NO BP : 1810112069
KELAS : 4.0
2. A. Inggris dikenal sebagai ibu atau pencetus sistem pemerintahan parlementer sebab
Inggris lah yang membuat sebuah sistem pemerintahan parlemen yang dapat diterapkan
dengan baik untuk pertama kali. Sistem ini memberikan hak kepada masyarakat untuk
memilih wakilnya melalui pemilihan umum yang demokratis untuk dapat mengatasi
persoalan sosial ekonomi kemasyarakatan sehingga tercipta kesejahteraan rakyat.
Dalam sejarah demokrasi Inggris tidak dapat kita lepaskan dari proses perubahan bentuk
pemerintahan inggris dari monarki absolut menuju monarki parlementer hal ini sedikit
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jhon Locke (1632-1704). Locke adalah salah seorang
tokoh filsuf politik yang berasal dari Inggris. Berangkat dari sebuah penyederhanaan
indera Locke, yang mana berasal dari pengalaman hidupnya yakni pada zaman
kepimimpinan Raja Louis XIV, Gaarder (1991) berpendapat bahwasannya “pada masa
itu Raja Louis XIV telah mengumpulkan seluruh kekuasaan ditangannya sendiri (monarki
absolut) dengan kekuasaan yang tak kenal hukum dan sewenang-wenang”. Yang pada
akhirnya membawa pemikiran Locke tentang konsep pembagian kekuaaan
B. Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Kabinet inilah
yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal
dari House of Commons. Perdana Menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di
House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari
House of Commons. Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi
tidak percaya. Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan
partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi. Para
pemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet
jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintah.