Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Alpadisa Onedhy


Nim. :21087216
MK. : Pendidikan Pancasila
1. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap identitas nasional bangsa
Indonesia? Jelaskan pandangan saudara beserta contonya dilihat dari kacamata
Pancasila !
Jawab: pendapat saya tentang dampak globalisasi terhadap identitas nasional
jika di lihat dari kacamata pancasila yaitu saya merasa bahwa globalisasi
membawa banyak dampak berupa perubahan postif dan negatif, Hampir
seluruh narasumber setuju terhadap adanya pergeseran nilai, norma dan
perilaku berkaitan dengan perubahan dan kemajuan teknologi, ilmu
pengetahuan dan trend yang diakibatkan oleh globalisasi. mereka juga
mengungkapkan perspektifnya bahwa perubahan sikap dan perilaku ini telah
sedikit demi sedikit merubah nilai dan norma yang telah dianut oleh bangsa
indonesia dan menjadi karakter khas bangsa. Hal ini berkaibat pada
mengikisnya identitas bangsa. Baik secara individual maupun sebagai suatu
kesatuan bangsa indonesia.
Melihat dari perkembangan teknologi yang pesat. Misalnya dari
Contohnya: dari adat minang bagaimana cara orang zaman dahulu menjamu
tamu,,kalau zaman sekarang anak-anak muda terkesan tidak peduli dan kurang
memperhatikan hal yang bersifat sopan santun,,karena mereka lebih sibuk
dengan gedgetnya masing- masing sehingga mereka tidak peduli dengan orang
disekitarnya.

2. Menurut pendapat saudara, apakah sama latar belakang lahirnya nasionalisme tiap
negara? Jelaskan beserta contohnya!
Jawab: jadi menurut saya latarbelakang lahirnya nasionalisme di setiap negara
jika dilihat dari faktor objektif, seperti persamaan keturunan, bahasa,adat
istiadat dan lain” indonesia dan negara lain memiliki kesamaan yaitu sama”
memiliki keinginan kuat untuk hidup bersama dalam satu negara kebangsaan
masing” tetapi memiliki perbedaan tujuan untuk membangun negara lebih maju
dan memerdekakan negaranya,,karena pola pikir setiap kita apalagi setiap
negara itu berbeda- beda.

3. Apakah ada bangsa tanpa adanya negara atau sebaliknya. Berikan penjelasan saudara
beserta contohnya!
Jawab :Hubungan antara bangsa dan negara memiliki kaitan yang erat dengan
sekelompok masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu. Baik dalam
konteks sosial maupun dalam konteks politik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara konklusif menyajikan pengertian
bangsa sebagai kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Sementara negara merujuk pada organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.
Contohnya: Pekerja migran Indonesia yang kehilangan kewarganegaraannya
berdasarkan Undang – undang tahun 1958 tentang ketentuan tinggal di luar
negeri yang diperpanjang dan tidak dapat memperoleh kewarganegaraan
berdasarkan Undang – undang tahun 2006.

4. Jelaskan bagaimana proses berbangsa dan bernegara kehidupan bangsa Indonesia


sekarang ini terkait dengan kesadaran dari kasus tentang pencabutan perda berbau
Islam yang sekarang ini ramai dibicaran!
Jawab: Peraturan daerah (perda) syariah, yang digambarkan mengandung
substansi dasar hukum Islam, dianggap mengancam keberagaman dan nilai
Pancasila, danpada saat bersamaan menjadi alat politik elektoral yang
ampuh.Peraturan daerah (perda) syariah, yang digambarkan mengandung
substansi dasar hukum Islam, dianggap mengancam keberagaman dan nilai
Pancasila, danpada saat bersamaan menjadi alat politik elektoral yang ampuh.
Isu soal hadirnya perda syariah sendiri sempat ramai dibicarakan lagi akhir
tahun 2018 lalu ketika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lantang menentangnya.
Sebagian pihak lantas mempertanyakan dan mempermasalahkan sikap partai
tersebut.
Piagam Jakarta, yang menjadi draf awal dasar negara, memiliki butir yang
berbunyi “Ketoehanan, dengan kewajiban mendjalankan sjariat Islam bagi
pemeloek-pemeloeknja”. (dibaca: Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya), Akan tetapi, poin tersebut direvisi
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa" saat pengesahan UUD 1945 pada 18
Agustus 1945 Isu soal hadirnya perda syariah sendiri sempat ramai dibicarakan
lagi akhir tahun 2018 lalu ketika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lantang
menentangnya, Sebagian pihak lantas mempertanyakan dan
mempermasalahkan sikap partai tersebut, Piagam Jakarta, yang menjadi draf
awal dasar negara, memiliki butir yang berbunyi "Ketoehanan, dengan
kewajiban mendjalankan sjariat Islam bagi pemeloek-pemeloeknja". (dibaca:
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya) Akan tetapi, poin tersebut direvisi menjadi "Ketuhanan Yang
Maha Esa" saat pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

5. Melihat dari beberapa permasalahan yang terjadi di Indonesia, apakah penerapan


konsep hak dan kewajiban di Indonesia sudah berjalan sebagaimana mestinya?
Jelaskan pandangan saudara jika dikaitkan dengan iuran pajak yang diterapkan oleh
negara!
Jawab: Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan,
akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.
Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu
terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan
hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan
diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.
Mengenai permasalahan kewajiban warga Negara dalam membayar pajak.Itu
merupakan usaha pembelaan negara untuk memberikan kontribusi secara tidak
langsung demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan
bangsa. Jadi menurut pandangan saya penerapan hak dan kewajiban di
Indonesia belum berjalan sebagaimana mestinya karena masih banyak terjadi
permasalahan tersebut seperti contoh masih adanya korupsi,yang tidak adanya
tindakan yang lebih tegas dari negara

Ctt.

1. Kerjakan sesuai dengan instruksi soal.


2. Jawaban yang sama tidak akan diproses.

Selamat Ujian

Anda mungkin juga menyukai