Jurnal Penelitian Materi Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam

RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD S.A.W

Rizqan Fadhli, Camelia Carmilita
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35131
Email: rizqanfadli123@gmail.com, cameliacarmilita@gmail.com

Abstrak
Agama Islam yang di berikan wahyu kepada nabi Muhammad SAW kini telah
membawa bangsa arab yang awalnya terbelakang dan juga diabaikan oleh bangsa-bangsa lain
kini menjadi bangsa yang maju dan berkembang sehingga membawa kebudayaan dan
peradaban dari sejarah manusia hingga masa sekarang.
Terdapat banyak peristiwa atau kejadian penting yang dimana menunjukkan
kebijaksanaan Muhammad pada saat usia 35 Tahun, saat bangunan ka'bah hancur sehingga
adanya perbaikan ka’bah yang dilakukan secara gotong royong dan para penduduk makkah
membantu dengan ikhlas dan sukarela. Namun dalam perjalanan perbaikan saat pekerjaan
hanya mengangkat dan meletakkan hajarul aswad di tempat semula adanya perselisihan karena
pada saat itu setiap suku merasa berhak melakukan tugas terakhir dan terhormat, perselisihan
memuncak sehingga pemimpin qurais bersepakat bahwa orang pertama yang nantinya masuk
ke ka’bah melalui pintu shafa maka ia akan dijadikan hakim sebagai pemutus perkara, dan
ketika saat itu orang pertama yang memasuki adalah Nabi Muhammad SAW sehingga sesuai
kesepakatan ia di tunjuk menjadi hakim lalu ia membentangkan kain dan meletakkan hajar
aswad di tengah-tengah dan meminta kepada para pemimpin suku untuk memegang tepi kain
dan mengangkatnya secara bersama-sama hingga mencapai ketinggian ditempatkan pada
tempatnya semula, sehingga perselisihan mampu di selesaikan dengan bijaksana dan para
kepala suku pun merasa puas dengan penyelesaian itu.
Nabi Muhammad lalu kembali ke Madinah, beliau mengatur sebuah organisasi
masyarakat kabila yang telah memeluk agama islam, mengirimkan para dai ke berbagai daerah
juga kabila mengajarkan ajaran islam, mengatur peradilan dan memungut zakat, dua bulan
setelahnya Nabi Muhammad menderita sakit demam sehingga tenaganya berkurang sehingga
senin 12 Rabi’ul awal 11 H/8 Juni 632 M wafat dirumah istrinya Aisyah.
Kata kunci: Arab Pra Islam, Riwayat hidup, Negara Madinah.
 PENDAHULUAN
Kehadiran Nabi Muhammad di
Arab merupakan terjadinya perubahan
pengalaman baru pada ruang ketuhanan
yang mana dapat mempengaruhi berbagai
kehidupan masyarakat. Keberhasilan Nabi
Muhammad mengambil kepercayaan
Bangsa Arab sangat singkat yang dimana
kemampuannya dalam memperbarui jalan
hidup masyarakat Arab yang sebelumnya
jahiliah kejalan orang-orang yang dimana
ber moral Islam. Dakwah Nabi Muhammad
menggunakan berbagai macam cara dengan
Tablig hingga strategi politik dakwah
secara diam-diam dan dakwah secara
terbuka, adanya strategi nabi untuk
mengajak umat manusia beribadah kepada
Allah SWT . Nabi dalam menjalankan
perintah Allah menghadapi banyak
tantangan yang cukup berat dari berbagai
pihak namun karena atas izin Allah semua
berjalan dengan lancar.
Para pengikut nabi semakin
bertambah sehingga tantangan yang hadir
pun semakin berat ada yang secara
diplomatic dengan bujuk rayu hingga
adanya tindakan kekerasan yang dilakukan
orang-orang quraisy agar memberhentikan
dakwah Nabi Muhammad , namun Nabi
tetap teguh bersemangat dalam menyiarkan
agama islam. Sistem pemerintahan nabi dan
strategi politiknya dapat terlihat detelah
dibentuknya negara madinah sehingga
islam semakin kokoh dan berkembang
karena adanya visi misi masyarakat islam ,
piagam madinah sebagai upaya Nabi dalam
memperkenalkan konsep negara yang ideal
yang dihadirkan berupa wawasan,
transparan, partisipasi dan adanya
kebebasan serta tanggung jawab sosial
politik secara bersama.
Arab Pra Islam
Makkah merupakan sebuah kota
yang terkenal diantara kota di negeri Arab
dimulai dari tradisi maupun letaknya, kota
yang dilalui jalur perdagangan
menghubungkan kota Yaman dan Syria,
adanya Ka’bah ditengah kota sehingga
Mekkah menjadi pusat keagamaan arab
yang dimana Ka’bah menjadi tempat
mereka berziarah yang didalamnya ada 360
berhala mengelilingi berhala utama hubal.
Agama serta masyrakat arab pada saat itu
mencerminkan adanya kesukuan
masyarakat jazirah Arab dengan mencapai
luas satu juta mill persegi. Yang dimana
sebagian daerah jazirah merupakan padang
pasir sahara memiliki keadaan dan sifat
yang berbeda-beda.
Ka’bah pada masa sebelum isalam
menjadi tempat yang disucikan dan banyk
dikunjungi oleh penganut agama asli
Mekkah serta orang Yahudi yang
bermukim di sekitarnya. Sebagai upaya
mengamankan para peziarah yang datang
ke kota itu makan di dirikan sebuah
pemerintahan yang awalnya berada di
tangan dua suku yang berkuasa yaitu
Jurhum sebagai pemegang kekuasaan
politik dan ismail keturunan nabi ibrahim
sehingga kekuasaan politik berpindah ke
suku khuza’ah dan berakhir ke suku quraisy
dibawah pimpinan Qushai suku terakhir
inilah yang kini mengatur urusan politik
dan terkait Ka’bah.
Bisa dilihat dari asal usul keturunan,
penduduk Jazirah Arab dibagi menjadi dua
golongan besar yaitu Qahtaniyun dan
adnaniyun. Masyarakat yang nomaden dan
menetap hidup dalam budaya kesukuan
Badui, beberapa keluarga membentuk suatu
suku dimana peperangan antar suku sering
terjadi, sikap ini telah menjadi kebiasaan
yang mendarah daging dalam diri
masyarakat arab , dalam masyarakat yang
senang berperang adanya nilai wanita
sangat rendah dimana situasi ini
berlangsung sampai agama islam lahir.
Karena adanya peperangan yang
terus menerus sehingga kebudayaan
mereka tidak berkembang mengakibatkan
bahan sejarah arab pra islam sangat langka
didapatkan di dunia arab. Kehidupan sosial
bangsa arab kala itu terkenal dengan adanya
syair arab yang dimana syair ini merupakan
seni yang indah yang dihargai dan sangat
dimuliakan oleh bangsa Arab, juga ketika
seorang penyair memiliki kedudukan yang
sangat tinggi dalam masyarakat arab salah
satunya adalah syair dapat meninggikan
derajat seseorang yang awalnya hina atau
sebaliknya dapat menghinakan orang yang
awalnya mulia.
Berkembangnya budaya di
sekitaran arab menjelang kebangkitan islam
berawal dari pengaruh budaya bangsa di
sekitarnya yang lebih awal maju dari
kebudayaan dan zaman Arab yang dimana
pengaruh itu masuk ke daerah Arab melalui
beberapa jalur salah satunya hubungan
perdagangan dengan bangsa lain, melalui
kerajaan protektorat, hirat dan ghassan serta
melalui misi nya Yahudi dan Kristen.
Pada masa itu Yahudi dan Kristen
sudah masuk jazirah arab namun bangsa
arab banyak masih menganut agama asli
mereka percaya kepada dewa yang dimana
di wujudkan dengan berhala dan patung.
Bangsa arab memiliki ciri tersendiri seperti
bangsa primitive namun mereka memiliki
kelebihan dalam berperang , persaudaraan
antar suku, juga bahasa dan kesusastraan
yang dimana mereka dikenal dengan
bangsa yang mempunyai hafalan yang kuat
dalam ingatan.
Riwayat Hidup Nabi Muhammad,
dakwah dan perjuangan
1. Sebelum Masa Kerasulan
(Kelahiran Nabi Muhammad)
Kehadiran Nabi Muhammad pada
masyarakat Arab merupakan terjadinya
perpindahan pengalaman baru pada ruang
ketuhanan yang dapat mempenngaruhi atau
mengubah aspek kehidupan masyarakat ,
termasuk aturan yang berlaku pada masa itu
yang dimana keberhasilan Nabi
Muhammad dalam mengambil
kepercayaan bangsa arab pada waktu yang
singkat kemampuannya dalam
memperbarui kehidupan orang Arab. Dari
nilai budaya Arab Pra Islam diteruskan oleh
kaum Muhammad dalam ruang moral
islam.
Nabi Muhammad dilahirkan pada
Tahun gajah yang dimana kala itu pasukan
gajah Abraham menyerang Mekkah untuk
menghancurkan Ka’bah, tetapi saat itu
pasukan Abraham mengalami kehancuran
terjadi tahun 570 M . Pada saat Nabi berusia
6 tahun ia telah kehilangan kedua orang
tuanya. Setelah Ibu Nabi Aminah
meninggal, Kakek nabi Abdul Muthalib
mengambil tanggung jawab untuk merawat
nabi namun seiring berjalannya waktu 2
tahun kakek nya meninggal karena sudah
tua rentan lalu tanggung jawab itu beralih
kepada paman nabi Abu Thalib yang
dimana paman nabi ini sangat di segani dan
dihormati dikalangan quraisy dan para
penduduk mekkah secara keseluruhan,
tetapi dia miskin.
Pada saat usia muda Nabi Muhammad
adalah seorang pengembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk
Mekkah dengan kegiatan pengembala
kaming ini Nabi mendapatkan sebuah ruang
berpikir dan merenung ia merasa kegiatan
nya jauh dari segala bentuk nafsu duniawi
maka dari itu ia hingga terhindar dari
berbagai macam cibiran yang dapat
merusak nama baiknya, sejak usia muda ia
telah mendapatkan gelar orang yang
terpercaya tidak hanya itu ia juga seorang
yang amat bijaksana.
Kejadian penting yang terlihat terkait
kebijaksanaan Nabi Muhammad terlihat
saat usia 35 Tahun kala itu bangunan
ka’bah rusak dan hancur sehingga
perbaikan ka’bah di laksanakan secara
bersama-sama yang dimana para penduduk
mekkah membantu pekerjaan dengan ikhlas
dan suka rela namun saat memasuki
pekerjaan yang terahir hanya tinggal
mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad
di tempatnya semula terjadinya perselisihan
antara suku yang dimana setiap suku
merasa berhak melakukan dan membantu
tugas terakhir itu yang begitu terhormat.
Perselisihan mulai memuncak yang
dimana akhirnya para pemimpin quraisy
bersepakat bahwasannya orang yang akan
pertama kali masuk Ka’bah melalui pintu
shafa yang dimana akan di jadikan Hakim
sebagai pemutus perkara lalu yang pertama
kali masuk ialah Nabi Muhammad ia pun
akhirnya dipercaya menjadi hakim lalu ia
membentangkan kain dan meletakan Hajar
Aswad di tengah-tengah, lalu seluruh
kepala suku diminta untuk memegang kain
dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah
mencapai cukup ktinggian tertentu Nabi
Muhammad kemudian meletakkan batu itu
pada tempatnya semula, maka dari itu
perselisihan dapat terselesaikan dengan
amat bijaksana dan para kepala suku
merasa adil dan senang dengan cara
penyelesaian Nabi Muhammad.
Saat beranjak usia 12 Tahun Nabi
Muhammad melaksanakan perjalanan
memulai usaha untuk pertama kalinya
dalam khalifah dagang ke syam dimana
kala itu di pimpin oleh Abu Thalib, dalam
perjalanan di Bushra sebelah selatan siria
kala itu ia bertemu dengan seorang pendeta
Kristen yang bernama Buhairah yang
dimana pendeta ini melihat tanda-tanda
sosok kenabian Nabi Muhammad yang
dimana sesuai dengan petunjuk cerita-cerita
didalam kristen.
Saat Nabi Muhammad berusia 25
Tahun ia berangkat menuju Siria membawa
sebuah dagangan milik saudara seorang
wanita kaya raya yang sudah lama hidup
sebagai janda, Khadijah.Selama
perdagangan ini , Nabi Muhammad
mendapatkan keuntungan yang cukup
besar. Kemudian Khadijah melamar nabi
saat nabi Muhammad berusia 25 Tahun dan
kala itu Khadijah 4o Tahun. Khadijah
merupakan perempuan pertama yang
masuk islam dan kala itu ia sangat banyak
membantu Nabi dalam era perjuangan
menyebarkan agama islam , perkawinan
nabi dengan khadijah kala itu dikaruniai 6
orang anak yaitu dua putra dan empat orang
putri kala itu Nabi Muhammad tidak
menikah lagi hingga Khadijah wafat saat
nabi berusia 50 Tahun.
2. Masa Kerasulan
Pada 17 Ramadhan 611 M tepatnya di
Gua Hira malaikat Jibril datang dihadapan
Nabi Muhammad yang dimana ia
menyampaikan wahyu Allah yang pertama.
Memang kala itu usia nabi Muhammad
menjelang 40 Tahun Allah telah memilih ia
sebagai Nabi dan saat wahyu kedua Nabi di
perintahkan untuk mengajak manusia
kepada satu agama.
A. Fase Mekkah
Bangsa Quraisy yang fanatisme
terhadap agama nenek moyang yang
dimana membuat islam sulit berkembang
walaupun kala itu Nabi Muhammad pun
memang berasal dari suku yang sama, pada
masa Mekkah kebijakan dakwah yang
dilakukan Nabi adalah dengan
menunjukkan sosok kepemimpinan nya
bukan kenabian nya yang dimana dakwah
menggunakan strategi politik sehingga
muncul keteladanan nya dalam
menyelesaikan segala sesuatu
permasalahan sosial.
Ada dua cara dakwah Rasulullah :
1. Dakwah secara diam-diam
Rasulullah memulai berdakwah
pertama kali dengan secara diam-diam
dimulai di lingkungan nya sendiri lalu
dikalangan rekan-rekan nya maka kala itu
orang yang pertama kali menerima dakwah
beliau adalah keluarga dan juga sahabatnya
dimulai satu dua orang diajak agar mau
meninggalkan agama berhala dan hanya
mau menyembah yang Maha Esa , hingga
kala itu usaha yang dilakukan mulai
berhasil dimulai dari Khadijah, kalangan
pemuda, kalangan budak, tokoh
masyarakat.
Setelah Abu Bakar masuk islam
maka kala itu banyak orang yang mengikuti
agar masuk islam juga orang-orang ini
mendapatkan gelar dengan sebuah julukan
Al- Sabiqun Al-Awwalun dimana orang
yang terdahulu masuk islam seperti Utsman
bin Affan dll.
2. Dakwah secara terbuka
Mulai berjalannya waktu dimana
Nabi di perintahkan untuk melakukan
dakwah secara terbuka lalu dakwah secara
umum. Nabi memulai dengan mengajak
dan memberitahukan para masyarakat
terkait isalm secara terang-terangan namun
dengan adanya dakwah secara terang-
terang an itu mulailah pemimpin Quraisy
menghalangi jalan nya dakwah Rasul yang
dimana semakin banyak pengikut Nabi
maka semakin besar tantangan nya yang di
lancarkan oleh kaum Quraisy
Ada 5 Faktor yang menjadi pendorong
orang Quraisy menentang seruan Islam :
a. Mereka tidak dapat membedakan antara
kenabian dengan kekuasaan
b. Nabi Muhammad menyeruh kepada hak
para bangsawan dengan para hamba sahaya
c. Orang Quraisy tidak mampu menerima
ajaran tentang kebangkitan kembali dan
pembalasan akhirat
d. Kebiasaan yang berurat berakar pada
bangsa Arab.
e. Pemahat dan penjual patung memandang
islam sebagai penghalang rezeki.
Begitu banyak cara yang dilakukan
para pemimpin quraisy untuk mencegah
dakwah Nabi Muhammad dimulai dengan
cara diplomatik dengan bujuk rayu hingga
adanya tindakan kekerasan agar
menghentikan dakwah Nabi. Namun Nabi
tetap pada keyakinan dan juga semangat
kokoh pendirian nya untuk menyiarkan
agama Islam.
A. Fase Madinah
Di sisi lain, situasi Madinah sangat
menggembirakan. Madinah adalah sebuah
oase Pertanian. Seperti Mekah, Madinah
dihuni oleh beberapa klan bukan oleh
Sebagai satu-satunya suku, Madinah adalah
desa yang bikin heboh permusuhan yang
sangat sengit dan anarkis antara kelompok
etnis terkemuka – suku aws dan khazraj.
Permusuhan berkepanjangan mengancam
rakyat kecil dan mendukung mereka
masalah-masalah eksistensial. Berbeda
dengan masyarakat Badui, warga Madinah
hidup bersama dan tidak berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Madinah juga
selalu senang dengan perubahan sosial yang
meninggalkan bentuk perusahaan mutlak
model Badui. Kehidupan sosial Madinah
secara bertahap diwarnai oleh unsur
kedekatan spasial daripada kekerabatan.
Madinah juga memiliki sejumlah warga
negara Yahudi yang lebih bersimpati
kepada mayoritas penduduk melawan
tauhid.
Penduduk Yatshrib (Madinah) sebelum
Islam terdiri dari dua kelompok etnis: Arab
dan Arab dan orang-orang Yahudi,
keduanya bermusuhan. Karena kegiatan
komersial di Yatshrib dikendalikan atau di
bawah kendali Yahudi. Saat permusuhan
dan kebencian antara Yahudi dan Arab
menjadi lebih tajam, Yahudi memainkan
taktik memecah belah terlibat dalam intrik
dan menyebarkan permusuhan dan
kebencian antara Aus dan Khazraj. Taktik
ini bekerja dengan baik dan mereka
mendapatkan kembali posisi yang sangat
kuat di sektor ekonomi. Taktik Yahudi juga
mendorong suku Khazraj untuk bergabung
dengan Bani kainuqah (Yahudi), sedangkan
suku Aus bergabung dengan Bani Qurayza
dan Bani Nadir. Puncak permusuhan kedua
suku itu terjadi setelah pertempuran Bu’as
pada tahun 618 M. Perang, baik Aus dan
Khazraj menerima hasil permusuhan
mereka, oleh karena itu sepakat.
Setelah kedua suku berdamai, suku
Khazraj pergi ke Mekkah dan setelahnya
Nabi Muhammad melihat rombongan
mereka di tenda. Dia memperkenalkan
Islam dan mengajak mereka untuk bersatu
dalam Allah SWT karena Di masa lalu
mereka telah mendengar ajaran Taurat dari
orang-orang Yahudi dan mereka tidak
merasakannya Karena asing dengan ajaran
Nabi, mereka menyatakan bahwa mereka
telah masuk Islam dan berjanji akan
mengajak penduduk Yatsrib masuk Islam.
Ketika mereka sampai di Yatsrib, mereka
memberitahunya tentang hal itu. Orang-
orang tentang Nabi Muhammad dan agama
yang dibawanya dan mengundang mereka
masuk Islam. Sejak saat itu, nama Nabi dan
Islam menjadi pembicaraan masyarakat
Arab di Indonesia Yastrib. Setelah
peristiwa Isra' dan Mi'raj terjadi
perkembangan besar menuju kemajuan
Dakwah Islam. Perkembangan datang dari
sejumlah penduduk Yathrib (Madinah)
yang haji ke Mekkah. Mereka terdiri dari
suku 'Aus dan Khajraj. Gejala Kemenangan
di Yathrib (Madinah) terlihat di depan mata
Nabi yang memerintahkan para sahabatnya
untuk pindah ke sana. Dalam waktu dua
bulan hampir semua umat Islam kurang
lebih 150 orang telah meninggalkan kota
Mekah untuk mencari perlindungan di
antara orang-orang Muslim yang baru saja
memasuki Yathrib.
Orang Quraisy sangat terkejut ketika
mereka mengetahui bahwa Nabi membuat
perjanjian dengan Yatsrib yang mereka
khawatirkan Muhammad bisa bergabung
dengan pengikutnya di Medina dan bisa
melakukannya basis yang kuat di sana. Jika
itu masalahnya, maka masalahnya bukan
hanya pertanyaannya hanya agama, tetapi
juga menyinggung kemungkinan masalah
ekonomi menyebabkan kehancuran
perdagangan mereka dan runtuhnya rumah
tangga mereka karena kota Yatshrib berada
di jalur perdagangan mereka antara Mekah
dan Suriah. Jika penduduk Yathrib
memusuhi mereka, urusan mereka bisa
diselesaikan mengalami keruntuhan.
Karena itu, salah satu jalan yang harus
mereka ambil adalah Ambil tindakan tegas
untuk menekan “keadaan buruk” ini yang
akan mendatangkan malapetaka atas agama
mereka dan pintu-pintu makanan mereka.
Setelah melihat dampak besar yang dapat
merugikan perekonomian dan perdagangan
kemudian mereka menjalankan proses
untuk masalah tersebut, tindakan apa yang
harus mereka ambil melakukan. Setelah
menyelesaikan prosesnya, yang tersisa
hanyalah membunuh Muhammad, tapi
bagaimana cara membunuhnya? Keluarga
Muhammad pasti tidak akan melakukan itu
diam saja, mereka tentu saja akan
membunuh siapa saja yang membunuh
Muhammad. Akhirnya, Abu Jahal
menemukan ide yang paling aman, yaitu:
suku apa saja harus memilih seorang
pemuda yang akan membunuh bersama.
Karena ini Semua suku bertanggung jawab
atas kematian Muhammad dan Bani Abu
Manaf tidak mampu mempertahankan diri
melawan semua suku. Akhirnya Bani akan
menerima Abu Manaf hanya pembayaran
yang dilakukan kepada mereka oleh semua
suku.
 Nabi memberi tahu Abu Bakar tentang
hal ini dan Abu Bakar bertanya Nabi untuk
menemaninya dalam perjalanannya ke
Yatsrib. Nabi setuju dan Abu Bakar bersiap
untuk perjalanannya. Kemudian Nabi Ali
bin Abi Thalib memerintahkan menempati
tempat tidurnya sehingga orang-orang
musyrik percaya bahwa dia masih tidur. Ali
juga diminta untuk mengembalikan barang
yang dibawa ke kapal kepadanya, kepada
pemiliknya masing-masing Ketika Nabi
dan Abu Bakar keluar Di rumah, Nabi
menaburkan pasir di depan orang-orang
kafir Quraisy dan berkata: wajahmu keji.”
Seketika orang-orang kafir Quraisy itu
pingsan dan mereka tidak mengetahuinya
bahwa Nabi dan Abu Bakar telah
meninggalkan rumah.
Nabi Muhammad meninggalkan
rumahnya pada malam 27 Safar di tahun ke-
14 Kenabian atau 12 September 622 M.
Peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekkah ke
Madinah adalah kehendak dan perintah
Allah untuk tujuan menyebarkan agama
Islam yang dibawa Nabi Muhammad
menjadi lebih cepat. Selama 13 tahun
Rasulullah menyatakan bahwa dalam
ajaran Islam di Mekkah, Nabi Muhammad
SAW telah mengalami banyak hal oposisi
dan permusuhan. Namun, Madinah adalah
kota dengan lebih banyak penduduk lebih
mudah menerima ajaran Nabi daripada
penduduk Mekkah. masyarakat Madinah
Sambut kedatangan Nabi Muhammad
dengan suka cita, penduduk Madinah
berbondong-bondong memeluk Islam,
itulah sebabnya Islam berkembang pesat di
Indonesia Madinah.
Peradaban pada masa Nabi berdasarkan
prinsip-prinsip yang dibuat oleh
Muhammad sendiri di bawah bimbingan
Berikut ini disertakan :
a. Pembangunan Masjid Nabawi
b. Persaudaraan antara Muhajirin dan
Ansar.
c. Perjanjian Gotong Royong antara
Muslim dan Non-Muslim yaitu
Mendefinisikan prinsip-prinsip politik,
ekonomi dan sosial
Tujuan Dakwah Nabi
1. Pembentukan Kepribadian Islami
2. Terciptanya keluarga islami
3. Landasan masyarakat Islam
4. Pendirian Khilafah Islam
5. Menjadi guru dunia
Pembentukan Negara Madinah
Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, Terjadi
perkembangan dakwah islam secara pesat.
Perkembangan itu dimulai dari sekelompok
penduduk Yastrib yang berhaji ke mekkah.
Kelompok Yastrib ini terdiri dari 2 suku
yaitu Suku Khazraj dan ‘Aus yang masuk
islam dalam 3 periode. Periode Pertama,
yaitu pada tahun sepuluh kenabian
beberapa orang dari Suku Khazraj mengadu
kepada nabi bahwa di tempat mereka sudah
lama terlibat dalam permusuhan dan
perperangan, yaitu antara Suku Khazraj dan
Suku ‘Aus dan 2 Suku ini sudah sangat
lama merindukan perdamaian. Jadi jika
memang Allah mengizinkan mereka
berdamai dengan perantara dari Rasulullah
S.A.W dengan ajaran-ajaran yang Beliau
bawa. Maka dari itu setelah bertemu Rasul,
beberapa dari suku Khazraj inipun masuk
islam dan berdakwah kepada kaum mereka
di Yastrib.
Pada Periode kedua, yaitu pada
tahun kedua belas kenabian datanglah
delegasi dari Yastrib yang terdiri dari
sepuluh orang dari Suku Khazraj dan dua
orang dari suku ‘Aus dan seorang Wanita,
mereka menyatakan ikrar atau sumpah
kesetiaan kepada Rasulullah di bukit yang biasa menjadi masyarakat yang
Bernama bukit Aqabah. Ikrar ini pun memiliki otoritas politik
disebut sebagai Bai’ah Aqabah yang
pertama.
Pada periode Dakwah Rasulullah
Pada Periode ketiga, pada musim
S.A.W. di Madinah, ajaran islam lebih
haji setelah Bai’ah Aqabah pertama tadi,
banyak berkaitan dengan persoalan
Jama’ah haji yang datang dari Yastrib
dalam masyarakat. Hal tersebut terjadi
berjumlah total 73 orang ikut membai’at
berdasarkan wahyu yang turun kepada
pada Rasulullah. Dan atas nama penduduk
Rasulullah lebih memerintahkan untuk
Yastrib, mereka meminta Rasulullah untuk
pembentukan dan pembinaan
pindah ke Yastrib dan berjanji akan
masyarakat dalam konteks ini yaitu
membela Rasulullah dari segala ancaman
masyarakat Yastrib atau Madinah. Dan
dan rintangan dan terjadilah yang
karena itu, kedudukan Rasulullah
dinamakan Bai’ah Aqabah kedua.1
Ketika di Madinah bukan hanya sebagai
Hal tersebut tercium juga oleh kaum Rasul atau Nabi melainkan juga
kafir Quraisy dan mereka mengetahui menjadi seorang Kepala Negara.2
bahwa ada perjanjian antara Nabi dan
Dalam rancangan untuk
orang-orang dari Yastrib, setelah
memperkuat dan memperkokoh negara
mengetahui hal tersebut mereka langsung
yang baru terbentuk itu, Rasul segera
gencar untuk melakukan intimidasi
meletakkan dasar atau pondasi dalam
terhadap kaum muslim yang ada di
kehidupan bermasyarakat. Ada tiga dasar
Mekkah. Hal ini membuat Nabi langsung
yang disusun oleh Nabi,yaitu:
memerintahkan para sahabat untuk Hijrah
ke Yastrib. Dan dalam waktu dua bulan pun 1. Pembangunan Masjid. Masjid
hampir seluruh kaum Muslimin yang selain untuk shalat dan beribadah
berjumlah 150 orang meninggalkan kota juga berguna sebagai sarana
Mekkah. dakwah dan berkumpul untuk
mempererat tali silaturahmi antara
Setelah terjadinya Hijrah yang
sesama Muslim dan juga sebagai
dimulai dari Bai’ah Aqabah tersebut maka
pusat pemerintahan.
komponen utama untuk masyarakat
2. Ukhuwah Islamiyah atau
bernegara terpenuhi. Komponen tersebut
persaudaraan sesama Muslim.
antara lain:
Kaum Muslimin yang di Mekkah
1. Ikatan dengan suatu wilayah yang atau Kaum Muhajirin dan Kaum
dalam konteksnya yaitu Madinah Muslimin yang di Madinah atau
atau Yastrib. Kaum Anshar itu Bersatu dan
2. Masyarakat kota Yastrib memiliki mengabaikan perbedaan yang ada
kesadaran sosial yaitu imbangnya diantara mereka sehingga tidak ada
perasaan dan pikiran untuk diskriminasi antara sesama Muslim.
mencapai sebuah tujuan umum. 3. Hubungan dengan orang Non Islam.
3. Peristiwa Hijrah tersebut telah Perlu diketahui bahwa tidak semua
merubah tatanan sosial masyarakat penduduk Madinah itu ikut
yang dulunya hanya masyarakat memeluk islam, diantaranya ada

1 2
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam, Hal.24 Nur Hasan. Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam,
Hal.20-21
 yang masih beragama Yahudi,
Nasrani atau bahkan masih
menganut agama nenek moyang
mereka. Untuk menjaga agar tidak
ada perseteruan antara kaum
Muslim dan Non Muslim, maka
Nabi mengikat mereka dengan
sebuah perjanjian yang kita kenal
dengan Piagam Madinah, Piagam
yang menjamin kebebasan setiap
orang untuk beribadah sesuai
keyakinannya, dan dalam piagam
itu tertulis bahwa Rasulullah S.A.W
menjadi Kepala Pemerintahan dan
menyangkut hal yang berkaitan
dengan peraturan dan tata tertib
umum, Rasulullah diberikan
kewenangan mutlak untuk
mengatur hal tersebut dan dalam
bidang sosial Rasulullah juga
membuat peraturan tentang dasar
persamaan dan kesetaraan antar
sesama manusia dan piagam yang
berisi perjanjian ini dalam
ketatanegaraan disebut Konstitusi
Madinah.3
4. Mengatur dasar-dasar
Politik,Ekonomi dan sosial untuk
Masyarakat Madinah. Karena
Negara Madinah ini Negara baru,
diperlukan dasar-dasar yang kuat
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Maka dari itu, ayat-ayat
Alqur’an yang diturunkan kepada
Rasulullah itu berkaitan dengan
pembinaan hukum. Dan kemudian
ayat-ayat ini dijelaskan lagi oleh
Rasulullah agar tidak ada kesalahan
tafsir sehingga ada dua sumber
hukum dalam Islam, yaitu Alqur’an
dan Hadist. Dan terdapat sebuah
tatacara didalam kedua sumber
hukum itu dalam bidang politik
yaitu Musyawarah. Dan dalam
3 4
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam, Hal.26
bidang ekonomi difokuskan untuk
jaminan keadilan sosial, dan dalam
bidang masyarakat yaitu dasar-
dasar persamaan derajat manusia.
Dengan penekanan bahwa yang
menentukan derajat manusia adalah
ketaqwaan.4
KESIMPULAN
Pada tanggal 17 Ramadhan, 611 M,
malaikat Jibril muncul di hadapan Nabi
Muhammad di Gua Hira untuk
menyampaikan wahyu Allah SWT. Nabi
diperintahkan untuk memeluk satu agama,
yaitu Islam. Masa dakwah Rasulullah
dibagi menjadi dua fase yaitu fase Mekah
dan Madinah.
Pada fase Mekkah, kebijakan nabi harus
ditekankan kepemimpinan dengan
menekankan aspek keteladanan mereka.
Dakwah selesai oleh Nabi pada tahap ini
dibagi menjadi dua, yaitu rahasia dan
pribadi tampaknya.
Pada fase Madinah ada beberapa
bidang yang dikembangkan sebagai bentuk
usaha Nabi untuk mendirikan negara Islam
termasuk pembentukan sistem sosial,
sumber pendapatan sosial, militer, politik,
dakwah, ekonomi dan pemerintahan. Pada
fase ini, Islam telah menjadi agama yang
sangat berkembang dengan satu visi dan
misi, yaitu: menjadi negara Islam dengan
tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Dan
Nabi memperkenalkan untuk pertama
kalinya konsep negara demokrasi, yang
sekarang tersebar luas di negara Islam dan
non-Islam modern.
Samsul Munir Amin. Sejarah Peradaban Islam,
Hal.69
 DAFTAR PUSTAKA Thohir, Ajid. Perkembangan Peradaban di
Kawasan Dunia Islam . Jakarta: PT Raja
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam:
Grafindo Persada, 2004.
Dirasah Islamiyah. Jakarta: PT. Rajawali
Press. 2011. Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Hasan, Nur. Buku Ajar Peradaban Islam.
Pamekasan: STAIN Pamekasan Press.
2006.
Amin, Samsul Munawwir. Sejarah
Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. 2010.
Haryanto. Rasulullah; Way Of Managing
People. Jakarta: Khalifa Pustaka Al-
Khautsar, 2008
M. Lapidus, Ira. Sejarah Sosial Umat
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1999
Munir Amin, Samsul. Sejarah Peradaban
Islam. Jakarta: Amzah, 2010
Rusli Amin, M. Hijrah; Rahasia Sukses
Rasulullah Saw. Jakarta: Al- Mawardi
Prima, 2010
Subarman, Munir. Sejarah Peradaban
Islam Klasik . Cirebon: Pangger
Publishing, 2008
Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam
Bandung: Pustaka Setia, 2008
Syukur NC, Fatah. Sejarah Peradaban
Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,
2009