Anda di halaman 1dari 10

Esai Analisis Kasus Decision Scenario

Fauzia Kehar: Redefining Norms in a Conservative Culture

Nama Dosen:
Wasilah, S.E., Ak., M.E

Nama Anggota:
Celine Lie 2006584075
Daniel Weida 2006533263
Meta Dwi Hasanah 2006521881
Dion Bonaventura 2006464940
Tasaney Emeraldo L. K. 2006465376

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Indonesia
2022
Overview

Fauzia Kehar merupakan wanita dari Pakistan yang memiliki anggapan konservatif
bahwa wanita merupakan beban keluarga yang sebaiknya bekerja di rumah. Nilai yang
ditanamkan oleh Ibu Kehar mendorong Kehar untuk membangun karir dan pendidikan.
Meskipun banyak rintangan yang harus dilalui Kehar, keluarga Kehar sangat mendukungnya.
Dalam proses membangun karir, Kehar dikaruniai anak bernama Raniyaa bersama suaminya,
Wahib. Walaupun sudah menikah, Kehar tetap fokus untuk mengembangkan karir dengan
mengorbankan waktu yang penting untuk anaknya. Kehar memiliki pengalaman karir sebagai
kepala Legal, Gulf Cluster, Citibank yang berlokasi di Dubai dan bekerja sebagai praktisi
hukum selama lebih dari 20 tahun. Hal ini membuat Kehar berada di puncak profesinya. Pada
Mei 2018, Kehar merenungkan kembali pengorbanan yang telah dia buat, dan meskipun dia
yakin telah membuat pilihan karir yang tepat, dia memiliki ketidakyakinan tentang kelanjutan
karir yang harus ditempuh antara kembali ke pakistan untuk membangun NGO atau terjun ke
dunia politik atau tetap bekerja di Dubai dan menghasilkan lebih banyak uang.

State The Decision That Needs To Be Made

Pada Agustus 2018, Kehar telah berpraktik hukum selama 20 tahun dan berada di
tempat yang diinginkannya, Kehar tidak yakin apakah dia tetap harus menjadi praktisi hukum
dan terus menghasilkan uang atau menggunakan latar belakang hukumnya untuk mengejar
sesuatu yang baru dan berbeda. Keputusan yang harus diambil Kehar dicerminkan dengan
pertanyaan dari kasus yaitu: Apakah ini merupakan saat yang tepat untuk mengambil langkah
perubahan? Opsi yang dihadapi Kehar adalah:
1. Berkarir sebagai praktisi hukum dan terus menghasilkan uang
2. Pilihan untuk kembali ke Pakistan untuk membuat NGO atau bergabung dalam dunia
politik.

1
Recommend Decision Statement
Kami merekomendasikan Kehar untuk kembali Pakistan dan mendirikan NGO atau
berkecimpung dalam dunia politik karena hal tersebut memiliki dampak yang lebih besar jika
dibandingkan dengan apabila ia tetap berkarir sebagai praktisi hukum dan terus menghasilkan
uang. Alasan lain yang ikut kami pertimbangkan dalam merekomendasikan hal tersebut
berdasarkan kriteria keputusan yaitu:
1. Kehar mampu memberikan peran sertanya secara lebih konkret dengan berkontribusi
secara langsung pada negaranya dalam hal kepemimpinan.
2. Kehar dapat secara langsung berkontribusi dalam membuat perubahan terhadap kultur
yang ia alami seiring masa perkembangannya dan memberikan dampak sosial
terutama kepada masyarakat di sekitarnya sesuai dengan harapan pribadinya.
3. Kehar berpeluang lebih besar untuk dapat menyeimbangkan waktunya untuk bersama
keluarga dan berkarir sehingga diharapkan dapat mempererat hubungan keluarganya.

2
Decision Criteria
Memberikan kontribusi sosial di Pakistan
Keberhasilan yang diraih oleh Kehar dalam karirnya telah membuktikan bahwa
wanita juga bisa meraih kesuksesan dalam karir seperti halnya laki-laki. Keberhasilan Kehar
tersebut telah mengantarkannya sebagai wanita Pakistan yang berhasil melawan budaya
konservatif Pakistan mengenai diskriminasi gender. Hal inilah yang memicu Kehar untuk
kembali ke Pakistan dan terjun ke dunia politik untuk membawa suatu perubahan baru
dengan membuat NGO atau bergabung dengan dunia politik di Pakistan. Ketika Kehar
berhasil untuk terjun ke dunia politik dan membawa pandangan baru mengenai diskriminasi
gender tersebut, ia akan memberikan banyak dampak positif kepada lingkungan sosialnya dan
tentunya akan membantu banyak sekali wanita-wanita di Pakistan. Akan tetapi, dengan tetap
bekerja sebagai penasihat hukum di perusahaan, maka kontribusi yang dapat diberikan hanya
terbatas pada klien perusahaan. Menjadi politikus yang melawan budaya konservatif tersebut
dinilai akan memberikan kontribusi sosial yang lebih luas.
Mendapatkan work-life balance yang ia inginkan
Ketika Kaher bekerja sebagai konsultan hukum di HaidermotaBNR & Co.
(Haidermota), waktu yang dimiliki oleh Kaher banyak dihabiskan untuk bekerja sehingga
waktu untuk berkumpul dan bermain bersama dengan keluarganya menjadi sangat berkurang.
Bahkan ketika Kaher menghadapi lembur, ia terpaksa harus menitipkan anak putrinya,
Raaniya, kepada mertuanya. Hal inilah yang dirasa oleh Kaher tidak baik untuk terus
dilakukan, karena tidak adanya keseimbangan antara karir dengan kehidupan pribadinya.
Namun, apabila Kaher memilih untuk membangun NGO, tentunya ia akan dapat mengatur
waktu bekerjanya sendiri, sehingga jam kerja yang dimiliki oleh Kaher akan menjadi lebih
fleksibel. Kaher nantinya akan dapat bersantai dan berkumpul dengan keluarga saat kapanpun
yang ia inginkan, dan juga bekerja untuk membangun NGO kapan pun yang ia inginkan pula.
Meskipun dalam membangun sebuah organisasi baru dibutuhkan waktu dan juga tenaga yang
banyak, namun dalam hal ini Kaher dapat lebih fleksibel dalam menentukan waktu untuknya
bekerja dan tidak terikat dengan tuntutan tugas seperti yang ia alami ketika bekerja sebagai
konsultan hukum.
Pengembangan karir Kehar untuk kedepannya
Meskipun telah berpraktik hukum selama 20 tahun dan berhasil mencapai pilihan
karir yang tepat untuk Kehar, tetapi ia masih memiliki ketidakyakinan untuk bertahan pada
karirnya sekarang. Ketidakyakinan itu muncul karena ia ingin memberikan dampak sosial

3
langsung kepada banyak orang. Sedangkan di karir yang sedang ia tempuh pada saat ini,
kontribusi yang bisa ia lakukan hanya sebatas kepada kliennya saja. Namun apabila ia
kembali ke Pakistan dan membuat NGO, hal itu akan menjadi sebuah peluang karir baru yang
dapat ditempuh oleh Kehar dan tentunya karir barunya tersebut akan sangat berguna bagi
banyak orang, terutama wanita-wanita di Pakistan. Hal ini juga tentunya akan selaras dengan
tujuan yang ingin diraih oleh Kehar yaitu berkontribusi bagi banyak orang.
Pendapatan
Ketika Kehar memutuskan untuk kembali ke Pakistan dan mendirikan NGO, maka ia
harus mengeluarkan biaya lebih untuk memulai organisasinya tersebut. Namun, ketika Kehar
masih menjabat sebagai kepala bidang legal di Gulf Cluster pada tahun 2017, tentunya Kehar
memiliki pendapatan yang sangat besar bila dibandingkan dengan wanita Pakistan lainnya.
Akan muncul sebuah trade-off apabila Kehar keluar dari posisi yang ia miliki saat ini dan
kembali ke Pakistan untuk mendirikan NGO. Trade-off yang dimaksud tersebut adalah
pendapatan atau gaji yang ia terima ketika ia masih bekerja sebagai kepala bidang legal di
Gulf Cluster.

4
Prove the Recommended Decision
Kelompok kami merekomendasikan Kehar untuk mengambil keputusan berhenti
dalam karirnya sebagai praktisi hukum, lalu mendirikan NGO atau berkecimpung ke dalam
dunia politik. Keputusan dalam memberikan rekomendasi ini berdasarkan pada pertimbangan
dalam kontribusi sosial, work-life balance, pengembangan karir, dan keinginan pribadi Kehar
atas pengalaman terdahulu yang dialaminya semasa pertumbuhan. Atas rekomendasi yang
kami berikan, Kehar mampu memberikan peran serta secara langsung kepada negaranya,
memenuhi keinginan pribadinya, dan berpeluang untuk lebih dapat menyeimbangkan
waktunya di dalam berkeluarga maupun karirnya. Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa
terdapat risiko dalam pengambilan keputusan tersebut, bahwa Kehar mungkin akan
mengalami penurunan pendapatan jika berhenti berkarir sebagai praktisi hukum.
Berdasarkan cerita kasus, Kehar mengalami kesulitan untuk melindungi dan
menghabiskan waktu bersama dengan anak perempuannya, Raaniya, secara langsung karena
pekerjaannya yang seringkali dirasa sulit untuk dijalani. Ia juga sempat mengalami konflik
dengan mertuanya atas kesibukannya dalam bekerja. Hal ini memicu kesedihan yang dialami
oleh Kehar. Bukti: “She was finding it increasingly challenging continuing to justify her
demanding work schedule while also trying to find enough time to spend with her husband
and daughter.” (page 1). Selain itu, ia juga memiliki keinginan untuk melakukan hal baru dan
memberikan dampak sosia. Bukti: “She would love to go back to Pakistan, where she felt she
could really make an impact.” (page 9). Apabila Kehar pada akhirnya memutuskan untuk
kembali ke Pakistan, ia berpeluang untuk memperbaiki hubungannya dengan keluarga dan
juga tidak perlu lagi seringkali menitipkan Raaniya kepada mertuanya yang mana
sebelumnya sulit untuk terwujud akibat dari ia yang tinggal di Dubai.
Setelah berkarir selama 20 tahun lamanya sebagai praktisi hukum, Kehar memiliki
keinginan untuk melakukan hal baru di luar dari bidang yang ia tekuni saat itu. Berdasarkan
hasil analisis, kami beranggapan bahwa Kehar memiliki ambisi untuk menyadarkan
masyarakat di Pakistan akan perlunya keadilan tanpa memandang gender terlebih dahulu.
Dengan memiliki keinginan ini, Kehar dapat mewujudkan keinginannya dengan mendirikan
NGO atau berkecimpung dalam dunia politik. Didukung dengan Kehar yang memiliki latar
belakang sebagai praktisi hukum yang masih berkaitan dengan kedua hal tersebut dan juga
rasa keinginan untuk belajar yang tinggi, Kehar akan mampu untuk beradaptasi di dalamnya.
Akan tetapi, terdapat risiko mengenai penurunan dan ketidakpastian akan pendapatan
baru yang akan diperoleh oleh Kehar kelak. Karir Kehar sebagai praktisi hukum tentunya

5
mampu memberikan gaji yang layak dan pasti. Berbeda halnya dengan mendirikan NGO atau
berkecimpung dalam dunia politik yang dinilai kurang stabil. Namun, berdasarkan cerita
kasus, Kehar yang telah bekerja selama 20 tahun lamanya sudah mampu mencukupi
kebutuhannya. Sehingga apabila ia memutuskan untuk beralih profesi, penurunan pendapatan
bukan menjadi penghalang yang besar dalam mengambil keputusan. Bukti: “the necessity for
her to make her own money so that she could be self-sufficient in case something happened
and she needed to take care of herself.” (page 6)

6
Action Plan
Short Term
Dalam kurun waktu pendek, apabila pilihan Kehar sesuai dengan rekomendasi kami,
yaitu bergabung dengan dunia politik atau mendirikan NGO, maka tindakan pertama yang
harus Kehar lakukan tentunya adalah menyelesaikan dengan baik seluruh pekerjaannya di
Citibank Dubai dan mengabarkan keputusan pengunduran dirinya dari jabatan CEO kepada
seluruh keluarga dan rekan kerjanya. Kemudian, Kehar harus memperjelas lagi tujuannya. Ia
harus menaruh pilihannya dengan pasti, apakah ia ingin terjun ke dunia politik atau
mendirikan NGO.
Sesampainya di Pakistan, terlepas dari pilihan apapun yang ia ambil atas karirnya,
sangat penting bagi Kehar untuk mengenali lebih dalam mengenai situasi politik dan
lingkungan Pakistan. Terlebih dirinya yang sudah lama berada di luar negeri tentunya
membuat Kehar memiliki banyak hal yang harus ia pahami terkait situasi Pakistan. Kehar
harus mengetahui apa yang terjadi baru-baru ini di Pakistan, isu apa yang sedang menjamur
di tengah masyarakat Pakistan, perkembangan Negara Pakistan dalam berbagai aspek,
perubahan budaya masyarakat, dan lain sebagainya.
Apabila Kehar ingin mendirikan NGO, ia bisa berkaca dari kakeknya yang dulu
tergabung dalam The Pakistan Peoples Party untuk memahami cara kerja suatu badan
organisasi. Kehar juga harus memahami dengan betul permasalahan yang dihadapi
masyarakat Pakistan. Namun demikian, seperti yang kita ketahui, sejak kecil Kehar sudah
menaruh perhatian yang besar terhadap status perempuan yang rendah di Pakistan. Kehar bisa
memfokuskan NGO-nya terhadap isu-isu yang menimpa kaum perempuan di Pakistan, sebab
ia sendiri adalah pihak yang mengalaminya dan tentunya masih banyak
perempuan-perempuan lain yang bernasib sama seperti Kehar.
Tidak hanya kakeknya, Kehar memiliki banyak relasi lain terkait dunia politik dan
NGO. Pekerjaannya selama 20 tahun yang bergerak di ranah hukum serta pengalamannya di
United Nations yang merupakan salah satu NGO internasional tentunya pasti membuat Kehar
kenal dengan banyak tokoh-tokoh politik dunia dan ia bisa memperluas relasinya untuk
mengenal tokoh-tokoh politik Pakistan lebih jauh dari situ. Hal ini sangat penting dilakukan
Kehar agar ia menjadi lebih familiar dan paham harus memulai darimana untuk terjun ke
karir barunya ini.
Terlepas dari seluruh persiapannya menuju jenjang karir yang baru, Kehar juga harus
tetap menyeimbangkan karirnya dan hubungannya bersama keluarganya. Jangan sampai

7
Kehar terlena dengan seluruh persiapan yang harus ia lakukan sampai-sampai ia tidak
memiliki waktu untuk keluarganya sendiri.

Mid Term
Setelah Kehar sudah membangun relasi yang cukup baik dan memahami dengan baik
situasi perpolitikan serta isu-isu yang merebak di Negara Pakistan saat ini, barulah ia dapat
memulai perencanaannya dalam dunia politik ataupun pendirian NGO.
Apabila Kehar ingin mendirikan NGO, maka ia harus memikirkan visi, misi, serta
milestone-nya dengan jelas. Tidak hanya itu, Kehar harus mulai mengumpulkan orang-orang
yang tentunya mampu mewujudkan visi dan misi Kehar ke dalam organisasi yang ingin ia
dirikan, melalui relasinya yang telah ia bangun. Dalam hal ini, Kehar tidak boleh lagi
merencanakan sesuatu secara “samar-samar”. Ia harus menyusun dengan jelas seluruh hal
yang diperlukan dalam suatu organisasi. Tidak hanya visi dan misi, tetapi juga melihat aspek
kebutuhan dana, program kerja, rencana kerja, pemasaran, dan lainnya.
Di sisi lain, apabila Kehar ingin terjun ke dunia politik, maka ia harus mulai
memilah-milah partai-partai yang ada di Pakistan. Ia harus bergabung dengan partai politik
yang ia yakin sesuai dengan nilai yang ia pegang dan akan bisa mendukung dirinya untuk
berkembang dan terus maju kedepannya.

Long Term
Untuk rencana jangka panjang ketika Kehar telah memilih untuk membuat NGO
(Non-Governmental Organization) maupun terjun sebagai politikus, Kehar sebaiknya
menyusul alur kerja untuk kedua pilihan keputusan tersebut. Apabila Kehar tertarik dan
mengimplementasikan pilihan untuk terjun sebagai politiokus, maka Kehar harus merancang
kegiatan yang dapat dilakukan dan memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Begitupun
sebaliknya apabila Kehar memilih untuk membuat NGO, Kehar harus menetapkan visi
organisasinya maupun aturan serta misi yang akan dikerjakan oleh organisasi sebagai upaya
mencapai tujuan orgasisasi.
Berbicara mengenai rencana jangka panjang, organisasi yang dibentuk oleh Kehar
dapat melakukan expansi dengan melibatkan pihak lain seperti kolega yang pernah bekerja
bersama Kehar. Bidang perkembangan dari United Nation adalah contoh yang diharapkan
mampu mendukung ketercapaian tujuan NGO yang didirikan oleh Kehar bahkan
menyuarakan visi yang dibawa Kehar dan organisasinya ke forum dan cakupan yang lebih

8
luas serta mampu memberi kontribusi bagi lingkungannya. Namun apabila Kehar lebih
memilih untuk menjadi politisi maka Kehar dapat melakukan advokasi maupun
pemberdayaan perempuan di pakistan. Mengingat tujuan untuk memberikan dorongan bagi
perempuan yang hidup di tengah budaya konservatif, tindakan ini dapat menjadi aksi nyata
bagi Kehar untuk memberikan kontribusi bagi perempuan di pakistan yang karena budaya
konservatif menjadikan perkembangan mereka terhalang.
Kehar tidak dapat menghindari kemungkinan terjadinya resiko-resiko dalam hal ini
berasal sisi internal. Kelompok kami mengambil kesimpulan bahwa resiko yang
kemungkinan terjadinya lebih besar dari resiko lain adalah penyesalan dari Kehar, penyesalan
ini muncul karena telah mengorbankan waktunya selama 20 (dua puluh) tahun pengalaman
kerja untuk dapat berada pada puncak karir pada posisi yang diinginkannya. Hal ini sesuai
dengan fakta bahwa Kehar saat melakukan refleksi, menemui penyesalan terkait beberapa
keputusan yang telah dipilihnya. Sisi external juga cenderung memperkuat kemungkinan
terjadinya resiko internal tersebut seperti adanya kemungkinan terjadi kontra terhadap
pemberdayaan perempuan yang akan dilakukan atau kemungkinan bahwa biaya aktual untuk
membuat organisasi ternyata jauh lebih mahal dari yang telah diperkirakan. Selain itu relasi
keluarga mendapat resiko tidak membaik karena fokus Kehar yang mungkin saja tidak
berimbang akibat dari membangun karir yang baru.
Berdasarkan resiko tersebut yang mungkin saja dapat terjadi maka dibutuhkan
langkah pencegahan, menurut kelompok kami beberapa upaya berikut dapat menjadi
pencegahan yaitu aktif berkomunikasi dengan anggota keluarga mengenai rencana yang akan
dilakukan, memperhitungkan segala bentuk untung dan rugi dalam setiap keputusan agar
tidak menyesal di kemudian hari, melakukan riset yang kritis sebelum mengambil keputusan,
serta melakukan perencanaan yang terstruktur terkait waktu maupun sumber daya yang akan
terlibat pada rencana terkait.

Anda mungkin juga menyukai