LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 4 TAHUN 2020
TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
jdih.pu.go.id
- 44 –
jdih.pu.go.id
- 45 –
jdih.pu.go.id
- 46 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 47 –
1. Tujuan
Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit
produksi.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penyadap (intake) bebas
meliputi:
a. mempersiapkan dengan pengaturan pintu air dan mengukur
debit;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pintu air,
mengatur pengaliran dengan mengoperasikan pompa atau
mengatur katup;
c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku dan ketinggian
muka air sungai di papan duga; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
Air Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
c. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
Air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan
dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air
baku untuk air minum.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam,
situ atau danau.
f. Bangunan penyadap (intake) bebas
Tipe bangunan penyadap (intake) dimana air permukaan
mengalir secara bebas ke bak/sumuran penampung.
jdih.pu.go.id
- 48 –
g. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat
berjalan/ beroperasi dengan baik.
h. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan
kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 49 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengamati dan mencatat ketinggian muka air pada papan
duga; dan
2) mengatur debit air baku yang masuk ke bangunan
penyadap (intake) melalui pengaturan pintu air dan katup.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di
laboratorium;
2) menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di
unit produksi;
3) mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan;
4) mengalirkan air baku ke unit produksi; dan
5) apabila menggunakan sistem perpompaan, maka
mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya,
sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset
sebagaimana POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
jdih.pu.go.id
- 50 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian bangunan penyadap
(intake) bebas.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara
Visual;
c. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku;
d. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air;
e. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air;
f. POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal;
g. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
h. IK Pembacaan Meter Air;
i. IK Pengoperasian Katup;
j. IK Pengukuran Debit;
k. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air;
l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa;
m. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
n. IK Pembuatan Laporan;
o. IK APAR;
p. IK K3L APD; dan
q. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual.
jdih.pu.go.id
- 51 -
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
jdih.pu.go.id
- 52 –
A 8) Operator
n. IK K3L APAR Sumber Air
o. IK K3L APD Permukaan/
p. POS Operator Air
Pengoperasian Baku/
Sistem Tidak
Mekanikal dan Operator
gravitasi ? Elektrikal yang terkait
Pengoperasian
Pompa:
Ya
q. FM Ketinggian 9) Supervisor
Air Baku Pengambilan
r. FM Kualitas Air Air Baku
Pengawasan: Baku Secara 10) Operator
7. memonitor tinggi ketinggian air baku; Visual Sumber Air
8. memonitor secara visual kualitas air s. FI data debit air Permukaan/
baku (kekeruhan); t. FI data tekanan Operator Air
9. mengecek dan memonitor kontrol panel air Baku/
pompa dan genset; u. IK Pembacaan Operator
10. membaca dan mencatat aliran air Meter Air yang terkait
(debit) dan tekanan air pada alat ukur v. IK Pembacaan
yang tersedia. Tekanan Air
w. IK
Pengoperasian
Panel Kontrol
x. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 53 –
11) Supervisor
C
y. Laporan Pengambilan
Informasi Air Baku
Kualitas Air 12) Operator
Pelaporan: Sumber Air
Baku secara
11. membuat laporan kondisi air Permukaan
visual
baku; / Operator
z. IK Pembuatan
12. membuat laporan. Air Baku /
Laporan
pengoperasian Bangunan Operator
aa. IK K3L APAR
Penyadap (intake) bebas yang terkait
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 54 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 55 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan bangunan penyadap (intake) bebas
ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan penyadap
(intake) bebas dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) bebas;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana bangunan penyadap (intake) bebas;
dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan air
baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
c. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku
Air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan
dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku
untuk air minum.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam,
situ atau danau.
jdih.pu.go.id
- 56 –
g. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan
pembiayaan habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM tanpa
penggantian peralatan/suku cadang.
h. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan
biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna
memperpanjang usia pakai unit SPAM.
i. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu
kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 122 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 57 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah di sekitar bar screen;
2) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian bangunan
penyadap (intake) dan aksessorisnya dari kebocoran;
3) mengecek alat ukur aliran;
4) mengecek bangunan sipil umum, papan duga, bar screen dari
kerusakan struktur bangunan;
5) melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat
bangunan penyadap (intake);
6) melakukan pengurasan lumpur di saluran masuk ke
bangunan penyadap (intake) dan bak penampungnya;
7) menjaga kebersihan papan duga; dan
8) mengecek kondisi pompa, genset dan kontrol panel, jika
pengaliran dilakukan menggunakan pompa.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengecek bangunan sipil umum, bangunan papan duga,
bangunan bar screen dari kerusakan struktur bangunan;
2) mengecat bangunan sipil umum, bangunan papan duga,
bangunan bar screen dan peralatan dan perlengkapan lain
yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; dan
3) memelihara pompa, genset, dan kontrol panel secara berkala,
jika pengaliran dilakukan dengan menggunakan pompa sesuai
dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 58 –
jdih.pu.go.id
- 59 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai 1) Staf
a. FI Pemeliharaan Pemeliharaan
Rutin
Pemeliharaan Rutin: Bangunan
b. FM Pemeliharaan
1. membersihkan sampah di sekitar bar Pangambilan
Rutin
screen;
c. IK Pemeliharaan
Air Baku/Staf
2. mengontrol sistem perpipaan Bar Screen yang terkait
diseluruh bagian Bangunan d. IK Pemeliharaan 2) Staf
Penyadap (intake) , katup dan Pipa Pemeliharaan
aksessorisnya dari kebocoran; Instrumentasi
e. IK Pemeliharaan
3. mengecek alat ukur aliran; Bangunan
4. mengecek bangunan sipil umum, Penyadap (intake)
papan duga, bar screen dari f. IK Pemeliharaan
kerusakan struktur bangunan; Katup
5. melakukan pengerukan lumpur di
g. IK Pengerukan
sekitar sungai dekat Bangunan
dan Pengurasan
Penyadap (intake) ;
Lumpur
6. melakukan pengurasan lumpur di h. IK K3L APD
saluran masuk ke Bangunan
Penyadap (intake) dan bak
penampungnya; dan
7. menjaga kebersihan papan duga.
Tidak 3) Staf
i. FI Pemeliharaan
Rutin Pemeliharaan
Sistem
j. FM Bangunan
Gravitasi?
Pemeliharaan Pangambilan
Rutin Air Baku/ Staf
Pemeliharaan Rutin k. IK K3L APD
l. IK K3L APAR yang terkait
Ya 8. memelihara sistem
m.POS 4) Staf
perpompaan; dan
Pemeliharaan Pemeliharaan
9. memelihara genset;
n. Mekanikal dan Mekanikal
Elektrikal 5) Staf
Pemeliharaan
A Elektrikal
B
jdih.pu.go.id
- 60 –
A B
o. FI Permintaan 6) Staf
Barang Pemeliharaan
Pemeliharaan Pemeliharaan dan/atau Bangunan
Berkala: Berkala: bahan bakar Pangambilan
12. mengecek 10. memelihara p. IK Air Baku/ Staf
sistem Pemeliharaan yang terkait
bangunan sipil
perpompaan Alat Ukur 7) Staf
umum,
; dan q. IK Pemeliharaan
bangunan papan
11. memelihara Pemeliharaan Instrumentasi
duga, bangunan 8) Staf
genset Panel
bar screen dari Pemeliharaan
r. IK K3L APAR
kerusakan Mekanikal
s. IK K3L APD
struktur 9) Staf
t. POS
bangunan; dan Pemeliharaan
Pemeliharaan
13. mengecat Mekanikal dan Elektrikal
bangunan sipil Elektrikal
umum,
bangunan papan
duga, bangunan
bar screen dan
peralatan dan
perlengkapan
lain yang terbuat
dari logam agar
tidak berkarat
10) Supervisor
Memeriksa Adanya Kerusakan u. FI Identifikasi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana : kerusakan Bangunan
v. FI Laporan Unit Instalasi,
Identifikasi Mekanikal,
Tingkat
Kerusakan: Elektrikal,
Kerusakan
14. kerusakan fisik dan
w. FI Instrumentasi
Ada Ya bangunan Permintaan 11) Staf
kerusa utama dan Barang Pemeliharaan
kan penunjang dan/atau Bangunan
sarana (bangunan bahan bakar Pangambilan
dan sipil); x. IK K3L APAR Air Baku/ Staf
prasara 15. kerusakan/ y. IK K3L APD yang terkait
na? kebocoran pipa; z. POS 12) Staf
16. kerusakan Kerjasama Pemeliharaan
Pemeliharaan Instrumentasi
pompa;
13) Staf
Tidak 17. kerusakan dengan pihak
Pemeliharaan
genset; dan ketiga Mekanikal
18. kerusakan aa. Laporan 14) Staf
motor pompa. Rekomendasi Pemeliharaan
C Elektrikal
jdih.pu.go.id
- 61 –
C D 15) Supervisor
bb. FI Pemeliharaan
Identifikasi Bangunan
Analisis Tingkat Kerusakan: kerusakan Unit Instalasi,
19. kerusakan fisik bangunan Mekanikal,
cc. FI Laporan
utama dan penunjang; Elektrikal,
Tingkat dan
20. kerusakan/Kebocoran pipa; Kerusakan Instrumentasi
21. kerusakan pada peralatan dd. FI 16) Staf
pompa, motor pompa, genset Permintaan Pemeliharaan
dan panel listrik; Barang Bangunan
dan/atau Pangambilan
bahan bakar Air Baku/ Staf
ee. IK K3L APAR yang terkait
Tindak Lanjut dan Rekomendasi ff. POS 17) Staf
Kerjasama Pemeliharaan
atas Kerusakan yang terjadi :
Instrumentasi
22. membuat laporan kerusakan; Pemeliharaan
18) Staf
23. melakukan koordinasi dengan dengan pihak Pemeliharaan
unit kerja terkait; ketiga Mekanikal
24. membuat rekomendasi gg. Laporan 19) Staf
usulan perbaikan kerusakan.
Rekomendasi Pemeliharaan
Elektrikal
Tidak Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan
Pihak Ketiga Ya
20) Staf
Pemeliharaan
Perbaikan Kerusakan: hh. IK Perbaikan Bangunan
Sarana dan Pangambilan
25. memperbaiki kerusakan
Prasarana Air Baku/ Staf
tanpa penggantian
ii. FI yang terkait
peralatan atau suku Permintaan 21) Staf
cadang; Barang Pemeliharaan
26. memperbaiki kerusakan dan/atau Instrumentasi
dengan penggantian bahan bakar 22) Staf
peralatan atau suku jj. K3L APD Pemeliharaan
cadang. Mekanikal
23) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
24) Pihak ketiga
E F
jdih.pu.go.id
- 62 –
E F 25) Supervisor
kk. Laporan Hasil Pemeliharaan
Pencatatan Bangunan
Pemeliharaan Unit Instalasi,
Sarana dan Mekanikal,
Pelaporan : Prasarana Elektrikal,
27. menyusun laporan hasil ll. Laporan dan
pemeliharaan sarana dan Kerusakan Instrumentasi
Sarana dan 26) Staf
prasarana; dan Prasarana
28. menyusun laporan perbaikan Pemeliharaan
mm. IK Pembuatan Bangunan
kerusakan. Laporan Pangambilan
nn. IK K3L APAR Air Baku/ Staf
yang terkait
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 63 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Bangunan Bangunan
Penyadap (intake)
Sumur
Sungai Bangunan
Penyadap
(intake)
Pompa
Inlet
jdih.pu.go.id
- 64 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penyadap (intake)
sumuran meliputi:
a. mempersiapkan dengan mengecek debit air keluar bangunan
penyadap (intake);
b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,
pencatatan ketinggian muka air, mengatur pengaliran dengan
menyalakan pompa atau membuka katup;
c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku, memonitor
ketinggian muka air, kontrol panel pompa, dan genset serta
mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat
ukur; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
a. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan Air
Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
b. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan
dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku
untuk air minum.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam,
situ atau danau.
e. Bangunan penyadap (intake) sumuran
Jenis bangunan penyadap (intake) yang dibangun dalam bentuk
sumuran yang dihubungkan dengan sumber air permukaan
menggunakan saluran/pipa penghubung sehingga membentuk
bejana berhubungan.
f. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mengoperasikan sarana dan prasarana mulai
dari persiapan, pelaksanaan, pengawasan hingga pelaporan
suatu sistem/komponen SPAM hingga dapat berjalan/beroperasi
jdih.pu.go.id
- 65 –
dengan baik.
g. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan
kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Standar Nasional Indonesia 6775 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Pengolahan
Air.
jdih.pu.go.id
- 66 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengecek kondisi air yang keluar dari bangunan penyadap
(intake); dan
2) mengecek kelengkapan dan kondisi rambu-rambu disekitar
Bangunan Penyadap (intake) sumuran.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mencatat ketinggian muka air di papan duga;
2) mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran;
3) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium;
4) mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan
apabila kualitas air baku bisa diolah;
5) mengalirkan air baku ke unit produksi;
6) menghentikan pengambilan air baku apabila air baku tidak
bisa diolah;
7) mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan
Elektrikal; dan
8) mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian
Mekanikal dan Elektrikal.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
jdih.pu.go.id
- 67 –
jdih.pu.go.id
- 68 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai 1) Supervisor
a. FM Debit air
b. FM Kondisi Pengambilan
Tahap Persiapan : Sarana dan Air Baku
1. mengecek kondisi air yang masuk Prasarana 2) Operator
sumuran dan keluar bangunan c. IK K3L APD Sumber Air
penyadap (intake); dan Permukaan/
2. mengecek keberadaan dan kondisi Operator
rambu-rambu disekitar sumuran. yang terkait
A
10) Operator
o. IK
Pengoperasian Sumber Air
Katup Permukaan
Penyaluran Air Baku: p. IK K3L APAR / Operator
7. menyalurkan air baku ke q. IK K3L APD yang terkait
unit produksi. r. POS
Pengoperasian
Makanikal dan
Pengoperasian Pompa : Elektrikal
8. mengoperasikan pompa.
▪ M
e
n
g
a
m s. IK 11) Operator
b Pengoperasian Sumber Air
Sumber Tidak Panel Listrik
listrik
i Permukaan
PLN?
l t. IK K3L APAR / Operator
u. IK K3L APD
s yang terkait
a
v. POS
m Pengoperasian
Pengoperasian Genset :
p Makanikal dan
9. mengoperasikan e Elektrikal
genset. l
Ya
a ▪ M
i e
r n
g
b a
a w. FMmKualitas 12) Supervisor
k b
Pengawasan : Airi Baku Pengambila
u
10. memonitor tinggi x. FMl Aliran Air n Air Baku
u (debit) 13) Operator
ketinggian air baku;
n y. FMs panel
11. memonitor secara visual Sumber Air
t kontrol
a
kualitas air baku u z. IK m Permukaan
k p / Operator
(kekeruhan); Pembacaan
e
12. mengecek dan memonitor d Alat
l Ukur yang terkait
kontrol panel pompa dan i Aliran dan
genset; p Tekanan
a Air
e aa.IK iK3L APD
13. mengecek dan membaca r r
data aliran (debit) dan i
k b
tekanan air pada alat s a
ukur yang ada. a k
u
d
i u
n
l t
a u
B b k
o
r d
a i
t p
o e
r r
i i jdih.pu.go.id
u k
m s
a
- 70 –
B
bb. IK 14) Supervisor
Pembuatan Pengambila
Laporan n Air Baku
cc. IK K3L 15) Operator
APAR Sumber Air
Pelaporan : dd. Laporan Permukaan
Informasi / Operator
14. membuat laporan kondisi air yang terkait
baku; dan Tingkat
Kekeruhan
15. membuat laporan
Air Baku
pengoperasian bangunan
penyadap (intake) sumuran
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 71 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Bangunan Bangunan
Penyadap (intake) Sumuran
Sumur
Sungai Bangunan
Penyadap
(intake)
Pompa
Inlet
jdih.pu.go.id
- 72 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan bangunan penyadap (intake) sumuran
meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana Bangunan
Penyadap (intake) sumuran dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana Bangunan
Penyadap (intake) sumuran, melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana Bangunan
Penyadap (intake) sumuran bila ada; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit Produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan Air
Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
d. Air minum
Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam,
situ atau danau.
jdih.pu.go.id
- 73 –
g. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
h. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih
lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai
unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku
cadang.
i. Papan duga
Alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat
dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia Nomor 6775 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air.
jdih.pu.go.id
- 74 –
dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan
sebagainya.
3) Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung
tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4) Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai
pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
5) Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai
pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
6) Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari
percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan
atau sedang mencuci alat).
7) Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung
dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah disekitar di sekitar bar screen;
2) membersihkan rumput di sekitar bangunan penyadap
(intake);
3) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian Bangunan
Penyadap (intake), katup dan aksessoriesnya dari kebocoran;
4) melakukan pengurasan lumpur di saluran pipa masuk ke
Bangunan Penyadap (intake) dan sumurannya;
5) menjaga kebersihan papan duga;
6) mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, bar screen
dari kerusakan; dan
7) melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat
bangunan penyadap (intake).
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengecek bangunan sipil umum, papan duga, dan bar screen
dari kerusakan struktur bangunan;
2) mengecat bangunan sipil umum dan peralatan dan
perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak
berkarat;
3) memelihara pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan
Mekanikal dan Elektrikal; dan
jdih.pu.go.id
- 75 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di
bangunan penyadap (intake) sumuran; dan
2) membuat laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan
bakar;
d. IK Pemeliharaan Screen;
e. IK Pemeliharaan Pipa;
f. IK Pemeliharaan Katup;
g. IK Pemeliharaan Bangunan Bangunan Penyadap (intake);
h. IK Pemeliharaan Panel;
i. IK K3L APD;
j. IK K3L APAR;
k. IK Pembuatan Laporan;
l. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
m. POS Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur;
n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga;
o. Laporan Rekomendasi;
p. Laporan Hasil Pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
q. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 76 –
Mulai a. IK Pemeliharaan
Bar Screen 1) Staf
b. IK Pemeliharaan Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin : Pipa Bangunan
1. membersihkan sampah disekitar di c. IK Pemeliharaan Pangambilan
sekitar bar screen; Katup Air Baku /Staf
2. membersihkan rumput di sekitar d. IK Pemeliharaan yang terkait
Bangunan 2) Staf
bangunan penyadap (intake) ;
Bangunan Pemeliharaan
3. mengontrol sistem perpipaan diseluruh Penyadap Instrumentasi
bagian bangunan penyadap (intake) , (Bangunan
katup dan aksessoriesnya dari Penyadap (intake))
kebocoran; e. IK K3L APAR
4. melakukan pengurasan lumpur di f. IK K3L APD
saluran pipa masuk ke bangunan g. POS
Pengoperasian
penyadap (intake) dan sumurannya; dan Pengolahan
5. menjaga kebersihan papan duga; Lumpur
6. mengecek bangunan rumah pompa,
papan duga, bar screen dari kerusakan;
7. melakukan pengerukan lumpur di
sekitar sungai dekat bangunan
penyadap (intake) .
k. FI Identifikasi 6) Staf
Pemeriksaan Adanya Kerusakan kerusakan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana l. FI Laporan Bangunan
Tingkat Pangambilan
Kerusakan Air Baku /Staf
m.IK K3L APAR yang terkait
A n. IK K3L APD 7) Staf
Pemeliharaan
Mekanikal
jdih.pu.go.id
- 77 –
8) Staf
o. FI Permintaan
Pemeliharaan
Barang
Elektrikal
A dan/atau
9) Staf
bahan bakar
Pemeliharaan
Instrumentasi
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama
Tidak
dengan Pihak
Ketiga Ya
Perbaikan Kerusakan:
15. memperbaiki kerusakan
tanpa penggantian; peralatan
atau suku cadang
16. memperbaiki kerusakan
dengan penggantian suku
cadang.
B C
jdih.pu.go.id
- 78 –
B C 15) Supervisor
v. Laporan hasil
Pemeliharaan
pencatatan
Bangunan
dan Unit Instalasi,
Pelaporan : pemeliharaan Mekanikal,
17. membuat laporan hasil Sarana dan Elektrikal,
pemeliharaan sarana dan Prasarana dan
prasarana di bangunan penyadap w. Laporan Instrumentasi
(intake) sumuran; dan Kerusakan 16) Supervisor
18. membuat laporan perbaikan Sarana dan Pengambilan
kerusakan. Air Baku/
Prasarana
x. IK Pembuatan Supervisor
Terkait
Laporan
y. IK K3L APAR
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 79 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 80 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penyadap (intake) bendung
meliputi:
a. mempersiapkan dengan mencatat ketinggian muka air dan
mengukur debit yang melalui pintu air;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,
mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan
air baku ke unit produksi dengan mengoperasikan pompa dan
atau mengatur katup;
c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air
baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan
membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan air
baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam
atau danau.
jdih.pu.go.id
- 81 –
g. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat
berjalan/ beroperasi dengan baik.
h. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan
kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 82 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR;
dan
2) mengukur debit air menggunakan alat ukur.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium
produksi;
2) mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR;
3) menghentikan pengambilan air apabila kualitas air tidak bisa
diolah di unit produksi;
4) pengaliran air dilanjutkan apabila kualitas air bisa diolah di
unit produksi;
5) menyalurkan air baku ke unit produksi;
6) mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit
produksi, sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan
Elektrikal; dan
7) mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian
Mekanikal dan Elektrikal apabila listrik PLN tidak tersedia
atau terjadi gangguan aliran listrik.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
4) membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air
pada alat ukur yang tersedia.
jdih.pu.go.id
- 83 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian Bangunan Penyadap
(intake) bendung.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana
Bangunan Penyadap (intake) Bendung;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan Air Baku;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air;
e. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku;
f. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
g. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air;
h. IK Pengoperasian Katup;
i. IK Pengukuran Debit;
j. IK Pembacaan AWLR;
k. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa;
m. IK Pembacaan Meter Air;
n. IK Pembacaan Tekanan Air;
o. IK K3L APAR;
p. IK K3L APD;
q. IK Pembuatan Laporan;
r. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan
s. Laporan Informasi Tingkat Kekeruhan Air Baku.
jdih.pu.go.id
- 84 –
Mulai a. FI Ketinggian
1) Operator
Muka Air
b. FM Ketinggian Sumber Air
Tahap Persiapan : Air Baku Permukaan
1. mencatat ketinggian muka air c. IK Pengukuran / Operator
pada papan duga atau AWLR; dan Debit yang
d. IK Pembacaan terkait
2. mengukur debit air menggunakan
AWLR
alat ukur. e. IK K3L APD
h. FI Ketinggian 3) Supervisor
Air Baku Tidak Laboratoriu
Air Baku
Masih Bisa i. FM Ketinggian m
Diolah? Air Baku
Stop Pengambilan 4) Supervisor
Air Baku j. IK Pembacaan Pengolahan
4. menghentikan Dan 5) Supervisor
Pencatatan
pengambilan Pengambilan
Ya Ketinggian
air baku. Muka Air Air Baku
k. IK Pengambilan 6) Operator
Pengambilan Air Baku: Sampel Air Sumber Air
5. mengatur debit pengambilan air baku Baku Permukaan/
sesuai kebutuhan; l. IK Operator
6. mencatat ketinggian muka air pada Pengoperasian yang terkait
papan duga atau AWLR. Katup
m. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 85 –
A 7) Operator
n. IK
Pengoperasian Sumber Air
Mekanikal Permukaan/
Sistem Operator
Tidak Dan
Sistem Perpompaan: Elektrikal yang terkait
Gravita 8. mengoperasikan Pompa
si? pompa o. IK
Pengoperasian
Panel Kontrol
p. IK
Pengoperasian
Ya Katup
Sumber
q. IK K3L APD
Listrik
r. IK K3L APAR
Ya PLN?
(Kebakaran)
s. POS
Tidak Pengoperasian
Mekanikal dan
Sistem Genset: Elektrikal
9. mengoperasikan
genset
t. FM Ketinggian
Pengawasan : Air Baku 8) Supervisor
10. memonitor ketinggian air baku; u. FM Kualitas Air Pengambilan
11. memonitor secara visual kualitas Baku Secara Air Baku
air baku (kekeruhan); Visual
v. FI data debit air
9) Operator
12. mengecek dan memonitor kontrol w. FI data tekanan Sumber Air
panel pompa dan genset; dan air Permukaan/
13. membaca dan mencatat aliran air x. IK Pembacaan Operator Air
(debit) dan tekanan air pada alat Meter Air
ukur yang tersedia. y. IK Pembacaan Baku
Tekanan Air /Operator
z. IK Pengoperasian yang terkait
Panel Kontrol
aa. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 86 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 87 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 88 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan bangunan penyadap (intake) bendung
meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan penyadap
(intake) bendung dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) bendung dengan melakukan identifikasi
kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan
prasarana bangunan penyadap (intake) bending;
c. mengidentifikasi kerusakan sarana dan prasarana;
d. memperbaiki kerusakan sarana dan prasarana; dan
e. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku.
b. Unit Produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan air
baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku
Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air
tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam,
situ atau danau.
jdih.pu.go.id
- 89 –
g. Bar screen
Filter mekanik yang digunakan untuk mengeluarkan benda besar,
seperti kain plastik, kayu dari air baku.
h. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai
dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
i. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih
lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit
SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
j. Sarana
Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan, alat atau media.
k. Prasarana
Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya).
l. Papan duga
Alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari
bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 90 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah di sekitar bar screen;
2) membersihan rumput dan lumpur di sekitar bangunan
penyadap (intake);
3) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian bangunan
penyadap (intake), katup dan aksessoriesnya dari kebocoran;
jdih.pu.go.id
- 91 –
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengecat bangunan sipil umum, papan duga, bangunan bar
screen serta perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar
tidak berkarat;
2) melakukan pengerukan lumpur akibat pendangkalan sungai di
sekitar Bangunan Penyadap (intake);
3) memberi gemuk atau pelumas pada katup dan pintu air; dan
4) mengecek kinerja operasi pompa jika pengaliran menggunakan
pompa.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana;
dan
2) membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
jdih.pu.go.id
- 92 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin;
b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan
bakar;
d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan;
f. IK Pemeliharaan Bar Screen;
g. IK Pemeliharaan Pipa;
h. IK Pemeliharaan Bangunan Bangunan Penyadap (intake);
i. IK Pemeliharaan Katup;
j. IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur;
k. IK Pemeliharaan Panel;
l. IK Pemeliharaan Alat Ukur;
m. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air baku;
n. IK Pemeliharaan Panel;
o. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
p. IK K3L APAR;
q. IK K3L APD;
r. IK Pembuatan Laporan;
s. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
t. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga;
u. Laporan Rekomendasi;
v. Laporan Hasil Pencatatan Dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana;
dan
w. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 93 –
jdih.pu.go.id
- 94 –
i. IK Pemeliharaan 5) Staf
A Panel Pemeliharaan
j. IK K3L APD Bangunan
k. IK K3L (APAR) Pangambilan
l. POS
Pemeliharaan Air Baku/
m.Makanikal dan Staf yang
Elektrikal terkait
Pemeliharaan Berkala 6) Staf
8. mengecat bangunan sipil umum, Pemeliharaan
papan duga, bangunan bar screen Mekanikal
serta perlengkapan lainnya yang 7) Staf
terbuat dari logam agar tidak Pemeliharaan
berkarat; Elektrikal
9. melakukan pengerukan lumpur
akibat pendangkalan sungai di
sekitar bangunan penyadap (intake) ;
10. memberi gemuk atau pelumas pada
katup dan pintu air;
11. mengecek kinerja operasi pompa jika
pengaliran menggunakan pompa.
jdih.pu.go.id
- 95 –
B 8) Staf
n. FI Permintaan Pemeliharaan
Barang dan Bangunan
atau bahan Pangambilan
bakar
Air Baku/
o. POS
Ada Ya Staf yang
kerusakan
Pemeliharaan
terkait
sarana dan Makanikal dan
Elektrikal 9) Staf
prasarana? Pemeliharaan
p. IK
Identifikasi Pemeliharaan Mekanikal
Kerusakan Sarana Panel Kontrol 10) Staf
dan Prasarana : q. IK K3L APD Pemeliharaan
12.mengidentifikasi r. IK K3L APAR Elektrikal
kerusakan fisik
Tidak bangunan utama
dan penunjang
(bangunan sipil);
13.mengidentifikasi
kerusakan/
kebocoran pipa
dan aksesorisnya;
14.mengidentifikasi
kerusakan pompa,
motor pompa,
genset, dan kontrol
panel listrik
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama
dengan
Pihak Ketiga Ya
C D E
jdih.pu.go.id
- 96 –
11) Staf
s. POS Kerjasama
C D E Pemeliharaan
Pemeliharaan
dengan pihak Elektrikal
ketiga 12) Pihak Ketiga
t. Laporan
Rekomendasi
13) Staf
z. IK Perbaikan Pemeliharaan
Perbaikan Kerusakan: Sarana dan Bangunan
17. memperbaiki kerusakan Prasarana Pangambilan
tanpa penggantian aa. FI Air Baku/
peralatan atau suku Permintaan Staf yang
Barang
cadang; terkait
dan/atau
18. memperbaiki kerusakan 14) Staf
bahan bakar
dengan penggantian bb. K3L APD Pemeliharaan
peralatan atau suku cc. POS Instrumentasi
cadang. Kerjasama 15) Staf
Pemeliharaan Pemeliharaan
dengan pihak Mekanikal
ketiga 16) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
17) Pihak Ketiga
18) Supervisor
Pelaporan: Pemeliharaan
u. Laporan hasil
19. Membuat laporan hasil pencatatan Bangunan
pemeliharaan sarana dan dan 19) Unit Instalasi,
prasarana; dan pemeliharaan Mekanikal,
20. membuat laporan kerusakan Sarana dan Elektrikal,
Prasarana dan
dan perbaikannya. Instrumentasi
v. Laporan
20) Staf
Kerusakan
Sarana dan Pemeliharaan
Prasarana Bangunan
w. IK Pembuatan Pangambilan
Laporan Air Baku/
x. IK K3L APAR Staf yang
y. POS terkait
Kerjasama 21) Staf
Pemeliharaan Pemeliharaan
dengan pihak Instrumentasi
ketiga 22) Staf
Selesai
Pemeliharaan
Mekanikal
23) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
24) Pihak Ketiga
jdih.pu.go.id
- 97 –
Keterangan :
jdih.pu.go.id
- 98 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 99 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penyadap (intake) ponton
meliputi :
a. mempersiapkan dengan mencatat ketinggian muka air dan
mengukur debit melalui pintu air;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,
mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan,
menyalurkan air baku ke unit produksi dengan menyalakan
pompa atau membuka katup;
c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air
baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan
membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk,
kolam atau danau.
jdih.pu.go.id
- 100 –
h. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku
sehingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.
i. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan
kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 101 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengukur ketinggian air baku melalui papan duga atau
alat ukur lainnya; dan
2) mengukur debit air baku.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di
laboratorium produksi;
2) menghentikan pengambilan air baku apabila kualitas air
tidak bisa diolah di unit produksi;
3) mengalirkan air apabila kualitas air bisa diolah di unit
produksi;
4) mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke
unit produksi, sesuai POS Mekanikal dan Elektrikal; dan
5) mengoperasikan genset baik sebagai sumber listrik utama
maupun cadangan/ standby sesuai dengan POS
Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor tinggi ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
jdih.pu.go.id
- 102 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian Bangunan Penyadap
(intake) ponton.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara
Visual;
c. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air;
e. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
f. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air;
g. IK Pembacaan Meter Air;
h. IK Pengukuran Debit;
i. IK Pengoperasian Katup;
j. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
k. IK K3L APAR;
l. IK K3L APD;
m. IK Pembuatan Laporan;
n. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan
o. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual.
jdih.pu.go.id
- 103 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai 1) Operator
a. FM Ketinggian
Air Baku Sumber Air
Tahap Persiapan : b. IK Pembacaan Permukaan
meter air /Operator
1. mengukur ketinggian ponton
c. IK Pengukuran yang terkait
dan ketinggian air baku melalui Debit
papan duga atau alat ukur d. IK K3L APD
lainnya
2. mengukur debit air baku
jdih.pu.go.id
- 104 –
A m. IK
7) Operator
Pengoperasian
Sumber Air
Mekanikal Dan
Permukaan
Penyaluran Air Baku: Elektrikal
/ Operator
6. mengoperasikan pompa Pompa
yang terkait
untuk menyalurkan air baku n. IK
ke unit produksi Pengoperasian
Panel Kontrol
o. IK
Pengoperasian
Katup
Sumber Tidak Pengoperasian p. IK K3L APD
listrik genset: q. IK K3L APAR
PLN? 7. mengoperasikan r. POS
genset Pengoperasian
Mekanikal dan
Elektrikal
▪ M
e
Ya n
g
a
m
b
Pengawasan : s. FM Ketinggian 8) Supervisor
Air Baku
i
Pengambilan
8. Memonitor tinggi ketinggian t. FM Kualitasl Air Air Baku
air baku Baku Secara 9) Operator
Visual s Sumber Air
9. Memonitor secara visual Permukaan/
a air
u. FI data debit
kualitas air baku Operator yang
v. FI data tekanan
m
(kekeruhan) terkait
air p
10. Mengecek dan memonitor w. IK Pembacaan
e 10) Supervisor
kontrol panel pompa dan Meter Air l Pengambilan
x. IK Pembacaan Air Baku
genset
Tekanan Aira
11. Membaca dan mencatat y. IK Pengoperasian 11) Operator
i
aliran air (debit) dan tekanan Panel Kontrol Sumber Air
r Permukaan/
air pada alat ukur yang z. IK K3L APD
Operator Air
tersedia b Baku
a /Operator
k yang terkait
u
d
i
jdih.pu.go.id
l
a
- 105 –
Keterangan :
jdih.pu.go.id
- 106 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 107 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan bangunan penyadap (intake) ponton
meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) ponton dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) ponton;
c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
bangunan penyadap (intake) ponton;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) ponton; dan
e. menyusun laporan hasil pemeliharaan dan perbaikan kerusakan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan air
baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam
atau danau.
jdih.pu.go.id
- 108 –
g. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan
pembiayaan habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM
tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
h. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan
biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna
memperpanjang usia pakai unit SPAM.
i. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu
kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 109 –
sebagainya.
3) Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung
tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
4) Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai
pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
5) Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang
mencuci alat).
6) Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung
dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah di sekitar Bangunan Penyadap
(intake);
2) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian Bangunan
Penyadap (intake) dan aksessoriesnya dari kebocoran;
3) mengecek alat ukur aliran;
4) mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, dari
kerusakan struktur bangunan;
5) mengecek dudukan jembatan pipa;
6) menjaga kebersihan papan duga;
7) memberi pengaman pada bangunan terhadap arus sungai
pada saat pasang;
8) memelihara pipa transmisi air baku; dan
9) memelihara rambu peringatan Bangunan Penyadap (intake)
ponton.
b. Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memelihara pompa air baku;
2) memeliharana genset; dan
3) memelihara bangunan ponton.
jdih.pu.go.id
- 110 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana
Bangunan Penyadap (intake) ponton; dan
2) membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan
bakar;
d. IK Pemeliharaan Pipa;
e. IK Pemeliharaan Katup;
f. IK Pemeliharaan Bangunan Bangunan Penyadap (intake);
g. IK Pemeliharaan Panel;
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR;
j. IK Pembuatan Laporan;
k. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
l. POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku;
m. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga;
n. Laporan Rekomendasi;
o. Laporan Hasil Pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
p. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 111 –
Mulai
d. IK
Pemeliharaan Berkala : 3) Staf
Pemeliharaan
10. Memelihara pompa dan kontrol Pemeliharaan
Panel
panel Mekanikal
e. IK K3L APD
11. Memeliharana genset 4) Staf
f. IK K3L APAR
12. Memelihara bangunan ponton Pemeliharaan
g. POS
Elektrikal
Pemeliharaan
5) Staf
Mekanikal
Pemeliharaan
dan Elektrikal
A Instrumentasi
jdih.pu.go.id
- 112 –
6) Staf
A i. FI Identifikasi
Pemeliharaan
kerusakan
Bangunan
j. FI Laporan
Pangambilan
Pengecekan Adanya Kerusakan Tingkat
Sarana dan Prasarana : Air Baku /Staf
Kerusakan
yang terkait
j. FI Permintaan
7) Staf
Barang
Pemeliharaan
dan/atau
Mekanikal
bahan bakar
Ya 8) Staf
Ada k. IK K3L APAR
kerusakan Pemeliharaan
l. IK K3L APD
sarana dan Elektrikal
m. POS Kerjasama
prasarana? 9) Staf
Pemeliharaan
Pemeliharaan
dengan pihak
Instrumentasi
ketiga
Tidak
D
C
jdih.pu.go.id
- 113 –
jdih.pu.go.id
- 114 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 115 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 116 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian saluran resapan (infiltration gallery)
meliputi :
a. mempersiapkan dengan mengatur buka/tutup katup pipa
pengumpul dan mengecek kondisi aliran air yang masuk
saluran resapan (infiltration gallery);
b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,
mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan,
menyalurkan air baku ke unit produksi dengan
mengoperasikan pompa atau mengatur katup;
c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air
baku, kontrol panel pompa dan genset serta membaca dan
mencatat debit dan tekanan pada alat ukur yang tersedia; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 117 –
g. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat
berjalan/ beroperasi dengan baik.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana,
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
jdih.pu.go.id
- 118 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur buka/tutup katup pipa pengumpul ke sumur
pengumpul; dan
2) mengecek kondisi aliran air yang masuk Saluran Resapan
(infiltration gallery) dan bak pengumpul
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di
laboratorium bagian produksi;
2) menghentikan aliran (stop) air baku apabila kualitas air
tidak bisa diolah di unit produksi;
3) mengalirkan air apabila kualitas air bisa diolah di unit
produksi;
4) menyalurkan air baku ke unit produksi; dan
5) mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya,
sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset
sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan
Elektrikal apabila menggunakan sistem perpompaan.
jdih.pu.go.id
- 119 –
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian muka air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
4) membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air
pada alat ukur yang tersedia.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian saluran resapan
(infiltration gallery).
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang penggunaan Genset;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang ME seperti Daya Pompa,
Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan lain-lain;
d. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Kualitas Air Baku;
e. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku;
f. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
g. IK Pengoperasian Katup;
h. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air;
i. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa;
j. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
k. IK K3L APAR;
l. IK K3L APD;
m. IK K3L Penanganan Kebakaran;
n. IK Pembuatan Laporan;
o. POS Pengoperasian Pompa;
p. POS Pengoperasian Genset; dan
q. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual.
jdih.pu.go.id
- 120 –
Mulai
1) Supervisor
a. IK Pengambilan
Tahap Persiapan : Pengoperasian Air Baku
Katup 2) Operator
1. mengatur buka/tutup katup pipa
b. IK K3L APD Sumber Air
pengumpul ke sumur pengumpul
Permukaan/
2. mengecek kondisi aliran air yang Operator yang
masuk saluran resapan (infiltration terkait
gallery) dan bak pengumpul
5) Supervisor
e. FI Ketinggian
Laboratorium
Air Baku Air Baku
Tidak 6) Supervisor
Masih f. FM Ketinggian Pengolahan
Bisa Air Baku 7) Supervisor
Diolah?
g. IK Pembacaan & Pengambilan
Pencatatan Air Baku
Stop Pengambilan Ketinggian 8) Operator
Air Baku : Muka Air Sumber Air
4. menghentikan h. IK Pengambilan Permukaan/
Ya aliran air baku. Operator yang
Sampel Air
Baku terkait
i. IK
Pengambilan Air Baku: Pengoperasian
5. mengatur debit Katup
pengambilan air baku j. IK K3L APD
sesuai kebutuhan
jdih.pu.go.id
- 121 –
A
k. IK 9) Operator
Pengoperasian Sumber Air
Penyaluran Air Baku: Mekanikal & Permukaan/
6. menyalurkan air baku ke Elektrikal Operator yang
unit produksi Pompa terkait
l. IK
Pengoperasian
Panel Kontrol
m. IK
Sistem Tidak
Pengoperasian
Gravitasi Katup
? n. IK K3L APD
Pengoperasian Pompa : o. IK K3L APAR
7. mengoperasikan (Kebakaran)
pompa p. POS
Mekanikal dan
▪ M
Elektrikal
e
n
Ya Ya g
Sumber a
listrik m
b
PLN? i
l
Tidak
s
Pengoperasian genset : a
m
8. mengoperasikan p
genset e
l
q. FM▪ M 10) Supervisor
a
Pengawasan : Penggunaan
i
e Pengambilan
Gensetn
9. memonitor ketinggian muka air r
g Air Baku
baku; r. FM ME a 11) Operator
b
10. memonitor secara visual seperti,
a
m Sumber Air
b
Tegangan Permukaan/
kualitas air baku (kekeruhan); k
i
Listrik,
u
l Arus Operator
11. mengecek dan memonitor
Listrik, dll yang terkait
kontrol panel pompa dan genset; u
s
dan s. IK Genset
n
a
t
t. IK K3L
12. membaca dan mencatat aliran u
m
air (debit) dan tekanan air pada Penanganan
k
p
e
alat ukur yang tersedia. Kebakaran
l
d APD
u. IK K3
i
a
p
i
C e
r
r
i
b
k
a
s
k
a
u
d
u
i
n
t
l
a
u jdih.pu.go.id
k
b
o
d
- 122 –
C 12) Supervisor
v. Laporan Pengambilan
Informasi Air Baku
Kualitas Air 13) Operator
Pelaporan : Baku secara Sumber Air
13. membuat laporan kondisi visual Permukaan/
w. IK Pembuatan Operator
air baku; dan
Laporan yang terkait
14. membuat laporan
pengoperasian Saluran x. IK K3L APAR
Resapan (infiltration gallery).
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 123 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 124 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan saluran resapan (infiltration gallery)
meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana saluran resapan
(infiltration gallery) dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana saluran resapan
(infiltration gallery);
c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana saluran
resapan (infiltration gallery);
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana saluran
resapan (infiltration gallery); dan
e. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku.
b. Unit Produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan Air
Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
d. Air minum
Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
Air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam
atau danau.
jdih.pu.go.id
- 125 –
h. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
i. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih
lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai
unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku
cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Permenakertrans Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana,
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
jdih.pu.go.id
- 126 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah disekitar bantaran sungai;
2) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian Saluran
Resapan (infiltration gallery), katup dan aksessoriesnya dari
kebocoran;
3) menjaga kebersihan alat monitoring papan duga pada sumur
pengumpul;
4) memeriksa pipa transmisi air baku; dan
5) membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah
pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air
apabila sistem pengaliran menggunakan pompa.
b. Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a. mengecek bangunan sipil umum dari kerusakan struktur
bangunan;
b. melakukan backwash/pembersihan pipa manifold dari
penyumbatan kotoran atau pasir; dan
c. memeriksa kinerja operasi pompa.
jdih.pu.go.id
- 127 –
aksesorisnya; dan
3) mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset,
kontrol panel dan sistem makanikal dan elektrikal lainnya.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana
Saluran Resapan (infiltration gallery); dan
2) membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin;
b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan
bakar;
d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan;
f. IK Pemeliharaan Pipa;
g. IK Pemeliharaan Katup;
h. IK Pemeliharaan Panel;
i. IK Pemeliharaan Alat Ukur;
j. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
k. IK K3L APAR;
l. IK K3L APD;
m. IK Pembuatan Laporan;
n. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
o. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga;
p. Laporan Rekomendasi;
q. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
r. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 128 –
jdih.pu.go.id
- 129 –
A m. FI Laporan 8) Staf
Tingkat Pemeliharaa
Kerusakan n Bangunan
Mengecek Adanya Kerusakan n. IK K3L APAR Pangambilan
Sarana dan Prasarana : o. IK K3L APD Air Baku/
p. POS Kerjasama Staf yang
Pemeliharaan terkait
Dengan Pihak 9) Staf
Ketiga Pemeliharaa
Ada q. Laporan
Ya n
kerusakan
sarana dan Rekomendasi Instrumentas
prasarana?
i
10) Staf
Pemeliharaa
n Mekanikal
11) Staf
Pemeliharaa
n Elektrikal
B C
jdih.pu.go.id
- 130 –
C
B
y. IK Perbaikan 18) Staf
Sarana dan Pemeliharaan
Analisis Tingkat Kerusakan: Prasarana Bangunan
14. kerusakan fisik pada z. FI Pangambilan
bangunan utama dan Permintaan Air Baku/ Staf
penunjang Barang yang terkait
15. kerusakan/kebocoran pipa dan/atau 19) Staf
dan aksesorisnya bahan bakar Pemeliharaan
16. Kerusakan pada peralatan aa. K3L APD Instrumentasi
M&E (pompa, motor pompa, bb. IK K3L APAR 20) Staf
genset & panel listrik). Pemeliharaan
Mekanikal
21) Staf
Pemeliharaan
Tidak Elektrikal
Perbaikan 22) Pihak ketiga
Sendiri?
Kerjasama
dengan Pihak
Ya
Ketiga
Perbaikan Kerusakan:
17. memperbaiki kerusakan tanpa
penggantian peralatan atau
suku cadang; dan
18. memperbaiki keruskan
dengan penggantian peralatan
atau suku cadang.
jdih.pu.go.id
- 131 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 132 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 133 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penyadap (intake)
jembatan meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mencatat ketinggian muka air
dan mengatur debit melalui pengaturan katup;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku,
mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan,
menyalurkan air baku ke unit produksi dengan
mengoperasikan pompa atau mengatur katup;
c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air
baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan
membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
jdih.pu.go.id
- 134 –
g. Pengoperasian
Rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan
suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat
berjalan/ beroperasi dengan baik.
h. Papan duga
Alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan
kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 135 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan
2) mengatur debit air melalui pengaturan katup.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel air baku untuk diperiksa di bagian
laboratorium produksi;
2) menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah
di unit produksi;
3) mengalirkan air ke unit produksi apabila kualitas air bisa
diolah di unit produksi;
4) apabila menggunakan sistem perpompaan, maka
mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya,
sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset
(lihat POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal).
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset;
dan
4) membaca dan mencatat debit dan tekanan air pada alat
ukur yang tersedia.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian Bangunan Penyadap
jdih.pu.go.id
- 136 –
(intake) jembatan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara
Visual;
c. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku;
d. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air;
e. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air;
f. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
g. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air;
h. IK Pembacaan Meter Air;
i. IK Pengukuran Debit;
j. IK Pengoperasian Katup;
k. IK Pembacaan Tekanan Air;
l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa;
m. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
n. IK K3L APAR;
o. IK K3L APD;
p. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan
q. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual.
jdih.pu.go.id
- 137 –
2) Operator
f. IK Pengambilan
Pengambilan Sampel air baku : Sumber Air
Sampel Air Baku
3. mengambil sampel air baku Permukaan/
g. IK K3L APD
untuk pemeriksaan di Operator
laboratorium. yang terkait
3) Staf
Sampling
h. FI Ketinggian
4) Supervisor
Tidak Air Baku
Air Baku Laboratorium
i. FM Ketinggian
Masih Bisa Air Baku
5) Supervisor
Diolah? j. IK Pembacaan Pengolahan
& Pencatatan 6) Supervisor
Stop Pengambilan Ketinggian Pengambilan
Air Baku : Muka Air Air Baku
4. menghentikan k. IK Pengambilan 7) Operator
aliran air baku. Sampel Air Sumber Air
Ya Baku Permukaan/
l. IK Operator
Pengambilan Air Baku: Pengoperasian yang terkait
5. mengatur debit Katup
pengambilan air baku m. IK K3L APD
sesuai kebutuhan.
jdih.pu.go.id
- 138 –
A 8) Operator
n. IK
Pengoperasian Sumber Air
Mekanikal & Permukaan/
Penyaluran Air Baku: Elektrikal Operator yang
6. menyalurkan air baku Pompa terkait
ke unit produksi. o. IK
Pengoperasian
Panel Kontrol
p. IK
Pengoperasian
Sistem Katup
Sistem Tidak
Perpompaan : q. IK K3L APD
Gravitasi
7. Mengoperasi r. IK K3L APAR
?
kan Pompa (Kebakaran)
s. POS
Pengoperasian
Mekanikal
Dan Elektrikal
Sistem
Ya Tidak
Genset: Sumber
8. mengoper Listrik
asikan PLN?
genset
Ya
jdih.pu.go.id
- 139 –
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 140 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 141 –
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana bangunan penyadap (intake)
jembatan untuk kelancaran selama beroperasi.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan bangunan penyadap (intake)
jembatan meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) jembatan dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan
penyadap (intake) jembatan;
c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
bangunan penyadap (intake) jembatan;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
bangunan penyadap (intake) jembatan; dan
e. menyusun laporan hasil pemeliharaan dan kerusakan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit Produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Air permukaan
air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk,
kolam atau danau.
jdih.pu.go.id
- 142 –
g. Screener
salah satu aksesori pipa yang berfungsi sebagai penyaring
kotoran/pasir yang masuk ke saluran pipa.
h. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan
pembiayaan habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM
tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
i. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan
biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang
guna memperpanjang usia pakai unit SPAM.
j. Papan duga
alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu
kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 143 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharan rutin meliputi:
1) membersihkan sampah di sekitar screener;
2) membersihan rumput dan lumpur di sekitar bangunan
penyadap (intake) ;
3) mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian bangunan
penyadap (intake) dan aksessoriesnya dari kebocoran;
4) mengecek kinerja alat-alat ukur agar debit air baku terukur
secara akurat;
5) memelihara kondisi alat monitoring ketinggian muka air;
dan
6) membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah
pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan
air.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengecat bangunan sipil umum, papan duga, jembatan
Bangunan Penyadap (intake) serta perlengkapan lainnya
yang terbuat dari logam agar tidak berkarat;
2) mengecek dan menguji kinerja operasi pompa dan kontrol
jdih.pu.go.id
- 144 –
panel; dan
3) memeriksa dan menganti pelumas/oli genset.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana di bangunan penyadap (intake) jembatan; dan
2) menyusun laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Format FI (Form Isian) tentang Identifikasi Kerusakan;
b. Format FI (Form Isian) tentang Laporan Tingkat Kerusakan;
c. Format FI (Form Isian) tentang Permintaan Barang dan/atau
bahan bakar;
d. IK Pemeliharaan Pipa;
e. IK Pemeliharaan Katup;
f. IK Pemeliharaan Bangunan Bangunan Penyadap (intake);
g. IK K3L APD;
h. IK K3L APAR;
i. IK Pembuatan Laporan;
j. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
k. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga;
l. Laporan Rekomendasi;
m. Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
n. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 145 –
Mulai 1) Staf
a. IK Pemeliharaan
Pemeliharaan Bangunan
Pemeliharaan Rutin : Bangunan Pangambilan
1. membersihkan sampah di sekitar Bangunan Air Baku/ Staf
screener; Penyadap yang Terkait
2. membersihan rumput dan lumpur di (intake) 2) Staf
sekitar bangunan penyadap (intake); b. IK Pemeliharaan
3. mengontrol sistem perpipaan Pemeliharaan Mekanikal
diseluruh bagian bangunan Katup 3) Staf
penyadap (intake) dan c. IK K3L APD Pemeliharaan
aksessoriesnya dari kebocoran; d. POS Elektrikal
4. mengecek kinerja alat-alat ukur agar Pemeliharaan 4) Staf
debit pengambilan dapat terpantau; Makanikal dan Pemeliharaan
5. menjaga kebersihan alat monitoring Elektrikal Instrumentasi
papan duga; dan
6. membersihkan dan mengeringkan
bangunan/rumah pompa/genset
dari sampah, tumbuhan liar, dan
genangan air.
jdih.pu.go.id
- 146 –
B 8) Staf
i. FI Laporan
Pemeliharaan
Tingkat
Bangunan
Pengecekan Adanya Kerusakan Kerusakan
Pangambilan
Sarana dan Prasarana : j. IK K3L APAR
Air Baku /Staf
k. IK K3L APD
yang terkait
l. Laporan
9) Staf
Rekomendasi
Pemeliharaan
Mekanikal
Ada
kerusakan Ya 10) Staf
sarana dan Pemeliharaan
prasarana? Elektrikal
11) Staf
Tidak Pemeliharaan
Instrumentasi
C D
jdih.pu.go.id
- 147 –
C D 17) Staf
k. FI Laporan
Pemeliharaan
Tingkat Bangunan
Kerusakan Pangambilan
l. FI Permintaan Air Baku/ Staf
Barang yang terkait
18) Staf
dan/atau Pemeliharaan
bahan bakar Instrumentasi
m. IK K3L APAR 19) Staf
Pemeliharaan
n. IK K3L APD
Mekanikal
o. POS 20) Staf
Kerjasama Pemeliharaan
Pemeliharaan Elektrikal
21) Pihak ketiga
dengan pihak
Tidak
Perbaikan ketiga
Sendiri? p. Laporan
Kerjasama Rekomendasi
dengan Pihak
Ketiga
Ya
Pekerjaan Perbaikan
Kerusakan:
17. memperbaiki kerusakan
tanpa penggantian
peralatan atau suku
cadang;
18. memperbaiki kerusakan
dengan penggantian
peralatan atau suku
cadang. q. Laporan Hasil 22) Supervisor
Pelaporan : Pencatatan dan Pemeliharaan
19. menyusun laporan hasil Pemeliharaan Bangunan
Sarana dan Unit Instalasi,
pemeliharaan sarana dan
Prasarana Mekanikal,
prasarana di bangunan
r. Laporan Elektrikal,
penyadap (intake) jembatan; dan
Kerusakan dan
20. menyusun laporan kerusakan Sarana dan Instrumentasi
dan perbaikannya. Prasarana 23) Staf
s. IK Pembuatan Pemeliharaan
Laporan Bangunan
t. IK K3L APAR Pangambilan
Selesai Air Baku/ Staf
yang terkait
jdih.pu.go.id
- 148 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 149 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Reservoir
jdih.pu.go.id
- 150 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian bangunan penangkap mata air meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. mempersiapkan dengan memeriksa air yang keluar melalui pipa
overflow dan mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium;
b. melaksanakan kegiatan dengan membuka katup keluar sesuai
kebutuhan, pemantauan level air, dan menyalurkan air baku dengan
mengoperasikan pompa apabila menggunakan sistem pengaliran
perpompaan;
c. mengawasi dengan memonitor level air baku, kualitas air baku,
kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data
debit dan tekanan melalui alat ukur; dan
d. menyusun pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan Air
Baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
c. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air
tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum.
d. Air minum
Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Pengoperasian
rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan
suatu sistem/komponen di dalam unit air baku sehingga dapat
berjalan/beroperasi dengan baik.
f. Mata air
air tanah yang muncul ke permukaan tanah secara alami.
jdih.pu.go.id
- 151 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 152 –
percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
5) Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari
kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian
kantornya.
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memeriksa air yang keluar melalui pipa overflow (limpasan air);
dan
2) mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) membuka katup keluar broncaptering sesuai dengan kebutuhan
air hingga bak penampung/reservoir terisi penuh;
2) memantau ketinggian air di bak penampung;
3) menyalurkan air baku dari bak penampung ke bangunan
pengolahan air atau reservoir distribusi; dan
4) mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem
kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset, sesuai dengan
POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal (ME) apabila
pengaliran menggunakan pompa.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memonitor ketinggian air baku;
2) memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan);
3) mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset,
sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan
4) membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada
alat ukur yang tersedia.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pengoperasian bangunan penangkap mata air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual;
c. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air;
d. Format Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air;
e. IK Pengambilan Sampel Air;
f. IK Pengoperasian Katup;
g. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa;
jdih.pu.go.id
- 153 –
jdih.pu.go.id
- 155 –
Mulai 1) Operator
a. IK
Sumber Mata
Pengambilan
Sampel Air Air/
Tahap Persiapan : Operator Air
b. IK K3L APD
1. Memeriksa air yang keluar melalui Baku/
pipa overflow (limpasan air) Operator
2. Mengambil sampel air untuk Yang Terkait
diperiksa di laboratorium
c. FM Ketinggian 2) Operator
Pemantauan Level Air : Air Sumber Mata
3. membuka katup keluar sesuai d. IK Air/
Pengoperasian
dengan kebutuhan air hingga bak Operator Air
Katup
penampung/reservoir terisi penuh; e. IK K3L APD Baku/
4. memantau ketinggian air di bak Operator
penampung. Yang Terkait
▪ Me
nga f. IK
Penyaluran Air Baku: mb 3) Operator
Pengoperasian
5. menyalurkan air baku dari bak il Sumber
sa Mekanikal
penampung ke bangunan Dan Elektrikal Mata Air/
mp
pengolahan air atau reservoir el Pompa Operator Air
distribusi air g. IK Baku/
bak Pengoperasian Operator
Sistem u Panel Kontrol
Tidak Perpompaan : unt Yang Terkait
Sistem
h. IK
6. mengoperasiuk Pengoperasian
Gravitasi?
kan pompa dip Katup
eri
ksa
i. POS
di Pengoperasian
Sistem lab Mekanikal
Genset : Tidak ora Dan Elektrikal
7. meng Sumbertori j. IK K3L APD
Ya Listrikum k. IK K3L APAR
opera
sikan PLN? bag
.
genset
pro
Ya
duk
si
A B C sec
ara
ber
kal
a jdih.pu.go.id
8. masing-masing pompa
- 156 –
A B C l. FM Ketinggian
Air 4) Supervisor
m. FM Kualitas Air Pengambilan
Baku Secara Air Baku
Pengawasan : Visual 5) Operator
8. memonitor tinggi ketinggian air n. FI Data Debit
Sumber
Air
baku; Mata Air/
o. FI Data
9. memonitor secara visual Tekanan Air Operator Air
kualitas air baku (kekeruhan); p. IK Pembacaan Baku/
10. mengecek dan memonitor Meter Air Operator
kontrol panel pompa dan q. IK Pembacaan
Yang Terkait
genset; dan Tekanan Air
11. membaca dan mencatat aliran r. IK
Pengoperasian
air (debit) dan tekanan air pada Panel Kontrol
alat ukur yang tersedia. s. IK K3L APD
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 157 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Reservoir
jdih.pu.go.id
- 158 –
1. Tujuan
Memelihara aset-aset di lokasi bangunan penangkap mata air untuk
kelancaran selama beroperasi.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan penangkap mata air ini
meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan
penangkap mata air dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan
penangkap mata air;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana broncaptering bila ada; dan
d. menyusun laporan perbaikan kerusakan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
Air Baku menjadi Air Minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Mata air
air tanah yang muncul ke permukaan tanah secara alami.
didistribusikan.
h. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
i. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
j. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan, alat atau media.
k. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 160 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan bangunan penangkap mata air dan
lingkungan sekitarnya;
2) menguras bak penampung air;
3) mengoleskan pelumas pada katup;
4) membersihkan saringan/screen; dan
5) memelihara sistem perpompaan dan genset secara rutin
sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
(M&E) apabila pengaliran menggunakan pompa.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memeriksa kondisi bangunan penangkap mata air, katup,
bak penampung, lubang kontrol/manhole dan pagar dari
kebocoran dan kerusakan;
2) merehabilitasi bangunan penangkap mata air apabila
terjadi kerusakan;
3) melakukan pengecatan rumah katup, bak kontrol dan bak
penampung;
4) mengganti saringan/screen;
5) memeriksa dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
jdih.pu.go.id
- 161 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana bangunan penangkap mata air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
b. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan
Bakar;
jdih.pu.go.id
- 162 –
jdih.pu.go.id
- 163 –
Mulai
a. FI Tentang
Permintaan 1) Staf
Pemeliharaan Rutin : Barang Dan Pemeliharaan
1. Membersihkan bangunan penangkap Atau Bahan Bangunan
mata air dan lingkungan sekitarnya Bakar Pangambilan
2. Menguras bak penampung air b. POS Air Baku /Staf
3. Mengoleskan pelumas pada katup Pemeliharaan
yang terkait
Pipa Transmisi
4. Membersihkan saringan/screen 2) Staf
Air Baku
Pemeliharaan
c. IK Pemeliharaan
Pemeliharaan Berkala : Bangunan Instrumentasi
5. memeriksa kondisi bangunan Penangkap Mata
penangkap air, katup, bak penampung, Air
lubang kontrol/ manhole dan pagar d. IK Pemeliharaan
dari kebocoran dan kerusakan; Katup
6. merehabilitasi bangunan penangkap e. IK K3L APD
mata air apabila terjadi kerusakan; f. IK K3L APAR
7. melakukan pengecatan rumah katup,
bak kontrol dan bak penampung;
8. mengganti saringan/screen
9. memeriksa dan menjaga kebersihan
lingkungan sekitar radius 100 meter
dari bangunan penangkap terhadap
pencemaran, kotoran dan kerusakan
lingkungan
g. FI Permintaan 3) Staf
Tidak Barang Dan Atau Pemeliharaan
Sistem
Bahan Bakar Bangunan
Gravitasi?
h. POS Pangambilan
Pemeliharaan Pemeliharaan Air Baku /Staf
Ya Rutin Mekanikal dan
10. memelihara yang terkait
Pemeliharaan Berkala Elektrikal 4) Staf
pompa
12. Mengecek bangunan 11. memelihara i. IK Pemeliharaan Pemeliharaan
sipil umum, dari genset Panel
Instrumentasi
kerusakan struktur j. IK K3L APD
5) Staf
bangunan k. IK K3L APAR
Pemeliharaan
B Mekanikal
A
jdih.pu.go.id
- 164 –
6) Staf
A B
Pemeliharaan
Elektrikal
Pemeliharaan Berkala
13. memelihara pompa
14. memelihara genset
C
D
jdih.pu.go.id
- 165 –
C D
Tidak Perbaikan
sendiri?
Ya
Kerjasama
dengan Pihak
Ketiga
jdih.pu.go.id
- 166 –
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 167 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Keterangan gambar :
1. Gate valve
2. Engine
3. Pressure gauge
4. Non return valve
5. Drive head
6. Discharge base
7. Column pipe
8. Bowl
9. Suction pipe
10. Footvalve
11. Strainer
jdih.pu.go.id
- 168 –
1. Tujuan
Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit
produksi.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian sumur dalam meliputi:
a. mempersiapkan dengan memeriksa sistem kelistrikan, kondisi alat
ukur tekanan, katup-katup, dan meter air;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pompa dan genset
bila sumber listrik PLN mati atau belum ada listrik PLN;
c. mengawasi dengan memonitor kinerja panel kontrol pompa,
mencatat tekanan, mencatat fluktuasi aliran air serta mengambil
sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan Air
Baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan zatau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Pengoperasian
rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku
sehingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik.
jdih.pu.go.id
- 169 –
f. Sumur dalam
bangunan/ konstruksi sumur dengan kedalaman lebih dari 25
meter. Kualitas air yang bagus dapat diperoleh dengan debit yang
stabil. Sumur dalam dapat digunakan secara komunal, dengan
pengelola adalah individu atau kelompok yang ditunjuk oleh
masyarakat pengguna.
g. Meter air
alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa.
h. Manometer
suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam suatu
rangkaian sistem perpipaan pompa.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 170 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memeriksa sistem kelistrikan;
2) memeriksa kondisi alat ukur tekanan serta katup-katupnya;
dan
3) memeriksa kondisi dan keakuratan alat ukur debit.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengoperasikan pompa sesuai kebutuhan pengambilan air
sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal;
2) mengatur jam operasi pompa sesuai kebutuhan pengambilan
air;
3) mengoperasikan genset sebagimana POS Pengoperasian
Mekanikal dan Elektrikal (M&E) apabila tidak menggunakan
sumber listrik PLN; dan
4) mengambil sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) mengawasi dan memonitor kinerja panel kontrol listrik
kendali pompa;
2) memantau dan mencatat tekanan pada manometer; dan
3) memantau dan mencatat fluktuasi aliran air (debit) pada alat
ukur yang tersedia.
jdih.pu.go.id
- 171 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan kondisi air baku; dan
2) membuat laporan pengoperasian sumur dalam.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Penggunaan Genset;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang ME Seperti Daya Pompa;
Tegangan Listrik, Arus Listrik dan Lain-Lain;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Kinerja Panel Kontrol;
e. Formulir Isian (FI) tentang Kinerja Operasi Pompa;
f. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
g. IK Pengoperasian Katup;
h. IK K3L APAR;
i. IK K3L APD;
j. IK Pembuatan Laporan;
k. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan
l. Laporan Informasi Hasil Kualitas Air Baku secara Visual.
jdih.pu.go.id
- 172 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
a. FM Debit Air
Mulai Baku
b. FM ME Seperti 1) Operator Air
Daya Pompa, Tanah dan
Tegangan Sumur Dalam/
Tahap Persiapan : Listrik, Arus Operator Air
Listrik, dan
1. memeriksa sistem kelistrikan; Baku/Operator
Lain-Lain
2. memeriksa kondisi alat ukur c. IK Yang Terkait
tekanan serta katup-katupnya; Pengoperasian
dan Katup
d. IK K3L APD
3. memeriksa kondisi dan
e. IK K3L APAR
keakuratan alat ukur debit.
f. FI Kinerja
Pengaturan Pompa: Operasi Pompa 2) Operator Air
4. Mengoperasikan pompa sesuai g. POS Tanah dan
kebutuhan pengambilan air Pengoperasian Sumur Dalam/
Mekanikal Dan Operator Air
5. Mengatur jam operasi pompa Elektrikal Baku/Operator
sesuai kebutuhan h. IK K3L APAR
Yang Terkait
i. IK K3L APD
▪ Mengambil sampel air baku untuk diperiksa di
laboratorium bag. produksi secara berkala
10. masing-masing pompa
j. FM Penggunaan
Genset 3) Supervisor
Tidak k. FM Kinerja Panel Pengambilan
Sumber Kontrol
Air Baku
listrik l. FI Kinerja Operasi
Pompa 4) Operator Air
PLN?
Pengoperasian m. POS pengoperasian Tanah dan
Genset: Genset Sumur Dalam/
Ya n. POS Pengoperasian
6. mengoperasikan Pompa Operator Air
genset o. IK K3L APD Baku/Operator
A
p. IK K3L APAR Yang Terkait
▪ M
e
n
g
B a
m
b
i
l
jdih.pu.go.id
s
a
m
- 173 –
A
B
Keterangan : a
i
alur proses selanjutnya r
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Keterangan gambar :
1. Gate valve
2. Engine
3. Pressure gauge
4. Non return valve
5. Drive head
6. Discharge base
7. Column pipe
8. Bowl
9. Suction pipe
10. Footvalve
11. Strainer
jdih.pu.go.id
- 175 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan sumur dalam ini meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana sumur dalam
dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala saran adan prasarana sumur dalam;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam, bila ada
kerusakan; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
e. Sumur dalam
bangunan/konstruksi sumur dengan kedalaman lebih dari 25
meter.
f. Meter air
alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa.
g. Manometer
suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam
suatu rangkaian sistem perpipaan pompa.
jdih.pu.go.id
- 176 –
h. Ampere meter
alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang
ada dalam rangkaian tertutup.
j. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
k. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
l. Flow meter
alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa.
m. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan, alat atau media.
n. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya) .
jdih.pu.go.id
- 177 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 178 –
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengecek kondisi pompa, pipa, katup, dan aksessoriesnya
terhadap adanya kerusakan;
2) menguras sumur dalam (well development);
3) memeriksa ketersediaan bahan bakar dalam tangki genset;
4) mengecek kinerja pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan
Mekanikal dan Elektrikal; dan
5) memanaskan genset untuk yang stand by sesuai dengan
POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 179 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana pada sumur dalam; dan
2) menyusun laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Seperti Daya Pompa,
Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan lain-lain;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan
Bakar;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Bangunan Sumur Dalam;
f. IK Pemeliharaan Panel;
g. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
h. IK K3L APAR;
i. IK K3 APD;
j. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
k. Laporan Tingkat Kerusakan;
l. Laporan Rekomendasi;
m. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
n. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 180 –
Pemeliharaan Berkala:
7. mengecek kondisi pompa, pipa,
katup, dan aksessoriesnya terhadap
kerusakan;
8. menguras sumur dalam (well
development);
9. memeriksa ketersediaan bahan
bakar dalam tangki genset;
10. mengecek kinerja pompa sesuai
dengan POS Pemeliharaan
Mekanikal dan Elektrikal; dan
11. memanaskan genset untuk yang
stand by sesuai dengan POS
Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 181 –
A 5) Staf
h. FM
Kerusakan Pemeliharaan
Sarana dan Bangunan
Mengecek adanya kerusakan Pangambilan
Prasarana
sarana dan prasarana Air Baku /Staf
i. IK K3L APD
j. IK K3L APAR yang terkait
6) Staf
Pemeliharaan
Instrumentasi
Ada 7) Staf
Ya Pemeliharaan
kerusakan
sarana dan Mekanikal
prasarana? 8) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
k. FI Laporan 9) Staf
Identifikasi Kerusakan Sarana
Kerusakan Pemeliharaan
dan Prasarana :
Tidak 12. mengidentifikasi terjadinya l. FI Bangunan
penyumbatan pada saringan Permintaan Pangambilan
yang mengakibatkan Barang Air Baku /Staf
berkurangnya debit pompa;
dan/atau yang terkait
13. mengidentifikasi kerusakan
bangunan fisik rumah pompa Bahan Bakar 10) Staf
dan genset; m. POS Pemeliharaan
14. mengidentifikasi kerusakan Kerjasama Instrumentasi
pompa, pipa, katup dan panel
kontrol pompa; dan
Pemeliharaan 11) Staf
15. mengidentifikasi kerusakan Dengan Pemeliharaan
genset. Pihak Ketiga Mekanikal
n. IK Perbaikan 12) Staf
Sarana dan Pemeliharaan
Prasarana Elektrikal
o. Laporan 13) Pihak Ketiga
16. menganalisis tingkat Rekomendasi
kerusakan;dan p. IK K3L APAR
17. melakukan Koordinasi q. IK K3L APD
dengan unit kerja terkait
untuk rencana perbaikan.
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama
dgn Pihak
Ketiga Ya
D
B C
jdih.pu.go.id
- 182 –
14) Staf
B C D r. IK Perbaikan
Pemeliharaan
Sarana dan
Bangunan
Prasarana
Pangambilan
s. FI Permintaan
Air Baku /Staf
Barang
Perbaikan Kerusakan: yang terkait
Dan/Atau Bahan
18. memperbaiki kerusakan 15) Staf
Bakar
tanpa penggantian Pemeliharaan
t. IK K3L APD
peralatan atau suku Instrumentasi
u. IK K3L APAR
cadang; dan 16) Staf
v. POS Kerjasama
Pemeliharaan
19. memperbaiki kerusakan Pemeliharaan
Mekanikal
dengan penggantian dengan Pihak
17) Staf
peralatan atau suku Ketiga
Pemeliharaan
cadang. Elektrikal
18) Pihak Ketiga
w. Laporan Hasil
Pencatatan Dan 19) Supervisor
Pemeliharaan Pemeliharaan
Pelaporan : Bangunan IPA
Sarana Dan
20. membuat laporan hasil Prasarana 20) Staf
pemeliharaan sumur dalam Pemeliharaan
x. Laporan
Bangunan
Kerusakan
Pangambilan
Sarana Dan
Air Baku /Staf
Prasarana
Selesai yang terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 183 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 184 –
1. Tujuan
Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit
produksi.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi air baku meliputi:
a. mempersiapkan dengan memeriksa pipa transmisi air baku
beserta perlengkapannya, alat-alat ukur yang terpasang, traffic
management serta peta jaringan dan perlengkapannya;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pompa apabila
sistem pengaliran tidak secara gravitasi;
c. mengawasi dengan memonitor aliran air melalui meter induk;
dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 185 –
g. Katup
suatu alat yang digunakan untuk mengatur kecepatan aliran
air melalui sistem perpipaan.
i. Jembatan pipa
merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang
menyeberang sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan
tanah/sungai.
j. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia 7511 : 2011 tentang Tata Cara
Pemasangan Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi serta
Bangunan Pelintas Pipa.
jdih.pu.go.id
- 186 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) menyiapkan peralatan untuk pengoperasian pipa transmisi
air baku beserta perlengkapan dan bangunan
penunjangnya seperti jembatan pipa, bak katup, katup
pengatur aliran dll;
2) memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa
transmisi air baku seperti manometer dan flowmeter;
3) Traffic management untuk pekerjaan yang ramai dengan
lalu lintas, seperti menyediakan peralatan rambu-rambu
pengamanan dan lain-lain; dan
4) menyiapkan peta jaringan serta perlengkapannya.
jdih.pu.go.id
- 187 –
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Pemeriksaan jaringan pipa transmisi air baku
a) memeriksa jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan;
dan
b) memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan
pipa transmisi air baku menggunakan alat ukur.
2) Pengoperasian katup penguras (wash out valve)
memeriksa kondisi katup, bak/chamber katup, dan
stratpot katup penguras;
a) melakukan pengurasan pipa untuk membuang
kotoran dalam pipa dengan membuka katup penguras
yang terdapat pada pipa transmisi dan/atau jembatan
pipa;
b) menutup kembali katup penguras setelah air terlihat
jernih; dan
c) mencatat laporan hasil pengoperasian katup
penguras.
3) Pengoperasian katup udara
a) memeriksa kondisi katup, bak/chamber katup, dan
katup udara;
b) melakukan pembuangan udara yang terjebak dalam
pipa dengan membuka katup udara yang terdapat
pada pipa transmisi dan/atau jembatan pipa; dan
c) menutup kembali katup udara setelah operasi selesai.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
a) memonitor dan mencatat debit air pada meter induk;
b) memonitor mencatat tekanan air menggunakan alat ukur;
dan
c) memonitor periode waktu pengurasan jaringan.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat catatan-catatan kejadian dan kondisi operasi
pipa transmisi air baku;
2) membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian pada pipa
transmisi air baku; dan
3) memberi masukan temuan ketidaksesuaian kondisi
lapangan dengan as built drawing.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Pipa Transmisi Air
Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Aliran dan Tekanan
Di Pipa Transmisi;
d. Formulir Isian (FI) Tentang Data Aliran dan Tekanan;
jdih.pu.go.id
- 188 –
e. IK Pengoperasian Katup;
f. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air;
g. IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran;
h. IK Perbaikan Kebocoran pada Pipa;
i. IK Pengambilan Sampel Air; dan
j. IK K3L APD.
jdih.pu.go.id
- 189 –
Mulai 1) Supervisor
a. FM operasi
pipa transmisi Pengaliran
Tahap persiapan : air baku dan
b. FM kondisi Pemeliharan
1. menyiapkan peralatan untuk
pipa Jaingan
pengoperasian pipa transmisi air baku
c. FM kondisi 2) Pelaksana
beserta perlengkapan dan bangunan Sistem
penunjangnya seperti jembatan pipa, aliran dan
tekanan di Pengaliran
bak katup, katup pengatur aliran dan Air/
pipa transmisi
lain-lain; Pelaksana
d. FI tentang data
2. memeriksa alat ukur yang terpasang aliran dan Yang Terkait
pada jaringan pipa transmisi air baku tekanan
seperti manometer dan flowmeter; e. Peta Jaringan
3. traffic management untuk pekerjaan f. IK K3L APD
yang ramai dengan lalu lintas, seperti
menyediakan peralatan rambu-rambu
pengamanan dan lain-lain; dan
4. menyiapkan peta jaringan serta
perlengkapannya.
g. IK Pembacaan 3) Pelaksana
Pengoperasian jaringan pipa transmisi
Alat Ukur Aliran Sistem
air baku:
Dan Tekanan Pengaliran
5. memeriksa jalur pipa terhadap Air/
kebocoran/kerusakan; dan h. IK
Pengoperasian Pelaksana
6. memeriksa kondisi aliran dan Yang Terkait
Alat Deteksi
tekanan pada jaringan pipa transmisi
Kebocoran
air baku menggunakan alat ukur. i. IK Perbaikan
Kebocoran Pada
Pipa
j. IK Pengambilan
A Sampel Air
k. IK K3L APD
l. FM Kondisi Pipa
4) Pelaksana
Sistem
Pengaliran
Air/
Pelaksana
jdih.pu.go.id
- 190 –
Yang Terkait
A m. FI Pengurasan
Jaringan
n. IK
Pengoperasian katup penguras (wash out valve): Pengoperasian
7. memeriksa kondisi katup, bak/chamber Katup
katup, dan stratpot katup penguras; o. IK K3L APD
8. membuka katup pengurasan yang terdapat p. POS
pada pipa transmisi air baku dan/atau Pengurasan
jembatan pipa untuk membuang kotoran Jaringan Pipa
dalam pipa air baku;
9. menutup kembali katup penguras; dan
10. mencatat hasil pengoperasian katup
penguras.
6) Supervisor
Pengawasan: u. FM kondisi
Pengaliran
15. memonitor dan mencatat debit air aliran dan
dan
pada meter induk/flow meter; tekanan di
Pemeliharan
16. memonitor mencatat tekanan air pipa
Jaingan
menggunakan alat ukur; dan transmisi
v. FI data aliran
7) Pelaksana
17. memonitor periode waktu Sistem
dan tekanan
pengurasan jaringan. Pengaliran
w. IK K3L APD
Air/
Pelaksana
Yang Terkait
jdih.pu.go.id
- 191 –
x. FM Kondisi 8) Supervisor
Aliran dan Pengaliran
Pelaporan: Tekanan di dan
18. membuat catatan-catatan Pipa Pemeliharan
kejadian dan kondisi operasi pipa Transmisi Jaingan
transmisi air baku; y. FI Data 9) Operator
19. membuat laporan hasil kegiatan Aliran dan Pelaksana
pengoperasian pada pipa Tekanan Sistem
transmisi air baku; dan z. IK Pengaliran
Pembuatan Air/
20. memberi masukan temuan
Laporan Pelaksana
ketidaksesuaian kondisi lapangan
aa. IK K3L APAR Yang Terkait
dengan as built drawing.
bb. As bulit
drawing
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 192 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 193 –
UNIT SPAM:
LOGO dan KOP
AIR BAKU
NO. POS JUDUL POS REVISI KE:
R Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku HALAMAN:
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana pada sistem pipa transmisi air
baku untuk tetap beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan sehingga kinerja operasi pipa transmisi air baku
berjalan sebagaimana mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan pipa transmisi air baku meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pipa transmisi
air baku dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pipa
transmisi air baku, melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana pipa
transmisi air baku;
c. mengidentifikasi adanya kerusakan serta membuat
rekomendasi dan rencana tindak atas kerusakan yang terjadi,
bila ada kerusakan; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
b. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
d. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 194 –
h. Jembatan pipa
bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang
menyeberang sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan
tanah/sungai.
i. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
j. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
k. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
l. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
m. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan, alat atau media.
n. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 195 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) memeriksa kondisi fisik dan alat ukur tekanan air
(manometer) yang terpasang pada pipa transmisi air baku;
2) memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur aliran air
(water meter/ flow meter) yang terpasang pada pipa
jdih.pu.go.id
- 196 –
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) mengganti gasket, mur atau baut pada sistem perpipaan
yang rusak/ bocor;
2) memperbaiki kebocoran pada bangunan air;
3) mengecat bangunan dan sarana penunjang lainnya yang
ada pada sistem pipa transmisi air baku;
4) mengecat pipa besi/baja (logam) dan struktur besi/baja
lainnya yang tidak tertanam untuk menghindari korosi
seperti pada jembatan pipa; dan
5) memperbaiki atau mengganti komponen jembatan pipa dan
katup-katup yang sudah rusak.
jdih.pu.go.id
- 197 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana pipa transmisi air baku; dan
2) menyusun laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) Tentang Laporan Kerusakan;
b. Formulir Isian (FI) Tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
c. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Alat - Alat Ukur;
f. IK Pemeliharaan Pompa;
g. IK Pemeliharaan Panel;
h. IK Pemeliharaan Bangunan Jembatan Pipa;
i. IK Pemeliharaan Bak Katup;
j. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor;
k. IK Pembuatan Laporan;
l. IK Pengadaan Barang dan Jasa;
m. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/ Baja;
n. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
o. IK K3L APAR;
p. IK K3L APD;
q. POS Pengoperasian Pipa Transmsisi Air Baku;
r. Laporan Tingkat Kerusakan;
s. Laporan Rekomendasi;
t. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
u. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 198 –
Mulai
1) Staf
a) FM Kondisi
Pemeliharaan
Pemeliharaan pipa transmisi air baku: Pipa
Bangunan
1. Pemeliharaan rutin, meliputi : Transmisi Air
Pengambilan
a. memeriksa kondisi fisik dan alat Baku
Air
ukur tekanan air (manometer) yang b) IK
2) Staf
terpasang pada pipa transmisi air Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pipa
baku; Pipa dan
Transmisi Air
b. memeriksa kondisi fisik dan operasi Saluran Air
Baku
alat ukur aliran air (water meter/ Baku
c) IK
flow meter) yang terpasang pada 3) Staf
Pemeliharaan
pipa transmisi air baku; Pemeliharaan
Katup
c. memeriksa kondisi perpipaan dan Instrumentasi
d) IK
aksesorisnya dari kerusakan; Pemeliharaan
d. memeriksa jalur transmisi air baku, Alat-Alat Ukur
termasuk jembatan pipa serta e) IK
bangunan dan sarana Pemeliharaan
penunjangnya (bak, katup, trust Bangunan
Jembatan
block dll);
Pipa
e. membersihkan bak katup/stratpot,
f) IK Pengecatan
trustblock/ serta abutmen Bangunan
jembatan pipa dari kotoran dan Sipil dan
timbunan sampah serta akar Besi/Baja
tumbuh-tumbuhan; g) IK K3L APD
f. memeriksa kondisi katup pelepas h) POS
udara, gate valve dan katup Pengoperasian
penguras yang ada pada jalur pipa Pipa
transmisi air baku termasuk yang Transmsisi Air
ada pada jembatan pipa; Baku
g. memeriksa kondisi fisik bangunan
jembatan pipa dan bangunan
penunjang lainnya;
jdih.pu.go.id
- 199 –
i) FI Identifikasi 4) Staf
Kerusakan Pemeliharaan
Ada j) FI Laporan Bangunan
kerusakan Ya
Tingkat Pengambilan
sarana dan Air
Kerusakan
prasarana?
k) FI Permintaan 5) Staf
Barang Pemeliharaan
dan/atau Pipa dan
Identifikasi kerusakan Saluran Air
Bahan Bakar
sarana dan prasarana: Baku
l) IK
3.mengidentifikasi Pemeliharaan 6) Staf
kerusakan dan Alat-Alat Ukur Pemeliharaan
kebocoran pada pipa m) IK Instrumentasi
transmisi air baku Pemeliharaan
Tidak beserta fitting, Katup
aksessoris dan sarana n) Laporan
penunjang lainnnya; Rekomendasi
dan o) IK K3L APAR
4 mengidentifikasi p) IK K3L APD
kerusakan pada q) POS Kerjasama
jembatan pipa dan Pemeliharaan
bangunan penunjang dengan Pihak
lainnya. Ketiga
C
B
jdih.pu.go.id
- 200 –
7) Staf
B C r) FI Identifikasi
Pemeliharaan
Kerusakan
Bangunan
s) FI Laporan
Tindak lanjut dan rekomendasi Pengambilan
Tingkat
atas kerusakan yang terjadi: Air
Kerusakan
5. memperbaiki/mengganti 8) Staf
t) FI Permintaan
setiap pipa transmisi air Pemeliharaan
Barang
Pipa dan
baku beserta fitting, dan/atau Bahan
Saluran Air
aksessoris dan bangunan Bakar
Baku
penunjangnya yang rusak; u) IK Perbaikan
9) Staf
Tidak 6. menggali, membersihkan dan Sarana dan
Pemeliharaan
memperbaiki setiap katup Prasarana
Instrumentasi
yang tertimbun tanah 10) Pihak Ketiga
sehingga tidak mengganggu
pengoperasian; dan
7. membuat rekomendasi
usulan perbaikan kerusakan.
Pelaporan:
10. membuat laporan hasil pemeliharaan
sarana dan prasarana pipa transmisi air
baku; dan
11. menyusun laporan perbaikan kerusakan.
Selesai
jdih.pu.go.id
- 201 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 202 –
Pompa
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 203 –
jdih.pu.go.id
- 204 –
Distribusi Secara
Gravitasi
Distribusi dengan
Pompa
jdih.pu.go.id
- 205 –
1. Tujuan
Membantu proses operasi pada unit air baku, unit produksi dan unit
distribusi yang menggunakan peralatan mekanik seperti pompa dan
alat pengaduk mekanik lainnya sehingga operasi berjalan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian mekanikal dan elektrikal meliputi:
a. melakukan persiapan untuk pengoperasian pompa dan
peralatan mekanik lainnya seperti pengaduk, genset serta
peralatan lainnya yang berada di unit air baku, unit produksi,
dan unit distribusi dengan melakukan pemeriksaan terhadap
kondisi muka air, larutan bahan kimia, power supply, kondisi
kabel-kabel listrik, indikator-indikator pada kontrol panel,
beserta katup-katup pompa;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan mekanikal dan
elektrikal;
c. mengawasi dengan memantau kinerja mekanikal dan elektrikal;
dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit air baku
sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
jdih.pu.go.id
- 206 –
e. Unit Distribusi
sarana pengaliran air minum dari bangunan penampungan
sampai unit pelayanan.
h. Genset
sebuah mesin generator gabungan antara generator listrik dan
sebuah mesin penggerak, dimana deduanya dipadukan menjadi
sebuah alat penghasil listrik yang dalam
operasinya menggunakan bahan bakar bensin, solar atau gas.
i. Kabel listrik
media untuk menyalurkan energi listrik yang umumnya terdiri
dari isolator dan konduktor.
l. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air
ketempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
n. Impeller
semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung
didalamnya dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor.
jdih.pu.go.id
- 207 –
p. Ampere meter
alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang
ada dalam rangkaian tertutup.
r. Manometer
alat untuk mengukur tekanan.
s. Volt meter
alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Standar Nasional Indonesia 0141: 2009 tentang Pompa Air
Sentrifugal Untuk Irigasi – Unjuk Kerja dan Cara Uji.
b. Standar Nasional Indonesia 04-0225-2000 tentang Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000.
jdih.pu.go.id
- 208 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan Operasional
Tahap persiapan meliputi:
1) Sistem pengkabelan
a) memastikan bahwa kabel-kabel listrik dan terminal
kabel berada pada kondisi baik dan tidak terlepas; dan
b) memastikan bahwa kabel-kabel pentanahan
(grounding) tidak putus dan mencapai muka air tanah.
2) Pompa:
a) memastikan bahwa larutan bahan kimia telah siap
untuk di bubukan (pompa dosing);
b) memastikan bahwa filter sudah waktunya untuk di
backwah (pompa backwash);
c) memastikan bahwa pembuangan lumpur siap
dilakukan (pompa lumpur); dan
d) memastikan bahwa power supply (PLN/Genset) sudah
tersedia dan berada pada posisi ON.
3) Alat pengaduk mekanik:
memastikan bahwa larutan bahan kimia siap untuk diaduk
dan dibubuhkan.
4) Genset:
memastikan bahwa genset dalam keadaan berfungsi
dengan baik.
5) Panel kontrol:
memastikan kontrol panel masih beroperasi dengan baik.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Operasi pompa:
a) menaikan tuas MCB ke posisi ON;
b) memastikan indikator Tegangan RST (Voltage) sebesar
380 Volt;
c) memastikan semua katup-katup aliran tertutup;
d) menjalankan pompa centrifugal, submersible, maupun
pompa dosing dengan menekan tombol “ON”/
“STARTER”;
e) membuka katup tekan perlahan-lahan sampai pada
kondisi yang dikehendaki; dan
jdih.pu.go.id
- 209 –
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memantau bekerjanya “Motor Starting” tergantung yang
digunakan (direct on line (DOL)/Start Delta/Auto
Transformer/Electronic Soft Start, dan lain -lain);
2) mengamati dan mengecek indikator-indikator yang terbaca
di panel kontrol (voltmeter, amperemeter dan
frequensi/hertz);
3) mengamati tekanan air yang tertera pada manometer (alat
ukur tekanan);
4) mengamati fluktuasi aliran air yang tertera pada flow
meter/water meter;
5) memantau aliran air disetiap lokasi pengaliran apakah
sudah berjalan dengan baik;
6) memantau kinerja operasi pompa air baku, pompa transfer,
pompa lumpur, pompa distribusi, pompa backwash dan
pompa dosing serta kinerja operasi genset; dan
7) memantau kinerja panel-panel yang digunakan sesuai
dengan indikator yang ditentukan.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) mencatat hasil bacaan dari indikator-indikator kinerja pada
masing-masing panel (voltmeter, amperemeter dan
frequensi/hertz, manometer, flow meter/water meter);
2) mencatat kegiatan selama operasional mekanikal dan
elektrikal;
3) membuat laporan monitoring jam-jam pengoperasian
mekanikal dan elektrikal; dan
4) membuat laporan operasi sistem mekanikal dan elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 210 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengkabelan;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Pompa;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Genset;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Kontrol Panel;
e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Pompa;
f. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Genset;
g. Formulir Isian (FI) tentang Panel Kontrol;
h. IK Menghidupkan dan Mematikan Pompa;
i. IK Menghidupkan dan Mematikan Genset;
j. IK Pengoperasian Katup;
k. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur tekanan;
l. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Debit;
m. IK Pengoperasian Kontrol Panel;
n. IK Pengoperasian Katup – Katup;
o. IK K3L APD;
p. IK K3L APAR;
q. IK Pengoperasian Pompa;
r. IK Pengoperasian Genset;
s. Data-data Eksisting dan Penunjang;
t. Laporan Monitoring Pengoperasian Pompa; dan
u. Catatan Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 211 –
Mulai
jdih.pu.go.id
- 212 –
A
2. Operator
m. IK
Pengolahan
Pengoperasian
Persiapan operasional genset: Air/
Katup
11. memeriksa dan memastikan bahwa Operator
n. IK
genset dalam keadaan berfungsi Pengambilan
Pengoperasian
dengan baik. Air Baku/
Pompa
Operator
o. IK
Mekanikal
Persiapan pengecekan kontrol panel: Pengoperasian
Trandist/
12. memeriksa posisi dan kondisi tombol Genset
Operator
dan indikator pada kontrol panel. p. IK
Elektrikal
Pengoperasian
Trandist/
Alat Pengaduk
Operator
Operasional pompa: Mekanik
yang terkait
13. menaikan tuas MCB ke posisi ON; q. IK Pembacaan
14. memastikan indikator Tegangan RST Dan
(Voltage) sebesar 380 Volt; Pencatatan Alat
15. memastikan semua katup-katup aliran Ukur Tekanan
tertutup; r. IK Pembacaan
16. menjalankan pompa dengan menekan
Dan
tombol “ON”/ “STARTER”;
Pencatatan Alat
17. membuka katup tekan perlahan-lahan
sampai pada kondisi yang dikehendaki; Ukur Debit
dan s. IK Menyalakan
18. mengatur operasi pompa jika pompa dan Mematikan
yang digunakan masih pompa manual. Lampu
Penerangan
t. IK Pembacaan
Kontrol Panel
Operasional alat pengaduk mekanik: u. IK K3L APAR
21. menjalankan alat pengaduk mekanik v. IK K3L APD
dengan menekan tombol “ON”/
“STARTER” pada panel untuk pengaduk;
22. mengatur kecepatan (rpm) pengaduk
sesuai dengan kebutuhan; dan
23. menghentikan operasi alat pengaduk
jika sudah tidak digunakan.
Operasional genset:
24. mengoperasikan genset jika belum ada
listrik PLN atau listrik PLN terganggu;
dan
25. mematikan genset jika sudak tidak
digunakan.
jdih.pu.go.id
- 213 –
B
w. FM Operasi 3. Operator
Pompa Pengolahan
Operasional lampu penerangan: Air/
x. FM Operasi
26. memastikan bahwa lampu-lampu Operator
Genset
penerangan tidak putus; dan Pengambilan
y. FM Kontrol
27. menyalakan lampu penerangan bila
Panel Air Baku/
mana diperlukan.
z. FI Operasi Operator
Pompa Mekanikal
aa. FI Operasi Trandist/
Pengawasan dan pemantauan kinerja
Genset Operator
pompa:
bb. FI Pembacaan Elektrikal
28. memantau bekerjanya “Motor
Kontrol Panel Trandist/
Starting” tergantung yang digunakan
cc. IK Pembacaan Operator
(direct on line (DOL)/Start Delta/ Auto
Dan yang terkait
Transformer/ Electronic Soft Start,
dan lain - lain); Pencatatan
29. mengamati dan mengecek indikator- Alat Ukur
indikator yang terbaca di panel Tekanan
kontrol (voltmeter, amperemeter dan dd. IK Pembacaan
frequensi/hertz); Dan
30. mengamati tekanan air yang tertera Pencatatan
pada manometer (alat ukur tekanan); Alat Ukur
31. mengamati fluktuasi aliran air yang Debit
tertera pada flow meter/water meter; ee. IK K3L APAR
32. memantau aliran air disetiap lokasi ff. IK K3L APD
pengaliran apakah sudah berjalan
dengan baik;
33. memantau kinerja operasi pompa air
baku, pompa transfer, pompa
lumpur, pompa distribusi, pompa
backwash dan pompa dosing serta
kinerja operasi genset; dan
34. memantau kinerja panel-panel yang
digunakan sesuai dengan indikator
yang ditentukan.
jdih.pu.go.id
- 214 –
C
4. Operator
Pelaporan: gg. IK Pembuatan Pengolahan
35. mencatat hasil bacaan dari indikator- Laporan Air/
indikator kinerja pada masing-masing hh. Catatan Operator
panel (voltmeter, amperemeter dan Pengoperasian Pengambilan
frequensi/hertz, manometer, flow Mekanikal Air Baku/
meter/water meter); dan Elektrikal Operator
36. mencatat kegiatan selama operasional ii. IK K3L APAR Mekanikal
mekanikal dan elektrikal; jj. IK K3L APD Trandist/
37. membuat laporan monitoring jam-jam Operator
pengoperasian mekanikal dan Elektrikal
elektrikal; Trandist/
38. membuat laporan operasi sistem Operator
mekanikal dan elektrikal; dan yang terkait
39. membuat laporan operasi pompa.
Selesai
Keterangan :
Alur Proses selanjutnya
Batasan Tugas Sesuai Dengan Jabatan Kerja dan/atau Area Kerja
Suatu Kegiatan/Pekerjaan Yang DilakukandanPengecekan
Menggambarkan Suatu Keputusan Yang Diambil
Konektor ke Halaman Berikutnya
Tanda Pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
Dokumen Pendukung/Laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 215 –
Pompa
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 216 –
jdih.pu.go.id
- 217 –
Distribusi Secara
Gravitasi
Distribusi dengan
Pompa
jdih.pu.go.id
- 218 –
1. Tujuan
Memelihara sarana mekanikal dan elektrikal untuk tetap beroperasi
sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan sehingga
kinerja operasi mekanikal dan elektrikal berjalan sebagaimana
mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan mekanikal dan elektrikal meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana mekanikal dan elektrikal;
b. memelihara secara berkala sarana mekanikal dan elektrikal;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana mekanikal dan elektrikal; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit air baku
Sarana pengambilan dan/atau penyedia Air Baku.
c. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Unit produksi
Infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan
air baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia,
dan/atau biologi.
e. Unit distribusi
Sarana pengaliran air minum dari bangunan penampungan
sampai unit pelayanan.
f. Power supply atau catu daya
sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya
untuk piranti lain, terutama daya listrik.
jdih.pu.go.id
- 219 –
g. Genset
sebuah mesin-generator gabungan antara generator listrik dan
sebuah mesin penggerak. Keduanya dipadukan menjadi sebuah
alat penghasil listrik. Dalam operasinya menggunakan bahan
bakar bensin, solar atau gas.
h. Kabel listrik
media untuk menyalurkan energi listrik yang umumnya terdiri
dari isolator dan konduktor.
k. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air
ketempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
m. Impeller
semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung
didalamnya dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor.
o. Ampere meter
alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang
ada dalam rangkaian tertutup.
p. Meter air
alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa.
q. Manometer
suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam
jdih.pu.go.id
- 220 –
r. Volt meter
alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian listrik.
s. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
t. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
u. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia 0141 : 2009 tentang Pompa Air
Sentrifugal Untuk Irigasi – Unjuk Kerja dan Cara Uji.
jdih.pu.go.id
- 221 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan Rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) Sistem pengkabelan
a) memeriksa perkabelan pada sistem pompa, alat
pengaduk, genset, listrik PLN, dan panel kontrol; dan
b) memeriksa dan menjaga perkabelan agar tidak dalam
keadaan kabel terbuka sehingga bisa mengakibatkan
hubungan arus pendek yang membahayakan.
2) Pompa
a) memeriksa kondisi operasi pompa seperti tekanan,
suhu, arus dan tegangan listrik, kebocoran air,
getaran dan kebisingan;
b) memeriksa katup-katup pompa agar berada pada
posisi dan kondisi sesuai dengan ketentuan
operasionalnya; dan
c) memeriksa tinggi muka air sehingga ketinggiannya
cukup untuk dipompa (pompa air baku dan
distribusi).
4) Genset
memeriksa ketersediaan bahan bakar untuk operasi
genset.
jdih.pu.go.id
- 222 –
5) Panel kontrol
a. memeriksa posisi dan kondisi tombol-tombol dan
indikator-indikator pada kontrol panel masih
beroperasi dengan baik dan menyala; dan
b. memeriksa dan membersihkan dengan hati-hati
bagian dalam panel termasuk sisi belakang pintu
panel.
b. Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) Sistem pengkabelan
a) mengganti kabel-kabel listrik yang rusak atau
terkelupas atau yang sudah lama; dan
b) memperbaiki sistem pengkabelan yang tidak rapi,
sehingga tidak menyulitkan pada saat pelaksanaan
pemeriksaan dan perbaikan.
2) Pompa
a) memeriksa kondisi bantalan, motor, poros kopling,
tahanan isolasi pompa dan melakukan penggantian
apabila ada yang rusak;
b) mengganti motor, bantalan serta rotor yang
mengalami korosi atau aus;
c) memberi pelumas pada bagian yang mudah aus pada
pompa;
d) mengganti gasket setiap kali mesin di bongkar;
e) mengamati keadaan impeler apakah masih dalam
keadaan baik, tidak ada cacat, berlubang, dan
indikasi keausan, lakukan penggantian apabila ada
yang rusak;
f) apabila telah mencapai masa untuk pemeriksaan
pompa secara menyeluruh, melakukan
pembongkaran pompa sampai seluruh komponen
terlepas (overhaul);
g) melakukan perbaikan pada dinamo pompa apabila
terjadi kerusakan; dan
h) melakukan pengecatan pompa.
4) Genset
a) mengganti oli mesin atau yang sudah melewati masa
waktu pakai minyak pelumas;
b) mengganti atau menambahkan air radiator mesin;
c) mengganti timing belt pada kipas mesin dan mesin
penggerak;
d) melakukan perbaikan pada bagian dinamo motor
apabila dinamo mengalami kerusakan atau terbakar;
dan
e) melakukan perbaikan pada bagian mesin penggerak
apabila mengalami kerusakan atau terbakar.
jdih.pu.go.id
- 223 –
5) Panel kontrol
a. memeriksa dan membersihkan sambungan kabel;
b. memeriksa dan mengukur tahanan isolasi kabel;
c. memperbaiki dan mengecat kembali rumah panel
apabila ada yang rusak; dan
d. memeriksa semua peralatan dalam panel (lampu
indikator, sakelar on/off, voltmeter, ampermeter, relay
dan MCB) dan melakukan penggantian apabila ada
yang rusak.
e.
jdih.pu.go.id
- 224 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
a) mencatat kegiatan selama pemeliharaan mekanikal dan
elektrikal;
b) membuat laporan kinerja pompa, alat pengaduk dan
genset; dan
c) mengevaluasi laporan pemeliharaan mekanikal dan
elektrikal.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Jam Operasi Pompa;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Jam Operasi Genset;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Pompa;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Panel Pompa;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan Mekanikal dan
Elektrikal;
f. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Pompa;
g. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Panel Pompa;
h. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
i. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Tekanan;
j. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Debit;
k. IK Pemeliharaan Pompa;
l. IK Pemeliharaan Panel Pompa;
m. IK pemeliharaan Panel Kontrol;
n. IK Pemeliharaan Kabel;
o. IK Pemeliharaan Dinamo Motor;
p. IK K3L APD;
q. IK K3L APAR;
r. Laporan Monitoring Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
s. Pencatatan Kegiatan Selama Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal;
t. IK Pembuatan Laporan; dan
u. Laporan rekomendasi.
jdih.pu.go.id
- 225 -
Mulai
jdih.pu.go.id
- 226 –
A
6) Staf
Pemeliharaan berkala: n. FM Jam
Operasi Pompa
Pemelihara
Sistem pengkabelan
o. FM an
10. mengganti kabel-kabel listrik yang rusak
Pemeliharaan Mekanikal
atau terkelupas atau yang sudah lama;
Pompa (Produksi)
dan
p. FI 7) Staf
11. memperbaiki jalur-jalur listrik yang
Pemeliharaan Pemelihara
ruwet/tidak rapih, sehingga sulit
dilakukan pemeriksaan dan perbaikan. Pompa an
q. IK Elektrikal
Pompa Pemeliharaan (Produksi)
12. memeriksa kondisi bantalan, motor, Katup 8) Staf
poros kopling, tahanan isolasi pompa r. IK Pemelihara
dan melakukan penggantian apabila ada Pemeliharaan an
yang rusak; Pompa Instrument
13. mengganti motor, bantalan serta rotor s. IK Pembacaan asi
yang mengalami korosi atau aus; & Pencatatan (Produksi)
14. Memberi gemuk pada bagian yang Alat Ukur Atau
mudah aus pada pompa; Tekanan 9) Pelaksana
15. mengganti gasket setiap kali mesin di t. IK Pembacaan Pemelihara
bongkar; & Pencatatan
an
16. mengamati keadaan impeler apakah Alat Ukur Debit
Mekanikal
masih dalam keadaan baik, tidak ada u. IK
Trandis
cacat, berlubang, dan indikasi keausan, Pemeliharaan
10) Pelaksana
lakukan penggantian apabila ada yang Kabel
Pemelihara
rusak; v. IK
Pemeliharaan an
17. apabila telah mencapai masa untuk
Dinamo Elektrikal
pemeriksaan pompa secara menyeluruh
MOTOR Trandis
(overhaul), melakukan pembongkaran
pompa sampai seluruh komponen w. IK
terlepas; pemeliharaan
18. melakukan perbaikan pada dinamo panel pompa
pompa apabila terjadi kerusakan; dan x. IK
19. melakukan pengecatan pompa. Pemeliharaan
panel kontrol
Alat pengaduk mekanik: y. IK K3L APAR
20. melakukan perbaikan pada dinamo z. IK K3L APD
pengaduk apabila terjadi kerusakan; dan
21. memberi gemuk pada bagian yang
mudah aus pada dinamo pengaduk.
jdih.pu.go.id
- 227 –
Panel kontrol:
27. memeriksa dan membersihkan
sambungan kabel;
28. memeriksa dan mengukur tahanan
isolasi kabel;
29. memperbaiki dan mengecat kembali
rumah panel apabila ada yang rusak;
dan
30. memeriksa semua peralatan dalam
panel (lampu indikator, sakelar on/off,
voltmeter, ampermeter, relay dan MCB)
dan lakukan penggantian apabila ada
yang rusak.
jdih.pu.go.id
- 228 –
13) Staf
Indentifikasi gangguan:
Pemantauan umum dilakukan setiap saat cc. FM Jam Pemelihara
terhadap: Operasi Pompa an
31. debit pemompaan, tekanan tetap, tekanan dd. FM Mekanikal
hisap, tinggi muka air, Pemeliharaan (Produksi)
32. beban arus listrik; dan bunyi dan getaran. Pompa 14) Staf
ee. FI Pemeliharaan Pemelihara
Gangguan pada perkabelan :
33. panas yang berlebihan pada tabel listrik, Pompa an
akibat beban listrik yang berlebih; ff. IK
Elektrikal
34. panas yang berlebih pada peralatan terminal Pemeliharaan
(Produksi)
listrik, fitting kabel, stop kontak, saklar dan Katup
15) Staf
peralatan listrik lainnya, akibat beban listrik gg. IK
yang berlebih; dan Pemelihara
Pemeliharaan
35. tercium bau kabel terbakar atau peralatan an
Pompa
listrik.
hh. IK Pembacaan Instrument
& Pencatatan asi
Gangguan pada pompa :
Alat Ukur (Produksi)
36. pompa tidak berputar setelah tombol start
ditekan; Tekanan Atau Pelaksana
37. pompa berputar tetapi air tidak mau keluar ii. IK Pembacaan Pemelihara
atau aliran kurang besar, voltage turun; & Pencatatan an
38. motor mengalami pembebanan kecil; Alat Ukur Debit Mekanikal
39. bunyi & getaran berlebihan; jj. IK Trandis
40. bantalan panas melebihi batas; 16) Pelaksana
Pemeliharaan
41. tali kipas atau timing belt berbunyi keras;
Kabel Pemelihara
42. kebocoran berlebihan dari gland packing;
43. packing panas; kk. IK an
44. kebocoran pada seal mekanis; Pemeliharaan Elektrikal
45. air tidak keluar atau keluar kecil; Dinamo Motor Trandis
46. jarum manometer dan ampere meter ll. IK
bergerak-gerak; pemeliharaan
47. air yang dipompa mengandung banyak pasir panel pompa
dan tahanan isolasi motor menurun. mm. IK
Pemeliharaan
Gangguan pada Dinamo Motor dan Kabel Listrik
48. Terdapat bau seperti plastik atau kabel panel kontrol
terbakar nn. IK K3L APAR
49. Terdapat bau dan panas yang tinggi pada oo. IK K3L APD
dinamo motor
jdih.pu.go.id
- 229 –
D
17) Staf
pp. FM Jam Pemeliharaa
Operasi
Ada Ya n Mekanikal
Pompa
kerusakan qq. FM (Produksi)
sarana ME? 18) Staf
Pemeliharaan
Pompa Pemeliharaa
rr. FI permintaan n Elektrikal
barang/atau (Produksi)
Rekomendasi atas kerusakan bahan bakar 19) Staf
yang terjadi : ss. FI
Tidak Pemeliharaan Pemeliharaa
52. memperbaiki sistem
Pompa n
kelistrikan dan mengganti
tt. IK Instrumenta
apabila rusak;
53. mengalihkan beban listrik Pemeliharaan si (Produksi)
pada jalur kabel lainnya;
Katup Atau
uu. IK 20) Pelaksana
54. memperbaiki katup atau
Pemeliharaan
ganti dengan yang baru; Pemeliharaa
Pompa
55. memperbaiki perapat atau vv. IK Pembacaan n Mekanikal
packing di sambungan pipa & Pencatatan Trandis
hisap; Alat Ukur 21) Pelaksana
56. mengganti atau memperbaiki Tekanan Pemeliharaa
laher (bearing) yang sudah ww. IK n Elektrikal
rusak; Pembacaan & Trandis
57. mengencangkan penekan Pencatatan
packing; Alat Ukur
58. memerbaiki saluran air Debit
perapat ke kotak packing; xx. IK
59. memperbaiki atau mengganti Pemeliharaan
pompa vakum; Kabel
60. mengganti sekering jika yy. IK
putus; Pemeliharaan
61. mengganti sakelar atau Dinamo Motor
fitting atau terminal listrik zz. IK
pemeliharaan
apabila terjadi kerusakan;
panel pompa
62. mengganti MCB atau relay
aaa. IK
atau voltmeter atau
Pemeliharaan
ampermeter yang rusak panel kontrol
dengan yang baru; dan bbb. IK K3L
63. mengganti atau memperbaiki APAR
dinamo motor yang sudah ccc. IK K3L APD
aus atau putus akibat
terbakar.
E F
jdih.pu.go.id
- 230 –
E F
Tidak
Kerjasama
Perbaikan
dengan
Sendiri?
pihak
ketiga
Ya
22) Staf
Pekerjaan perbaikan Pemelihara
kerusakan: an
67. memperbaiki kerusakan Mekanikal
tanpa penggantian suku (Produksi)
cadang; dan 23) Staf
68. memperbaiki kerusakan Pemelihara
dengan penggantian suku an
cadang. Elektrikal
(Produksi)
24) Staf
Pemelihara
an
Instrument
asi
(Produksi)
Atau
25) Pelaksana
Pemelihara
an
Mekanikal
Trandis
26) Pelaksana
Pemelihara
an
Elektrikal
G H
Trandis
jdih.pu.go.id
- 231 –
27) Staf
G H ddd. Laporan
Pemelihara
Monitoring
an
Pemeliharaan
Mekanikal
ME
Pelaporan: (Produksi)
eee. Pencatatan
69. mencatat kegiatan selama 28) Staf
pemeliharaan pompa; Kegiatan
Pemelihara
70. membuat laporan kinerja pompa; Selama
an
dan Pemeliharaan
Elektrikal
71. mengevaluasi laporan pemeliharaan ME
(Produksi)
pompa.
29) Staf
Pemelihara
an
Instrument
Selesai
asi
(Produksi)
Atau
30) Pelaksana
Pemelihara
an
Mekanikal
Trandis
31) Pelaksana
Pemelihara
an
Elektrikal
Trandis
Keterangan :
alur Proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 232 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Stabilisasi
Koagulan & Desinfeksi
Air Air
Baku By Pass Minum
K FL S FT CW
Inlet Outlet
PS
PL Pompa
Pomp
Kekeruhan a Back
> 600 NTU Wash
Keterangan :
PS = Prasedimentasi (masuk ke POS Prasedimentasi)
K = Koagulasi
FL = Flokulasi
S = Sedimentasi
FT = Filtrasi
PL = Pengolahan Lumpur (Masuk ke POS pengolahan lumpur)
CW = Clear Well + Stabilisasi + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 233 -
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian instalasi pengolahan air meliputi:
a. mengatur debit air yang akan diproduksi;
b. menyiapkan larutan bahan kimia, menghitung dosis, debit
pembubuhan dan menentukan stroke pompa pembubuh;
c. melaksanakan kegiatan proses pengolahan air secara konvensional
antara lain koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, stabilisasi,
dan desinfeksi; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku
Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku adalah air yang berasal dari sumber air
permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang memenuhi baku
mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
infrastruktur yang dapat digunakan untuk proses pengolahan air
baku menjadi air minum melalui proses fisika, kimia, dan/atau
biologi.
d. Backwash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang berlawanan
arah dengan aliran air pada saat penyaringan.
e. Koagulasi
proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku
sehingga membentuk campuran yang homogen.
jdih.pu.go.id
- 234 –
f. Koagulan
bahan (kimia) yang digunakan untuk pembentukan flok pada
proses koagulasi.
g. Stabilisasi
suatu proses untuk menghindari kecenderungan air bersifat
korosif atau membentuk kerak.
h. Flok
gumpalan lumpur yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi.
i. Flokulasi
proses pertumbuhan flok supaya efektif diendapkan secara
gravitasi.
j. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat
jenis dengan cara pengendapan.
k. Under drain
perlengkapan yang dipasang pada dasar saringan pasir untuk
meratakan aliran air.
l. Filtrasi
proses memisahkan padatan dari supernatan melalui media
penyaring.
m. Desinfeksi
proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik
pada air baku dan mematikan kuman/organisme.
n. Desinfektan
bahan (kimia) yang digunakan untuk mematikan kuman/bakteri
patogen dan lumut.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES 492 / 2010).
jdih.pu.go.id
- 235 –
jdih.pu.go.id
- 236 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur debit air yang akan diproduksi/diolah;
2) menentukan stroke pompa pembubuh bahan
kimia/pembubuhan secara gravitasi;
3) menyiapkan larutan bahan kimia;
4) mengambil data hasil pemeriksaan kualitas air baku; dan
5) mengalirkan air baku ke unit prasedimentasi apabila
kekeruhan air baku lebih dari 600 NTU;
6) melakukan pra kondisi, apabila:
a) pH air baku rendah, dilakukan penambahan bahan kimia
alkali (kapur atau soda abu);
b) kandungan zat organik tinggi, warna dan kandungan
algae dilakukan praklorinasi; dan
c) besi/mangan terlarut tinggi maka dilakukan aerasi atau
praklorinasi.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Pengaduk cepat (proses koagulasi)
membubuhkan koagulan sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan pada pengaduk cepat (berdasarkan hasil jar test
di laboratorium).
2) Pengaduk lambat (flokulator)
a) melakukan pengamatan terhadap pembentukan dan
gangguan pembentukan flok; dan
b) melakukan perbaikan pengolahan air pada pengaduk
lambat apabila terjadi gangguan pembentukan flok (flok-
flok terapung, flok halus), sesuai IK troubleshooting.
3) Bak sedimentasi
a) mengatur pembuangan lumpur;
b) melakukan pengamatan terhadap kekeruhan air hasil
sedimentasi;
c) melakukan perbaikan pengolahan air pada Bak
Sedimentasi apabila terjadi gangguan kekeruhan air
hasil sedimentasi (sesuai dengan IK troubleshooting); dan
d) mengalirkan air olahan ke filter.
4) Filter
a) mengatur ketinggian air
b) mengamati ketinggian kehilangan tekanan maksimum
c) melakukan backwash sesuai ketentuan
d) melakukan perbaikan pengolahan air pada filter apabila
terjadi gangguan proses filtrasi (sesuai dengan IK
troubleshooting), seperti:
A. tekanan negative;
B. debit yang masuk tidak sesuai dengan desain;
C. timbulnya bola lumpur;
D. terjadinya pengerasan dan perlengketan media filter;
jdih.pu.go.id
- 237 –
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) mengukur tingkat kekeruhan air hasil sedimentasi dan
filtrasi;
2) mengukur pH air hasil olahan di clear well/reservoir;
3) mengukur kekeruhan air hasil olahan; dan
4) mengamati gejala gangguan proses pengendapan diantaranya:
a) akibat temperatur air yang terlalu tinggi;
b) debit terlalu besar sehingga melebihi debit desain bak
pengendapan; dan
c) kecepatan aliran yang terlalu tinggi akibat debit besar.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan adalah membuat laporan pelaksanaan
pengoperasian IPA.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Tabel Pengukuran Debit Air
Baku Yang Masuk;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembubuhan Zat Kimia untuk
Pra Kondisi;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembentukan Flok-Flok;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembubuhan Dosis Koagulan;
e. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan;
f. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Kualitas Air Baku;
g. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Kualitas Air Minum;
h. IK Pengaturan Stroke Dosing Pompa;
i. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
j. IK Pembubuhan Dosis Koagulan;
k. IK Pengoperasian Katup;
l. IK Pengoperasian Unit Flokulasi;
m. IK Pengoperasian Unit Sedimentasi;
n. IK Pengoperasian Unit Filtrasi;
o. IK Back Wash;
p. IK Pengoperasian Pompa Back Wash;
q. IK Pembubuhan Dosis Chlor;
r. IK Pembubuhan Dosis Pengatur pH untuk Proses Netralisasi;
s. IK Pembubuhan Larutan Netralisator;
t. IK Pembubuhan Dosis Chlor untuk Proses Desinfeksi;
u. IK Pembubuhan Chlor;
v. IK K3L APD;
w. IK K3L APAR;
jdih.pu.go.id
- 238 –
x. IK Pembuatan Laporan;
y. Laporan Rekomendasi Unit Flokulasi;
z. Laporan Rekomendasi Unit Sedimentasi;
aa. Laporan Rekomendasi Unit Filtrasi; dan
bb. Laporan Pengoperasian IPA.
jdih.pu.go.id
- 239 -
4) Staf
Pengambilan dan pemeriksaan sampel e. IK Pengambilan Sampling
Sampel Air Baku 5) Analis
air baku yang masuk ke IPA:
f. IK K3L APD kimia,
6. memeriksa sampel air baku atas
kandungan parameter fisik, Fisika dan
kimiawi, dan mikrobiologi. Mikrobiolog
i /staf yang
terkait
g. FI Hasil
6) Operator
Kualitas Air
Ya Pengolahan
Kekeruhan ≥ Prasedimentasi Baku
600 NTU *) h. IK K3L APD Air/
i. POS Pra Operator
Sedimentasi terkait
Tidak 7) Analis
Fisika
j. FM 8) Operator
Pra kondisi dengan Pembubuhan
membubuhkan zat kimia Pengolahan
Zat Kimia
dalam pengaturan pH dan Air/
untuk Pra
lain lain. Operator
Kondisi
k. IK K3L APD terkait
9) Analis Kimia
A dan Fisika
jdih.pu.go.id
- 240 –
10) Operator
A l. IK Pembubuhan
Dosis Koagulan
Pengolahan
m.FM Pembubuhan Air/
Koagulasi (pengaduk cepat) : Dosis Koagulan Operator
7. membubuhkan koagulan sesuai n. IK Pengoperasian terkait
dengan dosis yang dibutuhkan Katup 11) Analis
(berdasarkan hasil jar test di o. IK K3L APD Kimia dan
laboratorium). Fisika
18) Supervisor
Sedimentasi :
w. IK Pengolahan
14. mengatur pembuangan
pengoperasian 19) Operator
lumpur.
pembuangan Pengolahan
lumpur Air/
x. FM tingkat Operator
Pemeriksaan :
kekeruhan terkait
15. mengecek kembali tingkat
y. IK 20) Operator
kekeruhan.
pengoperasian Penanganan
katup Lumpur
1 z. IK K3L APD
B
jdih.pu.go.id
- 241 –
B 1 21) Supervisor
aa. IK K3L APAR
bb. Laporan Pengolahan
Ya Mengecek Rekomendasi 22) Operator
gangguan proses Proses Pengolahan
Kekeruhan
pengendapan: Sedimentasi Air/
> 10 NTU*) Operator
16. memeriksa
terkait
temperatur air
23) Analis
yang terlalu
Kimia dan
tinggi;
Fisika
17. mengecek
debit apakah
terlalu besar
dan melebihi
kapasitas
desain; dan
Tidak
18. mengecek
kecepatan
aliran yang
terlalu tinggi
akibat debit
besar.
jdih.pu.go.id
- 242 –
C 2 26) Supervisor
hh. Laporan
Pengolahan
Rekomendasi
Mengecek gangguan 27) Operator
Unit Filtrasi
proses filtrasi: Pengolahan
Ya 23. mengecek Air/
adanya Operator
Gangguan
kehilangan terkait
Proses
tekanan;
Filtrasi?
24. mengecek debit
yang masuk
apakah sesuai
dengan desain;
25. memeriksa
Tidak pengerasan dan
perlengketan
media filter;
26. mengecek
penyumbatan
pada under drain;
27. mengecek
tekanan dan
aliran air untuk
back wash; dan
28. mengecek
kehilangan media
filter sewaktu
back wash.
2
D E
jdih.pu.go.id
- 243 –
D E 2
32) Manajer
Pelaporan rr. IK Produksi
38. membuat laporan pelaksanaan Pembuatan 33) Supervisor
pengoperasian IPA. Laporan
Pengolahan
ss. IK K3L
34) Operator
APAR
▪ M Pengolahan
tt. Laporan
e Air/
Pengoperasi
n Operator
an IPA
g terkait
Selesai
a
m
b
i
l
jdih.pu.go.id
s
a
- 244 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
jdih.pu.go.id
- 245 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Stabilisasi &
Koagulan
Desinfeksi
Air
By Pass Air
Bak
Minum
u K FL S FT CW
Inlet Outlet
PS
PL Pompa
Pompa
Kekeruhan > Back
600 NTU Wash
Keterangan :
PS = Prasedimentasi (Masuk ke POS Prasedimentasi)
K = Koagulasi
FL = Flokulasi
S = Sedimentasi
FT = Filtrasi
PL = Pengolahan Lumpur (Masuk ke POS Pengolahan Lumpur)
CW = Clear Well + Netralisasi + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 246 -
1. Tujuan
Memelihara aset-aset di IPA untuk kelancaran selama beroperasi.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA)
ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana Instalasi
Pengolahan Air (IPA) dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana Instalasi
Pengolahan Air (IPA), melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
Instalasi Pengolahan Air (IPA); dan
c. menyusun kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
d. Backwash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang
berlawanan arah dengan aliran air pada saat penyaringan.
e. Koagulasi
proses pencampuran bahan kimia (koagulan) dengan air baku
sehingga membentuk campuran yang homogen.
f. Koagulan
bahan (kimia) yang digunakan untuk pembentukan flok pada
proses koagulasi.
g. Stabilisasi
suatu proses untuk menghindari kecenderungan air bersifat
korosif atau membentuk kerak.
jdih.pu.go.id
- 247 –
h. Flok
gumpalan lumpur yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi.
i. Flokulasi
proses pertumbuhan flok supaya efektif diendapkan secara
gravitasi.
j. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan
berat jenis dengan cara pengendapan.
k. Under drain
perlengkapan yang dipasang pada dasar saringan pasir untuk
meratakan aliran air.
l. Filtrasi
proses memisahkan padatan dari supernatan melalui media
penyaring.
m. Desinfeksi
proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat
organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme.
n. Desinfektan
bahan (kimia) yang digunakan untuk mematikan
kuman/bakteri patogen dan lumut.
o. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
p. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
peralatan atau suku cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
jdih.pu.go.id
- 248 –
jdih.pu.go.id
- 249 –
6. Uraian Prosedur
a. Sarana pencampuran kimia
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi membersihkan unit
pembubuh bahan kimia dan sarana lingkungannya.
2) Tahap pemeliharaan berkala, meliputi membersihkan dan
memperbaiki bak pengaduk kimia apabila terjadi
kerusakan.
d. Flokulasi
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) memelihara dan membersihkan bangunan bak flokulasi;
2) membersihkan busa dan kotoran yang mengapung;
3) memelihara katup-katup pembuang lumpur; dan
4) membersihkan lumut dan lingkungan sekitarnya.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi :
1) memberi pelumas pada katup-katup pembuangan lumpur
dan melakukan perbaikan apabila diperlukan;
2) memperbaiki/mengganti peralatan sesuai keperluan;
3) memperbaiki kerusakan pintu dan melakukan pengecatan;
dan
4) memperbaiki/mengganti peralatan sesuai keperluan.
e. Sedimentasi
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan bak pengendap; dan
2) memeriksa dan memastikan kedudukan gutter sesuai
dengan ketentuan.
jdih.pu.go.id
- 250 –
f. Filtrasi
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan bak filter; dan
2) membersihkan busa, lumut dan kotoran yang mengapung
pada filter.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memberikan pelumas pada katup;
2) memelihara komisi dan kondisi media filter sesuai
ketentuan;
3) memeriksa dan memperbaiki kinerja under drain melalui
pengamatan aliran; dan
4) melakukan pengecatan bak dan peralatan filtrasi.
h. Proses netralisasi
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan peralatan netralisasi; dan
2) melakukan pengecekan peralatan sebelum digunakan.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) membersihkan endapan zat kimia; dan
2) memeriksa dan memperbaiki atau mengganti peralatan
yang sudah rusak sesuai dengan kebutuhan.
i. Desinfeksi
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) memeriksa kondisi peralatan pembubuhan desinfektan;
2) membersihkan peralatan pembubuhan desinfektan; dan
3) melakukan pengecekan peralatan sebelum digunakan.
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) membersihkan endapan zat kimia; dan
2) memeriksa dan memperbaiki atau mengganti peralatan
yang sudah rusak sesuai dengan kebutuhan.
j. Pompa dan genset
(sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal)
k. Identifikasi kerusakan
Tahap identifikasi kerusakan meliputi:
1) mengidentifikasi kerusakan bangunan instalasi
pengolahan;
jdih.pu.go.id
- 251 –
m. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana;
dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Kerusakan Alat;
b. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau
Bahan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
d. Formulir Isian (FI) tentang Tingkat Kerusakan;
e. IK Pemeliharaan Pompa Dossing;
f. IK Pemeliharaan Pompa;
g. IK Pemeliharaan Katup;
h. IK Pemeliharaan Peralatan;
i. IK Pembubuhan Kapur atau Soda Ash;
j. IK Pembubuhan Chlor;
k. IK Pemeliharaan Panel;
l. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
m. IK K3L APAR;
n. IK K3L APD;
o. Laporan Tingkat Kerusakan;
p. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana;
q. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana; dan
r. Laporan Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 252 –
jdih.pu.go.id
- 254 –
ee. FI Tentang
Bak penampung air 16) Staf
Kerusakan Alat
Pemeliharaan rutin Pemeliharaan
ff. IK Pemeliharaan
33. memeriksa dan memperbaik ibak Peralatan
Bangunan
penampung; dan gg. IK K3L APD Unit IPA
34. menjaga kebocoran bak.
jdih.pu.go.id
- 255 –
22) Staf
Pemeliharaan pompa dan rr. IK Pemeliharaan
Pemeliharaan
genset Panel
Instrumentasi
ss. IK K3L APD
23) Staf
tt. IK K3L APAR
Pemeliharaan
uu. POS
Mekanikal
Pemeliharaan
24) Staf
Mekanikal Dan
Pemeliharaan
Elektrikal
Elektrikal
jdih.pu.go.id
- 256 –
D E bbb. FI Identifikasi
Kerusakan
30) Staf
ccc. FI Tingkat Pemeliharaan
47. analisis tingkat kerusakan; dan Kerusakan Bangunan
48. koordinasi dengan unit kerja ddd. FI Permintaan Unit IPA
terkait untuk rencana perbaikan. Barang 31) Staf
dan/atau Pemeliharaan
bahan bakar Instrumentasi
Tindak lanjut dan rekomendasi atas eee. IK K3L APAR 32) Staf
kerusakan yang terjadi: fff. IK K3L APD
49. membuat pada atasan untuk Pemeliharaan
ggg. POS Kerjasama
segera dilakukan koordinasi dan Mekanikal
Pemeliharaan
ditidaklanjuti; 33) Staf
dengan Pihak
50. memperbaiki/mengganti pipa yang Ketiga
Pemeliharaan
bocor; hhh. Laporan Elektrikal
51. memperbaiki kerusakan pompa; Rekomendasi 34) Staf
52. memperbaiki kerusakan genset; Pembelian
dan
53. memperbaiki bangunan yang bocor
atau retak.
35) Staf
iii. IK Perbaikan Pemeliharaan
Perbaikan kerusakan :
Sarana dan Bangunan
54. memperbaiki kerusakan tanpa Prasarana Unit IPA
penggantian peralatan atau jjj. FI
suku cadang; dan 36) Staf
Permintaan
55. memperbaiki kerusakan Pemeliharaan
Barang
dengan penggantian peralatan Instrumentasi
dan/atau
atau suku cadang. Bahan Bakar 37) Staf
kkk. IK K3L APD Pemeliharaan
Mekanikal
38) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
39) Staf
lll.
Laporan
Pelaporan : Pemeliharaan
Hasil
1) membuat laporan pemeliharaan Pencatatan Bangunan
sarana dan prasarana Instalasi dan Unit IPA
Pengolahan Air (IPA); dan Pemeliharaan 40) Staf
2) membuat laporan kerusakan untuk Sarana dan Pemeliharaan
ditindaklanjuti perbaikannya. Prasarana Instrumentasi
mmm. Laporan 41) Staf
Kerusakan Pemeliharaan
Sarana dan Mekanikal
Prasarana 42) Staf
Selesai Pemeliharaan
Elektrikal
jdih.pu.go.id
- 257 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
jdih.pu.go.id
- 258 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Pengukuran
Pengukuran
Tingkat
Tingkat
Kekeruhan
Kekeruhan
Air Baku
P Ps Air Baku
Inlet Outlet
By Pass
Kekeruhan < 600 NTU
Pompa
Keterangan : PL Air olahan
P = Bak Pengumpul Air Baku dibuang ke
PS = Prasedimentasi Sungai
PL = Pengolahan Lumpur
(Masuk ke Pengolahan Lumpur)
jdih.pu.go.id
- 259 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian prasedimentasi meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mengatur aliran melalui
pengaturan katup;
b. melaksanakan kegiatan dengan melakukan pembuangan
lumpur dari bak pra sedimentasi, melakukan pengukuran
kualitas sampel air baku, mengalirkan air setelah proses pra
sedimentasi ke instalasi pengolahan air selanjutnya;
c. mengawasi kualitas air baku terutama tingkat kekeruhan
mengamati ketinggian muka air dalam bak pra sedimentasi
serta memperhatikan aliran dalam bak pra sedimentasi; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
d. Prasedimentasi
proses awal sebelum unit produksi lainnya pada kekeruhan
yang sangat tinggi diatas 600 NTU, dalam pemisalah padatan
dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara
pengendapan.
e. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan
berat jenis dengan cara pengendapan.
jdih.pu.go.id
- 260 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
f. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 Tentang Tata
Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
g. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 Tentang Tata Cara
Penentuan Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan
Sumber Air Baku.
h. Joko, Tri. 2010.Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air
Minum, Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 261 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan adalah mengatur aliran melalui pengaturan
katup.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) membuang lumpur dari bak pra sedimentasi sesuai dengan
periode waktu yang telah ditentukan dalam perencanaan
atau tergantung pada kondisi air baku; dan
2) mengalirkan air setelah proses prasedimentasi ke instalasi
pengolahan air selanjutnya.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) melakukan pengukuran kualitas sampel air baku setelah
melalui prasedimentasi;
2) mengamati ketinggian muka air dalam bak prasedimentasi
sesuai yang direncanakan; dan
3) engamati aliran dalam bak prasedimentasi, apakah merata
atau ada bagian yang terlalu lambat/cepat.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan adalah membuat laporan pengoperasian
prasedimentasi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Muka Air;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengamatan Aliran;
d. Formulir Isian (FI) tentang Pengamatan Kekeruhan;
e. IK Pengambilan Sampel Air;
f. IK Pengoperasian Katup;
g. IK Pembuangan Lumpur;
jdih.pu.go.id
- 262 –
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR;
j. IK Pembuatan Laporan; dan
k. Laporan Selama Pengoperasian.
jdih.pu.go.id
- 263 –
Mulai
1) Supervisor
Tahap persiapan : a. FM Debit Air Pengolahan
1) mengatur aliran melalui pengaturan katup; Baku 2) Operator
2) memeriksa sistem kelistrikan, kondisi kabel- b. IK Pengambilan Pengolahan
kabel dan rangkaian kelistrikannya Sampel Air Air/Operator
termasuk saklarnya (Switch ON/OFF); Baku terkait
3) memeriksa kondisi fungsi manometer serta c. IK K3L APD 3) Staf
katup-katupnya;
Sampling
4) memeriksa flow meter dan memastikan
tidak ada kebocoran; dan 4) Analis Kimia
5) mengatur debit air yang keluar dari sumur dan Fisika
berdasarkan jumlah pompa submersible
dan kapasitas pompanya.
Pengawasan : g. FM Ketinggian
8. melakukan pengukuran kualitas sampel Muka Air 8) Operator
air baku setelah melalui prasedimentasi; h. FM Pengolahan
9. mengamati ketinggian muka air dalam bak Pengamatan Aliran Air/ Operator
prasedimentasi sesuai yang direncanakan; i.FI Pengamatan terkait
10. mengamati aliran dalam bak
Kekeruhan
prasedimentasi, apakah merata atau ada
bagian yang terlalu lambat/cepat. j.IK Pengoperasian
Katup
A B
jdih.pu.go.id
- 264 –
A B k. IK K3L 9) Supervisor
l. IK Pembuatan Pengolahan
Laporan 10) Operator
m. IK K3L APAR Pengolahan
Pelaporan : n. Laporan Selama Air/Operator
11. membuat laporan pengoperasian Pengoperasian terkait
prasedimentasi.
▪ Men
gam
Selesai bil
sam
pel
air
Keterangan : baku
untu
alur proses selanjutnya
k
batasan tugas sesuai dengan
diperjabatan kerja dan/atau area kerja
iksa
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
di
menggambarkan suatu keputusan
labor yang diambil
atori
konektor ke halaman berikutnya
um
tanda pekerjaan POS tersebut
bag. mulai atau selesai
prod
dokumen pendukung/laporan uksi
secar
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
a
berk
ala
16. masing-masing pompa
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/ Direktur/Dirut
Terkait Manajer Terkait
jdih.pu.go.id
- 265 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Pengukuran Pengukuran
Tingkat Tingkat
Kekeruhan Kekeruhan
Air Baku
P Ps Air Baku
Inlet Outlet
By Pass
Kekeruhan < 600 NTU
Pompa
PL Air olahan
dibuang ke
Sungai
Keterangan :
jdih.pu.go.id
- 266 –
1. Tujuan
Memelihara rasana dan prasarana di instalasi prasedimentasi untuk
kelancaran selama beroperasi.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan prasedimentasi ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana prasedimentasi
dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana
prasedimentasi;
c. melakukan identifikasi kerusakan;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
prasedimentasi; dan
e. menyusun kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
d. Prasedimentasi
proses awal sebelum unit produksi lainnya pada kekeruhan
yang sangat tinggi diatas 600 NTU, dalam pemisalah padatan
dan air berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara
pengendapan.
e. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan
berat jenis dengan cara pengendapan.
jdih.pu.go.id
- 267 –
f. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
g. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
peralatan atau suku cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
f. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 Tentang Tata
Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
g. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 Tentang Tata Cara
Penentuan Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan
Sumber Air Baku.
h. Joko, Tri.2010. Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 268 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan rumput dan kotoran lainnya di lingkungan
sekitar area bak pra sedimentasi;
2) membersihkan bak penampung dan pengendapan dari
benda-benda yang terapung;
3) memeriksa kondisi perpipaan, katup dan aksesorisnya dari
kebocoran dan karat; dan
4) memeriksa unit prasedimentasi dan perlengkapannya dari
kerusakan.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a. membuang lumpur pada bagian dasar prasedimentasi
secara teratur;
b. melakukan pengecatan bangunan prasedimentasi serta
bahan yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; dan
c. memeriksa konstruksi instalasi bak penampungan dan bak
pengendapan prasedimentasi dari kebocoran akibat retak-
retak.
jdih.pu.go.id
- 269 –
c. Identifikasi kerusakan
Tahap identifikasi kerusakan meliputi:
1) mengidentifikasi kerusakan pada bangunan
prasedimentasi; dan
2) mengidentifikasi kerusakan pada perpipaan, katup dan
aksesoris lainnya.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana;
dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Pemeriksaan Konstruksi Unit
Prasedimentasi Secara Visual;
b. Formulir Isian (FI) tentang Kerusakan;
c. IK Pemeliharaan Katup;
d. IK Pembuangan Lumpur;
e. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
f. IK K3L APAR;
g. IK K3L APD;
h. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
i. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 270 –
Mulai
jdih.pu.go.id
- 271 –
Selesai
jdih.pu.go.id
- 272 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 273 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Keterangan :
P = Bak Pengumpul
SPL = Bak Saringan Pasir Lambat
CW = Clear Well + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 274 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian saringan pasir lambat meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mengatur debit air baku yang masuk
serta mengukur kualitas fisik air baku;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengatur bukaan katup/pintu air,
melewatkan air baku memasuki filter pasir lambat, mengatur katup
inlet, mengalirkan air hasil filtrasi serta membubuhi zat kimia
untuk proses desinfeksi;
c. mengawasi dan memantau terjadinya penurunan tekanan filtrasi
yang berakibat pada pengoperasian filter, ketinggian air baku,
pengambilan sampel air dan mengamati kualitas air hasil
pengolahan saringan pasir lambat; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air
tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat
jenis dengan cara pengendapan.
e. Under drain
perlengkapan yang dipasang pada dasar saringan pasir untuk
meratakan aliran air.
jdih.pu.go.id
- 275 –
f. Filtrasi
proses memisahkan padatan dari supernatan melalui media
penyaring.
g. Desinfeksi
proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik
pada air baku dan mematikan kuman/organisme.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
f. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
g. Standar Nasional Indonesia No. 3981 Tahun 2008 tentang Saringan
Pasir Lambat.
h. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 Tentang Tata Cara
Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
i. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 Tata Cara Penentuan Jenis
Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan Sumber Air Baku.
j. Joko, Tri. 2010.Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum,
Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 276 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur debit air baku yang masuk ke saringan pasir lambat;
dan
2) mengukur kualitas fisik air baku.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengatur bukaan katup/pintu air menuju ke pipa inlet;
2) mengalirkan air baku memasuki filter pasir lambat;
3) mengatur katup inlet agar ketinggian air baku konstan;
4) mengalirkan air hasil filtrasi ke dalam bak penampung; dan
5) membubuhi zat kimia chlor ke dalam bak pengumpul untuk
proses desinfeksi.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memantau terjadinya penurunan tekanan filtrasi yang
berakibat pada pengoperasian filter;
2) mengamati ketinggian air baku;
3) mengambil sampel air hasil pengolahan saringan pasir lambat;
dan
4) mengamati kualitas air hasil pengolahan saringan pasir lambat.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan adalah membuat laporan pengoperasian saringan
pasir lambat.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Saringan Pasir Lambat;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Hasil Monitoring Operasional SPL;
d. IK Pengukuran Kualitas Fisik Air Baku;
e. IK Pengoperasian Saringan Pasir Lambat;
f. IK Pengoperasian Katup;
g. IK Pembubuhan Zat Kimia Chlor;
h. IK Pengambilan Sampel Air;
i. IK Pemeriksaan Kualitas Air Hasil Olahan;
j. IK Pembuatan Laporan;
k. IK K3L APAR; dan
l. IK K3L APD.
jdih.pu.go.id
- 277 –
Mulai 1) Operator
a. FM Debit Air
Pengolahan
b. IK Air/
Tahap persiapan :
Pengukuran Operator
1. mengatur debit air baku yang masuk
Kualitas terkait
ke saringan pasir lambat;
Fisik Air 2) Analis
2. mengukur kualitas fisik air baku;
Baku Fisika
3. mengatur debit air yang keluar dari
c. IK K3L APD
sumur berdasarkan jumlah pompa
submersible dan kapasitas pompanya;
4. memeriksa sistem kelistrikan, kondisi
kabel-kabel dan rangkaian
kelistrikannya termasuk saklarnya
(Switch ON/OFF);
5. memeriksa kondisi fungsi manometer
serta katup-katupnya; dan
6. memeriksa flow meter dan memastikan
tidak ada kebocoran.
Pengoperasian : d. IK 3) Operator
7. mengatur bukaan katup/pintu air Pengoperasia Pengolahan
menuju ke pipa inlet; n Saringan Air/
8. mengalirkan air baku memasuki filter Pasir Lambat Operator
pasir lambat; e. IK terkait
9. mengatur katup inlet agar ketinggian Pengoperasia
air baku konstan; n Katup
10. mengalirkan air hasil filtrasi ke dalam f. IK
bak penampung; dan Pembubuhan
11. membubuhi zat kimia chlor ke dalam Zat Kimia
bak pengumpul untuk proses Chlor
desinfeksi. g. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 278 –
A
4) Operator
h. FM Operasi
SPL Pengolahan
Pengawasan: i. IK Air/
12. memantau terjadinya penurunan Pengambilan Operator
tekanan filtrasi yang berakibat pada Sampel Air terkait
pengoperasian filter; j. IK 5) Staf
13. mengamati ketinggian air baku; Pemeriksaan Sampling
14. mengambil sampel air hasil Kualitas Air
pengolahan saringan pasir lambat; Hasil Olahan
15. mengamati kualitas air hasil k. IK
pengolahan saringan pasir lambat; Pengoperasian
Katup
16. mengatur debit pompa sesuai
l. IK K3L APD
kebutuhan dengan cara mengatur
bukaan katup tekanan sampai sesuai
dengan debit yang dikehendaki; dan
17. mengambil sampel air baku untuk
diperiksa di laboratorium bagian
produksi secara berkala masing-
masing pompa.
6) Supervisor
m. FM Hasil
Pelaporan : Pengolahan
Monitoring
7) Operator
18. membuat laporan pengoperasian Operasional
Pengolahan
saringan pasir lambat. SPL
Air/
n. IK Pembuatan
Operator
Laporan
terkait
o. IK K3L APAR
Selesai ▪ Meng
ambil
samp
Keterangan : el air
baku
alur proses selanjutnya untu
batasan tugas sesuai dengan k jabatan kerja dan/atau area kerja
diperi
suatu kegiatan/pekerjaan yang
ksa dilakukan
di dan pengecekan
labor yang diambil
menggambarkan suatu keputusan
atoriu
konektor ke halaman berikutnya
m
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
bag.
dokumen pendukung/laporan produ
Disusun Diperiksa ksi Disetujui Tanggal
secar
a
berka
la
Supervisor/ Dirtek/Dirum/Manajer
17. masing-masing pompa Direktur/Dirut
Manajer Terkait Terkait
jdih.pu.go.id
- 279 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Keterangan :
P = Bak Pengumpul
SPL = Bak Saringan Pasir Lambat
CW = Clear Well + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 280 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan Saringan Pasir Lambat (SPL)
ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana Saringan Pasil
Lambat (SPL) dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana Saringan
Pasir Lambat (SPL), melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
Saringan Pasir Lambat (SPL);
c. mengidentifikasi tingkat kerusakan;
d. memperbaiki kerusakan; dan
e. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
e. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
jdih.pu.go.id
- 281 –
f. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
peralatan atau suku cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 tentang Tata
Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
f. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
g. Standar Nasional Indonesia No. 3981 Tahun 2008 tentang
Saringan Pasir Lambat.
h. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
i. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 Tata Cara Penentuan
Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan Sumber Air
Baku.
j. Joko, Tri.2010.Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 282 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan lingkungan dari lumut dan lumpur;
2) mengecek bangunan dan perlengkapannya dari kerusakan;
3) memeriksa dan membersihkan dinding bangunan SPL;
4) memeriksa ketebalan media penyaringan; dan
5) memeriksa kondisi perpipaan, katup dan aksessoriesnya
dari kebocoran.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) melakukan pengurasan bak dan pengangkatan pasir;
2) mengganti media pasir yang terbuang;
3) memeriksa sistem under drain dari kebocoran dan
penyumbatan, dan segera memperbaikinya;
4) memperbaiki atau mengganti pipa, katup, dan
aksessoriesnya yang mengalami kerusakan;
5) melakukan pengecatan agar unit yang terbuat dari logam
tidak berkarat; dan
6) memperbaiki konstruksi unit saringan pasir lambat dari
kerusakan.
jdih.pu.go.id
- 283 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana
saringan pasir lambat; dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengamatan Saringan Pasir
Lambat;
b. IK Pemeliharaan Saringan Pasir Lambat;
c. IK Pemeliharaan Katup;
d. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
e. IK K3L APAR;
f. IK K3L APD;
g. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
h. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 284 –
Mulai
jdih.pu.go.id
- 285 –
5) Staf
A
Pemeliharaan
m.FI Tentang Hasil Bangunan
Pemeriksaan
Mengecek adanya kerusakan Unit IPA
Konstruksi
6) Staf
sarana dan prasarana: Secara Visual
Pemeliharaan
n. FI Tentang
Mekanikal
Kerusakan
o. IK Pencucian
Filter
Ada p. IK K3L APD
kerusakan Ya q. IK K3L APAR
sarana dan
prasarana?
Tidak
jdih.pu.go.id
- 286 –
Keterangan :
Alur Proses selanjutnya
Batasan Tugas Sesuai Dengan Jabatan Kerja dan/atau Area Kerja
Suatu Kegiatan/Pekerjaan Yang Dilakukan dan Pengecekan
Menggambarkan Suatu Keputusan Yang Diambil
Konektor ke Halaman Berikutnya
Tanda Pekerjaan tersebut mulai atau selesai
Dokumen Pendukung/Laporan
jdih.pu.go.id
- 287 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Syarat
Air Baku
Fe > 5 mg/l FL S FT
Desinfektan
Oksidator dgn Chlor
Cairan KMnO4
/ Chlorine Cl2
Alternatif
Inlet Proses Oksidasi Outlet
Dipengaruhi CW
oleh Kualitas Fe
Air Air
Syarat
Baku Minum
Air Baku
Tanah
Fe ≤ 5 mg/l
FT
Oksidator dgn
Pasir Aktif
(KMnO4) /
Aerasi (O2)
Keterangan :
FL = Flokulasi FT = Filtrasi
S = Sedimentasi CW = Clear Well + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 288 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pengolahan besi dan mangan meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mengatur debit air yang akan
diproduksi, pengaturan katup air baku yang masuk, dan
pengambilan sampel air baku untuk dilakukan pengukuran
kualitasnya;
b. melaksanakan kegiatan dengan melakukan proses pengolahan air
sesuai dengan kandungan besi air baku, sehingga dapat dilakukan
beberapa alternatif pengolahan proses oksidasi dan selanjutnya
melalui proses flokulasi, sedimentasi dan filtrasi serta desinfeksi;
c. melakukan pengawasan terhadap kualitas air baku, pembentukan
flok-flok dan kualitas hasil olahannya; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut
air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air
tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air
baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan/atau
biologi, meliputi bangunan pengolahan dan perlengkapannya,
perangkat operasional, alat pengukur dan peralatan pemantauan,
serta bangunan penampungan air minum.
jdih.pu.go.id
- 289 –
i. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan berat
jenis dengan cara pengendapan.
j. Filtrasi
proses memisahkan padatan dari supernatan melalui media
penyaring.
k. Desinfeksi
proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat organik
pada air baku dan mematikan kuman/organisme.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan
No – 492/MENKES/PER/IV/2010.
f. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 tentang Tata Cara
Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
g. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
h. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 : Tata Cara Penentuan
Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan Sumber Air Baku.
i. Joko, Tri.2010.Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum.
Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 290 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur debit air baku yang akan diolah;
2) mengatur bukaan katup air baku masuk ke pengolahan besi
dan mangan; dan
3) mengambil sampel air baku untuk dilakukan pengukuran
kualitas air.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Alternatif Pengolahan A yaitu air baku kualitas fe ≥ 5 mg/l
a) mengalirkan air baku ke dalam bak yang dibubuhkan zat
KMnO4 atau chlorine Cl2, kemudian proses pengadukan
cepat dengan sistem blade atau gravitasi);
b) pembentukan endapan pada bak flokulasi;
c) mengalirkan hasil endapan ke bak pengendapan (endapan
flok-flok Fe dan Mn hasil proses oksidasi);
d) membuang lumpur pada bak pengendapan; dan
e) mengalirkan air hasil pengendapan ke dalam bak filtrasi.
2) Alternatif Pengolahan B yaitu air baku kualitas fe < 5 mg/l
a) mengalirkan air baku ke proses aerasi dengan
udara/oksigen dengan sistem spray aerator /multiple tray
jdih.pu.go.id
- 291 –
d. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) melakukan pengawasan terhadap kualitas air baku;
2) melakukan pengawasan terhadap pembentukan flok-flok akibat
proses oksidasi; dan
3) melakukan pengawasan terhadap kualitas air minum hasil
olahan.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pengoperasian
pengolahan besi dan mangan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Olahan;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembentukan Flok;
d. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
e. IK Pengambilan Sampel Air Minum;
f. IK Sistem Aerasi;
g. IK Back Wash Filter Pasir Aktif;
h. IK Back Wash Bak Filtrasi;
i. IK Pembubuhan Dosis Oksidator (KMnO4 atau Cl2);
j. IK Pengoperasian Katup;
k. IK Pembuangan Lumpur;
l. IK Pembuatan Laporan;
m. IK K3L APAR;
n. IK K3L APD; dan
o. Laporan Selama Pengoperasian.
jdih.pu.go.id
- 292 –
Mulai 1) Supervisor
a. FM Kualitas Air Pengolahan
Baku 2) Operator
Tahap persiapan :
b. IK Pengambilan Pengolahan
1. mengatur debit air baku yang akan
Sampel Air Air/
diolah;
Baku Operator
2. mengatur bukaan katup air baku
c. IK terkait
masuk ke pengolahan besi dan 3) Staf
Pengoperasian
mangan; dan Sampling
katup
3. mengambil sampel air baku untuk
d. IK K3L APD
dilakukan pengukuran kualitas air.
▪ Meng
atur
debit
air 4) Operator
Alternatif proses B: e. IK Sistem
yang Pengolahan
Tidak 4. mengalirkan air Aerasi
Air kelua Air/
baku ke proses f. IK
Baku Fe r dari Operator
>5 aerasi dengan
sum Pembuangan terkait
mg/l? udara/oksigen Lumpur 5) Operator
ur
dengan sistem g. IK Back Wash Penanganan
berd
spray Filter Pasir Lumpur
asark
aerator/multiple Aktif
an
tray h. IK
juml
Ya aerator/cascade
ah Pengoperasian
aerator; dan Katup
pomp
5. mengalirkan air i. IK K3L APAR
a
baku ke filter
subm j. IK K3L APD
pasir aktif
ersibl
(KMnO4)
e dan
dimasukkan pada
kapa
tabung filter.
sitas
▪ Mengatur debit air
pomp
yang keluar dari
anya
sumur
A B▪ Mem
berdasarkan
eriks
jumlah pompa
a
submersible dan
siste
kapasitas
m
pompanya
kelist
▪ M
rikan
e
,
m
kondi
e
si
r
kabel
i
- jdih.pu.go.id
k
kabel
s
dan
- 293 –
A B
6) Operator
Alternatif Proses A : k. IK Pengolahan
6. mengalirkan air baku ke dalam bak yang Pembubuhan Air/
dibubuhkan zat KMnO4 atau chlorine Dosis Operator
Cl2, kemudian proses pengadukan cepat l. IK Pembuangan terkait
dengan sistem blade atau gravitasi; Lumpur 7) Operator
7. pembentukan endapan pada bak Penanganan
m. IK Back Wash
flokulasi; Lumpur
Bak Filtrasi
8. pengalirkan hasil endapan ke bak
pengendapan (endapan flok-flok Fe dan
n. IK
Mn hasil proses oksidasi); Pengoperasian
9. membuang lumpur pada bak Katup
pengendapan; o. IK K3L APAR
10. mengalirkan air hasil pengendapan ke p. IK K3L APD
dalam bak filtrasi; dan
11. mengambil sampel air baku untuk
diperiksa di laboratorium bag. produksi
secara berkala masing-masing pompa.
jdih.pu.go.id
- 294 –
C Identifikasi
permasalahan:
Tidak 9. memeriksa
dosis
Kualitas Air pembubuhan
memenuhi KMnO4 atau
standar Air chlorine Cl2;
Minum?
10. memeriksa
efektifitas
kualitas pasir
aktif; dan
11. memeriksa
Ya pengaliran
pada sistem
aerator areasi.
.
M
e
n
Pengawasan:
w. FM Kualitas gAir 10) Operator
12. melakukan pengawasan
Baku a Pengolahan
terhadap kualitas air baku;
x. FM Kualitas tAir Air/
13. melakukan pengawasan Olahan u Operator
terhadap pembentukan flok-flok y. FM r terkait
akibat proses oksidasi; dan Pembentukan
14. melakukan pengawasan Flok-Flok
d
terhadap kualitas air minum z. IK K3L APD
e
hasil olahan.
b
i
t
a
aa. IK Pembuatan
Pelaporan: 11) Supervisor
Laporan i Pengolahan
15. membuat laporan
r
bb. IK K3L APAR 12) Operator
pengoperasian pengolahan besi cc. Laporan Pengolahan
dan mangan. selama y Air/
Pengoperasian
a Operator
▪ M
n terkait
e
Selesai n g
g
a
k
m
b e
i l
l u
s
a
a r
m
p d
e
l a
r
a i
i
r
s
b u
a m
k
u
u jdih.pu.go.id
r
u
- 295 –
Keterangan :
Alur Proses selanjutnya
Batasan Tugas Sesuai Dengan Jabatan Kerja dan/atau Area Kerja
Suatu Kegiatan/Pekerjaan Yang Dilakukan dan Pengecekan
Menggambarkan Suatu Keputusan Yang Diambil
Konektor ke Halaman Berikutnya
Tanda Pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
Dokumen Pendukung/Laporan
jdih.pu.go.id
- 296 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Syarat
Air Baku
Fe > 5 mg/l
Desinfektan
Oksidator dgn FL S FT Chlor
Cairan KMnO4
Inlet / Chlorine Cl2
Outlet
Alternatif
Proses CW
Air Oksidasi Air
Baku Dipengaruhi Minum
Tanah oleh Kualitas FT
Fe
Syarat
Air Baku
Fe ≤ 5 mg/l
Oksidator dgn
Pasir Aktif
(KMnO4) /
Aerasi (O2)
Keterangan :
FL = Flokulasi
S = Sedimentasi
FT = Filtrasi
CW = Clear Well + Desinfeksi
jdih.pu.go.id
- 297 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan pengolahan besi dan mangan
ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pengolahan besi
dan mangan beserta lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pengolahan
besi dan mangan, melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
pengolahan besi dan mangan;
c. melakukan identifikasi kerusakan;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana; dan
e. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
e. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
jdih.pu.go.id
- 298 –
f. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia DT 91 – 0002 – 2007 Tentang Tata
Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
f. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
g. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
h. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 : Tata Cara Penentuan
Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan Sumber Air
Baku.
i. Joko, Tri.2010.Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Graha Ilmu : Yogyakarta.
jdih.pu.go.id
- 299 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan lingkungan dari kotoran, lumut dan
lumpur;
2) mengecek bangunan dan perlengkapannya dari kerusakan
termasuk sistem ME yang ada;
3) memeriksa dan membersihkan dinding bangunan;
4) memeriksa kondisi perpipaan, katup dan aksessoriesnya
dari kebocoran; dan
5) memeriksa media filter, jika menggunakan/dilengkapi
dengan saringan/ filter.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memeriksa konstruksi instalasi pengolahan besi dan
mangan dari kerusakan;
2) mengganti media pasir yang terbuang pada saat backwash
dengan yang baru apabila pengolahan dilengkapi dengan
filter;
3) melakukan pengecatan terhadap bangunan pengolahan
serta instalasi yang terbuat dari logam agar tidak berkarat;
dan
4) memperbaiki atau mengganti komponen kontrol panel
pompa dan genset apablia terdapat sistem perpompaan
dengan mengacu kepada POS Pemeliharaan Mekanikal dan
Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 300 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana
pengolahan besi dan mangan; dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Pemeriksaan Konstruksi Unit;
Pengolahan Besi dan Mangan Secara Visual;
b. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Tingkat Kerusakan;
d. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
e. IK Pemeliharaan Katup;
f. IK Pemeliharaan Alat;
g. IK Pemeliharaan Bangunan;
h. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
i. IK K3L APAR;
j. IK K3L APD;
k. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana;
l. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana; dan
m. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 301 –
Mulai
a. IK Pemeliharaan 1) Staf
Pemeliharaan rutin: Katup Pemeliharaan
1. membersihkan lingkungan dari kotoran, b. IK Pemeliharaan Bangunan
lumut dan lumpur; Alat Unit IPA/ Staf
2. mengecek bangunan dan c. IK K3L APD Lain Yang
perlengkapannya dari kerusakan d. POS Terkait
termasuk sistem ME yang ada; Pemeliharaan 2) Staf
3. memeriksa dan membersihkan dinding Mekanikal dan Pemeliharaan
bangunan; Elektrikal Mekanikal
4. memeriksa kondisi perpipaan, katup 3) Staf
dan aksessoriesnya dari kebocoran; dan Pemeliharaan
5. memeriksa media filter, jika Elektrikal
menggunakan/dilengkapi dengan
saringan/ filter.
jdih.pu.go.id
- 302 –
7) Staf
A Pemeliharaan
k. IK K3L APD
Bangunan
l. IK K3L APAR
Mengecek adanya kerusakan Unit IPA/Staf
m. POS
sarana dan prasarana: Lain Yang
Pemeliharaan
Terkait
Mekanikal
8) Staf
dan Elektrikal
Pemeliharaan
Mekanikal
9) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
Identifikasi
10) Staf
kerusakan sarana n. FI Identifikasi
Pemeliharaan
Ya dan prasarana: Kerusakan
11. mengidentifikasi Bangunan
o. FI Tingkat
Ada
kerusakan pada Unit IPA
kerusakan Kerusakan
bangunan 11) Staf
sarana dan p. FI Permintaan
prasarana? pengilahan serta Pemeliharaan
Barang
pipa, katup dan Instrumentasi
Dan/Atau
aksessoriesnya 12) Staf
mengalami karat Bahan Bakar
Pemeliharaan
dan kebocoran; q. IK K3L APAR
Mekanikal
12. mengidentifikasi r. IK K3L APD
13) Staf
kerusakan s. Rekomendasi
Pemeliharaan
pompa; dan
Elektrikal
13. mengidentifikasi
Tidak 14) Staf
kerusakan
genset. Pembelian
Pihak Ketiga
Tidak Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan
pihak ketiga Ya
B C D
jdih.pu.go.id
- 303 –
15) Staf
B C D t. IK Perbaikan
Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana Bangunan
u. FI Permintaan Unit IPA
Perbaikan kerusakan:
Barang 16) Staf
16. memperbaiki kerusakan
dan/atau Pemeliharaan
tanpa penggantian suku
cadang; dan Bahan Bakar Instrumentasi
17. memperbaiki kerusakan v. IK K3L APD 17) Staf
dengan penggantian suku Pemeliharaan
cadang. Mekanikal
18) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
19) Pihak Ketiga
jdih.pu.go.id
- 304 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Pembubuhan Stabilisasi pH
Kapur/Soda dengan H2SO4 dan
Ash Desinfeksi dgn Chlor
Inlet Outlet
P FL S F CW
Air Air
Baku Minum
Tanah
Pompa
Backwash
Keterangan :
P = Penampung + Pembubuhan Kapur/Soda Ash
FL = Flokulasi dengan sistem hidrolis
S = Sedimentasi/Bak Pengendapan
F = Filtrasi
CW = Clear Well + Stabilisasi pH dengan H2SO4 + Desinfeksi dengan Chlor
jdih.pu.go.id
- 305 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian penurunan kesadahan
menggunakan kapur/soda ash meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mengatur dan memeriksa debit
air baku, dosis kapur atau soda ash, mengambil sampel air
baku dan kesiapan alat penurunan kesadahan;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengatur bukaan katup,
pembubuhan kapur atau soda ash, pengadukan dan
pengendapan pada bak flokulasi hidrolis, bak filtrasi, stabilisasi
pH, pembubuhan chlor serta pengambilan sampel air minum;
c. mengawasi dengan memonitor pengambilan sampel air untuk
pengukuran kualitas air baku dan air hasil olahan, melakukan
jart test dosis kapur atau soda ash dalam penentuan dosis yang
optimal, mengamati pembentukan endapan flok pada bak
flokulator dan bak sedimentasi; dan
d. menyusun kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
d. Flokulasi
proses pembentukan partikel flok supaya efektif diendapkan
secara gravitasi.
jdih.pu.go.id
- 306 –
e. Flok
gumpalan lumpur yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi.
f. Sedimentasi
proses pemisahan padatan dan air berdasarkan perbedaan
berat jenis dengan cara pengendapan.
g. Backwash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang
berlawanan arah dengan aliran air pada saat penyaringan.
h. Under drain
perlengkapan yang dipasang pada dasar saringan pasir untuk
meratakan aliran air.
i. Filtrasi
proses memisahkan padatan dari supernatan melalui media
penyaring.
j. Desinfeksi
proses pembubuhan bahan kimia untuk mengurangi zat
organik pada air baku dan mematikan kuman/organisme.
k. Desinfektan
bahan (kimia) yang digunakan untuk mematikan
kuman/bakteri patogen dan lumut.
l. Stabilisasi
suatu proses untuk menghindari kecenderungan air bersifat
korosif atau membentuk kerak.
m. Kesadahan
konsentrasi total dari ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
dalam air yang berbentuk kalsium karbonat Ca(HCO3)2 dan
magnesium karbonat Mg(HCO3)2.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
f. Standar Nasional Indonesia DT 91- 0002 – 2007 Tentang Tata
jdih.pu.go.id
- 307 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur debit air baku yang masuk;
2) mengambil sampel air baku;
3) menentukan dosis kapur atau soda abu; dan
4) memeriksa kesiapan alat penurunan kesadahan.
jdih.pu.go.id
- 308 –
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Proses pelunakan
a) mengatur katup aliran air baku ke bak pengumpul;
dan
b) melakukan pembubuhan Kapur (Ca(OH)2) atau soda
abu (CaO) sesuai dosis.
2) Pengadukan dan pengendapan
a) mengalirkan air ke bak flokulasi hidrolis; dan
b) kemudian mengalirkan endapan ke bak pengendap.
3) Proses filtrasi
a) mengalirkan ke bak filtrasi;
b) mengatur ketinggian air; dan
c) mengatur back wash dengan sistem pemompaan.
4) Proses stabilisasi
a) stabilisasi pH dengan menambahkan asam sulfat
H2SO4.
5) Proses desinfeksi
a) mengalirkan air hasil netralisasi ke dalam bak
penampung atau reservoir;
b) melakukan pembubuhan zat chlor sebagai
desinfektan; dan
c) melakukan pengambilan sampel air minum.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) mengamati dosis kapur atau soda abu melalui pengujian
jar test;
2) mengamati pembentukan flok pada bak flokulator dan bak
sedimentasi;
3) mengamati level air bak filtrasi; dan
4) mengamati kualitas air hasil olahan.
d. Pelaporan
membuat pengoperasian penurunan kesadahan menggunakan
kapur /soda abu.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengamatan Pembentukan
Endapan;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengamatan Kualitas Air
Baku;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengamatan Kualitas Air
Hasil Olahan;
e. IK Pengambilan Sampel Air Baku;
f. IK Pengoperasian Katup;
g. IK Pengoperasian Filtrasi;
h. IK Pengoperasian Back Wash;
i. IK Pengoperasian Pompa Back Wash;
j. IK Pembubuhan Dosis Kapur atau Soda Ash;
k. IK Penggunaan Ca(HCO3)2 /CaO;
l. IK Penggunaan Alat Ukur pH;
m. IK Pembubuhan Dosis Chlor;
n. IK Pengambilan Sampel Air Minum;
o. IK K3L APD;
p. IK K3L APAR;
q. IK Pembuatan Laporan; dan
r. Laporan Selama Pengoperasian.
jdih.pu.go.id
- 309 –
Mulai
1) Supervisor
a. FM Debit Air
Persiapan: Pengolahan
Baku
1. mengatur debit air baku yang masuk; b. FM 2) Operator
2. mengambil sampel air baku; Pengamatan Pengolahan
3. menentukan dosis kapur atau soda abu; Kualitas Air Air/
4. memeriksa kesiapan alat penurunan Baku Operator
kesadahan; c. IK terkait
Pengambilan 3) Staf
5. memeriksa sistem kelistrikan, kondisi
Sampel Air
kabel-kabel dan rangkaian Sampling
Baku
kelistrikannya termasuk saklarnya d. IK K3L APD Analis
(Switch ON/OFF); Kimia dan
6. memeriksa kondisi fungsi manometer Fisika
serta katup-katupnya;
7. memeriksa flow meter dan memastikan
tidak ada kebocoran; dan
8. mengatur debit air yang keluar dari
sumur berdasarkan jumlah pompa
submersible dan kapasitas pompanya.
e. IK Pengoperasian 4) Operator
Proses pelunakan:
Katup Pengolahan
9. mengatur katup aliran air baku f. IK Pembubuhan
ke bak pengumpul; dan Air/
Dosis Kapur atau
10. melakukan pembubuhan kapur Operator
Soda Ash
atau soda abu sesuai dosis. g. IK K3L APD terkait
jdih.pu.go.id
- 310 –
A j. IK 6) Operator
Pengoperasian
Pengolahan
Katup
Proses filtrasi: k. IK Air/
14. mengalirkan ke bak filtrasi; Pengoperasian Operator
15. mengatur level air; dan Backwash terkait
16. mengatur backwash. l. IK K3L APD
m. IK Penggunaan
Asam Sulfat 7) Operator
Proses stabilisasi: H2SO4 Pengolahan
17. netralisasi pH dengan n. IK Penggunaan Air/
menambahkan Asam Sulfat H2SO4. Alat Ukur pH Operator
o. IK K3L APD
terkait
12) Supervisor
t. IK Pembuatan
Pelaporan: Laporan Pengolahan
25. membuat laporan selama u. IK K3L APAR 13) Operator
pengoperasian proses pengolahan. v. Laporan Selama Pengolahan
Pengoperasian
Air/
Operator
Selesai terkait
jdih.pu.go.id
- 311 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
jdih.pu.go.id
- 312 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Inlet Outlet
P FL S F CW
Air Air
Baku Minum
Tanah
Pompa
Backwash
Keterangan :
P = Penampung + Pembubuhan Kapur / Soda Abu
FL = Flokulasi dengan sistem hidrolis
S = Sedimentasi / Bak Pengendapan
F = Filtrasi
CW = Clear Well + Stabilisasi pH dgn H2SO4 + Desinfeksi dgn Chlor
jdih.pu.go.id
- 313 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan unit penurunan kesadahan
dengan menggunakan kapur/soda abu ini meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana unit penurunan
kesadahan dengan menggunakan kapur soda abu dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana unit
penurunan kesadahan dengan menggunakan kapur soda abu;
c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana unit
penurunan kesadahan dengan menggunakan kapur/soda abu;
dan
e. menyusun laporan perbaikan kerusakan.
3. Definisi
a. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
c. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
d. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
e. Backwash
sistem pencucian media filter dengan aliran air yang
berlawanan arah dengan aliran air pada saat penyaringan.
jdih.pu.go.id
- 314 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia 6775 : 2008 Tentang Tata Cara
Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
f. Joko,Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Yogyakarta : Graha Ilmu.
jdih.pu.go.id
- 315 –
pakaian kantornya.
d. Rambu–rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan peralatan unit dosing/diffuser;
2) memeriksa kondisi perpipaan, katup dan accessoriesnya
dari kerusakan dan kebocoran;
3) memeriksa peralatan mekanikal dan elektrikal untuk
untuk pembubuhan kapur/ soda abu;
4) membersihkan kotoran dan lingkungan sekitar unit bak
sedimen/ filter; dan
5) memeriksa kondisi pompa backwash.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi :
1) membersihkan ruang endapan pada bak sedimen;
2) membersihkan ruang penampung pada proses stabilisasi;
3) memberikan pelumas pada peralatan mekanikal dan
elektrikal (termasuk katup/plumbing); dan
4) memperbaiki kerusakan pompa dosing dan pompa
backwash.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana
instalasi penurunan kesadahan; dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
jdih.pu.go.id
- 316 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang seperti Daya Pompa,
Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan Lain-Lain;
b. Formulir Isian (FI) Tentang Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) Tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Bangunan Unit-Unit Pengolahan;
f. IK Pemeliharaan Panel;
g. IK Pemeliharaan Alat Ukur;
h. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
i. IK Pembuatan Laporan;
j. IK K3L APAR;
k. IK K3 APD;
l. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
m. Laporan Tingkat Kerusakan;
n. Laporan Rekomendasi;
o. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
p. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 317 –
Mulai
1) Staf
Pemeliharaan rutin : a. IK Pemeliharaan
Pemeliharaan
Katup
1.membersihkan peralatan unit Instrumentasi
b. IK Pemeliharaan
dosing/diffuser; 2) Staf
Alat Ukur
2.memeriksa kondisi perpipaan, katup Pemeliharaan
c. POS
dan accessoriesnya dari kerusakan dan Mekanikal
Pemeliharaan
kebocoran; Mekanikal dan 3) Staf
3.memeriksa peralatan mekanikal dan Elektrikal Pemeliharaan
elektrikal untuk untuk pembubuhan d. IK K3L APD Elektrikal
kapur/ soda abu; dan e. IK K3L APAR
4.membersihkan kotoran dan lingkungan
sekitar unit bak sedimen/ filter.
f. IK Pemeliharaan 4) Staf
Pemeliharaan berkala :
Bak Pengendap Pemeliharaan
5. membersihkan ruang endapan pada g. POS Pemeliharaan
bak sedimen; Instrumentasi
Mekanikal dan
6. membersihkan ruang penampung Elektrikal 5) Staf
pada proses stabilisasi; h. IK Pemeliharaan Pemeliharaan
7. memberikan pelumas pada peralatan Katup Mekanikal
Mekanikal dan Elektrikal (termasuk i. IK K3L APAR 6) Staf
j. IK K3L APD Pemeliharaan
katup/ plumbing); dan
8. memperbaiki kerusakan pompa Elektrikal
dosing dan pompa backwash.
k. IK Pemeliharaan 7) Staf
Mengecek adanya kerusakan sarana Panel
Pemeliharaan
l. IK K3L APD
dan prasarana Instrumentasi
m. IK K3L APAR
n. POS 8) Staf
Pemeliharaan Pemeliharaan
Mekanikal dan Mekanikal
Elektrikal 9) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
A
jdih.pu.go.id
- 318 –
B C
jdih.pu.go.id
- 319 –
B C
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan Ya
pihak ketiga
Selesai
jdih.pu.go.id
- 320 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 321 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Pembubuhan kapur /
Masukan Desinfeksi
Soda Ash /Marble filter
Oksigen dgn Chlor
Inlet Outlet
P A CW
Air Baku Air
Air Tanah Pompa Minum
atau
Tanah Type Aerasi
Dalam Cascade/Tray/Spay/Di
Tanah fusi/Mekanik
Keterangan :
P = Penampung + Pembubuhan Kapur / Soda Ash / Marble Filter
A = Aerasi dengan beberapa type Cascade / Tray / Spray / Difusi / Mekanik
CW = Clear Well + Desinfeksi dgn Chlor
jdih.pu.go.id
- 322 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian penurunan kadar CO2 agresif
menggunakan metode aerasi meliputi:
a. melakukan persiapan dengan mengatur debit, pembubuhan
kapur/soda abu untuk pengaturan pH atau dengan marble
filter, kebutuhan oksigen, mempersiapkan peralatan sistem
aerator serta pengambilan sampel air baku untuk pemeriksaan;
b. melaksanakan kegiatan meliputi pekerjaan proses aerasi dan
desinfeksi;
c. melakukan pengawasan selama proses aerasi berlangsung;
d. memantau efektifitas pengolahan dengan mengukur penurunan
kadar CO2 agresif dan kualitas air setelah pengolahan; dan
e. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya
disebut air baku
air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan
air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
d. Aerasi
suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam
berbagai bentuk variasi operasi meliputi penurunan Fe dan Mn,
penurunan CO2 agresif, penurunan bau dan rasa serta
penurunan minyak yang mudah menguap.
jdih.pu.go.id
- 323 –
f. Desinfeksi
proses pembubuhan desinfektan dengan tujuan untuk
memusnahkan mikroorganisma/ bakteri patogen.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
e. Standar Nasional Indonesia DT 91- 0002 – 2007 Tentang Tata
Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air.
f. Standar Nasional Indonesia 7508 : 2011 : Tata Cara Penentuan
Jenis Unit Instalasi Pengolahan Air Berdasarkan Sumber Air
Baku.
g. Joko,Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air
Minum.Yogyakarta : Graha Ilmu.
jdih.pu.go.id
- 324 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengatur debit;
2) mengambil sampel air baku untuk pemeriksaan kualitas
air;
3) menentukan dan membubuhkan kebutuhan dosis kapur/
soda abu untuk mengatur pH;
4) mengatur kebutuhan oksigen; dan
5) mempersiapkan peralatan sistem aerator yang digunakan.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) Proses Aerasi
a) membuka katup dan mengalirkan air baku ke unit
aerator;
b) menjalankan/mengoperasikan sistem aerator
sesuai dengan tipe aerator yang digunakan
(cascade, tray, spray, difusi atau mekanik); dan
c) mengatur sistem pompa dan kelistrikan atau
genset selama proses aerasi berlangsung.
2) Proses Desinfeksi
a) mengalirkan air ke bak penampung atau reservoir;
b) membubuhkan zat chlor untuk proses desinfeksi;
dan
c) mengambil sampel air hasil pengolahan untuk
diperiksa ke laboratorium.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memantau dan mengamati selama proses aerasi
berlangsung terbentuknya transfer oksigen dalam air baku;
2) memantau pH air olahan agar dijaga tetap netral; dan
3) memantau efektifitas pengolahan berdasarkan pengukuran
penurunan kadar CO2 agresif antara sebelum dan sesudah
pengolahan.
jdih.pu.go.id
- 325 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat selama pengoperasian
proses pengolahan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) Tentang Pengawasan Kerja Pompa
Aerator;
b. Formulir Monitoring (FM) Tentang Pencatatan Debit Air Baku;
c. IK Pengambilan Sampel Air;
d. IK Pengoperasian Katup;
e. IK Pengoperasian Pompa;
f. IK Pengoperasian Genset;
g. IK Pengoperasian Kontrol Panel;
h. IK K3L APAR;
i. IK K3L APD;
j. IK Pembubuhan Chlor;
k. IK Pembubuhan Kapur Atau Soda Abu;
l. POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal;
m. Laporan Hasil Laboratoriun Sebelum Dan Sesudah Pengolahan;
dan
n. Laporan Selama Pengoperasian.
jdih.pu.go.id
- 326 –
e. FM pengawasan
4) Operator
kerja pompa
Proses Aerasi : Pengolahan
aerator
6. membuka katup dan mengalirkan air Air/
f. IK
baku ke unit aerator; Operator
pengoperasian
7. menjalankan/mengoperasikan sistem terkait
pompa
aerator sesuai dengan type aerator g. IK
yang digunakan (Cascade, Tray, pengoperasian
Spray, Difusi atau Mekanik); dan genset
8. mengatur sistem pompa dan h. IK
kelistrikan atau genset selama proses pengoperasian
aerasi berlangsung. katup
i. POS
pengoperasian
ME
j. IK K3L APAR
k. IK K3L APD
A l.
jdih.pu.go.id
- 327 –
A
m. IK
pengambilan 5) Operator
Proses Desinfeksi : sampel air Pengolahan
9. mengalirkan air ke bak penampung n. IK Air/
atau reservoir pembubuhan Operator
10. membubuhkan zat chlor untuk Chlor terkait
proses desinfeksi 6) Staf
o. IK K3L APD
11. mengambil sampel air hasil Sampling
pengolahan untuk diperiksa ke
laboratorium.
7) Supervisor
Pengawasan : p. FM Pengamatan Pengolahan
12. memantau dan mengamati selama dilapangan
proses aerasi berlangsung 8) Operator
q. IK K3L APD Pengolahan
terbentuknya transfer oksigen
r. Laporan hasil Air/
dalam air baku;
13. memantau pH air olahan agar laboratoriun Operator
dijaga tetap netral; dan sebelum dan terkait
14. memantau efektifitas pengolahan sesudah 9) Analis
berdasarkan pengukuran pengolahan kimia &
penurunan kadar CO2 agresif
antara sebelum dan sesudah Fisika
pengolahan.
10) Supervisor
s. IK K3L APAR Pengolahan
Pelaporan : t. Laporan selama
15. membuat selama pengoperasian 11) Operator
pengoperasian Pengolahan
proses pengolahan
Air/
Operator
Selesai terkait
▪ M
e
Keterangan : n
g
alur proses selanjutnya
a
batasan tugas sesuai dengan
m jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan b yang dilakukan dan pengecekan
i
menggambarkan suatu keputusan
l yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
s
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
a
dokumen pendukung/laporanm
p
Disusun Diperiksa e Disetujui Tanggal
l
a
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer
i Direktur/Dirut
Terkait Terkait r
b
a
k
jdih.pu.go.id
u
- 328 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Inlet Outlet
P A CW
Air Baku Air
Air Tanah Pompa Minum
atau Tanah Type Aerasi
Dalam Cascade/Tray/Spay/Difusi/
Tanah Mekanik
Keterangan :
P = Penampung + Pembubuhan Kapur / Soda Ash / Marble Filter
A = Aerasi dengan beberapa type Cascade / Tray / Spray / Difusi / Mekanik
CW = Clear Well + Desinfeksi dgn Chlor
jdih.pu.go.id
- 329 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan unit penurunan kadar CO2
agresif ini meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana unit penurunan
kadar CO2 agresif dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana unit
penurunan kadar CO2 agresif;
c. melakukan identifikasi tingkat kerusakan sarana dan
prasarana;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
penurunan kadar CO2 agresif bila ada; dan
e. menyusun laporan hasil pemeliharaan dan kerusakan.
3. Definisi
a. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
b. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang
c. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang
d. Aerasi
suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam
berbagai bentuk variasi operasi meliputi penurunan Fe dan Mn,
penurunan CO2 agresif, penurunan bau dan rasa serta
penurunan minyak yang mudah menguap.
jdih.pu.go.id
- 330 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
PemeliharanAlat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum.
f. SNI 6775 : 2008 Tentang Tata Cara Perencanaan dan
Pemeliharaan Unit Paket Pengolahan IPA.
g. Joko,Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air
Minum.Yogyakarta : Graha Ilmu.
jdih.pu.go.id
- 331 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi :
1) membersihkan bangunan aerator dan perlengkapannya;
2) mengecek kinerja operasi aerator dan perlengkapannya;
dan
3) memanasi genset, jika aerasi menggunakan sistem
mekanik.
b. Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memeriksa pipa-pipa udara dan tangki dari kebocoran dan
kerusakan;
2) memeriksa dan memelihara peralatan mekanikal dan
elektrikal;
3) memberi pelumas, air radiator, solar dan filter oli pada
genset; dan
4) melakukan pengecatan pada bangunan dan sarana dan
prasaraba lainnya yang terbuat dari logam.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana
penurunan kadar CO2 agresif; dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
jdih.pu.go.id
- 332 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) Tentang Kerusakan;
b. IK Pemeliharaan Katup;
c. IK Pemeliharaan Pompa;
d. IK Pemeliharaan Genset;
e. IK Pemeliharaan Panel Kontrol;
f. Formulir Isian (FI) Tentang Identifikasi Kerusakan;
g. Formulir Isian (FI) Tentang Tingkat Kerusakan;
h. Formulir Isian (FI) Tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
i. POS Kerjasama Pemeliharaan Dengan Pihak Ketiga;
j. Laporan Rekomendasi;
k. IK Perbaikan Sarana Dan Prasarana;
l. IK K3L APAR;
m. IK K3L APD;
n. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
o. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana; dan
p. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 333 –
jdih.pu.go.id
- 334 –
B
A
l. FI Identifikasi 12) Staf
Identifikasi Kerusakan Sarana kerusakan Pemeliharaan
dan Prasarana : m. FI Tingkat Bangunan
8. Mengidentifikasi kebocoran Kerusakan Unit IPA
pada pipa, katup dan n. FI Permintaan 13) Staf
aksessories lainnya Barang
Pemeliharaan
9. Mengidentifikasi tingkat dan/atau bahan
bakar Instrumentasi
kerusakan pada bangunan 14) Staf
o. IK K3L APAR
fisik unit instalasi p. IK K3L APD Pemeliharaan
pengolahan q. POS Kerjasama Mekanikal
10. Mengidentifikasi tingkat Pemeliharaan 15) Staf
kerusakan pada aerator, dengan pihak Pemeliharaan
pompa dan genset ketiga
Elektrikal
r. Laporan
Rekomendasi 16) Staf
Pembelian
11. analisis tingkat 17) Pihak Ketiga
kerusakan
12. koordinasi dengan unit
kerja terkait untuk
rencana perbaikan
Tidak Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dgn
Pihak Ketiga Ya
jdih.pu.go.id
- 335 –
C D 23) Staf
x. IK Pembuatan
y. Laporan hasil Pemeliharaan
pencatatan dan Bangunan Unit
Pelaporan : pemeliharaan IPA
15. Membuat laporan pemeliharaan Sarana dan 24) Staf
sarana dan prasarana Prasarana Pemeliharaan
z. Laporan Instrumentasi
penurunan kadar CO2 agresif
Kerusakan
16. Membuat laporan kerusakan Sarana dan 25) Staf
untuk ditindaklanjuti Prasarana Pemeliharaan
perbaikannya Mekanikal
26) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
Selesai
Keterangan :
Alur Proses selanjutnya
Batasan Tugas sesuai dengan Jabatan Kerja dan/atau Area Kerja
Suatu Kegiatan/ Pekerjaan Yang Dilakukan dan Pengecekan
Menggambarkan Suatu Keputusan Yang Diambil
Konektor ke Halaman Berikutnya
Tanda Pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
Laporan / Dokumen Pendukung
jdih.pu.go.id
- 336 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Inlet Outlet
P TH D
Air Lumpur yang Air Supernatan
dihasilkan dari dibuang ke
Proses sungan harus
Sedimentasi atau memenuhi
Filtrasi
standar kualitas
yang berlaku
Keterangan:
P = Bak Penampung
TH = Thickening (Pemekatan)
D = Dewatering (Pengeringan)
jdih.pu.go.id
- 337 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pengolahan dan penanganan
lumpur meliputi:
a. mempersiapkan peralatan, perlengkapan ME dan perpipaannya;
b. melaksanakan kegiatan dengan melakukan pengaliran lumpur
ke bak pengumpul dari beberapa sumber penghasil lumpur
kemudian mengalirkan ke bak thickening dan bak dewatering,
lumpur yang telah diolah dan masih mengandung kadar air
sekitar 10-20 %, yang hampir menyerupai tanah liat dan
menjadi bahan baku alternatif;
c. melakukan pengawasan terhadap proses pengolahan dan
penanganan atau handling lumpur; dan
d. menyusun kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur, dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
b. Pengoperasian
rangkaian kegiatan mulai dari persiapan pelaksanaan, sampai
dihasilkan produk.
d. Thickening (penebalan)
bagian dari proses dalam pengolahan lumpur dengan cara
memekatkan lumpur dan mengurangi volume lumpur.
e. Dewatering lumpur
bagian dari proses pengolahan air dengan cara penyisihan air
dari sejumlah lumpur dengan tujuan untuk mengurangi volume
air untuk mempercepat proses pengeringan lumpur.
jdih.pu.go.id
- 338 –
f. Penanganan/handling lumpur
proses pemanfaatan dari hasil olahan pada proses pengolahan
lumpur, sehingga dapat berguna bahan baku alernatif lainnya.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Joko,Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Yogyakarta : Graha Ilmu.
jdih.pu.go.id
- 339 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi menyiapkan peralatan dan
perlengkapan untuk operasi pengolahan dan pembuangan
lumpur yang diperlukan.
c. Penanganan lumpur
Tahap penanganan lumpur meliputi:
1) mengangkat dan menyimpan lumpur ke tempat yang telah
ditentukan;
2) menjadikan lumpur hasil olahan sebagai bahan baku
untuk produk sampingan yang memiliki nilai jual sehingga
akan menjadi income bagi PDAM, jika memungkinkan; dan
3) melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang akan
memanfaatkan lumpur, jika memungkinkan.
d. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) melakukan pengawasan terhadap pengambilan sampel air
dari pemisahan lumpur sebelum dibuang ke sungai
(efluen);
2) melakukan analisis kualitas air buangan sesuai dengan
persyaratan baku mutu badan air penerima;
3) melakukan pengamatan terhadap gangguan cuaca seperti
hujan terus menerus dan kurangnya panas matahari;
4) menjaga agar lumpur tidak mudah menjadi abu yang
mudah hancur dan terbawa angin; dan
5) melalukan pengawasan terhadap kegiatan pengangkatan
lumpur kering dan
penyimpanan/pemanfaatan/pembuangannya.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat pengoperasian proses
pengolahan dan penanganan lumpur.
jdih.pu.go.id
- 340 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Gangguan Cuaca;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembuangan Lumpur Kering;
c. Formulir Isian (FI) tentang Volume Lumpur yang dihasilkan;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Kematangan Kadar air
Lumpur;
e. Formulir Monitoring (FM) tentang Gangguan Cuaca;
f. Formulir Monitoring (FM) tentang Pembuangan Lumpur Kering;
g. Formulir Isian (FI) tentang Kualitas Air Buangan Lumpur;
h. Formulir Isian (FI) tentang Kualitas Air Olahan Lumpur;
i. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Perlengkapan;
j. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal;
k. IK Pengoperasian Katup;
l. IK Pengoperasian Pompa;
m. IK Pengoperasian Genset;
n. IK Mekanikal dan Elektrikal;
o. IK Pengambilan Sampel Air;
p. IK Pembuatan Laporan;
q. IK K3L APAR;
r. IK K3L APD;
s. Jadwal Pengaliran Air Lumpur; dan
t. Dokumen Kondisi Cuaca.
jdih.pu.go.id
- 341 –
Mulai 1) Operator
a. FI Daftar
Pengolahan
Peralatan Dan
dan
Tahap Persiapan : Perlengkapan
Penanganan
1. Menyiapkan peralatan dan b. IK K3L APD
Lumpur/
perlengkapan untuk operasi c. IK K3L APAR
Operator
pengolahan dan pembuangan lumpur yang Terkait
yang diperlukan.
jdih.pu.go.id
- 342 –
A
l. IK 3) Operator
Pengambilan Pengolahan
Sampel Air dan
Pengawasan terhadap Pengolahan
m. FI Kualitas Air Penanganan
Lumpur:
Buangan Lumpur/
9. melakukan pengawasan terhadap
Lumpur Operator Yang
pengambilan sampel air dari
n. FI Kualitas Air Terkait
pemisahan lumpur sebelum dibuang
Olahan 4) Staf Sampling
ke sungai (efluen);
Lumpur 5) Analis Kimia
10. melakukan analisis kualitas air
o. FM tentang dan Fisika
buangan sesuai dengan persyaratan
baku mutu badan air penerima; dan Gangguan
11. melakukan pengamatan terhadap Cuaca
gangguan cuaca seperti hujan terus p. IK K3L APD
menerus dan kurangnya panas
matahari.
u. IK Pembuatan 7) Supervisor
Pelaporan: Pengolahan
14. membuat laporan pengoperasian laporan
v. IK K3L APAR 8) Operator
proses pengolahan dan penanganan Pengolahan
lumpur. w. Dokumen
Kualitas Air dan
Pembuangan Penanganan
Lumpur Lumpur/
x. Dokumen Operator yang
Kondisi Cuaca Terkait
Selesai
jdih.pu.go.id
- 343 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
jdih.pu.go.id
- 344 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Inlet Outlet
P TH D
Air Lumpur Air
yang Supernatan
dihasilkan dibuang ke
dari Proses sungan
Sedimentasi harus
atau Filtrasi memenuhi
standar
kualitas yang
berlaku
Keterangan :
P = Bak Penampung
TH = Thickening (Pemekatan)
D = Dewatering (Pengeringan)
jdih.pu.go.id
- 345 –
jdih.pu.go.id
- 346 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan saluran pipa
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi membersihkan kotoran
disaluran pembuangan lumpur dan lingkungan sekitarnya.
2) Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a) memeriksa dan memperbaiki kerusakan peralatan,
perpipaan dan mekanikal dan elektrikal;
b) membersihkan bak lumpur; dan
c) membersihkan pompa mekanikal dan elektrikal.
b. Pemeliharaan unit proses thickening (pemekatan)
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi membersihkan bak
pemekatan.
2) Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a) membersihkan saluran pipa lumpur pekat yang
menuju bak pengeringan (bak dewatering);
b) memeriksa dan memperbaiki fisik bangunan bila
terjadi kerusakan; dan
c) melakukan pengecatan bak pemekatan.
jdih.pu.go.id
- 347 –
jdih.pu.go.id
- 348 –
Mulai
1) Staf
Pemeliharaan Saluran Pipa : a. FI Kerusakan Pemeliharaan
Peralatan
Pemeliharaan rutin, meliputi: Bangunan
b. IK
1. membersihkan kotoran disaluran Unit IPA
Pemeliharaan
pembuangan lumpur dan lingkungan Katup 2) Staf
sekitarnya. c. IK Kebocoran Pemeliharaan
Pemeliharaan Berkala, meliputi: Pipa Mekanikal
2. memeriksa dan memperbaiki d. IK K3L APD
kerusakan peralatan, perpipaan, dan e. IK K3L APAR
ME;
3. membersihkan bak lumpur; dan
4. membersihkan pompa dan ME.
3) Staf
Proses Pemekatan Lumpur (Thickening) : f. FI Kerusakan Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin, meliputi: Peralatan Bangunan
5. membersihkan bak pemekatan. g. IK Unit IPA
Pemeliharaan 4) Staf
Pemeliharaan Berkala, meliputi: Katup Pemeliharaan
6. membersihkan saluran pipa lumpur h. IK Kebocoran Mekanikal
pekat yang menuju bak pengeringan Pipa
(bak dewatering); i. IK K3L APD
7. memeriksa dan memperbaiki fisik j. IK K3L APAR
bangunan bila terjadi kerusakan;
dan
8. melakukan pengecatan bak
pemekatan.
jdih.pu.go.id
- 349 –
A
k. FI Kerusakan 5) Staf
Peralatan Pemeliharaan
Proses Penghilangan Air (Dewatering) : l. IK Bangunan Unit
Pemeliharaan Rutin, meliputi : Pemeliharaan IPA
9. membersihkan bak dewatering. Katup 6) Staf
Pemeliharaan Berkala, meliputi : m. IK Kebocoran Pemeliharaan
10. mengangkat lumpur kering setiap Pipa Mekanikal
kompartemen; n. IK K3L APD
11. melakukan pengangkatan lumpur sesuai o. IK K3L APAR
dengan tingkat kematangan atau
kekeringan lumpur (10-20% di dalam
lumpur) untuk menghindari terjadinya
abu lumpur bila terlalu kering;
12. melakukan penggantian atau
penambahan pasir sebagai media
pengeringan; dan
13. memeriksa dan memperbaiki fisik
bangunan bila terjadi kerusakan.
14. Melakukan pengecatan bak pemekatan
p. IK Pemeliharaan 7) Staf
Pemeliharaan Pompa dan Genset: Panel Pemeliharaan
15. pemeliharaan rutin; dan q. IK K3L APD Instrumentasi
16. pemeliharaan berkala. r. IK K3L APAR 8) Staf
s. POS Pemeliharaan
Pemeliharaan Mekanikal
ME 9) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
jdih.pu.go.id
- 350 –
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan
Pihak Ketiga Ya
jdih.pu.go.id
- 351 –
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/ laporan
jdih.pu.go.id
- 352 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Desinfektan
(Larutan Chlor atau Gas)
Chlor)
Pompa
Dosing
Inlet Outlet
CW
Dari Proses Air
Pengolahan Minum
sebelumnya
Keterangan :
CW = Clear Well + Desinfeksi dengan Larutan Chlor atau Gas Chlor
jdih.pu.go.id
- 353 –
1. Tujuan
Melakukan pemberian desinfektan untuk membunuh bakteri pada
air hasil olahan dan menjaga air hasil olahan agar selama di pipa
distribusi tetap aman dari bakteri sesuai dengan persyaratan
standar air minum yang berlaku.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian desinfeksi meliputi:
a. mempersiapkan desinfektan dan perlengkapan yang diperlukan
untuk pemberian desinfeksi;
b. melaksanakan kegiatan meliputi pekerjaan proses desinfeksi
dan pekerjaan pemeriksaan kualitas air olahan;
c. mengawasi dan memantau selama proses desinfeksi
berlangsung serta menganalisa efektifitas pengolahan dengan
pengukuran sisa chlor yang terlarut; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
c. Desinfeksi
proses pembubuhan desinfektan dengan tujuan untuk
memusnahkan mikroorganisma/bakteri patogen.
d. Desinfektan
bahan (kimia) yang mempunyai daya desinfeksi.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
d. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
jdih.pu.go.id
- 354 –
jdih.pu.go.id
- 355 –
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengalirkan air hasil olahan pada proses pengolahan
sebelumnya ke dalam bak penampung/ pengumpul (clear
well/reservoir);
2) menjalankan pompa dosing untuk pembubuhan
desinfektan;
3) melakukan pemberian desifektan sesuai dosis yang
ditentukan baik metoda disuntikan kedalam pipa atau
diteteskan ke dalam bak sesuai dengan instalasi yang
digunakan; dan
4) memastikan proses desinfeksi berjalan dengan baik,
melalui pengawasan dan pemantauan.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) mengambil sampel air setelah melalui proses desinfeksi;
2) melakukan pemeriksaan dan analisis kualitas air sesuai
dengan persyaratan dan baku mutu air minum yang
berlaku;
3) mengecek sisa desinfektan di jaringan distribusi dan
pelanggan; dan
4) menambah dosis desinfektan jika sisa disenfektan di
jaringan distribusi dan pelanggan kurang.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pengambilan dan pengujian sampel air
olahan; dan
2) membuat laporan pelaksanaan operasi pemberian
desinfeksi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Analisis Kualitas Air Olahan;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Proses Desinfeksi;
c. IK Pengoperasian Katup;
d. IK Pengoperasian Pompa Dosing;
e. IK Pengoperasian Gas Chlor;
f. IK Pembubuhan Dosis Chlor untuk Proses Desinfeksi;
g. IK Kebutuhan Chlorinasi;
h. IK Pengambilan Sampel Air;
i. IK K3L APD;
j. IK K3L APAR;
k. IK Pembuatan Laporan;
l. POS Pemeriksaaan Bahan Kimia;
m. POS Pengawasan Kualitas Air;
n. Laporan Penentuan Dosis Chlor yang dibutuhkan;
o. Laporan Monitoring Pengambilan Sampel Air; dan
p. Laporan Hasil Pengukuran Kualitas Air Olahan.
jdih.pu.go.id
- 356 –
Mulai
a. IK Kebutuhan 1) Operator
Tahap Persiapan : Chlorinasi Pengolahan
1. menyiapkan larutan desinfektan b. IK Air/
sesuai dengan dosis yang diperlukan Pembubuhan Operator
dan masukkan ke dalam bak Dosis Chlor terkait
pelarut, atau menyiapkan tabung untuk Proses
berisi gas chlor berikut Desinfeksi
perlengkapan yang diperlukan c. IK
sesuai dengan metoda yang Pengoperasian
digunakan; dan Pompa Dosing
2. menyiapkan pompa dosing dan d. IK K3L APD
memastikan larutan atau gas chlor e. IK K3L APAR
tercampur dengan merata, baik
dimasukkan melalui proses
disuntikan ke dalam pipa atau
diteteskan kedalam bak clear well/
reservoir.
B
A
jdih.pu.go.id
- 357 –
A B k. FI Analisis 3) Operator
Kualitas Air Pengolahan
Olahan Air/
Pengawasan : l. FI tentang Operator
12. mengambil sampel air setelah kapasitas air terkait
melalui proses desinfeksi; minum hasil 4) Staf
13. melakukan pemeriksaan dan pengolahan Sampling
analisis kualitas air sesuai m. IK 5) Analis kimia
dengan persyaratan dan baku Pengambilan dan Fisika
mutu air minum yang berlaku; Sampel Air 6) Analis
dan n. IK K3L APD Mikrobiologi
14. mengecek sisa desinfektan di o. POS
jaringan distribusi dan Pemeriksaaan
pelanggan. Bahan Kimia
p. POS
Pengawasan
Kualitas Air
Sisa Tidak
desinfektan
memenuhi?
Ya q. IK Pembuatan
7) Operator
Laporan
Bagian
r. IK K3L APAR
Pelaporan: Produksi
s. Laporan
/Operator
10. membuat laporan pengambilan Penentuan
yang Terkait
dan pengujian sampel air olahan; dosis chlor
dan yang
11. membuat laporan pelaksanaan dibutuhkan
operasi pemberian desinfeksi. t. Laporan
Monitoring
Pengambilan
sampel air
Selesai u. Laporan Hasil
Pengukuran
Kualitas Air
Olahan
jdih.pu.go.id
- 358 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
jdih.pu.go.id
- 359 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Desinfektan
(Larutan Chlor atau Gas)
Chlor)
Pompa
Dosing
Inlet Outlet
CW
Dari Proses Air
Pengolahan Minum
sebelumnya
Keterangan :
CW = Clear Well + Desinfeksi dengan Larutan Chlor atau gas Chlor
jdih.pu.go.id
- 360 –
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan unit instalasi desinfeksi ini
meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana unit instalasi
desinfeksi dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana unit instalasi
desinfeksi;
c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana unit
instalasi desinfeksi;
d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana; dan
e. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit produksi
sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah
air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi
dan/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukur, dan
peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air
minum.
b. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
c. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
d. Desinfeksi
proses pembubuhan desinfektan dengan tujuan untuk
memusnahkan mikroorganisme/ bakteri patogen.
e. Desinfektan
bahan (kimia) yang mempunyai daya desinfeksi.
jdih.pu.go.id
- 361 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
PemeliharanAlat Pemadam Api Ringan.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
d. Standar Nasional Indonesia Nomor 6775 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Perencanaan dan Pemeliharaan Unit Paket
Pengolahan IPA.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
f. Joko,Tri. 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air
Minum. Yogyakarta : Graha Ilmu.
jdih.pu.go.id
- 362 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan bangunan bak/tangki pelarut desinfektan
atau tabung gas chlor dan perlengkapannya;
2) memeriksa kemungkinan adanya kebocoran pada tabung
gas chlor dengan mendeteksi adanya bau chlor yang
menyebar luas;
3) membersihkan lingkungan disekitar lokasi instalasi
desinfektan;
4) mengecek katup-katup pipa dari kebocoran dan rusak;
5) mengecek pompa dosing, motor pengaduk dan agitator,
kontrol panel dan perlengkapan lainnya; dan
6) memanasi genset secara rutin.
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memeriksa saluran pipa larutan chlor atau pipa saluran
gas chlor dari kebocoran dan kerusakan;
2) memeriksa dan membersihkan peralatan mekanikal dan
elektrikal seperti pompa dosing dan motor pengaduk serta
agitator;
3) memberi pelumas, air radiator, solar, dan filter oli pada
genset; dan
4) melakukan pengecatan pada bangunan serta peralatan dan
perlengkapan yang terbuat dari logam agar tidak berkarat.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana
instalasi desinfeksi; dan
2) membuat laporan kerusakan untuk ditindaklanjuti
perbaikannya.
jdih.pu.go.id
- 363 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kerusakan;
b. IK Pemeliharaan Katup;
c. IK Pemeliharaan Pompa Dosing;
d. IK Pemeliharaan Genset;
e. IK Pemeliharaan Panel Kontrol;
f. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
g. Formulir Isian (FI) tentang Tingkat Kerusakan;
h. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan
Bakar;
i. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
j. IK K3L APAR;
k. IK K3L APD;
l. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
m. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga;
n. Laporan Rekomendasi;
o. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
p. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 364 –
Mulai
1) Staf
Pemeliharaan Rutin : a. IK Pemeliharaan
1. membersihkan bangunan bak/tangki Pemeliharaan Instrumentasi
pelarut desinfektan atau tabung gas Katup 2) Staf
chlor dan perlengkapannya; b. IK K3L APD Pemeliharaan
2. memeriksa kemungkinan adanya c. IK K3L APAR Mekanikal
kebocoran pada tabung gas chlor d. POS 3) Staf
dengan mendeteksi adanya bau chlor Pemeliharaan Pemeliharaan
yang menyebar luas; Mekanikal Elektrikal
dan Elektrikal
3. membersihkan lingkungan disekitar
lokasi instalasi desinfektan;
4. mengecek katup-katup pipa dari
kebocoran dan rusak; dan
5. mengecek pompa dosing, motor
pengaduk & agitator, kontrol panel
dan perlengkapan lainnya.
6. memanasi genset jika sebagai
cadangan (standby).
jdih.pu.go.id
- 365 –
A 7) Staf
i. IK K3L APD
j. IK K3L APAR Pemeliharaan
k. POS Instrumentasi
Mengecek adanya kerusakan sarana Pemeliharaan 8) Staf
dan prasarana. Mekanikal Pemeliharaan
dan Elektrikal Mekanikal
9) Staf
Pemeliharaan
Elektrikal
Tidak Perbaikan
Sendiri?
Ya
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
B C D
jdih.pu.go.id
- 366 –
B C D 16) Staf
s. IK Perbaikan
Sarana dan Pemeliharaan
Prasarana Bangunan
Perbaikan Kerusakan: t. FI Unit IPA
16. memperbaiki kerusakan Permintaan 17) Staf
tanpa penggantian Barang Pemeliharaan
peralatan atau suku dan/atau Instrumentasi
cadang; dan bahan bakar 18) Staf
17. memperbaiki kerusakan u. IK K3L APD Pemeliharaan
dengan penggantian Mekanikal
peralatan atau suku 19) Staf
cadang. Pemeliharaan
Elektrikal
20) Pihak
Ketiga
v. IK Pembuatan
Pelaporan: 21) Staf
Laporan Pemeliharaan
18. membuat laporan pemeliharaan w. Laporan Hasil Bangunan
sarana dan prasarana instalasi Pencatatan dan Unit IPA
desinfeksi; dan Pemeliharaan 22) Staf
19. membuat laporan kerusakan untuk Sarana Dan Pemeliharaan
ditindaklanjuti perbaikannya. Prasarana Instrumentasi
23) Staf
x. Laporan
Pemeliharaan
Kerusakan Mekanikal
Selesai Sarana dan 24) Staf
Prasarana Pemeliharaan
y. Elektrikal
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/ laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 367 –
Gambar 1. Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum pada Unit Distribusi
SAMBUNGAN (SR)
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 368 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi dan distribusi air
minum meliputi:
a. memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa
distribusi beserta perlengkapannya, jalur pipa terhadap
kebocoran/kerusakan, bangunan penunjang dan alat ukur
yang terpasang pada jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa
distribusi;
b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan sistem
perpompaan bila menggunakan sistem perpompaan,
mengoperasikan jaringan transmisi dan distribusi, bangunan
sarana pelengkapnya, alat ukur dan peralatan pemantauan;
c. mengawasi dengan mencatat dan memonitor gangguan
pengoperasian pipa; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
d. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
dari reservoir ke pelanggan atau konsumen.
f. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
jdih.pu.go.id
- 369 –
h. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
i. Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik dan perlengkapannya.
j. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang terkait dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
jdih.pu.go.id
- 370 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa
distribusi beserta perlengkapannya;
2) memeriksa bangunan penunjang yang terdapat pada
jaringan pipa transmisi dan jaringan pipa distribusi seperti
jembatan pipa, bak katup, bak booster pump dan lain-lain;
dan
3) memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa
transmisi, jaringan pipa distribusi seperti manometer dan
flow meter.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) mengoperasikan pompa apabila sistem pengaliran
menggunakan pompa; dan
2) mengoperasikan genset apabila sumber listrik PLN mati.
a) Jaringan pipa
1. memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada
jaringan distribusi melalui alat ukur yang
tersedia dan/atau pada aliran di pelanggan;
2. membaca dan mencatat aliran air pada meter air;
3. mengambil dan memeriksa kualitas sampel air
pada jaringan distribusi;
4. mengatur operasi katup untuk pembagian aliran
air;
5. mengatur operasi pompa distribusi (jika
menggunakan pompa); dan
6. mengatur bukaan katup zona distribusi jika
jdih.pu.go.id
- 371 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) memberi masukan dan membuat catatan/sket gambar
temuan ketidaksesuaian kondisi jaringan pipa transmisi
dan distribusi di lapangan dengan gambar as built untuk
direvisi; dan
2) membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian pipa
transmisi dan distribusi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan
Prasarana Trandist;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa;
c. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Katup Penguras;
d. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Katup Udara;
e. Formulir Isian (FI) tentang Pengoperasian Sistem Zona;
f. Formulir Isian (FI) tentang Gangguan Pipa Transmisi dan
Distribusi;
g. IK Pengoperasian Alat Ukur Tekanan;
h. IK Pengoperasian Meter Air;
i. IK Pengoperasian Tangki Hydrophor;
j. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air;
k. IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran;
l. IK Perbaikan Kebocoran pada Pipa;
m. IK Pengambilan Sampel Air;
n. IK Pengoperasian Katup;
o. IK Pengoperasian Pompa;
jdih.pu.go.id
- 372 –
jdih.pu.go.id
- 373 –
2 ) Diagram Alir Prosedur Pengoperasian Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
1) Pelaksana
a. IK Sistem
Persiapan : Pengoperasian Pengaliran/
1. memeriksa pipa transmisi air minum Alat Ukur Pelaksana
dan jaringan pipa distribusi beserta Tekanan yang Terkait
perlengkapannya; b. IK
2. memeriksa bangunan penunjang yang Pengoperasian
terdapat pada jaringan pipa transmisi Meter Air
dan jaringan pipa distribusi seperti c. IK
jembatan pipa, bak katup, bak booster Pengoperasian
pump dan lain-lain; dan Tangki
3. memeriksa alat ukur yang terpasang Hydrophor
pada jaringan pipa transmisi, jaringan d. IK K3L APD
pipa distribusi seperti manometer dan
flow meter.
s
a
m
p
e
l jdih.pu.go.id
a
i
- 374 –
A B C j. FM Kondisi
Pipa 5) Pelaksana
k. IK Pembacaan Sistem
Pengoperasian Alat Ukur Pengaliran/
Genset : Aliran dan Pelaksana
5. mengoperasikan Tekanan Air yang
genset l. IK Terkait
Pengoperasian 6) Staf
Alat Deteksi Sampling
Kebocoran 7) Analis
m. IK Perbaikan Kimia dan
Pengoperasian Jaringan Pipa : Kebocoran Fisika
6. memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada Pipa 8) Analis
pada jaringan distribusi melalui alat n. IK
ukur yang tersedia dan/atau pada
Mikrobiologi
Pengambilan
aliran di pelanggan; Sampel Air
7. membaca dan mencatat aliran air pada o. IK
meter air; Pengoperasian
8. mengambil dan memeriksa kualitas Katup
sampel air pada jaringan distribusi; p. IK K3L APD
9. mengatur operasi katup untuk q. POS
pembagian aliran air; Pengoperasian
10. mengatur operasi pompa distribusi Sistem Zona
(jika menggunakan pompa); dan
11. mengatur bukaan katup zona distribusi
jika sewaktu-waktu dilakukan isolasi
area/ blocking area (untuk yg sudah
menerapkan sistem zoning area).
r. FM Kondisi
Pengoperasian Katup Penguras (Wash 9) Pelaksana
Sarara dan
Out): Sistem
Prasarana
12. memeriksa kondisi katup, Trandist Pengaliran/
bak/chamber katup, dan strat pot s. FI Pengoperasian Pelaksana
katup penguras/wash out; Katup Penguras yang Terkait
13. menutup kembali katup; dan t. IK Pengoperasian
14. mencatat hasil pengoperasian Katup
katup penguras. u. POS Pengurasan
Jaringan Pipa
jdih.pu.go.id
- 375 –
D v. IK K3L APD
10) Pelaksana
w. FM Kondisi
Sistem
Sarana dan
Prasarana Pengaliran/
Pengoperasian Katup Udara :
Trandist Pelaksana
15. memeriksa kondisi katup, bak
katup/chamber, dan strat pot katup x. FI Pengoperasian yang
udara; Katup Udara Terkait
16. menutup kembali katup udara setelah y. IK Pengoperasian
selesai mengoperasikan katup udara; Katup
dan z. POS Pengurasan
Jaringan Pipa
17. mencatat hasil pengoperasian katup
aa. IK Pembuatan
udara.
Laporan
bb. IK K3L APD
11) Supervisor
hh. FI Gangguan
Pipa Transmisi
Pengaliran
Ada Dan Distribusi dan
Gangguan ii. IK Pengoperasian Pemeliharaan
pengaliran Alat Deteksi Jaringan
Ya
air? Kebocoran 12) Pelaksana
jj. IK K3L APD Sistem
kk. POS Pengaliran/
Penanggulangan Gangguan
Penanggulangan Pelaksana
Pipa Transmisi Dan
Gangguan Yang Terkait
Distribusi :
Pengaliran 13) Staf
18. melakukan pekerjaan
ll. POS penanganan penanggulang
Tidak penanggulangan
Kebocoran an Gangguan
gangguan pipa transmisi
Sistem
dan distribusi apabila
Trandist.
terdapat gangguan
14) Supervisor
pengoperasian pipa.
Layanan
Pelanggan
jdih.pu.go.id
- 376 –
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 377 –
Gambar 1. Pipa Transmisi Dan Distribusi Air Minum pada Unit Distribusi
SAMBUNGAN (SR)
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 378 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan pipa transmisi dan distribusi air
minum meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pipa transmisi
dan distribusi air minum dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pipa transmisi
dan distribusi air minum, melakukan identifikasi kerusakan
dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana
pipa transmisi dan distribusi air minum; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
d. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
dari reservoir ke pelanggan atau konsumen.
f. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 379 –
h. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
i. Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik, dan perlengkapannya.
j. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
m. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
n. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
o. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
p. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan, alat atau media.
q. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang terkait dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
jdih.pu.go.id
- 380 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) menyiapkan peralatan dan perlengkapan serta bahan
untuk pemeliharaan rutin dan berkala; dan
2) mengidentifikasi untuk pemeliharaan berkala,
jdih.pu.go.id
- 381 –
b. Pemeliharaan
1) Pipa Transmisi dan Distribusi Air Minum
a) Tahap pemeliharaan rutin, meliputi:
1. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur
tekanan air (manometer) yang terpasang pada
pipa transmisi dan distribusi;
2. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur
aliran air (water meter/flow meter) yang terpasang
pada pipa transmisi dan distribusi;
3. memeriksa kondisi perpipaan, katup dan
aksessorisnya dari kebocoran dan karat;
4. membersihkan alat-alat ukur dari kotoran-
kotoran, sampah, timbunan tanah dan lain-lain
agar mudah dibaca;
5. memeriksa jalur transmisi air minum, apakah
ada kebocoran/kerusakan;
6. membersihkan pipa yang tidak tertanam dari
sampah-sampah serta puing-puing bangunan;
7. melakukan pengurasan pipa (washout/blow off)
untuk membuang kotoran yang terakumulasi
dalam pipa;
8. memantau kualitas air yaitu kekeruhan, warna,
pH, dan sisa khlor; dan
9. memeriksa apakah ada rembesan-rembesan air
dan retakan pada bangunan air tanda ada
kebocoran.
jdih.pu.go.id
- 382 –
3) Tangki Hydrophor
a) Tahap pemeliharaan rutin, meliputi memeriksa
kondisi fisik dan lingkungan hydrophor dari karat,
kebocoran dan tumbulan liar yang ada disekitar tangki
hydrophor.
c. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) mencatat dan menyusun laporan hasil pemeliharaan
sarana dan prasarana;
2) menyusun laporan kerusakan; dan
3) menyusun laporan perbaikan kerusakan.
jdih.pu.go.id
- 383 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
c. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur;
f. IK Pemeliharaan Panel;
g. IK Pemeliharaan Bak Katup;
h. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor;
i. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/ Baja;
j. IK Pembuatan Laporan;
k. IK Pengadaan Barang dan Jasa;
l. IK K3L APAR;
m. IK K3L APD;
n. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal;
o. POS Kerjasama Pemeliharan dengan Pihak Ketiga; dan
p. POS Pengoperasian Pipa Transmsisi dan Distribusi Air Minum.
jdih.pu.go.id
- 384 -
2 ) Diagram Alir Prosedur Pemeliharaan Pipa Transmisi Dan Distribusi Air Minum
LOGO dan KOP UNIT SPAM:
DISTRIBUSI
NO. POS JUDUL POS REVISI KE:
LL Pemeliharaan Pipa Transmisi Dan HALAMAN:
Distribusi Air Minum
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
Persiapan : a) IK 1) Pelaksana
1. menyiapkan peralatan dan Pemeliharaan Pemeliharaan
perlengkapan serta bahan untuk Pipa Transmisi Jaringan/
pemeliharaan rutin dan berkala; Dan Distribusi Pelaksana
2. mengidentifikasi untuk pemeliharaan b) IK yang Terkait
berkala; Pemeliharaan
a. setiap kerusakan pada pipa transmisi Katup
dan distribusi beserta fitting, c) IK
aksessoris dan bangunan Pemeliharaan
penunjangnya seperti jembatan pipa, Alat-Alat Ukur
karena berbagai akibat seperti d) POS
terkena alat berat, gempa, tanah Pengoperasian
longsor, faktor usia, dan faktor Pipa Transmsisi
lainnya; dan Distribusi
b. setiap kerusakan pada sistem e) IK K3L APD
perpompaan baik unit pompanya,
fitting dan aksessoris pompa, rumah
pompa beserta sistem elektrikal dan
panel kontrolnya; dan
c. setiap kerusakan pada tangki
hydrophor berikut fitting, aksessoris
dan bangunan pelangkapnya.
jdih.pu.go.id
- 385 –
jdih.pu.go.id
- 386 –
B
4) Pelaksana
l) IK
Pemeliharaan Pemeliharaan
Pipa Transmisi Mekanikal
Pemeliharaan berkala:
Dan Distribusi Trandist/
12. memperbaiki atau mengganti pipa, katup,
m) IK Pelaksana
dan aksesorisnya yang mengalami
Pemeliharaan yang Terkait
kerusakan dan kebocoran;
Katup 5) Pelaksana
13. mengganti dan mengencangkan gasket,
mur atau baut pada sistem perpipaan; n) IK Pemeliharaan
14. mengecat ulang bangunan-bangunan air Pemeliharaan Elektrikal
yang ada pada unit distribusi; Alat-Alat Ukur Trandist/
15. melakukan tera ulang/kalibrasi alat-alat o) POS Pelaksana
ukur untuk menjaga keakuratannya dan Pengoperasian yang Terkait
harus ada cadangannya untuk mengganti Pipa
yang rusak; dan Transmsisi
16. melakukan pengecatan pada pipa dan Distribusi
besi/baja (logam) dan struktur besi/baja p) IK Pengecatan
lainnya yang tidak tertanam agar tidak Bangunan
cepat mengalami pengkaratan dan Sipil dan
kerusakan seperti pada jembatan pipa. Besi/ Baja
q) IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 387 –
C
w) IK 7) Pelaksana
Pemeliharaan Pemeliharaan
Katup Jaringan/
Pemeliharaan Tangki Hydrophor
x) IK Pelaksana
Pemeliharaan rutin:
Pemeliharaan yang Terkait
21. memeriksa kondisi fisik dan
lingkungan hydrophor dari karat, Alat-Alat Ukur
kebocoran dan tumbuhan liar yang y) IK
ada disekitar tangki hydrophor. Pemeliharaan
Tangki
Pemeliharaan berkala Hydrophor
22. memeriksa tangki akan terjadinya z) IK Pengecatan
kebocoran dan karat; Bangunan
23. memperbaiki dan mengganti tangki, Sipil dan
katup dan pipa inlet/outlet yang Besi/ Baja
mengalami kebocoran dan kerusakan; aa) IK K3L APD
24. mengecat tangki untuk mencegah
pengkaratan; dan
25. melakukan tera ulang alat-alat ukur
yang terpasang pada tangki.
jdih.pu.go.id
- 388 –
D
11) Pelaksana
hh) IK Pemeliharaan
Pemeliharaan Jaringan/
Bak Katup Pelaksana
ii) IK yang Terkait
Pemeliharaan 12) Pelaksana
Ada Alat-Alat Ukur
kerusakan Pemeliharaan
Ya jj) IK Pengecatan Mekanikal
sarana Bangunan
dan Trandist/
Sipil dan Pelaksana
prasarana Besi/Baja
Identifikasi Kerusakan yang Terkait
? kk) IK K3L
Sarana dan Prasarana: 13) Pelaksana
Penanganan
13. mengidentifikasi Pemeliharaan
Kebakaran
setiap kerusakan Elektrikal
ll) IK K3L APD
pada pipa transmisi Trandist/
mm) FI Laporan
dan distribusi beserta Pelaksana
Kerusakan
fitting, aksessoris yang Terkait
dan bangunan
penunjangnya seperti
terkena alat berat,
gempa, tanah
Tidak longsor, faktor usia
dan faktor lainnya;
14. mengidentifikasi
setiap kerusakan
pada sistem pompa
beserta sistem
elektrikal, panel
kontrolnya, tangki
hydrophor berikut
fitting, aksessoris,
dan bangunan
pelangkapnya; dan
15. melakukan analisis
tingkat kerusakan.
E F
jdih.pu.go.id
- 389 –
E F
14) Pelaksana
nn) FI Laporan Pemeliharaan
Rekomendasi atas kerusakan Kerusakan Jaringan/
yang terjadi : oo) IK K3L APD Pelaksana
33. memperbaiki/mengganti
yang Terkait
setiap pipa transmisi dan
15) Pelaksana
distribusi beserta fitting,
Pemeliharaan
aksessorisdan bangunan
Mekanikal
penunjangnya yang rusak;
Trandist/
34. memperbaiki/mengganti
Pelaksana
setiap pompa, fitting
yang Terkait
danaksessoris pompa,
16) Pelaksana
beserta sistem elektrikal,
Pemeliharaan
dan panel kontrolnya yang
Elektrikal
rusak; dan
Trandist/
35. menggali, membersihkan,
Pelaksana
dan memperbaiki setiap
yang Terkait
katup yang tertimbun
tanah sehingga tidak
mengganggu
pengoperasian
jdih.pu.go.id
- 390 –
G H
20) Pelaksana
uu) IK Pemeliharaan
Pelaporan: Pembuatan Jaringan/
38. mencatat dan menyusun Laporan Pelaksana
laporan hasil vv) IK K3L APAR yang Terkait
pemeliharaan sarana dan 21) Pelaksana
prasarana; Pemeliharaan
39. menyusun laporan Mekanikal
kerusakan; dan Trandist
40. menyusun laporan 22) Pelaksana
perbaikan kerusakan. Pemeliharaan
Elektrikal
Trandist
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 391 –
SAMBUNGAN (SR)
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 392 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengaturan tekanan meliputi:
a. mempersiapkan form-form yang diperlukan untuk pengecekan
dan pembacaan tekanan, as built drawing keberadaan katup
pengatur aliran dan manometer, penentuan pembagian tekanan
serta pengumpulan informasi kondisi aliran di pelanggan;
b. melaksanakan identifikasi kondisi tekanan, membaca tekanan
air, dan pengoperasian katup;
c. mengawasi pengaturan tekanan; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atautanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.
d. Sisa tekanan
tekanan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa
yang merupakan selisih antara Hydraulic Grade Line (HGL)
dengan ketinggian atau elevasi dari lokasi pipa yang
bersangkutan.
e. Jembatan pipa
bagian dari bangunan penunjang sistem pipa transmisi dan
distribusi yang menyeberang/melintasi di atas permukaan
sungai/saluran/ lembah atau sejenisnya, dimana pipa tersebut
diletakan/dipasang dan umumnya dilengkapi dengan katup
penguras (washout) dan katup udara (air valve).
jdih.pu.go.id
- 393 –
g. Kebocoran air
kehilangan air dalam SPAM akibat faktor fisik maupun non
fisik/ administrasi sehingga tidak tercatat sebagai
penggunaan/penjualan air ke konsumen yang juga dapat
mengganggu kinerja pelayanan dan pengelolaan SPAM.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
jdih.pu.go.id
- 394 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) menyiapkan form-form yang diperlukan untuk pengecekan
dan pembacaan tekanan;
2) menyiapkan as built drawing yang menunjukan
keberadaan katup pengatur aliran dan manometer pada
setiap zona distribusi/ daerah pelayanan;
3) menetapkan pembagian tekanan untuk setiap daerah
pelayanan;
4) mengumpulkan informasi dan laporan dari petugas
jaringan distribusi dan hublang tentang zona-zona/ daerah
pelayanan yang tidak mendapatkan pengaliran air atau
tekanan air nya rendah;
5) menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
untuk kegiatan lapangan; dan
6) mengecek dan memastikan alat-alat ukur tekanan/
manometer tersedia pada tempat yang sesuai dan berfungsi
dengan baik.
jdih.pu.go.id
- 395 –
f. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan hasil pencatatan tekanan;
2) memetakan hasil perhitungan dan simulasi hidrolis; dan
3) membuat laporan operasi/pelaksanaan kegiatan
pengaturan tekanan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Alat-Alat Ukur
Jaringan Distribusi;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Tekanan Air;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Katup Pengatur
Aliran;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air;
e. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengawasan Jaringan dan
Pemasangan Baru;
f. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengawasan dan Evaluasi
Hasil Perbaikan Sistem;
g. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan Data Tekanan Air;
h. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Pengaduan dari Konsumen;
i. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Kebutuhan Peralatan dan
Perlengkapan;
j. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan Data Debit Air;
jdih.pu.go.id
- 396 –
jdih.pu.go.id
- 397 -
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
a. FI Pembacaan 1) Pelaksana
Persiapan : Data Tekanan Sistem
1. menyiapkan form-form yang Air Pengaliran/
diperlukan untuk pengecekan dan b. FI Daftar Pelaksana
pembacaan tekanan; Kebutuhan yang Terkait
2. menyiapkan as built drawing yang Peralatan dan
menunjukan keberadaan katup Perlengkapan
pengatur aliran dan manometer pada c. FI Laporan
setiap zona distribusi/daerah Pengaduan
pelayanan; dari Konsumen
3. menetapkan pembagian tekanan untuk d. FM Kondisi
setiap daerah pelayanan; Alat-Alat Ukur
4. mengumpulkan informasi dan laporan Jaringan
dari petugas jaringan distribusi dan Distribusi
hublang tentang zona-zona/daerah e. IK K3L APAR
pelayanan yang tidak mendapatkan f. IK K3L APD
pengaliran air atau tekanan airnya g. As Built
rendah; Drawing
5. menyiapkan peralatan dan Jaringan
perlengkapan yang diperlukan untuk Distribusi
kegiatan lapangan; dan
6. mengecek dan memastikan alat-alat
ukur tekanan/manometer tersedia
pada tempat yang sesuai dan berfungsi
dengan baik.
jdih.pu.go.id
- 398 –
A
h. FI Pembacaan 2) Pelaksana
Identifikasi Kondisi Tekanan Air : Data Tekanan Sistem
7. mempelajari dan berkoordinasi Air Pengaliran/
mengenai peta jaringan distribusi i. FM tentang Pelaksana
per zona distribusi; Tekanan Air yang Terkait
8. memeriksa dan mendata zona-zona/ j. IK Pembacaan 3) Pelaksana
daerah pelayanan yang mempunyai Alat Ukur Penanganan
tekanan air besar; Tekanan Air NRW Teknis
9. memeriksa dan mendata kondisi (Manometer)
tekanan air pada setiap zona k. IK K3L APD
distribusi/daerah pelayanan; l. POS
10. memeriksa dan mengontrol kondisi Pembacaan
tekanan air pada zona kritis dan Meter Air
titik/lokasi terjauh serta daerah m. POS
dengan pelayanan < 24 jam perhari; Pengoperasian
11. memeriksa data debit pemakaian air Sistem Zona
konsumen pada setiap zona/daerah n. POS
pelayanan dan district meter area Pengoperasian
(DMA); Pipa Transmisi
12. mendata angka kebocoran air/NRW dan Distribusi
pada setiap zona distribusi/daerah
pelayanan; dan
13. memutakhirkan data dan gambar
jaringan pipa distribusi (as built
drawing) berikut data tekanan air
sesuai dengan kondisi terbaru.
jdih.pu.go.id
- 399 –
B
4) Pelaksana
o. FM Operasi
Sistem
Katup
Pembacaan Data Tekanan Air : Pengaliran/
Pengatur Aliran
14. membaca dan mencatat angka Pelaksana
p. Dokument As
tekanan air pada manometer yang Terkait
Built Drawing
secara periodik disetiap titik q. Data-Data
kontrol tekanan; dan Eksisting
15. membandingkan angka r. IK
pembacaan manometer dengan Pengoperasian
tekanan yang sudah direncanakan Katup
pada DMA. s. IK Pembacaan
Manometer
t. IK APD
Ya
Tekanan
sesuai?
Tidak
u. FI Pembacaan 5) Pelaksana
Pengoperasian Katup Pengatur Data Tekanan
Aliran : Sistem
Air Pengaliran/
16. mengecek posisi/kondisi v. FI Pembacaan
bukaan katup pengatur aliran Pelaksana
Data Debit Air
pada setiap DMA sesuai yang Terkait
w. FM Tekanan Air
ketentuan yang berlaku; x. FM tentang
17. mengoperasikan katup pelepas Debit Air
udara (air valve) secara berkala; y. As Built
18. mengoperasikan katup Drawing
pengatur/pembagi aliran (debit Jaringan
air) sesuai dengan tekanan air Distribusi
yang ada di jaringan distribusi; z. Peta/Gambar
dan Jaringan dan
19. melakukan pengendalian Zona Distribusi
terhadap pengaturan aliran, aa. IK K3L APAR
baik dalam keadaan normal bb. POS
maupun saat terjadi gangguan. Pengoperasian
Pipa Transmisi
dan Distribusi
C D
jdih.pu.go.id
- 400 –
C D cc. FM tentang
Tekanan Air
6) Supervisor
dd. FM tentang
Pengaliran
Pelaporan: Pengawasan
dan Evaluasi dan
20. membuat laporan hasil pencatatan Pemeliharaa
tekanan; Hasil Perbaikan
Sistem n Jaringan
21. memetakan hasil perhitungan dan 7) Pelaksana
ee. FI Data
simulasi hidrolis; dan Sistem
Tekanan
22. membuat laporan operasi/ Pengaliran/
ff. IK Pembuatan
pelaksanaan kegiatan pengaturan Pelaksana
Laporan
tekanan. yang Terkait
gg. IK K3L APAR
hh. Dokumen As
Built Drawing
Jaringan Pipa
Selesai Distribusi
ii. Layout Sistem
Jaringan
Distribusi
jj. Gambar Peta
Kondisi
Tekanan
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 401 –
SAMBUNGAN (SR)
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 402 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengurasan pipa meliputi:
a. mempersiapkan kegiatan dengan pemberitahuan rencana
pengurasan pipa kepada konsumen/pelanggan terkait;
b. melakukan koordinasi antar bagian terkait serta penyiapan
perlengkapan dan peralatan untuk pengurasan pipa;
c. melaksanakan kegiatan pengoperasian pengurasan pipa dengan
mengoperasiakan katup-katup untuk mengisolasi area/
jaringan pipa yang direncanakan akan dikuras, pengamatan
kualitas air secra visual dan mencatat periode pengurasan; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
c. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
dari reservoir ke pelanggan atau konsumen.
e. Pengurasan pipa
kegiatan pengurasan kotoran/lumpur/pasir yang terdapat dan
terakumulasi dalam pipa transmisi dan distribusi yang
dioperasikan melalui katup penguras yang umumnya dipasang
pada jembatan pipa dan/atau pada titik-titik terendah dalam
setiap segmen pipa transmisi dan distribusi.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/Dokumen yang terkait meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
jdih.pu.go.id
- 403 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memberitahukan rencana pengurasan pipa kepada
jdih.pu.go.id
- 404 –
konsumen/pelanggan terkait;
2) koordinasi antar bagian terkait;
3) menyiapkan perlengkapan dan peralatan untuk
pengurasan pipa;
4) memeriksa kondisi katup, bak katup, dan strat pot katup
penguras; dan
5) membersihkan bangunan katup penguras dari sampah,
tanaman liar, akar tanaman, dan material lainnya yang
mengganggu.
c. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) mencatat hasil pengurasan jaringan pipa kedalam buku
catatan (log book) untuk dilaporkan kepada atasan; dan
2) membuat laporan pengurasan pipa.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Katup;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Hasil Pengamatan
Pengurasan Pipa;
c. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan
Pelaksanaan Pengurasan Pipa;
d. Formulir Isian (FI) tentang Kebutuhan Peralatan dan
Perlengkapan Kerja;
e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Pengurasan Pipa;
f. IK Pengoperasian Katup;
g. IK Pembuatan Laporan;
h. IK K3L APD; dan
i. IK K3L APAR.
jdih.pu.go.id
- 405 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
a. FI Kebutuhan 1)Pelaksana
Persiapan :
Peralatan Dan Sistem
1. memberitahukan rencana pengurasan
Perlengkapan Pengaliran
pipa kepada konsumen/pelanggan
Kerja /
terkait; b. FM Operasai Pelaksana
2. koordinasi antar bagian terkait; Katup yang
3. menyiapkan perlengkapan dan c. IK K3L APD
Terkait
peralatan untuk pengurasan pipa;
2)Pelaksana
4. memeriksa kondisi katup, bak katup,
Perawatan
dan strat pot katup penguras; dan
Jaringan
5. membersihkan bangunan katup
penguras dari sampah, tanaman liar,
akar tanaman dan material lainnya
yang mengganggu.
jdih.pu.go.id
- 406 –
A 5) Pelaksana
i. FI Laporan
Hasil Sistem
Pencatatan Pengaliran
Pelaksanaan /
Pelaporan : Pelaksana
Pengurasan
13. mencatat hasil pengurasan yang
Pipa
jaringan pipa kedalam buku Terkait
j. IK Pembuatan
catatan (log book) untuk 6) Pelaksana
Laporan
dilaporkan kepada atasan; dan Perawatan
k. IK K3L APD
14. membuat laporan pengurasan Jaringan
l. IK K3L APAR
pipa.
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 407 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 408 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian reservoir meliputi :
a. mempersiapkan dengan mengecek dan memastikan katup inlet
reservoir dalam posisi terbuka serta mengecek pH;
b. melaksanaan pengoperasian yaitu pembubuhan netralisator,
pengambilan sampel air minum, pembubuhan dosis netralisator
jika diperlukan serta pembubuhan dosis desinfektan,
pendistribusian ke pelanggan serta pengoperasian pompa bila
pengaliran tidak secara gravitasi; dan
c. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
c. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
d. Reservoir penyeimbang
reservoir yang menampung kelebihan air pada saat pemakaian
air oleh konsumen relatif kecil daripada air yang masuk,
kemudian air didistribusikan kembali pada saat pemakaian air
oleh konsumen relatif besar daripada air yang masuk.
f. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
jdih.pu.go.id
- 409 –
g. Pompa submersible
pompa yang dioperasian didalam air dan akan mengalami
kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air
terus-menerus/berkelanjutan.
h. Pompa centrifugal
sebuah pompa yang terdiri dari impeller yang dipasang pada
sebuah pada sebuah poros berputar dalam rumah pompa
(casing) atau rumah keong (volute casing) dan memiliki saluran
masuk (suction) dan keluaran (discharge) fluida.
i. Instrumentasi
peralatan yang dioperasikan secara otomatis untuk memantau
tekanan, ketinggian air, pencatat, indicator, pemantauan aliran,
dan lain-lain.
j. Water meter
alat ukur aliran air dalam pipa yang dihitungan ukuran volume
per satuan waktu.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi:
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil.
b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang
kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi
antara lain perban, obat merah dan lain-lain.
c. Alat Pelindung Diri (APD)
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya
dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi
adalah:
jdih.pu.go.id
- 410 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) Mengecek dan memastikan katup inlet reservoir dalam
posisi terbuka untuk menerima suplai/pasokan air minum
dari unit produksi; dan
2) Mengecek pH.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) membubuhkan larutan netralisator ke dalam air sesuai
perhitungan apabila pH kurang dari 6,5 atau lebih dari
8,5;
2) mengambil sampel air minum untuk diperiksa di
laboratorium;
3) menentukan dan membuat dosis desinfektan apabila perlu
ditambahkan;
4) membubuhkan desinfektan sesuai kebutuhan;
5) mendistribusikan air ke pelanggan;
6) mengoperasikan pompa apabila distribusi air ke pelanggan
menggunakan sistem perpompaan;
7) mengoperasikan genset apabila sumber lsitrik PLN mati
atau tidak ada;
8) mengatur bukaan katup ke pipa distribusi;
9) mengatur operasi katup inlet dan outlet pada reservoir
untuk menjaga ketinggian muka air reservoir sesuai
dengan ketentuannya (water level control) untuk operasi
manual;
10) membaca dan mencatat debit air yang masuk dan keluar
ke/dari reservoir melalui water meter di pipa inlet/pipa
outlet; dan
11) mencetak data debit/aliran yang terbaca di ultrasonic flow
meter atau meter air sejenis yang bekerja secara otomatis.
jdih.pu.go.id
- 411 –
c. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pengoperasian
reservoir.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Panel;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang Debit Air;
e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Panel;
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan
Pelaksanaan Pengoperasian Reservoir;
g. IK Pembubuhan Dosis Netralisator;
h. IK Pembubuhan Dosis Desinfektan;
i. IK Pemeriksaan Sisa Klor;
j. IK Pembubuhan Dosis Netralisator;
k. IK Pengambilan Sampel Air;
l. IK Pengoperasian Panel Kontrol;
m. IK Pembacaan Meter Air;
n. IK Pengoperasian MeterAir Otomatis (Ultrasonic Flow Meter);
o. IK Pembuatan Laporan;
p. IK K3L APD;
q. IK K3L APAR; dan
r. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 412 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai a. IK 1) Pelaksana
Pembubuhan Sistem
Dosis Pengaliran/
Netralisator Pelaksana
Persiapan :
b. IK yang Terkait
7. mengecek dan memastikan katup
Pembubuhan
inlet reservoir dalam posisi terbuka
Dosis
untuk menerima suplai/pasokan air
Desinfektan
minum dari unit produksi; dan
c. IK Pemeriksaan
8. mengecek pH.
Sisa Klor
d. IK K3L APD
2) Pelaksana
e. FM Kualitas
Sistem
Air
pH ≤ 6,5 Pengaliran/
Ya f. IK
atau pH Pelaksana
Pembubuhan
≥ 8,5? yang Terkait
Dosis
3) Staf
Netralisator
Sampling
g. IK K3L APD
Pembubuhan Larutan h. IK K3L APAR
Netralisator:
3. membubuhkan larutan
Tidak netralisator ke dalam
air sesuai perhitungan.
A B
jdih.pu.go.id
- 413 –
A B i. IK 4) Pelaksana
Pengambilan Sistem
Sampel Air Pengaliran
j. IK K3L APD /
Pengambilan Sampel Air
Pelaksana
Minum di Reservoir:
yang
4. mengambil sampel air
Terkait
minum untuk diperiksa
5) Staf
di laboratorium.
Sampling
6) Analis
Kimia dan
Fisika
7) Pelaksana
k. FM Kualitas
Sistem
Air
Perlu Pengaliran
Ya l. IK
Tambahan /
Pembubuhan
Dosis Pelaksana
Dosis
Desinfektan yang
Desinfektan
? Terkait
Pembubuhan m. IK
Larutan 8) Analis
Pengambilan
Desinfektan: Kimia dan
Sampel Air
5. membubuhkan Fisika
n. IK K3L APD
desinfektan
Tidak sesuai
kebutuhan.
Pendistribusian Air:
6. mendistribusikan air ke
pelanggan.
jdih.pu.go.id
- 414 –
C 9) Pelaksana
o. FI Operasi
Panel Sistem
p. FM Operasi Pengaliran
Panel /
q. IK Pelaksana
Distribusi
Pengoperasian yang
dengan Ya
Panel Kontrol Terkait
sistem
r. IK K3L APD 10) Operator
pompa?
s. POS Mekanikal
Pengoperasian Pompa: Pengoperasian Trandist
7. mengoperasikan Mekanikal dan 11) Operator
pompa. Elektrikal
Elektrikal
Trandist
Tidak
Sumber Tidak
Listrik
PLN?
Pengoperasian
Ya Genset:
8. mengoperasi
kan genset.
jdih.pu.go.id
- 415 –
14) Supervisor
bb. FI Laporan
Pelaporan: Pengaliran
Hasil
13. membuat laporan pengoperasian dan
Pencatatan
reservoir. Pemelihara
Pelaksanaan
an
Pengoperasian
Jaringan
Reservoir
15) Pelaksana
Selesai cc. IK Pembuatan
Sistem
Laporan
Pengaliran
dd. IK K3L APD
/
Pelaksana
yang
Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 416 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 417 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan reservoir meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana reservoir dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana reservoir,
melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan
kerusakan sarana dan prasarana reservoir; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
c. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
d. Reservoir penyeimbang
reservoir yang menampung kelebihan air pada saat pemakaian
air oleh konsumen relatif kecil daripada air yang masuk,
kemudian air didistribusikan kembali pada saat pemakaian air
oleh konsumen relatif besar daripada air yang masuk.
e. Pompa
alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke
tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan
(head) yang telah ditentukan.
f. Peralatan mekanikal
pompa, pipa, dan aksesoris, katup (valve), diesel, dan lain-lain.
g. Peralatan elektrikal
generator, motor listrik, panel listrik, dan perlengkapannya.
h. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
jdih.pu.go.id
- 418 –
i. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
j. Manhole
lubang/bukaan di bak atau saluran air sebagai jalan masuk
manusia ketika melakukan pengoperasian, pengecekan, dan
pemeliharaan.
k. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan, alat atau media.
l. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Kualitas Air Minum menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
jdih.pu.go.id
- 419 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a) Lingkungan
membersihkan lingkungan di sekitar reservoir dari
tanaman liar, sampah, sisa bahan kimia, dan
kotoran/material-material lainnya yang mengotori
lingkungan reservoir.
jdih.pu.go.id
- 420 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan
prasarana; dan
2) menyusun laporan perbaikan kerusakan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kebersihan Lingkungan dan
Bangunan;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kerusakan Bangunan dan
Peralatan ME;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur;
f. IK Pengurasan Reservoir;
g. IK Pengecatan;
h. IK Kalibrasi/Tera Ulang Alat Ukur;
i. IK Kebersihan Lingkungan dan Bangunan;
j. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana;
k. IK Pembuatan Laporan;
l. IK K3L APD;
m. IK K3L APAR;
n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga;
o. Laporan Tingkat Kerusakan;
p. Laporan Rekomendasi;
q. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
r. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 421 –
UNIT SPAM:
LOGO dan KOP
DISTRIBUSI
NO. POS JUDUL POS REVISI KE:
PP Pemeliharaan Reservoir HALAMAN:
Mulai
2) Staf
Pemeliharaan Berkala: d. FM Pemeliharaan
Reservoir dan Bangunan Penunjang Kerusakan Bangunan
6. memeriksa dan memperbaiki konstruksi IPA/Staf Yang
Bangunan
reservoir, bangunan rumah pompa dan Terkait
genset dari kerusakan fisik seperti dan Peralatan 3) Pelaksana
retak/bocor; ME Pemeliharaan
7. mengecat reservoir, bangunan rumah e. IK Mekanikal
pompa dan genset berikut sarana Trandist/
penunjang dan aksesorisnya; Pemeliharaan
Pelaksana
8. memeriksa kondisi fisik bak katup, tutup Katup
yang Terkait
manhole/bak, trust block dan bangunan f. IK 4) Pelaksana
penunjang lainnya; dan Pemeliharaan Pemeliharaan
9. menguras reservoir dan membersihkan
Alat – Alat Elektrikal
screener serta melakukan sterilisasi setelah
Ukur Trandist
pengurasan.
g. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 422 –
A h. FI Kondisi 5) Staf
Kerusakan Pemeliharaan
i. Bangunan Bangunan
Mengecek adanya kerusakan sarana dan Peralatan IPA/Staf Yang
dan prasarana: Terkait
ME 6) Pelaksana
j. IK K3L APD Pemeliharaan
k. POS Mekanikal
Kerjasama Trandist
Pemeliharaan 7) Pelaksana
Pemeliharaan
dengan pihak Elektrikal
Ada ketiga Trandist
kerusakan Ya 8) Pihak Ketiga
sarana
dan
prasarana
?
Identifikasi Tingkat
Kerusakan Sarana dan
Prasarana:
10. mengidentifikasi
kerusakan-kerusakan
yang ada pada bangunan
reservoir dan
Tidak perlengkapannya, sarana
penunjang seperti rumah
pompa, genset, peralatan
ME serta instrumentasi
dan lain - lain.
B C
jdih.pu.go.id
- 423 –
B C
Tidak
l. Laporan Tingkat
9) Staf
Kerjasama dengan Kerusakan Pemeliharaan
Pihak Ketiga m. FI Permintaan Bangunan
Barang IPA/Staf yang
n. IK Perbaikan Terkait
Ya 10) Pelaksana
Sarana dan
Pemeliharaan
Prasarana Mekanikal
o. IK K3L APD Trandist
Perbaikan p. POS Kerjasama 11) Pelaksana
Perbaikan Kerusakan Sarana dan Pemeliharaan
Sendiri? Pemeliharaan
Prasarana: Elektrikal
13. memperbaiki kerusakan dengan pihak
Trandist
tanpa penggantian peralatan ketiga 12) Pihak
atau suku cadang; dan Ketiga
14. memperbaiki kerusakan
dengan penggantian
peralatan atau suku cadang.
q. Laporan Hasil 13) Staf
Pencatatan dan Pemeliharaan
Pemeliharaan Bangunan
Sarana dan IPA/Staf yang
Terkait
Prasarana 14) Pelaksana
r. Laporan Pemeliharaan
Kerusakan Mekanikal
Sarana dan Trandist
Prasarana 15) Pelaksana
Pemeliharaan
Pelaporan : s. IK Pembuatan Elektrikal
15. menyusun laporan hasil Laporan Trandist
pemeliharaan sarana dan prasarana; t. IK K3L APAR
dan u. K3L APD
16. menyusun laporan perbaikan
kerusakan.
Selesai
jdih.pu.go.id
- 424 –
Keterangan :
jdih.pu.go.id
- 425 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 426 –
1. Tujuan
Untuk memudahkan pengelolaan jaringan distribusi dalam
pengaturan dan pengawasan pada area tertentu.
2. Ruang Lingkup
Kegiatan pengoperasian sistem zona yang meliputi:
a. mempersiapkan dengan memeriksa alat ukur yang terpasang
pada jaringan pipa distribusi, accessories perpipaan dan
bangunan penunjangnya;
b. melaksanakan kegiatan dengan memeriksa kondisi aliran dan
tekanan, membaca, dan mencatat aliran pada meter zone/
district meter area (DMA);
c. melakukan pengawasan dengan memantau kondisi aliran dan
tekanan air pada zona distribusi, data fluktuasi pemakaian air
dan perkembangan kehilangan air (NRW); dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
b. Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum
rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau
seluruh unit SPAM yang bertujuan untuk menjalankan,
mengamati, dan menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan
secara berkesinambungan.
c. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
dari reservoir ke pelanggan atau konsumen.
d. Jaringan pipa distribusi
ruas pipa pembawa air dari bak penampung reservoir sampai
unit pelayanan.
e. Zona distribusi
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang
dibatasi oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
f. District Meter Area (DMA)
suatu area pelayanan tertentu dari jaringan distribusi yang
dapat diisolasi baik dengan pemasangan katup atau pemutusan
tetap yang dilengkapi dengan meter distrik pada pipa inlet ke
zona.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
jdih.pu.go.id
- 427 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memeriksa alat ukur tekanan & aliran yang terpasang pada
jaringan pipa distribusi seperti manometer, flowmeter;
2) memeriksa fasilitas pengoperasian perpipaan berikut
bangunan penunjangnya seperti katup; dan
3) menyiapakan peralatan yang diperlukan untuk
jdih.pu.go.id
- 428 –
c. Pemantauan Zona
Tahap pemantauan zona meliputi:
a. memantau kondisi aliran dan tekanan air pada zona
distribusi;
b. memantau data fluktuasi pemakaian air yang terbaca pada
meter zona (DMA); dan
c. memantau perkembangan kehilangan air (NRW).
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan hasil kegiatan
pengoperasian sistem zona.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit/Aliran Air Zona;
b. Formulir Isian (FI) tentang Data Pembacaan Meter Air;
c. IK Pengoperasian Meter Air;
d. IK Pengoperasian Alat Ukur Tekanan;
e. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air;
f. IK Pengoperasian Katup Zona;
g. IK Pembuatan Laporan;
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR; dan
j. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal.
jdih.pu.go.id
- 429 –
Mulai a. IK 1) Pelaksana
Pengoperasian Sistem
Alat Ukur Pengaliran/
Tahap Persiapan : Tekanan Pelaksana
1. memeriksa alat ukur tekanan & b. IK yang
aliran yang terpasang pada jaringan Pengoperasian Terkait
pipa distribusi seperti manometer, Meter Air
flowmeter; c. IK K3L APD
2. memeriksa fasilitas pengoperasian d. POS
perpipaan berikut bangunan Pengoperasian
penunjangnya seperti katup; dan Mekanikal dan
3. menyiapakan peralatan yang Elektrikal
diperlukan untuk pengoperasian
sistem zona.
e. FI Data 2) Pelaksana
Pengoperasian Jaringan Pipa Zona: Pembacaan Sistem
4. memeriksa kondisi aliran dan Meter Air Pengaliran/
tekanan pada jaringan pipa melalui f. IK Pembacaan Pelaksana
alat ukur yg tersedia dan/atau pada Alat Ukur yang
aliran di pelanggan; Terkait
Aliran dan
5. membaca dan mencatat aliran pada Tekanan Air
meter zone/district meter area (DMA); g. IK
dan Pengoperasian
6. mengatur bukaan katup untuk Katup Zona
mengatur aliran zona distribusi atau h. IK K3L APD
jika sewaktu-waktu dilakukan isolasi
area/ blocking area.
jdih.pu.go.id
- 430 –
A i. FM Debit/Aliran 3) Supervisor
Air Zona Pengaliran
j. IK dan
Pengoperasian Pemelihara
Pemantauan Zona : an
Katup
7. memantau kondisi aliran dan Jaringan
k. IK K3L APD 4) Pelaksana
tekanan air pada zona distribusi;
l. POS Sistem
8. memantau data fluktuasi pemakaian
Penanganan Pengaliran/
air yang terbaca pada meter zona
Kebocoran Air Pelaksana
(DMA); dan yang
9. memantau perkembangan kehilangan Terkait
air (NRW).
5) Supervisor
Pelaporan : m. IK Pembuatan
Pengaliran
10. membuat laporan hasil kegiatan Laporan dan
pengoperasian sistem zona. n. IK K3L APAR Pemelihara
an
Jaringan
6) Pelaksana
Selesai Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang
Terkait
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 431 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
Keterangan :
Sistem Zona merupakan bagian dari Unit Distribusi dalam Sistem Penyediaan
Air Minum
jdih.pu.go.id
- 432 –
1. Tujuan
Memelihara sarana dan prasarana pada sistem zona untuk tetap
beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
sehingga kinerja operasi sistem zona berjalan sebagaimana
mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan sistem zona meliputi:
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana sistem zona dan
lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana sistem zona;
c. melakukan Identifikasi kerusakan dan memperbaiki kerusakan
sarana dan prasarana sistem zona; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit distribusi
sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir pipa
transmisi air minum sampai unit pelayanan.
c. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum
dari reservoir ke pelanggan atau konsumen.
e. Zona distribusi
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang
dibatasi oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
jdih.pu.go.id
- 433 –
g. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
h. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
i. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
j. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan, alat atau media.
k. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 434 –
6. Uraian Prosedur
a. Pipa distribusi air minum dalam zona
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a) memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur
tekanan air (manometer) yang terpasang pada pipa
distribusi;
b) memeriksa kondisi perpipaan, katup dan
aksesorisnya dari kebocoran dan pengkaratan;
c) membersihkan alat-alat ukur dari kotoran-kotoran,
sampah, timbunan tanah, dan lain-lain agar mudah
dibaca;
d) memeriksa jalur distribusi air minum, apakah ada
kebocoran/kerusakan;
e) membersihkan pipa yang terbuka (tidak tertanam)
dari sampah-sampah, puing-puing bangunan serta
tumbuhan liar yang dapat mengganggu; dan
f) memeriksa apakah ada rembesan-rembesan air dan
retakan pada bangunan air tanda ada kebocoran.
2) Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
a) mengganti dan mengencangkan gasket, mur atau
baut pada sistem perpipaan bila diperlukan; dan
b) melakukan pengecatan pada pipa besi/baja (logam)
dan struktur besi/baja lainnya yang tidak tertanam
agar tidak cepat mengalami pengkaratan& kerusakan
seperti pada jembatan pipa.
jdih.pu.go.id
- 435 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pemeliharaan
sistem zona.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa Transmisi dan
Distribusi serta Aksesorisnya;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang;
d. IK Pemeliharaan Katup;
e. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur;
f. IK Pemeliharaan Bak Katup;
g. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/Baja;
h. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor;
i. IK Pembuatan Laporan;
j. IK K3L APAR;
k. IK K3L APD;
l. POS Pengoperasian Pipa Transmsisi dan Distribusi;
m. POS Pemeliharaan Pipa Transmisi dan Distribusi; dan
n. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga.
jdih.pu.go.id
- 436 –
Mulai
jdih.pu.go.id
- 437 –
A
g. IK
Pemeliharaan Bangunan Penunjang (Bak Pemeliharaan
2) Pelaksana
Katup, Trustblock, dan lain-lain): Bak Katup
Pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin, meliputi: h. IK
Jaringan/
9. memeriksa kondisi fisik bak katup, Pemeliharaan
Pelaksana
tutup manhole/bak, trust block, dan Alat-Alat
yang Terkait
bangunan penunjang lainnya. Ukur
i. IK
Pemeliharaan Berkala, meliputi: Pengecatan
10. mengecat bak katup, trust block, Bangunan
manhole dan bangunan penunjang Sipil dan
lainnya secara berkala; Besi/ Baja
11. membersihkan bak katup, trustblock j. IK K3L APAR
dari kotoran dan timbunan sampah k. IK K3L APD
serta akar tumbuh-tumbuhan; dan
12. mengecat ulang bangunan-bangunan
air yang ada pada unit distribusi.
3) Pelaksana
l. FI Laporan
Ya Pemeliharaan
Ada Kerusakan
Jaringan/
kerusakan m. IK
Pelaksana
sarana dan Pemeliharaan
yang Terkait
prasarana? Tangki
Hydrophor
Identifikasi Kerusakan n. IK
Sarana dan Prasarana : Pemeliharaan
13. mengidentifikasi setiap Alat-Alat
kerusakan pada pipa Ukur
distribusi dalam zona o. IK
beserta fitting, aksesoris, Pemeliharaan
dan bangunan Katup
Tidak penunjangnya seperti p. IK K3L APAR
jembatan pipa, karena q. IK K3L APD
berbagai akibat seperti
terkena alat berat,
gempa, tanah longsor,
faktor usia dan faktor
lainnya; dan
14. melakukan analisis
tingkat kerusakan.
B C
jdih.pu.go.id
- 438 –
B C
4) Pelaksana
Rencana Tindak atas r. FI Permintaan
Pemeliharaan
kerusakan yang terjadi : Barang
Jaringan/
15. memperbaiki/mengganti s. IK K3L APAR
Pelaksana
kerusakan sarana dan t. IK K3L APD
yang Terkait
prasarana oleh u. POS
tenaga/staf yang ada; Kerjasama
dan Pemeliharaan
16. memperbaiki/mengganti dengan Pihak
kerusakan sarana dan Ketiga
prasarana oleh pihak
ketiga.
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 439 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 440 –
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran
kebakaran.
d. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
e. Sambungan rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah-rumah biasanya berupa sambungan pipa-pipa distribusi
air melalui meter air dan instalasi pipanya didalam rumah.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Meneteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
jdih.pu.go.id
- 441 –
jdih.pu.go.id
- 442 –
pemakaian air;
2) memeriksa kelengkapan hidran umum sebelum
dioperasikan seperti meter air dan kran air; dan
3) memastikan air dalam tangki sudah terisi penuh atau
minimal ¾ isi, jika hidran umum dilengkapi dengan tangki
penampungan air/ reservoir.
b. Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi:
1) memeriksa dan memastikan apakah meter air dan aliran
berjalan dengan baik ;
2) mengatur bukaan katup/kran yang dipasang pada hidran
umum; dan
3) membaca dan mencatat volume pemakaian air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air;
c. Formulir Isian (FI) tentang Pembacaan dan Pencatatan Meter
Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang daftar pengguna/penanggung jawab
HU;
e. Formulir Isian (FI) tentang daftar pengguna/penanggung jawab
HU;
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan
Pelaksanaan Pengoperasian Hidran Umum;
g. POS Pemeliharaan Hidran Umum;
h. IK Pengoperasian Katup;
i. IK Pembuatan Laporan;
j. IK K3L APAR; dan
k. IK K3L APD.
jdih.pu.go.id
- 443 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
1) Pelaksana
Tahap Persiapan : a. FI daftar
Sistem
1. melakukan koordinasi dengan pengguna/
Pengaliran/
penanggung jawab hidran umum atau penanggung
Pelaksana
pemilik rekening air hidran umum jawab HU
yang Terkait
terkait dengan alokasi, pemakaian, b. IK K3L APD
2) Staf
dan pembayaran rekening pemakaian Administrasi
air; dan Meter Air
2. memeriksa kelengkapan hidran umum
sebelum dioperasikan seperti meter
air dan kran air.
c. IK 3) Pelaksana
Pengoperasian Sistem
HU Katup Pengaliran/
dilengkapi Ya Pelaksana
d. IK K3L APD
Tangki yang Terkait
Air?
A B
jdih.pu.go.id
- 444 –
i. FI daftar 6) Pelaksana
Pengawasan Pengoperasian Hidran
pengguna/ Sistem
Umum:
penanggung Pengaliran/
7. memantau penggunaan air di hidran Pelaksana
jawab HU
umum; dan yang Terkait
j. FM Meter Air
8. melakukan pemeriksaan kualitas air 7) Staf Analisis
k. POS
ke laboratorium, bila kualitas kurang Penggunaan
Pemeliharaan
baik lakukan pengurasan sesuai Air
Hidran Umum
dengan POS Pemeliharaan Hidran
l. IK K3L APD
Umum.
m. IK K3L APAR 8) Pelaksana
Sistem
Pengaliran/
Pelaksana
yang Terkait
9) Staf
Pencatat
Meter Air
Pelaporan:
9. mencatat dan membuat laporan
pengoperasian dan pemakaian air
melalui hidran umum.
n. FI Laporan Hasil
Pencatatan
Pelaksanaan
Pengoperasian
Selesai Hidran Umum
o. IK Pembuatan
Laporan
p. IK K3L APAR
jdih.pu.go.id
- 445 –
Keterangan :
jdih.pu.go.id
- 446 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 447 –
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
d. Reservoir
tempat penyimpanan air untuk sementara sebelum
didistribusikan kepada pelanggan atau konsumen.
g. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
jdih.pu.go.id
- 448 –
h. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
i. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
j. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan, alat atau media.
k. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 449 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a) membersihkan lokasi hidran umum dari rumput,
sampah, puing dan kotoran lainnya yang ada di
sekitar hidran;
b) memeriksa kelengkapan bagian hidran umum seperti
meter air, perpipaan, katup, manometer dan kran-
kran air; dan
c) memeriksa kualitas air dalam tangki hidran umum
apabila kualitas air berubah segera melakukan
pengurasan.
jdih.pu.go.id
- 450 –
d. Pelaporan
Tahapan pelaporan, meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan hidran umum; dan
2) membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan, meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi dan Kerusakan/Kebocoran
Hidran Umum;
b. Formulir Isian (FI) tentang Kelengkapan Bagian Hidran Umum;
c. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Meter Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Manometer;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
f. Furmulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang;
g. Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Katup;
h. Instruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Alat-Alat Ukur;
i. Instruksi Kerja (IK) Pembuatan Laporan;
j. Instruksi Kerja (IK) K3L APD;
k. Instruksi Kerja (IK) K3L APAR;
l. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga;
m. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana; dan
n. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 451 –
B
Tidak
A
jdih.pu.go.id
- 452 –
A B
o. FI Laporan 4) Pelaksana
Kerusakan Pemeliharaan
Identifikasi kerusakan sarana dan p. IK Jaringan/
prasarana : Pemeliharaan
8. mengidentifikasi kerusakan Pelaksana
Alat-Alat Ukur
pada bangunan hidran umum, q. IK yang Terkait
perlengkapan serta bangunan Pemeliharaan
penunjangnya; Katup
9. mengidentifikasi keretakan pada r. IK K3L APAR
pondasi dan lantai dasar hidran; s. IK K3L APD
10. mengidentifikasi kebocoran pada
sistem perpipaan dan
aksesorisnya.
Tidak
Perbaikan
sendiri?
Kerjasama dengan
Ya
Pihak Ketiga
C
D
jdih.pu.go.id
- 453 –
C D x. IK Pembuatan 6) Pelaksana
Laporan
y. Laporan Hasil
Rehabilitasi/
Pencatatan dan Pemeliharaan
Pelaporan : Pemeliharaan Meter Air/
Sarana Dan Pelaksana
19. membuat laporan pemeliharaan Prasarana
hidran umum; Lain yang
z. Laporan
20. membuat laporan kerusakan dan Kerusakan Sarana Terkait
perbaikannya. dan Prasarana
aa. IK K3L APAR
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 454 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
1.
jdih.pu.go.id
- 455 –
1. Tujuan
Untuk membantu dinas kebakaran/ instansi lain yang berwenang
dalam menyediakan air dalam mengatasi kebakaran yang terjadi
dalam suatu wilayah.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian hidran kebakaran meliputi:
a. mempersiapkan kegiatan dengan memeriksa fungsi hidran
kebakaran, memeriksa dan membaca posisi/ stand meter air
serta sisa tekanan air yang ada di manometer hidran
kebakaran;
b. melaksanakan kegiatan pengoperasian hidran kebakaran
dengan membuka dan menutup tutup manhole serta katup
hidran kebakaran, mencatat besarnya pemakaian air yang telah
digunakan serta melengkapi perangkat keamanan pada hidran
kebakaran;
c. melakukan pengawasan terhadap frekkuensi pemakaian,
dampak aliran air disekitar hidran kebakaran dan informasi
perletakan hidran kebakaran untuk kebutuhan instansi terkait;
dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Sisa tekanan
tekanan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa
yang merupakan selisih antara Hydraulic Grade Line (HGL)
dengan ketinggian atau elevasi dari lokasi pipa yang
bersangkutan.
d. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atautanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 456 –
kebakaran.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
e. Standar Nasional Indonesia Nomor 03-6382-2000 tentang
Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah.
jdih.pu.go.id
- 457 –
pakaian kantornya.
5) Rain Coat atau Jas Hujan berfungsi melindungi dari
percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan
atau sedang mencuci alat)
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) memeriksa fungsi hidran kebakaran yang ada secara
periodik;
2) memeriksa dan membaca posisi/ stand meter air di hidran
kebakaran sebelum dipergunakan oleh instansi yang
berwenang dalam mengatasi kebakaran;
3) memeriksa dan membaca sisa tekanan air yang ada di
manometer hidran kebakaran.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) memantau dan mengontrol frekuensi pemakaian air di
setiap hidran kebakaran;
2) memantau dampak pemakaian hidran kebakaran terhadap
pengaliran di distribusi;
3) menginformasikan posisi/ letak hidran kebakaran berikut
gambar peta lokasinya, serta kondisi dari masing-masing
hidran yang ada kepada dinas pemadam kebakaran dan
bagian terkait lainnya.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) mencatat hasil pemakaian air untuk kebutuhan
pemadaman kebakaran; dan
2) membuat laporan hasil pengoperasian hidran kebakaran.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Frekuensi Pemakaian Air di
Hidran Kebakaran;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Meter Air;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tekanan Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang Pemeriksaan Kondisi Hidran
Kebakaran;
e. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Pelengkapan
Kerja;
jdih.pu.go.id
- 458 –
jdih.pu.go.id
- 459 –
jdih.pu.go.id
- 460 –
A
k. FM Frekuensi 3) Pelaksana
Pemakaian Air di Sistem
Hidran
Pengawasan pengoperasian Pengaliran/
Kebakaran
hidrankebakaran l. FM tentang Meter Pelaksana
9. memantau dan mengontrol Air yang
frekuensi pemakaian air di setiap m. FM tentang Terkait
hidran kebakaran; Tekanan Air 4) Staf
n. IK K3L APD
10. memantau dampak pemakaian Analisis
o. Gambar Peta
hidran kebakaran terhadap posisi/ Letak Penggunaan
pengaliran didistribusi; Hidran Air
11. menginformasikan posisi/letak Kebakaran pada
hidran kebakaran berikut gambar Jaringan Pipa
Distribusi
peta lokasinya, serta kondisi dari
masing-masing hidran yang ada
kepada dinas pemadam kebakaran
dan bagian terkait lainnya.
p. FI Laporan Hasil
Pencatatan 5) Pelaksana
Pelaporan :
12. mencatat hasil pemakaian air Pelaksanaan Sistem
Pengoperasian Pengaliran/
untuk kebutuhan pemadaman
Hidran Kebakaran Pelaksana
kebakaran; q. IK Pembuatan
13. membuat laporan hasil yang
Laporan
pengoperasian hidran kebakaran. r. Laporan Terkait
Pemakaian Air di
Hidran Kebakaran
s. IK K3L APAR
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 461 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 462 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan hidran kebakaran meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana hidran
kebakaran dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana hidran
kebakaran;
c. melakukan identifikasi kerusakan dan perbaikan kerusakan
sarana dan prasarana hidran kebakaran; dan
d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
b. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
d. Sisa tekanan
tekanan air yang ada atau tersisa di suatu lokasi jalur pipa
yang merupakan selisih antara hydraulic grade line (HGL)
dengan ketinggian atau elevasi dari lokasi pipa yang
bersangkutan.
g. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
jdih.pu.go.id
- 463 –
h. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
i. Rehabilitasi
perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar
dapat berfungsi secara normal kembali.
j. Sarana
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan, alat atau media.
k. Prasarana
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek
dan sebagainya).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
e. Standar Nasional Indonesia Nomor 03-6382-2000 tentang
Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah.
jdih.pu.go.id
- 464 –
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan
1) Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
a) membersihkan lokasi hidran kebakaran dari rumput,
sampah, puing dan kotoran lainnya yang ada di
sekitar hidran;
b) memeriksa keretakan pada pondasi dan lantai dasar
bangunan penunjang hidran;
c) memeriksa kelengkapan bagian hidran kebakaran;
d) memeriksa perangkat keamanan hidran kebakaran;
dan
e) memeriksa kebocoran di pipa penghubung hidran,
badan hidran, kepala hidran dan dan katup hidran.
jdih.pu.go.id
- 465 –
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi:
1) membuat laporan pemeliharaan hidran kebakaran; dan
2) membuat laporan kerusakan/ kehilangan dan
perbaikannya.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi dan Kerusakan/ Kebocoran
Hidran Kebakaran;
b. Formulir Isian (FI) tentang Kelengkapan Bagian Hidran
Kebakaran;
c. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Meter Air;
d. Formulir Isian (FI) tentang Kondisi Manometer;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
f. IK Pemeliharaan Katup;
g. IK Pembuatan Laporan;
h. IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur;
i. IK K3L APD;
j. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga; dan
k. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 466 –
Mulai a. FI tentang
Kondisi dan 1) Pelaksana
Kerusakan/ Rehabilitasi/
Pemeliharaan rutin:
Kebocoran Pemeliharaan
1. membersihkan lokasi hidran kebakaran
dari rumput, sampah, puing dan kotoran Hidran Meter Air/
lainnya yang ada di sekitar hidran; Kebakaran Pelaksana
2. memeriksa keretakan pada pondasi dan b. FI Kelengkapan Lain yang
lantai dasar bangunan penunjang Terkait
Bagian Hidran
hidran;
3. memeriksa kelengkapan bagian hidran Kebakaran
kebakaran; c. FI Kondisi Meter
4. memeriksa perangkat keamanan hidran Air
kebakaran; d. FI Kondisi
5. memeriksa kebocoran di pipa Manometer
penghubung hidran, badan hidran, e. IK K3L APD
kepala hidran dan dan katup hidran.
f. FI tentang Kondisi
dan Kerusakan/ 2) Pelaksana
Pemeliharaan berkala: Kebocoran Hidran Rehabilitasi/
6. melakukan pengecatan hidran Kebakaran Pemeliharaan
kebakaran; g. FI Laporan Meter Air/
7. mengganti kelengkapan hidran Kerusakan Pelaksana
kebakaran yang rusak/ tidak berfungsi. Lain yang
h. IK Pemeliharaan
Katup Terkait
i. IK K3L APD
jdih.pu.go.id
- 467 –
A B
n. FI Laporan 4) Pelaksana
Identifikasi kerusakan sarana dan
Kerusakan Rehabilitasi/
prasarana :
o. IK Pemeliharaan
8. mengidentifikasi kerusakan-
Pemeliharaan Meter Air/
kerusakan yang ada pada
Alat-Alat Ukur Pelaksana
bangunan hidran kebakaran dan
p. IK Lain yang
perlengkapannya serta
Pemeliharaan Terkait
sarana/bangunan penunjangnya;
Katup 5) Pihak Ketiga
9. memeriksa keretakan pada
q. IK K3L APAR
pondasi dan lantai dasar
r. IK K3L APD
bangunan penunjang hidran
s. POS Kerjasama
10. memperbaiki/mengganti;
Pemeliharaan
kebocoran di pipa hidran, katup
dengan Pihak
hidran, kepala hidran dan
Ketiga
perlengkapannya.
Tidak
Perbaikan
sendiri?
Kerjasama dengan
pihak ketiga Ya
C D
jdih.pu.go.id
- 468 –
C D w. FI tentang 8) Pelaksana
Kondisi dan Rehabilitasi/
Kerusakan/ Pemeliharaan
Kebocoran Meter Air/
Pelaporan :
15. mencatat hasil pemeliharaan hidran Hidran Pelaksana
Kebakaran Lain yang
kebakaran berikut kerusakan dan
perbaikannya; x. FI Laporan Terkait
16. membuat laporan pemeliharaan Kerusakan
y. IK Pembuatan
hidran kebakaran;
17. membuat laporan kerusakan/ Laporan
z. Laporan hasil
kehilangan.
pencatatan
dan
pemeliharaan
sarana dan
Selesai
prasarana
aa. Laporan
kerusakan
sarana dan
prasarana
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 469 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 470 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengiriman dengan tangki air meliputi :
a. menerima pengaduan pelanggan adanya gangguan pengaliran,
dan/atau laporan permintaan air akibat adanya bencana
dan/atau daerah-daerah yang belum terlayani oleh sistem
perpipaan;
b. memverifikasi pengaduan dan/atau pengajuan/permohonan
pasokan serta menyiapkan persyaratan dan kebutuhan untuk
mensuplai/ memasok air minum melalui mobil tangki;
c. melaksanakan pengecekan permohonan pasokan air melalui
mobil/ tangki air, penjadwalan pengiriman, penerimaan berkas
pengajuan pengiriman/delivery order dan berita acara
pengiriman air serta pengiriman mobil/ tangki air; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari pengelola air minum.
d. Mobil tangki
mobil tangki untuk mengangkut air bersih dari bak penampung
air ke terminal air.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan degan prosedur ini adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga dan Transmigrasi Nomor
jdih.pu.go.id
- 471 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi :
1) mengecek jadwal pengiriman rutin dengan mobil tangki;
2) menerima laporan adanya bencana dan/atau pengaduan
pelanggan adanya gangguan pengaliran;
3) mencatat setiap pengaduan/permohonan yang meliputi
nomor id pelanggan (jika pelanggan), nama, alamat nomor
telepon pelapor;
4) memverifikasi pengaduan dan/atau
pengajuan/permohonan pasokan apakah sesuai dengan
kriteria dan ketentuan yang ditetapkan perusahaan; dan
5) menyiapkan persyaratan dan kebutuhan untuk
jdih.pu.go.id
- 472 –
c. Penjadwalan pengiriman
Tahap penjadwalan meliputi :
1) membuat jadwal pengiriman, delivery order dan berita
acara penyerahan/pengiriman air; dan
2) mencatat volume air yang dikirim melalui mobil tangki.
g. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan permohonan dan
pengiriman mobil/tangki air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi :
a. Formulir Isian (FI) tentang Bukti Pengaduan Pelanggan/FI
Bukti Pengajuan Pasokan Air;
b. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Permohonan Mobil/Tangki
Air;
c. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Pengaduan;
d. Formulir Isian (FI) tentang Jadwal Pengiriman;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Pengajuan Pengiriman
dengan Tangki Air;
f. Formulir Isian (FI) tentang Berita Acara Pengiriman Air;
g. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Rekapitulasi Delivery
Order;
h. IK Pengisian Air ke Mobil Tangki dari Lokasi Air Curah;
i. IK K3L APAR;
j. IK Pembuatan Laporan;
k. POS Pengawasan Kualitas Air; dan
l. Surat Pengajuan Pengiriman melalui Mobil/Tangki Air.
jdih.pu.go.id
- 473 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
a. FI Bukti
Persiapan : Pengaduan 1) Staf
1. mengecek jadwal pengiriman rutin Pelanggan/ FI Pengaduan
dengan mobil tangki; Bukti Pengajuan Pelanggan/
Pasokan Air Staf yang
2. menerima laporan adanya bencana
b. FI Daftar Terkait
dan/atau pengaduan pelanggan Permohonan
adanya gangguan pengaliran; Mobil/ Tangki
3. mencatat setiap Air
pengaduan/permohonan yang meliputi c. IK K3L APAR
nomor ID pelanggan (jika pelanggan), d. Surat Pengajuan
nama, alamat nomor telepon pelapor; Pengiriman
mMelalui Mobil/
4. memverifikasi pengaduan dan/atau Tangki Air
pengajuan/permohonan pasokan
apakah sesuai dengan kriteria dan
ketentuan yang ditetapkan
perusahaan;
5. menyiapkan persyaratan dan
kebutuhan untuk
mensuplai/memasok air minum
melalui mobil tangki untuk diserahkan
kepada petugas pengiriman.
2) Staf
Pengecekan permohonan pasokan air e. FI Bukti
Pengaduan Pengaduan
melalui mobil/tangki air :
Pelanggan/ FI Pelanggan/
6. menerima surat pengajuan
Bukti Pengajuan Staf yang
pengiriman melalui tangki air dan
Pasokan Air Terkait
menyampaikan kepada pengelola f. FI Daftar
tangki air untuk dilaksanakan. Permohonan
Mobil/ Tangki
Air
g. IK K3L APAR
jdih.pu.go.id
- 474 –
A h. FI Daftar
Pengaduan
3) Staf
i. FI Fadwal
Penjadwalan pengiriman : Pengaduan
Pengiriman
7. membuat jadwal pengiriman, delivery Pelanggan/
j. FI Daftar
order dan berita acara Staf yang
Permohonan
penyerahan/pengiriman air; Mobil/ Tangki Air Terkait
8. mencatat volume air yang akan k. IK K3L APAR 4) Staf Analis
dikirim melalui mobil tangki. Penggunaan
Air
l. FI Bukti 5) Staf
Pengaduan Pengaduan
Jadwal Pelanggan/ FI Pelanggan/
Tidak Bukti Staf yang
pengiriman
Pengajuan Terkait
dapat Pasokan Air
dipenuhi? m. FI Daftar
Permohonan
Mobil/ Tangki
Air
Pemasukan dalam daftar n. IK Pengisian
tunggu/waiting list : Air ke Mobil
Ya
9. menunda pengiriman Tangki dari
air dengan mobil Lokasi Air
tangki. Curah
o. IK K3L APAR
jdih.pu.go.id
- 475 –
B p. FI Laporan 6) Staf
Pengajuan Pengaduan
Pengiriman Pelanggan/
Pengirimanan mobil/tangki air : dengan Tangki Staf yang
11. menandatangani surat pengajuan Air Terkait
pengiriman melalui tangki air dan q. FI Berita Acara
menyampaikan kepada direksi yang Pengiriman Air
ditembuskan kepada pengelola r. IK K3L APAR
tangki air; s. IK K3L APD
12. mengecek kualitas air dari mobil t. POS
tangki.; Pengawasan
13. mengirim mobil tangki ke lokasi Kualitas Air di
tujuan. Unit
Pelayanan
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 476 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 477 –
1. Tujuan
Untuk mengetahui dan mencatat jumlah/volume pemakaian air yang
dipakai/digunakan oleh pelanggan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pembacaan meter air pelanggan meliputi :
a. mempersiapkan kegiatan dengan melakukan registrasi petugas
pembacaan meter air, pembagian wilayah, rute bacaan,
kelengkapan data identitas pelanggan, menyiapkan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan;
b. melaksanakan pembacaan meter air dengan memeriksa dan
mencatat kondisi meter air, data bacaan/stand meter air serta
mengumpulkan data hasil pencatatan meter air konsumen;
c. mengawasi pembacaan meter air, pengisian dan pengecekan
input data pembacaan meter air serta analisis data pemakaian air
pelanggan;
d. menginput data pencatatan meter air pelanggan;
e. mengecek input data pembacaan meter; dan
f. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Sambungan langganan/rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah - rumah/pelanggan biasanya berupa sambungan pipa -
pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya
didalam rumah.
d. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari penyelenggara.
jdih.pu.go.id
- 478 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 479 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi :
1) melakukan registrasi petugas yang melaksanakan
pembacaan meter air ke pelanggan;
2) melakukan pembagian wilayah, rute bacaan, dan petugas
pembacaan meter air;
3) menyiapkan kelengkapan data identitas pelanggan yang
dibutuhkan seperti (nama, alamat dan lain - lain); dan
4) menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
untuk pembacaan meter air.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi :
1) Pembacaan meter air
a) melakukan mobilisasi tim pembaca meter air pelanggan;
b) memeriksa kondisi meter air;
c) mencatat/memfoto/merekam data bacaan/stand meter
pelanggan dalam Kartu Meter Pelanggan (KMP) dan
Daftar Stand Meter Pelanggan (DSMP) pada setiap
wilayah pelanggan;
d) menerima pengaduan pelanggan dan mencatat
pengadual penaggan tersebut pada formulir Bon
Permintaan Service (BPS) pelanggan; dan
e) mengumpulkan/mentransfer data hasil pencatatan
meter air konsumen (data collecting) dari masing-masing
petugas pencatat ke bagian-bagian terkait.
jdih.pu.go.id
- 480 –
c. Pelaporan
Tahapan pelaporan meliputi membuat laporan pembacaan dan
pencatatan meter air pelanggan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi :
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Daftar Personel Petugas
Pembaca Meter Air Pelanggan;
b. Formulir Isian (FI) tentang Kartu Meter Pelanggan (KMP);
c. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Stand Pembacaan Meter Air
jdih.pu.go.id
- 481 –
Pelanggan (DSMP);
d. Formulir Isian (FI) tentang Peralatan Dan Perlengkapan;
e. Formulir Isian (FI) tentang Bon Permintaan Service Pelanggan
(BPS);
f. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Pencatatan Hasil Pembacaan
Meter Air;
g. Formulir Isian (FI) tentang Perhitungan Pemakaian Air Pelanggan
< 10 m3/ bulan;
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR;
j. IK Pembuatan Laporan; dan
k. Peta Wilayah Pelayanan.
jdih.pu.go.id
- 482 –
Mulai 1) Staf
a. FI Kartu
Meter Pencatat
Persiapan : Pelanggan Meter Air/
1. melakukan registrasi petugas yang (KMP) Staf yang
b. FI Daftar Terkait
melaksanakan pembacaan meter air
Stand Meter 2) Staf
ke pelanggan; Pelanggan Administrasi
2. melakukan pembagian wilayah, rute (DSMP) Meter Air
bacaan, dan petugas pembacaan meter c. FI peralatan
air; dan
3. menyiapkan kelengkapan data perlengkapan
identitas pelanggan yang dibutuhkan d. IK K3L APAR
e. Peta Wilayah
seperti (nama, alamat dan lain - lain); Pelayanan
4. menyiapkan peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pembacaan meter air.
3) Staf
Pembacaan meter air : f. FI Kartu Meter Pencatat
5. melakukan mobilisasi tim pembaca meter Pelanggan (KMP)
air pelanggan; Meter Air/
g. FI Bon Staf yang
6. memeriksa kondisi meter air;
7. mencatat/memfoto/merekam data Permintaan Terkait
bacaan/ stand meter pelanggan dalam Service
Kartu Meter Pelanggan (KMP) dan Daftar Pelanggan (BPS)
Stand Meter Pelanggan (DSMP) pada
h. FI Daftar Stand
setiap wilayah pelanggan;
8. menerima pengaduan pelanggan dan Meter Pelanggan
mencatat pengadual penaggan tersebut (DSMP)
pada formulir Bon Permintaan Service i. IK K3L APAR
Pelanggan (BPS);
j. IK K3L APD
9. mengumpulkan/mentransfer data hasil
pencatatan meter air konsumen (data
collecting) dari masing-masing petugas
pencatat ke bagian-bagian terkait.
jdih.pu.go.id
- 483 –
4) Manajer
Pengawasan pembacaan meter air : k. FM Daftar Personel Hublang
1) melakukan pengecekan data hasil Petugas Pembaca
5) Supervisor
pencatatan petugas untuk Meter Air
mengidentifikasi bila ada penyimpangan; Pembaca
Pelanggan
2) mengecek/memonitor petugas pembaca Meter
l. IK K3L APAR
meter air sesuai ketentuan perusahaan;
3) merotasi secara periodik petugas m.Peta Wilayah
pembaca meter air dan pengawas. Pelayanan
8) Supervisor
r. FI Kartu Meter
Pembaca
Pelanggan
Ya Meter
Pemakaian (KMP)
9) Staf Analis
tidak s. FI Daftar Stand
Penggunaan
normal/ Meter Pelanggan
Air/ Staf
ekstrem ? (DSMP)
yang
t. FI Data
Terkait
Pemakaian Air <
Pengecekan Pemakaian 10 m3/ bulan
Air 0 - 10 m3/ bulan dan u. IK K3L APAR
Tidak Pemakaian Ekstrem:
9) mendata jumlah
pelanggan dengan
pemakaian air 0 – 10
m3/bulan dan
pemakaian ekstrem;
10) melakukan survey
pelanggan dengan
pemakaian < 10
m /bulan
3 dengan
pemakaian +/- 6
bulan.
jdih.pu.go.id
- 484 –
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 485 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 486 –
1. Tujuan
Untuk memelihara meter air pelanggan sehingga dapat berfungsi
normal dan akurat minimal selama umur teknisnya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan meter air pelanggan meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana meter air
pelanggan dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana meter air
pelanggan, melakukan penggantian meter air pelanggan yang
mengalami kerusakan; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Sambungan langganan/rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah - rumah/pelanggan biasanya berupa sambungan pipa -
pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya
didalam rumah.
d. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari pengelola air minum.
f. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
g. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
jdih.pu.go.id
- 487 –
suku cadang.
h. Kalibrasi
kegiatan menera ulang alat-alat ukur yang dilakukan di
lembaga/badan yang berwenang, agar kinerja alat ukur
tersebut berada pada kondisi yang sesuai dengan standar
operasi dan ketentuannya.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum .
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 488 –
b. Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi :
1) melakukan kalibrasi/tera ulang meter air secara berkala
untuk menjaga/mempertahankan akurasi meter air
dengan baik;
2) memberikan rekomendasi untuk mengganti meter air yang
sudah berumur antara 4 – 8 tahun tergantung kondisi
meter air yang ada;
3) memeriksa kondisi meter air yang diindikasikan rusak
meskipun masih belum mencapai umur teknisnya; dan
4) mengganti meter air pelanggan apabila meter air kurang
dari umur teknis mengalami kerusakan.
c. Pelaporan
Tahapan pelaporan meliputi :
1) menyusun laporan hasil pemeliharaan meter air berikut
catatan-catatan kerusakan dan perbaikannya; dan
2) membuat laporan kalibrasi/tera ulang dan penggantian
meter air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi :
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Meter Air;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
c. IK Pemeliharaan Meter Air;
d. IK Kalibrasi Meter Air;
e. IK Pembersihan Meter Air;
f. IK Perbaikan Meter Air;
g. IK Pembuatan Laporan;
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR;
j. POS Penggantian Meter air Pelanggan;
k. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Meter Air; dan
l. Laporan Kerusakan Meter Air.
jdih.pu.go.id
- 489 –
Mulai
2) Pelaksana
Pemeliharaan berkala : d. FM Kondisi Rehabilitasi dan
3. melakukan kalibrasi/tera ulang Meter Air Pemeliharaan
meter air secara berkala untuk e. IK Kalibrasi Meter Air/
menjaga/mempertahankan; Meter Air Pelaksana yang
akurasi meter air dengan baik f. IK K3L APD Terkait
4. memberikan rekomendasi untuk 3) Pelaksana
mengganti meter air yang sudah Kalibrasi/ Tera
berumur antara 4 – 8 tahun Meter Air
tergantung kondisi meter air
yang ada;
5. memeriksa kondisi meter air
yang diindikasikan rusak
meskipun masih belum
mencapai umur teknisnya;
6. mengganti meter air pelanggan
apabila meter air kurang dari
umur teknis mengalami
kerusakan.
jdih.pu.go.id
- 490 –
Pelaporan : m. FM Kondisi
6) Pelaksana
Rehabilitasi dan
8. menyusun laporan hasil Meter Air
Pemeliharaan
pemeliharaan meter air berikut n. FI Laporan Meter Air/
catatan-catatan kerusakan dan Kerusakan Pelaksana yang
perbaikannya; o. IK Pembuatan Terkait
9. membuat laporan kalibrasi/tera Laporan
ulang dan penggantian meter air. p. IK K3L APAR
q. Laporan Hasil
Pencatatan Dan
Pemeliharaan
Meter Air
r. Laporan
Selesai Kerusakan Meter
Air
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 491 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 492 –
1. Tujuan
Untuk menghubungkan dan mengalirkan air dari pipa
tersier/distribusi pembagi ke meter air sambungan rumah
pelanggan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa dinas/pipa pelayanan
meliputi:
a. mempersiapkan data-data/gambar dan peralatan serta
perlengkapan kerja;
b. melaksanakan pengoperasian pipa dinas melalui operasi buka/
utup ferule di clamp saddle;
c. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengoperasian pipa
dinas; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari pengelola air minum.
e. Sambungan langganan/rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah - rumah biasanya berupa sambungan pipa - pipa
distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya didalam
rumah.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
jdih.pu.go.id
- 493 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahapan persiapan meliputi :
1) memeriksa as built drawing dan peta pelayanan (GIS jika
ada) dimana lokasi pipa dinas terpasang yang akan
dioperasikan; dan
2) menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
untuk pengoperasian pipa dinas.
jdih.pu.go.id
- 494 –
b. Pengoperasian
Tahapan pengoperasian meliputi :
1) menyediakan tukang untuk menggali tanah dimana lokasi
sambungan/ koneksi antara pipa dinas dengan pipa tersier
berada;
2) membuka/ menutup ferule di lokasi clamp saddle agar air
mengalir menuju sambungan rumah melalui meter air
pelanggan atau dimatikan jika ada perbaikan/penggantian
pipa dinas atau pemutusam sambungan; dan
3) membiarkan posisi ferule tetap terbuka selama beroperasi,
agar air tetap mengalir ke pipa dinas sambungan rumah
pelanggan, kecuali dilakukan pemutusan sambungan
rumah.
c. Pengawasan
Tahapan pengawasan meliputi :
1) mengawasi pekerjaan penggalian hingga penutupan
kembali untuk mengoperasikan buka/tutup ferule; dan
2) mengawasi aliran air ke sambungan rumah pelanggan.
d. Pelaporan
Tahapan pelaporan meliputi :
1) mencatat hasil kegiatan pengoperasian pipa dinas; dan
2) membuat laporan hasil pengoperasian pipa dinas.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi :
a. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan
Pelaksanaan Pengoperasian Pipa Dinas;
b. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Perlengkapan
Kerja;
c. IK Pembuatan Laporan;
d. IK K3L APD;
e. IK K3L APAR; dan
f. As Built Drawing.
jdih.pu.go.id
- 495 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai 1) Pelaksana
a. FI Daftar
Peralatan dan Sistem
Tahap persiapan: Perlengkapan Pengaliran/
1. memeriksa as built drawing dan Kerja Pelaksana
peta pelayanan (GIS jika ada) b. IK K3L APD yang
dimana lokasi pipa dinas terpasang c. As Built Terkait
Drawing
yang akan dioperasikan;
2. menyiapkan peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan
untuk pengoperasian pipa dinas.
2) Pelaksana
Pengoperasian : d. FI Daftar
Sistem
3. Menyediakan tukang untuk Peralatan dan
menggali tanah dimana lokasi Perlengkapan Pengaliran/
sambungan/ koneksi antara pipa Kerja Pelaksana
dinas dengan pipa tersier berada; e. IK K3L APD yang
4. Membuka/ menutup ferule di lokasi Terkait
clamp saddle agar air mengalir
menuju sambungan rumah melalui
meter air pelanggan atau dimatikan
jika ada perbaikan/penggantian
pipa dinas atau pemutusam
sambungan;
5. Membiarkan posisi ferule tetap
terbuka selama beroperasi, agar air
tetap mengalir ke pipa dinas
sambungan rumah pelanggan,
kecuali dilakukan pemutusan
sambungan rumah.
Pengawasan : 3) Pelaksana
6. mengawasi pekerjaan penggalian f. IK K3L APD Sistem
hingga penutupan kembali untuk Pengaliran/
mengoperasikan buka/tutup ferule; Pelaksana
7. mengawasi aliran air ke sambungan
yang
rumah pelanggan.
Terkait
jdih.pu.go.id
- 496 –
A
g. FI Laporan 4) Pelaksana
Hasil Sistem
Pencatatan Pengaliran/
Pelaksanaan Pelaksana
Pelaporan : Pengoperasian
8. mencatat hasil kegiatan yang
Pipa Dinas Terkait
pengoperasian pipa dinas; h. IK Pembuatan
9. membuat laporan hasil Laporan
pengoperasian pipa dinas. i. IK K3L APAR
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 497 –
SAMBUNGAN
LANGGANAN (SL)
jdih.pu.go.id
- 498 –
1. Tujuan
Untuk memelihara pipa dinas/pipa pelayanan sehingga pasokan air
ke sambungan rumah pelanggan tidak terganggu/lancar
sebagaimana mestinya.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan pipa dinas/pipa pelayanan meliputi :
a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pipa dinas/pipa
pelayanan dan lingkungan sekitarnya;
b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pipa
dinas/pipa pelayanan, melakukan identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana pipa
dinas/pipa pelayanan; dan
c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari pengelola air minum.
e. Sambungan langganan/rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah - rumah biasanya berupa sambungan pipa - pipa
distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya didalam
rumah.
f. Pemeliharaan rutin
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia
pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku
cadang.
jdih.pu.go.id
- 499 –
g. Pemeliharaan berkala
pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode
lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia
pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
suku cadang.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 500 –
b. Pemeliharaan berkala
Tahapan pemeliharaan berkala meliputi :
1) memperbaiki atau mengganti pipa dinas, sambungan pipa
dan clamp saddle yang mengalami kebocoran atau
kerusakan;
2) memutus sambungan ilegal yang ditemukan ada di pipa
dinas/pipa pelayanan; dan
3) mengganti pipa dinas hingga clamp saddle ketika
dilakukan penggantian meter air pelanggan.
c. Pelaporan
Tahapan pelaporan meliputi :
1) mencatat hasil pemeliharaan pipa dinas berikut kerusakan
dan perbaikannya;
2) membuat laporan pemeliharaan pipa dinas; dan
3) membuat laporan kerusakan pipa dinas untuk
ditindaklanjuti perbaikannya atau penggantian.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi :
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeriksaan Pipa Dinas;
b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan;
c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang;
d. IK Pembuatan Laporan;
e. IK K3L APD;
f. POS Pengoperasian Pipa Dinas;
g. POS Pemeliharaan Meter Air Pelanggan;
h. POS Pemutusan dan Penyambungan Kembali Pelanggan;
i. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Pipa Dinas; dan
j. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana.
jdih.pu.go.id
- 501 –
Mulai a. FM Pemeriksaan
1) Pelaksana
Pipa Dinas
Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin: b. IK K3L APD
Jaringan/
1. memeriksa rembesan air disekitar c. POS
Pelaksana
clamp saddle yang diduga ada Pengoperasian
Yang Terkait
kebocoran disekitar clamp saddle; Pipa Dinas
2. memeriksa pipa pelayanan dari d. POS
kemungkinan adanya kebocoran; Pemeliharaan
3. membersihkan sampah yang Meter Air
tersangkut di pipa dinas yang Pelanggan
melintasi saluran air/ selokan.
jdih.pu.go.id
- 502 –
A k. FI tentang 3) Pelaksana
Laporan Pemeliharaan
Kerusakan Jaringan/
Pelaporan : l. IK Pembuatan Pelaksana
7. mencatat hasil pemeliharaan pipa Laporan yang Terkait
dinas berikut kerusakan dan
m. Laporan Hasil
perbaikannya;
8. membuat laporan pemeliharaan pipa Pencatatan
dinas; dan
9. membuat laporan kerusakan pipa Pemeliharaan
dinas untuk ditindaklanjuti Pipa Dinas
perbaikannya atau penggantian. n. Laporan
Kerusakan
Sarana dan
Prasarana
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 503 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan penerimaan pengadaan bahan kimia meliputi :
a. mempersiapkan dengan melakukan komunikasi dengan bagian
gudang tentang kedatangan bahan kimia;
b. melaksanakan kegiatan pemeriksaan bahan kimia dengan mengambil
sampel bahan kimia secara keseluruhan, memeriksa bahan kimia
untuk dilakukan pengujian kualitas bahan kimia, mengevaluasi hasil
pemeriksaan bahan kimia dengan standar yang sudah berlaku; dan
c. melakukan kegiatan laporan hasil pemeriksaan bahan kimia.
3. Definisi
a. Unit pengelolaan
sarana dan prasarana SPAM yang telah terbangun siap dioperasikan
dengan membentuk organisasi pengelola air minum yang dapat
melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa
pemeliharaan, perlindungan sumber air baku, penertiban sambungan
liar, dan sosialisasi dalam penyelenggaraan SPAM.
b. Bahan kimia
bahan kimia yang diterima dari suplier dan belum digunakan dalam
proses pengolahan air minum.
c. Kapur
bahan kimia untuk menaikkan pH.
d. Tawas
bahan kimia untuk proses koagulasi.
e. Chlorine
bahan kimia untuk desinfektan.
f. Kaporit
bahan kimia untuk desinfektan.
g. PAC
bahan kimia untuk koagulan.
h. Soda Ash
bahan kimia untuk mengontrol kadar pH.
jdih.pu.go.id
- 504 –
i. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap berjalan
dalam prosedur yang telah ditetapkan.
j. Pelaporan
kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan informasi
pengelola air minum untuk mengetahui kemajuan pekerjaan dan
kualitas hasil pelayanan serta dijadikan dasar untuk perbaikan
pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 505 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi melakukan komunikasi dengan bagian
gudang tentang kedatangan bahan kimia.
b. Pelaksanaan kegiatan/pengoperasian
Tahap pelaksanaan kegiatan/pengoperasian meliputi:
1) mengambil sampel bahan kimia secara keseluruhan setelah
pembukaan segel kemasan bahan kimia dilakukan oleh petugas
gudang sesuai dengan Instruksi Kerja Pengujian Bahan Kimia;
2) melakukan uji kualitas bahan kimia di laboratorium untuk
menentukan kualitas bahan kimia berdasarkan IK/standar yang
berlaku;
3) mengevaluasi hasil uji kualitas bahan kimia tersebut dan mengisi
formulir hasil uji bahan kimia apakah sesuai dengan standar
yang berlaku;
4) mencatat hasil uji bahan kimia untuk diserahkan ke bagian
produksi, apakah hasil analisis bahan kimia tersebut sesuai
permintaan/spesifikasi;
5) mengembalikan bahan kimia ke suplier untuk ditukar sesuai
dengan permintaan apabila hasil analisis tidak sesuai standar
permintaan/spesifikasi; dan
6) melakukan instruksi pembongkaran bahan kimia sesuai dengan
prosedur permintaan dan penyimpanan barang apabila status
bahan kimia telah disetujui oleh bagian produksi.
c. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan hasil penerimaan
pengadaan bahan kimia.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bahan Kimia;
b. Formulir Isian (FI) tentang Pengiriman dan Penerimaan Bahan Kimia;
c. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Uji Bahan Kimia;
d. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bahan Kimia;
e. IK Pengambilan Sampel Bahan Kimia;
f. IK Analisa Kualitas Bahan Kimia;
g. IK Pembuatan Laporan;
h. IK K3L APD;
i. IK K3L APAR; dan
j. POS Pengelolaan Gudang.
jdih.pu.go.id
- 506 –
Mulai 1) Supervisor
a. FI Pengiriman
dan Analis
Tahap persiapan : Penerimaan Kimia,
1. melakukan komunikasi dengan Bahan Kimia Fisika dan
Bagian Gudang tentang b. IK K3L APD Mikrobiologi
kedatangan bahan kimia. 2) Spervisor
Pergudang/
▪ M Logistik
e
Pengambilan sampel bahan m c. IK Pengambilan 3) Staf
kimia: e Sampel Bahan Penerimaan
r Kimia Barang/
2. mengambil sampel bahan
kimia secara keseluruhan i d. IK Analisa Staf yang
setelah pembukaan segel k Kualitas Bahan Terkait
kemasan bahan kimia oleh s Kimia 4) Staf
petugas gudang sesuai a e. IK K3L APD Sampling
dengan instruksi kerja f. IK K3L APAR
pengujian bahan kimia. s
i
s
Pemeriksaan kualitas bahan t
e g. FI Hasil Uji 5) Analis
kimia di laboratorium:
3. melakukan uji kualitas bahan m Bahan Kimia Kimia &
kimia di laboratorium untuk h. IK Analisa Fisika/
menentukan kualitas bahan k Kualitas Bahan Analis yang
kimia berdasarkan IK/standar e Kimia Terkait
yang berlaku. l i. IK K3L APD 6) Analis
i j. IK K3L APAR Kimia &
s Fisika/
Evaluasi hasil uji kualitas bahan
kimia: t Analis yang
4. mengevaluasi hasil uji kualitas r Terkait
k. IK Analisa
bahan kimia tersebut dan mengisi i
formulir hasil uji bahan kimia Kualitas Bahan
k
apakah sesuai dengan standar Kimia
yang berlaku. a l. IK K3L APD
n m. IK K3L APAR
,
B
A
k
o
n
d
i
s
i
k jdih.pu.go.id
a
b
- 507 –
A B
7) Supervisor
Pengecekan kualitas sampel n. FI Hasil Uji Analis
permintaan/kebutuhan: Bahan Kimia Kimia, Fisika
5. Mencatat hasil uji bahan o. IK K3L APD dan
kimia untuk diserahkan ke p. IK K3L APAR Mikrobiologi
Bagian Produksi apakah hasil
analisis bahan kimia tersebut
sesuai permintaan/spesifikasi.
Hasil analisis
sesuai standar Tidak
permintaan/
spesifikasi?
Ya 8) Supervisor
Pengembalian bahan q. IK K3L APD Analis
kimia : r. IK K3L APAR Kimia, Fisika
6. mengembalikan s. POS dan
bahan kimia ke Pengelolaan Mikrobiologi
suplier untuk Gudang 9) Supervisor
ditukar sesuai Operasi IPA/
dengan Supervisor
permintaan. yang Terkait
10) Supervisor
Pergudang/
Pembongkaran bahan kimia : Logistik
7. melakukan instruksi 11) Supervisor
pembongkaran bahan kimia Analis
sesuai dengan prosedur Kimia, Fisika
permintaan dan penyimpanan
dan
barang.
Mikrobiologi
t. FI Laporan Hasil
Pemeriksaan
Pelaporan: Bahan Kimia
membuat laporan hasil u. IK Pembuatan
pemeriksaan bahan kimia. Laporan
v. IK K3L APD
w. IK K3L APAR
Selesai
jdih.pu.go.id
- 508 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 509 –
3. Definisi
a. Air minum
Air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
jdih.pu.go.id
- 510 –
f. Larutan kimia
Zat kimia yang berbetuk cairan, biasanya terdiri dari (a) larutan
standar induk, (b) larutan standar “intermediate”, (c) larutan
pereaksi/reagen, (d) larutan indikator, (e) larutan standar untuk
kalibrasi alat.
i. Larutan pereaksi/reagen
larutan yang dibuat dengan tidak memerlukan ketelitian tinggi.
Larutan ini digunakan sebagai penunjang reaksi/pereaksi, seperti
misalnya larutan pembangkit warna.
j. Larutan indikator
larutan yang dibuat dari zat kimia yang disebut indikator. Larutan
ini digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi dan untuk
mengetahui sifat larutan asam atau basa.
l. Media
suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada analisa
parameter mikroorganisme.
jdih.pu.go.id
- 511 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Keputusuan Menteri Otonomi Daerah Nomor 8 tahun 2000 tentang
Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum.
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi memeriksa kebersihan ruangan
laboratorium.
jdih.pu.go.id
- 512 –
2) fasilitas penunjang
a) bak di laboratorium yang dilengkapi dengan aliran air dari
berbagai unit seperti: air baku, air hasil sedimentasi, air
hasil filtrasi dan air di reservoir.
b) instalasi pengolahan limbah.
c) utilitas:
(1) listrik, sedapat mungkin tidak boleh mati, harus ada
generator, karena ada alat yang harus terus menerus
hidup, jika digunakan seperti: Inkubator, medicool,
kulkas/refrigerator, dan lain-lain; dan
(2) air, sedapat mungkin tidak boleh mati, harus ada
cadangan air yang dapat terus mengalir walaupun
pompa air tidak jalan atau air PAM/PDAM macet,
karena harus ada aliran air ke dalam alat seperti
kondensor, sebagai air pendingin.
c. Kelengkapan dan operasional peralatan laboratorium
Tahap kelengkapan dan operasional peralatan laboratorium meliputi:
1) kesesuaian jenis peralatan dengan rencana pengujian kualitas
air.
2) penggunaan, pemeliharaan dan pencegahan kerusakan alat:
a) setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk
penggunaan (”Instruction manual” ) yang berisi cara-cara
operasional alat dan hal – hal yang perlu diperhatikan.
Petunjuk penggunaan alat ini, diberikan oleh pabrik yang
memproduksi alat tsb.
b) cara penggunaan atau cara pengoperasian masing-masing
jenis peralatan laboratorium harus ditulis dalam prosedur
tetap/protap atau biasanya berupa “Instruksi Kerja“ (IK),
yang mempunyai identifikasi seperti Protap.
c) pada setiap peralatan harus dilakukan pemeliharaan
pencegahan (”preventive maintenance”) secara rutin, yaitu
semua kegiatan yang dilakukan agar diperoleh kondisi
optimal, dapat beroperasi dengan baik, dan tidak terjadi
kerusakan
d) setiap alat harus mempunyai kartu pemeliharaan yang
diletakkan pada atau di dekat alat tersebut, untuk
mencatat setiap tindakan pemeliharaan yang dilakukan
dan kelainan-kelainan yang ditemukan.
e) bila ditemui kelainan pada alat, maka harus segera
dilaporkan kepada penanggung jawab alat untuk dilakukan
perbaikan.
3) pemecahan masalah kerusakan alat:
a) mencari penyebab terjadinya penampilan alat yang tidak
memuaskan; dan
b) memilih cara penanganan yang benar untuk mengatasinya.
4) kalibrasi peralatan untuk mendapatkan hasil analisa yang
terpercaya dan menjamin penampilan hasil analisa.
jdih.pu.go.id
- 513 –
kerusakan.
e. Pemeriksaan ketersediaan bahan kimia, media, bahan kontrol
Tahap pemeriksaan ketersediaan bahan kimia, media, bahan kontrol
meliputi:
1) bahan kimia seperti zat kimia/reagen, zat kimia standar, dan
macam – macam larutan kimia;
2) media untuk pertumbuhan mikroorganisme;
3) bahan kontrol untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan
di laboratorium, atau untuk mengawasi hasil pemeriksaan
rutin/ sehari–hari; dan
4) air yang digunakan di laboratorium adalah air suling (aquadest).
g. Penyimpanan
Tahap penyimpanan meliputi:
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat
dengan mempertimbangkan:
1) perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah : “Pertama
masuk – pertama keluar “, yaitu bahwa barang yang lebih
dahulu masuk persediaan, harus digunakan lebih dahulu. Hal
ini dilakukan untuk menjamin barang tidak rusak akibat
penyimpanan yang terlalu lama.
2) tempat penyimpanan harus nyaman, misal ruang mempunyai
ventilasi dan sirkulasi udara cukup memadai.
3) suhu/kelembaban memenuhi syarat.
4) lama/waktu penyimpanan dengan melihat masa kedaluarsa.
5) ketidaksesuaian.
h. Metode pemeriksaan
Tahap pemeriksaan meliputi:
1) Memilih metode pemeriksaan dengan mempertimbangan:
a) tujuan pemeriksaan/analisa;
b) alat yang digunakan ( sensitivitas, batas deteksi );
c) presisi dan akurasi yang diinginkan;
d) mengacu kepada standar nasional atau internasional atau
yang sudah melalui uji coba/penelitian yang diakui; dan
e) bahan laboratorium yang tersedia.
jdih.pu.go.id
- 514 –
jdih.pu.go.id
- 515 –
jdih.pu.go.id
- 516 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Tidak
Kelengkapan
Fasilitas?
Ya
A
jdih.pu.go.id
- 517 –
C
B
jdih.pu.go.id
- 518 –
B C i. SK Penanggung 8) Manager
jawab alat laboratorium
Tidak
j. IK K3L APAR 9) Supervisor
Kelengkapan Laboratorium
Fasilitas?
Ya
Penunjukan Penanggung jawab Alat
13. berbagai jenis alat yang digunakan
di laboratorium mempunyai cara
operasional dan pemeliharaan yang
berbeda satu dengan yang lainnya,
dan biasanya satu alat digunakan
oleh lebih dari 1 (satu) orang.
Pemeliharaan alat harus dilakukan
sendiri oleh petugas laboratorium.
Oleh karena itu harus ditentukan
seorang petugas yang bertanggung
jawab atas kegiatan pemeliharaan
alat serta operasional alat melalui
kegiatan pemantauan serta
mengusahakan perbaikan apabila
terjadi kerusakan.
Ya 10) Manager
laboratorium
Memeriksa ketersediaan bahan kimia, media, i. FM Ketersediaan
bahan kontrol 11) Supervisor
bahan kimia, Laboratorium
14. bahan kimia seperti zat kimia / reagen, zat
kimia standar, dan macam – macam media dan bahan 12) Analis kimia
larutan kimia; kontrol dan
15. media untuk pertumbuhan j. FI Permintaan
fisika/staf
mikroorganisme; pengadaan bahan
16. bahan kontrol untuk memantau ketepatan analisis
laboratorium
suatu pemeriksaan di laboratorium, atau mikrobiologi/
k. IK K3L APAR
untuk mengawasi hasil pemeriksaan Staf yang
rutin/ sehari – hari; dan Terkait
17. air yang digunakan di laboratorium adalah
air suling (aquadest).
D E
jdih.pu.go.id
- 519 –
D E l. FM Ketersediaan
13) Manager
bahan kimia,
laboratorium
media dan bahan
14) Supervisor
kontrol
Ketersediaan Laboratorium
Ya bahan? m. FI Permintaan
pengadaan bahan
laboratorium
n. IK K3L APAR
15) Manager
Pengadaan bahan laboratorium laboratorium
harus mempertimbangkan: 16) Supervisor
18. tingkat persediaan; Laboratorium
19. perkiraan jumlah kebutuhan; dan 17) Analis kimia
Ya yang dibutuhkan untuk
20. waktu dan
mendapatkan bahan. fisika/staf
analisis
mikrobiologi/
Staf yang
belum Terkait
Pertimbangan
Ketersediaan
bahan?
Penyimpanan
Bahan laboratorium yang sudah ada
harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
21. perputaran pemakaian dengan
menggunakan kaidah : “ Pertama
masuk – pertama keluar “, yaitu
bahwa barang yang lebih dahulu
masuk persediaan, harus digunakan
lebih dahulu. Hal ini dilakukan
untuk menjamin barang tidak rusak
akibat penyimpanan yang terlalu
lama;
22. tempat penyimpanan harus nyaman,
misal ruang mempunyai ventilasi
dan sirkulasi udara cukup memadai;
23. suhu/kelembaban memenuhi
syarat; dan
24. lama/waktu penyimpanan dengan
melihat masa kedaluarsa.
F G
jdih.pu.go.id
- 520 –
18) Manager
F G o. FM Metode
laboratorium
pemeriksaan
19) Supervisor
dan evaluasi Laboratorium
p. IK K3L APAR 20) Analis kimia
Penyimpanan dan
Sesuai fisika/staf
Ketentuan analisis
mikrobiologi/
staf yang terkait
Metode pemeriksaan
Memilih metode pemeriksaan dengan
mempertimbangkan :
25. tujuan pemeriksaan/analisa;
26. alat yang digunakan (sensitivitas,
batas diteksi);
27. presisi dan akurasi yang diinginkan;
28. mengacu kepada standar nasional
atau internasional atau yang sudah
melalui uji coba/penelitian yang
diakui; dan
29. bahan laboratorium yang tersedia .
Evaluasi menggunakan metode yang
perlu dikaji ulang secara periodic
mengingat :
30. ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang dari waktu ke
waktu; dan
31. untuk memastikan bahwa metode
tersebut masih tetap memiliki makna
yang berarti, untuk tetap digunakan.
Tidak
Metode
pemeriksaan dan
evaluasi sesuai
ketentuan yang
berlaku
Ya
H
jdih.pu.go.id
- 521 –
H
q. Pedoman mutu
r. Prosedur
Ketersediaan dokumen mutu tertulis yang Operasi Mutu 21) Manager
dapat dijadikan pedoman kerja bagi tenaga s. IK pemeriksaan Laboratorium
pelaksana. parameter 22) Supervisor
Dokumen standar dengan jenjang kualitas air Laboratorium
31. normatif : pedoman mutu/kebijakan t. IK K3L APAR 23) Supervisor
mutu Sampling dan
32. tingkat menengah : Prosedur Operasi Verifikator
Standar (Standard Operating Procedure Alat Ukur
= POS) / Prosedur tetap = Protap; dan
33. (3) Teknis : Petunjuk Teknis/ Instruksi
\Kerja = IK
Ketersediaan
Tidak
dokumen mutu
sesuai standar
yang berlaku?
Ya
jdih.pu.go.id
- 522 –
I w. Pedoman mutu
27) Manager
x. Prosedur Opersi
laboratorium
Mutu
Operasional sampling dan pemeriksaan 28) Supervisor
Pengelolaan
Laboratorium
kualitas air. laboratorium
29) Supervisor
34. sampling air; y. IK pemeriksaan
Sampling
35. pemeriksaan kualitas air secara fisik; kualitas
dan
36. pemeriksaan kualitas air secara z. IK uji kualitas
Verifikator
kimiawi; bahan
Alat Ukur
37. uji kualitas bahan kimia/reagen
kimia/reagen/media; dan aa.
38. uji kualitas zat kimia/reagen
aa. FM kebersihan
30) Supervisor
Melakukan kegiatan untuk pengamanan dan
laboratorium
laboratorium pengamanan
31) Laboran
Laboratorium
bb. IK K3L APAR
jdih.pu.go.id
- 523 –
35) Manager
Pengolahan limbah berdasarkan sifat ff. FM
pengolahan Laboratoriu
limbah
limbah m
41. netralisasi, limbah yang bersifat
laboratorium 36) Supervisor
asam dinetralkan dengan basa dan gg. FI Laboratoriu
yang bersifat basa dinetralkan permasalahan m
dengan asam; laboratorium 37) Analis
42. pengendapan/presipitasi, (1) untuk hh. IK K3L APAR
Kimia dan
limbah yang mengandung
Fisika/Staf
logam/logam berat, bisa dengan cara
Analisis
pengendapan pada pH tinggi (9–12)
Mikrobiologi
(2) untuk memperbesar partikel/
/ Staf yang
endapan yang terbentuk, bisa
Terkait
ditambahkan bahan koagulan
(coagulant aid), jadi proses
pengendapan dilanjutkan dengan
proses koagulasi–flokulasi,
sedimentasi dan filtrasi bila perlu;
43. koagulasi–flokulasi dilanjutkan
dengan pengendapan;
44. oksidasi–reduksi yang digunakan
untuk limbah organik; dan
45. penukaran Ion , ion – ion logam
berat dan kation–kation (ion positif)
dapat diserap oleh resin kationik dan
anion–anion (ion negatif) dapat
diserap oleh resin anionik.
jdih.pu.go.id
- 524 –
Selesai
jdih.pu.go.id
- 525 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 526 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan teknis dan non teknis
meliputi :
a. memantau dan mengevaluasi terhadap aspek teknis yang terdiri dari
unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan;
b. memantau dan mengevaluasi terhadap aspek non teknis yang terdiri
dari kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta masyarakat,
dan hukum; dan
c. menyusun laporan.
3. Definisi
a. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap berjalan
dalam prosedur yang telah ditetapkan.
b. Evaluasi
kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan seberapa
jauh sebuah kegiatan dapat berjalan secara efektif, efisien dan optimal
seperti yang telah dirumuskan bersama.
c. Pelaporan
kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan informasi
pengelola air minum untuk mengetahui kemajuan pekerjaan dan
kualitas hasil pelayanan serta dijadikan dasar untuk perbaikan
pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
d. Pengelolaan SPAM
kegiatan menjalankan fungsi – fungsi SPAM yang telah dibangun.
e. Pengoperasian SPAM
rangkaian kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai di
hasilkan produk.
jdih.pu.go.id
- 527 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2105 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
d. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) membentuk tim pemantauan dan evaluasi;
2) menyiapkan formulir pemantauan dan formulir evaluasi; dan
3) menyusun jadwal pelaksanaan pemantauan dan evaluasi.
b. Pemantauan
Tahap Pemantauan meliputi:
1) mengidentifikasi dan memeriksa laporan pelaksanaan kegiatan;
2) mengidentifikasi dan memeriksa pelaksanaan kegiatan
dilapangan; dan
3) memeriksa kesesuaian laporan pelaksanaan kegiatan dengan
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
c. Evaluasi
Tahap Evaluasi meliputi:
1) menilai, memperbaiki dan meningkatkan laporan dari masing-
masing unit kerja, teknis dan non teknis;
2) menilai kinerja dari masing-masing laporan unit kerja; dan
3) membuat kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pemantauan dan
evaluasi.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kegiatan Teknis dan Non Teknis;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Penilaian Kinerja;
c. Formulir Isian (FI) tentang Identitas Kegiatan;
d. IK Pembuatan Laporan;
e. Surat Keputusan (SK) Tim Pemantauan dan Evaluasi;
f. Laporan dari Masing-Masing Unit Kerja;
g. RKAP/Corporate Plan/Business plan; dan
h. POS Penilaian Kinerja Pegawai.
jdih.pu.go.id
- 528 –
2 ) Diagram Alir Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Teknis dan Non
Teknis
LOGO dan KOP UNIT SPAM:
PENGELOLAAN
ASPEK NON TEKNIS
NO. POS JUDUL POS REVISI KE:
DDD Pemantauan dan Evaluasi HALAMAN:
Kegiatan Teknis dan Non Teknis
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
a. FM Kegiatan 1) Tim
Persiapan : Teknis Dan Pemantau
1. membentuk tim pemantauan dan Non Teknis an dan
evaluasi; b. SK Tim Evaluasi
2. menyiapkan formulir pemantauan Pemantauan
dan formulir evaluasi; dan dan Evaluasi
3. menyusun jadwal pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi.
jdih.pu.go.id
- 529 –
Tim
Pelaporan : IK Pembuatan
Pemantauan
Membuat laporan pemantauan Laporan
dan Evaluasi
dan evaluasi
▪ M
e
n
Selesai g
a
m
b
Keterangan : i
alur proses selanjutnya l
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
s
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan
a dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusanm yang diambil
p
konektor ke halaman berikutnya e
tanda pekerjaan POS tersebut mulai
l atau selesai
dokumen pendukung/laporan
a
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
i
r
b
a
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer Direktur/Dirut
k
Terkait Terkait
u
u
n
t
u
k
d
i
p
e
r
i
k
s
a
d
i
l
a
b
o
jdih.pu.go.id
r
a
- 530 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemeliharaan perangkat lunak, perangkat keras dan
jaringan perangkat meliputi :
a. melakukan pemeliharaan rutin;
b. melakukan pemeliharaan berkala;
c. mengidentifikasi kerusakan perangkat lunak, perangkat keras, dan
jaringan perangkat;
d. melakukan perbaikan sarana dan prasarana perangkat lunak, perangkat
keras, jaringan perangkat; dan
e. menyusun laporan.
3. Definisi
a. Perangkat lunak (software)
suatu rangkaian program, prosedur, algoritma, dan sistem
pendokumentasian (data base) yang berhubungan dengan operasi dari
sistem pemprosesan data yang digunakan dalam pengoperasian
komputer dan/atau aplikasi elektronik lainnya.
c. Sistem informasi
suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
mendukung operasi dan manajemen suatu organisasi dengan
menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan sistem
dengan teknnologi tertentu.
jdih.pu.go.id
- 531 –
f. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap berjalan
dalam prosedur yang telah ditetapkan.
g. Evaluasi
kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan seberapa jauh
sebuah kegiatan dapat berjalan secara efektif, efisien dan optimal seperti
yang telah dirumuskan bersama.
h. Pelaporan
kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan informasi
pengelola air minum untuk mengetahui kemajuan pekerjaan dan
kualitas pelayanan air minum serta dijadikan dasar untuk perbaikan
pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
6. Uraian Prosedur
a. Pemeliharaan rutin
Tahap pemeliharaan rutin meliputi:
1) membersihkan perangkat keras dari debu dan kotoran lainnya;
2) mengecek jaringan kabel, konektor, receiver dan server;
3) melakukan pemindaian (scanning) komputer dengan anti virus; dan
4) mengamankan (back up) data dan memutakhirkan (update)
program.
jdih.pu.go.id
- 532 –
b. Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi:
1) memperbaharui perangkat keras sesuai dengan teknologi dan umur
pakainya; dan
2) memperbaharui program dan teknologi komunikasi dan informasi.
c. Identifikasi Kerusakan
Tahap identifikasi kerusakan meliputi:
1) melakukan pendataan dan pemeriksaan kerusakan/gangguan pada
perangkat lunak, perangkat keras, dan perangkat jaringan;
2) menganalisis tingkat kerusakan/gangguan pada perangkat lunak,
perangkat keras, dan perangkat jaringan; dan
3) menyusun rencana tindak yang diperlukan untuk perbaikan sesuai
dengan tingkat kerusakan masing-masing perangkat, dapat
diperbaiki sendiri atau perlu kerjasama dengan pihak ketiga.
d. Perbaikan Kerusakan
Tahap perbaikan kerusakan meliputi:
1) memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku
cadang; dan
2) memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku
cadang.
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputimembuat laporan pemeliharaan perangkat
lunak, perangkat keras dan jaringan perangkat.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan;
b. IK Pengoperasian Komputer;
c. IK Penggunaan Anti Virus;
d. IK Pembuatan Laporan;
e. IK K3L APAR;
f. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga; dan
g. Laporan Rekomendasi Perbaikan.
jdih.pu.go.id
- 533 –
Mulai
3) Staf
Pemeliharan Berkala : e. IK Pemeliharaan
5. memperbaharui perangkat keras Pengoperasian
Perangkat
sesuai dengan teknologi dan umur Komputer
f. IK Lunak
pakainya; dan 4) Staf
Penggunaan
6. memperbaharui program dan Anti Virus Pemeliharaan
teknologi komunikasi dan informasi. g. IK K3L APAR Perangkat
h. IK K3L APD Keras dan
Jaringan
jdih.pu.go.id
- 534 –
A B
7) Staf
Pekerjaan identifikasi kerusakan : m. FI Pemeliharaan
7. melakukan pendataan dan Pemeriksaaan Perangkat
pemeriksaan Kerusakan Lunak
kerusakan/gangguan pada n. FI Identifikasi 8) Staf
perangkat lunak, perangkat Kerusakan Pemeliharaan
keras, dan perangkat jaringan; o. IK Perangkat
8. menganalisis tingkat Pengoperasian Keras dan
kerusakan/gangguan pada Komputer Jaringan
perangkat lunak, perangkat p. IK Penggunaan 9) Pihak Ketiga
keras, dan perangkat jaringan; Anti Virus
dan q. IK K3L APAR
9. menyusun rencana tindak yang r. POS Kerjasama
diperlukan untuk perbaikan Pemeliharaan
sesuai dengan tingkat dengan Pihak
kerusakan masing-masing Ketiga
perangkat, dapat diperbaiki s. Laporan
sendiri atau perlu kerjasama Rekomendasi
dengan pihak ketiga. Perbaikan
Tidak
Perbaikan
Sendiri?
Kerjasama dengan Ya
pihak ketiga
D E
jdih.pu.go.id
- 535 –
13) Staf
Pelaporan : w. IK Pemelihara
Pembuatan an
14. membuat laporan pemeliharan
Laporan Perangkat
perangkat lunak, perangkat keras
x. IK K3L APAR Lunak
dan jaringan perangkat
14) Staf
Pemelihara
an
Perangkat
Selesai Keras dan
Jaringan
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 536 –
2. Ruang Lingkup
a. mengumpulkan dan memutakhirkan (updating) data;
b. melakukan pengelompokkan data sesuai kebutuhan;
c. melakukan sistem administrasi data (penyimpanan dan pengamanan
data); dan
d. menyusun pelaporan.
3. Definisi
a. Data
hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya
dapat berupa angka, kata-kata atau citra.
b. Pengelolaan data
serangkaian perlakuan terhadap data untuk tujuan tertentu.
jdih.pu.go.id
- 537 –
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Taun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja)
Perlengkapan K3L yang digunakan disesuaikan dengan kegiatan masing-
masing.
6. Uraian Prosedur
a. Pengumpulan, pemutakhiran data dan informasi
tahap pengumpulan, pemutakhiran data dan informasi meliputi:
mengumpulkan dan memutakhirkan (update) data teknis (unit air
baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan) dan data non
teknis (unit pengelolaan), yang meliputi data umum dan administrasi,
data keuangan, data manajemen, data produk hukum dan lain – lain.
b. Pengelompokan data
tahap pengelompokan data meliputi:
mengkategorikan data teknis dan non teknis untuk masing-masing unit
kerja yaitu unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan
dan unit pengelolaan.
jdih.pu.go.id
- 538 –
e. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi menyusun laporan pengelolaan database.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kelengkapan Data;
b. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Dan Pengecekan Data;
c. Formulir Isian (FI) tentang Identitas Kegiatan;
d. IK Penomoran dan Pengkodean Data;
e. IK Penggunaan Anti Virus (Pemutakhiran dan Pemindaian Anti Virus);
f. IK Pemeliharaan Server;
g. IK Pemindaian /Scanning Data (Transfer Data Hardcopy Ke Softcopy);
h. IK Pembuatan Laporan;
i. POS Pemeliharaan Perangkat Lunak, Perangkat Keras Dan Jaringan
Perangkat;
j. POS Pembangunan dan Pengembangan Sistem TI;
k. Laporan Pelaksanaan Kegiatan; dan
l. IK K3L APAR.
jdih.pu.go.id
- 539 –
Mulai
d. IK Penomoran 2) Staf
Pengelompokan data : dan Pengkodean Pengolahan
2. mengkategorikan data teknis dan Data
Data Base/
non teknis untuk masing-masing e. IK Penggunaan
Staf yang
unit kerja yaitu unit air baku, unit Scanner
Terkait
f. IK K3L
produksi, unit distribusi, unit 3) Staf Penyajian
g. POS
pelayanan dan unit pengelolaan. Data
Pemeliharaan
Perangkat Lunak, 4) Staf
Perangkat Keras Pemeliharaan
dan Jaringan Perangkat
Perangkat Lunak
h. POS
Pembangunan
dan
Pengembangan
Sistem IT
jdih.pu.go.id
- 540 –
A
j. IK 5) Staf
Pemeliharaan Pengolahan
Sistem administrasi data : Server Data Base/
1) memberi nomor dan kode data; k. IK Staf yang
2) melakukan penyimpanan data Penggunaan Terkait
hardopy dan data softcopy; Anti Virus 6) Staf
3) mentransfer data hardcopy ke l. IK APAR Penyajian
softcopy; m. POS Data
4) mengamankan data dari Pemeliharaan 7) Staf
kerusakan/virus dan membuat back Perangkat Pelaporan
up data Lunak, 8) Staf
5) memutakhirkan data (updating Perangkat Pemeliharaa
data); dan Keras dan n Perangkat
6) memelihara server data. Jaringan Lunak
Perangkat
9) Supervisor
Pemantauan pengelolaan database : n. FI Identifikasi
Pengolahan
7) Mengidentifikasi dan memeriksa Kegiatan
Data dan
laporan pelaksanaan pengelolaan o. Laporan
Perangkat
database. Pelaksanaan
Lunak
8) Mengidentifikasi dan memeriksa Kegiatan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan p. IK K3L APAR
database.
9) Memeriksa kesesuaian laporan
pengelolaan database dengan
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
10) Staf
Pelaporan : q. IK Pembuatan Pengolahan
12. Menyusun laporan pengelolaan Laporan Data Base/
database. r. IK K3L Staf yang
Terkait
11) Staf
Penyajian
Selesai Data
12) Staf
Pemeliharaan
Perangkat
Lunak
jdih.pu.go.id
- 541 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 542 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengelolaan barang gudang meliputi :
a. melakukan penerimaan barang;
b. melakukan pencatatan barang;
c. melakukan penyimpanan barang;
d. memelihara barang;
e. mengeluarkan barang dari gudang;
f. melakukan pengembalian barang (apabila diperlukan);
g. menginventarisasi barang;
h. melakukan stok opname barang; dan
i. menyusun pelaporan.
3. Definisi
a. Barang
setiap benda bergerak maupun tidak bergerak yang dapat
diperdagangkan, dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
b. Barang gudang
barang persediaan untuk kebutuhan operasional SPAM yang
dapat disimpan di dalam maupun di luar gudang.
c. Gudang
tempat penyimpanan barang/material/asset dalam suatu
ruangan yang terlindungi yang dapat melindungi dan
menghindari barang tersebut dari kerusakan dan gangguan
pencurian.
e. Inventarisasi (inventory)
kegiataan pendataan dan penyusunan daftar asset/barang
persediaan secara terperinci yang dimiliki perusahaan.
jdih.pu.go.id
- 543 –
h. Sistem informasi
suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi
yang mendukung operasi dan manajemen suatu organisasi
dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan
jaringan sistem dengan teknnologi tertentu.
i. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap
berjalan dalam prosedur yang telah ditetapkan.
j. Evaluasi
kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan
seberapa jauh sebuah kegiatan dapat berjalan secara efektif,
efisien dan optimal seperti yang telah dirumuskan bersama.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air
Minum.
jdih.pu.go.id
- 544 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) menetapkan stok minimum persediaan barang; dan
2) mencatat barang pada kartu barang.
e. Pemeliharaan barang
Tahap pemeliharaan barang meliputi:
1) melindungi barang dari panas dan hujan; dan
2) membersihkan barang secara periodik.
jdih.pu.go.id
- 545 –
g. Penyimpanan barang
Tahap penyimpanan barang meliputi:
1) Menyimpan barang sesuai dengan kelompok/jenis barang;
dan
2) Membuat inventarisasi barang baru.
l. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pengelolaan barang
gudang.
jdih.pu.go.id
- 546 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Barang Masuk dan Keluar;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Serah Terima Barang;
c. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketersediaan Barang;
d. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeriksaan Barang;
e. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Material/Barang Gudang;
f. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Kebutuhan Barang;
g. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Inventarisasi Barang;
h. IK Inventarisasi Barang;
i. IK K3L APD;
j. IK K3L APAR; dan
k. POS Pengelolaan Barang Bekas.
jdih.pu.go.id
- 547 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
1) Supervisor
Persiapan : a. FI Daftar Barang
Pergudangan
1. menetapkan stok minimum Gudang
/Logistik
persediaan barang; dan b. IK Inventarisasi
2) Staf
2. mencatat barang pada kartu barang
Inventarisasi
barang. c. IK K3L APD
Aset
d. IK K3 APAR
3) Staf
Inventarisasi dan stock opname Penerimaan
persediaan (stok) barang : Barang
3. menginventarisasi barang yang ada
di gudang;
4. melakukan stock opname barang
yang ada di gudang; dan
5. membuat laporan persediaan stok
barang digudang.
Tidak
Stock Barang
Mencukupi?
B
A
jdih.pu.go.id
- 548 –
A B
Pemeliharaan barang :
18. melindungi barang dari panas
dan hujan ; dan
19. membersihkan barang secara
periodik.
j. POS Penerimaan
Penerimaan barang masuk : 7) Supervisor
Barang
20. menerima daftar pesanan barang; Pergudangan
k. FM Pemeriksaan
21. menerima barang masuk sesuai /Logistik
Barang
8) Staf
dengan daftar pesanan barang; l. FI Daftar
Penerimaan
22. memeriksa kuantitas dan kualitas; Kebutuhan
Barang
dan Barang
9) Staf
23. membuat daftar barang masuk m. IK K3L APAR
Inventarisasi
sesuai dengan barang yang n. IK K3L APD
Aset
diterima.
jdih.pu.go.id
- 549 –
Ada Tidak
Permohonan
Resmi?
Penolakan
pengeluaran barang:
24. menolak
Ya
permintaan dan
pengeluaran
barang.
Pelaporan :
29. membuat laporan pengelolaan
barang gudang.
Selesai
jdih.pu.go.id
- 550 –
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 551 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan penghapusan aset meliputi :
a. melakukan persiapan kegiatan penghapusan asset;
b. melaksanakan kegiatan penghapusan aset;
c. memusnahkan dan atau menjual aset; dan
d. melakukan kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Aset
nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat
dimasukkan ke dalam kolom aset salah satunya adalah gedung
atau bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung
senilai satu miliar rupiah, maka aset yang dihitung adalah satu
miliar rupiah itu. Selain gedung, yang bisa dihitung sebagai
aset bisa termasuk: merk dagang, paten teknologi, uang kas,
mobil.
c. Penghapusan aset
tindakan penghapusan aset dari daftar barang dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang
yang membebaskan pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan
/atau pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan
fisik barang yang berada dalam penguasaannya.
d. Barang inventaris milik daerah
semua barang inventaris yang dikuasai oleh daerah dalam hal
ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 tahun 2004 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang Dipisahkan.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
jdih.pu.go.id
- 552 –
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi mengajukan surat permohonan
penghapusan aset ke Kepala Daerah melalui Dewan Pengawas.
jdih.pu.go.id
- 553 –
i. Penjualan/pemusnahan aset
Tahap penjualan/pemusnahan aset meliputi:
1) melakukan penjualan aset sesuai dengan paraturan;
2) memusnahkan barang/aset yg tidak memiliki nilai
ekonomis dan tidak laku dijual; dan
3) melaporkan hasil penjualan ke direksi.
j. Penghapusan aset.
Tahap penghapusan aset meliputimelaksanakan penghapusan
aset.
k. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan penghapusan
asset.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Berita Acara Pemeriksaan;
b. Form Isian (FI) Berita Acara Penafsiran Harga;
c. IK K3L APAR;
d. IK Pembuatan Laporan;
e. Buku Inventaris Aset/Barang;
f. Surat Permohonan Penghapusan Aset;
g. Surat Izin Penghapusan;
h. Surat Keterangan Dinas Perhubungan;
i. Surat Rekomendasi Penghapusan Aset;
j. Fotocopy STNK;
k. Fotocopy BPKB;
l. SK Pembentukan Panitia Penghapusan Aset; dan
m. SK Kuasa Pengguna Anggaran tentang Penunjukkan Pejabat
Lelang.
jdih.pu.go.id
- 554 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
jdih.pu.go.id
- 555 –
Terdapat Tidak
penghapusan
k. Surat
aset 7) Panitia
Keterangan
kendaraan? Penghapusan
Dinas
/Unit Kerja
Perhubungan
Ya Terkait
l. Fotocopy STNK
m. Fotocopy BPKB
Pemeriksaan teknis kendaraan n. FI Berita Acara
5. mengajukan permohonan Pemeriksaan
kepada instasi teknis yang o. IK K3L APAR
berwenang untuk pemeriksaan
teknis kendaraan;
6. membuat berita acara
pemeriksaan; dan
7. panitia memberikan laporan
lengkap kepada direksi.
jdih.pu.go.id
- 556 –
D
v. Surat 13) Manager
Rekomendasi Umum
Penjualan/pemusnahan aset : Penghapusan 14) Manager
11. Melakukan penjualan aset sesuai Aset Keuangan/
dengan paraturan. w. FI Berita Acara Manager
12. Memusnahkan barang/aset yang Penafsiran Terkait
tidak memiliki nilai ekonomis dan Harga 15) Panitia
tidak laku dijual. Penghapusan
x. IK K3L APAR
13. Melaporkan hasil penjualan ke
direksi.
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 557 –
1. Tujuan
Mememenuhi kebutuhan informasi nilai aset dalam pelaporan
keuangan untuk kepentingan manajemen pengelola air minum.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan penilaian aset meliputi :
a. melakukan inventarisasi daftar aset, mengganti data
inventarisasi dengan yang baru bila ada penambahan aset
baru;
b. melakukan pencatatan nilai aset, menentukan metode
perhitungan penyusutan dan mengkelompokkan aset
bangunan dan bukan bangunan pada aset yang baru;
c. menyusun laporan keuangan hasil perhitungan nilai aset; dan
d. menyusun pelaporan.
3. Definisi
a. Aset
harta/kekayaan yang dimiliki dan diberdayakan untuk
kegiatan operasional.
c. Inventarisasi
kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan barang milik negara/daerah.
d. Barang inventaris
semua barang inventaris yang dikuasai oleh pengelola air
minum.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 tahun 2004
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang Dipisahkan.
jdih.pu.go.id
- 558 –
jdih.pu.go.id
- 559 –
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
jdih.pu.go.id
- 560 –
9) Manager
Pelaporan: m. IK Pembuatan Umum
10. membuat laporan penilaian aset. Laporan 10) Manager
n. IK K3L APAR Keuangan/
Manager
Terkait
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 561 –
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengamanan bangunan umum dan gudang
meliputi :
a. melakukan pengadaan dan pemasangan sistem pengamanan;
b. melakukan pemeriksaan sarana dan prasana peralatan
keamanan;
c. mengusulkan pengadaan fasilitas/peralatan keamanan;
d. melakukan menyusun jadwal piket;
e. melakukan penjagaan di pos jaga;
f. melakukan pengamanan lingkungan bangunan umum dan
gudang; dan
g. melakukan pengamanan dalam bangunan umum dan gudang.
3. Definisi
a. Bangunan umum
bangunan – bangunan yang secara umum digunakan untuk
operasional kantor maupun operasional peralatan.
b. Gudang
tempat penyimpanan barang/material/asset dalam suatu
ruangan yang terlindungi yang dapat melindungi dan
menghindari barang tersebut dari kerusakan dan gangguan
pencurian.
c. Pemeliharaan
kegiatan pengecekan/pemeriksaan, pembersihan, perawatan
dan penjagaan secara rutin untuk memperpanjang usia/umur
pakai dari sarana dan prasarana.
d. Pengamanan
suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk mengamankan
sesuatu dari hal – hal yang tidak diinginkan.
e. Penyimpanan
suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menyimpan
sesuatu pada tempat penyimpanan yang semestinya.
f. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap
berjalan dalam prosedur yang telah ditetapkan.
jdih.pu.go.id
- 562 –
g. Evaluasi
kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan
seberapa jauh sebuah kegiatan dapat berjalan secara efektif,
efisien dan optimal seperti yang telah dirumuskan bersama.
j. Alarm gedung
alarm yang biasanya ditempel di area gedung untuk menjamin
dan melindungi penghuni gedung serta properti yang ada di
dalam gedung melalui alarm keselamatan sehingga hal-hal yang
tidak diinginkan dapat diminimalisir serta memberikan
peringatan dalam sistem evakuasi.
l. Hidran kebakaran
suatu sistem/rangkaian instalasi/jaringan perpipaan untuk
menyalurkan air (tekanan tertentu) yang digunakan sebagai
sarana pemadaman.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/Dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
f. Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
jdih.pu.go.id
- 563 –
6. Uraian Prosedur
a. Pembuatan sistem pengamanan
Tahap pembuatan sistem pengamanan meliputi:
1) memasang sistem pengamanan dalam bangunan umum
dan gudang seperti CCTV, alarm, alat deteksi kebakaran,
kunci pengaman, penerangan yang memadai atau
tambahan lainnya sesuai kebutuhan; dan
2) memasang sistem pengamanan luar gudang seperti pos
jaga, pintu gerbang berikut palang pintu, pagar, kunci
pengaman, penerangan luar yang memadai, atau tambahan
lainnya sesuai kebutuhan.
jdih.pu.go.id
- 564 –
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kehadiran Tenaga Keamanan;
b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Bangunan Umum dan
Gudang;
c. Formulir Isian (FI) tentang Pembelian Barang;
d. Formulir Isian (FI) tentang Pengecekan Sarana dan Prasarana
Keamanan;
e. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Personel Tenaga Keamanan;
f. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Tamu;
g. IK Penyusunan RAB;
h. IK Pembuatan Dokumen Lelang;
i. IK Penggunaan Sinyal Darurat (Alarm);
j. IK Pembuatan Laporan;
k. IK K3L APD; dan
l. IK K3L APAR.
jdih.pu.go.id
- 565 –
Mulai
4) Staf Satuan
Pemeriksaan sarana dan d. FI Pengecekan Pengamana
prasarana/peralatan keamanan : Sarana dan n/
3. memeriksa sarana dan prasarana Prasarana Security/
keamanan bagian dalam keamanan Staf yang
bangunan/gudang (pintu gerbang e. IK K3L APD Terkait
dan/atau palang pintu, pagar f. IK K3L APAR
pengaman, penerangan luar, pos
satpam); dan
4. memeriksa sarana dan prasarana
keamanan bagian luar
bangunan/gudang (kunci
gudang/bangunan, besi pengaman/
tralis, cctv, penerangan dalam).
jdih.pu.go.id
- 566 –
A
g. FI Pembelian 5)Staf
Barang Pembelian/
h. IK Staf yang
Ya
Penyusunan Terkait
Perlu
tambahan
RAB
alat i. IK K3L APD
pengamanan
? j. IK K3L APAR
pengajuan usulan
fasilitas/peralatan
pengamanan:
5. mengusulkan alat
pengamanan dalam
Tidak bangunan umum
dan gudang;
6. mengusulkan alat
pengamanan luar
bangunan umum
dan gudang; dan
7. mengusulkan alat
pengamanan dan
perlindungan diri
tenaga
keamanan/security.
jdih.pu.go.id
- 567 –
B
o. FI Daftar Tamu 7)Staf Satuan
p. FM Kondisi Pengamanan
Pengamanan lingkungan bangunan umum / Secutiry/
Gudang dan
dan gudang : Staf yang
Bangunan
14. mengontrol situasi di lingkungan Terkait
Umum
bangunan umum dan gudang secara
q. IK Penggunaan
berkala;
Sinyal Darurat
15. memeriksa lampu penerangan di
(Alarm)
malam hari;
r. IK Pembuatan
16. mengaktifkan sinyal darurat (alarm)
Laporan
jika ditemukan gangguan terhadap
s. IK K3L APAR
keamanan; dan
t. IK K3L APD
17. membuat laporan keamanan di
lingkungan bangunan umum dan
gudang secara berkala.
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
laporan/dokumen pendukung
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 568 –
1. Tujuan
Untuk mendapatkan data pemakaian air pelanggan secara
berkelanjutan sesuai dengan mekanisme dan sistem yang
digunakan.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengelolaan data baca meter air pelanggan
meliputi:
a. melakukan persiapan untuk pengelolaan data baca meter;
b. mencatat hasil pencatatan meter air pelanggan dalam Buku;
Pemantauan dan Evaluasi Pemakaian Air Pelanggan;
c. mengolah data baca meter air pelanggan;
d. menganalisa data pemakaian air pelanggan;
e. membuat rekening pemakaian air;
f. melakukan sistem administrasi data (penyimpanan dan
pengamanan data);
g. membuat/ mengembangkan billling system ;
h. memantau dan mengevaluasi pemakaian air pelanggan ; dan
i. menyusun laporan.
3. Definisi
a. Air minum
air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
b. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat
yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum dan hidran
kebakaran.
c. Sambungan langganan/rumah
jenis sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah - rumah/pelanggan biasanya berupa sambungan pipa -
pipa distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya
didalam rumah.
d. Pelanggan
orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang
mendapatkan layanan air minum dari pengelola air minum .
jdih.pu.go.id
- 569 –
i. Sistem informasi
suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi
yang mendukung operasi dan manajemen suatu organisasi
dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan
jaringan sistem dengan teknnologi tertentu.
j. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap
berjalan dalam prosedur yang telah ditetapkan.
k. Evaluasi
kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan
seberapa jauh sebuah kegiatan dapat berjalan secara efektif,
efisien dan optimal seperti yang telah dirumuskan bersama.
l. Pelaporan
kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan
informasi pengelola air minum untuk mengetahui kemajuan
pekerjaan dan kualitas hasil pelayanan serta dijadikan dasar
untuk perbaikan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Tahap referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini
meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan
Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.
c. Keputusan Menteri Otonomi Daerah Nomor 8 tahun 2000
tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum.
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) mengumpulkan data hasil pencatatan meter air pelanggan
(KMP, DSMP, BPS); dan
jdih.pu.go.id
- 570 –
f. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi menyusun laporan pengelolaan data
baca meter air.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) Tentang Daftar Personel Petugas
Pembaca Meter Air Pelanggan;
b. Formulir Monitoring (FM) Tentang Pemakaian Air Pelanggan;
jdih.pu.go.id
- 571 –
jdih.pu.go.id
- 572 -
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
jdih.pu.go.id
- 573 -
jdih.pu.go.id
- 574 -
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 575 -
1. Tujuan
Untuk menjamin kualitas air hasil pengolahan SPAM memenuhi persyaratan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengawasan kualitas air meliputi:
a. mempersiapkan peralatan pengambilan sampel air sesuai dengan jumlah
dan jenis pemeriksaan yang telah direncanakan, pengambilan sampel air
dan pencatatan tanggal pengambilan sampel air;
b. melaksanakan kegiatan pengecekan kualitas sampel air terhadap
parameter fisik, kimia dan biologi di laboratorium (internal PDAM dan
laboratorium rujukan);
c. melaksanakan pemantauan dan pengawasan kualitas air sesuai standar
Permenkes No. 736 tahun 2010 dan Permenkes No. 492 Tahun 2010;
dan
d. melakukan kegiatan pencatatan pengawasan kualitas air.
3. Definisi
a. Unit pengelolaan
sarana dan prasarana SPAM yang telah terbangun siap dioperasikan
dengan membentuk organisasi pengelola air minum yang dapat
melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa
pemeliharaan, perlindungan sumber air produksi, penertiban
sambungan liar, dan sosialisasi dalam penyelenggaraan SPAM.
c. Pemantauan
kegiatan memantau kemajuan sebuah kegiatan agar tetap berjalan
dalam prosedur yang telah ditetapkan.
d. Pelaporan
kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan informasi
pengelola air minum untuk mengetahui kemajuan pekerjaan dan
kualitas hasil pelayanan serta dijadikan dasar untuk perbaikan
pelayanan sesuai prosedur yang berlaku.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
jdih.pu.go.id
- 576 -
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) menyiapkan peralatan pengambilan sampel air sesuai dengan
jumlah dan jenis pemeriksaan yang telah direncanakan;
2) mengambil sampel air secara rutin, pada tempat lokasi yang telah
direncanakan; dan
3) Mencatat tanggal pengambilan sampel air.
jdih.pu.go.id
- 577 -
2) Pemeriksaaan Internal:
a) memeriksa sampel air dari unit air baku;
b) memeriksa sampel air dari unit produksi;
c) memeriksa sampel air dari unit distribusi; dan
d) memeriksa sampel air dari unit pelayanan.
c. Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi:
1) Pemantauan Kualitas Air apabila kualitas air sesuai Standar
Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 maka :
a) melakukan pengawasan kualitas air minum secara eksternal
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; dan
b) melakukan pengawasan kualitas air minum secara internal
yang dilaksanakan oleh pengelola air minum untuk menjamin
kualitas air minum yang diproduksi sesuai permenkes No 492
tahun 2010.
2) Apabila kualitas air tidak sesuai Standar Permenkes No. 492 Tahun
2010 maka :
a) melakukan koordinasi dengan Bagian Produksi dan Distribusi;
dan
b) menganalisis penyebab ketidaksesuaian kualitas.
d. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan hasil pengawasan kualitas
air untuk dilaporkan kepada bagian terkait.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air;
b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeriksaan Parameter Fisik;
c. Formulir Isian (FI) tentang Pemeriksaan Parameter Kimiawi;
d. Formulir Isian (FI) tentang Pemeriksaan Parameter Mikrobiologi;
e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Hasil Pencatatan Pengawasan
Kualitas Air Produksi;
f. IK Pengambilan Sampel Air;
g. IK Pencatatan Sampel Air;
h. IK Laboratorium;
i. IK Pemeriksaan Parameter Fisik;
j. IK Pemeriksaan Parameter Kimiawi;
k. IK Pemeriksaan Parameter Mikrobiologi;
l. IK K3L APD; dan
m. IK K3L APAR.
jdih.pu.go.id
- 578 -
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai
a. IK Pengambilan 1) Staf
Tahap persiapan :
Sampel Air Sampling/
1. menyiapkan peralatan pengambilan
b. IK Pencatatan Staf yang
sampel air sesuai dengan jumlah dan
Sampel Air Terkait
jenis pemeriksaan yang telah
direncanakan; c. IK K3L APD
2. mengambil sampel air secara rutin, pada
tempat lokasi yang telah direncanakan;
dan
3. mencatat tanggal pengambilan sampel
air.
jdih.pu.go.id
- 579 -
Kualitas Air
Sesuai Standar Tidak
Permenkes No.
492 Tahun 2010?
Ya 8) Staf
m. FM Kualitas Analisis
Pemantauan kualitas air:
9. melakukan pengawasan kualitas air Air Kimia
minum secara eksternal dilakukan oleh n. IK K3L APD 9) Staf
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; dan Analisis
10. melakukan pengawasan kualitas air Fisika
minum secara internal yang 10) Staf Analis
dilaksanakan oleh pengelola air minum Mikrobiolo
untuk menjamin kualitas air minum gi
yang diproduksi sesuai permenkes No 11) Staf yang
492 tahun 2010. Terkait
B C
jdih.pu.go.id
- 580 -
B C
A E
A
E
Review dan lakukan perbaikan sistem:
melakukan pemeriksaan ulang terhadap
kemungkinan gangguan-gangguan pada
masing-masing unit SPAM;
13. melakukan pemeriksaan unit air
baku, unit produksi, unit distribusi
dan unit pelayanan;
14. melakukan koordinasi dengan
Bagian produksi dan distribusi; dan
15. menganalisa Penyebab
ketidaksesuaian kualitas melakukan
koordinasi dengan Bagian Produksi
dan Distribusi; dan
16. menganalisa penyebab
ketidaksesuaian kualitas.
12) Supervisor
n. FI Laporan Hasil Laboratorium
Pencatatan 13) Staf Analisis
Pelaporan Pengawasan Kimia
17. membuat laporan hasil pengawasan Kualitas Air 14) Staf Analisis
kualitas air untuk dilaporkan kepada Produksi Fisika
bagian terkait. o. FM Kualitas Air 15) Staf Analis
p. IK K3L APAR Mikrobiologi
16) Staf yang
Terkait
Selesai
jdih.pu.go.id
- 581 -
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id
- 582 -
1. Tujuan
Untuk memetakan jaringan perpipaan dan perlengkapan yang ada
didalamnya ke dalam gambar peta jaringan berbasis data spasial.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pemetaan jaringan meliputi :
a. mempersiapkan kegiatan dengan melakukan koordinasi tim yang terkait,
menyiapkan daftar/list data-data jaringan distribusi dan pelayanan, as
built drawing dan peralatan keperluan survey jaringan;
b. melaksanakan kegiatan pemetaan jaringan dengan mengumpulkan data-
data jaringan kedalam suatu sistem informasi terpadu dalam peta dasar,
pemutakhiran as built drawing jaringan perpipaan, pemutakhiran
gambar dan data (data base) jaringan;
c. membuat data base jaringan serta peta sistem informasi jaringan dengan
GIS, dan lain-lain; dan
d. menyusun kegiatan pelaporan.
3. Definisi
a. Unit pelayanan
sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat yang
terdiri dari sambungan rumah/ Langganan, hidran umum/kran umum
dan hidran kebakaran.
b. Pipa distribusi
pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air minum dari
reservoir ke pelanggan atau konsumen.
jdih.pu.go.id
- 583 -
d. Zona distribusi
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum yang dibatasi
oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi primer).
f. Data spasial
data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana
berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial yang
umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam
bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
h. Tes pit
sumuran uji yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui jenis dan
tebal lapisan tanah dengan lebih jelas, baik untuk pondasi bangunan
maupun untuk bahan timbunan pada daerah sumber galian bahan.
4. Referensi/Dokumen Terkait
Referensi/dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan
Alat Pemadam Api Ringan.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
di Tempat Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
jdih.pu.go.id
- 584 -
6. Uraian Prosedur
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
1) koordinasi tim yang terkait dengan pemetaan jaringan;
2) menyiapkan daftar/list data-data jaringan distribusi dan pelayanan
seperti skema jaringan, as built drawing, panjang, jenis, diameter
pipa dan lokasi; data pelanggan; katup-katup dan bangunan
penunjangnya yang meliputi jenis dan lokasinya; dan lain-lain;
3) menyiapkan as built drawing termasuk dalam bentuk digital; dan
4) menyiapkan alat dan peralatan lain untuk keperluan survei
jaringan.
jdih.pu.go.id
- 585 -
b. Survei lapangan
Tahap survei lapangan meliputi:
1) mengecek akurasi posisi dan keberadaan data jaringan perpipaan,
aksesoris dan bangunan penunjang lainnya dengan alat ukur GPS
atau alat lainnya yang setara;
2) melakukan tes pit pada titik-titik yang diperlukan.
jdih.pu.go.id
- 586 -
g. Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi membuat laporan pemetaan jaringan.
7. Lampiran
Lampiran yang diperlukan meliputi:
a. Formulir Isian (FI) tentang Data Jaringan;
b. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Gambar As Built Drawing;
c. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Peralatan dan Perlengkapan;
d. Formulir Isian (FI) tentang Daftar Hadir Rapat Koordinasi;
e. Formulir Isian (FI) tentang Data Hasil Survei;
f. IK Pembuatan Laporan;
g. IK Rapat Koordinasi;
h. IK K3L APAR;
i. IK K3L APD;
j. Gambar Peta Jaringan Distribusi;
k. POS Pengoperasian Sistem Zona;
l. POS Perencanaan Sambungan Baru dan Perluasan Jaringan Distribusi;
dan
m. POS Perencanaan Sambungan Baru dan Perluasan Jaringan Distribusi.
jdih.pu.go.id
- 587 -
Dokumen
Alur Proses Pelaksana
Pendukung/Laporan
Mulai 1) Supervisor
a. FI Data
Jaringan Perencanaan
b. FI Daftar Jaringan
Tahap persiapan : Gambar As Pipa &
1. koordinasi tim yang terkait dengan Built Drawing
Sambungan
pemetaan jaringan; c. FI Daftar
Peralatan dan Rumah
2. menyiapkan daftar/ list data-data
Perlengkapan 2) Staf Drafter/
jaringan distribusi dan pelayanan
d. FI Daftar Staf Yang
seperti skema jaringan, as built Hadir Rapat Terkait
drawing, panjang, jenis, diameter pipa Koordinasi 3) Staf Surveyor
dan lokasi; data pelanggan; katup- e. IK Rapat 4) Staf Litbang
katup dan bangunan penunjangnya Koordinasi
Teknik
yang meliputi jenis dan lokasinya; dan f. IK K3L APAR
5) Supervisor
lain-lain
GIS
3. menyiapkan gambar as built drawing
6) Staf GIS
termasuk dalam bentuk digital;
4. menyiapkan alat dan peralatan lain
untuk keperluan survei jaringan.
jdih.pu.go.id
- 588 -
A g. FI Data Jaringan
h. FI Daftar Gambar
7) Staf
As Built Drawing
i. FI Daftar
Surveyor/
Survei lapangan:
5. mengecek akurasi posisi dan Peralatan & Staf Yang
keberadaan data jaringan Perlengkapan Terkait
perpipaan, aksesoris, dan bangunan j. FI Data Hasil 8) Staf GIS
penunjang lainnya dengan alat ukur Survei 9) Staf Litbang
gps atau alat lainnya yang setara; k. IK K3L APD Teknik
6. melakukan tes pit pada titik-titik l. IK K3L APAR
yang diperlukan. m. POS Manajemen
Tekanan
n. POS
Pengoperasian
Tidak
Sistem Zona
Data
o. Gambar Peta
Lengkap?
Jaringan Distribusi
Ya
B C
jdih.pu.go.id
- 589 -
jdih.pu.go.id
- 590 -
D cc. FI Daftar As
Built Drawing 18) Staf
dd. FI Data Hasil Drafter/
Survey Staf yang
ee. FI Data Terkait
Jaringan
Pemetaan Tidak ff. IK K3L APAR 19) Staf Litbang
jaringan format gg. POS Teknik
GIS? Manajemen 20) Staf GIS
Tekanan
hh. POS
Pengoperasian
Pemetaan Jaringan: Sistem Zona
11. menyiapkan perangkat ii. POS
Ya keras (hardware) dan Perencanaan
Sambungan
software program
Baru dan
autocad; Perluasan
12. memetakan data dan Jaringan
informasi jaringan yang Distribusi
ada dalam data base jj. Gambar Peta
Jaringan
jaringan kedalam
Distribusi
bentuk peta jaringan
dalam format gambar
autocad.
jdih.pu.go.id
- 591 -
E F 24) Supervisor
pp. FI Daftar As Perencanaa
Built Drawing
n Jaringan
qq. FI Data
Jaringan Pipa dan
rr. IK Pembuatan Sambungan
Pelaporan:
Laporan Rumah
16. membuat dan memperbaharui ss. IK K3L APAR 25) Supervisor
gambar-gambar teknis jaringan; tt. Gambar Peta GIS
17. membuat laporan pekerjaan Jaringan 26) Staf
pemetaan jaringan. Distribusi
Drafter/
Staf yang
Terkait
27) Staf GIS
Selesai
Keterangan :
alur proses selanjutnya
batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja
suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan
menggambarkan suatu keputusan yang diambil
konektor ke halaman berikutnya
tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai
dokumen pendukung/laporan
Disusun Diperiksa Disetujui Tanggal
jdih.pu.go.id