Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat serta
karunia-Nya sehingga bisa terselesaikan tugas makalah matakuliah Pelayanan Prima
dan KomunikasI ini dengan baik. Saya ucapkan terima kasih kepada selaku dosen
pengampu matakuliah PelayananPrima dan Kyang telah membimbing saya demi
terselesaikannya makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran .......................................................................................................................... 13
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
2. Penampilan Serasi dalam pelayanan prima dan komunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ditawarkan maka segera layani dan tawarkan bantuan yang dia perlukan
sehingga konsumen merasa di perhatikan, dan keinginannya dapat terpenuhi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep ini seperti mengucapkan
salam saat memulai pembicaraan, bertanya apa saja yang di inginkan
konsumen, memahami keinginan konsumen, melakukan pelayanan dengan
ramah, tepat dan cepat serta harus menempatkan kepentingan konsumen
menjadi yang paling utama, karena konsumen adalah raja.
B. Penampilan Serasi
Penampilan serasi merupakan suatu hal yang penting bagi setiap orang,
baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di tempat pekerjaan. Dengan
selalu berpenampilan serasi dan menarik maka kita akan dihormati, disegani, dan
dipercayai oleh orang lain. Sebaliknya kepada orang-orang dengan penampilan
seronok, tidak menarik, dan tidak serasi biasanya orang lain tidak menyukainya.
4
Orang dapat dikatakan berpenampilan serasi apa bila memenuhi
persyaratan berikut:
1) Model, corak dan warna bahan pakaian yang dikenakan sesuai dengan warna
kulit si pemakai
2) Model pakaian yang digunakan haruslah sesuai dengan usia si pemakai
3) Memilih busana yang sesuai dengan waktu pemakaian
4) Berbusana sesuai dengan tempat dan keadaan cuaca
5) Kombinasi pakaian secara keseluruhan sesuai dengan model, warna, corak,
dan lain-lain.
5
yang dikenakan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah mengenakan
perlengkapan busana, karena perlengkapan busana ini berfungsi
memperindah atau menambah keindahan. Perlengkapan busana tersebut
diantaranya adalah sepatu, kaos kaki, topi/kopiah, tas, dasi, ikat pinggang,
sarung tangan dan lain-lain.
c) Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
Berpenampilan serasi akan bertambah indah dan menarik apabila disertai
dengan ekspresi wajah yang simpatik, sopan, ramah murah senyum dan
sebagainya. Oleh karena itu dalam berhubungan dengan pelanggan seorang
pelayan sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini.
C. Berpikir Positif
Berpikir positif artinya sehat, logis, dan masuk akal (rasional). Teori yang
rasionla adalah teori komunikasi yang menekankan pendekatan yang masuk akal,
logis dan intelektual dalam berhubungan dengan orang lain. Teori ini dapat
diterapkan dalam melayani para pelanggan.
6
Para petugas pelayanan merupakan ujung tombak perusahaan jasa
pelayanan yang akan berhadapan langsung dengan pihak konsumen/pelanggan.
Petugas pelayanan ini tidak hanya harus mampu bertindak sebagai komunikator
atau mediator, tetapi sekaligus harus mampu menanamkan citra yang positif bagi
perusahaan dan juga harus memiliki kemampuan membantu perusahaan dalam
memahami bahwa pelanggan adalah aset yang penting yang harus dipelihara dan
dipertahankan keberadaannya. Oleh karena itu, apapun permintaan pelanggan,
bagaimana sikap dan tingkah laku pelanggan layanilah pelanggan dengan selalu
berpikiran positif. Usahakan selalu bersikap ramah, timbulkanlah kesan awal
yang baik karena kesan awal adalah penting untuk mempengaruhi hubungan
tahap selanjutnya.
Agar tercipta pikiran positif dalam melayani pelanggan, awalilah
percakapan dengan pelanggan seperti contoh berikut ini.
Contoh:
a. Selamat pagi/siang/siang/sore/malam
b. Ada yang dapat kami bantu, Pak/Bu?
c. Silahkan lihat-lihat dulu
d. Kemukakan bahwa tersedia beberapa warna dan ukuran
e. Silahkan coba dahulu
Dari percakapan di atas telah tercipta komunikasi yang positif dan
petugas pelayanan telah mampu mengarahkan pelanggan untuk membeli produk
yang diinginkannya. Agar selalu berfikiran dalam melayani pelanggan, ada dua
hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Melayani pelanggan secara terhormat
Pembeli adalah raja. Karena itu penjual atau pedagang harus
memperlakukan mereka secara baik dan terhormat. Melayani pelanggan
secara terhormat bukan berarti tenaga pelayan lebih rendah kedudukannya
atau harus mengikuti semua kehendak pelanggan. Bersikap hormat dan
melayani pelanggan bukan pula berarti tenaga pelayan harus kehilangan harga
diri.
7
Melayani pelanggan secara terhormat dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Sapalah dengan ekspresi wajah tersenyum apabila kehilangan pelanggan
b. Tanyai dan catatlah tentang keperluan pelanggan
c. Berilah penjelasan yang berkaitan dengan keperluan pelanggan
d. Siapkanlah segera barang-barang yang diperlukan pelanggan
e. Usahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi
8
5. Cepat tanggap dan cepat mengatasi masalah dengan sedikit diplomatis
terhadap permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi. Misalnya, karena
barang tidak tersedia, kita menyodorkan barang pengganti
6. Segera tawarkan bantuan tanpa menunggu diminta apabila pelanggan
kesulitan mencari barang yang diinginkan
7. Ciptakanlah suasana agar pelanggan merasa diistimewakan dengan
diperhatikan sungguh-sungguh setiap ucapan dan pendapatnya. Jangan
terlalu banyak berdebat karena pelanggan adalah ”raja yang ingin
dianggap selalu benar”.
2. Tidak mencari/memanfaatkan kelemahan pelanggan (orang lain)
Manusia tidak ada yang sempurna, setiap manusia mempunyai
kekurangan/kelemahan masing-masing. Apabila kita melihat pelanggan
kita mempunyai kelemahan, jangan sekali-kali kita tunjukkan sikap kita
yang membuat pelanggan merasa malu karena kelemahannya diketahui.
Yang terpenting, kita tidak dibenarkan mencari atau memanfaatkan
kelemahan pelanggan untuk keuntungan kita, karena dampaknya akan
fatal, seperti misalnya:
1. Pelanggan akan tersinggung
2. Pelanggan tidak jadi membeli produk kita
3. Pelanggan tidak akan datang lagi
4. Ada kemungkinan pelanggan tersebut akan bercerita kesana-kemari
tentang keburukan pelayanan kita.
Ada beberapa contoh kelemahan pelanggan atau calon pelanggan,
yaitu:
a. Hati-hati, Ragu dan Pesimis
Cara mengatasinya: Apabila terlihat ragu-ragu dalam
menentukan pilihannya, segera bangkitkan rasa percaya dirinya
dengan memberikan pujian dan besarkan hatinya agar mampu
menentukan pilihan.
b. Pemalu, Perasa dan Sulit Didekati
9
Cara mengatasinya: Berikan keyakinan akan kemampuannya
dengan meminta pendapat dia tentang beberapa hal, sehingga dia
merasa dihargai.
c. Lamban dan Penuh Pertimbangan
Cara mengatasinya: Segera ajak bicara tentang masalah yang
merupakan keinginannya. Yakinkan bahwa pilihannya tepat. Terus
dekati dia dengan penuh keakraban, jangan sekali-kali mencela
pendapatnya.
D. Sikap Menghargai
Melayani pelanggan dengan sikap hormat, ramah dan dengan tutur bahasa
yang baik disertai senyum merupakan penghargaan yang tak ternilai bagi
pelanggan dan akan mendatangkan manfaat yang besar bagi perusahaan. Dengan
demikian, pelanggan akan selalu terkesan dan tergerak hatinya untuk mengingat
dan tidak mustahil akan datang kembali untuk melakukan pembelian ulang ke
perusahaan kita.
Pelanggan adalah pihak yang harus kita hargai dan hormati, karena dari
pelangganlah kelangsungan usaha akan terjamin. Sikap menghargai pelanggan
antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Bersikap hormat dan ramah
2. Pergunakanlah tutur kata yang baik dan sopan
3. Berikanlah senyuman agar tercipta suasana nyaman
4. Berbicaralah jujur dan jagalah perasaan pelanggan
5. Tunjukkanlah bahwa kalian selalu siap membantu
6. Hindarkanlah pelanggan menunggu terlalu lama
7. Sabarlah dalam memberikan informasi.
10
Sikap yang tidak baik dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Sikap kurang sopan atau ketus
2. Kurang mengindahkan tatakrama atau etiket berdagang
3. Tidak segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
4. Kurang memperhatikan keinginan pelanggan
5. Tidak mempersilakan pelanggan untuk duduk
6. Menunjukkan sikap tidak ramah dan tidak bersahabat
7. Menggunakan tutur kata yang tidak bisa dimengerti oleh pelanggan
8. Berbicara dengan pelanggan sambil membuang muka
9. Bersikap dengan tidak simpatik, bahkan dengan menyinggung perasaan
pelanggan
10. Tidak segera memenuhi kebutuhan pelanggan
11
sebainya. Bertujuan untuk mengungkapkan dirinya lebih banyak lagi
(menambah informasi tentang komunikan)
b. Ability potential responses merupakan pernyataan yang menunjukkan atau
menggambarkan potensi komunikan untuk melakukan sesuatu. Bertujuan
untuk mendorong komunikan yang kurang percaya diri menjadi termotivasi
dan memperluas kesadaran tentang potensi yang dimiliki kon\munikan.
c. Confrontation yaitu menghadapkan kemungkinan-kemungkinan lain dari
yang dihadapi komunikan. Bertujuan untuk mengidentifikasi cara-cara
menajamkan gambar diri komunikan atau situasi yang dihadapinya dan
menidentifikasi beberapa pesan komunikan dan menhubung-hubungkannya.
d. Interpretation yaitu pemberian penjelasan berbagai informasi yang
disampaikan komunikan. Bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara
pesan-pesan komunikan dan tingkah lakunya dan beberapa gambaran
alternative atau penjelasan yang berbeda-beda.
Pelayanan prima berdasarkan konsep perhatian dapat diterapkan dengan
cara mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan. Cara-cara yang efektif
dalam mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan dapat dilakukan
seperti berikut ini.
1. Melakukan pendekatan kepada pelanggan dengan sikap yang empati
2. Menghindari sikap mencari-cari alasan
3. Tidak memberikan interpretasi atau penafsiran yang keliru tentang
pelanggan
4. Berusaha dengan penuh perhatian untuk mendengarkan permintaan dan
kebutuhan pelanggan
5. Mencatat semua kebutuhan pelanggan agar tidak lupa
6. Menanyakan kembali kebutuhan pelanggan jika lupa atau kurang jelas
7. Memberikan penjelasan dengan sejujur-jujurnya tentang kondisi kualitas dan
harga barang yang akan dibeli oleh pelanggan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan
fokus pelayanan kepada pelanggan. Konsep pelayanan prima terbagi menjadi
tiga, yaitu Konsep Sikap / Attitude, perhatian (attention), dan tindakan
(action). Dari ketiga konsep tesebut dapat diterapkan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan pelayanan prima dan komunikasi yaitu,
penampilan serasi, berpikir positif, sikap menghargai, mendengarkan dan
memahami stakeholder.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan pelayanan prima, harus memperhatikan
sikap, perhatian dan tindakan. Dengan cara berpenampilan serasi, berpikir
positif, sikap menghargai, mendengarkan dan memahami stakeholder, agar
pelayanan yang didapatkan para pelanggan menghasilkan kepuasan yang
maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyorini, Retno. Pelayanan Prima. Jawa Tengah : Guruvalah Inc, 2003. Google
Books 2019. PDF File.
http://www.pengertianku.net/2017/03/pengertian-pelayanan-prima-dan-contohnya-
beserta-tujuannya.htmL (Diakses pada tanggal 17 September 2019).
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/pelayanan-dengan-penampilan-
serasi.html (Diakses pada tanggal 17 September 2019).
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/02/pelayanan-pelanggan-dengan-
berpikir.html (Diakses pada tanggal 17 September 2019).
14