Anda di halaman 1dari 20

-->

 About
 Kontak
 PASANG IKLAN: YE_Feriyanto@yahoo.com; or YE.Feriyanto@gmail.com





Sains, Teknologi dan Bisnis


Menggabungkan keilmuan sains teknologi dengan perkembangan digitalisasi menuju
kemandirian ekonomi mikro bisnis industri 5.0

 PROSES MANUFACTURING
 POWER PLANT
 ALAT INDUSTRI KIMIA
 MANAJEMEN INDUSTRI
 INVESTASI
 TEKNIK KIMIA 
 LAIN-LAIN 
TRENDING TOPIK

 Rangkuman Soal K3 Dalam Ajang Bulan K3 Nasional (2 Of 3)


 Root Cause Failure Analysis (RCFA) Kerontokan Cyclone CFB Boiler PLTU
 Strategic Planning (IFE, EFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy Dan
QSPM) By David Fred & David Forest
 Desain Kolom Pemisah Distilasi
 Contoh Penggunaan Cp Dan Cpk Dengan Peta Kendali Xbar-R
 Strategi Bottom Fishing-Buy Low Sell High (Membeli Ketika Harga Murah Dan
Menjual Ketika Tinggi)
 Proses Pembuatan Pupuk Phonska / NPK
 Proses Pembuatan Sodium Metabisulphite
 Analisa Kemampuan Proses (AKP) / Capability Potential (Cp) / Capability Index (Cpk)
 Analisa Manajemen Pemasaran Di Industri Otomotif
Home » Headline » MANAJEMEN INDUSTRI » Strategic Planning (IFE, EFE, CPM,
SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy dan QSPM) by David Fred & David Forest

Strategic Planning (IFE, EFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy dan QSPM)
by David Fred & David Forest

 Sains, Teknologi Dan Bisnis     Friday, May 11, 2018

Manajemen strategi dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk menentukan perencanaan yang
bertujuan untuk mecapai visi dan misi.
Menurut handbook "Strategic Management A Competitive Advantage, Sixteenth Edition by
David Fred & David Forest, 2016".
Strategic Planning terdiri dari 3 komponen yaitu : strategic formulation, strategic
implementation dan strategic evaluation.

Dibawah ini dibahas strategic formulation seperti berikut :

 Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

Adalah faktor-faktor internal perusahaan (strength & weakness). Penilaian ada 2 yaitu : 
- Pembobotan (weight) adalah pemberian nilai (score) antara kriteria
internal. Weight didasarkan pada industrial based (faktor kepentingan terhadap proses/ruang
lingkup usaha di perusahaan)
- Rating adalah skala 1-4 dengan [1 : sangat lemah] dan [4 : sangat kuat]. Rating didasarkan
pada company based (faktor pengaruh terhadap perusahaan/jangka panjang)
- Nilai terbobot (weighted score) adalah perkalian antara weight x rating
Tahapan pembentukan matriks IFE adalah :

 Menentukan 20 faktor internal (strength & weakness) dengan urutan penyusunan


adalah strength terlebih dahulu kemudian diikuti weakness 
 Memberikan bobot (weight) antara 0 (tidak penting) sampai 1 (sangat penting)
untuk setiap faktor. Pembobotan tingkat relatif kepentingan mengacu kepada visi-
misi perusahaan (industrial based) . Bobot akumulasi strength & weakness harus
berjumlah 1
 Memberi rating antara 1 (sangat lemah) sampai 4 (sangat kuat).
Pemberian rating berdasarkan company based untuk strength adalah 3 atau 4
sedangkan untuk weakness adalah 1 atau 2
 Melakukan perhitungan nilai terbobot (weighted score) : bobot x rating
 Menjumlahkan weighted score akumulasi strength & weakness untuk analisa IFE
perusahaan

Berikut contoh aplikasi matriks IFE :


 
Sesuai contoh diatas, akumulasi nilai terbobot untuk IFE adalah 2.5
  External Factor Evaluation (EFE)

Adalah faktor-faktor eksternal perusahaan (opportunity & threat). Urutan penyusunan adalah
dimulai dari opportunity kemudian diikuti threat.
Langkah-langkah pembentukan EFE sama dengan IFE

Berikut contoh aplikasi matriks EFE :


 
Sesuai contoh diatas, akumulasi nilai terbobot untuk EFE adalah 2.58

 Competitive Profile Matrix (CPM)

Adalah matriks identifikasi perusahaan dengan kompetitor (bidang usaha sama) yang dilihat
dari beberapa aspek seperti strength, weakness, opportunity & threat (SWOT). Matriks CPM
mirip dengan EFE namun lebih lengkap karena memasukkan unsur faktor internal (strength
& weakness).
 
Sesuai contoh diatas bisa diketahui yaitu terdapat 8 faktor yang dipilih berdasarkan tingkat
persaingan tinggi dalam merebut pasar.
Analisa sebagai berikut :

 Company 1 mendapat rangking tertinggi dalam persaingan dan kuat dalam ekpansi
perusahaan dan kekuatan modal namun lemah dalam segi iklan/informasi ke pasar
dan masih rendah untuk pasarnya
 Company 2 mendapat rangking sedang dan kuat dalam segi iklan (lebih terkenal),
pasar paling tinggi diantara kompetitor namun lemah dalam ekpansi perusahaan
 Company 3 mendapat rangking terendah dan boleh dibilang kalah dari kompetitor
dari segi loyalitas pelanggan, manajemen dan harga namun memiliki sedikit
kekuatan dari segi terkenalnya di masyarakat luas dan kekuatan modalnya

Analisa model kompetisi menurut "Porter Five-Force Model"


Terdapat 5 model kompetisi yaitu :

1. Persaingan diatara perusahaan sejenis (rivalry among competing firm)


2. Daya tawar penyedia produk (bargaining power of supplier)
3. Daya tawar pemakai produk (bargaining power of consumer)
4. Potensi pengembangan produk pengganti (potential development of substitute
product)
5. Potensi masuknya kompetitor baru (potential entry of new competitor)
 
Pada tahap strategic formulation terbagi menjadi 3 stage yaitu :

1. Input Stage adalah resume informasi dasar sebagai inputan untuk


memformulasikan strategi, seperti : IFE, EFE dan CPM
2. Matching Stage adalah fokus terhadap alternatif strategi yang menguntungkan
dan inline dengan inputan faktor internal dan eksternal, seperti : SWOT, SPACE
dan BCG
3. Decision Stage adalah teknik menganalisis, seperti : QSPM (menggunakan input
informasi dari "input stage" terhadap tujuan strategi yang menguntungkan di
"matching stage"
 SWOT Matrix 

Adalah matriks strategi yang harus dilakukan dengan mengacu kepada persilangan antara
faktor internal (strength & weakness) dan eksternal (opportunity & threat). Komponen
SWOT Matrix sebagai berikut :

1. Strategi SO : menggunakan strength di internal perusahaan untuk


mengambil opportunity dari eksternal perusahaan
2. Strategi WO : memperbaiki weakness di internal perusahaan dengan mengambil
manfaat dari opprotunity dari eksternal perusahaan
3. Strategi ST : menggunakan strength perusahaan untuk menjauhi/mengurangi
dampak threat dari eksternal perusahaan
4. Strategi WT : strategi bertahan untuk mengurangi weakness dan
menjauhi threat dari eksternal perusahaan

 Strategic Position and ACtion Evaluation (SPACE) Matrix

Adalah matriks yang terdiri dari 4 kuadran yang terdiri dari aggresive, conservative,
defensive dan competitive. SPACE Matrix berbentuk koordinat x-y dengan pembagian
dimensi internal yaitu  financial position (FP) dan competitive position (CP) sedangkan
dimensi eksternal yaitu stability position (SP) dan industry position (IP).

 
Langkah-langkah penyusunan SPACE Matrix adalah :

 Memilih serangkaian variabel untuk mendefinisikan financial position


(FP), competitive position (CP), stability position (SP) dan industry position (IP)
 Memberi penilaian antara +1 (terjelek) sampai +7 (terbaik) untuk setiap variabel
yang masuk dalam dimensi FP dan IP. Memberi penilaian antara -1 (terbaik)
sampai -7 (terjelek) untuk dimensi SP dan CP. Jadi penilaian FP & IP >< SP & CP.
Penilaian FP & SP dibandingkan dengan kompetitor (bidang usaha sama)
sedangkan IP & SP dibandingkan dengan perusahaan berbeda usaha
 Menghitung rata-rata nilai untuk FP, CP, IP dan SP dengan cara menjumlahkan
nilai pada setiap variabel dan membagi dengan banyak variabel
 Mengeplotkan rata-rata nilai tersebut di SPACE Matrix

 Boston Consulting Group (BCG) Matrix

Adalah matriks yang mirip dengan SPACE Matrix yaitu terdapat koordinat x-y (x : relative
market share position dan y : industry sales growth rate) dengan pembagian 4 kuadran
yaitu question mark, star, cash cow dan dog.
Berikut penjelasan kuadran tersebut :

1. Kuadran I (Question Mark) ---> rendah di market share namun tinggi dalam


pertumbuhan sales. Modal yang diperlukan tinggi namun pertumbuhan keuangan
rendah. Perusahaan harus memutuskan apakah bertahan dengan kondisi tersebut
dengan menerapkan strategi di Kuadran I atau menjual perusahaan
2. Kuadran II (Stars) ---> tinggi di market share dan pertumbuhan sales.
Perusahaan dalam jangka panjang memiliki kesempatan untuk tumbuh dan
menghasilkan keuntungan. Perusahaan terus-menerus menerima suntikan modal
untuk memperkuat posisi dominannya
3. Kuadran III (Cash Cows) ---> tinggi di market share namun rendah di
pertumbuhan sales. Disebut Cow karena menghasilkan laba dengan suntikan
modal yang terus-menerus berlebih (disusui). Perusahaan harus menciptakan
pengembangan produk atau fitur tambahan agar pasar yang sudah besar
tingkat sales-nya tidak turun
4. Kuadran IV (Dogs) ---> rendah di market share dan pertumbuhan sales.
Perusahaan lemah pada faktor internal dan eksternal sehingga harus
melakukan cost reduction, pemangkasan atau liquidation (menggunakan
aset likuid untuk memenuhi hutang jangka pendek)
  Internal-External (IE) Matrix

Adalah matriks untuk plot hasil dari IFE untuk aksis (x) dan EFE untuk ordinat (y). Terdapat
9 area strategi yang harus dilakukan dengan pembagian sebagai berikut :
- Strategi I, II & IV (Tumbuh & Berkembang) ---> backward, forward & horizontal
integration; market penetration; market development; product development
- Strategi III, V & VII (Bertahan) ---> market penetration & product development
- Strategi VI, VIII & IX (Tutup atau Dijual) ---> pengurangan, penjualan
 Grand Strategy Matrix (GSM)

Adalah matriks yang berbentuk koordinat x-y (x : competitive position dan y : market


growth). Pembentukan matriks ini cukup sederhana yaitu dengan memutuskan dimana posisi
perusahaan dari segi kompetitornya dan pertumbuhan pasarnya.
 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Adalah matriks untuk mengevaluasi strategi alternatif berdasarkan inputan faktor internal dan
eksternal.
Langkah-langkah penyusunan QSPM matriks sebagai berikut :

1. Membuat list dengan urutan faktor eksternal (bisa berasal dari EFE) kemudian
diikuti faktor internal (bisa dari IFE)
2. Memberikan pembobotan (weight) pada list faktor eksternal & internal tersebut
sesuai pembobotan di EFE & IFE Matriks
3. Menyusun strategic alternative yang akan dilakukan perusahaan di kolom & baris
teratas sesudah bobot (weight)
4. Menentukan nilai ketertarikan-Attractiveness Score (AS) yang menunjukkan
tingkat relative attractiveness dengan score antara 1 (tidak menarik) sampai 4
(sangat menarik)
5. Menghitung Total Attractiveness Score (TAS) dengan cara perkalian antara weight
x AS
6. Menjumlahkan TAS setiap strategic alternative
7. Nilai TAS tertinggi adalah strategi yang harus dilakukan perusahaan
Berikut contoh penggunaan QSPM Matrix :

1. Dalam matriks ditentukan langkah strategi yaitu membeli lahan baru &
membangun toko yang lebih besar atau merenovasi total toko lama
2. Terdapat 2 pilihan strategi dan masih bingung dipilih untuk keputusan terbaik
sehingga dilakukan analisa sesuai kondisi faktor eksternal & internal dengan
inputan dari EFE & IFE
3. Sesudah memasukkan inputan EFE & IFE selanjutnya adalah
memberikan weight sesuai nilai di EFE & IFE Matriks
4. Nilai Attractiveness Score (AS) ditentukan dan mengalikannya
dengan weight sehingga dihasilkan Total Attractiveness Score (TAS) 
5. Menjumlahkan setiap TAS untuk strategic alternative dan sesuai contoh dibawah
ini nilai terbesar alternatif membeli lahan baru & membangun toko yang lebih
besar

Anda mungkin juga menyukai