A. PENGERTIAN ETIKET
Pengertian Etiket dan Etika Secara etimologi kata Etika berasal dari bahasa Yunani
yaitu "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu
"Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk Sedangkan Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang
berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
Biasanya orang yang mengerti dan menghayati etiket akan lebih berhasil dalam pergaulan
dan pekerjaa Etiket mengajarkan kita untuk memelihara hubungan baik, bahkan
memikirkan kepentingan dan keinginan orang lain. Pemahaman tentang etiket dapat
dijadikan alat pengendali. Hal ini juga membuat diri kita disegani, dihormati, disenangi,
percaya diri, dan mampu memlihara suasana yang baik di lingkungan.
B. KETENTUAN-KETENTUAN ETIKET.
Etiket sebagai ketentuan tidak tertulis yang mengatur tindak dan gerak karyawan dalam
melayani nasabah sangat perlu mendapat perhatian suatu bank, dengan tujuan:
a. untuk menciptakan keakraban, keramahtamahan, dan menjaga sopan santun pelayanan
b. untuk dapat menyenangkan dan memuaskan nasabah
c. untuk membina dan menjaga hubungan baik dengan nasabah
d. untuk tidak menyinggung perasaan nasabah
e. untuk dapat menjadi daya tarik, termasuk membujuk atau mempertahankan nasabah
lama dan menarik nasabah baru
Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh customer Service officer terhadap nasabah
pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. sikap atau perilaku
b. ekspresi wajah
c. penampilan
d. cara berpakaian
e. cara berbicara
f. cara mendengarkan
g. cara bertanya
Adapun manfaat etika yang diterima tidak hanya berguna bagi perusahaan tapi juga
berguna untuk diri sendiri dengan masyarakat luas. Dan adapun manfaat yang akan
diperoleh dengan adanya etika adalah sebagai berikut :
a) Percaya diri
Dengan etika dapat meningkatkan rasa percaya diri, bagi seluruh karyawan
perusahaan. Dalam hal ini karyawan perusahaan merasa memiliki nilai lebih disamping
nasabah. Kelebihan ini seperti dalam hal penampilan, cara bicara, kemampuan maupun
prilaku.
b) Dihormati dan dihargai
Ada istilah ”anda sopan kami segan, anda hormat kami lebih menghormati”. Sehingga
dengan berlaku sopan, ramah, murah senyum, dan berprilaku yang menyenangkan pada
nasabah, nasabah pun akan berlaku sebaliknya. Dengan merasa dihormati dan dihargai
nasabah, karyawan pun harus berlaku lebih dari yang diberikan nasabah.
c) Disenangi dan disegani
Karyawan akan sangat disenangi dan disegani oleh nasabah karna etika yang
dimilikinya. Nasabah yang kita hormati pada akhirnya merasa segan untuk berbuat yang
tidak – tidak.
Karyawan dilarang melayani nasabah atau tamu sambil makan, minum atau merokok
atau mengunyah sesuatu seperti permen karet. Karena apabila hal tersebut dilakukan,
akan menyebabkan konsentrasi dalam melayani nasabah menjadi berkurang.
Pembicaraan dengan nasabah pun sering kurang jelas, sehingga nasabah sulit untuk
mengerti maksud karyawan tersebut.Makan,minum, dan merokok dalam melayani
nasabah dianggap kurang sopan dan melanggar etiket pelayanan.
Karyawan dilarang melayani nasabah atau tamu sambil mengobrol atau bercanda
dengan yang lain dalam kondisi apa pun. Fokuskan pembicaraan hanya dengan nasabah
yang sedang dilayani. Usahakan jika karyawan yang lain mengajak berbicara , jangan
dilayani. Selain itu, jangan bercanda dengan karyawan lain. Jika hal ini dilakukan,
kemungkinan nasabah akan tersinggung karena dianggap tidak serius dengan
pekerjaannya.
4. Dilarang menampakkan wajah yang tidak menyenangkan
Agar tidak terjadi salah paham antara karyawan dengan nasabah, karyawan dilarang
berdebat atau memperdebatkan tentang pendapat nasabah. Sekalipun pendapat nasabah
tersebut salah, karyawan harus dapat menjelaskan secara jelas dan tidak membuat
nasabah marah. Seringkali nasabah bersikeras untuk mempertahankan pendapatnya.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan menunjukkan pedoman atau aturan yang
berlaku kepada nasabah tersebut.
Dalam berbicara karyawan dilarang berbicara terlalu keras, baik volume suara maupun
kalimat yang digunakan. Terlalu keras dapat mengakibatkan persepsi yang salah atau
salah paham, misalnya karyawan dapat dianggap sedang marah atau menganggap
nasabah tuli. Disamping itu, suara yang terlalu keras, berisik dan dapat mengganggu
nasabah lain yang juga sedang dilayani. Berbicara terlalu pelan atau lemah juga
dilarang karena dapa tmengakibatkan suara tidak jelas pada saat melayani nasabah.
Pelayanan Nasabah atau yang sering kita dengar sebagai Customer Service Officer
berasal dari dua kata yaitu Customer yang berarti pelanggan dan Service yang berarti
pelayanan. Pelayanan menurut Kasmir, S.E., M.M., diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberian kepuasan kepada pelanggan atau
nasabah. Sedangkan Pelayanan Nasabah atau Customer Service Officer menurut Buku
Operasional Bank Rakyat Indonesia adalah kelompok kerja pelayanan yang merupakan
himpunan dari pegawai yang profesional dibidang pelayanan dan ditujukan untuk
meningkatkan kepuasan kepada nasabah, dengan cara memenuhi harapan dan
kebutuhannya.
Customer Service Officer dituntut untuk selalu berhubungan dengan nasabah dan
menjaga hubungan itu tetap baik. Hal ini tentu saja harus dilakukan karena menjaga
hubungan yang baik dengan nasbah juga berarti menjaga image bank agar citra bank dapat
terus meningkat di mata nasabah.
Customer Service Officer harus memiliki kemampuan melayani nasabah secara tepat
dan cepat serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Customer Service Officer
yang baik harus diikuti dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung
kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaannya. Selain itu, Customer Service Officer
dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya, agar pelayanan
yang diberikan dapat memuaskan nasabah. Untuk itu seorang Customer Service Officer
harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etiket pelayanan, pengenalan
produk, dan dasar-dasar lainnya.Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap
petugas Customer Service Officer dibekali pengetahuan tentang dasar-dasar pelayanan
yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dihadapinya, termasuk kemampuannya
menguasai pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bank dan
produk yang ditawarkan.
Tugas dan fungsi customer service adalah seorang customer service harus pandai
dalam mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai masalah-masalah yang dihadapi
oleh pelanggan atau tamunya. Tugas customer service yaitu memberikan pelayanan yang
prima dan membina hubungan baik dengan nasabah, klien atau pelanggan.
Seorang customer rervice juga harus bertanggung jawab dari awal sampai akhir dari
pelayanan tersebut. Customer service juga berfungsi untuk:
1. Penerima Tamu – Dalam hal ini Seorang customer service melayani pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan tamu serta memberikan informasi yang diinginkan selengkap
mungkin secara ramah, sopan, menarik dan menyenangkan. Harus selalu memberi
perhatian, bicara dengan suara jelas serta lembut, dan memakai bahasa yang mudah
dimengerti klien.
2. Customer Relation Office – Artinya bahwa customer service yaitu orang yang dapat
membina hubungan baik dengan klien/pelanggan. Sehingga merasa puas, senang, dan
juga semakin percaya. Customer service harus menyiapkan formulir ataupun brosur
untuk tamu/klien, serta ikut membantu mengisi formulir.
b. Memiliki tingga badan serta berat badan harus proporsional. Misalnya seperti: tinggi
badan ideal untuk laki-laki minimal 165 cm & untuk perempuan minimal 160 cm.
a. Memiliki mental yang kuat dalam melayani klien, sebab akan memberikan
kepercayaan diri yang lebih baik, dapat memberikan keyakinan dan menimbulkan sifat
kejujuran maupun tanggung jawab yang besar terhadap apa saja yang dilakukannya.
b. Bijaksana.
Dalam melayani nasabah tidak ragu-ragu, yakin dan percaya diri yang tinggi. Harus
bersikap seolah-olah sudah kenal lama. Dalam melayani nasabah haruslah murah senyum
dengan raut menarik hati, serta tidak dibuat-buat
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika dikenal. Pada saat
nasabah datang harus segera menyapa dan menyapa dengan menyebutkan namanya
Usahakan pada saat melayani nasabah dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, sopan
santun dalam bersikap, menghormati tamu serta tekun mendegarkan sekaligus berusaha
memahami keinginan nasabahnya.
Setelah mengerti sifat-sifat nasabah secara umum, maka langkah atau sikap melayani
nasabah pun harus diperhatikan. Sikap yang kurang baik akan berpengaruh terhadap hasil
pelayanan yang diberikan. Berikut ini beberapa sikap yang harus diperhatikan dalam
melayani nasabah:
Sebelum nasabah selesai petugas customer service dilarang memotong atau menyela
pembicaraan, usahakan nasabah sudah selesai bicara baru petugas customer service
menaggapinya.
Pengajuan pertanyaan kepada nasabah baru dilakukan apabila nasabah sudah selesai
bicara. Pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa yang baik, singkat, dan jelas.
Cara, bicara, sikap, atau nada bicara jangan sekali-kali menyinggung nasabah, kemudian
customer service jangan mudah marah terhadap nasbah yang bertemperamen tinggi
usahakan tetap sabar dalam melayaninya.
Jika ada hal-hal yang kurang disetujui usahakan beri penjelasan dengan sopan dan jangan
sekali-kali berdebat atau memberikan argument yang tidak diterima oleh nasabah.
Waktu adalah uang. Para konsumen tidak suka menunggu para pengusaha untuk
menjawab pertanyaannya terkait produk yang dijual. Terlebih lagi, sang pebisnis sulit
untuk dihubungi. Hal ini membuat para pelanggan jenuh dan berpaling pada penjual lain.
Sebaiknya sediakan fasilitas FAQ (Frequently Asked Questions) pada situs promosi
Anda. Sehingga para pelanggan tak perlu repot-repot menunggu jawaban langsung dari
Anda.
Para konsumen sangat membenci promosi berulang yang dilakukan para penjual
produk. Tak jarang, email atau telepon berisi iklan produk yang sama berdatangan
berulang kali dalam sehari. Hal tersebut sangat mengganggu konsumen dan justru
membuatnya enggan membeli produk Anda.
Kadang memang para pebisnis harus selektif dalam memilih informasi yang
disampaikan pada para calon pembeli. Tapi itu bukan berarti Anda merahasiakan
informasi yang seharusnya diterima para konsumen. Yang paling penting, Anda terlihat
objektif dalam menyampaikan informasi. Artinya tak hanya keunggulan, Anda juga perlu
membeberkan kelemahan dari produk tersebut.
Caranya, yaitu dengan menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atau jasa yang
bersangkutan serta menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan
keseluruhan atau jasa yang mereka terima dari para pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan.
3. Konfirmasi harapan.
Pada cara ini kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan
kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja actual jasa
yang dijual perusahaan.
Cara ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang pembelian ulangnya
relative lama, seperti jasa pendidikan tinggi.