Anda di halaman 1dari 5

Nama : Cristin Lola Dwi Sata Tarigan

NIM : 190301070
Kelas : PET-2019
REVIEW JURNAL PERSILANGAN DIALLEL METODE HAYMAN
Judul Jurnal Diallel analysis using hayman method to study genetic
parameters of yield components in sesame (Sesamum indicum L.)
“Analisis diallel menggunakan metode hayman untuk
mempelajari parameter genetik komponen hasil pada wijen
(Sesamum indicum L.)”
Volume dan The Pharma Innovation Journal 2021; SP-10(12): 920-925
Halaman
Tahun Jurnal 2021
Penulis Jurnal Ravinder Kumar, Jagdish A Patel, RS Solanki and Parthsinh M
Rahevar
Tanggal 13 Maret 2022
Review
Reviewer Cristin Lola Dwi Sata Tarigan

Pendahuluan Tanaman wijen termasuk dalam ordo Lamiales dan famili


Pedaliaceae. Genus Sesamum ini mengandung sebagian besar
spesies liar yang diduga berasal dari Afrika sedangkan jenis
budidaya (S. indicum) berasal dari India.
Studi yang diantisipasi oleh Griffing tidak memberikan tes
apapun untuk mendeteksi epistasis atau hubungan. Analisis Jink
dan Hayman memang memberikan tes semacam itu. Ketika
menggunakan analisis Griffing untuk memperkirakan komponen
varians, telah disarankan bahwa tes sederhana, seperti evaluasi
Wr-Vr yang ditemukan dalam model Hayman, dapat digunakan
untuk memastikan adanya epistasis atau ketidakseimbangan
hubungan.
Analisis ini didasarkan pada model efek gen aditif-dominasi
sederhana dengan asumsi tertentu. Analisis diallel yang diberikan
oleh Jinks dan Hayman dan Hayman digunakan untuk
menyajikan penelitian untuk mengetahui konstitusi genetik tetua
sehubungan dengan berbagai sifat dalam wijen.
Bahan dan Bahan percobaan terdiri dari tujuh tetua wijen dan 21
Metode
persilangan setengah diallel dilakukan secara Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan.
Komponen genetik varians dihitung dengan menggunakan
metode silang diallel yang disarankan oleh Hayman untuk sifat-
sifat di mana model dominasi – aditif cocok dengan baik. Analisis
grafis dibuat menurut Hayman
Hasil dan Hasil (Tabel 1) mengungkapkan perbedaan yang sangat
Pembahasan
signifikan karena genotipe untuk semua sifat. Selanjutnya,
pembagian rerata jumlah kuadrat akibat genotipe menunjukkan
bahwa perbedaan tetua nyata terhadap tinggi tanaman (cm),
jumlah cabang primer per tanaman, jumlah kapsul per tanaman,
jumlah biji per kapsul, panjang kapsul (cm). ), berat 1000 biji (g),
hasil biji per tanaman (g) dan indeks panen (%).

Komponen D mengukur efek aditif dari gen; nyata untuk


semua sifat kecuali hari sampai dewasa, jumlah cabang utama per
tanaman, panjang kapsul (cm) dan berat 1000 biji (g) (Tabel 2).

Regresi Wr pada Vr diinginkan dan mendekati kesatuan untuk


sebagian besar sifat. Dalam analisis grafis, garis regresi
memotong sumbu Wr di bawah titik asal yang menunjukkan
dominasi berlebihan untuk semua sifat kecuali tinggi tanaman
(Gbr. 1, 2 dan 3)

Kesimpulan Dalam penelitian terbaru, pendekatan grafis digunakan. Hasil


benih dan komponennya diharapkan diatur oleh komponen
genetik non aditif dan aditif. Akibatnya, sulit untuk memilih atau
memodifikasi sifat pada generasi sebelumnya. Metode pemuliaan
yang ditingkatkan, seperti seleksi silsilah dan keturunan benih
tunggal (SSD), dapat dipertimbangkan untuk pemulihan segregan
hasil tinggi, selain perbaikan genetik untuk hasil benih tinggi,
yang dapat ditangani lebih baik dengan mengidentifikasi dan
memantau lokus sifat kuantitatif ( QTL) untuk meningkatkan
hasil benih dalam populasi segregasi yang berhasil
Analisis Jurnal Kelebihan Jurnal
- Hasil mudah dipahami karena dibuat dalam tabel dan
grafik jadi lebih akurat
- Referensi banyak
- Bahasa lumayan mudah dipahami
Kelemahan Jurnal
- Ada beberapa kosa kata yang bertele-tele
- Dibagian metode tidak diberitahu secara detail cara-
caranya
Saran Sebaiknya jurnal lebih didetailkan lagi cara-cara pelaksanaan
atau percobaan nya supaya lebih mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai