAc dengan MES 0,1 g/mL : 2041 g/mol
b) BM Larutan PVAc dengan MES 0,25 g/mL : 13304 g/mol
6. Perbedaan konsentrasi yang digunakan untuk menghitung berat molekul
sangat berpengaruh terhadap nilai berat molekul yang didapat. Pada penelitian ini
dibandingkan berat molekul PVAc dengan konsentrasi larutan encer 0,5 g/dL dengan
berat molekul larutan PVAc menggunakan perhitungan berbagai konsentrasi larutan
encer mendekati 0 g/dL:
a) Larutan PVAc 0,1 g/mL : 44,77%
b) Larutan PVAc 0,25 g/mL : 48,61%

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 40
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah :
1. Menggunakan monomer selain vinil asetat sebagai pembanding
2. Mengganti minyak yang ada di laboratorium dengan yang baru, karena
minyak di laboratorium sudah kadaluwarsa lama sekali, kalau terlalu lama bisa
menyebabkan bau tengik dan mungkin berbahaya.
3. Membandingkannya dengan emulsifier lain
4. Menambah variabel waktunya seperti 55 menit, 75 menit, dan 95 menit.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 41
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Ampolymer. 2018. “Mark-Houwink Parameters for Polymers.” American Polymer
Standards Corporation. 2018. http://www.ampolymer.com/Mark-Houwink.html.
Billmeyer, F. W. 1963. Textbook of Polymer Science. Kobunshi. Vol. 12. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Ebnesajjad, Sina. 2008. Adhesives Technology Handbook. Norwich, USA: William
Andrew.
Flory, Paul J. 1953. Principles of Polymer Chemistry. Journal of the American Chemical
Society. Vol. 76. Ithaca: Cornell University Press.
Hamielec, Archie E. 2005. Polymerization Processes. Hamilton: McMaster University.
IHS. 2018. “Chemical Economics Handbook: Vinyl Acetate.” IHS Markit. 2018.
https://ihsmarkit.com/products/vinyl-acetate-chemical-economics-
handbook.html.
Kaboorani, Alireza, and Bernard Riedl. 2011. “Improving Performance of Polyvinyl
Acetate (PVA) as a Binder for Wood by Combination with Melamine Based
Adhesives.” International Journal of Adhesion and Adhesives 31 (7): 605–11.
Kirk, and Othmer. 2001. Encyclopedia of Chemical Technology. 4th ed. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.
Lange, Hanna. 2011. “Emulsion Polymerization of Vinyl Acetate with Renewable Raw
Materials as Protective Colloids.”
Obita, Hidetaka. 2015. Polymerization Processes, 1. Fundamentals. Fukui: University of
Fukui.
Odian, George. 1970. Principles of Polymerization. 4th ed. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Stevens, M.P. 1975. Polymer Chemistry — an Introduction. Polymer. Vol. 17. Addison-
Wesley.
Utomo, Sadono. 2001. “Polimerisasi Emulsi Vinil Asetat”. Yogyakarta : Departemen
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 42
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

LAMPIRAN
DATA HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN
1. Data Percobaan
Daftar XII. Data Percobaan Penelitian Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil
Ester Sulfonat Terhadap Berat Molekul pada Polimerisasi Vinil
Asetat
Massa MES, Massa Volume Massa
Massa K2S2O8, gram Hydroquinon, Vinil PVac, Waktu
No. gram gram Asetat, mL gram Alir, s

1 0,0557 0,5378 0,0112 30 0,5213 133,5


2 0,0507 1,0438 0,0119 30 0,5222 135
3 0,0521 1,5010 0,0131 30 0,5236 137
4 0,0554 2,0295 0,0113 30 0,5258 139
5 0,0544 2,5243 0,0139 30 0,5268 143

Waktu alir pelarut (aseton): 132 s

2. Perhitungan
1. Analisis Konsentrasi Larutan Encer
Perhitungan konsentrasi larutan encer dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan (10). Untuk kadar emulsifier 0,5 g/dL,
Massa polivinil asetat = 0,5213 gr
Volume pelarut aseton = 100 mL
0,5213 𝑔𝑟
𝑐= = 0,0051 𝑔/𝑚𝐿 = 0,5213𝑔/𝑑𝐿
100 𝑚𝐿
Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Daftar XIII

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 43
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Daftar XIII. Data Hasil Perhitungan Konsentrasi Larutan Encer untuk Berbagai
Konsentrasi Emulsifier

Konsentrasi Massa Volume Konsentrasi


Emulsifier, Polivinil Aseton, Konsentrasi Larutan Larutan
g/dL Asetat, gram mL Encer g/mL g/dL
0,05 0,5213 100 0,005213 0,5213
0,1 0,5222 100 0,005222 0,5222
0,15 0,5236 100 0,005236 0,5236
0,2 0,5258 100 0,005258 0,5258
0,25 0,5268 100 0,005268 0,5268

2. Analisis Viskositas Intrinsik


Viskositas relatif dihitung dengan persamaan (9). Untuk kadar emulsifier
0,05 g/mL,
Waktu alir larutan= 133,5 s
Waktu alir pelarut= 132 s
133,5 𝑠
𝜂𝑟 = = 1,0114
132 𝑠
Dari viskositas relatif, dapat dihitung viskositas spesifik dengan
persamaan (12). Untuk kadar emulsifier 0,05 g/mL,
𝜂𝑠𝑝 = 1,0114 − 1 = 0,0114
Dengan viskositas spesifik, viskositas larutan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (12). Viskositas pelarut aseton diperoleh dari Perry
(1999) pada suhu 30°C. Untuk kadar emulsifier 0,05 g/mL,
𝜂 − 0,3094
0,0114 =
0,3094
𝜂 = 0,3034
Viskositas intrinsik dihitung dengan menggunakan persamaan (14).
Untuk kadar emulsifier 0,5 g/dL,
0,3026 − 0,3
[𝜂] = = 0,0218
0,3𝑥0,5345

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 44
Laporan Penelitian
Pengaruh Konsentrasi Emulsifier Metil Ester Sulfonat terhadap Berat
Molekul pada Polimerisasi Polivinil Asetat.

Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Daftar XIV.


Daftar XIV. Hasil Perhitungan Viskositas Intrinsik untuk Berbagai Konsentrasi
Emulsifier
Konsentrasi Waktu Alir Waktu Alir Konsentrasi [
Emulsifier, Pelarut, s Larutan, s Larutan
g/mL Encer, g/dL
0,05 132 133,5 0,5213 1,0114 0,0114 0,3129 0,0218
0,1 132 135,0 0,5222 1,0227 0,0227 0,3165 0,0435
0,15 132 137,0 0,5236 1,0379 0,0379 0,3212 0,0723
0,2 132 139,0 0,5258 1,0530 0,0530 0,3258 0,1009
0,25 132 143,0 0,5268 1,0833 0,0833 0,3352 0,1582

3. Analisis Berat Molekul Polivinil Asetat


Berat molekul polivinil asetat kemudaian dapat ditentukan dengan
menggunakan Mark-Houwink Equation seperti yang tercantum pada persamaan
(8). Untuk kadar emulsifier 0,5 g/dL,
0,0218 = 0,000101. 𝑀0,72
𝑀 = 1745𝑔/𝑚𝑜𝑙
Perhitungan dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Daftar XV.

Daftar XV. Hasil Perhitungan Berat Molekul untuk Berbagai Konsentrasi


Emulsifier

Konsentrasi Berat
No. Emulsifier, [𝜼] Molekul,
g/mL g/mol
1 0,05 0,0218 1745
2 0,1 0,0435 4559
3 0,15 0,0723 9234
4 0,2 0,1009 14649
5 0,25 0,1582 27371

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada


Alizulfikar Brahmasuta (18/431226/TK/47819) 45

Anda mungkin juga menyukai