Anda di halaman 1dari 4

NAMA: I GEDE FERRY RESTIAWAN.

NIM: 19211251
KELAS: D IV MPH H/6
Contoh sikap dasar profesi di masing – masing department yang ada di hotel khususnya di
department Front Office dan Housekeeping.
Sikap fundamental atau sikap utama yang harus dimiliki karyawan dalam berperilaku
sehari-hari di lapangan pekerjaan yang harus dimiliki dan diterapkan, karena sikap ini
mempunyai peran sangat penting baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri.
Bagi Perusahaan:
1.    Tujuan operasional: terjaminnya kelancaran pelayanan kepada para tamu.
2.     Tujuan financial: pencapaian angka pendapatan dan profit.
3.     Kelangsungan hidup dan kesejahteraan karyawan.
Bagi Individual karyawan:
1.     Dalam lingkungan kerja : akan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan kolega , yang
nantinya akan membantu kelancaran peningkatan karier.
2.     Dalam lingkungan masyarakat : mudah diterima dalam masyarakat.
Sikap dasar dalam berperilaku dalam memberikan pelayanan tidak bisa lepas dari
yang namanya etika.
Etika yang dimaksud adalah norma, kaidah, ukuran tingkah laku yang baik dan
sekaligus sebagai kewajiban seorang karyawan untuk diterapkan dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari.
ETIKA yang menyangkut:
1. Penampilan / Grooming.
Sebagai seorang Staff hotel kita dituntut untuk berpenampilan rapi dari ujung rambut
sampai ujung kaki yang dimana itu merupakan standar seluruh hotel kepada seluruh
karyawan mereka agar dilihat baik oleh tamu yang sedang di hotel yang menjadikan
perhatian dalam penampilan bagi tamu.
2. Kedisiplinan.
Kedisiplinan ini mencakupi kedisiplinan kerja sesuai Prosedur, kedisiplinan dalam
kehadiran, dan kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib hotel/house rule yang
ditetapkan oleh hotel.
3. Kejujuran.
Kejujuran merupakan sifat mendasar yang wajib dimiliki karyawan perhotelan.
Karena kejujuran itu merupakan awal dari sebuah kepercayaan dan kepercayaan akan
gugur apabila karyawan yang dipercayai itu melakukan sebuah kebohongan. Disisi
lain, seorang karyawan yang jujur bisa menambah tamu hotel merasa aman dan
nyaman.
4. Ramah, sopan santun dan murah senyum.
Berhubung hotel merupakan salah satu bentuk pelayanan publik, jadi wajib hukumnya
karyawan memiliki sifat ramah, santun, sopan dan mudah senyum. Bisa dibayangkan
apabila seorang frontline hotel galak dan jutek? pasti tamu akan berpikir ulang untuk
menginap di hotel tersebut.
5. Pengetahuan tentang bidangnya.
Hal ini diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tugas karyawan dan lebih utama bagi
demi baiknya pelayanan terhadap tamu sehingga tamu merasa puas.
6. Profesionalitas.
Di dalam melakukan pekerjaan, seorang karyawan dituntut selalu profesional.
Profesional secara penampilan maupun secara teknik pekerjaan guna menunjang
kegiatan operasional hotel.
7. Kerjasama.
Setiap divisi atau department akan dibagi menjadi beberapa section dan section
tersebut akan diisi oleh beberapa orang serta akan dibagi menjadi dalam beberapa
shift, karena itu kita harus berkerja sama dan solid, itu merupakan kunci sukses dalam
pelayanan hotel kepada tamu. Ketika berkerja dalam suatu tim kita memang dituntut
mengerjakan suatu pekerjaan dengan cepat dan hasil yang baik dan bagaimana cara
kita menjadi seorang leader dalam tim tersebut guna memberikan pelayanan terbaik
kita pada tamu.
8. Tepat waktu.
Karyawan yang sering datang terlambat ketempat kerja menunjukan bahwa      dia
sudah tidak lagi memperhatikan pekerjaannya disamping kurangnya rasa “respect”
terhadap pimpinan.
9. Daya Ingat.
Dengan memiliki daya ingat yang baik maka hal ini akan dapat lebih meningkatkan
lagi pelayanan terhadap tamu hotel.
10. Pengetahuan Umum.
Agar supaya karyawan mampu mengimbangi pembicaraan dengan tamu maka
diperlukan pengetahuan umum yang memadai terutama sekali pengetahuan lokal
mengenai tempat/ daerah dimana dia bekerja.
11. Kepribadian.
Karyawan hotel harus dapat bersikap taktis, ramah, memiliki rasa humor yang baik
serta tidak tempramental. Dia harus mampu berhubungan dengan tamu dalam
suasanan yang menyenangkan dengan sikap berbicara yang baik disertai senyum pada
waktu yang tepat. Dengan kepribadian yang demikian, maka karyawan sudah
membantu pimpinan dan perusahaannya karena dia merupakan “salesman” yang baik.
12. Keterbukaan.
Keterbukaan ini adalah karyawan secara terbuka mau untuk menerima kritikan dan
masukan, selain itu keterbukaan ini akan mempermudah manajer atau atasan di dalam
mencari solusi atas permasalahan yang sedang di hadapi oleh karyawan. Sebagai
contoh, apabila karyawan masih belum mampu mengerjakan sesuatu, maka sebaiknya
karyawan secara terbuka bicara dengan manajer atau atasannya bahwa dia masih
belum mampu sehingga atasan atau manajer pun akan mengajari karyawan tersebut
sampai bisa. Hanya saja, agar seorang karyawan ini mau bersikap terbuka terhadap
pimpinannya, seorang pimpinan juga harus memiliki rasa asih, asah, dan asuh
sehingga si karyawan tersebut merasa tenang ketika dia terbuka terhadap
pimpinannya.
13. Fokus dan Hati – hati.
Dalam mengambil suatu pekerjaan kita harus focus terhadap apa yang kita kerjakan,
agar efektif kita harus berkosentrasi dalam mengerjakan hal tersebut dan juga ber hati
– hati dengan mengerjakan secara detail, teliti dan tidak tergesa – gesa agar hasil yang
kita capai itu maksimal.
14. Pantang Menyerah.
Sebagai seorang hotelier kita tidak boleh mudah menyerah karena kita pasti akan
selalu menemukan masalah – masalah baru dan cara penyelesain yang dimana kita
harus berfikir kritis untuk menyelesaikannya. Memberikan pelayanan terbaik agar
tamu berkesan selama di hotel kita.
15. Kemauan untuk belajar hal – hal baru.
Sifat mau untuk belajar hal-hal yang baru ini akan menambah pengetahuan karyawan
tersebut, selain itu berguna untuk mengurangi stress pada karyawan akibat pekerjaan
yang terlalu monotone setiap hari.Dampak positifnya,karyawan menjadi serba bisa
sehingga memudahkan manajer atau atasan didalam melakukan rolling jabatan atau
pertukaran pekerjaan.
16. Menekan ego.
Setiap karyawan pasti memiliki ego masing-masing, akan tetapi agar sejalan dengan
tujuan perusahaan maka dibutuhkan kerja sama tim yang solid. Sehingga untuk
mencapai sebuah kesepekatan atau keputusan haruslah menghilangkan ego masing-
masing. Apabila ego yang berkembang maka tidak akan tercapai kerjasama yang
solid. Begitu juga dengan sifat ke-AKUan juga harus dikurangi. Seperti pepatah tak
perlu mengaum agar harimau menjadi ditakuti oleh pemangsa, karena Kerja di hotel
itu merupakan team work atau kerja sama tim dan bukan ONE MAN SHOW.

Anda mungkin juga menyukai