AL QURAN
Kita sering mendengar bahwa penyebab banyaknya kesamaan kandungan Quran dengan kitab2 Yahudi
adalah karena Quran datang untuk menyempurnakan kitab2 tersebut. Propaganda demikian adalah
wajar, bukankah Lia Eden juga mendapatkan bisikan Jibril untuk menyempurnakan Quran! Jika ditelusur
secara cermat, gaya bahasa, sajak, dan kualitas puitis Quran serupa dengan syair‐syair Arab pra Islam.
Secara perbendaharaan kata Quran juga banyak menyerap kata2 asing.
Apakah Muhammad atau Jibril melakukan plagiarisme atau penjiplakan? Tentu tidak! Plagiat adalah
pengambilan karangan orang lain secara masif dan menjadikannya seolah‐olah karangannya sendiri!
Clair Tisdall (1) misalnya, menulis hubungan antara syair karya Imru' al‐Qais (2), seorang pujangga Arab
sebelum masa Muhammad dengan ayat2 Quran dan menemukan kemiripan diantara keduanya.
Mengenai hal inipun telah disanggah pula oleh situs Islamic Awareness bahwa hal tersebut bukanlah
penjiplakan. Namun anehnya kemiripan2 ini bukan hanya terjadi pada syair al‐Qais namun lafaz‐lafaz
Quran juga mirip dengan syair2 pra Islam lainnya yang akan dibahas dibagian lain situs ini.
Muhammad memang bukan plagiator, yang dilakukannya hanya mengutip dari berbagai sumber. Dari
artikel BAGAIMANA WAHYU QURAN DITURUNKAN, kita dapat mengetahui irasionalnya proses Jibril
menyampaikan ayat2 Quran. Pernyataan bahwa ayat2 Quran yang diucapkan Muhammad bukan hasil
pikiran Muhammad, tidak tercampur pikirannya sendiri, melainkan murni bisikan dari Jibril, hanya
sebatas klaim Muhammad sendiri, sama sekali nihil pembuktian. Tidak ada saksi mata lain yang dapat
melihat Jibril. Tantangan membuat ayat serupa Quran atau mujizat2 Quran hanyalah pernyataan kosong
belaka, karena begitu mudah tantangan tersebut dijawab dengan membandingkannya dengan syair2 pra
Islam. Sama seperti tantangan Mirza Qulam Ahmad yang juga mengaku mendapatkan wahyu Jibril.
Artikel ini akan mengkritisi ayat2 Quran yang ternyata setelah dicermati, terdapat kalimat2 yang sama,
baik lafaz, sajak dan rimanya dengan banyak teks‐teks pra Islam. Apakah kemiripan2 ini hanya sebuah
kebetulan?
Dalam 23 tahun ayat2 Quran keluar dari ucapan Muhammad, namun anehnya ia tidak memerintahkan
ceceran ayat2 yang ia ucapkan tersebut untuk dibukukan menjadi sebuah kesatuan. Selama pembuatan
Quran tersebut, ia dibantu oleh kurang lebih 48 pencatat Quran, dimana ayat2 Quran yang keluar dari
mulut Muhammad, kemudian para pencatat menulisnya. Dalam uraian terdahulu dikatakan bahwa
Muhammad ingin memiliki kitab versi Arabnya sendiri. Oleh karenanya ia mendapatkan dorongan dan
ide2 dari orang2 monotheis seperti Waraqah bin Naufal, Zayd bin Amr, Salman, dan para monotheis
lainnya.
Waraqah bin Naufal adalah saudara sepupu Khadijah, istri Muhammad. Ia diriwayatkan
menterjemahkan Injil Nasrani ke bahasa Arab. Kemungkinan besar ia juga menterjemahkan kitab2
Yahudi lain yang nantinya dibaca oleh Muhammad. (Sahih Bukhari 1:3, Sahih Muslim 301)
Sedangkan Zayd bin Amr adalah seorang penyembah berhala kemudian condong kepada monotheisme,
karenanya ia disebut hanif (lurus). Zayd adalah penentang agama berhala yang ada di Mekah sebelum
adanya Muhammad, ia kemudian diasingkan oleh orang2 Mekah. Selama masa pengasingan ini, ia sering
bertemu Muhammad didekat Gua Hira. (Sahih Bukhari 67:407, 58:169).
Zayd belajar agama hingga ke Syria, namun ia terbunuh oleh Arab badui ketika hendak kembali ke
Mekah. Ketika Muhammad memulai agama Islamnya, seorang mualaf berkata pada Muhammad tentang
kata2 Zayd ibn Amr dan Muhammad menjawab, “Aku telah melihat dia di surga menggambar baju2nya.”
Ini membuktikan pengakuan Muhammad akan sumbangan Zayd terhadap monotheisme atau hanifisme
dalam Islam. (3)
Sedangkan Salman adalah orang yang berasal dari daerah Isfahan, Persia, yang awalnya pengikut taat
agama Zoroastria. Dia kemudian meninggalkan agama asalnya dan memeluk Kristen. Setelah itu dia
dijual sebagai budak kepada seorang Yahudi dari suku Bani Qurazya di Medinah. Ketika Muhammad tiba
di Medinah, Salman bertemu dengannya. Kurang lebih tiga tahun kemudian, dengan bantuan orang2
Muslim, dia berhasil membeli kemerdekaannya dari majikannya dan lalu memeluk Islam dan jadi
pengikut setia Muhammad. Sewaktu perang Ahzab (Perang Parit), dialah yang pertama‐tama
mengajukan usul untuk menggali parit. Dia sangat berpengetahuan dengan buku2 agama Zoroastria dari
Persia, dan juga buku2 Yunani dan Yahudi.
Ali berkata tentang dirinya: “Dia adalah orang dari kami dan bagi kami, gudang pengetahuan illahi, dan
hubungannya denganmu bagaikan Luqman yang bijaksana, yang telah mempelajari pengetahuan awal
dan akhir, membaca kitab suci pertama dan terakhir: lautan yang sangat luas.” (4)
Selain ketiga orang diatas, masih terdapat banyak orang yang dapat menjadi sumber informasi bagi
Muhammad, contohnya para pencatat Quran. Salah satu pencatat Quran adalah Ibn Qumta. Al Waqidi
menulis bahwa Abdullah ibn Saad dan satu orang budak kristen, Ibn Qumta, melakukan sesuatu pada
Quran dan Ibn Saad kembali pada kaum Quraish: "Hanya seorang budak kristen yang mengajarinya
(Muhammad): Aku biasa menuliskan untuknya dan mengubah apapun yang ku mau"
Beberapa hadist juga menceritakan hal serupa;
Riwayat Abu Ma'mar ‐ 'Abdul Warits ‐ 'Abdul 'Aziz ‐ Anas bin Malik:
Ada seorang Nasrani yang menjadi MUALAF dan membacakan surat Al Baqarah dan Ali Imran, Ia biasa
menuliskan (wahyu) untuk Nabi. Di kemudian hari, ia MURTAD dan kembali lagi menjadi Nasrani dan
biasa berkata: "Muhammad tidak tau apapun kecuali apa yang saya tuliskan baginya." Kemudian Allah
membuatnya (murtadin itu) wafat (Hadist Bukhari 56:814)
Riwayat Muhammad bin Rafi' ‐ Abu An Nadhr ‐ Sulaiman bin Al Mughirah ‐ Tsabit ‐ Anas bin Malik: "Dulu
ada seorang sahabat laki‐laki dari Bani Najjar. Sahabat tersebut telah menghafal surah Al Baqarah dan
surah Ali Imran. Selain itu, ia juga pernah menjadi juru tulis Rasulullah. Hingga pada suatu hari ia
melarikan diri dan bergabung dengan Ahli Kitab." Anas berkata; “Ternyata kaum Ahli Kitab memuliakan
dan menghormatinya. Mereka berkata; “Sesungguhnya orang laki‐laki ini pernah menjadi juru tulis
Muhammad.” Maka semakin tambah hormatnya mereka kepada orang laki‐laki itu. Tak lama kemudian,
orang itu meninggal dunia di tengah‐tengah orang‐orang Ahli Kitab.. (Hadist Muslim no.4987)
Riwayat 'Affan ‐ Hammad ‐ Tsabit ‐ Anas: Dahulu ada juru tulis Rasulullah SAW. Jika nabi mendiktekan
kata SAMII'AN dia berkata; namun saya menulisnya SAMII'AN BASHIIRON. Hanya Rasulullah SAW:
"biarkan saja dia". Jika Nabi mendiktekan 'ALIIMAN HAKIIMAN maka dia menulis 'ALIIMAN HALIIMAN
…selain juru tulis itu HAFAL kedua surat tersebut AL Baqarah dan Ali Imran), dia juga hapal sekian
banyak surat lain. Naasnya dia kabur dan malah masuk agama Nasrani. Juru tulis itu berkata; Aku
menjadi juru tulis Muhammad sekehendakku. Kemudian hari dia mati.. (Hadist Ahmad no. 13084)
Riwayat ‐ Hasyim ‐ Sulaiman ‐ Tsabit ‐ Anas Bin Malik: Dahulu diantara kami ada seseorang dari Bani
Najjar yang hafal surat al‐Baqarah dan Ali 'Imran, sampai ia menjadi juru tulis Rasulullah. Lalu dia kabur
dan bergabung dengan Ahli Kitab. Para sahabat kemudian menyeretnya untuk diadili seraya mengatakan
“inilah seseorang yang dahulu pernah menjadi juru tulis Rasulullah" hingga para sahabat terheran‐
heran. Tidak lama kemudian ALLAH MEMATIKANNYA... (Hadist Ahmad no.12847)
Jadi jelas, Muhammad bukanlah hidup dikutub utara, yang nihil informasi dari pihak luar, ia hidup
dilingkungan yang kaya syair2 dan dongeng Arab Kuno, Kitab2 Yahudi, kitab2 Zoroastria, dsb.
Muhammad hidup disalah satu daerah dimana para misionaris Kristen melancarkan misi dakwah
mereka, seperti halnya kisah Abrahah yang hendak menghancurkan kekafiran di Kabah.
Untuk uraian pertama kita akan melihat daftar kemiripan dongeng2 yang telah ada sebelum lahirnya
Muhammad yang ternyata mirip dengan yang dimuat dalam di Quran :
ALEXANDER ROMANCE
Terdapat perbedaan pendapat mengenai Zulkarnain yang disebut dalam Quran, ada yang
menganggapnya Aleksander Agung, Cyrus Agung, ataupun tokoh lain. Keseluruhan sejarawan Islam awal
menjelaskan bahwa Zulkarnain yang dimaksud dalam Quran adalah Aleksander Agung, misalnya Ibnu
Hisyam;
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammad bin Yasar bin Ishaq
Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 3, halaman 292
Namanya adalah Alexander. Dia membangun Alexandria yang dinamakan sesuai dengan namanya.
Dimanakah kemiripan dongeng Alexander Romance (Percintaan Aleksander) (5) ini dengan kisah
Zulkarnain di Quran? Mari kita perbandingkan.
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan
kepadamu cerita tentangnya". (QS 18:83)
Latar belakang turunnya ayat tersebut:
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammad bin Yasar bin Ishaq
Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 1, halaman 201 ‐ 202
Ketika Nadr mengatakan hal tersebut kepada mereka, mereka mengirim dia dan Uqbah bin Abu Muait
kepada pendeta Yahudi di Medinah ……. Sang pendeta berkata, “Ajukanlah pertanyaan kepadanya
tentang 3 hal yang akan kami jelaskan kepada kalian, jika dia memberikan jawaban yang benar, maka dia
memang seorang nabi, tetapi jika dia tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka dia adalah seorang
penipu…… Tanyakan kepadanya tentang ANAK‐ANAK MUDA YANG MENGHILANG dimasa lalu ….. kedua,
tanyakanlah kepadanya tentang LAKI‐LAKI PENGEMBARA AGUNG yang telah mencapai negeri timur dan
negeri barat. TANYAKANLAH KEPADANYA TENTANG ROH. Jika mampu menjawab dengan benar maka
ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka
perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.
Jika kita telaah maka orang Yahudi tersebut sebenarnya sedang menguji Muhammad, pertanyaan
pertama dan kedua hanyalah jebakan, karena esensinya adalah pertanyaan ketiga, yaitu mengenai roh.
Namun mengenai roh sendiri justru hanya dijawab sebagai rahasia ilahi (Qs. 17:85). Pertanyaan ini pun
baru bisa dijawab Muhammad 15 hari setelah orang2 Yahudi bertanya padanya.
Secara harafiah Dhul‐Qarnayn diartikan sebagai dua tanduk. Meskipun Aleksander Agung adalah tokoh
nyata sejarah, namun banyak pula dongeng atau legenda yang berkaitan dengan dirinya, salah satunya
adalah dongeng Alexander Romance ini, yang menyebut Aleksander sebagai penganut monotheisme,
meski kenyataannya ia adalah penganut polytheisme Yunani. Fakta sejarah menunjukkan bahwa
Aleksander Agung atau Aleksander III dari Makedonia (356 – 323 SM), adalah raja Kekaisaran
Makedonia, yang kekuasaannya membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya.
Manuskrip tertua Alexander Romance ini diperkirakan berasal dari abad ke 3 masehi. Terjemahannya
dilakukan Ernest Alfred dari versi Syria. (Sir Ernest Alfred Wallis Budge, "The History of Alexander the
Great, Being the Syriac Version of the Pseudo‐Callisthenes, Volume 1", The University Press, 1889.) (6)
Berikut perbandingan narasi pada buku tersebut dengan narasi Quran;
Dan Raja Aleksander sujud dan melakukan penghormatan, dan berkata, "Ya Allah, Tuhan atas segala raja
dan hakim, Engkau yang mengangkat raja dan menghancurkan kekuasaan mereka, aku tahu dalam
pikiranku bahwa Engkau telah meninggikan aku di atas segala raja, dan engkau menempatkan tanduk di
atas kepalaku” (hal. 146)
Diberi kekuasaan di muka bumi
Berilah aku kekuatan dari langitMu yang suci, agar aku menerima kekuatan yang lebih besar daripada
kerajaan dunia, sehingga aku dapat merendahkan mereka, dan aku akan membesarkan namaMu, ya
Allah, selama‐lamanya, dan peringatanMu abadi tak berkesudahan, dan aku akan menulis nama Allah
dalam piagam kerajaanku. (hal. 146)
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan
kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu (QS 18:84)
Perjalanan ke laut berbau busuk / lumpur gelap / lumpur hitam (?ami‐atin)
Legenda Alexander Romance mengkisahkan pengembaraan Aleksander hingga ke ujung‐ujung bumi
yang menyiratkan bahwa legenda tersebut menganggap bumi ini datar.
"keinginan untuk pergi dan melihat, dimana langit beristirahat, dan apa yang mengelilingi bumi,…. dan di
luar ini, sekitar sepuluh mil daratan kering, dan sepuluh mil laut berbau busuk, samudera yang
mengelilingi semua ciptaan”. (hal. 147)
Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam
laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Zulkarnain,
kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka". (QS 18:86)
Bandingkan dengan syair Arab pra Islam yang dikutip oleh Ibn Ishaq dalam Sirat Rasulullah mengenai
Dzulkarnain;
“Pengetahuan yang benar dari seorang bijak. Dia melihat di mana matahari tenggelam dari pandangan,
dalam genangan lumpur dan lendir berbau busuk.. (Ibn Ishaq, hal 138‐140)
Hukuman bagi mereka yang zalim
Aleksander dan pasukannya berkemah, ia memerintahkan memanggil gubernurnya yang berada di
perkemahan, dan ia berkata kepadanya; "Apakah ada orang di sini yang akan dihukum mati?" Mereka
berkata kepadanya; "Kami punya tiga puluh tujuh orang dalam yang diputuskan dihukum mati." Dan raja
berkata kepada gubernur; "Bawa kemari mereka yang berbuat kejahatan." Dan mereka membawa
mereka, dan raja memerintahkan pasukannya dan berkata; "Pergilah ke pantai laut berbau busuk, dan
ikat mereka di kapal, dan siapkan segala sesuatu untuk menyebrangi lautan." Orang2 pun pergi menuju
ke laut berbau busuk. Sekarang Aleksander berpikir dalam hatinya, "Jika benar seperti yang mereka
katakan, bahwa setiap orang yang datang ke dekat laut busuk dapat mati, lebih baik yang bersalah yang
harus mati", dan ketika mereka pergi dan tiba di tepi laut, mereka langsung meninggal. (hal. 147‐148)
Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia
dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (QS
18:87)
Umat yang tidak terlindungi cahaya terbit matahari
Alexander dan pasukannya naik antara laut busuk dan laut terang ke tempat di mana matahari
memasuki jendela langit; matahari adalah hamba Allah, dan tidak berhenti dari perjalanannya baik
malam atau siang hari. Tempat terbitnya di atas laut, dan ada orang2 yang tinggal di sana, ketika
matahari hendak naik, mereka lari pergi dan menyembunyikan diri di laut, dan mereka terbakar oleh
sinarnya; dan ia melewati tengah‐tengah langit ke tempat di mana ia akan terbenam memasuki jendela
langit; dan di mana pun ia lewat terdapat gunung yang mengerikan, dan orang2 yang tinggal di sana
memiliki gua batu, dan segera setelah mereka melihat matahari lewat di atas mereka, orang2 dan
burung2 bersembunyi di gua2… (hal. 148)
Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari
(sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan
bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu. (QS 18:89‐90)
Jalan diantara dua gunung
Raja Aleksander mengatakan, "Mari kita pergi ke utara", dan mereka sampai ke batas utara, …. dan ia
pergi mendaki gunung Musas dan memasuki lembah antara Bahi ‐ Lebta , dan berkemah di gerbang
gunung besar. (hal. 149)
Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah
gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti
pembicaraan. (QS 18:92‐93)
Ya’juj dan Makjuj dan kaum pembuat kerusakan
Kata Aleksander ; "Manakah bangsa di atas gunung ini yang kita cari ?" Penduduk asli tanah tersebut
menjawab; Mereka adalah Hun." Ia bertanya kepada mereka; "Siapa raja‐raja mereka ? " Orang2 tua itu
menjawab: "Ya'juj dan Makjuj... mereka pergi untuk merusak, mereka memorak‐porandakan negeri
Romawi dan Persia, dan kemudian mereka memasuki wilayah mereka sendiri" (hal. 149, 150, 152)
Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Makjuj itu orang‐orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya
kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (QS 18:94)
Dinding Pemisah
Ketika Aleksander telah mendengar apa yang dikatakan orang2 tua, ia sangat kagum atas lautan luas
yang mengelilingi semua ciptaan; dan Aleksander berkata kepada pasukannya, "Hal mulia apa yang
harus kulakukan atas negeri ini?" Mereka berkata kepadanya, "Segala perintah raja akan kami lakukan."
Dan Raja berkata, "Mari kita membuat pintu dari tembaga dan menutup batas ini”. (hal. 153)
Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik,
maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat‐alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka (QS 18:95)
Besi Panas
Dan Aleksander memerintahkan tiga ribu pandai besi, dan tiga ribu pandai tembaga dan mereka
meletakkan tembaga dan besi, dan melunakkannya seperti meremas tanah liat. Kemudian mereka
membawanya dan membuat sebuah gerbang, panjangnya dua belas hasta dan lebarnya delapan hasta…
(hal. 153)
berilah aku potongan‐potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah
seperti) api, dia pun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas
itu". (QS 18:96)
Tak bisa dilewati
Dia kuatkan gerbang dan gerendelnya, dan ia tancapkan paku besi dan mengaitkannya satu dengan
lainnya, sehingga jika Hun datang dan menggali batu yang berada di bawah batas besi, mereka tidak
akan mampu melewatinya… (hal. 153)
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. (QS 18:97)
Dinding/gerbang dihancurkan saat kiamat
Dan Tuhan akan berkumpul bersama para raja dan tuan rumah gunung ini, ….. Dan Tuhan akan
mengirim tandaNya dari langit dan suaraNya memanggil gerbang ini, dan gerbang itu akan hancur ….
(hal. 154)
Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku
Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (QS 18:98)
Membandingkan kedua teks ini dapat dilihat kemiripan yang amat sangat. Legenda Alexander Romance
versi Suriah ini memang menjadi dongeng bagi masyarakat Suriah pra Islam, bahkan cerita rakyat ini
setidaknya telah ada 300 tahun sebelum Muhammad dan Qurannya. Adalah naif jika mengatakan tidak
ada keterkaitan sama sekali antara kisah Dzulkarnain di Quran dengan Legenda Alexander Romance
tersebut.
ASHABUL KAHFI
Legenda berikutnya yang dikutip Muhammad dalam Qurannya adalah Ashabul Kahfi, yaitu mengenai 7
pemuda yang tertidur didalam gua (7).
(Ingatlah) tatkala pemuda‐pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa:
"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi‐Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS 18:10)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa orang2 Yahudi sedang menguji pengetahuan
keagamaan Muhammad, dan pertanyaan mengenai pemuda yang menghilang ini adalah jebakan dari
orang2 Yahudi, karena tidak ada nilai keagamaannya bagi orang Yahudi, namun penting bagi kaum
Nasrani, karena mengkisahkan pemuda Nasrani yang dianiaya pemerintah Romawi. Ibnu Ishaq,
sejarawan Islam awal menyatakan bahwa Ashabul Kahfi adalah kisah pemuda dari Efesus.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq – Kisah Sejarah Nabi Tertua,
Muhammad bin Yassar bin Ishaq
Muhammadiyah University Press, 2003, jilid 3, halaman 200
“Johanes dikirim ke Efesus, kota dimana pernah tinggal para pemuda al Kahfi…”
Legenda ini pertama kali disampaikan oleh Uskup Steven dari Efesus (menjabat 448‐451), meskipun
diduga ia juga mendengarnya dari sumber yang lebih tua. Legenda ini menyiratkan mengenai dasyatnya
penganiayaan pemerintah Romawi terhadap penganut Nasrani di sekitar tahun 250M, dimana para
pemuda tersebut tertidur secara ghaib didalam gua disaat Nasrani belum diakui sebagai agama Romawi
dan terbangun saat Nasrani telah diakui sebagai agama Romawi (8). Kemudian mereka meminta ijin
Kaisar untuk tidur lagi selama‐lamanya disana. Legenda ini muncul akibat ditemukannya kuburan 7
orang dengan atribut Kristen digua tersebut.
Dalam bentuk tertulis, sumber detail paling awal yang bertahan hingga hari ini adalah dari catatan
khotbah seorang uskup Suriah bernama Yakub dari Sarug (452‐521). Catatan lain mengenai kisah tujuh
pemuda Efesus ini bertebaran didokumen2 sejarah gereja, seperti tulisan Uskup Zakaria dari Mitylene
(menjabat 491‐518) dan tulisan Uskup Johanes dari Efesus (507‐586). Sedangkan dalam versi Romawi,
kisah ini dicatat sekitar tahun 525M oleh seorang diaken bernama Theodosius, dan dalam buku “Gloria
Martyrum” (Kemuliaan para Syuhada) tulisan Gregorius dari Tours beberapa tahun kemudian. Jadi
sebelum terucap dari mulut Muhammad, kisah ini telah ada 100 tahun sebelumnya, karena ini memang
kisah populer di Syria.
Sebagai perbandingan dengan narasi di Quran digunakan narasi yang terdapat di buku Legenda Emas,
karangan Jacobus de Voragine (9), Uskup Agung dari Genoa (1275), yang menyadur tulisan Yakub dari
Sarug.
Dipaksa menyembah selain Allah
“Tujuh pemuda itu lahir di kota Efesus. Dan ketika Kaisar Decius datang ke Efesus untuk menganiaya
orang2 Kristen, ia memerintahkan untuk membangun kuil di tengah‐tengah kota, sehingga semua orang
harus datang bersamanya untuk melakukan pengorbanan kepada berhala, dan ia mencari semua orang
Kristen, dan mengikat mereka untuk membuat mereka melakukan pengorbanan, atau dihukum mati…”
Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat
berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat‐Nya kepadamu dan
menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu. (QS 18:16)
Prasasti / Tulisan (raqim) di gua.
“Kemudian Decius berpikir apa yang harus ia lakukan terhadap mereka, dia tutup mulut gua itu dengan
batu agar mereka mati kelaparan. Kemudian para menteri dan dua orang Kristen, Theodorus dan
Rufinus , menulis kemartiran mereka diantara batu‐batu.”
Atau kamu mengira bahwa orang‐orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka
termasuk tanda‐tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (QS 18:9)
Ar raqim secara literal berarti inkripsi / tulisan, sama seperti yang dijelaskan disalah satu riwayat dalam
tafsir Ibn Kathir. Tulisan di mulut gua ini penting, karena menunjukkan sangat miripnya kisah di Quran
dengan legenda martir Kristen ini.
Ketidaksepakatan mengenai lamanya berada digua
“Terdapat keraguan bahwa mereka tidur selama 362 tahun, karena mereka dibangunkan pada tahun
tuhan kita 478, dan Decius memerintah selama satu tahun tiga bulan, ditahun tuhan kita 270, dengan
begitu mereka tidur selama dua ratus delapan tahun.”
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, kemudian Kami bangunkan mereka,
agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung
berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu). (QS 18:11‐12)
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (QS 18:25)
Perkiraan waktu dan uang untuk membeli makanan
“Dan kemudian orang‐orang suci, yang ada didalam, terbangun dan bertanya satu sama lain, dan
mengira telah tidur satu malam saja, dan mengingat beratnya penyiksaan kepada mereka.”
“Dia perintahkan Malchus untuk membeli roti di kota, dan memintanya untuk membawa lebih banyak
daripada kemarin, dan juga untuk menanyakan dan melihat apa yang diperintahkan Kaisar. Dan
kemudian Malchus mengambil lima shilling, dan keluar dari gua…”
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri.
Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)". Mereka
menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih
mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke
kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik,
maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan
janganlah sekali‐kali menceritakan halmu kepada seseorang pun. (QS 18:19)
Takut jika ditangkap lagi
“Dan ketika Malchus melihat mereka berbicara bersama‐sama, ia mengira mereka akan membawanya
ke Kaisar, dan ia sangat takut, dan ia berdoa agar mereka membiarkannya pergi…”
Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan
batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan
beruntung selama‐lamanya. (QS 18:20)
Hari kiamat dan bangunan di gua
“Dan kemudian Maximianus berkata kepadanya : Percayalah, Tuhan telah membangunkan kita sebelum
hari kiamat. Dan sampai waktu yang engkau percaya yaitu kebangkitan orang‐orang mati, sesungguhnya
kita akan dibangkitkan seperti yang kamu lihat di sini, dan kita hidup.”
“Dan kemudian ia perintahkan untuk membuat kuburan berharga dari emas dan perak, dan mengubur
tubuh mereka di dalamnya. Dan di malam yang sama mereka muncul dihadapan kaisar, dan mengatakan
kepadanya bahwa mereka harus menderita dan berbaring di tanah sampai saat Tuhan mengangkat
mereka, saat waktu mereka bangkit kembali. Kemudian ia memerintahkan Kaisar bahwa tempat itu
harus dikuduskan dengan batu mulia, dan semua uskup yang mengakui kebangkitan harus diampuni.”
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui,
bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika
orang‐orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang‐orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah
bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang‐orang yang
berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan
di atasnya".(QS 18:21)
Dan memang diatas gua tersebut didirikan gereja, yang menjadi tempat ziarah di tahun 500an (10).
Jumlah pemuda
“Ketujuh pemuda tertidur dilahirkan di Efesus”
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah
anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah
anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(Jumlah
mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah
mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu
(Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu
menanyakan tentang mereka (pemuda‐pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka. (QS 18:21)
Demikianlah perbandingan narasi Legenda Seven Sleepers dengan narasi yang terdapat di Quran.
Apakah hanya sebuah kebetulan saja jika diantara kedua narasi tersebut terdapat banyak kesamaan.
Lagi‐lagi hal ini membuktikan bahwa Quran banyak berisi dengan dongeng, bukan hanya 2 legenda ini
saja, namun banyak dongeng Arab lainnya yang dikutip Muhammad dalam Qurannya, yang juga akan
diulas dalam artikel lanjutan di situs ini.
Jika Quran memuat dongeng2, sedangkan Quran adalah bagian dari Lauh Mahfuzh yang mencatat
seluruh kisah dimuka bumi, dapat dibayangkan betapa carut marutnya konsep Lauh Mahfuzh ini dalam
pikiran Muhammad. Artinya kisah Doraemon, Upin‐ipin, Sun Go Kong, dan jutaan dongeng lainnya
memang tercatat lengkap di Lauh Mahfuzh.
Selain mengutip dari dongeng2 Syria, Muhammad dengan Jibrilnya juga memasukkan syair2 Arab ke
dalam Quran ciptaannya. Syair ini kebanyakan berasal dari Zayd bin Amr yang adalah seorang
monotheisme. Dalam uraian ini, kami telah memilih 20 ayat2 dari puisi Zayd dan membandingkannya
dengan ayat2 Quran. Anda akan mendapatkan kesamaan isi ayat2 Quran itu dengan komposisi puisi
Zayd. Karena sifat penulisan Quran yang seringkali mengulang‐ulang ayat serupa, maka terdapat pula
banyak ayat yang serupa dengan ayat2 puisi Zayd.
Ini adalah beberapa contoh ayat2 dari puisi Zayd yang diambil dari buku Ibn Ishaq, Sirat Rasul Allah
(halaman 100‐101).
Zayd bin Amr. B. Nufayl menulis puisi ini tentang dirinya yang meninggalkan masyarakatnya dan deraan
yang diterimanya dari mereka:
“Apakah aku harus menyembah satu tuhan atau seribu tuhan? Jika memang tuhan itu sebanyak yang
kau katakan, aku menyangkal baik al‐Lat maupun al‐‘Uzza sebagaimana yang pasti dilakukan orang
cerdas. Aku tidak akan menyembah al‐‘Uzza dan kedua putrinya, dan aku pun tidak sudi mengunjungi
dua gambar milik Banu ‘Amr. Aku tidak akan menyembah Hubal’ meskipun dulu ketika masih bodoh aku
menganggapnya sebagai tuhan kita. Aku merenungkan (akan hal yang tidak jelas di malam hari, tapi
jelas untuk dipikirkan di siang hari), bahwa Tuhan membunuh banyak orang yang perbuatannya sangat
jahat dan menyisakan yang lain melalui belas kasihan orang sehingga anak kecil bisa tumbuh dewasa.
Manusia bisa jadi lemah untuk beberapa saat dan lalu kuat kembali seperti ranting pohon hidup kembali
setelah turun hujan. Aku berbakti pada Tuhanku yang penuh kasih agar Tuhan yang pengampun
bersedia mengampuni dosaku. Jadi tetaplah takut akan Tuhanmu; karena selama kau berbuat itu maka
kau tidak akan binasa. Kau akan lihat orang suci hidup di taman2 (surga), sedangkan para kafir dibakar di
neraka. Mereka memalukan saat hidup, dan ketika mati dada mereka akan mengejang kesakitan.”
Ibn Hisham memberi catatan (ibn Ishaq, hal.713): Ayat2 ini sebenarnya adalah puisi yang ditulis oleh
Umayya b. Abu'l‐Salt, kecuali ayat baris satu, dua, lima dan yang terakhir. Inilah tulisan Zayd berikutnya;
“Pada Tuhan aku serahkan pujian dan syukurku, Kata yang pasti yang tidak akan pernah gagal sepanjang
masa, Pada Raja Surgawi – tiada Tuhan selain Dia Dan tiada illah yang sebanding denganNya.
Waspadalah, wahai manusia, apa yang terjadi setelah mati! Kau tidak dapat menyembunyikan apapun
dari Tuhan. Hati2lah mengilahkan yang lain selain Tuhan, Karena jalan ke atas telah jelas. Dengan girang
aku berdoa, orang lain percaya pada jin, Tapi kau, Tuhanku, adalah Tuhan kami dan harapan kami. Aku
puas akan Engkau, ya Tuhan, Dan tidak akan menyembah illah lain selain Engkau. Kau dengan kebaikan
dan pengampunanMu telah mengirim seorang utusan pada Moses sebagai nabi.. Kau katakan padanya,
Pergilah kau dan Harun, Dan panggil penguasa kejam Firaun untuk berpaling pada Tuhan Dan katakan
padanya, ‘Apakah kau menghamparkan bumi tanpa penopang, sampai bumi bisa diam teguh seperti
ini?’ Katakan padanya ‘Apakah kau meninggikan surga tanpa penopang? Betapa hebatnya kau sebagai
pencipta!’ Katakan padanya ‘Apakah kau meletakkan bulan di sana sebagai cahaya terang ketika malam
menutupinya?’ Katakan padanya, ‘Siapa yang mengirim matahari di siang hari sehingga bumi yang
disentuh memancarkan kemegahannya?’ Katakan padanya, ‘Siapa yang menanam biji2an di tanah
sehingga tanaman dapat tumbuh dan berminyak banyak? Dan menumbuhkan biji2nya di pucuk
tanaman?’ Terdapat tanda2 untuk dapat dimengerti. Kau dalam kebaikanmu telah mengirim Yunus yang
menghabiskan malam2 di dalam perut ikan. Meskipun aku seringkali memuliakan namamu ‘Wahai
Tuhan segala makhluk, berikan anugerah dan pengampunanMu padaku dan berkati putra2 dan
hartaku.”
Ini lagi contoh puisi karangan Zayd b. Amir (Ibn Ishaq, hal. 102):
“Dan Zayd berkata: Aku tunduk pada Dia yang padaNya Bumi yang menyanggah batu2 raksasa tunduk
Dia menghamparkankannya dan ketika Dia melihat bumi telah terhampar Di atas air, Dia menancapkan
gunung2 di atasnya. Aku tunduk pada Dia yang padaNya awan2 yang membawa Air manis tunduk Ketika
mereka mengudara di atas tanah Mereka dengan taat mencurahkan hujan di atasnya.”
Setelah Zayd b. Amr dibunuh, kawannya yang bernama Waraqa bin. Naufal (yang adalah saudara sepupu
Khadijah) menulis puisi ini sebagai tanda hormat baginya (ibn Ishaq, hal. 103):
“Kau berada di jalur yang benar Ibn ‘Amr, Kau telah selamat dari api neraka membara. Dengan berbakti
pada satu Tuhan saja. Dan meninggalkan berhala2 tak berdaya. Dan dengan mencapai agama yang kau
dambakan. Dengan sadar akan kesatuan Tuhanmu. Kau telah mencapai tempat terhormat. Di mana kau
akan bersukacita dengan berkat melimpah. Kau akan bertemu di sana kawan Tuhan, Karena kau
bukanlah orang kejam penghuni neraka, Sebab pengampunan Tuhan mencapai manusia, Meskipun
terdapat tujuh puluh lembah curam di bawah bumi.”
Alasan kami mengutip syair penghormatan dari Waraqah adalah untuk menunjukkan eratnya hubungan
persahabatan Zayd bin Amr dan Waraqah dan hal ini juga mempengaruhi Muhammad untuk menaruh
rasa hormat dan penghargaan besar secara tulus terhadap ajaran yang dipercayai, diimani, dan dibela
sampai mati oleh Zayd b. Amr. Muhammad bertekad untuk menyamai Zayd b. Amr, yang adalah sahabat
Waraqah dan Khadijah. Ingat bahwa Khadijah adalah istri pertama dan pendukung utama Muhammad.
Sekarang mari bandingkan ayat2 syair Zayd dengan ayat2 Quran:
1. Zayd menulis: Apakah aku harus menyembah satu atau seribu Tuhan?
Qur’an menyatakan:
QS 16:22
Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang‐orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati
mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang‐orang yang sombong.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran 9:31, 10:64, 11:2, 16:51, 21:25, dll
2. Zayd menulis: tidak mau menyembah al‐Lat, al‐Uzza dan dua putrinya
Qur'an menyatakan:
Semua nabi, di saat tertentu dirasuki Setan (inilah ayat pembatalan bagi 53:19‐20 yang menyatakan Al‐
Lat, al‐Uzza dan Manat adalah dewi2; Muhammad mengatakan bahwa ayat ini diinspirasi oleh Setan
sehingga dibatalkan oleh 22:52)...53:19‐23
Q 53:19‐23
[53:19] Maka apakah patut kamu (hai orang‐orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al Uzza,
[53:20] dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
[53:21] Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki‐laki dan untuk Allah (anak) perempuan?
[53:22] Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.
[53:23] Itu tidak lain hanyalah nama‐nama yang kamu dan bapak‐bapak kamu mengada‐adakannya;
Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah
mengikuti sangkaan‐sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah
datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 22:53, 52:39, 53:21, dll
3. Zayd menulis: Allah membinasakan orang2 yang perbuatannya benar2 jahat
Quran 6:6 menyatakan:
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi‐generasi yang telah Kami binasakan
sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu
keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas
mereka dan Kami jadikan sungai‐sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka
karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 7:4, 19:98, 20:128, 22:48, dll
4. Zayd menulis: Dan mengampuni nyawa yang lain... ...
Quran 9:106 menyatakan:
Dan ada (pula) orang‐orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; adakalanya Allah akan
mengazab mereka dan adakalanya Allah akan menerima tobat mereka. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.
5. Zayd menulis: …. cabang pohon hidup kembali setelah hujan
Quran 50:9‐11 menyatakan:
[9] Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
pohon‐pohon dan biji‐biji tanaman yang diketam,
[10] dan pohon kurma yang tinggi‐tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun‐susun,
[11] untuk menjadi rezeki bagi hamba‐hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati
(kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 2:164, 6:99, 7:57, 15:22, dll
6. Zayd menulis: Maka tetaplah takut pada Allah ... ... , tetaplah takut agar kau tidak binasa
Quran 2:41 menyatakan:
Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan apa yang
ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah
kamu menukarkan ayat‐ayat‐Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus
bertakwa.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 3:102, 3:198, 7:56, 9:119, dll
7. Zayd menulis: ... ... .orang2 suci tinggal di taman2 surgawi.…. bagi kafir adalah api neraka yang
membara
Quran 26:90‐95 menyatakan:
[90] dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang‐orang yang bertakwa,
[91] dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang‐orang yang sesat",
[92] dan dikatakan kepada mereka: "Di manakah berhala‐berhala yang dahulu kamu selalu menyembah
(nya)
[93] selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?"
[94] Maka mereka (sembahan‐sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama‐sama orang‐orang
yang sesat,
[95] dan bala tentara iblis semuanya.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 98:8, 3:15, 3:136, 5:119, dll
8. Zayd menulis: ... .. dada akan jadi sesak menyakitkan
Quran 6:125 menyatakan:
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan
dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah‐olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang‐orang yang tidak beriman.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 6:110, 7:101, 10:74, dll
9. Zayd menulis: ... ... ... tiada Tuhan selain Dia
Quran 27:26 menyatakan:
Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai Arasy yang besar".
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 6:62, 16:74, 17:22, 21:22, dll
10. Zayd menulis: Kau tidak dapat menyembunyikan apapun dari Tuhan
Quran 27:75 menyatakan:
Tiada sesuatu pun yang gaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata
(Lohmahfuz).
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 3:29, 11:5, 20:7, dll
11. Zayd menulis: ... jalan yang lurus telah jadi nyata
Quran 2:256 menyatakan:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 2:99, 5:15, 15:1, 22:6, dll
12. Zayd menulis: Dan tidak akan menyembah tuhan lain selain Engkau…
Quran 12:40 menyatakan:
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama‐nama yang kamu dan
nenek moyangmu membuat‐buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama‐
nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak
menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 2:82‐84, 3:79, 7:29, dll
13. Zayd menulis: ... ... ... seorang malaikat datang kepada Musa sebagai pembawa berita
Quran 18:65 menyatakan:
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba‐hamba Kami, yang telah Kami berikan
kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 7:144, 4:164, 18:66, dll
14. Zayd menulis: Katakan pada Firaun: Apakah kau menghamparkankan bumi tanpa penopang…..?
Quran 13:2 menyatakan:
Allah‐lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing‐masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk‐Nya), menjelaskan tanda‐tanda (kebesaran‐
Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 31:10, 28:35, dan 79:17‐19
15. Zayd menulis:…. Meletakkan bulan di tengah2 sebagai cahaya untuk membimbing ketika malam
menyelimutinya….
Quran 71:15 menyatakan:
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Ayat2 serupa lainnya dari Qur'an: QS 25:61, 16:12, 6:96, dll
16. Zayd menulis: Siapakah yang menanamkan benih di tanah sehingga tanam2an tumbuh….
Quran Q 13:4 menyatakan:
Dan di bumi ini terdapat bagian‐bagian yang berdampingan, dan kebun‐kebun anggur, tanaman‐
tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama.
Kami melebihkan sebahagian tanam‐tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda‐tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Manusia tidak dapat menumbuhkan pohon2an dan tanam2an…
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun‐kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali‐kali
tidak mampu menumbuhkan pohon‐pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan
(sebenarnya) mereka adalah orang‐orang yang menyimpang (dari kebenaran).
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 27:60, 18:45, 71:17, dll
17. Zayd menulis: Terdapat tanda2 untuk mengerti
Quran 38:29 menyatakan:
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat‐ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang‐orang yang mempunyai pikiran.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 2:164, 3:190, 18:45, dll
18. Zayd menulis: .... menyelamatkan Yunus yang tinggal ber‐malam2 di perut ikan
Quran 21:87‐88 menyatakan:
[87] Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka
bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang
sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang‐orang yang lalim."
[88] Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan
demikianlah Kami selamatkan orang‐orang yang beriman.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: 37:142, 37:143‐144 dan 37:145
19. Zayd menulis: Bumi…. terhampar…. gunung2 tertancap di atasnya
Quran 15:19 menyatakan:
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung‐gunung dan Kami tumbuhkan
padanya segala sesuatu menurut ukuran.
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 13:3, 16:15, 27:61, dll
20. Zayd menulis : ... .awan2 yang membawa air manis….
Quran 78:14‐16 menyatakan:
[14] dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
[15] supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji‐bijian dan tumbuh‐tumbuhan,
[16] dan kebun‐kebun yang lebat?
Ayat2 serupa lainnya dari Quran: QS 7:57, 24:43, 30:48, dan 77:27.
Selain mengutip dongeng2, syair2 pra Islam, dalam Qurannya, Muhammad terutama mengutip dari
kitab2 Yahudi karena memang ia bergaul dengan Pendeta Waraqah yang menterjemahkan buku2
Yahudi;
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
kerusakan dimuka bumi, maka seakan‐akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah‐olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul‐rasul Kami dengan
(membawa) keterangan‐keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh‐
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS 5:32)
Ayat diatas dikutip dari Mishnah, Sanhedrin 4: 5
Karena alasan ini, manusia [yaitu yang pertama] diciptakan sendiri untuk mengajar bahwa siapapun
menghancurkan hidup sesorang seolah‐olah ia telah membinasakan keseluruhan alam semesta, dan
siapapun menyelamatkan jiwa seseorang seolah‐olah ia telah menyelamatkan keseluruhan alam
semesta. Lagipula [manusia yang pertama diciptakan sendiri] demi damai antar manusia, sehingga tak
seorangpun bisa berkata kepada yang lain, "Nenek moyang ku adalah lebih besar dari nenek
moyangmu"... [Namun untuk alasan lain] adalah untuk memproklamirkan kebesaran Yang Maha Kudus,
Dia lah yang memberkati…
( http://www.chiefrabbi.org/dd/sources/sourece85.html )
Hampir semua aturan moral dalam Quran diambil Muhammad dari kitab2 Yahudi, Taurat dan Injil. Kami
akan uraikan beberapa diantaranya;
Anak2 tidak perlu menuruti nasehat orangtuanya jika orang tua mereka menginginkan sang anak untuk
melakukan kejahatan. Ini terdapat di Jebhamoth 6 dan di QS 29:8.
Aturan makan, minum dan berhubungan seks saat puasa di bulan Ramadhan, QS 2:187 diambil dari
Mishnah Berachoth 1:2.
QS 4:46 menyatakan bahwa Muslim tidak boleh sembahyang jika mereka mabuk, habis buang air besar,
atau menyentuh wanita. Larangan2 yang sama bisa dilihat di Berachoth 31:2 dan 111:4 dan Erubin 64.
Shalat dapat dilakukan pada saat berdiri, berjalan atau bahkan sedang mengendarai. Hal ini tertulis di
Berachoth 10 dan dipinjam Muhammad di Q 2:239, 3:39 dan 10:89.
Ketaatan melakukan ibadah tidaklah mutlak jika dalam keadaan terjepit, dan hal ini tidak dianggap dosa.
Pesan ini tercantum di Mishnah Berchoth 4:4 dan QS 4:102
Aturan wudhu di QS 5:6 dikutip dari Berachoth 46
Hai orang‐orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
ni'mat‐Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS 5:6)
Di QS 5:6 tercantum bahwa jika tidak ada air hendaklah bersihkan diri dengan tanah. Talmud Berachoth
46 juga menyatakan bahwa “orang dapat membersihkan diri dengan tanah”.
QS 17:110 menyatakan bahwa sembahyang tidak boleh dilakukan dengan suara yang keras. Aturan yang
sama tercantum di Berachoth 31:2.
QS 2:228 menetapkan masa tunggu selama 3 bulan sebelum wanita yang baru bercerai dapat menikah
lagi. Misha Jabhamoth 4:10 menyatakan hukum yang persis sama.
Hukum nikah di QS 2:221 serupa dengan Talmud Kethuboth 40:1.
Baik Islam maupun Yudaisme menuntut wanita untuk menyusui bayinya sampai usia 2 tahun. Ini tertera
di QS 31:14, 2:233 dan di Kethuboth 60:1.
Terdapat banyak ayat2 Quran yang akar katanya berasal dari bahasa Yahudi; seperti Tabut, (kata yang
berakhiran ut merupakan kata asli agama Yahudi karena tidak ada kata Arab asli yang berakhiran ut),
Taurat, Jahannam, Ahbar, Darasa, Rabbani, Sabat, Sakinat, Taghut, Furqan, Maun, Masani, Malakut, dan
lain sebagainya.
Pengambilan kata2 Yahudi merupakan bukti jelas bahwa Muhammad tidak sanggup mencari kata yang
tepat dalam bahasa Arab. Selain itu, Quran sarat dengan kata2 Aramaik dan Syria dan ini juga
menyiratkan pencurian ide2 agama. Misalnya kata2 Swat (bencana), Madina, Masjid (tempat ibadah),
Sultan, Sullam (tangga), Nabi.
Tauhid (Keesaan Tuhan)
Monotheisme absolut adalah hal baru bagi kaum berhala di Mekah, meskipun demikian sebenarnya
kaum Quraish Mekah sudah mengenal Keesaan Tuhan ini dengan konsep yang berbeda dengan konsep
Yahudi. Ibn Hisham berdasarkan tulisan dari Ibn Ishaq menyatakan bahwa kaum Quraish di jaman pra‐
Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat
yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma: Kami datang ke hadiratMu,
wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu. Kau tidak berpasangan, kecuali pasangan yang ada padaMu;
Kau memilikinya dan apapun yang dia miliki.”
Kalimat ini mirip dengan kalimat pertama Shahadat (tiada Tuhan selain Allah) dan kalimat ini sudah
sering diucapkan bangsa Arab ratusan tahun sebelum Muhammad lahir. Meskipun Quraish beragama
pagan dan menyembah banyak dewa, tapi mereka percaya akan ketunggalan Tuhan utama mereka
yakni Allah Ta‐ala sang dewa Bulan.
Muhammad begitu terkesan dengan konsep Keesaan Tuhan yang tak kenal kompromi seperti penjelasan
Waraqah, dan Zaid bin Amr. Konsep monotheisme absolut ini jelas terlihat dikitab2 Taurat sbb;
Berfirmanlah Allah kepada Musa: Beginilah kau katakan kepada orang Israel: Yahweh, Allah nenek
moyangmu, Allah Ibrahim, Allah Ishak, dan Allahnya Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama‐
Ku untuk selama‐lamanya dan itulah sebutan‐Ku turun‐temurun. (Kel 3:15)
Akulah Yahweh Allahmu, jangan ada illah lain dihadapan‐Ku (Kel 20:2,3)
Dengarkanlah hai bani Israel: Yahweh itu Allah kita, Yahweh itu Esa. (Ul 6:4)
Bandingkan dengan Quran;
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak‐anaknya, dan apa yang diberikan kepada
Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda‐bedakan seorang pun di antara
mereka dan hanya kepada‐Nya‐lah kami menyerahkan diri." (QS 3:84)
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS 2:163)
Nama nama Allah ( Al‐Asma ul‐Husna )
Dalam Zoroastria terdapat 72 nama Tuhan, namun tentunya Muhammad tak mau kalah, oleh karenanya
ia membuat 99 nama Allah. Dalam kitab suci Zoroastria berjudul Avesta (vol. Iii, hal. 23) dinyatakan
terdapat 72 (angka keramat bagi kaum Parsis) nama Tuhan (Ahura Mazda).
Ramalan tentang nabi yang akan datang
Dalam Islam dipercaya bahwa setiap Nabi sebelum mati memberi nubuat tentang nabi yang akan datang
setelah dirinya. Misalnya Ibrahim menubuatkan kedatangan Musa, Musa menubuatkan kedatangan
Daud, dan seterusnya. Informasi seperti ini tidak tercantum dalam Taurat. Sebaliknya seluruh nabi2
Perjanjian Lama dari awal sampai akhir menubuatkan kedatangan sang Mesiah (Juru Selamat). Karena
tidak ada dalam kitab Yahudi dan Kristen, dari mana dong Muhammad mendapatkan anggapan setiap
nabi menubuatkan nabi yang akan datang? Jawabannya dapat dilihat dalam buku Zoroastria yang
bernama Dasatir I Amani yang ditulis di jaman Khxur Parwez dan diterjemahkan dalam bahasa Dari.
Buku Dasatir I Amani terdiri dari 15 kitab yang katanya diturunkan kepada 15 Nabi, dan nabi yang
terakhir datang adalah nabi Zoroaster sendiri. Seteiap buku menyebut nama nabi berikut yang akan
datang kemudian. Buku2 ini tidak diragukan lagi hanyalah buku dongeng kuno belaka, tapi ternyata
kemudian Muhammad mengambil gagasan nubuat tentang nabi masa depan.
Di kalimat kedua dalam setiap buku Dasatir I Amani ini tercantum kalimat:
Dalam nama Tuhan, Sang Pemberi anugrah, Yang Maha Pemurah
Kalimat ini mirip dengan kalimat awal di Surah2 Qur’an (kecuali Surah 9):
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kalimat pertama dalam buku Zoroastria lainnya yang berjudul Dînkart juga mencantumkan hal yang
serupa: Dalam nama Ormazd Sang Pencipta
Jadi kebiasaan mencantumkan awal kalimat “demi nama Tuhan” atau “dalam nama Tuhan” lazim dalam
kitab2 agama Zoroastria. Muhammad mencatut gagasan ini dan memasukkannya dalam Quran.
Penciptaan Dunia
Taurat (Kel 20:11)
Sebab enam hari lamanya Yahweh menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti
pada hari ketujuh; itulah sebabnya Yahweh memberkati hari sabat dan menguduskannya.
Quran (QS 50:38) atau lihat juga QS 41:9‐12
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam
masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan.
Penciptaan Adam
Manusia diciptakan dari tanah (QS 6:2, Kej 2:7)
QS 2:30‐33 bercerita saat para malaikat bertanya pada Allah mengapa ia ingin menciptakan manusia,
Allah menjawab bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk menamai benda2 didunia, hal yang
tidak bisa dilakukan oleh malaikat. Kemudian Allah menyuruh.para malaikat untuk sujud kepada
manusia (Adam), semua malaikat sujud kecuali setan. Hal ini yang menyebabkan Iblis diusir dari Surga.
Kisah serupa dapat dilihat di Kej 1:26‐29, Parashah 8, Parashah 19; dan Sanhedrin 38.
Surga
Quran menyatakan surga dipenuhi bidadari2 perawan (Houris), dan makanan minuman yang maha
nikmat;
Dan (mereka dilayani) bidadari‐bidadari yang bermata hitam jeli, Seperti mutiara yang tersimpan dengan
sebaik‐baiknya. (QS 56:22‐23)
“Dan orang‐orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka
itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari
orang‐orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang‐orang yang kemudian. Mereka berada di
atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap‐hadapan.
Mereka dikelilingi oleh anak‐anak muda lelaki yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki
(piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak
pula mabuk dan buah‐buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka
inginkan.” (QS 56:10‐21)
Sumber keterangan ini sebenarnya berasal dari kitab suci agama Zoroastria. Taurat tidak menyebutkan
hal2 seperti itu sepatah kata pun. Mari sekarang kita bandingkan Quran dan Hadis menyebut di dalam
Surga terdapat “Houris (bidadari) bermata hitam jeli,” dan “Houris (bidadari) bermata besar hitam,
bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerang.” Dalam agama Zoroastria pun dikatakan terdapat Peri
(Pairikan (bahasa Persia)) yang adalah bidadari indah berwarna cemerlang, untuk memikat hati pria.
Kata "Houry" diambil dari sumber Persia yakni Avesta atau Pehlavi. Demikian pula kata Jinn (jin) dan
Bihisht (Surga) yang dalam Avestic diterangkan sebagai tempat yang indah. Dalam agama Hindu pun
terdapat keterangan yang serupa yang menerangkan surga dipenuhi oleh anak2 muda lelaki dan wanita
yang mirip dengan Houris dan Ghilmân dalam Quran.
Quran sering menyebut tentang tujuh surga (QS 2:29; 41:12, 65:12), dan hal serupa juga ditemukan di
Chegiga 9:2.
Di Sura 7:46 tertulis pembatas surga dan neraka bernama A’raaf
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang‐orang
yang mengenal masing‐masing dari dua golongan itu dengan tanda‐tanda mereka. Dan mereka menyeru
penduduk surga: "Salaamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera
(memasukinya).
Bandingkan ini dengan Midrash Yahudi di Eklesia 7:14
“Berapa besarnya ruangan antara surga dan neraka? Rabbi Jokhanan berkata terdapat sebuah tembok,
Rabbi Akha berkata terdapat sebuah sekat; guru2 mereka menyatakan bahwa keduanya terletak sangat
berdekatan sehingga orang2 dapat saling melihat dari tempat mereka berada.”
Hal serupa juga dinyatakan di agama Zoroastria: “Jaraknya seperti antara gelap dan terang.”
Perihal sulitnya masuk ke Surga, para Rabbi Yudaisme menggambarkannya bagaikan sulitnya gajah
masuk ke lubang jarum.
Di Matius 19:24 Yesus mengatakan;
Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada
seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Bandingkan dengan QS 7:40 versi Muhammad;
Sesungguhnya orang‐orang yang mendustakan ayat‐ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali‐kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu‐pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang‐orang yang
berbuat kejahatan.
Neraka
Di dalam Quran, neraka punya tujuh pintu
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap‐tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu
dari mereka. (QS 15:44)
Dan hal yang sama juga terdapat di Zohar 2:150 Kitab Zohar adalah kitab tasawufnya Yahudi. Hal neraka
punya tujuh pintu ini juga terdapat dalam kitab suci agama Hindu dan Zoroastria.
Di sura 43:77 kita membaca bahwa Malik adalah penjaga neraka yang mengatur penyiksaan terhadap
orang2 berdosa Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab:
"Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)".
Hal serupa tampak pada kepercayaan Yudaisme tentang Pangeran Kegelapan. Nama Malik sudah jelas
diambil dari nama Dewa Api bangsa Amalek yakni Molekh yang dinyatakan di Letivicus, Imamat 18:21,
dan, 1 Raja 11:7.
Nama Malaikat maut dipinjam oleh Muhammad dari legenda masyarakat Yahudi. Kaum Yahudi
menamakan Malaikat Maut sebagai Sammâel, sedangkan Muhammad menamakannya sebagai Azrael
(Azazel). Kedua nama Sammael dan Azrael adalah nama2 Yahudi dan bukan Arab. Kisah Azrael dalam
Quran tidak diambil dari Alkitab atau Taurat Yahudi, melainkan dari agama Zoroastria. Menurut Hadis,
Allah menciptakan Azrael, yang tinggal di neraka tingkat tujuh memuliakan Allah selama seribu tahun.
Dia lalu turun ke tingkat lebih bawah, menghabiskan waktu yang sama di setiap tingkat, sampai akhirnya
dia mencapai bumi.
Dalam bagian kitab Zoroastria berjudul Bundahis, bagian I dan II, tercantum kisah tentang Setan yang
bernama Ahriman:
Ahriman tinggal di lembah sangat dalam dan gelap untuk melakukan penyiksaan dan kesakitan terhadap
semua makhluk yang melakukan berbagai dosa. Ormazd yang Maha Tahu, mengetahui keberadaan dan
kegiatan Ahriman… Keduanya tidak berhubungan selama 3000 tahun, tanpa ada perubahan atau
tindakan apapun. Ahriman yang jahat tidak peduli akan keberadaan Ormazd, tapi dia kemudian naik ke
luar dari lembah kegelapan, dan berhadapan dengan cahayang terang Ormazd… Lalu, dengan penuh
kebencian dan dengki, dia mulai melakukan pekerjaannya untuk menghancurkan.
Menurut Talmud, anggota badan manusia akan bersaksi tentang diri manusia itu sendiri (Chegiga 16,
Taanith 11). Satu pasal menyebut, “Anggota2 tubuh manusia akan bersaksi tentang dirinya, karena telah
dikatakan: ‘Dirimulah sendiri yang akan menjadi saksiKu, kata Tuhan’”.
Sekarang bandingkan dengan Q 24:24
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.
Ayat Quran 22:47 menyatakan:
Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali‐kali tidak akan
menyalahi janji‐Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu.
Bandingkan dengan ini:
Mazmur 90:4
Sebab di mata‐Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran
jaga di waktu malam.
Hari Kiamat
Quran mencatat tentang hari kiamat yang tiba2 dan tidak diketahui. Quran juga mencatat bahwa Isa
(Yesus) akan turun untuk mengadili manusia;
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan
waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru‐haranya bagi makhluk) yang di langit dan
di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba‐tiba". Mereka bertanya
kepadamu seakan‐akan kamu benar‐benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".(QS 7:187)
Dan sesungguhnya Isa itu benar‐benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu
janganlah kamu ragu‐ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. (QS 43:61)
Bandingkan dengan Injil:
“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia (Isa) datang pada saat yang tidak
kamu duga”. (Mat 24:44)
Taurat dan Injil juga menceritakan tentang kiamat kecil;
Dan pada akhir kerajaan mereka, apabila orang‐orang fasik telah penuh kejahatannya, maka akan
muncul seorang raja dengan muka yang garang dan yang pandai menipu. (kok mirip Muhammad ya?)
Kekuatannya akan menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang terdahulu, dan ia akan mendatangkan
kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang dilakukannya akan berhasil; orang‐orang berkuasa akan
dibinasakannya, juga umat orang kudus. Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan
berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka‐sangka banyak orang
akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala raja. Tetapi tanpa perbuatan tangan
manusia, ia akan dihancurkan. (Dan 8:23‐25)
Hal serupa juga ditegaskan oleh Isa;
Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab
banyak orang akan datang dengan memakai namaKu dan berkata: Akulah penyelamat, dan mereka akan
menyesatkan banyak orang..., Banyak nabi palsu yang akan muncul untuk menyesatkan banyak orang.
(Mat 24:4‐11)
Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan
menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah (Yoh 16:2)
Jembatan Sirat
Muhammad mengatakan bahwa di Hari Kiamat, setiap manusia harus meniti jembatan Sirat yang setipis
rambut dibelah tujuh dan lebih tajam daripada mata pedang. Yang berdosa akan jatuh dari jembatan itu
dan masuk neraka. Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah: dari mana asal nama Sirat itu? Ternyata
kata Sirat diambil Muhammad dari kitab Zoroastria dalam bahasa Persia dan nama aslinya Chinvat
(huruf “ch” dibaca sebagai huruf “s”). Arti Chinvat sebenarnya adalah “garis hubung” (the connecting
link). Dalam buku kuno Zoroastria yang berjudul Dinkart tertulis sebagai berikut:
Aku menjauhkan diri dari banyak dosa dan menjaga diri untuk tetap suci. Melakukan kemurnian enam
perintah utama yakni kelakuan, perkataan, pikiran, kecerdasan, akal sehat, hikmat, sesuai dengan
kehendakMu, wahai Empunya kekuasaan untuk melakukan hal2 yang baik, dengan kebijaksanaan aku
lakukan itu, sebagai pelayanan bagiMu, dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Adalah baik bagi diriku
untuk berada dalam jalan yang Terang, sehingga jika aku menjumpai hukuman berat Neraka, aku akan
berhasil menyeberangi Chinvat dan berhasil mencapai tempat yang diberkati, harum aromanya, terang
benderang diliputi cahaya.
Dari kisah di atas, sudah jelas terbukti bahwa Muhammad mengambil ide jembatan neraka dari agama
Zoroastria.
Kisah Isra Miraj
Muhammad tak pernah menolak ide2 cerita yang berasal dari agama Zoroastria dari Persia. Kitab suci
Zoroastria bernama Hadhoxt Nask. Masyarakat Arab banyak berhubungan dengan masyarakat Persia
untuk keperluan perdagangan. Banyak kata Persia yang terserap ke dalam perbendaharaan kata Arab.
Salah satu contoh pengaruh Persia dalam Islam yang paling jelas tampak pada kisah Isra Miraj yang
ditulis di Hadis Sahih Bukhari 93:608. Hadisnya panjang sekali, silakan baca sendiri. Ini versi pendeknya
yang ditulis oleh Tisdal, W., “Original Sources of Islam”, hal. 78. Muhammad berkata:
Jibril menaikkanku ke atas Buraq yang kemudian membawaku naik ke surga lapisan terbawah. Jibril
meminta gerbang pintu dibuka. “Siapakah itu?” tanya sebuah suara. “Ini adalah Jibril.” “Siapakah yang
datang bersamamu?” “Ini adalah Muhammad.” “Apakah dia dipanggil?” “O iya!” jawab Jibril. “Kalau
begitu persilakan dia masuk; sungguh bagus dia telah datang ke sini.” Dan dengan begitu pintu gerbang
dibuka. Silakan masuk, kata Jibril, Ini adalah ayahmu Adam, beri salam padanya. Maka aku memberi
salam padanya, dan dia pun membalas salamku sambil berkata “Selamat datang wahai Nabi yang
hebat.” Lalu Jibril membawaku ke surga tingkat dua, dan lihat ada Isa. Di surga tingkat tiga terdapat
Yusuf; di surga tingkat empat terdapat Idris (Enokh); di surga tingkat lima terdapat Harun; dan di surga
tingkat enam terdapat Musa. Setelah Musa membalas salam dariku, dia menangis dan menerangkan
sebabnya mengapa dia menangis: “Aku menangis karena lebih banyak pengikutmu yang masuk surga
dibandingkan pengikutku.” Lalu kami menuju ke surga ke tingkat tujuh. “Ini adalah ayahmu Abraham,”
kata Jibril, dan pertukaran salam pun terjadi seperti sebelumnya. Akhirnya kami sampai ke bagian akhir
di mana terdapat buah2an yang indah dan dedaunan seperti kuping gajah. “Ini,” kata Jibril, “adalah
surga yang terakhir; dan lihat! Ada empat sungai, dua di dalam, dan dua di luar.” “Apakah ini, wahai
Jibril” tanyaku. Yang di dalam, katanya adalah sungai2 surgawi, dan yang di luar adalah sungai Nil dan
Eufrata.
Kisah Isra Miraj ini dapat dibandingkan dengan kitab Pahlavi yang berjudul Arta (atau juga disebut Artay)
Viraf yang ditulis ratusan tahun sebelum Muhammad menciptakan Islam (Tisdal, hal. 80). Pendeta2
Zoroastria merasa iman mereka berkurang sehingga mereka mengirim Arta Viraf ke surga untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi di sana. Arta mengunjungi setiap lapisan surga dan akhirnya
kembali ke bumi untuk memberitahu pengikutnya apa yang telah dia lihat:
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah surga lapisan terbawah;… dan di sana kami melihat
Malaikat yang diberi Sang Maha Suci cahaya yang menyala, indah, dan agung. Dan aku bertanya kepada
Sorash yang suci dan Azar sang malaikat: “Tempat apakah ini, dan siapakah mereka itu? “[Arta juga
kemudian naik ke surga lapisan ke dua dan ke tiga.] “Bangkit dari singgasananya yang berlapiskan emas,
Bahman sang Malaikat Penghulu membimbingku, sampai dirinya dan aku bertempu Ormazd bersama
kawanan malaikat dan pemimpin2 surgawi, semua bercahaya sangat kemilau dan aku belum pernah
melihat hal ini sebelumnya. Pemimpinku berkata: Ini adalah Ormazd. Aku memberi salam kepadanya,
dan dia berkata dia gembira menyambutku dari dunia fana ke tempat yang terang dan sempurna….
Akhirnya, kata Arta, pengantarku dan sang Malaikat yang bercahaya selesai menunjukkan surga padaku
dan mereka lalu membawaku untuk melihat neraka; dan dari tempat yang gelap dan mengerikan itu,
mereka membawaku ke atas ke tempat indah di mana terdapat Ormazd dan kawanan malaikatnya. Aku
ingin memberi salam padanya, tapi Ormazd dengan anggunnya berkata: Arta Viraf, kembalilah ke dunia
fana, kau telah melihat dan mengenal Ormazd, karena akulah dia; aku mengenal siapapun yang jujur dan
bajik.
Kisah Isra Miraj Muhammad ini juga hampir mirip dengan kisah perjalanan ke surga nabi Idris (Henokh).
Silahkan lihat disini;
http://www.thenazareneway.com/book_of_the_secrets_of_enoch.htm
http://www.newadvent.org/cathen/01602a.htm
Menurut Taurat yaitu Kejadian 5:24, Henokh (Idris) diangkat kelangit. Berdasarkan ayat itu dibuat Kitab
berjudul Henokh 1 dan 2, jauh sebelum masa Yesus. Kitab ini penuh dengan kejadian spektakuler, dan
fantasi2 mengenai surga dan neraka. Kitab Henoch ditulis antara 150‐80 Sebelum Masehi, yang
naskahnya juga ditemukan di kumpulan naskah Qumran. Kitab ini adalah kitab Apocrypha Yahudi atau
Pseudogrypha atau Kitab yang tidak diakui oleh orang Yahudi (juga Kristen). Sebagai bacaan, kisah
tingkatan2 surga dan neraka ini dan cukup digemari oleh orang2 Kristen abad‐abad pertama sampai ke
empat. Perbedaannya dengan kisah Isra Miraj Muhammad, Surga Henokh terdiri dari sepuluh tingkat.
dan tidak bertemu dengan nabi.
Dalam Hadis Isra Miraj Hadis Sahih Bukhari 93: 608, Muhammad melakukan tawar menawar sholat
dengan Allah. Hal ini mirip dengan proses tawar menawar Ibrahim dengan Yahweh mengenai Sodom
dan Gomora di Kejadian 18:22‐33.
KISAH DAN LEGENDA YAHUDI DALAM QURAN
Sudah jelas bahwa Muhammad berusaha membuat “hubungan yang jelas dengan agama2 samawi
(Yahudi dan Kristen), karena gurunya adalah seorang Nasrani. Karena Muhammad hanya mendengar
saja dan tidak terlalu banyak tahu agama Yahudi secara mendalam, banyak kisah Yahudi yang dikutipnya
menjadi salah makna, salah kronologi, salah nama, salah keturunan. Sangat2 memalukan bagi seseorang
yang mengaku nabi.
Tokoh2 Yahudi yang di Arabkan tersebut adalah;
Aaron menjadi Harun
Abel menjadi Habil
Abraham menjadi Ibrahim
Adam tetap sebagai Adam
Kain menjadi Qabil
David menjadi Daud
Elias menjadi Ilyas
Elijah menjadi Alyasa
Enoch menjadi Idris
Ezra menjadi Uzair
Gabriel menjadi Jibril
Gog menjadi Yajuj
Goliath menjadi Jalut
Isaac menjadi Ishaq
Ishmael menjadi Ismail
Jakob menjadi Yakub
Job menjadi Aiyub
Jonah menjadi Yunus
Joshua menjadi Yusha’
Joseph menjadi Yusuf
Korah menjadi Qarun
Lot menjadi Lut
Magog menjadi Majuj
Michael menjadi Mikail
Moses menjadi Musa
Noah menjadi Nuh
Pharaoh menjadi Firaun
Saul menjadi Talut
Salomo menjadi Sulaiman
Terah menjadi Azar
Kisah2 Bible Perjanjian Lama yang dikutip dalam Quran adalah sebagai berikut:
Aaron dan kisah patung lembu ‐‐> Q 20:90
Kain dan Abel ‐‐> Q 5:30
Abraham dikunjungi malaikat2 ‐‐> Q 11:69, 15:51
Adam jatuh dalam dosa ‐‐> Q 7:18, 2:37
Korah dan rekan2nya ‐‐> Q 28:76, 29:38, 40:25
Penciptaan dunia ‐‐> Q 16:3, 13:3, 35:1,12
David memanjatkan pujian bagi Tuhan ‐‐> Q 34:10
Air bah ‐‐> Q 54:9; 69:11; 11:42
Jacob pergi ke Mesir ‐‐> Q 12:99
Jonah dan ikan besar ‐‐> Q 6:86; 10:98; 37:139; 68:48
Sejarah Joseph ‐‐> Q 6:84; 12:1; 40:86
Roti manna dan burung puyuh à Q 7:160; 20:82
Moses memukul batu ‐‐> Q 7:160
Bahtera Noah ‐‐> Q 11:40
Pharaoh ‐‐> 2:49; 10:75; 43:46; 40:24,26,s8,29,45
Keputusan Salomo ‐‐> Q 21:78
Ratu Sheba ‐‐> Q 27:29
Muhammad mengetahui urutan raja2 Israel seperti Saul, David, dan Salomo, tapi dia mengalami ERROR
ketika menerangkan urutan waktu munculnya tokoh seperti Elijah, Elisha, Job, Jonah, dan Enokh.
Muhammad juga tidak tahu banyak tentang sejarah munculnya agama Kristen, kakek moyang Yesus dan
para pengikut Yesus (hanya Yohanes Pembaptis saja yang disebutnya). Muhammad membandingkan
Musa dengan Yesus, dan hal ini jelas menunjukkan bahwa dia mengira tak lama setelah Musa menerima
Taurat dari surga, Yesus pun menerima buku ajaib serupa (Injil) dari surga.
Kesalahan yang nampak nyata adalah saat Muhammad tertukar dalam menyebut nama Maria ibunda
Yesus dengan Miriam adik perempuan Musa dan Harun. Dalam Bible Imran mempunyai 2 anak laki‐laki
(Musa dan Harun) dan 1 anak perempuan (Miriam) (Bil 26.59, 1 Taw 6.3). "Miryam, nabiah itu, SAUDARA
PEREMPUAN (achowth/uktha) HARUN" (Kel.15.20. Harun di sini adalah adik Musa).
Bandingkan dengan Maryam di Injil. Elizabeth adalah sepupu Maryam (Luk 1:36, James 12:3) Maryam
yang ini adalah Ibunda Isa. Nama ayah Elizabeth juga Harun, Elisabeth adalah istri dari Zakaria. (Luk 1.5.
Suami Istri ini melahirkan Yahya) Sedangkan Ayah Maryam menurut Bible adalah Joachim dan ibunya
adalah Anna (James 5:10). Kitab James dibuat tahun 140‐170 Masehi.
Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai
Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. HAI SAUDARA PEREMPUAN
HARUN***..." (QS 19:27‐28]
*** Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang saleh seperti
kesalehan Nabi Harun a.s
Penjelasan dalam Hadis Muslim no.5326 dari riwayat Mughirah ibn Shu'bah:
"Ketika Aku tiba di Najran, Mereka (para Nasrani Najran) bertanya pada ku: Engkau membaca "Saudara
Perempuan Harun", (yaitu Mariam), di Quran, Padahal Musa lahir jauh sebelum Yesus. Ketika Aku
kembali ke Rasullullah Aku tanya tentang itu dan Ia katakan, "(Orang‐orang jaman dulu) MEMPUNYAI
KEBIASAAN memberikan nama‐nama (pada orang‐orangnya) dengan nama‐nama dari Nabi dan orang
beriman yang telah lama wafat".
Jika benar bahwa hal itu adalah kebiasaan, mengapa kaum Nasrani Najran justru tidak tahu dengan
KEBIASAAN tersebut? Mengapa Mughira pun juga tidak mampu menjelaskan "kebiasaan" tersebut dan
malah bertanya ulang pada Muhammad?
Tabari juga menyampaikan berbagai perbedaan pendapat mengenai maksud "ya ukhta harun" (saudara
perempuan harun) dan pendapat ini disandarkan pada ucapan Nabi SAW: Bishr ? Yazid ? Sa’id ? Qatadah
tentang kata‐kata Allah “ya ukhta harun” (Saudara perempuan harun) yang berkata, "...dan ini BUKAN
HARUN saudara MUSA namun HARUN yang lain”
Ya’qub ? Ibn Aliyah ? Sa’id bin Abu Sadaqah ? Muhammad bin Sirin ? Ka’ab berkata berkenaan dengan
kata‐kata Allah “ya ukhta harun” (saudara perempuan harun) bahwa Harun yang ini BUKAN saudara
MUSA. Ka’ab berkata, “Aishah berkata padanya, “Kamu BOHONG.’ Ia menjawab, “O ibu kaum beriman,
Jika Nabi SAW berkata demikian dan Ia adalah seorang yang tau yang terbaik, dan jika Ia tidak maka Saya
tau jarak diantara mereka adalah 600 tahun. Ia berkata, "kemudian Aisah pun terdiam".
Yunus ? Ibn Wahab ? Ibn Zaid berkenaan dengan perkataan Allah “ya ukhta harun” (Saudara
perempuan) bahwa, “Nama itu (Harun) adalah KEBETULAN karena jarak (waktu) antara Harun (Musa)
dan mereka (Harun dan Mary) adalah sangat jauh” [Imam Tabari (Abi Ja’far Muhammad bin Ja’far al‐
Tabari), "Jami’ al‐Bayan ‘an Ta’wil Ay al‐Qur’an", Vol. 15, Beirut, Lebanon: Darul Fikr, 1984, hal.77‐78]
RATUSAN TAHUN SEBELUM ISLAM, telah berjalan kebiasaan Yahudi bahwa ketika menyatakan "ya ukhta
Harun" (saudara perempuan Harun), mereka merujuk pada Harun adiknya Musa dan Miryam dari
keluarga Imran dan bukan Maryam ibunda Yesus. Karena Maryam dan Elizabet bersepupu, maka Harun
yang dimaksud adalah ayah Elizabeth sehingga harusnya Maryam dipanggil "Ya binti Akh Harun"
(Kemenakan perempuan Harun) dan bukan "ya ukhta harun" (saudara perempuan Harun), Imran bukan
Ayah dari Maryam (ibunda Yesus).
Jika "ya ukhta harun" dimaksudkan untuk menunjukan turunan leluhurnya dan/atau mempunyai
kesamaan sifat beriman seperti leluhurnya, maka ungkapan yang seringkali dipakai kaum Yahudi dan
Nasrani adalah “ANAK DAUD" bukan "SAUDARA laki/perempuan DAUD". Tidak ada alasan untuk
menuduh Kaum Yahudi dan Nasrani mengubah‐ubah hal ini karena kebiasaan ini telah berjalan ratusan
tahun sebelum Muhammad lahir.
Referensi:
(1) Clair Tisdall, The Original Sources Of The Qur'an, 1905, Society For The Promotion Of Christian
Knowledge: London
(2) https://en.wikipedia.org/wiki/Imru'_al‐Qais
(3) Ibn Sa'd, vol.i, p.185
(4) Kitab Umdat as‐Salik wa 'Uddat an‐Nasik, hal.1093
(5) https://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_romance
(6) https://books.google.com/books?id=XBxjAAAAMAAJ
(7) https://id.wikipedia.org/wiki/Ashabul_Kahfi
(8) Clive Foss, Ephesus after Antiquity: A Late Antique, Byzantine and Turkish City (Cambridge:
Cambridge University Press, 1979) p. 43
(9) Jacobus de Voragine, Archbishop of Genoa, 1275 First Edition Published 1470. "Seven Sleepers" in
The Golden Legend: Volume IV
(10) http://biblicalephesus.com/ephesus/around/seven‐sleepers