DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Kalpana Kartika,M.Si
OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Strategi Pelayanan Prima Dalam
Bidang Keperawatan Komunitas” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah “Service Excelent” selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan Masalah...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Konsep Dasar Pelayanan Prima (Excellent Service).....................
B. Standar Pelayanan..........................................................................
C. Standart Pelayanan Prima (SPM)..................................................
D. Jenis-jenis Pelayanan.....................................................................
E. Pentingnya Pelayanan Prima.........................................................
F. Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima...........................................
G. Strategi Pelayanan Prima...............................................................
B. Pengertian Puskesmas......................................................................
E. Kepuasan Pasien..............................................................................
F. Dimensi kepuasan.............................................................................
I. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa Service Excellence terdiri dari dua kata, yakni Service dan Excellence.
Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan dan ditujukan untuk memberi kepuasan
melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Sedangkan menurut
Kertajaya, Service adalah sebuah paradigma dari orang- orang yang dalam sebuah
perusahaan, tidak peduli apakah perusahaan yang menghasilkan produk atau Service untuk
selalu memberikan best value kepada pelanggannya. Sedangkan Excellence adalah sesuatu
yang diberikan mempunyai kualitas tinggi dan melebihi apa yang diharapkan customer.
Upaya memperoleh informasi dan pengetahuan tentang permintaan dan persyarat-
persyaratan pelayanan diperlukan oleh customer merupakan suatu upaya untuk mewujudkan
Service Excellence. Adanya gap antara pelayanan dengan keinginan customer akan
menyebabkan ketidak puasan. Sehingga kita perlu mencari informasi dan pengetahuan
tentang permintaan dan persyaratan- persyaratan pelayanan. Jadi Pengertian Prima
(Excellent), kata lain sangat baik, terpadu, mengesankan. Jadi yang dimaksud dengan
pelayanan Prima (Excellent) adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan
serta mengendalikan proses pelayanan dengan standar yang sangat baik untuk memuaskan
pelanggan.
a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa.
b. Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan.
c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang
belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan pelayanan yang mendekati
apa yang dianggap pelayanan standar dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal
d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal.
dimensi-dimensi seperti:
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh definisi layanan prima (excellent service) pada
beberapa bidang usaha:
PEMBAHASAN
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan tertentu yang meliputi kemampuan kerja di bidang kerja yang ditekuni
yang dibutuhkan untuk menunjang program layanan prima (excellent service) seperti:
melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, dan menggunakan
humas sebagai alat untuk membina hubungan ke dalam dan ke luar oraganisasi / perusahaan.
2. Sikap (Attitude)
sikap kalian akan menggambarkan perusahaan kalian. Kalian akan mewakili citra
perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilai perusahaan
dari kesan pertama dalam berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan
tersebut. Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah:
3. Penampilan (Apprearance)
Kegiatan nyata yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pada
konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat” untuk membeli produk yang kita
tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan sudah ”menjatuhkan pilihan” untuk membeli
produk yang diinginkannya. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini
merupakan
Saat ini telah cukup banyak ahli manajemen yang mengkaji pentingnya pelayanan
prima terhadap pelanggan, seperti Deming, Stephen Usela, Collier, Vincent Gaspersz, Fandy
Tjiptono, dan lain-lain. Mereka telah mengembangkan berbagai konsep tentang pelayanan
prima, seperti konsep VINCENT, Siklus Deming, TQS (Total Quality Service), TQM (Total
Quality Management), dan lain-lain. Vincent Gasperasz mengembangkan suatu konsep
manajemen perbaikan mutu yang disebut VINCENT. Konsep ini terdiri tujuh strategi
perbaikan kualitas pelayanan. Ketujuh konsep tersebut, yaitu:
B. Standar Pelayanan
Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan
pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu
menurut Goetsch dan Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.
Dalam teori pelayanan publik, pelayanan prima dapat diwujudkan jika ada standar
pelayanan minimal (SPM). SPM adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau
janji dari penyelenggara negara kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas.
Dalam Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:7)
standar pelayanan ini setidaknya-tidaknya berisi tentang: dasar hukum, persyaratan, prosedur
pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana,
kompetensi petugas pemberi pelayanan, pengawasan intern, penanganan pengaduan, saran
dan masukan dan jaminan pelayanan.
Jika suatu instansi belum memiliki standar pelayanan, maka pelayanan disebut prima jika
mampu memuaskan pelanggan atau sesuai harapan pelanggan. Instansi yang belum memiliki
standar pelayanan perlu menyusun standar pelayanan sesuai tugas dan fungsinya agar tingkat
keprimaan pelayanan dapat diukur. Kepuasan masyarakat ini merupakan salah satu ukuran
berkualitas atau tidaknya pelayanan publik yang diberikan oleh aparat birokrasi pemerintah.
Bersandarkan pada SPM ini, seharusnya pelayanan publik yang diberikan (pelayanan prima)
oleh birokrasi pemerintah memiliki ciri sebagaimana dirumuskan dalam kebijakan strategis
melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Nomor 63/Kep/M.
PAN/7/2003 (Menpan, 2003:2) tentang Pedoman Umum Penyelenggaraaan Pelayanan Publik
yang meliputi Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu,Akurasi,Keamanan,Tanggung
Jawab, Kelengkapan Sarana dan Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisiplinan, Kesopanan dan
Keramahan serta Kenyamanan. Inilah potret pelayanan publik dambaan setiap warga
masyarakat Indonesia setelah munculnya gerakan reformasi 1998.
b. Pelayanan yg sesuai dengan SPM. Bagi lembaga pemerintah yg telah memiliki SPM.
D. Jenis-jenis Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu proses yang menghasilkan produk berupa pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, yang dibedakan menjadi tiga macam:
Perbaikan pelayanan sektor publik merupakan kebutuhan yang mendesak sebagai kunci
keberhasilan reformasi administrasi negara. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan
masyarakat, bukan memperdayakan atau membebani, sehingga akan meningkatkan
kepercayaan (trust) terhadap pemerintah. Kepercayaan adalah modal bagi kerjasama dan
partisipasi masyarakat dalam program pembangunan.
Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah
kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar
pelayanan. Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan
memiliki acuan tentang bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.
Secara lebih luas, keberhasilan pelayanan prima diharapkan berujung pada hasil berikut:
a) Pelanggan memutuskan untuk langsung membeli produk / jasa yang kita tawarkan
pada saat itu juga
b) Menciptakan kepercayaan pelanggan atas produk / jasa yang kita tawarkan
c) Pelanggan tetap setia menggunakan produk / jasa kita
d) Pelanggan membeli kembali produk / jasa kita
e) Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan atau komplain yang tidak perlu dari
pelanggan
2. Intensitas Persaingan berskala global menuntut pergeseran dasar dalam dunia bisnis.
Misi dasar suatu bisnis tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan
nilai bagi pelanggan. Upaya menghasilkan laba melalui penciptaan nilai bisa
dilakukan dengan cara:
a) Meningkat perolehan pelanggan
b) Mempekerjakan karyawan dengan lebih baik
c) Memberikan kompensasi yang lebih efektif
d) Meningkatkan produktifitas
e) karyawan
f) Memotivasi karyawan untuk untuk menawarkan nilai kepada para pelanggan
g) Membangun investasi dan struktur kepemilikan yang lebih baik
3. Prinsip pelayanan unggul pelanggan dan kepuasan pelanggan ada 3 kunci pelayanan
pelanggan yang unggul
a) Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
b) Pengembangan database yang lebih akurat daripada pesaing mencakup
kebutuhan dan keinginan setiap segmen pelanggan dan perubahan kondisi
persaingan
c) Pemanfaatan informasi- informasi yang diperoleh dari riset pasar dalam
suatu kerangka strategik . Kerangka ini diwujudkan dalam pengembangan
relationship marketing
4. Komunikasi verbal dengan pelanggan
a) Prinsip mendengarkan pelanggan
b) Prinsip mengatakan apa yang diinginkan dikatakan
c) Prinsip menggunakan tata bahasa yang tepat
d) Prinsip bertanya benardan menjawab dengan benar
b. Perilaku Yang Mencerminkan Pelayanan Prima
1. Mengetahui visi
Dalam menetapkan visi harus melakukan hal sebagai berikut :
Karakteristik organisasi
1) Bagaimanamencapai keberhasilan
2) Bagaimana mengemukakan keutamaan visi yg akandicapai
3) Bagaimana mencapai masa depan
4) Bagaimana membentuk interest bersama dlm masyarakat
5) SDMyangungguldanbermental diberi makna kebanggaansetiap melaksanakan
tugas, dengan hasil yang baik
6) Secara bersama menumbuh kembangkan keunggulan kompetitif
2. Misi
Dalam menjabarkan visi harus menyusun/menetapkan misi suatu organisasi yaitu tentang
pokok-pokok kegiatan mengoperasionalkan fungsi arah yang terukur.
3. Mencapai sasaran
Untuk mencapai sasaran hal-hal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi pelanggan internal, jasa berupa tenaga dan keterampilan merupakan pengorbanan
yang dilakukannya secara langsung maupun tidak langsung untuk perusahaan/organisasi
tempatnya bekerja. Sedangkan kepuasan bagi pelanggan internal bisa berupa imbalan yang
diterima atas pengorbanan yang dilakukannya itu,ataubisajugaberupakesenangan dan
kenyamanan dalam suasana berkerja yang didapat di tempat atau lingkungan tempat kerjanya.
Bagi pelanggan eksternal, harga biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh barang
atau jasa merupakan pengorbanan yang dilakukannya untuk sebuah perusahaan / organisasi
yang memproduksi barang atau jasa tersebut. Sedangkan kepuasan akan diperoleh bila
adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang diperoleh, yang dicerminkan dari mutu
kualitas barang atau jasa yang diterimanya dari pihak yang memperoduksi barang atau jasa
tersebut.
Kesehatan Primer adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal
dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana funsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
tertentu.
Masyarakat selalu diperlakukan kurang baik oleh para petugas medis yang dinilai
cenderung arogan, berdalih terbatasnya persediaan obat-obatan pada puskesmas telah
menyebabkan banyak diantara pasien terpaksa membeli obat pada apotik. Tidak hanya hal-
hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada permasalahan yang muncul di
lingkup puskesmas, misalnya: Jam kerja Puskesmas yang sangat singkathanya sampai jam
12.00 WIB dan tambahan waktu lembur sampai jam 14.00 WIB, kemampuan keuangan
daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki otoritas untuk memanfaatkan peluang
yang ada, puskesmas belum terbiasa mengelola kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya
kesejahteraan karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di
puskesmas.
2. Sarana dan prasarana di puskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh
pemerintah dengan alasan wilayah geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga
sarana dan prasarana yang ada di dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat
medis maupun obat-obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan yang dimiliki
Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi rendah karena
tidak sesuai dengan standart kesehatan.
4. Tenaga medis: Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidak
mampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan.
E. Kepuasan Pasien
1. Pengertian
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan
pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah puas; merasa senang; perihal (hal
yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan
sebagainya).
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) adalah data dan informasi singkat tentang kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif/kualitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
F. Dimensi kepuasan
1. Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik dan standar pelayanan
b. Kenyamanan pelayanan
f. Affordable (keterjangkauan pelayanan)
h. Effectivity (efektifitas pelayanan)
Dari banyak kasus yang terjadi di banyak daerah, jelas bahwa puskesmas
memiliki pencitraan yang rendah pada saat sekarang,terutama jika dilihat dari
sarana,puskesmas tidak memilki fasilitas yang lengkap walaupun sudah mendapat
dana dari dinas kesehatan. Selain itu dari semua masalah yang muncul persoalan
pertama yang harus diatasi adalah masalah manajemen puskesmas dengan cara
penempatan SDM kesehatan yang memiliki kemampuan manajemen yang mumpuni,
sehingga tidak terkendala dalam penjabaran fungsi-fungsi Puskesmas yang
terintegrasi dengan visi dan misi pembangunan kesehatan.
H. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan yakni puskesmas sebagai
pusat pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, belum mampu
menjalankan visi dan misinya sebagai ujung tombang pembangunan kesehatan
masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya semakin
rendahnya sopan dan santun tenaga kesehatan yang tersedia di puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga mereka enggan untuk berobat ke
puskesmas, serta adanya anggapan masyarakat bahwa penanganan di puskesmas
terkesan seadanya, karena kurangnya ketersediaan alat dan dokter ahli yang siap sedia
di puskesmas. Dua hal krusial tersebut menjadikan puskesmas belum dapat memenuhi
visi dan misinya. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dimulai
dari pembenahan manajemen puskesmas, jika hal ini bisa di atasi maka masalah yang
lain akan ikut terselesaikan.
I. Saran
Untuk pembaca makalah ini, penulis harapkan agar pembaca dapat membantu tercapainya
visi misi puskesmas demi meningkatkan derajat kesehatan Indonesia, mungkin
dengan membaca makalah kami ini, pembaca bisa menyebarkan kepada seluruh
sanak saudara tetangga dan teman agar tidak menyepelekan layanan di puskesmas.
Bukanlah hal yang tidak mungkin puskesmas akan menjadi jauh lebih baik dengan
dukungan dan partisipasi masyarakatnya sendiri.
Untuk penulis selanjutnya, semoga makalah ini dapat dijadikan sebuah acuan
atau referensi untuk pembuatan makalah tentang masalah pelayanan kesehatan primer
agar menjadi lebih baik dan sempurna. Mengingat banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, penulis selanjutnya hendaknya dapat memperoleh bahan dan
sumber yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Arista Atmajati, 2012, Layanan prima dalam praktik saat ini, deepublish, Yogyakarta
Gaspersz, Vincent (1997), Edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Kualitas dalam Industri
Hopson, Barrie & Scally Mike (1991) “12 Steps to Success Through Service”, Lifeskills Inc.
Ltd., New York.