Anda di halaman 1dari 6

PROFESIONALISME KERJA

ETIKA KANTOR
Kantor adalah:
Tempat yang digunakan intuk melaksanakan kegiatan pekerjaan dalam mengambil
suatu keputusan untuk mencapai tujuan yang telah dicapai. Suasana kantor harus rapi,
nyaman, teratur, dan tertib, gembira dan akbar.

Tugasnya memberi pelayanan yang bersifat administrasi. Sedangkan etikat kantor


dikenal dengan istilah “LOGODITITAH RICA ROA” yaitu:

1. Loyalitas
Harus ada pada setiap kantor, hormat pada pimpinan, loyal terhadap perusahaan
dan betul-betul keluar pendapat-pendapat yang baik yang tentang pimpinan dan
perusahaan, karena kehormatan dan reputasi perusahaan / kantor terletak pada
seluruh karyawan.
2. Good Memory
Ingatan yang kuat / tajam.
Maksudnya kita harus selalu mempersiapkan diri dalam melaksanakan tugas
sehingga kita mampu melaksanakan semua tugas – tugas kita tersebut.
3. Descreation
Setiap karyawan atau pimpinan harus mampu menyimpan rahasia yang berkenaan
dengan kantor / perusahaanya tersebut.
4. Tidenees
Melakukan pekerjaan sesuai dengan urutan kepentinganya.
5. Tact
Berani mengambil kebijaksanaan yang benar ( berani membela yang benar dan
menunjukkan yang salah ).
6. Honesty
Setiap karyawan dan pimpinan diharapkan dapat jujur dari segi:
a. Uang
b. Materi Kantor
c. Waktu
7. Reability
- Handal / tanggung jawab
- Melakukan sesuatu pekerjaan sampai selesai / tuntas dan tetap bekerja
walaupun tak walaupun taka da pimpinan.
8. Inviative ( Prakarsa )
Selalu tidak pernah diam, kalau tidak ada pekerjaan seorang karyawan yang penuh
dengan inisiatif akan mencari apa yang dapat dilakukan.
9. Common Sense
Selalu waspada, hati – hati dalam mengerjakan pekerjaan / tugas.
10. Alertness
Hindari bekerja seperti robot ( kita bekerja harus mempunyai inisiatif, tanggung
jawab dan sebagainya ).
11. Poise
Mengerjakan pekerjaan selalu dalam suasana hati yang tenang walaupun pekerjaan
menumpuk.
12. Adability
Seorang karyawan harus dapat menyesuaikan diri.

SIKAP PROTOKOLER BAWAHAN TERHADAP PIMPINAN


1. Menghormati para pimpinan
Sebagai seorang karyawan dalam kantor manapun baik besar maupun kecil
diharapkan untuk menunjukkan sikap yang hormat kepada pejabat yang pangkatnya lebih
tinggi. Ini tidak berarti merendahkan / merusak harga diri. Ini hanyalah merupakan
pengakuan atas penghargaan terhadap jabatan yang diembanya.

2. Etika terhadap atasan

Untuk menetapkan suatu rangkaian aturan yang tepat untuk menghormati pimpinan
sangat sulit dan bahkan hamper tidak mungkin. Sedapat mungkin pimpinan harus
dihormati, namun ini tergantung pada situasi dan kondisi serta jabatanya.
Pergaulan Antara Pejabat Tinggi dan Menengah

Seorang pejabat tinggi kadang – kadang bisa mengundang beberapa orang yang
lebih junior kerumahnya dengan tujuan agar lebih mengenal dan mempererat hubungan.
Undangan semacam ini adalah hak seorang pejabat tinggi. Seorang pejabat menengah
jangan mengundang lebih dahulu. Sedangkan pejabat menengah, mengundang kembali
pejabat tinggi tersebut adakalanya begitu perlu, selain itu harus menunggu hingga seorang
pejabat yang pangkatnya lebih tinggi dari kita mengajak kita untuk berbincang tak resmi /
pribadi.

Melangkahi Aturan

Suatu aturan umum, walaupun tak tertulis mengatakan bahwa kita harus selalu
mengikuti rantai komando / hirarki jika berurusan denganpejabat yang berbeda tingkat
pangkatnya. Melanggar aturan ini merupakan pelanggaran yang serius terhadap etiket
protokoler antara pimpinan dan bawahan.
Jika seorang pejabat mengetahui bahwa kita telah melangkahinya akan
menganggap kita sebagai karyawan yang tidak tahu etiket. Kita hanya berhak melangkahi
atasan jika masalah itu sangat penting. Sedang aturan yang bersangkutan tidak mau atau
tidak bersedia menyelesaikannya.

Bersikap Loyal atau Setia


Salah satu imbalan dari gaji yang dibayar oleh kantor adalah kesediaan atau
loyalitas karyawan pada perusahaan mau bekerja sekuat tenaga, disamping kepatuhan
karyawan. Walaupun kita bekerja di suatu perusahaan atau kantor yang kita rasa tidak
menghargai kita akan memperlakukan kita tidak adil, kita tetap dituntuk loyalitas dan
kesehatan selama kita masih menjadi karyawan di kantor yang bersangkutan.

Hargai Waktu Atasan


Aturan yan paling penting dalam kantor pemerintah/swasta ialah menghargai waktu
atasan kita yang langsung berhadapan setiap hari dengan karyawan.
Ada dua bentuk penggunaan waktu yang mengganggu atasan yakni:
1. Terlalu lama dari waktunya dihabiskan jika bertemu dengan dia.
2. Terlalu sering terganggu karena harus menghentikan perjalanannya.
Cara menggunakan waktu Atasan dengan efisien
Dibawah ini beberapa usul untuk menghemat penggunaan waktu atasan:
1. Mempelajari dan mendalami tugas masing-masing dengan mendetail dan meningkatkan
kemampuan bekerja sendiri tanpa mengganggu atasan.
2. Membedakan hal-hal mana yang penting dan hal mana yang tidak penting dan jangan
mengganggu atasan untuk hal-hal yang tidak penting.
3. Berhati-hatilah jika menggunakan waktu atasan
Masalahnya harus dipikirkan sebelum dibawa kepadanya. Jika kita mempunyai
kesimpulan/usul sampaikan lebih dahulu kepadanya, lalu diberikan fakta-fakta dan
alasan-alasan yang tepat. Sediakan file-file/surat-surat yang mungkin diperlukan dalam
pembahasan masalah.

Bagaimana sikap yang seharusnya bila kita ditegur


1. Jangan anggap teguran itu, bukan ditunjukkan kepada kita pribadi, biasanya pimpinan
lebih condong menggunakan kesalahan itu sendiri dari pada memikirkan si pelaku.
2. Sebaiknya harus diingat bahwa kritik dapat membantu untuk perbaikan belajar dari
kesalahan sama pentingnya dengan belajar dari yang benar.
3. Perlihatkan pada pimpinan bahwa kita dapat menerima kritik dengan cara yang
konstruktif (lapang dada).
4. Perlihatkan keinginan untuk Kerjasama
Cobalah perlihatkan pada atasan dengan sikap dari tindakan yang ikhlas, keinginan
untuk bekerja sama dengan etiket yang baik dan sederhana, maka kita akan bekerja
lebih mudah dan menciptakan suasana bekerja saling membantu.
5. Izin untuk tidak masuk kantor
Jika kita ter-paksa meminta izin, ada 2 hal yang diperlihatkan:
a. Harus memberitahukan secepat mungkin tentang alasan untuk tidak masuk kantor
b. Harus mengatur pekerjaan sehingga tidak terlalu terganggu oleh ketidak hadiran
kita.
6. Jika meninggalkan pekerjaan
Seandainya meninggalkan pekerjaan, jagalah agar tidak bersikap, “aku ini sudah bebas
tidak terikat”. Jadi boleh saja buka mulut tentang masalah intern kantor. Janganlah
memperlihatkan sikap yang kurang baik pada saat meninggalkan pekerjaan. Sebaiknya
surat pengunduran diri disampaikan 2 (dua) minggu sebelum meninggalkan pekerjaan.
Harus diingat bahwa kita masih tetap karyawan yang digaji oleh kantor tersebut. Kurang
sopan untuk tidak mengerjakan apa-apa/menjelekkan ataupun mengecam terang-
terangan pimpinan/mengurangi semangat kerja lainnya. Jika kita diberhentikan
berusahalah menahan amarah.

Sikap sebagai Karyawan (Yang Seharusnya)


Syarat-syarat untuk karyawan:
a. Kesopanan untuk karyawan
Kesopanan merupakan syarat terpenting dalam pergaulan sehingga tidak biasa
dijalankan oleh karyawan yang kasar dan kurang ajar. Bila kesopanan digabungkan
dengan kegembiraan serta kejujuran maka dapat dipastikan bahwa pekerjaan kita
dikantor sangat berhasil.
b. Penilaian pribadi
Kerapian, kebersihan dan kesederhanaan sangat penting dalam memberikan kesan
yang menarik, karyawan harus menghindari rias muka/rambut yang berlebih-lebihan,
tata rias (make up) yang keterlaluan dan pemakaian minyak wangi yang sangat
merangsang juga tangan dan kuku harus kelihatan terawat dengan baik. Sepatu harus
menurut model yang biasa dipakai. Pria sebaiknya ke kantor memakai celana yang
benrwarna terang dengan potongan biasa saja. Tangan, kuku dan rambut yang rapi
adalah hal-hal penting bila berhubungan dengan masyarakat
c. Kebiasaan
Makan, minum dan mengunyah permen karet/merokok sebaiknya dilarang pada
waktu menjalankan tugas. Bila membuang ingus, lakukanlah dengan diam-diam dan
sedapat mungkin jangan sampai terlihat orang, gosoklah gigi sehabis makan, bila ada
waktu berkumurlah dengan baik.
d. Usahakanlah untuk mengingat nama-nama
Adalah suatu sikap yang terpuji untuk menegur orang kita temui dengan memanggil
namanya. Hubungan bisnis lebih baik kita berusaha untuk mengingat nama-nama
para tamu. Berbicaralah secara wajar dengan tamu, memberi tanggapan yang bersifat
merendahkan diri adalah tidak baik.
e. Permintaan Keterangan
Suatu permintaan tentang keterangan yang dibutuhkan tamu dan lain-lain. Sebaiknya
diteruskan pada bagian-bagian yang bertanggung jawab. Jangan memberi jawaban/
keterangan melalui telepon, jika tidak mengenal suara si pembicara kecuali kalau
memang mempunyai wewenang. Pertanyaan yang berkenaan dengan wewenang
atasan jangan dijawab.
f. Tamu-tamu Pribadi
Adalah wajar bila tamu-tamu menegur kita dikantor kalau mereka ada urusan dinas,
tetapi janganlah mengundang mereka/memenuhi keinginan mereka untuk masuk
ketempat pekerjaan kita secara pribadi, hanya untuk berbincang-bincang.
g. Tindak-tanduk Pribadi
Setiap karyawan harus mengerti dan bersikap hati-hati dalam tindak-tanduk pribadi.
Masalah pribadi seorang karyawan tidak perlu diketahui teman sejawat. Janganlah
menjadi buah bibir orang di kantor jika seseorang mempunyai masalah dikantor.

Anda mungkin juga menyukai