OLEH :
KELOMPOK 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Konsep
Pelayanan Prima” . Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil
beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam
makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
publik. Sektor kesehatan merupakan sektor publik yang mengemban fungsi untuk
peran langsung dalam pelayanan rumah sakit seperti rumah sakit dan puskesmas
komitmen manajemen rumah sakit dan puskesmas telah dikelola secara professional
PEMBAHASAN
Menurut (Mukarom Zaenal dan Wijaya Laksana, 2018) pelayanan prima merupakan
terjemahan istilah “excellent service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau
sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang
Menurut (Daryanto dan Ismanto Setyabudi, 2014) pelayanan prima adalah pelayanan
terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik
Menurut Semil dalam (Zulkarnain Wildan dan Sumarsono, 2018) kata pelayanan
prima dalam bahasa inggris keseharian tidak disebut sebagai premium service, tetapi disebut
dengan excellent service (pelayanan yang unggul, baik sekali) atau service excellent
Menurut Suwithi dalam (Frimayasa & Administrasi, 2017) Pelayanan prima adalah
pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun
merupakan salah satu cara untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan baik serta
1. Attitude (sikap)
2. Attention (perhatian)
Merupakan pelayanan dengan mencurahkan konsentrasi untuk lebih fokus kepada
3. Action (Tindakan)
Merupakan perbuatan nyata yang merupakan bentuk konkret dari segala bentuk
berikut:
1. Efisien
Pelayanan dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran
pelayanan.
2. Efektif
Dicegah adanya pengulangan kegiatan, kelengkapan persyaratan dalam kontek yang sama.
3. Jelas
Prosedur dan tatacara, persyaratan, waktu penyelesaian dan rincian biaya perlu
4. Ekonomis
5. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan diketahui
oleh pelanggan.
6. Akurasi
7. Aman
Selama proses dan memperoleh hasil layanan memberikan rasa aman dan nyaman serta
8. Adil
Jangkauan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin, distribusi yang merata, dan
9. Tanggung jawab
Lakukan pelayanan dengan penuh tanggung jawab, tidak mencari kambing hitam,
10. Lengkap
11. Mudah
Di antaranya bersikap ramah, sopan, disiplin sehingga tercipta suasana pisik dan batin yang
nyaman.
1. Penampilan.
Personal dan fisik sebagaimana layanan front office memerlukan persyaratan seperti;
wajah harus menawan, badan harus tegap atau tidak cacat, tutur bahasa menarik,
familiar dalam perilaku, penampilan penuh percaya diri dan busana harus menarik.
utuh dan prima petugas pelayanan dalam menyampaikan perlu diperhitungkan janji
3. Kesediaan melayani.
Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas harus mempunyai pengetahuan
dan keahlian.
Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri dan lapisan masyarakat baik tingkat
status ekonomi dan social rendah maupun tinggi terdapat perbedaan karakternya
dalam melayani, sabar, tidak egois dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.
Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat digunakan sebagai aspek, maka dalam
aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya. Dari
segi kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat dikatagorikan sebagai pelayanan
yang dapat dipercaya dari segi sikapnya, dari tutur katanya, menyelesaikan akhir
7. Kepastian hukum.
Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yan berupa surat
keputusan, harus mempunyai surat legitimasi atau berupa kepastian hukum. Bila
setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap
tersebut.
8. Keterbukaan.
Secara pasti bahwa setiap urusan atau kegiatan yang memerlukan izin maka
ketentuan keterbukaan perlu ditegakkan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi
9. Efisiensi.
Dari setiap pelayanan dari berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi dan
efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang
murah, waktu yang singkat dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi.
10. Biaya.
perundang-undangan.
12. Kesederhanaan.
Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan kemudahan,
Dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan, faktor
peilaku manusia adalah dapat menentukan, selain bentuk isi mutu barang atau jasa yang
diberikan. Perilaku yang baik pertama dalam memberikan pelayanan menurut De Vriye, et al.
adalah :
Self Esteem : Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai dirinya
sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif terhadap orang lain, sehingga
pandai menghargai pelanggan dengan baik. Dengan demikian pelayanan bukan menundukkan
diri.
apa yang diharapkan pelanggan (mematuhi dan melebihi standar) secara konsisten.
beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan diri. Apa
Vision (visi) : Pelayanan yang prime berkaitan erat dengan visi organisasi. Dengan
budaya kerja atau budaya organisasi (Corporate Culture) atau Budaya mutu (Quality Culture)
dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat diwujudkan sepenuhnya seperti yang
diharapkan.
tidak ditinggalkan. Karena para pesaing ingin berusaha meningkatkan diri untuk menarik hati
pelanggan. Meningkatkan diri dapat dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat
standar pelayanan lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan
Care (perhatian) : Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik dan tulus.
jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya peningkatan pelayanan
yang bermutu.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam upaya menyelenggarakan pokok pelayanan
prima, yaitu :
Dalam hal ini harus mampu diidentifikasi secara jelas bagaimana spesifikasi
produk dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutunya. Dalam hal
pelayanan kesehatan misalnya perlu dispesifikasi jenis tindakan medis yang akan
ditawarkan, bagaimana perkembangan teknologi dalam tindakan itu, dan lain lain.
Kapan disajikan
Walaupun produk itu baik tetapi kalau tidak disajikan sesuai dengan waktu
pelanggan. Apalgi kalau terlambat, misalnya perawat yang harus dibel beberapa
Bagaimana menyajikannya
Ini merupakan hal yang penting karena satu produk yang sama dapat diterima
secara berbeda bila cara penyajiannya berbeda pula. Katakanlah misalnya dokter
dapat menerangkan secara rinci apa yang akan dilakukan pada sebuah tindakan
bedah maka mungkin akan menenangkan pasien, ketimbang pasien tidak tahu
Pada dasarnya pelayanan adalah demi kepuasan pelanggan maka dalam setiap
dapat memperoleh pelayanan yang ”basic” saja sifatnya, atau kalau lebih baik dean
sesuai dengan harapannya kita sebut ”expected” dan yang paling baik tentu kalau
memahami bahwa dirinya adalah bertugas melayani bukan untuk dilayani masyarakat, oleh
pelanggan.
Mampu memanfaatkan dengan baik sumber daya yang tersedia dengan metode
Aspek Internal (dalam diri sendiri) berupa menjaga penampilan, bersikap proaktif,
kreatif dan bersemangat, mengelola waktu dengan baik serta tulus dalam melayani
dan berempati.
Aspek Eksternal berupa lingkungan kerja RS.
ekonomis, keadilan, ketepatan waktu, kebersihan, kinerja dan juga sikap perilaku, maka
pelaksanaan pelayanan prima bidang kesehatan perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut:
1. Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau petunjuk yang mudah
dipahami dan diperoleh pada setiap tempat / lokasi pelayanan sesuai dengan kepentingannya
menyangkut prosedur / tata cara pelayanan, pendaftaran, pengambilan sample atau hasil
2. Setiap aturan tentang prosedur / tata cara / petunjuk seperti yang tersebut diatas harus
3. Hak dan kewajiban pemberi atau penerima pelayanan diatur secara jelas setiap persyaratan
yang diwajibkan dalam rangka menerima pelayanan harus mudah diperoleh dan berkaitan
langsung dengan kepentingan pelayanan serta tidak menambah beban masyarakat penerima
pelayanan.
4. Tersedia loket informasi dan kotak saran bagi penerima pelayanan yang mudah dilihat /
dijumpai pada setiap tempat pelayanan. Saran yang masuk harus selalu dipantau dan
dievaluasi, bila perlu diberi tanggapan atau tindak lanjut dalam rangka upaya perbaikan dan
atau kompeten, mampu terampil dan professional sesuai spesifikasi tugasnya. Setiap
pelaksanaan pemberian pelayanan dan hasilnya harus dapat menjamin perlindungan hukum
6. Selalu diupayakan untuk menciptakan pola pelayanan yang tepat sesuai dengan sifat dan
dalam pelaksanaannya.
7. Biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhitungkan
yang memudahkan pembayarannya dan tidak menimbulkan biaya tinggi. Pengendalian dan
8. Pemberian pelayanan dilakukan secara tertib, teratur dan adil, tidak membedakan status
9. Kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus selalu dijamin
melalui pelaksanaan pembersihan secara rutin dan penyediaan fasilitas pembuangan sampah /
10. Selalu diupayakan agar petugas memberikan pelayanan dengan sikap ramah dan sopan
Pencapaian pelayanan prima bidang kesehatan akan selalu dipantau dan dievaluasi secara
rutin dan berkala. Secara bertahap pelayanan prima harus dapat dilaksanakan oleh seluruh
Unit Pelayanan Kesehatan yang ada dalam rangka menyongsong pencapaian Visi Indonesia
yaitu bersikap baik dan menunjukkan citra positif dalam melakukan pelayanan prima
sebagai berikut :
1. Berpikirlah positif
bertanggung jawab.
telah ada.
cara berbicara.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Action (tindakan).
tidak rasial, dan kesederhanaan. Perilaku yang baik dalam memberikan pelayanan
adalah Self Esteem, Exceed Expectations, Ricovery, Vision, Care, and Empower.
3.2 Saran
dari aparatur pemerintah saja tetapi harus adanya peran serta dari masyarakat.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi pembelajaran untuk semua tak
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Ismail Setyobudi. 2014 Konsumen dan Pelayanan prima. Yogyakarta : Gava
Media
Josina Judiari, (2010). Dasar Dasar Pelayanan Prima, hal 106. Jakarta : Elex Media
Komputindo.