HIPERTENSI
(POLI)
Disusun oleh :
HIPERTENSI
1. DEFINISI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan angka kematian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau
darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama (Saraswati,2009).
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam
arteti menyebabkan meningkatnya resiko tekanan stroke, aneurisma, gagaal jantung, serangan
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan padapembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan
makanan dan oksigen dari traktusdisvitus dan dari paru –paru ke seluruh tubuh .Selain itu juga
sistem sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa – sisa metabolisme dari sel – sel ke
ginjal paru –paru dan kulit yang merupakan tempat ekskresi sisa metabolisme.Organsirkulasi
Jantung itu terdiri atas tiga tipe otot jantung utama yakni : ototatrium, otot ventrikel, dan
serat otot khusus pengantar rangsangan danpencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel
berkontraksi dengancara yang sama yaitu otot rangka, hanya saja lama kontraksi otot –
otottersebut lebih lama. Sebaliknya, serat-serat ini hanya mengandung sedikitserta kontraktif,
malahan serat- serat ini menghambat irama dan berbagaidan berbagai kecepatan konduksi ,
1. Jantung
Merupakan organ yang berbentuk kerucut , terletak di dalam thorax,diantara paru- paru
a. Atrium Kanan
Atrium kanan berada di sepanjang sebelah kanan jantung danterbuka pada bagian
b. Ventrikel kanan
Atrium ini berada pada bagian depan jantung, danmemompakan darah keatas masuk ke
arteri pulmonalis. Padakontraksi vertikel, maka tiap ventrikel harus menghasilkan kekuatanyang
cukup besar untuk dapat memompakan darah yang diterimanyadari atrium ke sirkulasi pulmonal
ataupun sirkulasi sistemik.Ventrikel kanan yang berbentuk bulan sabit yang unik berguna
terhadap aliran darah dari sisi ventrikel kanan, dibandingakan tekanan tinggi sirkulasi sistemik
terhadap aliran darahdari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja ventrikel kanan lebihringan di
c. Atrium kiri
Atrium ini berbentuk persegi tidak beraturan dengan venapulmonalis masuk kedalam
empatvena pulmonalis antara vena pulmonalis dan atrium kiri tidakterdapat katup sejati. Karena
itu perubahan tekanan dalam atrium kirimudah sekali membalik retrograde kedalam pembuluh
paru-paru.
d. Ventrikel Kiri
Dinding vertikel kiri jauh lebih tebal dibandingkan dindingvetrikel kanan namun
strukturnya sama. dinding yang lebih tebal diperlukan untuk memompa darah teroksigenasi
e. Katup bikuspidalis
f. Katuptrikuspidalis
Katup yang terdapat antara atrium kanan dengan ventrikelkanan yang terdiri dari 3 katup.
g. Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalamsekali, yang terdiri dari
h. Myocardium
Merupakan lapisan inti dari jantung terdiri dari otot-ototjantung, otot jantung ini
i. Pericardium
lapisanyaitu lapisan perieatal dan visceralyang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung
jantung.
2. Pembuluh Darah
Arteri meninggalkan jantung pada ventrikel kiri dan kanan beberpapembuluh darah arteri
yang penting :
1) Arteri Koronia
Arteri yang mendarahi dinding jantung
2) Arteri subklavikula
Arteri bawah selangka yang bercabang kanan kiri leher danmelewati aksila.
3) Arteri brachialis
4) Arteriradialis
5) Arterikarotis
6) Arteri temporalis
7) Arteri facialis
8) Arteri fulmonalis
9) Arteri tibia
10)Arteri pulmonalis
b. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil teraba daricabang terhalus dari arteri
sehingga tidak tampak kecuali dari bawah mikroskop.Kapiler pembentuk anyaman di seluruh
jaringantubuh. Kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadidarah yang lebih besar
disebut vena.
Vena balik yang memasuki atrium kanan membawa darahkotor dari daerah kepala, thorax
Vena yang mengembalikan darah kotor kejantung dari semuaorgan tubuh bagian bawah.
4. Vena pulmonalis
3. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi essensial (primer)
merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ada kemungkinan karena faktor
keturunan atau genetik (90%). Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari
adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang
kurang baik. Faktor makanan yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas),
menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain yang mendorong terjadinya
hipertensi antara lain stress, kegemukan (obesitas), pola makan, merokok (M.Adib,2009).
2. Sakit kepala
3. Pusing/migrain
6. Sukar tidur
7. Kelemahan
8. Nokturia
9. Azotemia
5. KLASIFIKASI
yaitu :
a. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
b. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91-
94 mmHg.
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160
Hipertensi
a. Hipertensi emergensi
b. Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat
antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresif target akut
atau progresif. Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan organ target yang progresif dan
c. Hipertensi urgensi
Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang
berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau
kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam.
Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam (penurunan tekanan darah
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medula di otak.Dari pusat vasomotor itu bermula jaras saraf simpatis yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia
simpatis di thoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
masing-masing ganglia melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pusat ganglia
pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi.Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang yang mengakibatkan tambahan
vasokonstriksi korteks adrenal serta mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
II, yaitu suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
keadaan hipertensi.
Tekanan darah tinggi selain dipengaruhi oleh keturunan juga disebabkan oleh beberapa
tonus simpatis menyebabkan curah jantung menurun dan tekanan primer yang meningkat,
gangguan sirkulasi yang dipengaruhi oleh reflek kardiovaskuler dan angiotensin menyebabkan
vasokonstriksi. Sedangkan mekanisme pasti hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas.
Efek utama dari penuaan normal terhadap sistem kardiovaskuler meliputi perubahan aorta dan
pembuluh darah sistemik.Penebalan dinding aorta dan pembuluh darah besar meningkat dan
menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler perifer, yang kemudian tahanan perifer meningkat.
Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hipertensi yaitu kegemukan, yang akan
keras untuk memompa darah. Rokok terdapat zat-zat seperti nikotin dan karbon monoksida yang
diisap melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh
darah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Konsumsi
alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar kortisol dan meningkatkan sel darah merah serta
Kelainan fungsi ginjal dimana ginjal tidak mampu membuang sejumlah garam dan air
dari dalam tubuh.Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon epinefrin dan norepinefrin (Ruhyanudin, 2007).
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
di toraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor
angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh hipertensi.
2. Glukosa darah
Untuk menyingkirkan diabetes atau intoleransi glukosa.
4. EKG
5. Hemoglobin/Hematokrit
Bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (Viskositas)
6. BUN/kreatinin
7. Glukosa Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) Dapat diakibatkan oleh
8. Kalium serum
Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek
9. Kalsium serum
13. Urinalisa
Dapat menunjukkan abstraksi kalsifikasi pada area katup, deposit pada dan atau takik aorta,
pembesaran jantung.
16. CT Scan
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan
suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
5) Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dapat megendalikan tekanan darah bahkan
dapatmenstabilkan tekanan darah seperti lari, jogging, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut
nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada
dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 kali perminggu dan paling baik 5 kali
perminggu
c. Edukasi Psikologis
1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-
tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala
dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint National
Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure, USA, 1988)
menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE
dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan
9. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas / istirahat
Kelemahan,letih,napas pendek,gaya hidup monoton.
Frekuensi jantung meningkat
Perubahan irama jantung
Takipnea
2. Integritas ego
Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik.
Faktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan).
3. Makanan dan cairan
Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi
kolesterol (seperti makanan yang digoreng,keju,telur)gula-gula yang berwarna hitam,
kandungan tinggi kalori.
Mual, muntah.
Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun).
4. Nyeri atau ketidak nyamanan
Angina (penyakit arteri koroner /keterlibatan jantung)
Nyeri hilang timbul pada tungkai.
Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Nyeri abdomen.
5. Sirkulasi
Riwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup dan penyakit
cerebro vaskuler.
Episode palpitasi dan perspirasi.
6. Eleminasi
Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi atau riwayat
penyakit ginjal masa lalu.
7. Neurosensori
Keluhan pusing.
Berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan
setelah beberapa jam).
8. Pernapasan
Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
Takipnea, ortopnea, dispnea noroktunal paroksimal.
Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
Comfort level
Kriteria hasil:
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan O2.
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktifitas NOC: NIC:
berhubungan dengan Activity tolerance Activity therapy
kelemahan, Kriteria hasil: 1. Monitor tanda-tanda vital
ketidakseimbangan 1. Menunjukkan peningkatn 2. Berikan posisi
suplai dan kebutuhan O2. toleransi terhadap aktifitas trendenlenburg pada klien
fisik. 3. Bantu klien untuk
2. Mampu melakukan mengidentifikasi aktifitas
aktifitas sehari-hari yang dapat dilakukan
(ADLs) secara mandiri
3. Mampu berpindah tanpa Self care
bantuan alat 4. Pantau adanya defisit
perawatan diri
Vital sign
Kriteria hasil: Energy management
4. Tanda-tanda vital normal 5. Pantau asupan nutrisi
5. Sirkulasi status baik untuk memastikan sumber
energi yang adekuat: tinggi
Energy conservation protein, rendah lemak, dan
Kriteria hasil: serat yang cukup
6. Tercukupinya kebutuhan
protein dan serat yang
adekuat
7. Kadar Hb dalam darah
dalam rentang normal (Lk:
14-18 g/dL)
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan Stroke.
Edisi I. Yogyakarta: CV. Dianloka.
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi
Keempat Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Wilkinson, Judith M. & Nancy R. Ahern.2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9
Diagnosa NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
NamaMahasiswa : Elis Sagita
Semester/Tingkat: 1/ Kelas Reg 2
TempatPraktek : RS Bhayangkara Palembang
TanggalPengkajian..............................................................: November 2021
DATA PASIEN
A. DATA UMUM
1.NamaInisialKlien : Ny.F
2.Umur : 39th
3.Alamat : Jln. Said Toyib Kebun sirih dlm No 74 RT/RW 03/01 bukit
sangkal Kalidoni Palembang
4.Agama :Islam
5.TanggalMasukRS/RB......................: 20 November 2021
6.NomorRekamMedis : 2021.19.72.00
7.Bangsal : Poli
1. HEALTH PROMOTION
a. KesehatanUmum :
- Alasan masuk rumah sakit :
pasien mengatakan nyeri kepala, tengkuk tegang, sering pusing, mual sejak 3 hari
yang lalu.
DS : klien mengatakan nyeri kepala, tengkuk tegang, mual.
DO :
- Tekanan darah :180/90 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 38,3
- Respirasi : 24x/menit
b. Riwayatmasalalu (penyakit, kecelakaan, dll) :
DS :Klien mengatakan ada riwayat Hipertensi, dan jantung
c. Riwayat pengobatan
NamaObat/Jamu Dosis Keterangan
1 Amlodipin 5mg Menurun darah
tinggi
d. Kemampuan mengontrol kesehatan :
Berolahraga ringan
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransikesehatan, dll) : BPJS
f. Pengobatan sekarang :
No NamaObat Dosis Kandungan Manfaat
1. Omeparazol 1x1
2. Cefteriaxone 2x1
aminoflluid
3. Pct tab 3x1
4. candesartan 1x1
Analisa Data
1. Nyeri akut
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual/muntah
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Nursing Planing
A. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur suhu tubuh yang dilakukan dengan
meletakkan alat pengukur suhu (thermometer) di bawah ketiak pasien.
D. Prosedur Tindakan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi catatan keperawatan medis
c. Persiapan alat :
Termometer badan untuk ketiak
Larutan disinfektan dalam botol/gelas
Larutan sabun dalam botol/gelas
Air bersih dingin dalam botol/gelas
Kain kassa kering/tissu dalam tempatnya.
Lab/handuk kering
Bengkok untuk tempat kotoran
Buku catatan dan pulpen/pensil
Jaga privasi klien, bila perlu tutup pintu dan jendela.
2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi klien
c. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang dipakai oleh
klien
d. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
e. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
f. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
A. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tekanan darah/tensi.
C. Indikasi
1. Semua pasien baru datang ataupun di rawat
2. Pasien yang memiliki penyakit hipertensi, jantung dan penyakit kronis lainnya.
D. Prosedur Tindakan
1. Tahap Preinteraksi
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi catatan keperawatan medis
c. Persiapan alat :
Sphignomanometer air raksa/jarum yang siap pakai
Stetoskop
Buku/alat tulis
Jam/alroji
2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi klien
c. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang dipakai oleh klien
Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
d. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
e. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Tahap Kerja
a. Mengatur posisi pasien
b. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
c. Letakkan lengan yang hendak di ukur
d. Pasang mangset pada lengan atas sekitar 3cm di atas fossa cubiti
e. Tentukan denyut nadi arteri radiais secara perlahan
f. Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis
g. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mmhg lebih tinggi dari titik radialis tidak
teraba
h. Kempeskan balon udara mangset secara perlahan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon dan perasaan pasien
b. Sampaikan hasil kegiatan tekanan darah
c. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Cuci tangan
e. Dokumentasi : catat waktu melakukan tindakan pengukuran tekanan darah, respon klien dan
hasil pengukuran
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGKAJIAN NYERI DAN MANAGEMENT NYERI
A. Pengertian
Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri atau menurunkan
nyeri ke level kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
C. Prosedur Tindakan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi catatan keperawatan medis
c. Persiapan alat
Kertas pengkajian nyeri
Alat tulis
Jaga privasi klien, bila perlu tutup pintu dan jendela.
2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi klien
c. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang dipakai oleh klien
d. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
e. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
f. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Tahap Kerja
a. Perawat cuci tangan gunakan sarung tangan bila perlu
b. Melakukan pengkajian nyeri dengan “PQRST”
P : penyebab nyeri itu dapat timbul, hal-hal yang membuat nyeri itu semakin bertambah
atau dapat berkurang ?
Q : rasa nyeri yang dirasakan seperti apa ? tertusuk, terhantam benda keras, dipukul?
R : daerah nyeri? Menyebar atau tidak ?
S : nyeri teringan yang pernah dirasakan, seberapa menganggu dari nyeri yang dirasakan
terhadap aktifitas yang dilakukan ?
T : terapi yang digunakan untuk mengurangi nyeri oleh pasien
c. Melakukan teknik pereda nyeri
d. Mengatur posisi klien Bertujuan untuk memperlancar sirkulasi dari darah pada bagian
tubuh tertentu sehingga suplai oksigen akan meningkat dan dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan
e. Mengarahkan pasien untuk miring kiri atau kanan
f. Menaikkan bed pasien 45o
g. Menaikkan bed pasien 90o
h. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
i. Mengajarkan teknik distraksi : bertujuan untuk mengalihkan pikiran dari pasien agar
tidak terfokus pada nyeri yang dirasakan.
j. Menanyakan ke klien tentang hal-hal yang suka dilakukan , misal membaca koran,
mendengarkan musik, bercerita dsb
k. Menginstruksikan klien untuk melakukan teknik distraksi saat nyeri timbul 1
l. Mengajarkan teknik guided imagry : bertujuan untuk membuka kembali memori jangka
pendek ataupun panjang yang menyenangkan sehingga otak dengan sendirinya akan
mengeluarkan hormon pereda nyeri.
m. Menanyakan hal-hal yang membuat klien merasa senang dan nyaman, misal : memori
bertamasya bersama keluarga, kegiatan kumpul dan bermain bersama anak.
n. Memberikan sugesti postif, menginstruksikan klien untuk membayangan sesuatu yang
indah (ulangi sampe klien benar-benar bisa memasuki suasana tersebut)
o. Mengevaluasi hasil dari pengkajian dan managemen nyeri non farmakologi
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon klien
b. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
c. Dokumentasi (nama tindakan, waktu pelaksanaan, respon klien)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
A. Pengertian
Nafas dalam adalah bernapas (inhalasi dan ekhalasi) untuk mengambil oksigen secara
maksimal.
B. Tujuan
1. Mengurangi nyeri
2. Memberikan kenyamanan
3. Meningkatkan kapasitas paru
4. Mencegah terjadinya atelektasis
C. Prosedur Tindakan :
1. Tahap Preinteraksi
a. Identifikasi kebutuhan/indikasi pasien
b. Cek catatatan medis keperawatan pasien
c. Persiapan alat : Bantal
2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi klien
c. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang dipakai oleh klien
d. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
e. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
f. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
3. Tahap Kerja
a. Atur posisi yang dirasa enak oleh klien (semi fowler) dengan lutut ditekuk, punggung dan
kepala diberi bantal atau posisi supine dengan kepala diberi bantal dan lutut ditekuk,
untuk membantu otot abdomen rileks.
b. Anjurkan klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen, untuk
menambah kekuatan dan tahanan pada bagian otot perut
c. Latih pasien melakukan pernapasan perut (perintahkan klien menarik napas dalam
melalui hidung dengan mulut ditutup hingga 3 hitungan)
d. Anjurkan klien tetap rileks. Meminta klien menahan napas hingga 3 hitungan
e. Perintahkan klien untuk mengerutkan bibir seperti sedang bersiul dan mengeluarkan
udara dengan pelan dan tenang hingga 3 hitungan
f. Anjurkan klien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi otot.
g. Menginstruksikan ke klien untuk melakukan nafas dalam saat nyeri yang dirasakan
timbul dan anjurkan klien melakukan latihan napas dalam paling sedikit 5 pernafasan
empat kali perhari
h. Rapikan klien
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi perasaan pasien dan mencuci tangan
b. Lakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
c. Akhiri kegiatan