ABSTRAK
ABSTRACT
The SPACE Matrix is an analysis approach used to determine the strategic position of
companies and individuals in their business. The BCG matrix is an analysis that helps
companies decide which entities in their business portfolio are truly profitable, which are
useless, which should be concentrated and which give them a competitive advantage over
others. The method used in writing this journal is descriptive method, with most of it using
library data. BCG Matrix can help companies to allocate resources where appropriate and use
the results in brand marketing, product management, strategic management and portfolio
analysis. BCG Matrix is a tool that is quite valid in the use of the basis for decision making
within the company.
Keywords : matrix, strategy, business,
PENDAHULUAN
Perusahaan umumnya berupaya untuk selalu mencapai tujuan dan sasarannya
dalam persaingan yang semakin ketat. Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran yang
perusahaan hanya dimungkinkn bila perusahaan itu mempunyai keunggulan besaing. Suatu
perusahaan baru dapat memiliki keunggulan bersaing bila perusahaan tersebut berhasil
merancang dan mengimplementasikan strategi.
Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Manajemen strategis meliputi pengamatan
lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang),
implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian.Manajemen stategi menekankan pada
pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan
kelemahan perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka Panjang.
Analisis dan pemilihan strategi haruslah dijalankan secara hati-hati dan
bertanggungjawab. Karena pemilihan strategi berdasarkan alternative strategi yang akhirnya
akan dieksekusi 1 strategi untuk diterapkan selama proses implementasi mempertaruhkan
segala komitmen dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjang. Agar proses analisis
dan pemilihan strategi efektif.
PEMBAHASAN
A. Matriks SPACE
Matriks Strategic Position And Action Evaluation (SPACE) Menurut Fred R. David
(2009) Matriks posisi strategi dan evaluasi tindakan (Strategic Position and Action
Evaluation – SPACE), alat pencocokan tahap 2 penting yang lain. Alat ini terdiri dari
kerangka kerja empat kuadran yang menunjukan apakah strategi agresif, konservasi
defensive, atau bersaing paling cocok untuk suatu organisasi.
Dalam matriks SPACE ini beberapa variable yang ada dalam matriks EFE, IFE, dan CPM
perlu dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam dimensi yang ada dalam matriks SPACE
ini. Dimensi yang terdapat dalam matriks ini adalah: Sumbu matriks SPACE
menggambarkan dua dimensi internal (kekuatan keuangan [FS, Financial Strength] dan
keunggulan bersaing [CA, Competitive Advantage] dan dua dimensi eksternal (stabilitas
lingkungan [ES, Environmental Stability] dan kekuatan industry [IS, Industry Strength]). Ke
empat faktor ini penentu paling penting dari posisi strategis organisasi secara
keseluruhan.
Analisa SPACE terdiri dari empat input variabel / dimensi yang digunakan, yaitu :
Agresif:
• Intregasi ke belakang, intregasi kedepan, integrasi horizontal
• penetrasi pasar
• pengembangan pasar
• pengembangan produk
• Deverifikasi terkait atau tak terkait
Konservatif:
• penetrasi pasar
• pengembangan pasar
• pengembangan produk
• deverifikasi terkait
Kompetitif:
• Integrasi kebelakang, integrasi kedepan, integrasi horizontal
• penetrasi pasar
• pengembangan pasar
• pengembangan produk
Defensif:
• penciutan
• divestasi
• likuidasi
B. Matriks BCG
Ketika divisi-divisi suatu perusahaan bersaing di industri yang berbeda, strategi yang
terpisah dikembangkan untuk setiap bisnis. Secara khusus matriks BCG dan matriks IE
(Internal dan Eksternal) secara khusus dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan
multidivisional dalam merumuskan strategi.
Berbasis di Boston dan memiliki 6.200 konsultan di seluruh dunia, Boston Consulting
Group (BCG) memiliki 87 kantor di 45 negara, dan setiap tahunnya menempati peringkat lima
teratas dalam daftar Fortune"Terbaik 100" Perusahaan untuk Bekerja. ”Boston Consulting
Group adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berspesialisasi dalam
perencanaan strategis. Divisi otonom (juga disebut segmen atau pusat laba) dari suatu
organisasi yang disebut portofolio bisnis. Ketika divisi perusahaan bersaing dalam industri
yang berbeda, strategi terpisah seringkali harus dikembangkan untuk setiap bisnis.
Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antar divisi dalam hal posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memenungkingkan
sebuah organisasi multidevisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara mengamati
posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif terhadap
semua divisi lain di dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif (relative market share
position) didefinisikan sebagai rasio pangsa pasar (atau pendapatan) yang dimiliki oleh
perusahaan pesaing terbesar di industri tersebut.
Manfaat terbesar dari matriks BCG adalah menarik perhatian kita pada arus kas,
karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi dalam organisasi. Matriks BCG adalah
perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya
berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS.
Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu:
1) Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif
yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya
kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut
tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya.
2) Bintang (Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang
terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar
relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima
investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka.
Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas ositif
bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar
dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan orizontal,
enetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture erupakan
strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
3) Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif
yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi
perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah
untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini
adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi
kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat
menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah
menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
4) Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah
dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka
adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya
lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment.
Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik
yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan
biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.
Dari grafiknya saja akan kelihatan dimanakah posisi bisnis, tingkat pertumbuhan
bisnis, dan pangsa pasarnya. BCG Matrix diimplementasikan perusahaan karena membantu
mengalokasikan sumber daya perusahaan agar mampu mengejar target market share.
Dengan adanya alokasi sumber daya perusahaan yang efektif, mereka mampu mengambil
keputusan strategis yang didasarkan pada posisi kompetitif dan peluang pasar.
Kelemahan BCG Matrix
adapun untuk kelemahan dari matriks ini hanya menggunakan dua dimensi yaitu
pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan pasar. Kemungkinan sulit mendapatkan data
pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar. Terlalu menyederhanakan banyak bisnis
karena memandang semua bisnis sebagai bintang, sapi perah, anjing atau tanda tanya. Dalam
metode ini, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit bisnis lain,
padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa membantu unit bisnis lain untuk
memperoleh keunggulan kompetitif. Matriks ini tidak menggambarkan apakah berbagai divisi
atau industri mereka bertumbuh sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki
karakteristik waktu, sehingga terdapat variabel lain yang penting seperti ukuran pasar dan
keunggulan kompetitif. Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Suatu unit
bisnis dapat mendominasi pada pasar yang kecil, tetapi memiliki pangsa pasar sangat rendah
dalam industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi dari pasar dapat membuat
perbedaan antara “anjing” dan “sapi perah”.
Kesimpulan
Matriks Strategic Position And Action Evaluation (SPACE) Menurut Fred R. David
(2009) Matriks posisi strategi dan evaluasi tindakan (Strategic Position and Action Evaluation
– SPACE), alat pencocokan tahap 2 penting yang lain. Alat ini terdiri dari kerangka kerja empat
kuadran yang menunjukan apakah strategi agresif, konservasi defensive, atau bersaing paling
cocok untuk suatu organisasi. BCG Matrix dapat membantu perusahaan untuk
mengalokasikan sumber daya di tempat yang sesuai serta menggunakan hasilnya dalam
pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis portofolio .
BCG Matrix adalah sebagai alat bantu yang cukup valid dalam penggunaan dasar untuk
pengambilan keputusan dalam perusahaan. Jika dilihat dari matriks-matriks yang ada, grafik
dari matriks BCG mudah untuk dipahami bagi pebisnis. Baik itu pebisnis pemula maupun
pebisnis kawakan. matriks ini hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative
dan tingkat pertumbuhan pasar. Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun
tingkat pertumbuhan pasar.
Daftar Pustaka
https://manajemenstrategis.wordpress.com/2011/06/26/matriks-space/
https://www.dqlab.id/implementasi-teknik-analisis-data-dengan-matriks-bcg
https://kafesentul.com/kelebihan-dan-kekurangan-matriks-space
https://www.coursehero.com/file/p1qos6bi/Space-matrix-juga-memiliki-beberapa-
keterbatasan-yaitu-1-Ini-adalah-snapshot/