Anda di halaman 1dari 14

PILIHAN MATRIK UNTUK MENENTUKAN POSISI PERUSAHAAN

Mata Kuliah: Manajemen Strategik

OLEH
KELOMPOK IX
NI WAYAN RANI (2002013984)
NI KOMANG TRI WAHYU SWANDEWI (2002014034)
NI KADEK WULAN LASTIARI (2002014040)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2022
1) KONSEP DARI BERBAGAI PILIHAN MATRIK UNTUK MENENTUKAN
POSISI PERUSAHAAN
1. Matriks SWOT
Analisis SWOT adalah analisis yang didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman
untuk merumuskan strategi perusahaan. Sehingga dengan analisis SWOT memungkinkan
organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut
pelaksanaan dan tujuan organisasi. Hasil analisis dapat menyebabkan dilakukan perubahan
pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Gambar 1 Matrik SWOT

Matrik SWOT adalah alat untuk pencocokan yang sangat penting bagi para manajer
mengembangkan 4 (empat) jenis strategi yaitu:
a. Strategi SO (Kekuatan-Peluang)
Memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang
eksternal. Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi, misalnya bila kekuatan perusahaan
adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan
untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang
lebih maju, yang keberadaannya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
kesempatan.
b. Strategi WO (Kelemahan-Peluang)
Memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang
eksternal. Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan, misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai
oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan
perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut.
c. Strategi ST (Kekuatan-Ancaman)
Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau menngurangi
dampak ancaman eksternal. Dalam analisis ancaman ditemukan kebutuhan untuk
mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang
dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut, misalnya ancaman perang harga.
d. Strategi WT (Kelemahan-Ancaman)
Merupakan taktif defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal
untuk menghindari ancaman eksternal. Dalam situasi menghadapi ancaman dan
sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar dari
situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber
daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Strategi lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan
satu perusahaan yang lebih kuat dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang.
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi
antar unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur eksternal yaitu peluang
dan ancaman.
Terdapat 8 (delapan) langkah dalam membentuk sebuah Matrik SWOT:
1) Buat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan.
2) Buat daftar ancaman-ancaman eksternal utama perusahaan.
3) Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan.
4) Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.
5) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel
Strategi SO.
6) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel
Strategi WO.
7) Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel
Strategi ST.
8) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel
Strategi WT.
2. Matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE)
Matrik ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif,
konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu.
Matrik SPACE menunjukkan:
1) Dua dimensi internal kekuatan finansial (Financial Position – FP) dan posisi
kompetitif (Competitive Position - CP).
2) Dua dimensi eksternal posisi stabilitas (Stability Position - SP) dan posisi industri
(Industry Position - IP).
Langkah langkah yang dibutuhkan dalam mengembangkan Matrik SPACE:
1) Pilih serangkaian variable untuk menentukan posisi keuangan (FP), posisi kompetitif
(CP), posisi stabilitas (SP) dan posisi industri (IP).
2) Nilai variable-variabel tersebut munggunakan skala +1 (paling buruk) sampai +7
(paling baik) untuk FP dan IP dan -7 (paling buruk) sampai -1 (paling baik) untuk SP
dan CP. Pada sumbu FP dan CP buat perbandingan dengan pesaing serta pada sumbu
SP dan IP buat perbandingan dengan industri lain.
3) Hitung rata rata dari FP, CP, IP dan SP dengan menjumlahkan nilai yang diberikan
pada setiap variable dan kemudian membaginya dengan jumlah variable dalam
dimensi yang bersangkutan.
4) Petakan nilai rata-rata untuk FP, IP, SP dan CP pada sumbu yang sesuai dengan
Matrik SPACE.
5) Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu X (CP, IP) dan petakan hasilnya pada sumbu X.
Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu Y (FP, SP) dan petakan hasilnya dalam sumbu
Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut.
6) Gambarkan arah vektor (directional vector) dari koordinat 0,0 melalui titik
perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategi yang disarankan bagi
organsasi : agresif, kompetitif, defensive atau konservatif.
Penjelasan mengenai masing-masing kuadran adalah:
1) Kuadran Agresif (kuadran kanan atas- Matriks Space)
Organisasi berada pada kondisi yang baik untuk menggun akan kekuatan internalnya
guna:
a. Memanfaatkan peluang eksternal
b. Mengatasi kelemahan internal
c. Menghindari ancaman eksternal
Dengan demikian, stategi yang cocok adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk, integrasi kebelakang, integrasi kedepan, integrasi horizontal,
atau strategi kombinasi merupakan strategi yang layak untuk dilakukan, dengan
catatan bahwa strategi akan bergantung pada kondisi spesifik perusahaan.
2) Kuadran konservatif ( kuadran kiri atas – matriks Space)
Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi sebaiknya tetap berada dekat
dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil resiko yang berlebihan.
Startegi yang cocok untuk organisasi yang berada pada vektor ini adalah: penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik.
3) Kuadran Defensif (kuadran kiri bwah- Matriks Space)
Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi sebaiknya berfokus pada
memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensive
mencakup: retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik.
4) Kuadran Kompetitif (kuadran kanan bawah – Matriks Space)
Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi dapat menjalankan salah satu atau
kombinasi dari strategi kompetitif yakni: integrasi kebelakang, integrasi kedepan, integrasi
horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture.

Gambar 2 Matrik SPACE


3. Matriks BCG
BCG Matrix adalah salah satu metode untuk melakukan perencanaan penjualan produk, serta
strategi yang diperlukan kedepan. Matriks BCG memposisikan bagaimana posisi suatu
produk dalam pasar terhadap kompetitor terbesarnya. Dalam aplikasinya, matriks BCG dibagi
berdasarkan empat kolom, yaitu anjing, tanda tanya, bintang dan sapi perahan. Dalam
membicarakan Matriks BCG, perlu juga mempertimbangkan mengenai market share dan
market growth. Market Share adalah besar persen penguasaan pasar sedangkan market
growth adalah tingkat pertumbuhan dari permintaan produk dari waktu ke waktu.

Gambar 3 Matrix BCG

Penjelasan dari Gambar 3 Matrix BCG yaitu :


1) Tanda Tanya
Pada kuadran ini, market share produk masih rendah, yang berarti dominasi pesaing dalam
produk yang sejenis masih lebih besar, akan tetapi memiliki market growth yang bagus,
sehingga keuntungan produk dimasa mendatang sudah mulai terlihat. Bisnis-bisnis ini
disebut tanda tanya karena organisasi harus menentukan apakah akan memperkuat dengan
mengejar strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan
produk) atau menjualnya.
2) Bintang
Pada kuadran ini, hasil dari advertising dan promosi sudah terlihat, yakni dengan market
share produk yang besar dan bersamaan dengan market growth yang masih tetap tinggi.
Dengan hal ini, biaya untuk promosi sudah dapat dikurangi, dengan tetap memelihara
kualitas dan harga agar tetap kompetitif.
3) Sapi Perah
Pada kuadran ini adalah kuadran dengan posisi terbaik, dimana pada saat ini produk sudah
memiliki market share terbesar di pasar dengan market growth pada posisi atas. Produsen
sudah dapat mendapatkan laba sebesarnya atas berbagai usaha strategi marketing yang
dilakukannya, dengan tetap menjaga kualitas dan harga. Disebut sapi perah karena
menghasilkan kas yang melebihi kebutuhan mereka.
4) Anjing
Pada posisi ini, produk memiliki market share yang rendah sekaligus market growth yang
rendah. Produk pada posisi ini perlu untuk diusahakan naik ke status tanda tanya dengan
menggunakan dana yang besar untuk promosi produk, serta meningkatkan market growth
dengan potongan harga yang kompetitif serta meningkatkan kualitas.
4. Matriks IE
Matrik IE memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel.
Matrik IE dan Matrik BCG menempatkan divisi-divisi dalam organisasi dalam sebuah
diagram sistematis; untuk itulah alasan mengapa keduanya disebut “matrik portofolio”.
Akan tetapi ada perbedaan penting antara matrix BCG dan matrik IE. Pertama sumbunya
tidak sama dan juga matrik IE membutuhkan lebih banyak informasi mengenai divisi
daripada matrik BCG.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga wilayah utama yang memiliki implikasi strategi yang
berbeda. Sel I, II, dan III menyarankan strategi pertumbuhan yang berarti strategi taktis yang
intensif dan agresif. Strategi harus fokus pada penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk. Dari perspektif operasional, integrasi ke belakang, integrasi ke depan,
dan integrasi horizontal juga harus dipertimbangkan. Sel IV, V, dan VI menunjukkan situasi
strategi bertahan yang tidak secara agresif melakukan berbagai keputusan investasi yang
ofensif. Dalam hal ini, strategi taktis perusahaan harus fokus pada penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Sel VII, VIII, dan IX yang ditandai dengan exit strategy. Jika biaya
untuk meremajakan bisnis rendah, maka harus berusaha untuk merevitalisasi bisnis. Dalam
kasus lain, manajemen biaya yang agresif adalah cara untuk memainkan permainan akhir.
5. Matriks Grand Strategy
Matriks Grand Strategy dibuat berdasarkan situasi bisnis yang didefinisikan dalam dua
faktor yaitu pertumbuhan pasar pada umumnya dan posisi saing perusahaan di pasar tersebut.
Dari kedua faktor tersebut, suatu bisnis dapat dikategorikan dalam salah satu dari keempat
kuadran yang ada yaitu posisi saing yang kuat di dalam pasar yang pertumbuhannya cepat,
posisi saing lemah di dalam pasar
yang pertumbuhannya cepat, posisi saing lemah di dalam pasar yang pertumbuhannya
lambat, atau posisi saing kuat di dalam pasar yang pertumbuhannya lambat.
1) Kuadran I :
a) Posisi strategis baik
b) Konsentrasi pada pasar saat ini/produk
c) Ambil risiko agresif ketika perlu
Perusahaan yang berlokasi di kuadran I dari Grand Strategy Matrix memiliki kompetitif
yang kuat posisi dalam pertumbuhan industri yang cepat. Perusahaan- perusahaan ini harus
berkonsentrasi terus menerus pada penetrasi pasar, perkembangan pasar, dan strategi
pengembangan produk ketika Kuadran I organisasi memiliki sumber daya yang berlebihan,
maka itegrasi ke depan, ke belakang, atau horizontal dapat menjadi strategi yang efektif.
2) Kuadran II
a) Mengevaluasi pendekatan
b) Bagaimana meningkatkan daya saing
c) Pertumbuhan pasar yang cepat membutuhkan strategi intensif
Jadi, strategi perusahaan dikuadran II memiliki posisi kompetitif yang lemah dalam
pertumbuhan industri yang cepat dan mereka perlu mengevaluasi posisi mereka untuk
pengembangan pasar. Meskipun industri mereka sedang tumbuh dan tidak dapat bersaing
secara efektif, perlu untuk menentukan ketidakefektifan perusahaan dan cara untuk
meningkatkan daya saingnya. Perusahaan terlebih dahulu harus menerapkan strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk).
3) Kuadran III :
a) Persaingan dalam pertumbuhan industri lambat
b) Posisi kompetitif yang lemah
c) Perubahan drastis dengan cepat
d) Biaya & pengurangan aset (penghematan)
Jadi, organisasi pada kuadran III memiliki posisi kompetitif yang lemah dan lambat
dalam pertumbuhan industri. Perusahaan-perusahaan ini harus cepat membuat beberapa
perubahan drastis untuk menghindari kemungkinan likuidasi.
4) Kuadran IV :
a) Posisi kompetitif yang kuat
b) Pertumbuhan industri lambat
c) Diversifikasi lebih area pertumbuhan yang menjanjikan
Pada kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat tetapi pertumbuhan industrinya
yang lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk meluncurkan program diversifikasi
wilayah pertumbuhan yang lebih menjanjikan sehingga dapat mengejar konsentris,
horisontal, atau kesatuan diversifikasi dengan berhasil.
C. Tahap Keputusan
1. Matriks QSPM
Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) merupakan alat analisis
yang menentukan nilai daya tarik dari berbagai strategi yang didasarkan atas seberapa jauh
faktor-faktor keberhasilan kunci kritis eksternal dan internal dimanfaatkan. Daya tarik
tarik relatif dari masing-masing strategi dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari
faktor keberhasilan kritis internal dan eksternal. Analisis matriks (QSPM) digunakan untuk
mengevaluasi strategi secara objektif berdasarkan faktor-faktor sukses utama internal-
eksternal.
Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matrik QSPM merupakan
strategi yang paling baik untuk dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan. Analisis
QSPM merupakan analisis tahap akhir yang digunakan dalam menentukan pilihan prioritas
strategi pemasaran. Matrik QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrik) prioritas strategi
pemasaran dapat dilihat pada Tabel 7.
Enam langkah penyusunan matriks QSPM adalah sebagai berikut :
1) Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunci
perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diperoleh dari matriks EFE
dan IFE.
2) Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal (bobot yang
diberikan sama dengan bobot pada matriks EFE dan IFE).
3) Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokan) dan identifikasi alternatif strategi yang harus
dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan.
4) Tentukan nilai daya tarik (Attractive Scores-AS) didefinisikan sebagai angka yang
mengindetifikasikan daya tarik relatif masing-masing strategi dalam setiap alternatif
tertentu.
5) Hitung total daya tarik (Total Attractive Score-TAS) yang diperoleh dengan
mengalikan bobot dengan attratctive scores, dan
6) Hitung penjumlahan total nilai daya tarik. Nilai TAS yang tertinggi menunjukan
bahwa strategi tersebut merupakan strategi terbaik untuk diprioritaskan.
Keterangan:
AS: Attractive Scores adalah angka yang mengindetifikasikan daya tarik relatif masing-
masing strategi dalam setiap alternatif tertentu.
TAS: Total Attractive Scores adalah total daya tarik yang diperoleh dari hasil mengalikan
bobot dengan Attractive Scores.

2) KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MASING-MASING MATRIK


1. Matriks SWOT
Kelebihan Matriks SWOT:
a. Matriks SWOT lebih terukur dalam meletakan posisi perusahaan dalamkuadran dan
oleh karena itu konsekuensi strategis yang ditimbulkan lebih transparan dan tegas.
b. Matriks SWOT digunakan untuk mendesain strategi pada perusahaan yangtelah
memiliki banyak unit usaha strategis.
c. Penyusunan matriks SWOT disusun dengan variabel internal dan eksternalsehingga
dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu bisnis serta diketahui pula peluang dan
ancaman dari bisnis tersebut.
d. Perusahaan tidak dapat melakukaan rekayasa dalam pemilihan indikator, bobot dan
nilai sehingga posisi perusahaan hanya di posisi tertentu saja.
Kekurangan Matriks SWOT:
a. Matriks SWOT ini tidak menunjukkan cara untuk mencapai keunggulan kompetitif.
b. Matriks SWOT ini merupakan penilaian statis (terpotong-potong) dan sangat
diperngaruhi oleh waktu.
c. Matriks SWOT membuat perusahaan memberi penekanan pada salah satufaktor
internal maupun eksternal tertentu untuk merumuskan strategi.
2. Matrik SPACE
Kelebihan matrik SPACE:
Matrik SPACE dapat dapat mengatasi keterbatasan metode lainnya, dengan menambahkan
dua dimensi lainnya pada matrik. Setiap dimensi dilihat sebagai gabungan dari beberapa
faktor yang dievaluasi secara terpisah.
Kekurangan matrik SPACE:
Matrik SPACE ini memerlukan waktu yang lama karena dalam prosesnya.
mengevaluasi beberapa faktor dari suatu dimensi secara terpisah.
3. Matrik BCG
Kelebihan Matrik BCG:
Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. “Hanya
dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah
perusahaan mereka berada”. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik
investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi.
Kekurangan Matrik BCG:
a. Hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative dan tingkat
pertumbuhan pasar.
b. Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan
pasar.
c. Terlalu menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis sebagai
bintang, sapi perah, anjing atau tanda tanya.
d. Dalam metode ini, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit
bisnis lain, padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa membantu unit
bisnis lain untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
e. Matriks ini tidak menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka
bertumbuh sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik
waktu, sehingga terdapat variabel lain yang penting seperti ukuran pasar dan
keunggulan kompetitif.
4. Matrik IE
Kelebihan matrik IE:
a. Dapat mengetahui posisi perusahaan berdasarkan informasi IFE (kekuatan internal)
dan EFE (pengaruh eksternal).
b. Dapat memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
c. Digunakan oleh perusahaan multi-dimensional dalam mengembangkan strategi
alternatif.
d. Memadukan peluang dan ancaman ekternal dengan kekuatan dan kelemahan internal,
sehingga bisa memprediksi peluang-peluang yang ada.
e. Bisa menciptakan strategi alternative yang masuk akal dengan cara menyocokkan
keberhasilan penting eksternal dan internal.
f. Mampu mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan untuk untuk
menangkap peluang dapat dianggap sebuah serangan, sementara strategi yang
dirancang untuk memperbaiki kelemahan sembari menghindar dari ancaman bisa
diistilahkan sebagai pertahanan.
Kekurangan matrik IE:
Masih bergantung pada penilian intuitif dan asumsi yang mendasar. Pemeringkatan dan skor
daya tarik membutuhkan keputusan penilaian yang obyektif. Jika penilaian menjadi
subyektif, maka hasil pencocokanakan menyimpang. Karena matriks ini didasarkan pada
penilaian intuitif dan asumsi mendasar, sangat rentan terjadinya perbedaan antar individu
ketika memposisikan
perusahaan pada matriks IE. Perbedaan posisi dapat mengakibatkan perbedaan strategi
alternatif.
5. Matrik Grand Strategy
Kelebihan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix):
a. Menjadi salah satu alat analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif.
Semua perusahaan dapat diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi ini.
b. Strategi didasarkan pada posisi kompetitif dan kemampuan perusahaan tersebut.
Kelemahan Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix):
a. Perusahaan harus mengamati hal-hal dan peluang apa saja yang dianggap sebagai
kemampuan yang dimiliki perusahaan agar dapat digunakan dalam matrik ini.
6. Matrik QSPM
Keunggulan matrik QSPM:
a. Rangkaian-rangkaian strateginya dapat diamati secara berurutan atau bersamaan.
b. Mendorong para penyusun strategiuntuk memasukkan faktor-faktor
eksternal dan internal yang relevan ke dalam proses keputusan.
Keterbatasan QSPM:
a. QSPM selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang berdasar.
b. QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi prasyarat dan analisis
pencocokan yang menjadi dasarnya.
Kesimpulan:
Matrik SWOT adalah matrik yang memaksimalkan Strength dan Opportunity untuk
meminimalkan Weakness dan Tread. Matrik ini berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Matrik BCG analah matrik analisis untuk
mengetahui ‘penghasilan’ dan ‘pengguna’ optimal sumber daya perusahaan. BCG dapat
dilihat dari tingkat pertumbuhan pasar atau market geowth (persentase pertumbuhan
penjualan) dan posisi bersaing relatif atau market share. Matrik SPACE adalah atrik yang
merumuskan strategi berdasarkan dimensi internal finance positin dan competitive position
dan dimensi eksternal stability position dan industry position. Matrik IE lebih melibatkan
banyak data daripada matrik BCG. IE tidak hanya menilai pangsa pasar dan pertumbuhan
pasar saja. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Matrik Grand Strategy melibatkan pada dua dimensi
evaluasi yaitu posisi kopetitif dan pertumbuhan pasar. Matrik QSPM adalah matrik
perandingan dari alternatif-alternatif strategi yang akan digunakan untuk mengambil
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2016. Manajemen Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing Edisi 15.
Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Akia, 2016. Matrik Strategi Besar. (https://www.coursehero.com/file/50153919/strategik-
bab-8-KKdoc/) [Diakses pada 16 September 2022]
Asri, Dewi, 2013. 06. Analisis dan Pilihan Strategi. Manajementelekomunikasi.org,
(http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/06-analisis-dan-pilihan- strategi.html)
[Diakses pada 16 September 2022]

Anda mungkin juga menyukai