I. PEKERJAAN PERSIAPAN
I.1 Pembuatan Direksi Keet dan Perlengkapan
I.1.1 Sewa Rumah
Akan segera dibentuk tim lapangan tahap awal untuk lebih
mempelajari lokasi perkantoran lapangan, yang secara umum
disebut Direksi Keet.
Pertama-tama akan dicari rumah di dekat lokasi Bendung
Tarusa, yaitu di Jalan Raya Padang-Painan km 40, disekitar
Kantor Polisi atau sekitar Puskesmas, dimana tempat tersebut
lebih kurang berjarak 300 m ke lokasi Bendung Tarusan. Rumah
akan disewa untuk keperluan bagi Tim Pelaksana tahap
pertama, sebagai kantor sementara dan mess.
I.1.4 Sekuriti, K3
Tim sekuriti meliputi Tim Pengamanan dan Tim Penanganan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
I.1.5 Laboratorium
1
Ruang laboratorium akan dipergunakan untuk penempatan
alat-alat laboratorim dan juga tempat untuk melakukan
pengujian kualitas bahan dan bangunan hasil kerja.
Bendung
Jalan Akses
Jembatan Darurat
2
Abutment, yaitu perletakan kedua ujung jembatan darurat harus
cukup kuat terhadap pembebanan dan juga cukup tahan terhadap
gesekan aliran air melalui saluran pengelak. Perlu diperhatikan
bahwa saluran pengelak dibuat dengan lebar kurang dari lebar
sungai, sehingga akan terjadi percepatan terhadap kecepatan aliran
di saluran pengelak, Dengan demikian diperlukan konstruksi
abutment yang kuat, di sini akan dilakukan pembuatan konstruksi
abutment dari Pancang Steel Sheetpile, dengan sayap seperlunya
untuk mengantisipasi terladinya gerusan tebing saluran pengelak.
Sangat mungkin diperlukan perlindungan sayap abutment selama
pelaksanaan pekerjaan, sampai nantinya saluran pengelak ditutup
kembali.
3
Untuk wilayah yang memerlukan Pengupasan Lapis Atas, ataupun
kegiatan Clearing & Grubbing, maka pemasangan patok akan
dilakukan sebelum pengupasan dan setelah pengupasan. Patok dan
bouwplank awal yang tergusur oleh pekerjaan pengupasan, setelah
selesai pengupasan akan dipasang patok dan bouwplank pengganti.
Kontrak akan dilakukan dengan Sistem Kontrak Harga Satuan,
sehingga pengukuran awal diperlukan juga sebagai proses Mutual
Check 0%, di mana perlu dilakukan oleh Tim Bersama, yang meliputi
personil dari Pemilik, Penyedia, dan Direksi Pekerjaan.
Kegiatan Pengukuran dan pematokan akan dilakukan secara
bertahap, dengan kegiatan intensif untuk MC 0% akan dijadwalakan
tidak lebih dari 4 bulan, dengan kegiatan ekstensi secara berlanjut
sesuai kebutuhan penyiapan Gambar Pelaksanaan, Penghitungan
Volume, dan keperluan ekskusi untuk pencapaian target progres fisik
pekerjaan.
I.7 Pelaporan V
Kegiatan pelaporan meliputi Laporan-laporan, terdiri :
4
- Laporan Harian, untuk keprluan di lapangan, dan akan dijadikan
pendukung Laporan Mingguan.
- Laporan Mingguan, sebagai pendukung Laporan Bulanan selain
digunakan untuk bahan rapat mingguan.
- Laporan Bulanan, dijadikan acuan untuk penghitungan progres
yang ditagihkan, untuk dasar perhitungan volume yang
dibayarkan
Dalam pelaporan diperlukan dokumentasi pendukung progres terdiri
dari dokumentasi pada progres 25% dan 50%, serta dokumentasi
akhir atau pekerjaan selesai 100%. Juga diperlukan tambahan
dokumentasi bila terjadi pekerjaan perbaikan.
I.8 Penerangan
Untuk perkantoran akan dilakukan penyambungan dari sambungan
PLN untuk selama masa pelaksanaan proyek, dan akan disispkan
generator sebagai cadangan. Generator tersebut juga dipergunakan
sehari-hari untuk keperluan-keperluan puncak untuk pelaksanaan
proyek, seperti untuk pengelasan, dan lain sebagainya.
Selain gegerator, tentu untuk keperluan jaringan di Kantor lapangan
dan di tempat kerja akan dipasanga jaringan penerangan untuk
mendukung keperluan pelaksanaan pekerjaan, dan juga untuk
pengamanan area proyek.
5
I.10 Pengadaan Air Bersih dan Peralatan
Air bersih akan desediakan dengan cara pemasangan pompa air
tanah, untuk berbagai keperluan perkantoran, mess, dan
ibadah.Sedangkan untu keperluan minum di kantor dan di mess akan
di siapkan air minim yang cukup sehat, baik dengan cara membeli air
minum jadi ataupun dengan upaya filtrasi dengan alat yang
disediakan.
6
I.13 Gambar Kerja dan Gambar Purna Bangun V
Gambar kerja sebagai bagian-bagian detai dari Gambar pelaksanaan
yang dipersiapkan sebagai hasil MC 0% akan dilakukan setiap akan
melaksanakan bagian pekerjaan untuk disepakati bersama Direksi.
Gambar Purna Bangun akan dilakukan seketika per bagian pekerjaan
selesai, agar tidak menumpuk di akhir masa pelaksanaan. Hal ini
penting, sehubungan dengan kontrak unit price dengan wilayah yang
luas, sehingga ada manfaatnya bila sebagian pekerjaan selesai segra
dilakukan penyerahan parsial, untuk bisa segera dimanfaatkan
saluran tersier ysng sudah selesai untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat. Jadi Gambar Pelaksanaan dijadwalkan untuk
diselesaikan dalam 6 bulan, sedangkan Gambar Purna Bangun
berjalan seiring dan selama pelaksanaan sampai hari ke 1440 sebagai
target, meskipun masih memungkinkan pada masa
pertanggungan/masa pemeliharaan untuk ditambahkan berkenaan
dengan perbaikan-perbaikan yang mungkin terjadi pada masa
pemeliharaan.
I.14 Bangunan Fasilitas Kerja Lainnya
Bangunan fasilitas kerja lainnya, seperti : Barak Keja, Lokasi Batching
Plant (bila diperlukan), Kantor Lapangan Pembantu (bila diperlukan),
akan dicarikan tempat-tempat yang strategis untuk penempatannya,
guna mendukung pelaksanaan pekerjaan yang efisien dan efektif, dan
bisa memenuhi progres fisik sesuai penjadwalan pekerjaan yang
telah dipersiapkan dan disetujui kedua belah pihak.
Untuk penempatan atau pemilihan tempat tersebut Tim Pelaksana
akan selalu berkoordinasi dengan pihak pemilik, maupun pihak-pihak
terkain lainnya, seperti aparat pemerintahan setempat.
7
mana jumlah alat yang akan digunakan 6 Unit Excavator
Backhoe kapasitas campuran Bucket 0,35- 0,75 m3, 3 Unit
Bulldozer 12-15 Ton, serta DT campuran kapasitas 5-10 ton
jumlah 20 unit.
EB DT MG
EB- Excavator Backhoe, DT- Dump Truck, MG- Motor Grader. Sumber :
Google 2013
BD BR
ST
BD- Bulldozer, BR-Babby Roller, ST-Stamper, Sumber : Google2013
8
Penutupan tanggul dimulai dengan penempatan Blok Beton
1mx1mx0,5m disusun memanjang dari tepi kanan sungai
sampai tepi kiri sungai, disusun menghadap kehulu dan
kekehilir tanggul penutup (Covering), yaitu seperti POTONGAN
A-A dan POTONGAN B-B. Dengan demikian timbunan tanah
akan tertutup lapis blok beton. Hal ini dilakukan setelah galian
saluran pengelak selesai sampai ujung, sehingga aliran sudah
bisa dialihkan mengalir melalui saluran pengelak.
Kemudian di belakang deretan blok beton tersebut secara
bertahap dari tepi kanan menuju sebelah kiri sungai sepanjang
rencana tanggul penutup diurug dengan timbunan tanah dari
hasil galian saluran pengelak, sehingga terbentuk tanggul yang
cukup kokoh selebar sungai. Dengan demikian air bisa
sepenuhnya mengalir melalui saluran pengelak, dan di sungai
bisa dilakukan proses dewatering dengan beban pengeringan
yang lebih ringan untuk bisa melakukan pekerjaan konstruksi
pada tubuh bendung dan/atau bagian-bagian bangunan
pelengkapnya.
9
II.2.3 Pekerjaan beton K300 (67,50 m3)
Beton K300 akan bersama keperluan beton K300 untuk struktur
lain akan dipesan dari perusahaan concrete mix. Waktu
pengiriman diminta ketika beton kualitas K300 tersebut
diperlukan.
10
Galian tanah keras dipergunakan Excavator Bertaji, Hand
Digger, digusur dengan menggunakan bulldozer. Untuk yang
diangkut lebih 50 m dilayani menggunakan DT. Tanah keras
hasil galian juga akan dipergunakan untuk memperkuat tanggul
penutup hulu, dan sebagian digunakan untuk membangun
tanggul penutu tambahan di dehat lokasi bendung dengan
dimensi yang lebih kecil, dan lebih rendah, di hulu dan di hilir
as bendung agar beban dewaterng lebih ringan.
11
II.3.7 Plesteran 1:2 (241,80 m2)
Plesteran 1 PC : 2 Psr, sejumlah volume 241,80 m2, menjadi
bagian dari pekerjaan silpil lainnya. Dan pelaksanaan bisa
dilakukanbersmaan dengan pekerjaan sipil lain yang bobotnya
lebih besar.
12
termasuk fondasi, lantai hulu, lantai hili, badan bendung, pilar
pintu pembilas, abutment kiri-kanan, bangunan intake, dan
lain-lain, sehingga untuk menjaga jumlah waktu lintasan kritis,
pelaksanaannya harus dicukupi material dan tenaganya, jangan
sampai terjadi start yang tertunda akibat kelangkaan material,
tenaga, dan proses pengecekan dan pengesahannya. Gambar
pelaksanaan untuk penulangan harus “early start” dan “early
finish” agar tidak mengganjal pekerjaan beton.
13
dibelakang dinding sehingga memperpendek beda tinggi muka
air di muka dan di belakang dinding.
Kualitas filter harus mampu menahan lolosnya butir-butir tanah
yang bisa menimbulkan proses piping.
14
Excavator dimana salah satu dipasang Taji, maka
diperhitungkan 2 Excavator, produksi = 50m3/jam atau
400m3/hari. Maka galian tanah keras, dengan diangkut dengan
beberapa DT yang cukup, pekerjaan bisa diselesaikan 50 hari
kerja, hari efektif 20 hari/bulan, maka selesai dalam 2,5 bulan.
15
sehari bisa mengaduk 7-10 kali, maka produksi per hari
diperhitung 2,50 m3. Seluruk keperluan untuk lokasi ini 16,20
m3, sehingga diperlukan molen dalm waktu 7 hari kerja.
16
Mistar ukur agar akurat harus diikatkan pada BM dengan
akurat, dan dilakukan cek dan kontrol terhadap titik ikat
pembanding.
17
II.5.5 Pekerjaan beton K300 (786,76 m3)
Bahan beton K300 akan didatangkan dari perusahan/pabrik
Beton Mix yang mana proses pencampuran, proses penyiapan
material, dan kualitas materialnya bisa diyakini bisa dipenuhi
dari hasil pencampuran dan pemprosesan di pabrik.
Pabrik yang dipilih, akan dilakukan inspeksi bersama ke pabrik,
guna mengetahui spesifikasi dari beton yang diproduksinya.
Untuk gelagar/balok pratekan akan dipesan ke pabrik yang
kompeten, yang memiliki reputasi baik, memiliki sertifikasi ISO
tentang mutu produk, dan untuk ini perlu persetujuan Direksi
Teknis, maupun Pemilik.
18
Setiap kali selesai pemasangan bekisting harus dilakukan
pengecekan bersama, dan dimintakan pengesahan dari Direksi
Teknis.
19
Tebas-tebang (clearing-grubbing) bisa dilakukan dengan
menggunakan alat Bulldozer, beberapa pohon yang cukup
besar bisa lebih dulu ditebang dengan menggunakan alat
potong Gegaji Mesin (Jigsaw).
20
Rol meter panjang 20 m dan pendek 5m
Pato kayu, Papan kayu, dll
B. Pelaksanaan pengukuran
1) Penentuan titik-titik pengukuran
2) Penempatan titik patok dan bouwplank
3) Koreksi gambar rencana
4) Penghitungan volume pekerjaa (sebagai perbaikan dari
BOQ yang ada dalam kontrak).
21
Penggalian bisa dilakukan dengan Excavator Backho, sekaligus
melakukan dumping dengan gerakan swing EB itu sendiri.
Perataan dilakukan dengan Bulldozer.
22
III.1.10 Pekerjaan pemadatan (121.394,84 m3)
Pemadatan pada bagian timbunan tanah dipergunakan armada
2 Excavator Backhoe, 4 Bulldozer, 10 Dump Truck, 1 Sheppfoot
Roller,6 Baby Roller, 12Hand Stamper. Produksi diperhitungkan
efektif (tidak iddle) pada 2 Excavator Bachoe, dengan produksi
per alat = 60 m3/jam, jadi 2 alat produksi=120 m3/jam, atau
960 m3/hari. Maka seluruh volume 121.394,84 m3 akan bisa
diselesaikan dalam waktu = 120 hari kerja, bila per bulan efektif
20 hari kerja, maka seluruh volume bisa diselesaikan dalam
waktu 6 bulan.
23
Proctor untuk saluran irigasi, atau 92% untuk tanggul sungai,
atau 95% untuk sub base jalan, atau sesuai ketentuan kontrak.
24
Proses penimbunan merupakan hasil dari penimbunan manual
dan penimbunan dengan alat berat, EB, BD, dan DT. Untuk
bangunan-bangunan dengan ukuran besar penimbunan
dilakukan dengan bantuan alat-alat agar progres berjalan
cepat, dengan memperhatikan pencapaian kepadatan yang
memenuhi spesifikasi teknis.
Kapasitas produksi gabungan akan selalu dievaluasi dengan
ketat, agar tidak terjadi progres dibawah yang ditargetkan.
III.2.5 Pekerjaan pas batu dgn mortar jenis PC-PP, Mortar tipe N
campuran 1PC : 4Psr (4.337,61 m3)
Pekerjaan pasangan batu merupakan pekerjaan yang dilakukan
dengan tenaga manusia, maka keterampilan para tukang perlu
dipilih yang baik, serta ketaatan terhadap campuran dan
ukuran bangunan harus selalu diawasi dan dikontrol. Apabila
terjadi kualitas yang buruk maka harus dibongkar, begitu juga
bila kurva tidak baik, dan garis lurus terjadi tidak lurus, atau
tidak pas pada tempat yang ditargetkan, maka perlu
pembonggkaran dan perbaikan.
25
Pekerjaan plesteran menjadi bagian dari pekerjaan pasangan
batu, untuk masing-masing banguanan, Dikerjakan secara
berturutan setelah bagian utama struktur bangunan selesai
dikerjakan, yaitu berupa konstruksi pasangan batu.bbbbbbbb
26
pembengkok, Gunting Kawat, pengangkatan dalam bisa
dibanru dengan Backhoe atau tetap cara manual.
Pekerjaan pembesian harus mendapat pengesahan dari Direksi
Teknis sebelum dilakukan pengecoran.
Diameter tulangan harus melelui pengecekan dan pengesahan
dari Direksi Teknis.
27
yumbuhannya tak terlalu besar bisa sekaligus melakukan
pembersihan (clearing).
Pekerjaan ini bisa dilakukan bertahap setiap beberapa penggal
atau beberapa patok pada saluran primer. Pemilihan panjang
penggalan disesuaikan dengan memperhitungkan
perimbangan cut and fill untuk sepanjang alinyemen
(alignment) saluran primer.
28
Pelaksanaan, Penghitungan Volume, dan keperluan ekskusi
untuk pencapaian target progres fisik pekerjaan.
Untuk melaksanakan pekerjaan pengukuran, diperlukan
peralatan sbagai berikut :
Peta
Gambar kontrak/ gambar perencanaan
Buku catatan
Kamera
Peralatan survey untuk pengukuran ketinggian maupun
sudut Waterpass atau Theodolite.
GPS mobile
Rol meter panjang 20 m dan pendek 5m
Pato kayu, Papan kayu, dll
B. Pelaksanaan pengukuran
29
1. Penentuan titik-titik pengukuran
2. Penempatan titik patok dan bouwplank
3. Koreksi gambar rencana
4. Penghitungan volume pekerjaa (sebagai perbaikan dari
BOQ yang ada dalam kontrak)
30
Timbunan tanah dengan jarak angkut dibawah 50 m, bisa
dilakukan dengan Bulldozer,dimana selain untuk timbunan
Bulldozer juga sekaligus bisa digunakan untuk perataan, lapis-
perlapis, dan juga sekaligus bisa digunakan untuk proses
pemadatan timbunan. Hamparan yang dihasilkan dari
penghamparan menggunakam Bulldozer juga bisa
menghasilkan hamparan dengan permukaan kasar, sehingga
ikatan lapis satu dengan lapis berikutnya bisa lebih baik.
III.3.11 Pekerjaan pas batu dgn mortar jenis PC-PP (4.268,48 m3)
31
dan kontrol secara ketat, dengan tetap memperhatikan
pencapaian progres fisik, agar tetap terpelihara sesuai skedul
yang dipergunakan.
32
III.4 BANGUNAN PELENGKAP PEMBAWA SEKUNDER- pada SS Sawah
Laweh (50 unit), dan pada SS Sungai Tawar (8 unit)
III.4.5 Pekerjaan pas batu dgn mortar jenis PC-PP, Mortar tipe N
campuran 1PC : 4Psr (5.514,03 m3)
Pekerjaan di lakukan dengan menggunakan tenaga manusia.
Bila ditargetkan selesai dalam 200 hari kerja, maka per hari
kerja diselesaikan 28 m3 untuk ini diperlukan 15 tim terdiri 1
tukang batu dan 2 pembantu tukang setiap harinya. Kapasitas
tim produksi 2 m3/tim/hari.
33
Siaran merupakan bagian dari bangunan yang sama dengan
pekerjaan pasangan batu, dijadwalkan dan dikerjakan
beriringan.
34
pencapaian progres fisik, agar tetap terpelihara sesuai skedul
yang dipergunakan.
35
perubahan Perpres 54/2010, merupakan bagian pekerjaan utama yang
boleh disubkontrakkan, maka dalam hal ini akan menjadi bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan. Untuk itu akan dilakukan inspeksi
bersama ke workshop Sub Kontraktor bersngakutan.
Pengerjaan di workshop, dan pengiriman pintu-pintu dan struktur
pelengkapnya, akan dijadwalkan dengan penyesuaian terhadap kesiapan
bagian pekerjaan sipilnya.
36
IV.3.3 Pintu Sorong B=1,00m;H=1,00m(14unit)
Dipasang seiring penyelesaian pekerjaan sipilnya.
IV.3.4 Pintu Angkat B=0,30m;H=0,60m (4 unit)
Dipasang seiring penyelesaian pekerjaan sipilnya.
IV.3.5 Pintu Angkat B=0,50m;H=0,60m (15 unit)
Dipasang seiring penyelesaian pekerjaan sipilnya.
37