Bagikan
Khutbah I
َو َمنَ َح،اصلُ ْو َن اَأْلرْ َحام ِ َّف َم ْن يُ َوَ َو َشر، اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذىْ هَ َدانَا بِ ِد ْي ِن ااْل ِ ْساَل م،هللْ اَ ْل َح ْم ُد
صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا َّ َوال.اس الَّ ِذي َْن يَ ْذ ُكر ُْو َن هللاَ تَ َعالَى طُ ْو َل ال ُّدهُ ْو ِر َواَأْليَّا ْم
َ َّالن
ٍ صحْ بِ ِه الَّ ِذي َْن اتَّبَع ُْوهُ ْم بِِإحْ َس
ان ِإلَى يَ ْو ِم َ َو َعلَى آلِ ِه َو،َو َم ْواَل نَا ُم َح َّم ٍد َخي ِْر اَأْلنَا ْم
َأ َّما بَعْد.الز َحا ْم ِّ
قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِي ِكتَابِ ِه.از ْال ُمتَّقُ ْو َن َ َ فَقَ ْد ف،ص ْينِي نَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللا ِ ُأ ْو،فَيَا ِعبَا َد هللا
َّ يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُ ْوا هللاَ َح.َّحي ِْم
َّق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُم ْوتُ َّن ِإال ِ هللا الرَّحْ َم ِن الرِ بِس ِْم،ْال َك ِريْم
وَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن
َ
Melakukan dzikir kepada Allah, tidak hanya disyariatkan saat bersendiri saja.
Namun juga diperintahkan oleh syariat dengan dilakukan secara bersama-sama
atau berjamaah. Melakukan dzikir secara bersama-sama bukan merupakan
bid’ah, bukan merupakan hal baru dalam Islam. Hal ini berdasar dengan hadits
Rasulullah ﷺyang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut:
فَيَ ُحفُّ ْونَهُ ْم بَِأجْ نِ َحتِ ِه ْم ِإلَى ال َّس َما ِء ال ُّد ْنيَا،
FAYAHUFUW NAHUM BI AJNIHATIHIM ILASSAMAA I DDUNNYA
“Malaikat meliputi piyambake sedoyo wau kanthi sayap-sayapipun dumugi langit dunyo inggih
meniko langit kang paling andhap”
ْ َما يَقُ ْو ُل ِعبَا ِدي:فَيَ ْسَألُهُ ْم َربُّهُ ْم َوهُ َو َأ ْعلَ ُم
Malaikat-malaikat wau lajeng ditangleti dening Allah SWT, padahal satemene Allah niku nggih
Dzat kang Maha Mengetahui. Allah tenglet dateng Malaikat “ Heee Malaikat, Nopo kang diwaos
dening Hamba-hambaku?”
ً لَ ْو َأنَّهُ ْم َرَأ ْوهَا َكانُ ْوا َأ َش َّد َعلَ ْيهَا ِحرْ صا ً َوَأ َش َّد لَهَا طَلَبا ً َوَأ ْعظَ َم فِ ْيهَا ُر ْغبَة:يَقُ ْولُ ْو َن
“Apabila mereka pernah melihatnya, pasti mereka lebih semangat dan giat dalam mencari dan
menyukai surga tersebut.”
menawi piyambake sedaya nate ningali, mesti piyambake sedaya
langkung semangat ugi ngungkuk lebet madosi ugi ngremeni swargi kesebat.”
فَ ِم َم يَتَ َع َّو ُذ ْو َن:قَا َل
“Apa yang mereka mintakan perlindungan?”
ً لَ ْو َرَأ ْوهَا َكانُ ْوا َأ َش َّد ِم ْنهَا فِ َراراً َوَأ َش َّد لَهَا َم َخافَة:يَقُ ْولُ ْو َن
“mestinipun piyambake sedaya badhe mlajar utawi mlayu kencang langkng ajrih
dateng neraka kesebat, ya Rabb.
ُ ْ فَُأ ْش ِه ُد ُك ْم َأنِّ ْي قَ ْد َغفَر:ال
ت لَهُ ْم َ َق
“Nek mekaten, saksikanlah menawi kula saestu sampun ngapunteni piyambake sedaya.”
Hadirin, hafidhakumullahو
Kisah dalam hadis di atas dapat kita ambil pelajaran, bahwa berdzikir secara bersama-sama
mempunyai dasar yang jelas di antaranya melalui hadits di atas, di mana malaikat melaporkan
orang yang berdzikir bersama-sama. Siapapun saja yang hadir dalam satu majlis, meskipun
orang itu mempunyai kepentingan atau niat yang kurang lurus, atau mengantuk, namun karena
keagungan majlis dzikir, siapapun mereka yang berada di dalam satu majlis itu, Allah akan
mengampuni dosa mereka semua. Allahumma ij’alna minhum.
Seorang dokter yang tidak pernah bertemu dengan dokter lain, ia akan merasa menjadi dokter
sendiri, merasa paling pintar sendiri. Orang yang wajahnya ganteng, apabila tidak pernah
bertemu dengan orang lain yang ganteng, ia akan merasa paling ganteng sendiri. Begitu pula
kita. Kita perlu berkumpul satu majlis dengan orang-orang alim, saleh, dekat kepada Allah,
supaya kita terhindar dari perasaan merasa paling alim sendiri, saleh sendiri, ahli dzikir sendiri,
akhirnya ujub, membanggakan diri sendiri, seolah kitalah yang paling dekat dengan Allah, orang
lain tidak. Ini berbahaya.
Namun, apabila kita sering berkumpul satu majlis dzikir dengan orang-orang baik, penyakit hati
berupa membanggakan diri sendiri, insyaallah akan terobati.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
Hadirin…
Di sinilah letak bagaimana pentingnya berdzikir dan berkumpul bersama orang-orang baik.
ASHODIKU MIN SHODAQOKA, LA MAN SODAQOKA
“Teman sejati adalah orang yang mau meluruskan kita di saat kita melakukan perilaku salah.
Teman bukanlah orang yang selalu membenarkan tindakan kita walaupun itu salah.”
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa kita disuruh bersabar menemani orang-orang baik yang
menyeru kepada jalan Allah:
Orang yang berkumpul orang wangi, akan menjadi wangi. Orang yang dekat pande besi, bisa
kecipratan api.
Pada akhir khutbah kali ini, kami sampaikan kesimpulan, dzikir berjamaah itu ada tuntunannya
dari hadits Rasulullah ﷺ.
Duduk dengan orang yang ahli dzikir sangat bermanfaat bagi kita, walaupun kita hanya ikut-
ikutan ssaja. Apalagi kita ikut berdzikir menjadi bagian dari mereka, niki langkung ageng sanget
manfaatipun.