( Simulasi Gerak, Kit Optik, Kit Listrik, Magnet, Alat Ukur, dll )
Disusun Oleh :
KELAS E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGGUNAAN PERALATAN
LABORATORIUM FISIKA DAN ASTRONOMI ( Simulasi Gerak, Kit Optik, Kit Listrik,
Magnet, Alat Ukur, dll )” dengan tepat waktu, meskipun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Kami berterima kasih kepada Ibu Putri Rahardian Dyah Kusumawati ,M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium di IAIN Pekalongan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk
menambah wawasan kita mengenai Manajemen Laboratorium khususnya tentang
PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM FISIKA DAN ASTRONOMI (
Simulasi Gerak, Kit Optik, Kit Listrik, Magnet, Alat Ukur, dll ) Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dalam menyusun makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas – tugas yang lain
di masa mendatang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu (Djati, 2007).
Jenis pemeliharaan
Pemeliharaan dapat dibedakan antara pemeliharaan terencana dan pemeliharaan
tidak terencana.
1. Pemeliharaan Terencana
Pemeliharaan terencana adalah jenis pemeliharaan yang diprogramkan,
diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana,
seerta dilakukan monitoring dan evaluasi. Pemeliharaan terencana dibedakan
menjadi dua, yakni: pemeliharaan terencana yang bersifat pencegahan atau
pemeliharaan preventif, dan pemeliharaan terencana yabg bersifat korektif.
a. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif merupakan pemeliharaan yang bersifat
pencegah, adalah system pemeliharaan peralatan laboratorium yang secara
sadar dilakukan melalui tahapan perenanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta monitoring dengan tujuan umtuk mencegah terjadinya gangguan
kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.
b. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni
system pemeliharaan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan
melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring
dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi
standarsehingga dapat berfungsi normal.
1
Ahmad dkk, Landasan Teori Perawatan, Jakarta,2017
2. Pemeliharaan tidak Terencana
Pemeliharaan tidak terencaana adalah jenis oemeliharaan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan
pemeliharaan inni tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat
kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Dikarenakan tidak
direncanakan sebelumnya, maka disebut pemeliharaan darurat.
Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan peralatan kit optik
yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1. Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar
atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna kit optik
2. Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan tersebut agar terhindar dari
kerusakan
3. Membersihkan, agar peralatan tersebut selalu bersih dari kotoran yang dapat
merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi
4. Memeriksa atau mengecek kondisi kit optic untuk mengetahui gejala kerusakan
5. Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
kondisi normal atau standar
6. Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan kit optic pada batas
tingkat kerusakan tertentu.3
2
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Panduan Teknis Perawatan Peralatan
Laboratorium Fisika.Retrievedfromhttp://psma.kemdikbud.go.id/file/buku_perawatan_alat_lab_fisika.pdf.
3
Hendro. (2012). Cara Memelihara Alat Laboratorium. Retrieved from
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html.
C. Penggunaan dan perawatan kit listrik dan magnet
Salah satu KIT fisika, yaitu Kit Listrik dan Magnet. KIT Listrik dan Magnet
adalah sekumpulan alat fisika yang digunakan untuk melakukan berbagai macam
percobaan mengenai konsep listrik dan magnet. Penggunaan KIT listrik dan magnet
terdapat pada KIT SMP/MTs dan KIT SMA/MA.
4
Riskawati, Nurlina, Rahman Karim. Alat Ukur & Pengukuran. LPP UNISMUH MAKASSAR:2019. Hal. 39.
ukurnya kemudian baru dibaca skala ukurnya dengan posisi pembacaan
yang benar.
6. Jangan lupa, setelah jangka sorong selesai digunakan dan akan disimpan
pada tempatnya, kebersihan jangka sorong harus dijaga dengan cara
membersihkannya memakai alat-alat pembersih yang telah disediakan
misalnya tissue, dan sejenisnya.
b) Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat untuk mengukur tegangan listrik yang dipasang
secara pararel pada elemen yang hendak diukur. Tegangan adalah sebuah besaran
dengan satuan Volt (V) untuk perbedaan potensial, atau perbedaan energi listrik
di antara dua titik. Misalnya perbedaan energi potensial untuk menggerakkan
elektron dan mengalirkan arus listrik. Voltmeter memiliki nilai skala terkecil
sebesar 1 volt.
c) Termometer
Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), dan perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin
thermo yang berarti suhu dan meter yang berarti mengukur. Suhu adalah sifat
yang menentukan apakah sistem setimbang termal dengan sistem lain atau tidak
bila dua sistem atau lebih dalam setimbang termal dengan sistem lain atau tidak,
bila dua sitem atau lebih dalam setimbang termal maka sistem ini dikatakan
mempunyai suhu yang sama. Suhu menunjukan derajat panas suatu benda.
Mudahnya, semakin tinggi suatu benda, semakin panas benda tersebut, sebaliknya
semakin rendah suatu benda semakin dingin benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suhu
benda masing – masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan ditempat berupa getaran.
Cara menggunakan Termometer
Berikut contoh cara menggunakan termometer digital untuk mengukur suhu
tubuh :
1. Pada dubur
Aktifkan termometer digital biasa dan lumasi ujungnya dengan
petroleum jelly. Baringkan terlentang bayi dan angkat pahanya, lalu
masukkan termometer digital ke dalam dubur sedalam 1,3 cm sampai 2,5
cm. Tahan termometer hingga termometer sudah memberikan kode
5
N Sundoro Katili, I Wayan Sadia, and Ketut Suma, „Analisis Sarana Dan Intensitas Penggunaan
Laboratorium Fisika Serta Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri Di Kabupaten Jembrana‟,
E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 3.2 (2013), 14–22.
(biasanya nada) yang menandakan pengukuran sudah selesai. Cabut
termometer dan lihat angkanya.
2. Pada mulut
Aktifkan termometer digital biasa. Tempatkan ujungnya di bawah
lidah anak dan suruh dia menutup mulutnya. Jika termometer sudah
memberi kode, cabut dan baca hasilnya. Jika anak baru saja selesai makan
atau minum, tunggu setidaknya 30 menit sebelum melakukan pengukuran
suhu di mulut. Jika terlihat anak Anda kesulitan menggunakan termometer
di mulutnya (pernapasan terganggu), sebaiknya ganti dengan metode lain,
misalnya pada ketiak.
3. Pada ketiak
Aktifkan termometer digital biasa. Pastikan Anda meletakkannya di
bawah ketiak dan menyentuh kulit, bukan pakaian. Apit dengan erat hingga
termometer memberikan kode. Lalu cabut dengan lembut dan baca
hasilnya.
4. Pada telinga
Aktifkan termometer telinga digital. Perlahan tempatkan pada liang
telinga anak Anda. Ikuti petunjuk yang disertakan pada kemasan
termometer untuk memastikan Anda sudah tepat memasukkan termometer
ke dalam liang telinga. Tahan sampai termometer memberikan kode bahwa
pengukuran telah selesai. Cabut termometer dan baca hasilnya.
Cara Perawatan Termometer
1. Jangan gunakan air atau direndam untuk membersihkan termometer.
2. Bersihkan termometer dengan kain bersih.
3. Jika menggunakan Alkohol pasikan tidak terkena indikator.
4. Untuk noda membandel, gunakan kain yang telah direndam air dan
detergen. Bersihkan dengan kain bersih.
5. Jangan gunakan Benzene, Tiner, Bensin, atau pelarut lainnya.
6. Jangan gunakan alcohol untuk waktu yang lama, atau mencoba untuk
direndam didalam air panas.
7. Jangan gunakan ultrasonic washer untuk membersihkan termometer.
d) Stopwatch
Merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur interval waktu suatu
kejadian dari mulai dihidupkan hingga di hentikan. Pada umumnya stopwatch
digunakan untuk mereka yang terbiasa menggunakan kecepatan pada suatu
perkerjaannya. Setiap stopwatch terdiri dari 4 (empat) elemen yaitu sumber daya,
time base, counter dan sebuah layar penunjukkan atau display. Pada umumnya,
stopwatch analog memiliki ketelitian 0,1 s atau 0,2 s. Sedangkah stopwatch
digital memiliki ketelitian hingga 0,01 s.
Cara Penggunaan Stopwatch
Untuk penggunaan stopwatch watch terbilang sederhana tapi untuk lebih
jelasnya baca panduan berikut :
1. Pastikan stopwacth memiliki nilai 0.
2. Bila belum tegak keatas, atur terlebih dahulu.
Untuk stopwatch jarum angkat start button lalu atur hingga nilai pengukuran 0.
Untuk stopwatch digital hanya reset ulang.
3. Jika memulai pengukuran klik start button.
4. Jika menghentikan pengukuran klik stop button.
5. Hitung terlebih dahulu hasil pengukuran.
6. Jika telah digunakan reset.
7. Simpan ditempat kembali ke wadahnya.
Cara Perawatan
Untuk Perawatan biarkan waktu terus bergulir hingga stopwatch berhenti
dengan sendirinya, itu berfungsi sebagai peminimalisir kerusakan pada pegas
yang berada di dalam stopwatch agar tidak tegang. Simpan ditempat yang kering
untuk meminimalisir bagian dalam atau luar stopwatch terkena karat.Bisa juga
oleskan minyak terlebih dahulu dan keringan kembali bagian-bagian yang telah
diminyaki tadi.Setelah melakukan pengukuran simpan kembali ke wadah
stopwatch. Jika terdapat embun didalam stopwatch lakukan pengeringan dengan
cara masukan kedalam beras, atau dipanaskan menggunakan lampu, setelah itu
lepaskan kaca depan lalu lap menggunakan tisu.
e) Alat Ukur Massa (Neraca)
Massa biasanya di ukur dengan berapa berat sesuatu. Di Mesir kuno dan
Yunani, potongan biji digunakan sebagai salah satu unit (alat) pengukuran paling
awal. Neraca Ohaus yaitu untuk mengukur massa suatu benda (logam) pada
praktek di laboratorium. Kapasitas bebannya 311 gram, batas ketelitian neraca
ohaus 0,1 gram. Neraca analitik yaitu neraca yang biasa digunakan di
laboratorium, bisa juga digunakan untuk menimbang dari 0,1 mg sampai
maksimum 200 gram. Dengan media berupa bakteri, jamur atau media tanam
kultul jaringan dan mikro biologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
Cara penggunaan Neraca
1. Cara penggunaan neraca ohaus :
a. Neraca ohaus dikalibrasi terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada
di samping piringan neraca sehingga posisi pada kedua garis neraca
terlihat seimbang.
b. Letakkan benda yang akan di ukur massanya pada piringan tersebut.
c. Menggeser skala yang dimulai dari skala besar baru bisa digunakan.
d. Jika pada kedua garis sudah seimbang maka baru memulai membaca
hasil.
2. Cara menggunakan neraca analitik dan digital :
a. Posisi neraca nol.
b. Simpanlah sesuatu zat yang akan ditimbang diatas timbangan tersebut.
c. Baca nilai yang terlihat pada monitor neraca.
d. Setelah selesai digunakan jangan lupa untuk dinolkan neraca tersebut.
3. Cara menggunakan neraca pegas :
Benda yang akan di ukur ditempatkan pada tempat penyimpanan beban,
selanjutnya geser beban pemberat disepanjang batang berskala sampai
seimbang.
Cara Perawatan
1. Meletakan neraca
a. Harus sekecil mungkin merambat getaran
b. Tidak boleh longgar, sebaiknya meja beton
c. Anti magnetik, jangan terbuat dari plat baja
d. Terhindar dari muatan elektrostatik, jangan terbuat dari plastik atau gelas
e. Berdiri di lantai atau bersandar dengan dinding, tetapi tidak kedua-duanya
2. Ruang timbangan
a. Harus sekuat mungkin tahan benturan dan getaran
b. Hanya mempunyai satu pintu masuk untuk menghindari aliran udara
c. Sesedikit mungkin jendela untuk menghindari bahaya sinar matahari
langsung
d. Pojok ruangan cocok untuk meja timbang
3. Suhu ruangan
a. Harus dijaga semaksimal mungkin untuk menghindari drift suhu
b. Jangan pernah menimbang dekat radiator dan alat lainnya yang
memancarkan panas
c. Selalu hidupkan fasilitas penyediaan pintu ganda
4. Kelembaban ruangan harus di jaga karena kelembaban langsung
mempengaruhi densitas udara.
5. Cahaya
a. Hindarkan cahaya dari terpaan sinar matahari langsung
b. Sumber cahaya harus dipasang pada jarak yang cukup dari meja timbang
6. Udara
a. Jangan pernah menimbang dari peralatan berkipas
b. Hindarkan menimbang disamping pintu ruangan.
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai
dan plnaet-planet meteroid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari dan
semua objek yang terkait oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet
kerdil/kartai,173 satelit alami yang telah di identifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.6
Teori geosentris (Bumi sebagai pusat), menurut teori ini, Bumi sebagai pusat
alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, Matahari, serta benda-
benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Sedangkan model heliosentris
Copernicus, Matahari dianggap berada pada pusat alam semesta, bintangbintang
6
Retnoningsih Endang,2016,”Metode Pembelajaran Pengenalan Tata Surya Pada Sekolah Dasar Berbasis
Computer Based Instruction(CBI)”,BINA INSANI JOURNAL,Vol.3,No.1,Hal.196
terletak pada bulatan angkasa dan berputar mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-
bintang dan Matahari terdapat planet-planet termasuk Bumi yang berputar
mengelilingi Matahari dalam masing-masing orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk
lingkaran.
a. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita
di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya.
Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, chromosfer,
dan corona.
b. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil di
antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang
dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga
selama 88,8 hari.
c. Venus
. Planet ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena
jaraknya yang relatif dekat dengan planet Bumi.
d. .Bumi dan Bulan
Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang
dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi
mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur
kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup.
e. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi
selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian
juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es
kutub yang luasnya tidak selalu tetap.
f. Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih
dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya
yang di luar matahari. . Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur
kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi
(sangat lambat).
g. Saturnus
Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri
atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan
planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris,
yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar.
h. Uranus
Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun
dengan waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah
planet ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya
terletak sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah
2.863.840.000 kilometer.
i. Neptunus
Neptunus mempunyai Garis tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktuq
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan
rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai
lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama Tritondan
Nereid.
Benda-benda lain dalam tata surya yaitu , Planetoida atau Asteroida, Komet atau
Bintang Berekor,meteor atau bintang beralih, dan sateliyt.7
7
Ramadhani.s.p,BUMI DAN ANTARIKSA,(Yayasan Yiesa Rich:2018),Hal.119
Perawatan Model Tata Surya
Perawatan model tata surya yaitu dengan cara dijaga ,disimpan ditempat yang
aman seperti di lemari, atau di atas meja yang paling aman, dan untuk menjaga
kebersihan setiap minggu atau pada saat pemakaian dibersihkan dengan lap atau
lainya untuk seperti model miniatur, jika model tata surya menggunakan kertas
sebaikanya disimpan di lemari yang tertutup agar tidak mudah terkena debu.
1. Finderscope Finderscope adalah teleskop kecil yang terpasang pada tabung utama.
Finderscope terpasang pada tabung melalui attachment finder. Posisi finderscope
dapat diubahubah bergantung keperluan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengendurkan dan mengencangkan kembali sekrup pengunci finderscope.
Biasanya pengubahan posisi finderscope hanya dilakukan ketika perlu melakukan
alignment antara finderscope dan tabung utama. Di dalam finderscope terdapat red
dot finder yang berfungsi membidik benda langit.
2. Tabung Optik Tabung teleskop yang kami gunakan bertipe Newtonian.
Merupakan tempat terletaknya cermin utama dengan diameter 8 inci. Walaupun
ada penutup tabung tetapi karena tidak ada kaca pelindung di bagian atas tabung
maka cermin dapat terkontaminasi hal apa pun dengan sangat mudah, oleh karena
itu tabung optik harus diperlakukan secara hati-hati. Sebagai pengaman ada
penutup tabung teleskop.
3. Eyepiece Eyepiece berfungsi sebagai lensa okuler pada sistem teleskop ini.
Eyepiece dipasang pada ujung tabung melalui flip mirror atau diagonal. Agar
posisi eyepiece aman terdapat sekrup pengunci eyepiece pada flip mirror dan
diagonal. Kita harus memastikan bahwa pengunci eyepiece telah dipasang dengan
kencang sebelum menggunakan teleskop. Hal ini perlu dilakukan agar eyepiece
tidak jatuh selama pemakaian.
4. Mounting Ekuatorial (Penyangga Ekuator) Mounting merupakan sistem
penggerak utama pada teleskop ini. Tabung utama dipasang pada bagian atas
mounting dengan bantuan dua buah sekrup pengunci tabung, yaitu sekrup
pengunci utama dan sekrup pengaman. Secara rinci bagian-bagian yang ada pada
mounting adalah sebagai berikut:
a. Batang gerak halus Batang gerak halus berfungsi menggerakkan tabung ke kiri
dan kanan secara halus
b. Counterwight Berguna sebagai penyeimbang pada arah sudut jam, terpasang
pada batang pemberat (counterweight bar). Untuk teleskop ini digunakan dua
buah pemberat dan masingmasing memiliki kenop pengunci. Agar pemberat
aman terpasang ada sekrup pengaman pemberat di ujung batang pemberat.
Untuk keamanan saat pemakaian teleskop perlu diingat untuk memastikan
kenop dan sekrup telah terkunci dengan baik.
c. Klem Sumbu Deklinasi.(DE) Klem ini digunakan ketika mengubah posisi
teleskop pada arah deklinasi. Klem sumbu deklinasi ditunjukkan dengan skala
0-90. DE merupakan Deklinasi yaitu koordinat bola langit yang dibandingkan
dengan garis lintang. d. Klem Sumbu Lintang. Mounting biasanya telah diatur
dengan sudut yang sesuai dengan koordinat lintang setempat. Jika perlu
mengubah sudut lintang maka klem pengatur harus dikendurkan terlebih
dahulu, kemudian ketinggian lintang dapat diatur dengan memutar kenop
pengatur. Klem pengatur harus dikencangkan kembali setelah pengubahan
selesai dilakukan. Klem sumbu lintang pada teleskop ditunjukkan dengan
skala angka 90 – 90. e. Klem Sumbu Jam (RA) Klem ini digunakan ketika
mengubah posisi teleskop pada arah dsumbu jam. Klem sumbu deklinasi
ditunjukkan dengan skala 0-24. RA merupakan Right Ascension yaitu
koordinat bola langit yang dibandingkan dengan garis bujur. RA diukur dalam
jam, menit, dan detik.
5. Piringan Eyepiece Piringan eyepiece berfungsi untuk meletakkan eyepiece yang
tidak dipakai, dan juga untuk melihat keseimbangan tripud, apabila piringan
epepiece ini datar maka tripod dalam keadaan seimbang
6. Tripod Tripod merupakan fondasi paling bawah dari sistem teleskop, oleh sebab
itu harus dipastikan agar tripod ini berdiri kokoh sebelum memasang bagian yang
lain di atas tripod.
1. Aqua bidestilata
2. Alkohol 96%
3. Lens Cleaner
4. Kapas Steril
5. Obeng
8
Ramadhani dkk. “Mengamati Benda Jauh Menggunakan Teleskop”. Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hal. 4.
6. Vacuum Cleaner
Hal-hal yang telah dikerjakan oleh peneliti dalam perawatan optik (lensa
korektor) yaitu:
1. Penggunaan alat sebelum melakukan percobaan/ penelitian harus difahami oleh semua
penggunanya, baik itu guru, laboran maupun siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
membaca dan memahami buku manual penggunaan alat sehingga ketika percobaan
dilakukan tidak terjadi kesalahan prosedur dalam penggunaan alat-alat laboratorium.
2. Pengklasifikasian peralatan di laboratorium fisika sangat perlu dilakukan untuk
memudahkan dalam menginventarisir alat dan mengidentifikasi alat. Selain itu juga
dapat memudahkan dalam pemanfaatan alat sebagai alat percobaan maupun alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA
N Sundoro Katili, I Wayan Sadia, and Ketut Suma, 2013, „Analisis Sarana Dan Intensitas
Penggunaan Laboratorium Fisika Serta Kontribusinya Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Negeri Di Kabupaten Jembrana‟, E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, 3.2.
Riskawati, Nurlina, Rahman Karim. 2019. Alat Ukur & Pengukuran. Makassar: LPP
UNISMUH MAKASSAR.