Pendahuluan &
Kondisi Arab Sebelum Islam
Daftar Pelajaran
Berikut ini daftar pelajaran Daurah Sirah Nabawiyah Online. Daftar dapat berubah bila
ada perbaikan.
Program ini diselenggarakan oleh Tim Abdillah Family, yang Alhamdulillah telah
menjalankan program sebelumnya berupa Sekolah PraNikah Online, Belajar Shaum, Belajar
Shalat, dan Tukar CV Taaruf. Semoga program ini dapat berhasil dijalankan dengan amanah
dan diterima antum sekalian. Tim Abdillah Family dibangun oleh Gilang Pangestu dan istrinya,
Monica Laura Puspitasari. Semoga Allah menerima amal, menyempurnakan rahmat, dan
mengampuni kesalahan kami.
Islam dibangun berdasarkan ilmu yang mengacu pada Quran dan Sunnah sebagai
tuntunan berbasis wahyu. Namun, betapa sulit memahami Quran dan Sunnah bila tidak
memahami kisah Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam karena Nabi yang
memberikan contoh terbaik dalam mengaplikasikan wahyu tersebut. Dengan memahami
sejarah utuh dari Nabi diharapkan kita tidak keliru memahami Quran dan Sunnah yang
sebenarnya dan mampu menerapkannya langsung dari contoh terbaiknya.
Salah satu keajaiban Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah diakui
sebagai manusia paling berpengaruh di dunia karena berhasil mengubah sejarah dunia dari
bangsa Arab yang kala itu sangat terbelakang. Keadaan masyarakat Arab luar biasa miskin,
bodoh, tandus, buta huruf, penyembah batu berhala, dan penuh maksiat seperti pembunuhan,
perampokan, perzinaan, perjudian dan berbagai keterbelakangan sampai-sampai dua kerajaan
raksasa Romawi Byzantium dan Sasanian Persia tidak mau menaklukan gurun pasir tersebut.
Setelah Rasulullah wafat, Islam sudah sempurna ada di Jazirah Arab yang kemudian
terus menyebar dilanjutkan para Khalifah sampai dalam seratus tahun sudah menjadi peradaban
tertinggi dan terbesar membentang dari Spanyol, Portugis, Afrika Utara, Mesir, Syam, Arab,
Persia, Asia Tengah, hingga perbatasan India. Seluruh kerajaan di sekitar Arab dibuka untuk
dakwah Islam dan penuh ilmu, kemuliaan, keadilan, dan kesejahteraan merata. Tidak pernah
ada manusia yang pernah mengubah sejarah manusia seperti Rasulullah Muhammad
shallallahu alaihi wasallam.
Dalam daurah online yang waktunya terbatas, penulis harus bisa memberikan materi
pada singkat padahal kitab-kitab Sirah Nabawiyah ada yang tebalnya hingga berjilid-jilid
panjangnya. Oleh sebab itu, penulis memilih menyampaikan ringkasan dari Kitab Rahiq Al-
Makhtum karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dan Fiqhus Sirah karya Syaikh
Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy. Dalam penyampaian, penulis akan memberikan
penekanan pada peristiwa-peristiwa penting juga memberikan sedikit tambahan informasi dari
sumber lain.
Daurah ini diharapkan dapat menyampaikan secara ringkas namun utuh sejarah
Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam sehingga dapat tergambar fase-fase hidup
dan perjuangan dakwah Nabi. Tentu jangan mencukupkan belajar dari daurah online ini karena
betapa ringkasan ini terlalu sedikit dibandingkan luasnya ilmu Sirah Nabawiyah yang
sesungguhnya. Semoga kami diberikan amanah dan taufiq agar meminimalisir kesalahan.
Sejarah Referensi Sirah Nabawiyah
Kitab utama Sirah Nabawiyah adalah Al-Maghazy karangan Ibnu Ishaq pada sekitar
abad 2 hijriah. Namun, kitab ini musnah dan hilang. Walaupun musnah, tetapi banyak ulama
sudah mengutip dan merangkum dari kitab Al-Maghazy ini. Diantara kitab yang merangkum
kitab tersebut adalah Sirah Ibnu Hisyam. Namun, ketika kita belajar, kita akan kesulitan
memahami Sirah Ibnu Hisyam karena ceritanya tidak berurut. Sehingga, banyak ulama
menyusun ulang kitab sirah, diantara yang populer dan mudah kita baca adalah Sirah
Nabawiyah Rahiq al Makhtum karya Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, dan Fiqhus Sirah karya
Syaikh Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthy.
Kondisi Geografis
Secara bahasa, kata “Arab” bermakna padang pasir gersang tandus tanpa tanaman. Dari
sumber lain, Arab adalah pergeseran kata dari “gharab” yang artinya adalah barat, sebutan dari
masyarakat di sekitar Persia yang memandang Arab relatif ada di Barat. Arab sering disebut
pula sebagai “jazirah” (artinya pulau) karena sekeling Arab di barat, selatan, dan timurnya
terdapat laut sedangkan di utaranya terdapat sungai Eufrat dan sungai Jordan. Sebenarnya Arab
lebih tepat disebut sebagai semenanjung.
Secara geografis, letak Arab sangat strategis karena ada di antara 3 benua yaitu Afrika,
Asia, dan Eropa, sehingga ramai dijadikan jalur perdagangan. Letak Arab berada di antara
imperium raksasa Romawi Byzantium dan Persia Sasanian yang keduanya saling bersaing
berperang dan memperebutkan pengaruh. Namun, karena saking gersangnya Arab dengan
masyarakat yang sulit diatur, Arab tidak dilirik untuk ditaklukan kecuali beberapa daerah saja,
diantaranya adalah Yaman dan daerah Arab perbatasan (Ghassan perbatasan Romawi dan
Hirah perbatasan Persia).
Bangsa Arab Sebelum Islam
2. Arab ‘Ariba (yang dianggap Arab asli): Kaum keturunan Yasjud bin Ya’rub bin
Qathan yang dianggap sebagai Arab asli keturunan Yaman.
3. Arab Musta’ribah (yang “diarabkan”): Kaum keturunan dari Ibrahim (aslinya dari
Babilonia), khususnya dari jalur Ismail. Kabilah Jurhum dari Yaman menikahkan putri
tetua Mudhadh bin Amru yang kemudian diberi keturunan dua belas laki-laki, yaitu
Nabat, Qaidar, Asba’il, Mibsyam, Misyma’, Duma, Misya, Hadad, Taima’, Yathur,
Nafis, dan Qaiduman. Hanya sejarah Nabat dan Qaidar yang terdeteksi selanjutnya.
Qaidar tetap tinggal di Makkah dan berketurunan Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan bin Qaidar. Terkait Sirah Nabawiyah, kisah yang ditekankan adalah kisahnya
Mudhar.
Wallahu A’lam.