Anda di halaman 1dari 15

APRESIASI DAN KRITIK SENI

Tujuan:
“Dibuat untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Apresiasi dan kritik seni”

Dosen Pengampu:
Dra. Rr. RHD. Nugrahaningsih,M.Si.,Ph.D

Penyusun:

Siti Rahmalia (2191141001)

Aldi Alfiansyah Sinaga (2192141002)

Angelita SW Simarmata (2193141001)

Dewi Pebriani Ritonga (2193341004)

PENDIDIKAN TARI A 2019


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PRODI PENDIDIKAN SENI TARI
T. A 2021 - 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Apresiasi dan
Kritik Tari ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita
semua.Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampuh
Dra. Rr. RHD. Nugrahaningsih,M.Si.,Ph.D yang telah memberikan tugas Apresiasi
dan Kritik Tari ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk
senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih sehingga dengan kami dapat
menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.Terima kasih juga kami
sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas
Apresiasi dan Kritik Tari ini dengan usaha semaksimal mungkin.Terima kasih pula
atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah
bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu
penulis.Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat
tenaga dalam penyelesaian Tugas Apresiasi dan Kritik Tari, tetapi tetap saja tak luput
dari sifat Manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap
saran penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

Medan,08 Maret 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….………………………….
…………………1
DAFTAR ISI…………………………….………………………….
……………………1

BABI
A Rasionalisasi Pentingnya Pentingnya Apresiasi Dan kritik Tari
…………………………….………………………….………..2
B. Tujuan penulisan…………………………….………………………….
……………………3
C. Manfaat Pentingnya Apresiasi Dan kritik Tari
…………………………….………………………….………………………..3
D. Identitas Jurnal…………………………….………………………….
……………………….4

BAB II
A Pendahuluan 1…………………………….………………………….
…………………………5
B. Deskripsi Isi…………………………….………………………….
…………………………6

BAB III
A. Pembahasan Analisis…………………………….………………………….
……………….8

BAB IV
A. Kesimpulan…………………………….………………………….
……………………9
B. Saran…………………………….………………………….
………………………….10
Daftar Pustaka…………………….………………………….
……………………………11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Apresiasi Dan kritik Tari


Tugas ini sangat penting dilakukan, karena dapat menemukan sebuah kasus
atau masalah dalam penelitian, kemudian kita dapat memperoleh suatu informasi
yang kompeten pada jurnal tari.

B. Tujuan penulisan Apresiasi Dan kritik Tari


Tujuan penulisan Apresiasi Dan kritik Tari ini ialah melatih mahasiswa untuk
mengkritik, Mengapresiasi secara baik dan benar, meningkatkan metode penelitian
mahasiswa agar dapat dikembangkan dan mempermudah mahasiswa untuk
menghadapi penulisan karya ilmiah atau skripsi.

C. Manfaat Apresiasi Dan kritik Tari


Penulisan bemanfaat untuk melatih kedisiplinan dan kesabaran dalam
menyeselesaikan sebuah pekerjaan, melatih kita untuk berfikir secara kritis dan
meneliti secara baik dan benar, tidak hanya asal asal saja.

D. Identitas Jurnal
1.Judul Jumal : STRUKTUR TATAK MAMURO PADA MASYARAKAT
PAKPAK DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT
2. Pengarang : Morris Kembaren
3. Nama Jurnal :Gesture
4. Tahun Terbit :-
5. Vol :-
6. Nomor :-
7. ISSN :-
BAB II
RINGKASAN

A.PENDAHULUAN
Suku Pakpak adalah salah satu suku pribumi (asli) dipropinsi Sumatera Utara
dan berkembang di daerah lainya di Indonesia seperti di Nanggro Aceh Darusalam
Suku Pakpak ini juga sudah tepecah-pecah di berbagai macam daerah di Sumatera
Utara, seperti di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kota Madya
Subulussalam, Kabupaten Tapanuli Tengah. Masyarakat Pakpak mempunyai
bermacam ragam bentuk kesenian, salah satu bentuk kesenian yang ada pada daerah
Kabupaten Pakpkak Bharat yaitu (1) tarian, (2)musik (3) melukis. Beberapa jenis
tatak yang terdapat di Kabupaten Pakpak Barat adalah Tatak Garo Garo Dan Tatuk
Mamuro Tatak Mamuro merupakan tatak yang menggambarkan tentang bertani dan
bercerita tentang bagaimna mengusir burung. Tatak Mamuro menggambarkan
suasana kehidupan dipedesaan yaitu bercocok tanam.dan tatak ini diiringi lagu musik
Pantar silang dan menggunakan alat musik tradisional Pakpak Dairi Tatak Mamuro
dilakukan dengan kaki menjinjit, gerakan tangan menggambarkan tentang mengusir
burung (mamuro) dangan kepala mengikuti arah tangan. Adapun ragam gerak Tatak
Mamuro adalah, menarik tali (kinarik tinali), mendirikan padi baru mengikat (ipencer
page baru itali), berburu (merburu), dan tepuk tangan. Penyusunan gerakanya
berdasarkan tahapan, dan terdapat hubungan antara satu kesatuan dalam segi gerak,
busana, musik dan properti yang disebut dengan struktur. Berdasarkan penjelasan
latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat topik tari ini tentang
Tatak Mamuro. Tatak mamuro ini diiringi musik Pantar silang dan menggunakan alat
musik tradisional Pakpak Dairi Pada Masyarakat Pakpak di kabupaten Pakpak Barat.
B.DESKRIPSI ISI
Berbicara tentang asal usul Tatak Mamuro sangat berhubung kait dengan
sejarah, kapan lahirnya, siapa yang menciptakan, dan dimana diciptakan. Hal ini
sangat berhubungan dengan waktu Kesenian-kesenian yang berada pada masyarakat
Pakpak dulunya diciptakan untuk keperluan masyarakat Pakpak.Oleh karena itu,
terciptalah Tatak Mamuro di tengah tengah masyarakat Pakpak yang mencerminkan
ciri khas dan kebgiatan mereka di ladang Masyarakat Pakpak Bharat mayoritas
bertanam padi, setiap padi sudah tua atau sud mulai masak maka semua para petani
harus menjaga padinya agar tidak dimakan oleh burung. Karena biasanya burung
akan semakin banyak berdatangan ketika padi sudah mulai dipanen Pencipta Tatak
Mamuro ini terinspirasi dari pengalaman seorang petani menjaga padinya diladang.
Petani merasa jenuh dan lelah karena harus mengelilingi padinya dan harus
memperhatikan satu persatu batang padi supaya tidak dimakan burung Maka dari itu
dibuat lah Ketter tali panjang yang diujing ada bambu., ketika tali ditarik maka
bambu tersebut akan mengeluarkan bunyi. Sehingga burung pun akan berlarian, tanpa
harus berkeliling hanya tinggal manurik tali. Lalu pencipta Alm.Djuuli Padang
mengangkat tarian dengan gerakan-gerakan menghalau burung dan alunan musik
tradisional Pakpak Dairi. Tatak Mamuro atau tatak menghalau burung (mengusir
burung) ini diciptakan pada tahun 1977 oleh Alm Djauli Padang. Menurut hasil
wawancara dengan narasumber bapak Era Banurea pada tanggal 20 November dan 14
Desember 2015. Tatak Mamuro ini terdapat di daerah Pakpak yang memiliki arti
yaitu Tatak adalah tari, sedangkan Mamuro adalah menghalau burung (mengusir
burung), jadi Tatak Mamuro inibemakna menghalau burung (mengusir burung).
Tatak Mamuro ini menggambarkan tentang bagaimana cara mengusir burung agar
padi yang hendak dipanen tidak dimakan oleh burung, Masyarakat Pakpak Bharat
mayoritas bertanam padi, setiap padi sudah mulai tua atau sudah mulai masak maka
semua para petani harus menjaga padinya agar tidak dimakan oleh burung. Karena
biasanya burung akan semakin banyak berdatangan ketika padi sudah mulai dipanen.
Pencipta Tatak Mamuro ini terinspirasi dari pengalaman seorang petani menjaga
padinya di ladang. Petani merasa jenuh dan lelah karena harus mengelilingi padinya
dan harus memperhatikan satu persatu batang padi supaya tidak dimakan burung.
Maka dari itu dibuat lah Ketter (tali panjang yang diujung ada bambu, ketika tali
ditarik maka bambu tersebut akan mengeluarkan bunyi. Sehingga burung pun akan
berlarian, tanpa harus berkeliling hanya tinggal manarik tali. Lalu pencipta Alm.
Djauli Padang mengangkat tarian dengan gerakan-gerakan menghalau burung dan
alunan musik tradisional Pakpak Dairi. Padi jaman dulu Tatak Mamuro ini sering
dipertunjukkan pada pesta Rakyat atau biasa disebut oleh masyarkat Pakpak dengan
pesta Njuah-juah yang mencrminkan kebiasaan-kebiasaan masyarakat Pakpak Bharat
Tatak Mamuro juga mengungkapkan rasa kegembiraan. Tatak Mamuro ini biasanya
ditarikan oleh 1 orang laki ataupun perempuan. Akan tetapi karena tarian ini biasa
dipertunjukkan pada acara hiburan maka dibuatlah penari laki-laki dan
perempuan empat pasang untuk memperindah gerakan dan pola lantainya.
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS
Tujuan Apresiasi Dan kritik Tari Menganalisi, Mengkaji, Mengkritik Dan
Mengapresiasi Tentang Tatak Mamuro
Reviewer Fadhilah Nur Syahfitri
Langkah Penelitian Studi Keputusan, Observsi,
Wawancara,Dokumentasi
Metode Penelitian Analisis Deskriptif Kualitatif
Studi Kasus Alm. Djauli Padang menciptakan sebuah tari
yang disebut dengan Tatak Mamuro, dimana tari
ini berangkat dari kisah seorang petani yang
menjaga padinya merasa lelah dan jenuh karena
harus memperhatikan satu persatu batang padi
agar tidak dimakan burung
Solusi Petani terus berfikir dan menemukan cara yaitu
dengan membuat Ketter atau tali panjang yang
ujungnya ada bambu, sehingga ketika tali
tersebut ditarik, maka bambu tersebut akan
mengeluarkan bunyi, sehingga burung pun akan
berlarian. Dengan hal ini petani tidak perlu lagi
merasa lelah harus menjaga padinya satu persatu
untuk mengusir burung.
Hasil/Analisa Penelitian Sejarah Pakpak Bharat

Nenek moyang awal Pakpak adalah Kada dan


Lona yang pergi meninggalkan kampungnya di
India lalu terdampar di pantai Barus dan terus
masuk ke tanah Dairi Sejarah Pakpak adalah dari
India Selatan yaitu dari Indika Tondal ke Muara
Tarpus dekat Barus lalu berkembang di tanah
Pakpak dan menjadi
Suku Pakpak Struktur Tatak Mamuro dalam
analisis struktur tari tertentu, mereka membuat
sejumlah persyaratan yang melahirkan hubungan
antara morfologi dan struktur. Secara awal
keduanya menyatakan bahwa kontraksi organik
tari bisa terungkap hanya dengan memecahkan ke
dalam bagian bagian yang kecil. Hal dianggap
sebagai prasyarat untuk analisis struktur dalam
mengenali dan membedakan bagian bagi dan
unit-unit dari sebuah susunan Makna Simbolik
Tatak Mamuro Pada Tatak Mamuro ini gerak
yang paling dominan adalah gerakan kaki dan
gerakan tangan yang unik. Pada gerakan kaki,
seperti orang menjinjit dan memberikan tekanan
tekanan pada bagian - bagian tertentu di kaki
Sedangkan gerakan tangan, seperti
mengimitasikan gerakan - gerakan yang
mempunyai arti dan makna tertentu yang
menggambarkan aktifitas bertani. Tari ini adalah
tari yang menggambarkan tentang bagaimana
cara mengusir burung, Tatak Mamuro ini
ditarikan oleh penari laki - laki ataupun
perempuan, karena gerak yang terkadung didalam
tari ini merupakan gerakan umum, atau gerakan
yang dapat dilakonkan oleh laki-laki dan
perempuan, anak-anak maupun dewasa dan tidak
ada

perbedaan gerakan laki-dan perempuan, anak


anak atapun dewasa Ragam gerak ini terinspirasi
diciptakan dari semong pengalaman petani yang
sedang menghalau burung yang harus merasakan
rasa lelah ketika berada disawah. Banyak terdapat
pengulangan motif gerak yang disebut dengan
repetitive gerak, seperti gerak kitanik tinali yang
bermakna menarik tali dan ipencer page yang
bermakna mendirikan padi. Tarian ini diiringi
oleh alat musik tradisioanl Pakpak yaitu: gung,
lobat, kecapi, kalondang. Berikut adalah makna
simbolik yang terkandung dalam Tatak
Mammuro.
Kelebihan Isi Jurnal : STRUKTUR 1. Jurnal tertata rapi, dan tersusun secara
TATAK MAMURO PADA sistematis, dijelaskan secara detail.
MASYARAKAT PAKPAK DI mempermudah pembaca.
KABUPATEN PAKPAK BHARAT. 2. Bahasa yang digunakan tidak terlalu baku
sehingga pembaca mudah untuk menelaahnya
lebih dalam.
Kelemahan Isi Jurnal: STRUKTUR 1. Dalam jurnal tidak banyak menyertakan
TATAK MAMURO PADA pendapat para ahli
MASYARAKAT PAKPAK DI 2. Terdapat beberapa tanda baca yang tidak
KABUPATEN PAKPAK BHARAT sesuai dan penulisan kata yang disingkat singkat
Populasi Tokoh Adat, dan Penari
Sampel Keseluruhan Populasi yang terlibat dalam Tatak
Mamurou

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tatak Mamuro merupakan sebuah warisan budaya di Pakpak Bharat.
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan mulai dari latar belakang sampai
pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan keseluruhan dari hasil penelitian
terhadap Tatak Mamuro pada acara pesta masyarakat Pakpak Bharat.
1. Tatak Mamuro ini berawal dari sebuah kesunyian dan kebosanan petani ketika
menjaga padinya agar tidak dimakan oleh burung, Petani selalu berfikir bagaimana
cara menghalau burung tanpa harus merasakan rasa lelah dan rasa sunyi.
2. Tatak Mamuro secara keseluruhan lebih menekankan ke gerakan tangan karena
gerakan pada tangan memiliki makna dan tujuan yang sangat erat dengan mengusir
burung
3. Pada Tatak Mamuro terdapat tiga tahap penyajian yaitu antara lain Pembukaan, isi
dan pentup Tahapan tersebut termasuk kedalam struktur tarian Tatak Mamuro. Selain
itu, pada pebahasan struktur juga terdapat hubungan antara satu kesatuan pada tarıan
Tatak Mamuro yaitu antara tari dengan busana serta musik dan properti.
4. Tatak Mamuro diperbolehkan ditampilkan dalam acara apapun di masyarakat
Pakpak karena nilai-nilai yang terkandung didalam Tatak Mamuro ini bersifat
menghibur.

B. Saran
1. Dilakukannya penelitian ini, peneliti berharap kepada pemerintah daerah Pakpak
Bharat agar selalu memberikan perhatian khusus pada Tatak Mamuro ini sebagai
tradisi yang dapat diangkat kepermukaan dan menjadi seni budaya yang dijunjung
tinggi.
2. Diharapkan agar seluruh masyarakat dari berbagai suku khususnya Pakpak Bharat
agar menjaga apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita.
3. Diharapkan kepada seluruh masyarakat Pakpak Bharat agar dapat melestarikan
Tatak Mamuro inipada acara pesta rakyat, karena tarian ini merupakan gambaran dari
kegitan masyarakat Pakpak Bharat yaitu bertani. Semoga penelitian ini memberikan
pengetahuan kepada masyarakat Pakpak Bharat tentang bentuk dan struktur Tatak
Mamuro ini dan dapat dilestarikannya.
APRESIASI

1. Sebagai sebuah karya seni Tatak Mamuro merupakan warisan


budaya yang berada di daerah Pak Pak
Bharat. Dimana didalam tarian
menceritakan sebuah kesunyian dan
kebosanan petani ketika menjaga padinya
agar tidak di makan burung, Namun
karena rasa bosan dan lelah petani ia tak
hanya berdiam diri menerima nasib.
Tetapi ia berifik mencari sebuah ide
bagaimana caranya agar dia tidak berlarut
larut dalam kelelahan dan kebosanan
yang ia rasakan.
Sehingga munculah ide petani untuk
membuat Ketter atau tali panjang yang di
ujungnya ada bambu. Ketika tali di tarik,
maka bambu tersebut akan mengeluarkan
bunyi yang membuat burung berlarian.
Bagi kami, hal ini sangat menarik selain
dijadikan sebagai simbolik dalam tarian
juga sebagai edukasi dan pesan bagi
masyarakat untuk memberi tips positif
bagi petani. Pada Tatak Mamuro Alm
Djauli menggambarkan bagaimana
gerakan – gerakan menghalau burung,
sehingga dalam hal ini Alm. Djauli
Padang sebagai pencipta Tatak Mamuro
sangat patut kita apresiasi dalam
penciptaan Tatak Mamuro kemudian
beliau juga dapat menjadikan panutan
bagi seniman tarian didaerah Pakpak
maupun daerah lainnya.
Aktivitas Penciptaan Alm. Djauli Padang yang merupakan
pencipta Tatak Mamuro terinspirasi dari
pengalaman seorang petani yang merasa
lelah dan jenuh karena harus mengelilingi
padinya dan harus memperhatikan satu
persatu batang padi supaya tidak dimakan
burung. Nah dalam hal ini kami sangat
mengapresiasi bagaimana Alm. Djauli
menciptakan suatu tarian yang berangkat
dari kisah seorang petani yang sangat
jelas tergambar dalam Tatak Mamuro
tersebut yang menceritakan pekerjaan
seorang petani yang digambarkan dengan
gerak menghalau – halau burung, gerak
kitani tinalik yang bermakna menarik
talidan, Ipencer page yang bermakna
mendirikan padi yang diiringi oleh alat
musik tradisional Pakpak seperti gung,
lobat, kecapi, dan kalondang.
Aktivitas Penghayatan terhadap seni Ragam gerak Tatak Mamuro terinspirasi
diciptakan dari seorang pengalaman petani
yang sedang menghalau burung yang harus
merasakan rasa lelah, ketika berada
disawah. Banyak terdapat pengulangan
motif gerak yang disebut dengan repetitive
gerak, seperti gerak kitarik tinali yang
bermakna menarik tali dan ipencer page
yang bermakna mendirikan padi. Maka adri
itu kai terinspirasi dari Alm. Djauli
Padang sebagai pencipta Tatak Mamuro
yang Sangat berperan penting dalam
menciptakan sebuah tarian dan menjadi
panutan bagi Seniman tarian di daerah
pakpak Karena di dalam Tatak Mamuro
terdapat gerakan - gerakan menghalau
burung. Selain itu Tatak Mamuro
diperbolehkan ditampilkan dalam acara
apapun di masyarakat Pakpak karena nilai-
nilai yang terkandung didalam Tatak
Mamuro ini bersifat menghibur

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1978). Prosedur Penelitia. Jakarta: Rineka Cipta

Capah, Aisyah, Iska (2013). Tatak Moccak sebagai seni pertunjukan pada masyarakat
Pakpak. Skripsi Universitas Negeri Medan

Dalman, H (2012) Menulis Karya ilmiah. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai