“KELONG”
Kelompok 3:
Helmi zulfiana syam
St. Aminah
Hajrah
Nurismi auliyah
Asnani
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang Apresiasi puisi Makassar
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
3.1 Kesimpulan…...............................................................................................10
3.2 Saran….........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
5. Jenis-jenis Kelong
BAB II
PEMBAHASAN
Kelong Makassar merupakan karya sastra yang bernilai tinggi karena baik isi maupun
bentuk pengungkapannya memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan karya sastra lainnya.
Kelong pun mengandung pesan atau amanat yang dapat dijadikan pembelajaran bagi
penikmatnya.
Menurut Basang (dalam Dahir, 2004: 9) bahwa kelong termasuk juga sastra tua dalam
kesusastraan Makassar. Ia mendapat tempat istimewa di dalam lubuk jiwa orang Makassar.
Segala suka-duka dalam hidup dan kehidupannya dilukiskan dengan penuh rasa keharuan,
maka dilahirkan dengan kelong sebagai sutu-satunya alat yang paling tepat baginya. Dalam
Kamus Makassar-Indonesia, kelong dalam bahasa Makassar berarti sanjak atau syair.
Sedangkan (Bantang, 2008: 11) mengemukakan bahwa kelong adalah syair yang
mengandung banyak petuah dan ajakan yang sangat berguna bagi pedoman hidup dimasa
mendatang.
Kelong adalah karya sastra Makassar yang berbentuk puisi dan banyak persamaan
dengan pantun dalam karya sastra Indonesia. Kelong terdiri dari empat baris dalam satu bait.
Baris pertama dan kedua berjumlah delapan suku kata, baris ketiga berjumlah lima suku kata,
dan baris keempat berjumlah delapan suku kata. Setiap larik dalah satu bait saling
mendukung satu arti (Djirong Basang, 1988).
jenis berdasarkan: (1) usia pemakaiannya, (2) lapangan pekerjaan , (3) sifat kelong.
Contoh:
Battu ratemak ri bulang
Makkutaknang ri bintoeng
Apa kananna
Bunting lompojako sallang
b. Kelong tau lolo/ tau rungka (kelong orang muda) yang terdiri atas 4 jenis, yaitu:
I katte tukamasea
Pakniak tongi siritta
Nakkulle todong
Tappainra tallasatta
Ri wattuntajintu lolo
Kikkareso tojeng-tojeng
Towaki sallang
Niakmo nipattakgalli
Andik pammopporangmamak
Erokak anne kutaknang
Bunga ejayya
Niakmo kapang patanna
Teyaki ranggaselai
Bata-bata ri kalenta (Andik)
Nakke burakne
Majarre tokdok puliku
Tutuki maklepa-lepa
Makbiseang rate bonto
Tallangki sallang
Na nasakkokki limbukbuk
Akpappaki ri kalambusang
Ammenteng ri katojengan
Solla natea
Taklinggei biseangta
Biseang kidongkokia
Lomoi antu taklingge
Punna taena
Kimmallaki tokdoppuli
2) Kelong agama
Boyai ri taena-Na
Issengi ri maniak-Na
Tenai antu
Na maknassa ri niak-Na
Assambayangki kikjakkak
Pakajai amalatta
Na kigaukang
Parentana agamayya
Nilai merupakan sesuatu yang dihargai atau dihormati atau sesuatu yang ingin
dicapai karena dianggap sebagai sesuatu yang berharga atau bernilai. Poerwadarminta
(1984: 677) menyatakan bahwa nilai adalah keadaan isi yang memiliki sifat-sifat atau
hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Adapun nilai-nilai yang ditemukan
dalam kelong Makassar, antara lain:
a. Nilai Agama
Ebarakna:
Artinya:
Cari Dia dalam gaib
Yakinkan Dia ada
Meskipun tidak tampak
Tetapi, Dia pasti ada
naiasni Naiasani
kelku toji kugp Kalengku tonji kugappa
Artinya:
Kuyakini keberadaan-Nya
Kucari Dia dalam gaib
Tetapi, yang kutemukan
hanya diriku sendiri.
b. Nilai Moral
Ebarakna:
Artinya:
Ibuku ibu kandungku
Ibu yang melahirkan
dan tempat mencurahkan
segala kasih
n kupbli Na kupaballi
Artinya:
Andaikanbumi ini dua buah
akan kujual satu buah
Kemudian kupertukarkan
dengan hati yang tidak berubah-ubah.
c. Nilai Pendidikan
Ebarakna:
Artinya:
Biarpun hujan dan badai menghantam
Aku tetap pergi bersekolah
Meski guntur bersahutan
Aku tetap tidak peduli
Artinya:
Sekolah menitip pesan
kepada kita semua
bahwa dia ingin
dikunjungi setiap hari.
b) Tidaklah menjadi syarat bagi kelong bahwa baris pertama dan kedua merupakan sampiran
seperti pada pantun.
c) Ditinjau dari sudut kesatuan suara yang terdapat pada tiap-tiap baris, yang kalau diteliti
lebih jauh kesatuan suara itu terwujud pula dalam kesatuan sintaksis yang berupa kata atau
kelompok kata, maka kelong itu tergolong ke dalam puisi kata/kelompok kata yang berpola
2.2.1.2. (Basang, 1997:20).
Bentuk yang terdapat dalam kelong palloserang hanya ada satu bentuk, yaitu dimainkan
dengan menggunakan syair yang tidak terbatas jumlahnya sampai anak tertidur. Jenis kelong
palloserang berdasarkan cara menidurkan anak terbagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai
berikut:
a. Kelong yang dilantungkan pada saat Nionda (menidurkan anak di antara kedua kaki)
b. Kelong yang dilantungkan pada saat Nitimang-timang (menggendong anak dengan posisi
berbaring)
c. Kelong yang dilantungkan pada saat Niloserang (berbaring bersama anak di atas tempat
tidur)
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kelong adalah karya sastra Makassar yang berbentuk puisi dan banyak persamaan
dengan pantun dalam karya sastra Indonesia. Kelong terdiri dari empat baris dalam satu bait.
Baris pertama dan kedua berjumlah delapan suku kata, baris ketiga berjumlah lima suku kata,
dan baris keempat berjumlah delapan suku kata. Setiap larik adalah satu bait saling
mendukung satu arti (Djirong Basang, 1988).
3.2 Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Makassar adalah daerah yang kaya akan
budaya dan karya sastra daerah sebagai warisan dari nenek moyang kita, maka marilah
kita melestarikan budaya tersebut dengan cara memperkenalkan karya sastra kepada
dunia pendidikan dan masyarakat luas, agar kekayaan budaya dan sastra lisan yang kita
miliki tidak luput oleh jaman.
DAFTAR PUSTAKA
Daeng, Kembong. 2018. Buku Kelong-Kelongna Tau Mangkasaraka.
https://beritaku.id.kolombudaya, diakses pada 9 september 2019 pukul 15:45
http://id.wikipedia.org/wiki/karyasastramakassar#kelongMangkassarak, ,diakses
pada senin, 9 september 2019 Pukul 16.30