Disusun oleh:
ZULFA MAZIDA
NIM : 200621634871
Ketika seorang atlet melakukan pelatihan dalam volume besar atau pada intensitas
sangat tinggi, kebugaran akan meningkat tetapi kelelahan juga akan meningkat.
Maka diperlukan usaha untuk mengurangi tingkat kelelahan dengan melaksanakan
program recovery pada atlet yang bersangkutan. Kelelahan terjadi pada setiap
orang yang melakukan aktivitas olahraga dengan intensitas tinggi. Kelelahan tidak
bisa diatasi hanya dengan istirahat, sebab kelelahan bisa terjadi karena sistem
metabolisme energi. Dalam penyedian energi saat beraktivitas olahraga yang
kurang sempurna. Kelelahan dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu lelah mental dan
lelah fisik. Lelah mental biasanya disebabkan karena kerja mental sedangakan
lelah fisik karena pekerjaan otot. Pemulihan sangat penting setelah melaksanakan
program latihan atau pertandingan. Kelelahan (fisik) ialah menurunya kapasitas
kerja (fisik) yang disebabkan oleh karena melakukan pekerjaan itu. Menurunnya
kapasitas kerja berarti menurunya kualitas dan kuantitas kerja/gerak fisik itu. Bila
lingkupnya dipersempit pada kualitas gerakan, maka kelelahan ditujukan oleh
menurunya kualitas gerak.
Program latihan khususnya program latihan fisikyang dilaksanakan secara
kuntinyu dan melewati batas-batas pembebanan ini akan menimbulkan kelelahan.
Kelelahan bias diistilahkan dengan banyak sebutan seperti: kepayahan
kecapekan, kepenatan,atau dengan sebutan lainnya. Tidak ada hal yang signifikan
yang membedakan istilah-istilah itu. Semua istilah tersebut, secara umum,
mengacu pada kondisi tubuh yang tidak bertenaga lagi karena aktivitas yang
begitu tinggi. Selain itu, ada rasa yang tidak nyaman secara psiologis dan rasa
sakit pada otot-otot tubuh ketika akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
otot. Dengan uraian ini maka dapat suatu gambaran dalam aktivitas pelatihan
dampak negatip dari pelatihan yang berkaitan dengan timbulnya kelelahan
tersebut harus mendapatsuatu perhatisn dari pelatih dan atlet yang bersangkutan.
Hal yang sangat penting bagi seorang atlet yaitu untuk mencapai keseimbangan
antara program pelatihan dan masa pertandingan.
Ketika seorang atlet melakukan pelatihan dalam volume besar atau pada intensitas
sangat tinggi, kebugaran akan meningkat tetapi kelelahan juga akan meningkat.
Aktivitas olahraga yang bertipe anaerobi akan meningkatkan konsentrasi asam
laktat dalam sel otot. Peningkatan jumlah asam laktat menyebabkan menurunya
pH dari sel, penurunan pH menyebabkan penurunan kecepatan reaksi dan
menyebabkan penurunan kemampuan metabolisme dan produksi ATP. Kelelahan
otot membatasi kinerja otot. Kelelahan otot dapat bersifat lokal maupun
menyeluruh. Dapat menyertai olahraga enduran maupun olahraga yang
berintensitas tinggi yang berlangsung singkat. Otot yang lelah adalah otot tidak
bias berkontraksi.
Kelelahan otot lokal (lokal muscular fatigue) mengikuti latihan fisik disebabkan
oleh akumulasi produksi asam laktat di dalam otot dan darah. Hal ini berhubungan
dengan mekanisme resintesa energi (ATP) selama proses kontraksi otot di dalam
serabut otot FT(fast-twitch) yang lebih banyak berperan pada aktivitas fisik atau
olahraga yang berintensitas tinggi. Sebagaimana kita telah ketahui bahwa serabut
otot FT lebih cepat mengalami kelelahan dibanding dengan serabut otot ST (slow-
twitch) karena serabut otot FT mempunyai kemampuan sistem anaerobic yang
tinggi dengan sistem aerobic yang rendah, sehingga cepat terbentuknya asam
laktat otot lebih cepat terjadi. Kelelahan yang menyertai olahraga, kelelahan yang
mengikuti olahraga atau latihan daya tahan tidak disebabkan oleh karena
akumulasi produksi asam laktat. Kelelahan ini disebabkan selain oleh karena
terjadinya kelelahan pada otot lokal, juga karena faktor diluar otot. Kelelahan
karena faktor, disebabkan terkurasnya cadangan glikogen otot. Kelelahan yang
bersifat menyeluruh.
Contoh Soal
Jawaban : D. Ketika otot kita tidak dapat melakukan suatu Gerakan yang
didinginkan
8. Dalan program recovery ada namanya recovery aktif atau pemulihan aktif,
pemulihan tersebut mengacu pada…..
a. Latihan dengan intensitas tinggi
b. Pemulihan dari latihan dengan intensitas rendah
c. Aktifitas istirahat total
d. Pemulihan tanpa adanya aktifitas fisik
e. Pemulihan latihan dengan intensitas sedang
10. Salah satu metode pemulihan setelah mengalami kelelahan yaitu metode
massage (pijatan), berikut tujuan dari teknik massage kecuali…..
a. Rileksasi otot
b. Perbaikan sirkulasi darah
c. Pengurangan nyeri
d. Meningkatkan sirkulasi darah
e. Perbaikan flesksibilitas
Salehi, F., Dehghan, M., Mangolian Shahrbabaki, P., & Ebadzadeh, M. R. (2020).
Effectiveness of exercise on fatigue in hemodialysis patients: a randomized
controlled trial. BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation, 12(1), 1-9.
https://doi.org/10.1186/s13102-020-00165-0
Coimbra, D. R., Bevilacqua, G. G., Pereira, F. S., & Andrade, A. (2021). Effect of
Mindfulness Training on Fatigue and Recovery in Elite Volleyball Athletes: A
Randomized Controlled Follow-Up Study. Journal of Sports Science &
Medicine, 20(1), 1. https://dx.doi.org/10.52082%2Fjssm.2021.1
Schmit, C., & Brisswalter, J. (2020). Executive functioning during prolonged
exercise: a fatigue-based neurocognitive perspective. International Review of
Sport and Exercise Psychology, 13(1), 21-39.
https://doi.org/10.1080/1750984X.2018.1483527
Saidi, O., Colin, E., Rance, M., Doré, E., Pereira, B., & Duché, P. (2021). Effect
of morning versus evening exercise training on sleep, physical activity, fitness,
fatigue and quality of life in overweight and obese adults. Chronobiology
international, 38(11), 1537-1548.
https://doi.org/10.1080/07420528.2021.1935988