Anda di halaman 1dari 100

Menjeremba Nabastala

(Kumpulan Puisi)

Oleh
PESERTA FASILITASI KARYA NYATA PPGP
ANGKATAN 1 BIDANG P4TK PJOK DAN BK
BAGI GURU PJOK KAB. TANAH LAUT, KAB.
TABALONG DAN KOTA MADYA BANJARMASIN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA

PASAL 113
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan


pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf
f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk
pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
PESERTA FASILITASI KARYA NYATA PPGP
ANGKATAN 1 BIDANG P4TK PJOK DAN BK
BAGI GURU PJOK KAB. TANAH LAUT, KAB.
TABALONG DAN KOTA MADYA BANJARMASIN

Menjeremba Nabastala
(Kumpulan Puisi)
Menjeremba Nabastala
(Kumpulan Puisi)
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia
oleh Penerbit Global Aksara Pers

ISBN: 978-623-5874-70-8
viii+ 92 hal; 14,8 x 21 cm
Cetakan Pertama, Januari 2022

copyright © Januari 2022 Global Aksara Pers

Penulis : Muhammad Zain, M.Pd.


Norparidi, S.Pd., dkk
Penyunting : Alaika M. Bagus Kurnia PS
Desain Sampul : Arum Nur Laili
Layouter : Ilil Ni’matul M

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan bentuk
dan cara apapun tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit.

Diterbitkan oleh:
CV. Global Aksara Pers
Anggota IKAPI, Jawa Timur, 2021,
No. 282/JTI/2021
Jl. Wonocolo Utara V/18 Surabaya
+628977416123/+628573269334
globalaksarapers@gmail.com
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Daftar Isi

Jemari yang Ingin Mengikat Langit (Jamal T. Suryanata) − [1]


Mengantarkan Mimpi Sang Mentari Pagi (Muhammad Zain,
M.Pd.) − [8]
Profil Pancasila Sejati (Norparidi, S.Pd.) − [9]
Coach (M. Nur Fadhillah) − [10]
Hei Penggerak! (Agung Saputro) − [11]

Kelas Kab. Tanah Laut − [15]


Menjeremba Nabastala (Sriyono, M.Pd.) − [16]
Janjiku pada Semesta (Sriyono, M.Pd.) − [17]
Ki Hadjar Dewantara (Purnama Wijayanti, S.Pd.) − [18]
Kihajar Dewantara (Iwan Cahyadi A, S.Pd.) − [20]
Merdeka Belajar (Kusrianto Lukman, S.Pd.) − [21]
UPTD SD Negeri Swarangan (Khusnul Khair, S.Pd.) − [22]
Aku Luar Biasa (Yudi Afrizal, S.Pd.) − [23]
Ki Hadjar Dewantara (Febri Indra Wahyudi, S.Pd.) − [24]
Demi Anak Didik Kami (Gunawan, S.Pd.) − [25]
Di Balik Awan Hitam (Gunawa, S.Pd.) − [26]
Coach (Muhammad Nor, S.Pd.) − [27]
Ki Hajar Dewantara (Siti Hajar Nurhasanah, S.Pd.) − [28]
Sudahkah Kita (Muhammad Luthfi, S.Pd.) − [29]
Kihajar Dewantara (Ni’maturahmah, S.Pd.) − [31]
Tetaplah Semangat (Purwanto, S.Pd.) − [32]
Gerak Raga Sang Pahlawan (Muhammad Dong, S.Pd.) − [33]
Sang Bintang (Lusiana Dwi Oktavia, S.Pd.) − [34]

v
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara (Eko Prasetyo, S.Pd., M.Pd.) − [35]


Gejolak Rasa (Mirasat, S.Pd.) − [36]
KI HAJAR DEWANTARA (Dimas Aribowo Kurniawan, S.Pd.SD.) −
[37]
Mereka (Dimas Aribowo Kurniawan, S.Pd.SD.) − [38]

Kelas Kab. Tabalong − [39]


Tajamnya Pena Soewardi Soerjaningrat (Azwar Abdillah, S.Pd.) −
[40]
Sang Pemberi Cahaya (Jamilah Anwar, S.Pd.) − [41]
Pemuda dan Pendidikan (Muhlis, S.Pd.) − [42]
Dari yang Biasa Menjadi Luar Biasa (Rahmadi Noor, S.Pd.) − [43]
Untukmu, Pahlawan Pendidikan (Hadriani, S.Pd.) − [44]
Ayahanda (Jam’iyah, S.Pd.) − [45]
Berpendidikan (Ahmad Firdaus, S.Pd.) − [46]
KI HAJAR DEWANTARA (David Prawiranata, S.Pd.) − [47]
Ki Hajar Dewantara (Muhammad Syaifudin, S.Pd.) − [48]
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Muhammad Rizky, S.Pd.) − [49]
Warisan yang Berharga (Ki Hajar Dewantara) (Nurlailami, S.Pd.)
− [50]
Pelita Pendidikan (Syamsuri Arsyad, S.Pd.) − [51]
Pendidikan yang Memerdekakan (Rahmatullah Zumaini, S.Pd.) −
[52]

Kelas Kota Banjarmasin − [53]


Pejuang Pendidikan Ing Ngarso Ing Madya (Panji Rifqi Maulana,
S.Pd.) − [54]
Ki Hajar Dewantara (Laili Normas, S.Pd.) − [55]

vi
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Unik (Muhammad Karnadi, S.Pd.) − [56]


Puisi tentang Ki Hajar Dewantara (Muhammad Rezkiansyah,
S.Pd.) − [57]
Pelita di Masa Depan (Akhmad Rizali, S.Pd.) − [58]
Bapak Pendidikan Nasional (Siti Maimunah) − [59]
Pelangi Pendidikan (Achmad Nafarin) − [60]
Semangat Belajar (Adhy Bharata Putera, S.Pd.) − [61]
Belajar Merdeka (Ela Maya, S.Pd.) − [62]
Ki Hajar Dewantara (Fahriadi, S.Pd.) − [63]
Apa Kabar Pendidikan Negeriku (Kismanto Jaya, S.Pd.) − [64]
Memegang Rasa (M. Ridho Sobirin) − [65]
Lonceng Sekolah (Marni, S.Pd.) − [66]
Taman (Muhammad Army Akbar, S.Pd.) − [67]
Bertegur Sapa (Muhammad Husnul Aqib, Ama) − [68]
Guru (Muhammad Sugianur, S.Pd.) − [69]
Pesan yang Melekat (Muhammad Zainal Aqli, S.Pd.) − [70]
Harapanku (Ahmad Rafi’ie, S.Pd.) − [71]
Perjuangan Belum Berakhir (Rahmadani, S.Pd., M.Pd.) − [72]
Belajar Merdeka (Siti Nurcandrawati, S.Pd.) − [73]
Pendidikanku (Syarif ranchman, S.Pd.) − [74]
Taman Ilmu (Akhmad Faturrahman, S.Pd.) − [75]
Gemar Belajar (Yusman, S.Pd.) − [76]
Guru (Nunus Setiawan, S.Pd) − [77]
Ki Hajar Dewantara (Riza Achmadi, S.Pd.) − [78]
Seorang Ki Hajar Dewantara (Entriaty, S.Pd) − [79]
Bergerak Wahai Guru Penggerak (Akhmad Riduan, S.Pd.) − [80]
Ki Hajar Dewantara (Artoni, S.Pd.) − [81]
Pendidikan Milik Kita (Gusti Fatimatul Aulia, S.Pd.) − [82]

vii
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Perang (Istiqlal Eko Saputra, S.Pd.) − [83]


Pulihkan Pendidikan Kita (Noor Ifansyah) − [84]
Bapak Pendidikan (Rifki Hakim, S.Pd.) − [85]
Ki Hajar Dewantara, Mendidik Manusia Merdeka (Sri Karuna
Ningrum, S.Pd.) − [86]
Jayalah Olahraga, Bersamamu Guru (Haidi, S.Pd) − [87]
Warna dan Hidupku (Gazali Rahman, S.Pd.) − [88]
Pahlawan Pendidikan (Khairul Arifin) − [89]

viii
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Jemari Yang Ingin Menggapai Langit


Oleh : Jamal T. Suryanata

O, bukannya dalam kata yang rancak


Kata yang pelik kebagusan sajak.
O, pujangga, buang segala kata,
Yang ‘kan cuma mempermainkan mata,
Dan hanya dibaca selintas lalu.
Karena tak keluar dari sukmamu.
(Sanusi Pane)

Ketika pertama kali saya disuguhi naskah kumpulan puisi ini,


dengan spontan saja saya ikut tersenyum mengimbangi senyum
semringah Muhammad Zain yang tampak ragu untuk
menyodorkannya. Saya paham, tentu dia sedang menebak-nebak
dalam hati seraya menunggu reaksi saya, apakah saya percaya bahwa
guru-guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) juga
bisa menulis puisi? Bukankah selama ini mereka lebih dikenal
sebagai orang-orang yang selalu berkutat dengan kegiatan-kegiatan
fisik dan banyak menguras keringat? Jadi, benarkah mereka juga
punya sentuhan rasa estetis layaknya para seniman? Believe or not
believe, this is the fact!

1
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bagi saya, jika melihat seorang guru yang sudah bertahun-


tahun mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris tampak sangat
mahir berbahasa Inggris, kefaktaan ini bukanlah hal yang luar biasa.
Atau, seorang guru sejarah yang demikian fasih membicarakan
sejarah kerajaan-kerajaan di Nusantara, juga tak perlu membuat saya
takjub. Namun, manakala sekelompok guru PJOK ramai-ramai
menulis puisi dan bersepakat untuk menerbitkannya dalam sebuah
buku antologi, sungguh ini merupakan sesuatu yang tak biasa--out
of the box and his tradition. Karenanya, jika kelak mereka konsisten
menulis puisi, maka kita boleh menyebutnya sebagai kelompok
“penyair berkalung peluit”.
Akan tetapi, apa yang mereka lakukan bukanlah yang
pertama. Saya kenal beberapa penyair yang kesehariannya bekerja
sebagai buruh pabrik, tetapi mereka dikenal sebagai penulis puisi
yang baik dalam jagat sastra Indonesia. Sebab, dalam dunia sastra
memang tidak ada rumusan bahwa seorang penulis puisi mesti
berlatar belakang sarjana sastra. Bukankah Taufiq Ismail yang
dikenal sebagai penyair Tirani dan Benteng itu adalah seorang yang
punya latar belakang dokter hewan? Begitu juga penyair Handrawan
Nadesul, dia adalah seorang dokter yang kesehariannya menangani
para pasien. Dan, di luar mereka, tentu masih ada sederet nama lagi
yang bisa kita sebutkan. Namun, cukuplah semua itu sebagai
justifikasi untuk menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi itu
sama sekali tidak identik dengan kemestian bergelar sarjana sastra.
***
Setelah menerima naskah antologi puisi ini, sebelum
menyusuri rangkaian larik-larik puisi yang terhimpun di dalamnya,
hal pertama yang menarik perhatian saya (mungkin juga akan
dialami oleh pembaca lainnya) adalah pilihan kata yang digunakan
sebagai judulnya: Menjeremba Nabastala. Bagi saya, kedua kata ini

2
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

merupakan sesuatu yang baru di telinga saya—minimal sangat jarang


digunakan dalam komunikasi sehari-hari, bahkan dalam karya-karya
sastra yang pernah saya baca. Karena itulah, saya mesti
menelusurinya ke beberapa referensi yang mungkin memuat
penjelasannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebagai acuan
pertama yang biasa saya gunakan untuk mencari tahu makna sebuah
kata atau istilah, saya temukan keterangan bahwa kata
“menjeremba” berarti menggapai atau mengulurkan tangan (untuk
mencapai sesuatu). Namun, untuk kata “nabastala” ternyata tidak
saya temukan di dalam kamus yang sama—agaknya kata ini memang
belum terkodifikasi dalam KBBI. Lalu, saya pun mencoba
mencaritemukannya melalui beberapa media daring (online). Dan,
melalui media berbasis internet ini (misalnya di laman
id.scribd.com), ternyata dengan mudah saya temukan informasi
bahwa kata “nabastala” berarti langit. Dengan demikian, secara
ringkas dapat disimpulkan bahwa judul Menjeremba Nabastala
berarti ‘menggapai langit’.
Kemudian, jika judul tersebut kita maknai secara lebih bebas,
niscaya kita dapat memvisualisasikannya sebagai tindakan seseorang
atau sekelompok orang yang tengah mengulur-ulurkan tangannya ke
atas seakan ingin menggapai ketinggian langit. Kiranya, dalam
konteks inilah makna implisit yang dimaksudkan oleh para penulis
puisi di buku ini. Mereka punya cita-cita besar yang sama, sebuah
harapan kolektif, yang sedang melangkah bersama dan ingin terus
mendaki menuju puncak impian. Mereka seakan seiya-sekata untuk
menjawab tantangan Soekarno, “Gantungkan cita-citamu setinggi
langit!”
Persoalannya sekarang, apakah harapan kolektif itu
terepresentasikan dalam larik-larik puisi yang mereka himpun dalam

3
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

antologi ini? Apakah impian besar mereka tersuarakan dengan


lantang dalam seluruh puisi di buku ini?
Wahai, setelah halaman demi halaman saya telusuri, sajak
demi sajak saya cermati, ternyata dugaan dan horizon harapan saya
(sebagai pembaca) lumayan meleset. Sebab, frasa “menjeremba
nabastala” yang digunakan sebagai judul buku ini semata-mata
merupakan pinjaman dari judul puisi karya Sriyono, bukan sebagai
representasi umum seluruh karya puisi di buku ini. Namun, tentu
saja hal ini bukan merupakan suatu kesalahan—karena pada
dasarnya tidak ada kata ‘salah’ dalam kamus berkesenian.
Puisi “Menjeremba Nabastala” sendiri memang berbeda dan
memiliki keunikan tertentu. Dalam larik-larik puisinya ini, Sriyono
banyak menyelipkan kata-kata “asing” (sebagian dari leksikon bahasa
Kawi, Jawa kuno) yang kini sudah terbilang arkais (baca: tidak lagi
digunakan dalam komunikasi sehari-hari). Kecuali yang sudah
digunakan dalam judulnya, beberapa diksi arkais lainnya juga kita
temukan tersebar di antara larik-larik puisinya yang ditulis hanya
dalam satu bait ini—antara lain: gelabah (sedih; gelisah), sumarah
(pasrah), benawat (sombong), belungsang (bentak; hardik), shyam
(kegelapan malam), afsun (pesona), atma (jiwa), daksa (badan;
tubuh), dan dayita (kekasih).
Namun, secara keseluruhan, puisi bertajuk “Menjeremba
Nabastala” ini sebenarnya berbicara tentang dunia pendidikan
sebagai lingkungan terdekat sang penulis. Atau, lebih spesifik lagi,
sebagai eskpresi personal seorang guru. Hal ini antara lain dapat kita
tangkap dalam dua lariknya berikut ini: Aku hanya jembatan untuk
kau menggapai masa depan/ Aku hanya menunjukkan jalan untuk
kau memilih gugusan bintang. Begitu juga yang terekam dalam dua
larik penutupnya: Aku dan kamu sama-sama pelaku kehidupan

4
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

dan pembelajar yang tak pernah berhenti/ Hingga Tuhan meminta


kita pulang.
Kemudian, jika kita cermati lebih jauh, hampir seluruh karya
puisi yang dimuat dalam buku ini sebenarnya sama-sama
mengusung satu tema besar: pendidikan. Bahkan, beberapa puisi di
antaranya lebih fokus berbicara tentang sosok Ki Hajar Dewantara
yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Selebihnya,
sebagaimana halnya sajak “Menjeremba Nabastala” karya Sriyono
tadi, sejumlah puisi lainnya juga merupakan ekspresi pengalaman
personal, luapan emosi, suara hati, harapan, dan kisah-kisah
keseharian seorang pendidik. Lalu, sekaitan dengan kehadiran sosok
Ki Hajar Dewantara, setidaknya ada tiga puluhan puisi yang secara
eksplisit maupun implisit merujuk pada namanya—termasuk dengan
nama lahirnya, (Raden Mas) Soewardi Soerjaningrat.
Sederet karya puisi yang secara langsung memakai judul “Ki
Hajar Dewantara” antara lain ditulis oleh Purnama Wijayanti, Iwan
Cahyadi, Febri Indra Wahyudi, Siti Hajar Nurhasanah, Ni’aturahmah,
Dimas Aribowo Kurniawan, David Prawiranata, Muhammad
Syaifudin, Laili Normas, Muhammad Rezkiansyah, Nina Apriyanti,
Riza Achmadi, Entriaty, Aris Eko Hariyati, Artoni, Ernawati, dan Sri
Karuna Ningrum,. Belum lagi sejumlah puisi lainnya yang
menyebutkan nama Ki Hajar Dewantara di antara larik-larik puisinya
saja, misalnya puisi yang ditulis oleh Kusrianto Lukman, Muhammad
Nor, Jamilah Anwar, Hadriani, Jan’iyah, Siti Maimunah, Ela Maya,
Istiqlal Eko Saputra, Rifki Hakim, Haidi, dan Khairul Arifin. Bahkan,
kehadiran sosok Ki Hajar Dewantara itu ada pula yang dimunculkan
secara impilisit dalam wujud tiga serangkai ajaran pendidikan yang
identik dengan namanya: Ing ngarso sung tulada, Ing madya
mangun karsa, Tut wuri handayani.

5
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kehadiran sosok Ki Hajar Dewantara dalam banyak puisi di


buku ini memang sangat wajar mengingat jasa-jasanya yang sangat
besar dalam merintis dan memelopori pendidikan bagi kaum
pribumi di masa kolonial Belanda. Bukan hanya itu, dia juga terlibat
aktif dalam pergerakan merebut kemerdekaan Indonesia, baik
melalui jalur pendidikan, politik, maupun jurnalistik (media massa).
Demikian pula, jika seluruh puisi yang terhimpun dalam buku ini
secara umum mengusung tema pendidikan, hal ini pun sangat
wajar. Sebab, semua puisi di buku ini memang ditulis oleh kaum
pendidik. Dan, sebagai praktisi pendidikan (guru), tentu saja dunia
pendidikan merupakan lingkungan terdekat mereka. Jadi, mereka
seakan sedang mengamini pernyataan teoretis ini, “Tulis apa yang
paling kamu ketahui!”
***
Sebagai penutup, kiranya perlu saya ingatkan pula bahwa
rumusan menulis puisi itu tentu saja tidak sekadar menuliskan apa
yang paling kita ketahui. Pengetahuan yang kita dapatkan mungkin
bersumber dari serangkaian fakta, tetapi tidak setiap fakta layak
untuk dituliskan menjadi puisi. Sebab, sebuah puisi harus mampu
memberikan rasa estetis atau sentuhan keindahan bagi para
pembacanya. Namun, sebuah puisi yang baik umumnya juga
memenuhi dua unsur kesastraan yang oleh Horace diformulasikan
dalam kata-kata yang terasa kontras ini: dulce et utile (indah dan
berguna). Karena itulah, menulis puisi tidak cukup hanya
mengandalkan intuisi, tetapi juga harus melibatkan pikiran.
Dengan kata lain, puisi itu terlahir dari pengalaman estetis
yang sangat personal, lalu diracik dengan kehalusan rasa dan
ketajaman pikiran. Puisi merupakan ekspresi jiwa sehingga menulis
puisi berarti memenuhi panggilan jiwa. Jadi, tepat sekali kiranya apa
yang pernah dirumuskan oleh Ralp Waldo Emerson, “Poetry is the

6
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

perfectual endeavour to express the spirit of the thing, to pass the


brute body and search the life and reason which causes of it to
exest.”
Akhirnya, saya ucapkan selamat kepada seluruh penulis puisi
yang terhimpun dalam antologi bertajuk Menjeremba Nabastala ini.
Namun, harap mafhum, janganlah terburu-buru untuk disebut
penyair sebelum kita menghasilkan banyak puisi. Motivasilah diri
sendiri untuk terus berlatih menulis—menulis apa saja—dan
melahirkan karya-karya terbaru. Jika kali ini mengangkat tema
pendidikan, di lain waktu cobalah merambah jalan-jalan (tema) lain
yang masih terbentang lebar. Kebersamaan ini hanyalah langkah
awal, kemampuan menulis pada akhirnya adalah urusan individual.
[]

7
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Mengantarkan Mimpi Sang Mentari Pagi


Karya : Muhammad Zain, M.Pd
(Fasilator Kab. Tanah Laut GP AK 1 Kab. Tanah Laut)

Tak pernah kuketahui takdirku sebelumnya


Bahwasanya akan bernahkoda lencana guru
Yang sejatinya bertanggung jawab mengantarkan mimpi
Mengantarkan mimpi sang mentari pagi untuk menjadi penerang
alam semesta
Karena tak mungkin bisa rembulan purnama malam dijadikan sang
matahari pencerah siang hari
Ibarat kupu-kupu dan kunang-kunang takkan mungkin bisa kuajak
berenang menjadi penghias keindahan bahari.
Dan tak mungkin pula ikan bisa kuajak mendaki indahnya puncak
pegunungan
Ada kodrat di kaki kalian wahai anak-anakku yang harus kami gali
agar bisa memercikkan api menyala kompetensimu itu
Agar engkau bisa menjadi pelajar yang merdeka belajar dan
berlandaskan Pelajar Pancasila
Terima kasih wahai engkau Ki Hajar Dewantara membuka cakrawala
filosofis pendidikan Indonesia

Banjarmasin, 09 Desember 2021

8
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Profil Pancasila Sejati


Karya : Norparidi, S.Pd
(Fasilator Kab. Tabalong GP AK 1 Kab. Tabalong)

Pancasila adalah dasar negara


Mempersatukan berbagai suku bangsa
Baik suku, agama, ras dan budaya
Untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Nilai-nilai pancasila terus kita junjung tinggi
Mendapatkan kemerdekaan yang hakiki
Keberagaman akan menjadi warna
Bhinneka Tunggal Ika
Jaga keberagaman melalui toleransi
Saling menjaga, menghargai dan menghormati
Hidup berdampingan tanpa memandang status sosial ekonomi
Hidup aman tenteram dan damai
Ancaman zaman semakin menantang
Melupakan tradisi dan adat budaya
Keegoisan individu semakin terlihat nyata
Menggerus nilai-nilai gotong royong dan kerjasama
Tantangan zaman kita sambut dengan lapang dada
Menanamkan jiwa-jiwa kritis, optimis dan inovatif
Belajar mandiri dan berkaya tanpa putus asa.
Menjadi manusia pancasila seutuhnya.

Banjarmasin, 09 Desember 2021

9
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Coach
Karya : M. Nur Fadhillah
(Pengajar Praktik PPGP AK 1 Kab. Tanah Laut)

Engkau yang tak kenal lelah


Engkau yang tak kenal panas
Engkau yang kulitnya rela dibakar sang surya
Kau,
Iya, kau sang pengantar kereta
Kau angkut diriku yang lemah dan lunglai
Kau tatih diriku, kau ajari aku untuk melangkah
Kau bantu diriku unktu terus bangkit
Kau
Iya, kau sang pengantar kereta
Dengan belaian tangan dinginmu
Kurasakan hangatnya mentari
Dengan pelukan kesabaranmu
Kurasakan nafas keikhlasan
Kau
Iya, kau sang pengantar kereta
Kau rela menghamba
Kau rela lepas jubah kebesaranmu
Demi tunas-tunas bangsa
Kau
Iya, kau sang pengantar kereta

10
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Hei Penggerak!
Karya : Agung Saputro
(Pegiat Literasi Kab. Tanah Laut)

Ada sebuah bangunan yang berisi kursi dan meja


Tapi tak ada jemu dalam jembatan ilmu mendenyutkan cerita
Semangatmu mengucap asa dan cita cita seluas samudra
Dan hadirmu selalu ditunggu dan dikenang sepanjang masa
Kisah penting bermula dari bangkumu
Yang terbaik melangkah melalui tapak jalanmu
Gelak tawa maupun sendu yang hadir
Menjadi lembar pembuka tabir
Di tempat engkau berdiri
Jutaan pelita menyembul untuk negeri
Jembatan masa depan yang menyambung
Di sekolahku, namamu tak pernah berhenti bergaung.
Kini korona menghempaskanmu tak bersisa
Tak ada senyum ceria dari meraka yang menggantungkan asa
Tak ada riuh dan gegap gempita dari mereka yang selalu berusaha
Yang ada hanya rajutan semangat belajar yang dibalut dengan kuota
Ujungtombak pendidikan negara kita sedang di uji
Dari mereka, ada yang pasrah dan adapula yang tetap bertahan
Komitmen menjadi guru mempesona harus terbukti
Agar peserta didik juga mampu mewujudkan yang mereka impikan
Hei Penggerak! kami hanya bisa berharap padamu
Jika kau menyerah, maka generasi penerus tidak akan bertahan
Hei Penggerak! kami gantungkan semangat asa padamu
Agar sisa asa dapat kau wujudkan menjadi sebuah kenyataan
Pelaihari, 10 Desember 2021

11
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kelas Kab. Tanah Laut

Kelas Kab. Tabalong

12
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kelas Kota Banjarmasin A dan B

Kelas A Kota Banjarmasin

Kelas B Kota Banjarmasin

13
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

14
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kelas Kab. Tanah Laut

15
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Menjeremba Nabastala
Karya : Sriyono, M. Pd
(UPTD SMP Negeri 1 Panyipatan)

Saban hari langkahku menderap


Jari jemariku merangkai aksara
Berbagi dengan cerita dan cara terbaikku
Untuk mengurai buhul-buhul kegelapan
Aku hanya jembatan untuk kau menggapai masa depan
Aku hanya menujukkan jalan untuk kau memilih gugusan bintang
Kuhalau gelabah dan gamang
Kuhalau masygul dan sumarah
Kutanggalkan benawat
Kutanggalkan belungsang
Ketika aku berusaha menuntunmu menyibak shyam
Ketika aku berusaha menuntunmu menggapai nabastala
Ketika aku berusaha menuntunmu menjadi pelaku kehidupan yang
penuh afsun
Atma dan daksaku kuabdikan untukmu wahai dayita
Anak-anakku generasi penerus bangsa
Aku dan kamu, sama-sama pelaku kehidupan dan pembelajar yang
tak pernah berhenti
Hingga Tuhan meminta kita pulang

Pelaihari, 25 November 2021

16
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Janjiku Pada Semesta


Karya : Sriyono, M.Pd
(UPTD SMP Negeri 1 Panyipatan)

Kuberjanji pada langit-langit kamarku yang pekat


Pada dinding-dinding kamarku yang suram
Pada lantai kamarku yang berdebu
Bahwa aku harus berubah, memperbaiki lukisan sejarah
Kutulis citaku dengan tinta yang tak akan bisa terhapus
Sebab, hatiku bermihrab di sana
Aku ingin merubah nasibku setidaknya menjadi semenjana
Setidaknya mampu menegakkan tulang leher dengan sempurna
Kugamit janji untuk diriku sendiri
Menghempas semua anca
Aku menyimpan peluh ketika indurasmi tersenyum
Aku merelakan tidurku ketika langit melipat siang
Dan kini, aku telah menepati janji itu
Menggapai cita yang kuceritakan pada secarik bait lusuh
Aku, telah menaklukan asa yang kadang hampir retas
Aku, kini menjadi bagian dari wiyata
Aku, pelaku dalam pendidikan

Pelaihari, 25 November 2021

17
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hadjar Dewantara
Karya : Purnama Wijayanti, S.Pd
(UPTD SD Negeri Pabahanan)

Bapak Pendidikan sebutanmu


Dari engkau kami banyak belajar
Semangat Ing ngarsa sung tulodo
Ing madya mangun karso
Tut huri Handayani
Sampai kini selalu membara dalam jiwa kami
Tiada pernah padam
Perjuanganmu untuk negeri Indonesia
Semangat juangmu untuk anak bangsa
Menumbuhkan rasa cinta tanah air
Rasa Kebangsaan yang tinggi
Bangga akan negeri tercinta
Wahai bapak para guru
Yang gigih dan pantang menyerah
Engkau ajarkan kami,para pendidik
Yang di depan agar terus memberi contoh yang baik
Yang di tengah selalu memberi semangat
Dan tak lupa, yang di belakang memberikan dorongan pada anak
didik
Menciptakan pendidikan yang penuh cinta dan kasih sayang
Agar menjadi generasi penerus bangsa
Yang merdeka, beriman, berakhlak mulia, bahagia dan tanpa
tekanan
Menuju perubahan yang positif
Memiliki kebermanfaatan bagi kehidupan

18
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bermartabat dan bertanggung jawab


Bapak teladan para guru

Meskipun engkau telah tiada


Namun jasa-jasamu kepada negeri
Akan terus dikenang
Tak’kan terlupa
Bahkan tak’kan lekang dimakan zaman
Wahai bapak yang mulia
Terima kasih banyak untuk semua yang engkau beri
Tak dapat kami membalas budi baikmu
Hanya doa tulus dan ikhlas yang kami panjatkan untukmu
Semoga Allah menempatkanmu di surga terindah-Nya.
Dan izinkan kami meneruskan perjuangan
Berbakti pada Ibu Pertiwi
Indonesia
Aamiin

Pelaihari, 25 November 2021

19
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kihajar Dewantara
Karya : Iwan Cahyadi A, S.Pd
(UPTD SDN Gunung Raja)

Engkau, adalah orang yang tak kutemukan titik akhir untuk kubaca
Engkau, bagaikan terbentuk dari bait- bait aksara yang kupuja
Sehingga segala metafora dalam sajakku adalah percumatanpa
inspirasi darimu
Kau, keindahan yang tercipta tanpa umpama
Memanusiakan manusia
Menuntun ke arah jalan yang benar
Mendorong ke kemajuan zaman
Mendampingiku ketika mulai lelah
Dengan keadaan dunia

Pelaihari, 25 November 2021

20
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Merdeka Belajar
Karya : Kusrianto Lukman, S.Pd
(SMK Negeri 2 Pelaihari)

Merdeka!
Apa itu merdeka?
Merdeka tak pernah nyata
Merdeka tak pernah kurasa
Dari dulu sampai sekarang hanya kiasan kata
Mimpi yang indah tak akan nyata
Perkembangan zaman yang semakin merajalela
Ke mana kita? Ke mana kita merdeka?
Teknologi semakin hari mengikis hati nurani
Hanya bisa merasakan tak bisa menciptakan
Ki Hajar Dewantara merdekamu tak akan tercipta
Dengan kurikulum yang nyata justru kita menjadi hampa
Apa itu merdeka?
Mari satukan hati untuk berintrospeksi
Jadikan negeri ini pencipta bukan perasaan
Merdeka belajar itulah solusinya

21
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

UPTD SD Negeri Swarangan


Karya : Khusnul Khair, S.Pd
(UPTD SD Negeri Swarangan)

Berada di pesisir pantai


Ruas indah semangat penuntun diri
Berpijar dalam ruang yang hangat
Menghadirkan aroma semangat
Berada jauh di dalam jiwa
Telah pula memancarkan cahaya
Akan hati yang tertunduk dengan indah
Segenggam anugerah dari Allah
Anugerah yang menjadi tumpuan iman
Ruas hatiku yang bersenandung riang
Menjadi sumber semangat dalam kehidupan
Merajut pendidikan dengan untaian kasih dan sayang
Semangat yang hangat menerangi
Sudut-sudut jiwaku yang sepi
Meramu indah berbagai warna pelangi
Dengan ukiran-ukiran puisi hati

Pelaihari, 25 November 2021

22
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Aku Luar Biasa


Karya : Yudi Afrizal, S.Pd
(SLB Negeri 1 Pelaihari)

Aku
Aku yang berdasi peluit
Lencana di kananku
Medali di kiriku
Pahlawan yang sebenarnya
Pahlawan yang terpatri dalam hati sanubari
Akulah Guru Penggerak
Aku cinta
Aku sayang
Siswa-siswiku
Semua
Aku sandang dalam hati sanubari
Tak peduli anak istri, hanya untuk siswa siswi
Panas dan hujan tetap kulalui
Merdeka belajar
Dan demi Ibu Pertiwi
Sudahlah!
Siswa siswi harga mati!
Sampai mati!

Pelaihari, 25 November 2021

23
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hadjar Dewantara
Karya : Febri Indra Wahyudi, S.Pd.
(UPTD SD Negeri 1 Bumi Asih)

Tokoh pergerakan, pahlawan penuh jasa


Menteri pendididkan pertama dengan semboyan
Ing ngarsa sang tulada, ing madya mangun karsa & tut wuri handayani
Lahir pada tanggal 02 Mei 1889
Yang kini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional
Telah mendirikan Taman Siswa
Demi hak pendidikan yang sama para pribumi
Engkau telah mengajarkan untuk menjadi orang yang
sederhana, berkarakter, cerdas dan percaya diri
Kami berjanji akan meneruskan perjuangan dan mewujudkan cita-citamu
demi kemajuan bangsa
Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan
Merdeka Belajar

Pelaihari, 25 November 2021

24
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Demi Anak Didik Kami


Karya : Gunawan, S.Pd.
(UPTD SD Negeri 1 Batakan)

Tersentak tergugah dari bangun


Teringat anak didik kami menunggu di sekolahan
Bergegas semangat menunaikan kewajiban
Penuh tanggung jawab kedisiplinan
Berbaris rapi, sopan dan santun terjaga
Aktifitas pembelajaran mulai terlaksana
Demi anak didik, sanak keluarga kami tinggalkan
Demi anak didik, segenap jiwa raga kami berikan
Demi anak didik, segala urusan kami tinggalkan
Demi anak didik, semua ilmu dan kemampuan kami berikan
Agar anak didik kami menjadi pintar dan berakhlak mulia
Berguna bagi keluarga, agama dan negara

Pelaihari, 25 November 2021

25
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Di Balik Awan Hitam


Karya : Gunawan, S.Pd
(UPTD SD Negeri 1 Batakan)

Langit hitam mencekam


Hujan badai menghantam
Tekad jiwa tak tergoyahkan
Tanggung jawab tetap dilaksanakan
Tercium air hujan di badan
Menggigil kedinginan bukanlah halangan
Semangat jiwa membakar keheningan
Kewajiban mengajar adalah suatu tuntutan
Bangunlah wahai negeriku
Agar tak sia-sia pengorbananku
Bangunlah wahai bangsaku
Agar terwujud semua cita-citaku

Pelaihari, 25 November 2021

26
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Coach
Karya : Muhammad Nor, S.Pd
(UPTD SD Negeri 3 Damit)

Derasnya air hujan yang mengguyur bumi ini


Tidak menurunkan semangatku ini
Aku tau semua yang kulakukan tak akan sia-sia
Karena niatku kurasa mulia
Seperti yang dikatakan Kihajar Dewantara
Tugas kita sebenarnya memanusiakan manusia

Pelaihari, 25 November 2021

27
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Siti Hajar Nurhasanah, S.Pd
(UPTD SD Negeri 2 Muara Kintap)

Engkau Bapak Pendidikan Nasional


Yang telah mendirikan Taman Siswa
Engkau lahir pada 2 Mei 1889
Dan kini diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional
Tak kenal lelah dalam membesarkan ilmu
Sehingga sangatlah berjasa terhadap kami
Kami berjanji akan meneruskan perjuanganmu
Untuk membuat bangsa ini maju dan cerdas
Kau tak pernah meminta imbalan
Kau tak pernah mengeluh
Meskipun tulang dan badanmu mulai rapuh
Tak pernah!

Pelaihari 25 November 2021

28
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Sudahkah Kita
Karya : Muhammad Luthfi,S.Pd
(UPTD SMPN 2 Batu Ampar)

Keliru jika engkau berpegang pada semboyan, bekerja untuk hidup


Mungkin yang indah, bekerja untuk menunjukan eksistensi dirimu
Namun yang lebih sempurna adalah hidup untuk pengabdian
kepada Tuhan
Apabila hidup kita terdorong oleh rasa pengabdian, maka semuanya
menjadi indah
Masing-masing berlomba ingin mengasihi, memberi, menghormati
dan saling mencintai
Seorang pendidik mutlak menjadi panutan bagi peserta didik untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan
Seorang pendidik menjadi bagian dan harapan bagi peserta didiknya
Sehingga mampu menciptakan kenyamanan dalam merdeka belajar
Agar bangsa ini terus belari dalam menggapai ilmu
Hari ini, banyak di antara kita lebih mendedikasikan diri sebagai
tuan di antara mereka, tanpa melihat arah dan tujuan yang mereka
miliki
Sehingga kita berlarut-larut dengan apa yang kita inginkan bukan
apa yang mereka perlukan
Padahal hakikat sebenarnya kita adalah pelayan bagi mereka
Kita hanya bisa menjadi contoh teladan dan fasilitator untuk mereka
menggali kemampuan yang ada pada diri mereka sendiri sehingga
bisa tercapai
Karena setiap manusia diberikan anugerah kesempurnaan oleh
Tuhannya

29
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Biarlah mereka berjalan pada kodratnya masing-masing, tanpa kita


harus membedakan satu dengan yang lain karena mereka diberikan
bakat dan kemampuannya masing-masing .
Sehingga mereka menjadi generasi yang benar-benar hebat dan
berkarakter di masa akan datang
Renungkanlah!
Sudahkah kita menjadi pelayan bagi peserta didik?
Sudahkah kita menjadi fasilitator bagi mereka?
Sudahkah kita menjadi teman dan sehabat bagi mereka?
Sudahkah kita menjadi jalan untuk mereka mengapai kesuksesan?
Jika belum, laksanakan merdeka belajar!

Pelaihari 25 November 2021

30
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kihajar Dewantara
Karya : Ni'aturahmah, S.Pd
(UPTD SDN Tajau Pecah)

Apa yang tak bisa disampaikan ilmu pengetahuan, seni dapat


mencoba menjelaskan
Apa yang tak tersampaikan oleh seni, lantang dan keras disampaikan
oleh puisi
Namun saat puisi tak mampu menjelaskan kata
Padamu aku kembali
Padamu aku belajar
Setiap bukumu adalah sabda ilmu
Setiap filosofimu adalah caraku menjadi manusia
Setiap kalimatmu adalah helaan napas peradaban
Ki Hajar Dewantara tanpamu aku bukan apa-apa
Tampamu aku hanyalah pelari yang masih mengenakan sepatu
Saat yang lain berlari menjauh
Mengitari zaman, ruang dan waktu
Kaulah segalanya Ki Hajar Dewantara
Setiap apapun tentang engkau, abadi

Pelaihari 25 November 2021

31
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Tetaplah Semangat
Karya : Purwanto,S.Pd
(UPTD SMP Negeri 1 Bati-Bati)

Semangatku menggebu-gebu
Bagaikan pasukan yang sedang menyerbu
Merah menyala di dalam kalbu
Kan kuraih cita-citaku walaupun terhalang banyak rambu
Tiap hari aku belajar menghadapi hidup
Dan kuserap ilmu itu belajar dari alam semesta
Dari itu aku sadar dapat semangat baru meraih cita-cita
Tetaplah semangat, walaupun lelah tapi jangan menyerah
Untuk mewujudkan cita-citaku
Mencerdaskan anak bangsa dengan merefleksikan diri kita
Untuk kemajuan pendidikan yang merdeka.

Pelaihari, 25 November 2021

32
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Gerak Raga Sang Pahlawan


Karya : Muhammad Dong , S.Pd
(UPTD SDN 1 Liang Anggang)

Kulangkahkan kaki menuju sekolah


Langkah demi langkah menapaki jalan
Salam dan sapa awali pertemuan
Kudengar riuh teriakan anak-anak
Bapak guru datang
Ibu guru datang
Inilah kekuatan yang membuat hati bersemangat
Dengan penuh keikhlasan memberikan pendidikan
Demi kesuksesan anak bangsa untuk menggapai cita-citanya
Dimulai dengan doa, kumulai bergerak
Merapikan satu persatu anak-anak untuk berbaris dengan rapi
Dengan aba-aba, gerakan demi gerakan kami lakukan
Untuk raga yang sehat dan jiwa yang kuat
Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan

Pelaihari, 25 November 2021

33
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Sang Bintang
Karya : Lusiana Dwi Oktavia, S.Pd
(UPTD SMP Negeri 4 Bati-Bati)

Derap langkah pasti untukmu, Sayang


Kalian adalah sang bintang
Yang akan selalu ada setiap malam
Kalian adalah penerang dunia
Wahai anak-anakku
Semangatlah terus untuk berjuang menggapai cita-cita
Kami akan selalu setia mengantarmu hingga masanya
Dan hari ini kita mulai bersama-sama
Mengubah dunia pendidikan untuk semakin merdeka
Tanpa harus lupa akhlak itu yang utama
Yakinlah!
Jaya negeriku untuk merdeka belajar

Pelaihari, 25 November 2021

34
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Eko Prasetyo, S.Pd., M.Pd
(UPTD SD Negeri 1 Ambawang)

Untuk yang selalu di hati


Namamu 'kan abadi
Ikhlas pelayananmu
Viral kesuksesanmu
Engkau semakin berjaya
Rasa bahagia kaucipta
Senang gembira kami rasa
Indahnya kebersamaan
Tulusnya pelayanan
Aman kauciptakan
Suara lembut menyentuh
Ilmu telah menjadi berkah
Latihan terpatri di jiwa
Indah tampil memesona
Wajah selalu ceria
Aku bangga padamu
Namamu kukenang selalu
Gerak dan langkahmu
Itu 'kan kutiru
Menjadi guru profesional

Pelaihari, 25 November 2021

35
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Gejolak Rasa
Oleh Mirasat,S.Pd
UPTD SD Negeri 2 Jorong

Di dalam derap langkah


Pastikan ada gejolak rasa
Rasa haus dan rasa ingin tahu
Akan makna pendidikan.
Ki Hajar Dewantara
Namamu akan selalu terpatri
Dalam benak setiap insan pendidikan
Engkau pelopor bagi kami
Jasamu terpatri dibumi dan tercatat di arsyi
Berkobar semangat juang
Diladang amal pendidikan
Disetiap insan Jiwa Pancasila
Maju bersama majukan bangsa

Pelaihari, 25 November 2021

36
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

KI HAJAR DEWANTARA
Dimas Aribowo Kurniawan, S.Pd.SD
UPTD SD NEGERI GUNUNG MAS

02 Mei 1889
Angka tak biasa nan indah
Hari di mana sang pahlawan menginjak bumi

Sekelibat ingatan pada jasa tak terhingga


Yang mengubah pandangan seluruh jagat raya
Kau berjuang demi masa depan bangsa
Dengan pengetahuan sebagai senjatamu

Engkau cahaya dari berbagai generasi


Menerangi kebodohan
Menyambut kemenangan
Tanpamu habislah negri ini

Suramlah cita-cita anak muda


Terbelenggu penjara ketidaktahuan
Engkau sosok hebat tiada tara

Terima kasih tidaklah cukup


Tut Wuri Handayani, Madya Mangun Karsa, dan Ing Ngarsa Sang
Tulada
Kami lanjurtkan perjuanganmu

Gunung Mas, 25 Novembee 2021

37
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Mereka
Dimas Aribowo Kurniawan, S.Pd.SD
UPTD SD Negeri Gunung Mas

Memandang wajah ceria mereka


Tawa lepas tiada beban
Berlari, bermain tiada lelah
Mereka penerus bangsa
Mereka penerus pendidikan
Semua beban akan mereka pikul dikemudian hari

Merdekakan pendidikannya
Merdekakan pilihannya
Tanamkan rasa cinta yang mendalam tentang negeri yang indah ini
Kembangkan senyum untuk merangkul mereka

Mereka ya mereka lah penerus kita


Mereka yang akan melanjutkan perjuangan kita.

Pelaihari, 25 November 2021

38
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kelas Kab. Tabalong

39
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Tajamnya Pena Soewardi Soerjaningrat


Karya : Azwar Abdillah, S.Pd
(SDN Lano)

Jika saja Belanda bisa bersikap adil terhadap bangsa Indonesia


Engkau mungkin tak akan bangkit melawan
Namun, Belanda yang tamak dan serakah telah menindas rakyat
Indonesia
Seperti lintah, Belanda menghisap darah rakyat Indonesia sampai
mengering
Melalui penamu, ajam sekali engkau kritik
semua perilaku penjajah Belanda
Belanda berang
Soewardi harus dibungkam mulutnya
Engkau diasingkan dikirim ke pulau Bangka

Tanjung, 25 November 2021

40
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Sang Pemberi Cahaya


Karya : Jamilah Anwar, S.Pd
(SDN Pasar Panas)

Dunia gelap, dunia hitam dan dunia tanpa pendidikan


Masa-masa yang sulit untuk dilupakan
Kelam, suram dan tanpa arah tujuan
2 Mei 1889 ada secercah harapan
Mailakat datang memberi angin segar
Lahirnya seorang manusia
Ki Hajar Dewantara, iya, dialah Ki Hajar Dewantara
Yang memberi harapan kepada kami putra putri bangsa
Ing Ngarsa Sung Tulada
Ing Madya mangun Karsa
Tut Wuri Handayani
Terima kasih atas warisan yang engkau tinggalkan
Untuk bekal kami
Hari ini dan akan datang

Tanjung, 25 November 2021

41
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pemuda dan Pendidikan


Karya : Muhlis, S.Pd
(SDN Tanjung)

Pemuda hebat terus bergerak


Menerobos tembok besi
Dengan penuh inspirasi
Tanpa mau untuk dibatasi
Bertanya lugas karena penasaran
Satu jawaban berikan semangat
Tak perlu takut atau pun ragu
Terus melangkah demi sebuah perubahan
Pendidikan itu murni dan suci
Jangan sampai dipolitisasi
Untuk kepentingan elit duniawi
Biarkan tampil apa adanya
Tanpa harus intervensi

Tanjung, 25 November 2021

42
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Dari Yang Biasa Menjadi Luar Biasa


Karya : Rahmadi Noor, S.Pd
(SDN Asam Pauh)

Pagiku bersinar begitu semangat


Kuawali dengan niat
Segala keberkahan kupanjatkan pada-Mu Ya Rabb
Mengukirkan karya yang menjadi luar biasa
Ketika kutitipkan semangat ini padamu
Wahai penerus bangsa
Tantangan zaman yang semakin maju
Menuntutmu menjadi luar biasa
Langkahku memberikamu nilai-nilai leluhur Pancasila
Demi terwujudnya persatuan dan kesatuan
Di negeri kita yang luar biasa
Mari kita hadapi dunia ini
Majukan kualitas pendidikan anak bangsa
Jadikan pelecut untuk meraih masa depan yang luar biasa

Tanjung, 25 November 2021

43
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Untukmu, Pahlawan Pendidikan


Karya : Hadriani, S.Pd
(SDN Tabalong)

Saat itu, ratusan tahun berlalu sudah


Bangsa Indonesia harus berjuang
Mengokang senapan, mengangkat bambu runcing
Bertempur tanpa henti
Engkau memiliki pendapat lain
Perjuangan tak semata dengan angkat senjata
Di Yogyakarta
Lahirlah Taman Siswa
Organisasi dengan tujuan mendidik manusia Indonesia
Agar mampu mengoptimalkan fungsi akalnya
Engkau kerahkan tenagamu
Engkau korbankan waktumu
Untuk mendidik putra-putri bangsa
Yang sebelumnya tak mengenal aksara atau angka
Dengan pendidikan
Akal putra-putri bangsa akan tercerahkan
Untukmu pahlawan pendidikan
Jasamu membangun dunia pendidikan
Kegigihanmu membangun organisasi Pendidikan di tanah air
Telah menginspirasi generasi penerusmu
Untuk memercayai dan meyakini
Bahwa pendidikan adalah hal penting untuk meraih kemerdekaan
Pendidikan juga hal utama
Dalam proses kehidupan manusia
Ki Hajar Dewantara
Jasamu akan dikenang abadi oleh bangsa
Sebagai pahlawan bagi dunia pendidikan di Indonesia

44
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ayahanda
Karya : Jam’iyah,S.Pd
(SDN Wirang)

Ayahanda
Dunia pendidikan Indonesia
Yang mengisi roh jiwa anak muda
Dengan aksara dan angka
Agar tak buta akan isi dunia
Ayahanda
Di masamu itu
Semangat itu membara
Walau sekedar bisa membaca
Namun mampu mengguncang dunia
Ayahanda
Ki Hajar Dewanatara
Perjuanganmu menumbuhkan semangat anak muda
Untuk belajar dan berkarya
Mengeksplor dan memperkaya
Tidak hanya pengetahuan tapi juga etika mulia
Lihatlah sekarang, Ayah
Anak-anakmu berjaya
Sudah bisa berkarya dan mendunia
Memegang teguh warisanmu yang tak pernah sirna

Tanjung, 25 November 2021

45
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Berpendidikan
Karya : Ahmad Firdaus, S.Pd
(SDN Sungai Hanyar)

Berpendidikanlah
Maka hidupmu akan berubah
Berpendidikanlah
Maka mata yang mulanya hitam akan terang
Berpendidikanlah
Maka resahmu akan menjadi emas
Berpendidikanlah
Banyak orang menganggur karena sekolah
Berpendidikanlah
Banyak orang banting tulang karena sekolah
Berpendidikanlah
Memanglah pendidikan bukan jaminan
Tapi hendaknya berusahalah
Karena perbuatan baik tidak pernah sia-sia

Tanjung, 25 November 2021

46
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

KI HAJAR DEWANTARA
Karya: David prawiranata, S.Pd
(SDN 4 Belimbing)

Kau bagai penerang dalam kegelapan


Kau memerangi penjajahan dengan pengetahuan
Ajaranmu tak tergerus oleh zaman
Bahkan hari lahirmu jadi Hari Pendidikan
Kau mendirikan Taman Siswa
Sebagai pengabdian bagi negara
Kau adalah putra bangsa
Yang kami panggil Ki Hajar Dewantara
Namun kini kau tinggal kenangan
Semangatmu tak akan pernah kulupakan
Berterima kasihlah pada Tuhan
Yang telah memberikan seorang pahlawan

Tanjung, 25 November 2021

47
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Muhammad Syaifudin, S.Pd
(SDN Waling)

Peranmu di dunia pendidikan


Mampu mengubah warna dunia anak bangsa
Kami yang dulu buta aksara
Kami yang tak mengerti baca dan angka
Berkatmu kami pandai membaca dan menghitung angka
Apa jadinya jika kau tak pernah hadir dalam kehidupan kami
Mungkin dunia baca tulis hanya ada dalam angan-angan kami
Kebodohan akan menyelimuti anak negeri
Ki hajar Dewantara, namamu akan selalu terukir indah di hati
sanubari
Dan dikenang sebagai pahlawan pendidikan bangsa

Tanjung, 25 November 2021

48
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Karya : Muhammad Rizky, S.Pd
(SD IT An-Nahl)

Kulihat kau berbuat


Kutiru apa yang kaubuat
Kudengar kau berbicara
Kuucap apa yang kudengar
Kucoba merasakan apa yang kaurasa
Meskipun lelahmu tak kaurasa
Pahlawanku
Orang tuaku di sekolah
Jangan bosan untuk terus mendidik dan mengajar kami
Ilmu yang kauberi menjadikan kami manusia berbudi
Menjadikan kami siap menjalani kehidupan
Tetaplah menjadi panutan
Pahlawan tanpa tanda jasa
Tapi jasamu tetap terkenang

Tanjung, 25 November 2021

49
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Warisan Yang Berharga (Ki Hajar Dewantara)


Karya : Nurlailani, s.pd
(SDN Kapar)

Di depan memberi contoh


Di tengah memberi semangat
Di belakang memberi dorongan
Itulah warisanmu yang sangat berharga
Karena telah mengajarkan kepada kami
Putra putri bangsa penerusmu
Bagaimana cara kami berperan
Dalam memajukan dunia pendidikan bangsa dan negara
Engkau juga telah mengajarkan pada kami
Bahwa menjadi pemimpin
Haruslah memimpin dengan baik dan berakhlak dengan mulia
Sehingga menjadi suri teladabagi semua orang
Terima kasih, Ki Hajar Dewantara
Jasamu kami kenang selalu

Tanjung, 25 November 2021

50
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pelita Pendidikan
Karya : Syamsuri Arsyad, S.Pd
(SDN 2 Jaro)

Dalam keningku termangu


Sebuah Cahaya penentu masa depan
Merebut hak kemerdekaan
Menjadi sebuah motivator pergerakan
Di saat mataku tertutup akan kebodohan
Engkau hadir dengan sejuta harapan
Membongkar sandi kegelapan
Pendidikan, pengubah zaman
2 Mei hari yang selalu kami rayakan
Berharap selalu ada kemajuan
Menjadikan kami selalu terdepan
Dalam segala aspek kehidupan

Tanjung, 25 November 2021

51
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pendidikan Yang Memerdekakan


Karya : Rahmatullah Zumaini, S.Pd
(SDN 3 Belimbing Raya)

Pendidikan yang dapat memanusiakan anak


Pendidikan yang tidak ada unsur paksaan
Sesuai dengan kodrat anak
Pintu kalbu ini baru saja terbuka
Sungguh gila sekali kalau mengajari ikan untuk memanjat pohon
Sungguh lucu sekali menginginkan buah jagung tapi yang ditanam
adalah padi
Ternyata semua itu hanyalah hayalan dan ilusi
Kalau sang petani ini disibukan dengan lembaran-lembaran
administrasi semata
Kalau sang peternak ini tidak ada dukungan dari penguasa

Tanjung, 25 November 2021

52
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Kelas Kota Banjarmasin

53
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pejuang Pendidikan Ing Ngarso Ing Madyo


Karya : Panji Rifqi Maulana, S,Pd
(SDN Sungai Jingah 1 Banjarmasin)

Tut Wuri Handayani


Sejuk terasa haluan katamu
Membuat raga menjadi sendu dan mampu merayu
Bunga merekah terlahir darimu
Tanpamu semua tampaklah lara belaka
Tut Wuri Handayani
Kalimat bermakna yang penuh warna
Tentang warna yang indah di mata
Tentang kata yang bukan sekedar untuk dibaca
Mungkin tak pernah ada lara jika kau ada
Menepis semua ragu dalam dada
Meyakinkan raga dan mata untuk senantiasa membaca dan berkata
Terimakasih wahai Pangeran Soerjaningrat
Tut Wuri Handayani

Banjarmasin, 09 Desember 2021

54
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Laili Normas,S.Pd
(SMKN 1 Banjarmasin)

Engkau pelita dalam kegelapan, kau embun penyejuk dalam


kehausan
Namamu harum sampai akhir zaman
Engkau mengajarkan supaya menjadi orang yang sederhana
Tidak mudah putus asa
Dan tidak mengenal kata lelah
Lewat semboyanmu
Tut Wuri Handayani, Madya Mangun Karsa,dan Ing Ngarsa Sang
Tulada
Kami berjanji akan meneruskan perjuanganmu
Dan mewujudkan cita-sitamu
Bekerja Sama demi perjuangan yang telah engkau lakukan
Untuk membuat bangsa ini maju dan cerdas
Dipenuhi dengan cahaya
Cahaya ilmu di dalam dada

Banjarmasin, 09 Desember 2021

55
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Unik
Karya : Muhammad Karnadi, S.Pd
(SMPN Banjarmasin)

Ayam telah berkokok, mentari pagi telah bersinar


Para petani mulai berjalan menuju pondok kebahagiaan
Menanam padi, jagung dan menanam kehidupan demi masa depan
Tanaman telah tumbuh kembang layaknya mutiara
Begitulah pendidikan budi pekerti
Perbedaan hanya sebuah keberagaman yang akan menjadi sebuah
keindahan abadi
Sebuah kodrat yang telah ditetapkan Yang Maha Kuasa
Hanya mampu menebalkan coretan-coretan yang buram menjadi
lukisan permadani

Banjarmasin, 09 Desember 2021

56
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Puisi Tentang Ki Hajar Dewantara


Karya : Muhammad Rezkiansyah, S.Pd
(SMPN 27 Banjarmasin)

Ki Hajar Dewantara
Namamu selalu terkenang dalam sebuah makna
Sebuah cerita tentang kehidupan untuk masa depan bangsa
Terurai dalam segenggam karya yang melegenda
Engkau membuat hal yang sangat berguna
Bagi generasi penerus bangsa
Dengan menjadikan karakter sebagai tokoh nyata
Manfaat menjadi hasil yang utama
Engkau menjadi seorang panutan
Sehingga pendidikan bukanlah menjadi sebuah sosok yang
menyeramkan
Melainkan menjadikan sebagai landasan
Untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa Indonesia

Banjarmasin, 09 Desember 2021

57
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pelita Di Masa Depan


Karya : Akhmad Rizali, S.Pd

Di Masa wabah Sekarang


Harus diisi dengan pengetahuan
Dengan ilmu pengetahuan
Kita songsong masa depan
Usir ketidaktahuan
Kita isi dengan pendidikan
Supaya negeri ini tidak belakang dari negeri orang
Pendidikan adalah gerbang cahaya di masa depan
Bagaikan pelita di ruang kegelapan
Mari kita satukan tangan agar anak-anak bangsa ini tidak tertinggal
dari bangsa orang

Banjarmasin, 09 Desember 2021

58
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bapak Pendidikan Nasional


Karya : Siti Maimunah
(SMPN 32 Banjarmasin)

Telah lahirlah seorang laki-laki dari keluarga seorang keraton


Yogyakarta
Pada tanggal 2 Mei 1889, Suwardi Suryaningrat namanya
Dia seorang tokoh pelopor pendidikan di Indonesia
Ia juga pendiri lembaga pendidikan bernama Taman Siswa
Kau bagai penerang dalam kegelapan
Kau memerangi penjajah dengan pengetahuan
Ajaranmu tak tergerus oleh zaman
Bahkan hari lahirmu dijadikan Hari Pendidikan
Kritikmu membuat marah pemerintah Belanda
Sehingga kau diasingkan ke pulau Bangka
Kau peroleh ijazah pendidikan bergengsi di Belanda
Membangun pendidikan alat perjuangan meraih merdeka di
Indonesia
Berkat jasa dan keteguhan hatinya
Untuk memperjuangkan nasionalisme Indonesia
Perjuangannya untuk membangun putra bangsa
Ki Hajar Dewantara memelopori lahirnya pendidikan di Indonesia
Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani
Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di
belakang memberi dorongan
Semboyanmu menjadi semboyan pendidikan hingga saat ini
Terima kasih Bapak Pendidikan atas kiprah perjuangan dan
pemikiranmu di dunia pendidikan

Banjarmasin, 09 Desember 2021

59
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pelangi Pendidikan
Karya : Achmad Nafarin
(SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin)

Sejuk katamu bagai embun di pagi hari


Lembut tuturmu seperti hembus angin di musim dingin
Kau hadir bagai pelangi memberi warna dalam kehidupan ini
Kau tumpahkan seluruh ilmumu dengan segenap kelembutan dan
kasih sayang
Setiap gerak dan diammu bagai isyarat tanpa kata
Oh, tiada kata yang mampu untuk diungkapkan
Oh, sungguh tak ‘kan mampu dunia dan seisi membayar semua
jasamu
Karena terlalu besar perjuanganmu dalam kehidupan oh guruku

Banjarmasin, 09 Desember 2021

60
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Semangat Belajar
Karya : Adhy Bharata Putera, S. Pd
(SMPN 3 Banjarmasin)

Matahari bersinar lagi


Langit biru tersenyum lebar
Hujan tak lagi turun
Angin menghembus raga sempurna
Semua mata tertuju padanya
Yang memancarkan sinar kegembiraan
Dedaunan muda yang semangat
Senyum dan tawa bersama
Pagi hari ia pergi, siang ia pulang
Sore dan malam hari ia istirahat
Ia adalah pelajar, ia adalah penerus bangsa
Berperang, melawan malas, bersemangat untuk belajar
Terus semangat belajar
Jangan pernah kau mengenal lelah
Jangan pernah menyerah
Terus berjuang

Banjarmasin, 09 Desember 2021

61
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Belajar Merdeka
Karya : Ela Maya, S.Pd
(SMKN 4 Banjarmasin)

Pintar tanpa hati atau berkreasi dengan senang hati


Belajar itu harusnya mengasyikan
Bukan malah menyulitkan
Bukan mengikuti kurikulum berevisi kurikulum yang berubah tanpa
henti
Berevisi layaknya buku berseri Ki Hajar Dewantara
Mengenangmu mengajarkan bahwa merdeka belajar adalah tujuan
mereka
Untuk pahlawan pendidikanku, perjuangan mu tak ‘kan sia-sia di
dadaku
Dada yang kuat ini, jiwa yang kuat ini, saksi pendidikan di
Indonesia.
Harus berani menggebrak perubahan.

Banjarmasin, 09 Desember 2021

62
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Fahriadi, S.Pd
(SMPN 12 Banjarmasin)

Ki Hajar Dewantara
Alangkah banyak memberi jasa
Membangun indonesia raya
Dengan pendidikan yang utama
Kau bagai penerang dalam kegelapan
Kau memerangi penjajah dengan pengetahuan
Ajaranmu tak tergeurs oleh zaman
Bahkan hari lahirmu jadi Hari Pendidikan

Banjarmasin, 09 Desember 2021

63
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Apa Kabar Pendidikan Negeriku


Karya : Kismanto Jaya, S.Pd
(SMPN Banjarmasin)

Sampai kini aku tidak tahu


Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku
Tujuh belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah
ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun aku tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makan
Tujuh belas tahun sudah kuhabiskan waktuku di ruang gerah
sekolah dan kuliah
Namun tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan
Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan menjiplak karya negeri orang

Banjarmasin, 09 Desember 2021

64
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Memegang Pena
Karya: M. Ridho Sobirin
(SLBN 3 Banjarmasin)

Terampil mencuri ide-ide bukan mencipta


Ketika ditanya memutar bola mata
Berdiri di depan menceritakan sejarah kejadian perkara
Duduk di belakang dengan tangan menyila
Tangan boleh memegang pena
Dengan siku yang menempel di meja
Sayang, fokus tidak hanya ke muka
Isi kepala ke mana-mana
Bukan perihal membaca atau pun mengira
Pendidikan lebih luas dari samudera
Budaya, tata krama, dipercaya
Membuat pendidikan merdeka

Banjarmasin, 12 Desember 2021

65
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Lonceng Sekolah
Karya : Marni, S. Pd
(SMPN 14 Banjarmasin)

Teng teng teng!


Lonceng sekolah berbunyi
Bapak ibu berkeliling
Sambil membawa penggaris
Hanya untuk mendisiplinkan kalian
Ayo anak-anakku janganlah lena
Ayo masuk kelas semangat belajar

Banjarmasin, 09 Desember 2021

66
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Taman
Karya : Muhammad Army Akbar, S. Pd
(SDN Banjarmasin)

Taman, tempat harumku


Taman, tempat warnaku
Taman, tempat warniku
Taman, tempat bersatu
Tanpa harus menjadi satu
Semerbak dalam pikiran
Memesona dalam kalbu
Seroja di atas tangan
Merambat di bawah kaki
Bergelora untuk Indonesia

Banjarmasin, 09 Desember 2021

67
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bertegur Sapa
Karya : Muhammad Husnul Aqib, Ama
(SDN Alalak 1 Banjarmasin)

Bertegur sapa tak lagi ada


Semua sibuk dengan dirinya
Walau wajah saling berhadapan
Ayah, ibu, kakak, adik
Jangan kau tinggalkan
Bertegur sapa adalah budaya
Agar persaudaraan tetap terjaga

Banjarmasin, 09 Desember 2021

68
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Guru
Karya : Muhammad Sugianur, S.Pd
(SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin)

Dalam lirih keluh bibirku


Engkau tak pernah peduli dan layu
Selalau bersemangat dalam tugasmu
Memberikan dan mendidik tanpa ragu
Wahai guruku
Kau insan yang mulia
Mendidik dan membimbing aku
Kaulah insan yang kusanjung dalam pelita
Memberikan cahaya dalam kegelapanku

Banjarmasin, 09 Desember 2021

69
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pesan Yang Melekat


Karya : Muhammad Zainal Aqli, S.Pd
(SMPN 9 Banjarmasin)

Engkau pahlawanku
Engkau Bapak Pendidikan
Engkau yang tak pernah kehilangan
Bagi pendidikan
Seperti ucapanmu yg melekat
Ing Ngrasa Sung Tulada,Ing Madya Mangun Karsa
Di depan, pendidik harus memberi teladan
Di tengah, pendidik menciptakan prakarsa
Di belakang, pendidik memberi dorongan dan arahan.

Banjarmasin, 09 Desember 2021

70
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Harapanku
Karya : Ahmad Rafi’ie, S. Pd
(SDN Banjarmasin)

Pagi yang cerah


Tunas harapan menyemai benih
Tumbuhkan jiwa raga kuat dan sehat
Pahlawanku kau patriot tanpa tanda jasa
Berjuang membangun bangsa
Tak berharap asa terbalas
Tulus ikhlas ilmu berbagi
Cipta rasa karya berbudi pekerti
Kokoh bagai baja
Bening bagai air
Mengalir bersama zaman
Berlayar menuju cita-cita
Merdeka dalam belajar

Banjarmasin, 09 Desember 2021

71
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Perjuangan Belum Berakhir


Karya : Rahmadani, S.Pd., M.Pd
(SDN Alalak Selatan 2 Banjarmasin)

Tersenyum aku menahan getir dan rintihan jiwa


Iimpian dan cita-cita seketika berhenti
Bagaikan jam dinding yang tak berdetak
Kemampuan telah kuoptimalkan
Namun waktulah yang membatasi
Kusimpan mimpiku setelah lepas masa Putih Abu
Perjuanganku belum berakhir
Walau setitik harapan sudah kudapat
Pada pelatihan yang penuh rahasia dan makna
Aku datang untuk pergi, berkelana merajut cita
Tentang semua mimpi dan cita
Takkan pernah ada kata menyerah
Meski aku harus berpisah padanya
Akan kucari ke mana kau pergi
Di sebuah hotel bernama Nasa aku melangkah
Di atas punggungmu aku berbakti, menuntut ilmu
Akan kutunjukkan pada dunia bahwa aku bisa
Aku mampu meraih mimpi dan cita-citaku
Perjuangan belum berakhir
Aku ingin merdeka belajar
Wahai Bapak Pendidikan, kaulah teladan semua anak bangsa
Ki Hajar Dewantara

Banjarmasin, 8 Desember 2021

72
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Belajar Merdeka
Karya : Siti Nurcandrawati, S.Pd
(SLB Plus Madana Dun Ya Banjarmasin0

Belajar merdeka
Tak ada paksaan dan tak perlu tuntutan
Hanya sifat dan bakat yang perlu dikembangkan
Tak perlu disalahkan dan tak perlu dicela
Cukup bekali agar dapat mengikuti zamannya
Belajar merdeka
Pendidik besar sabarnya
Pendidik besar ikhlasnya
Agar generasi menjadi yang terbaik
Belajar merdeka
Budi pekerti yang ditanamkan
Kebutuhan yang diutamakan
Belajar menyenangkan yang selalu dilakukan
Belajar merdeka
Kasih sayang yang dicurahkan
Mengamati, memperhatikan, meniru yang dijelaskan
Mengerti, merasakan, melakukan yang harus diamalkan

Banjarmasin, 09 Desember 2021

73
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pendidikanku
Karya : Syarif Rachman, S.Pd
(SDN Sungai Andai 4 Banjarmasin)

Berpendidikanlah
Maka hidupmu akan berubah
Berpendidikanlah
Maka mata yang mulanya hitam akan terang
Berpendidikanlah
Maka resahmu akan menjadi emas
Banyak orang menganggur karena sekolah
Banyak orang pontang-panting karena sekolah
Memanglah pendidikan bukan jaminan
Tapi hendaknya berusahalah
Berpendidikanlah
Dunia tidak hanya membutuhkan kepandaianmu
Kini dunia tidak butuh itu
Karena cuma pandai itu tidak cukup
Yang dibutuhkan hanya tekadmu
Niatmu
Semangatmu
Usahamu
Pemerintah tidak akan mempersulitmu
Gunakan semua fasilitas
Semua ini untuk generasi bangsa
Manfaatkan , manfaatkan
Masa depanmu di tanganmu
Pendidikan hanyalah jembatan
Hanyalah sarana
Bangkitlah
Majulah!

74
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Taman Ilmu
Karya : Akhmad Faturrahman, S. Pd
(SDN Surgi Mufti 1)

Musim Kemarau panas berkepanjangan


Tanah menjadi kering
Musim penghujan hujan berdatangan
Kau rendam tanah ini
Itulah hebatnya dirimu
Panas hujan tetap untuk kau berdiri
Kau hanya tumpukan bata merah
Tulangmu hanya dari besi
Seindah dirimu namamu sama
Seburuk bentukmu tidak kurangi gunamu
Kaulah taman kehidupan
Tempat bertanam sejuta ilmu
Bunga merekah terlahir darimu
Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu
Tanpamu semua tampak bodoh
Alangkah indahnya cahaya hadir
Jika dirimu hadir di mana-mana
Tanpa ada beda di desa dan di kota
Sayangnya kau bukan manusia
Kakimu bertanam di bumi
Tak bisa jalan ke mana-mana

Banjarmasin, 09 Desember 2021

75
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Gemar Belajar
Karya : Yusman, S.Pd
(SMPN 24 Banjarmasin)

Ayo anak-anak kita belajar


Sisihkan waktu setiap hari
Belajarlah untuk masa depanmu
Sedikit demi sedikit
Lama-lama menjadi bukit
Selembar demi selembar
Membaca menjadi pintar
Ayo biasakan belajar sejak kecil
Kelak pasti tercapai cita-cita mu

Banjarmasin, 09 Desember 2021

76
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Guru
Karya : Nunus Setiawan, S.Pd
(SMPN 20 Banjarmasin)

Guru
Kamulah pahlawan dalam kehidupanku
Jasamu akan kami kenang
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
Setiap teguranmu adalah doaku
Setiap langkamu adalah terompahku
Dalam diammu menitipkan suatu asa
Di tanganmulah ada harapan bangsa ini

Banjarmasin, 09 Desember 2021

77
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Riza Achmadi, S.Pd
(SDN Sungai Andai)

Ki Hajar, kau adalah fajar bagi sesama


Penyuluh kesadaran budi bangsamu
Kau pendidik untuk kaum jelata
Pembangkit semangat juang bangsa
Penamu bergetar menghantam penjajah
Lidahmu tajam melawan penindasan
Kau bangkitkan kesadaran pribumi Indonesia
Kau tumbuhkan rasa cinta tanah air jaya
Ki Hajar nan budiman
Kau tanamkan keyakinan pada seluruh bangsamu
Kau percikkan selalu kebijaksanaan
Ki Hajar patriot luhur
Kau semaikan jiwa kebangsaan
Kau tanamkan gairah kemanusiaan
Di seluruh bumi persada

Banjarmasin, 09 Desember 2021

78
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Seorang Ki Hajar Dewantara


Karya : Entriaty,S.Pd.
(SMPN 5 Banjarmasin)

Ing ngarso sung tulada


Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Itulah warisan semboyanmu
Sangat berharga serta merasuk jiwa kami
Di depan memberikan suri teladan
Di tengah membangun semangat berjuang
Di belakang memberi dorongan untuk maju
Berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman
Bagaimana cara kami berkarya
Untuk kemajuan dunia pendidikan
Mencerdaskan putra-putri bangsa penerusmu
Sebagai seorang pengayom dunia pendidikan
Engkau sebagai pemimpin yang berakhlak mulia
Berbudi pekerti dan beretika
Engkau mengajarkan kami
Untuk menjadi aparatur negara yang selalu optimis
Mampu memberikan motivasi bagi diri sendiri
Demi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan negara
Untuk mencapai tujuan dan perjuanganmu

Banjarmasin, 09 Desember 2021

79
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bergerak Wahai Guru Penggerak


Karya : Akhmad Riduan, S.Pd
(SMPN 2 Banjarmasin)

Guru, ditiru dan digugu


Kau teladan bagi muridmu
Kau panutan untuk wargamu
Kau penggerak demi bangsamu
Guru bukan sekedar mengajar
Tapi guru juga menjadi pioner
Bergerak memajukan pendidikan
Bergerak menciptakan pemimpin
Yang berpusat pada murid
Guru penggerak, guru yang inovatif, kreatif, inisiatif dan kolaboratif

Banjarmasin, 09 Desember 2021

80
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara
Karya : Artoni,S.Pd
(SDN Teluk Dalam 3 Banjarmasin)

Ing ngarso sung tulodo


Ing madya mangun karso
Tut wuri handayani
Itulah warisan semboyanmu
Kau bagai penerang dalam kegelapan
Kau memerangi penjajahan dengan pendidikan
Ajaranmu tak terlupakan oleh zaman
Bahkan hari lahirmu jadi Hari Pendidikan
Kami sangat bangga padamu
Kami akan maju karena mu
Dengan pendidikan
Akal putra-putri bangsa akan tercerahkan
Ki Hajar Dewantara
Jasamu akan dikenang abadi oleh bangsa
Sebagai pahlawan bagi dunia pendidikan di Indonesia

Banjarmasin, 09 Desember 2021

81
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pendidikan Milik Kita


Karya : Gusti Fatimatul Aulia, S.Pd
(SMPN 11 Banjarmasin)

Pendidikan adalah hak semua


Tak pandang muda a tautua
Tak pandang anak bodoh atau anak pintar
Kaya atau papa
Mendidik adalah keharusan semua
Orang tua, guru dan lingkungan
Memajukan pendidikan adalah kewajiban semua
Pemerintah, masyarakat dan lingkungan sekitar
Ketika pendidikan hanya parsial
Merasa bukan hak dan kewajiban
Tunggulah kehancuran
Saat moral semakin bejat
Ketika karakter semakin rusak
Pendidikan adalah milik kital
Semuanya.

Banjarmasin, 09 Desember 2021

82
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Perang
Karya : Istiqlal Eko Saputra, S.Pd
(SMAN 12 Banjarmasin)

Bukan dengan senjata


Tapi dengan ilmu
Bukan membunuh manusia
Tapi membunuh kebodohan
Dengan waktu dan tenaga
Dengan jiwa dan raga
Ki Hajar Dewantara
Penghidup akal bangsa
Perang
Saat itu perang bangsa Indonesia
Muncullah engkau sang pelita
Mengenalkan aksara
Mengajarkan angka
Mencerahkan akal nan gelap gulita
Ki Hajar Dewantara
Jasamu, luar biasa

Banjarmasin, 09 Desember 2021

83
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pulihkan Pendidikan Kita


Karya : Noor Ifansyah
(SDN Pekapuran Raya 3 Banjarmasin)

Guru
Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Guru
Itulah profesimu
Yang tak pernah jemu
Dalam mengajariku
Guru
Kau bagai cahaya
Yang menyinari jiwa dari sisi gelap dunia
Kau adalah setetes embun yang menyejukkan hati

Banjarmasin, 09 Desember 2021

84
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Bapak Pendidikan
Karya : Rifki Hakim,S.Pd
(SMAN 13 Banjarmasin)

Engkau bagai pelita dalam kegelapan


Engkau Berjuang melalui pendidikan
Ajaranmu membuka jendela dunia
Hingga hari lahirmu menjadi Hari Pendidikan
Ing ngarso sung tuladha
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Sebagai pengabdian bagi negara
Engkau adalah putra bangsa
Yang kami panggil Ki Hajar Dewantara
Semangatmu tak akan pernah kulupakan
Semoga kami mampu meneruskan perjuangan
Memajukan dunia pendidikan.

Banjarmasin, 09 Desember 2021

85
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Ki Hajar Dewantara, Mendidik Manusia Merdeka


Karya : Sri Karuna Ningrum, S.Pd
(SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin)

Hari ini kita kenal merdeka Belajar


Memahami karakter siswa
Percaya keunikan dan potensi siswa
Itu semua sudah dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara
Merdeka belajar, merdeka mengajar
Merdeka mandiri, merdeka pikiran
Merdeka lahir, merdeka batin
Merdeka berkreasi, merdeka berinovasi

Banjarmasin, 09 Desember 2021

86
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Jayalah Olahraga, Bersamamu Guru


Karya : Haidi, S.Pd
(SDN Karang Mekar 1 Banjarmasin)

Wahai guru
Bangkitkan kreasi dalam karyamu
Tunjukkan prestasi dalam seni budayamu
Jadilah juara dalam olahragamu
Laksana pelita terangkan cita-citamu
Wahai guru
Teguhkan semangat Ki Hajar Dewantara di hatimu
Menjadi contoh bagi muridmu
Memberi semangat untuk pendidikanmu
Dan kekuatan dalam olahragamu
Ing ngarso sung tulodho
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Jayalah Olahraga!

Banjarmasin, 09 Desember 2021

87
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Warna Dan Hidupku


Karya : Gazali Rahman, S. Pd
(SMKN 5 Banjarmasin)

Dulu saat aku lahir semua warna adalah putih


Sekarang hidup ini terasa penuh warna-warni
Ada merah, saat kita harus berhenti untuk tidak
melanjutkan langkah
Ada kuning, saat kita harus menimbang ulang, apakah terus
melanjutkan langkah atau cukup berhenti di sini
Ada hija, teruskan langkah karena ini menandakan jalur yang aman
Ada hitam yang harus kita jauhi, melangkah di kegelapan
Terima kasih guruku, kau beritahu kami apa itu warna-warni
kehidupan

Banjarmasin, 09 Desember 2021

88
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Pahlawan Pendidikan
Karya : Khairul Arifin
(SLB B/C Banjarmasin)

Semangatmu menjadi panutan


Tak satu pun lelahmu kauutarakan
Mengabdi bukan memerangi penjajah
Tapi mengabdi memerangi kebodohan
Semua orang tau akan semboyan yang tercipta olehmu
Ing ngarso sung tulodo
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Itulah semboyan pendidikan kita
Kaulah bapak pendidikan bagi kami semua
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat adalah nama lengkapmu
Ki Hajar Dewantara itulah nama yang kami kenal tentang dirimu
02 Mei tanggal lahirmu bahkan menjadi tanggal hari pendidikan
Terima kasihku kerena menjadi sosok panutan kami semua
Jasamu takkan pernah terlupa

Banjarmasin, 09 Desember 2021

89
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

90
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

Tentang Penulis

Muhammad Zain, S.Pd., M.Pd. Lahir


di Pelaihari 19 September 1983.
Pendidikan formal dasar hingga
menengah pertama diselesaikan di
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, lalu
melanjutkan ke Menengah Kejuruan
Rumpun Teknik atau yang lebih dikenal
masyarakat dengan STM, di Ibukota
Kalimantan Selatan yakni di
Banjarmasin. Adalah Alumnus Universitas Terbuka Banjarmasin yang
mengambil Jurusan Pendidikan Guru Olahraga (D2) kemudian
melanjutkan Penyetraan S1 PJOK di Universtas Lambung Mangkurat
(UNLAM) pada tahun 2010, dan melanjutkan lagi di tahun 2015 ke jenjang
S2 Keguruan Olahraga UNLAM..
Aktif menjadi pengurus KKG PJOK Kec Batu ampar, Sempat menjadi ketua
hingga tahun 2019 dan sekarang diamanahi ketua PGRI Cabang Kecamatan
Batu Ampar. Rutinitas selain mengajar disekolah juga merangkap sebagai
Operator Dapodik disela waktu mengajar di UPTD SD Negeri Bluru
Kecamatan Batu Ampar.
Dengan prinsip selalu merasa kurang dalam pengetahuan untuk
mendukung keprofesionalan dalam mengabdi pada dunia pendidikan
maka ia memberanikan diri untuk mengikuti Program Guru Penggerak
Angkatan 1 Kabupaten Tanah Laut untuk menjadi agen perubahan yang
menggerakkan kemerdekaan belajar siswa sehingga transformasi
pendidikan menjadi lebih baik.
Pegangan motto yang dijadikan filosofisnya “Ubalah badai menjadi energi
pendorong perahu layarmu”, yang maksudnya ialah disetiap hal yang
terkadang kita anggap adalah tekanan negatif bagi kita, maka berupayalah
selalu berpandangan positif, lalu menggali untuk merubah yang kita

91
Menjeremba Nabastala (Kumpulan Puisi) Guru PJOK

anggap negatif itu menjadi motivasi positif serta energi kita supaya
berguna untuk kebaikan bagi diri sendiri serta orang banyak.
Untuk diskusi lebih lanjut dapat melalui e-mail:
zaintipang.naray@gmail.com , FB : Zain Ahmad Ig : @zaintipang.naray
Twiteer : @zain_zuraini Youtube : Muhammad Zain A Zuraini

Norparidi, S.Pd. Lahir Hulu Sungai Tengah 30 Mei


1990. Pendidikan formal dasar hingga menengah
atas diselesaikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Jebolan Universitas Lambung Mangkurat yang
mengambil Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan Tahun 2013.
Aktif menjadi pengurus KKG PJOK Kecamatan
Murung Pudak dan Ikatan Guru Olahraga SD se
Kabupaten Tabalong juga aktif dalam kepengurusan
olahraga prestasi atletik serta aktif di kepengurusan NPC Kabupaten
Tabalong. Selain itu sering mengikuti pelatihan atau bimbingan teknik baik
luring maupun daring yang berhubungan dengan Pendidikan Jasmani dan
olahraga prestasi. Rutinitas selain mengajar disekolah juga sebagai
pembimbing di ekstrakurikuler olahraga di SD Negeri Maburai
Berbekal motto “Dimana ada kemauan, disitu ada jalan”, ia memberanikan
diri untuk mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten
Tabalong untuk menjadi agen perubahan yang menggerakkan
kemerdekaan belajar siswa sehingga transformasi pendidikan menjadi
lebih baik. Untuk diskusi lebih lanjut dapat melalui e-mail:
parididy@gmail.com

92

Anda mungkin juga menyukai