A. Pendahuluan
Beragamnya asal usul pelanggan membuat beragam pula tingkah laku dan keinginan
yang dianutnya untuk memperoleh pelayanan. Pada dasarnya masing masing pelanggan ingin
dilayani pertama dan dengan sebaik baiknya, padahal kemanapun perusahaan terbatas. Untuk
mengatasi keinginan pelanggan yang beraneka ragam tersebut, maka pihak manajemen
perusahaan harus berusaha memenuhi keinginan pelanggan secara maksimal dan salah satunya
melalui sikap karyawan dalam melayaninya.
Kadang kala sering kali pelanggan tersinggung karena hal hal sepele, akibat sering
memperoleh perhatiian padahal perlakuan yang dilakukan kayawan tersebut tidak disengaja,
karena sibuk dalam melayani pelanggan yang lain. Mengapa hal ini terjadi?ini disebabkan sikap
karyawan dalam menghadapi dan menangani karyawan dianggap kurang tepat, sehingga
pelanggan merasa diremehkan atau disepelekan. Oleh karena itu, sikap karyawan baik tidak
disengaja, apalagi disengaja, sering kali membuat pelanggan tidak nyaman, bahkan cenderung
marah meninggalkan perusahaan dalam keadaan yang tidak menyenangkan.
Untuk memahami siap pelanggan, maka digolongkan menjadi 2(dua) golongan besar,
yaitu:
dalam menghadapi kedua jenis pelanggan ini, karyawan harus pandai membaca situasi
dan memilih memilih jenis pelangganyang dilayani. Tujuannya agar dapat memahami
dan bersikap mengingat karakter masing masing pelanggan berbeda. Terutama bagi yang
sudah lama menjadi pelanggan tetap.
Untuk pelanggan jenis pertama memang tidak terlalu menjadi masalah. Akan tetapi
jangan mencoba bersikap yang tidak pantas, karena tipe seperti ini akan diam dan
menghilang. Jadi tetap saja sikap alam melayani harus diperbaiki dan sikap yang baik
terus dipertahankan. Bagaimanapun pelanggan jenis ini lebih menyukai sikap yang baik
sesuai dengan norma norma yang berlaku. Ingat bahwa perubahan sikap pelayanan akan
mengakibatkan perubahan perilaku pelanggan.
Sementara itu, untuk pelanggan jenis kedua, perlu memperoleh perhatianyang ekstra
karena mereka seringkali berulah, overacting dan meminta yang berlebihan. Karyawan
tetap melyanisesuai dengan standar sikap yang telah diberikan dan tetap focus
melayaninya. Terkadang untuk pelanggan yang masuk kategori ini diperlukan sikap yang
tegas, tidak banyak bicara, sehingga tidak ada peluang untuknya berulah. Masalahnya
kadang kala sikap pelanggan jenis ini dapat memengaruhi pelanggan lainnya menjadi
tidak nyaman. Sikap kita dapat ikut memengaruhi pelanggan lainnya, jika sudah
bertindak pada tempatnya.
Oleh karena itu factor sikap dalam melayani pelanggan tidak dapat dianggap enteng.
Justru sikap karyawan dalam melayani pelanggan merupakan factor utama untuk
menentukan sukses tidaknya pelayanan yang diberikan. Hanya saja terkadang factor
kelelahan karena terlalu banyak melayani pelanggan akan mengakibatkan sikap karyawan
dalam melayani makin luntur. Perubahan sikap karyawan trutama menjelang siang dan
sore hari yang makin menurun dan hal ini masih dianggap wajar. Yang terpenting adalah
terus menjaga tubuh agar tetap prima, tetap konsistensi sikap dalam melayani pelanggan,
sehingga kalaupun terjadi kelelahan, kealpaan, pelanggan masih dapat memahaminya.
Pelanggan atau nasabah baru merupakan pelanggan yang pertama kali datang
kepeerusahaan atau melakukan transaksi kita. Mungkin saja kedatangannya hanya sekedar untuk
memperoleh informasi atau sudah mau langsung melakukan transaksi. Biasanya, kiya bermaksud
untuk memperoleh informasi, dan sikap karyawan juga baik, maka kemungkinan pelanggan akan
langsung melakukan transaksi. Jika pelangga datang dan belum melakukan transaksi, maka kita
mengenalnya sebagai calon pelabggan atau nasabah yang berpotensi untuk membeli atau
mengosumsi produk yang kita jual. Strategi yang dijalankan manajemen yaitu bagaimana calon
pelanggan ini menjadi pelanggan dan melakukan transaksi.kemudian jika pelanggan sudah
melakukan transaksi satu kali, maka manajemen berusaha agar pelanggan mengilang lagi
transaksinya.
2. Pelanggan biasa(sekunder)
Artinya pelanggan atau nasabah yang sudah pernah berhubungan atau melakukan
transaksi diperusahaan lebih dari satu kali. Hanya saja jenis pelangham sperti ini hanya datang
sekali dan tidak melakukan transaksi secara rutin. Jadi frekwensi transaksi dan kedatangannya
belum terlalu banyak. Pelanggan jenis ini juga perlu disikapi dengan baik agar dia menambah
volume transaksinya dimasa yang akan datanng. Selain melakukan pelayanan sebaik mugkin,
perusahaan juga perlu menjalankan strategi dengan terus memberikan promosi dan potongan
harga(diskcount) atau pemberian hadiah tertentu, agar lelanggan berkeinginan menambah
intensitas transaksinya. Pelanggan atau nasabah seperi ini rentan untuk pindah keperusahaan lain
yang menawarkan kelebihan dibandingkan dengan perusahaan perusahaan kita.
3. Pelanggan utama(primer)
Pelanggan utama artinya pelanggan atau nasabah yang sudah sering berhubungan dengan
kita secar terus menerus(rutin). Pelanggan atau nasabah utama (primer) selalu menjadikan kita
nomor 1 dalam perhubungan bisnis. Panggan jenis ini lebih mengutamakan melakukan transaksi
diperusahaan kita. Oleh karena itu, pelanggan utama tidak dapat diragukan lagi loyalitasnya dan
harus selalu dipupuk sikap baik karyawan terhadap nasabahnya. Dalam praktiknya, nasabah
primer terutama didunia perbankan, hotel dan penerbangan diberikan fasilitas yang lebih
dibandingan dengan nasbah sekunder. Artinya untuk mempertahankan pelanggan atau
masabahutama hal hal tertentu yang lebih diberikan dibanndingkan dengan pelanggan baru
sekunder, misalnya dalam hal harga,hadiah, keutamaan, dan bidang pelayanan tertentu.
Pada umumnya sikap karyawan dalam berhubungan dengan pelanggan dapat dibedakan
dalam 2(dua)cara, yaitu:
1. Berhubungan langsung
Beberapa sikap yang harus diperhatikan karyawan dalam melayani untuk seluruh jenis
pelanggan,yaitu
Jangan menyela pembicaraan artinya sebelum pelanggan atau nasabah selesai bicara
karyawan dilarang memong pembicaraan atau menyela pembicaraan. Usahakan pelannggan atau
nasabah sudah benar benar selesai bicara baru jaryawan mulaii menanggapinya
Memotong atau menyela pelanggan atau nasabah yang sedang berhicara merupakkan perbuatan
yang tidak menyenangkan dan dianggap kurang sopan. Hal ini juga dapat mengganggu
konsentrasi pelanggan untuk mengemukakan pendapatnya.
Seperti dikatakan sebelumnya jangan coba untuk memotong atau menyela pembicaraan.
Apabila ada pertanyaan yang ingin ditnyakan sebaiknya ajukan setelah pelanggan atau nasabah
selesai bicara. Dalam mengajukan pertanyaan karyawan harus memilih dulub pertanyaan yang
dianggap penting(bila perlu dicatat agar tidak lupa). Gunakan bahasa yang mudah dipahami
pelanggan atau dengan kata lain pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa yang baik,
singkat, dan jelas. Jika karyawan lupa atau ragu ragu atas persoalan yang dihadapi pelanggan,
maka karyawan dapat menanyakan lagi.
Karyawan jangan sekali kali berdebat atau memberikan argumen yang tidak dapat
diterima oleh pelanggan atau nasabah. Hal ini karena pelangga atau nasabah tidak suka dibantah
atau didebat. Jika dianggap perlu untuk membantah maka gunakan cara yang halus sehingga
pelanggan atau nasabah tidak merasa lebih rendah atau diposisikan dipihak yang salah.
Dengan melayani pelanggan atau nasabah,sikap sopan santun, ramah tamah harus selalu
dijaga. begitu pula dengan emosi harus tetap terkendali dan selalu berlaku tenang dalam
menghadapi pelanggan atau nasabah yang murang menyenangkan. Sikap sopan santun dan
ramah tamah akan membuat pelanggan atau nasabah menjadi ikuy sopan dan bertindak.
Terkadang sering kali karyawan yang bukan bidangnya sok tahu untuk menangani bidang
orang lain. Padahal kemampuannya sangat kurang sehingga dapat memberikan informasi yang
salah dan keliru. Oleh karena itu sebaiknya karyawan tidak menangani tugas tugas yang bukan
menjadi wewenangnya. Serahkan kepada karyawan yang berhak sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam memberikan informasi.
Kalaupun terpaksa maka cari jalan untuk menjelaskannya agar pelanggab atau nasabah
tidak kecewa,misalnya pelanggan atau nasabah diauruh untuk menunggu sesaat sampai
karyawan yang sebenarnya datang,jika memang karyawan yang bersangkutan kurang paham.
Pelanggan atau nasabah yang datang keperusahaan pada prinsipnya ingin dibantu
kebutuhan dan keinginannya. Artinya pasti ada masalah yang harus diselesaikannya karena tidak
mampu diselesaikan sendiri. Oleh karena itu, dalam memberikan sikap kepada pelanggan
berikanlah perhatian sepenuhnya. Kemudian tunjukkan bahwa memang karyawan igin
membantu persoalan yang sedang dihadapi pelanggan atau nasabah.
Artinya karyawan dalam menatap pelanggan jangan menunjukkan sikap yang kurang
sopan atau terlalu lama. Pelanggana akan risih jika ditatap dengan tatapan yang berlebihan.
Usahakan pandangan mata karyawan tetap kearah wajah pelanggan sehingga pelanggan tidak
memiliki prasangka buruk terhadap karyawan.
Dengan melakukan sikap sikap seperti dikemukakan diatas akan membuat pelanggan atau
nasabah merasa senang dan tenang karena yakin masalahnya akan dapat diselesaikan. Sebaiknya
seluruh sikap tersebut harus dikuasai dan dijalankanoleh karyawan yang berhadapan langsung
dengan pelanggan melalui pelatihan terlebih dahulu.pelatihan diberikan agar karyawan terbiasa
dan tidak kaget dalam melayani pelanggan. Lebih dari itu karyawan diberikan pengalaman dan
instruktur yang sudah berpengalaman sebelumnya.