Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN DISASTER KELAUTAN

(konsep kesehatan gugus pulau)

DISUSUN:
OLEH :
KELOMPOK 3
1. ERNA M. TELEHALA
(12114201190064) 7. JULIVIA METEKOHY
2. GERALDY S. ADRIAANSZ (12114201190129)
(12114201190092) 8. KNIL MUSKITA
3. HANNA METEKOHY (12114201190134)
(12114201190099) 9. LENDA TUHUMURY
4. HENYNISA SIPAHELUT (12114201190140)
(12114201190103) 10. LIVI YANTI SOURIPET
5. JAMITA SOUISSA (12114201190150)
(12114201190117) 11. LUSSY J. BALRIYANAN
6. JENNY W. SOSALE (12114201190151)
(12114201190123)
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2022
KATA PENGANTAR

Terimaksih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Semua itu hanya karena berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah
yang kami susun ini berisi tentang konsep kesehatan gugus pulau.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik. Kami menyadari bahwa
makalah yang kami susun ini belumlah sempurna baik dari segi penyusunan bahasa  maupun
penulisan, oleh karena itu kami kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menjadi acuan agar kami kelompok bisa menjadi lebih baik lagi untuk
kedepannya. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan bisa bermanfaat dalam
perkembangan dan peningkatan ilmu keperawatan.
 

AMBON, 28 MARET 2022

KELOMPOK 2
DARTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………..….………………….……….….i
KATA PENGANTAR……………………………..……..…….……………….….……ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………..………..…………………………..
B. Tujuan Penulisan…………………………………..………..……………………4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ………………………………..….6

B. Konsep Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau………………………6-8


C. Hubungan Konsep Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau dan Sistem
Rujukan………………………………..………..…………………………..…9-10

D. Gambaran Puskesmas Pusat Gugus dan Puskesmas Satelit………………..10

E. Peran dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.……………………..10-11

F. Gambaran Puskesmas Hutumuri………………………………..……..……..11-12

G. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Puskesmas Hutumuri……………..12-13

H. Situasi kesehatan Puskesmas hutumuri……………………………….……….14


I. Pelayanan kesehatan dasar Puskesmas hutumuri……………………………14

J. Pelayanan Puskesmas hutumuri dengan pendekatan gugus pulau…………14

K. Kendala yang dihadapi Puskesmas hutumuri………………………………..15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………..………………………………………..……….16
3.2 Saran………………………………….…………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..……………………...…17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mekanisme pendekatan pelaksanaan pelayanan medis di setiap daerah dalam wilayah


Republik Indonesia berbeda-beda. Berbagai sistem pelayanan kesehatan disesuaikan dengan
kondisi di daerah yang bersangkutan sebagai upaya yang harus dilakukan sehingga
pemerataan kesehatan tetap dapat dicapai.
Mengingat karakteristik wilayah Indonesia yang begitu bervariasi antara laut dan pulau,
upaya pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara
optimal, terutama pelayanan kesehatan primer atau strata pertama. Ketidakmerataan ini
diakibatkan berbagai faktor, antara lam letak geografis, demografis, keterjangkauan atau
mekanisme pelayanan medis.
Kendala pemerataan pelayanan kesehatan tersebut tampaknya juga dihadapi Provinsi
Maluku. Secara geografis Provinsi Maluku merupakan salah satu dari 7 provinsi kepulauan
di Indonesia. Secara spesifik pulau-pulau yang ada di wilayah Maluku merupakan pulau-
pulau yang mengelompok secara bersama membentuk gugusan pulau dan memiliki
karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain.
Provinsi Maluku terdiri dari 9 Kabupaten dan 2 Kota yaitu: 1. Kota Ambon: 2. Kabupaten
Maluku Tengah (Masohi): 3. Kabupaten Seram Bagian Barat (Piru): 4. Kabupaten Seram
Bagian Timur (Geser): 5. Kabupaten Maluku Tenggara (Langgur): 6. Kota Tual: 7.
Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Saumlaki): 8. Kabupaten Pulau Aru (Dobo): 9.
Kabupaten Buru (Namlea): 10. Kabupaten Maluku Barat Daya (Wetar): 11. Kabupaten
Buru Selatan (Leksula).
Wilayah-wilayah tersebut merupakan bagian gugus pulau. Wilayah pulau gugus pulau
tersebut tersebar dari utara sampai ke selatan dengan luas wilayah yang berbeda baik dalam
kondisi, karateristik geografis serta alamnya yang heterogen sehingga potensi atau kapasitas
antar wilayah juga berbeda. Sehingga perkembangan pembangunan, termasuk upaya
pelayanan kesehatan, terpusat pada pulau-pulau besar atau wilayah tertentu yang lebih
berkembang dibandingkan wilayah lam. Keadaan ini makin dipersulit dengan kondisi
topografi di Provinsi Maluku yang secara umum berbukitbukit sepanjang garis pantai
menuju dataran tinggi. Hal ini menyebabkan masalah pada aspek kesehatan, seperti
rendahnya askesibiitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan ketersediaan fasilitas
kesehatan yang memadai.
Keadaan tersebut memicu perkembangan upaya pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku.
Sebagai provinsi kepulauan, maka dibangun pelayanan kesehatan dengan sistem gugus
pulau guna menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan dasar.
Pola pendekatan pelayanan kesehatan di Maluku ialah dengan pendekatan gugus pulau.
Pewilayahan gugus pulau di Provinsi Maluku berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16
tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Maluku terdapat 12 gugus pulau di 11
kabupaten/kota. Sehingga dalam perspektif Gugus Pulau Pelayanan Kesehatan terdapat 39
Sub-gugus pulau Pelayanan Kesehatan dengan pusat-pusat gugus pulau yang menjalankan
fungsinya masing-masing di bantu dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) satelit
di wilayah gugus pulau terkait.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Bidang Perencanaan Gugus
pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease memiliki empat Puskesmas Pusat Gugus, yakni
Puskesmas Pusat Gugus Ch. Tiahahu (Ambon), Puskesmas Pusat Gugus Saparua,
Puskesmas Pusat Gugus Hila, Puskesmas Pusat Gugus Tuehu.' Sedangkan dari sumber yang
sama pula, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dalam materi pembicaraan yang disampaikan
oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang berjudul "Konsep Pelayanan
Kesehatan Berbasis Gugus Pulau di Provinsi Maluku", disebutkan bahwa bentuk
operasional dari konsep pelayanan gugus pulau bidang kesehatan dilihat dari unit pelayanan
ialah berbentuk unit pelayanan pusat rujukan pusat gugus dengan puskesmas perawatan
atau Rumah Sakit Pratama, dan unit pelayanan puskesmas sebagai unit pelayanan satelit,
dibantu oleh jaringan layanan yatu puskesmas pembantu (Pustu), Polindes, dan Posyandu."
Dari satu kriteria di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian penerapan kriteria
Puskesmas Pusat Gugus dengan penentuan Puskesmas Pusat Gugus Ambon, seperti
Puskesmas Ch. Tiahahu.
Di kota Ambon sendiri memiliki satu Puskesmas Perawatan yang dapat dikatakan telah
melakukan pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan gugus pulau, yaitu Puskesmas
Hutumuri. Puskesmas ini memiliki empat puskesmas satelit, yaitu Pustu Rutong, Pustu
Tasapu, Pustu Leahari, dan Pustu Wailiha.! Puskesmas Hutumuri telah melayani
pemmasalahan kesehatan di wilyah kerjanya, Negeri Hutumuri, Negeri Rutong, dan Negeri
Leahari, dengan pendekatan gugus pulau yakni dengan konsep regionalisasi rujukan,
melakukan pelayanan kesehatan secara bertingkat.
Pelayanan kesehatan dengan pendekatan gugus pulau yang dilakukan di Puskesmas
Hutumuri terbukti dari sistem rujukan pasien yang berasal dari pustu di wilayah kerjanya,
dimana kasus yang dapat ditangani dan dirawat inap di Puskesmas Hutumuri tidak perlu di
rujuk ke rumah sakit regional atau rumah sakit tingkat provinsi. Hal ini telah
memperpendek akses pelayanan kesehatan yang memadai untuk masyarakat yang jauh dari
pusat kesehatan. Maka perlu diketahui bagaimana profil Puskesmas Perawatan Hutumuri
sebagai penyedia pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan gugus pulau.

B. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui konsep kesehatan gugus
pulau.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)


Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sedangkan yang dimaksud dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dam'atau
masyarakat.
Puskesmas Perawatan adalah puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas
untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun
rawat inap sementara.
Puskesmas pusat gugus adalah puskesmas yang ditunjuk sebagai pusat rujukan kasus dalam
wilayah gugus pulau tertentu, dengan tujuan memperpendek jarak akses pelayanan
kesehatan. Puskesmas pusat gugus ini kemudian akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit
Pratama tipe D.
Puskesmas satelit merupakan jaringan pelayanan kesehatan pusat gugus yang berperan
sebagai ujung tombak pusat gugus.
Secara umum Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, dimana yang
dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.

B. Konsep Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau


Provinsi kepulauan adalah daerah provinsi yang memiliki minimal dua Kabupaten/Kota
kepulauan dengan luas wilayah lautan terluas dan di dalamnya terdapat pulau-pulau yang
membentuk gugus pulau, termasuk bagian pulau dan merupakan satu kesatuan yang erat
hubungannya satu sama lain, sehingga merupakan satu kesatuan geografis, ekonomi, politik,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang hakiki. Provinsi Maluku merupakan satu
dari 7 provinsi kepulauan yang ada di Indonesia.
Masalah mendasar dari aspek kesehatan di Maluku sebagai provinsi kepulauan, antara
lain adalah kondisi alam Maluku yang merupakan lingkungan geografis laut pulau dengan
iklim tropis dan muzon dan topografi yang sulit Hal ini menyebabkan rendahnya
aksesibilitas masyarakat terhadap fasiitas kesehatan. Dipersulit dengan ketidaktersediaan
fasilitas kesehatan yang memadai. Hal-hal semacam ini menjadikan pemerataan pelayanan
kesehatan di wilayah-wilayah tertentu terkendala. Dengan dasar permasalahan tersebut,
maka dibentuk suatu konsep pembangunan gugus pulau di bidang kesehatan Provinsi
Maluku sebagai provinsi kepulauan.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk melakukan pelayanan
kesehatan dengan pendekatan Gugus Pulau Laut Pulau dibentuk pola pendekatan gugus
pulau (12 gugus pulau Maluku) yang terdiri atas dan 39 puskesmas pusat gugus.
1. Sasaran pola pelayanan kesehatan sistem gugus pulau
Sasaran pola pelayanan kesehatan sistem gugus pulau adalah untuk mengatasi
keterpencilan melalui prinsip kemandirian dengan cara sebagai berikut
a. Mendekatkan pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan.
c. Memperkuat jaringan pelayanan kesehatan termasuk upaya rujukan serta pelayanan
kesehatan.
d. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat.
2. Bentuk operasional konsep pelayanan kesehatan gugus pulau
Ditinjau dari unit pelayanan, bentuk operasional dari konsep pelayanan gugus pulau
bidang kesehatan ialah sebagai berikut.
a. Unit pelayanan pusat rujukan pusat gugus dengan Puskesmas Perawatan atau Rumah
Sakit Pratama.
b. Unit pelayanan Puskesmas, sebagai unit pelayanan satelit.
c. Unit pelayanan Pustu, sebagai jaringan pelayanan.
d. Unit pelayanan Polindes, sebagai jaringan pelayanan.
e. Unit pelayanan Posyandu, sebagai jaringan pelayanan.
C. Hubungan Konsep Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau dan Sistem Rujukan
Sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan sistem gugus
pulau maka aspek yang menjadi titik perhatian adalah peningkatan rujukan medis dengan
konsep regionalisasi rujukan. Konsep ini dikembangkan sebagai konsekuensi logis dari
upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tengah realitas pulau-
pulau di wilayah Provinsi Maluku.
Sistem rujukan sendiri adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal
maupun horizontal.
Regionalisasi rujukan dimaksudkan untuk merujuk pelayanan kesehatan secara bertingkat
tetapi terhubung secara erat, dari puskesmas-puskesmas satelit ke puskesmas pusat gugus
pelayanan kesehatan, yang berhubungan pula dengan rumah sakit regional pada tingkat
kabupaten/kota, dan pada akhirnya ke tingkat provinsi.

Masalah kesehatan lebih banyak ditemui di layanan primer, sehingga pelayanan di strata
primer disebut sebagai gatekeeper atau sebagai kontak pertama pada pelayanan kesehatan
formal dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan medik. Alur rujukan berbasis
gugus pulau tidak keluar dari alur rujukan medis secara umum, yakni sistem pelayanan
kesehatan rujukan berjenjang. Dengan sistem tersebut dimaksudkan agar fakta bahwa »70x
penyakit yang ditangani Rumah Sakit adalah penyakit-penyakit kewenangan tingkat pertama
(puskesmas) dapat ditekan. Selain itu, yang utama adalah akses pelayanan kesehatan dapat
diperpendek dan dijangkau oleh seluruh masyarakat.

Dalam hal peningkatan upaya pelayanan kesehatan sistem gugus pulau maka perlu titik
perhatian peningkatan rujukan medis, yang telah disebutkan di atas, melalui penyediaan
peralatan dan sarana penunjang. Peralatan dan sarana penunjang itu termasuk peralatan
medis, peralatan nonmedis, sarana pendukung (kendaraan roda dua, dan roda empat, perahu
bermotor, radio medis SSB, telemedicine).

D. Gambaran Puskesmas Pusat Gugus dan Puskesmas Satelit


Menurut materi Konsep Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau di Provinsi Maluku
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, puskesmas yang menjadi puskesmas pusat gugus
merupakan puskesmas rawat inap (perawatan) yang berperan sebagai pusat rujukan kasus
dari gugus pulau yang bersangkutan. Dimana puskesmas rawat inap ini dapat ditingkatkan
statusnya menjadi Rumah Sakit Pratama tipe D.
Selain sebagai pusat rujukan kasus, puskesmas pusat gugus juga ditujukan menjadi pusat
logistik, seperti obat-obatan, alat medis, hingga alat tulis kantor, baik untuk puskesmas itu
sendi maupun untuk puskesmas satelit yang dinaunginya. Peran lainnya ialah menjadi pusat
pemeliharaan dan pusat informasi, serta merupakan pusat pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga kesehatan, juga masyarakat.
Karena perannya sebagai pusat dari segala fungsi pelayanan kesehatan primer, maka
disebutkan bahwa ketersediaan sumber daya manusia (SDM), alat kesehatan, dan fasilitas
penunjang lainnya relative lebih lengkap dan lebih berkualitas dibandingkan puskesmas lain
yang bukan pusat gugus atau puskesmas pembantu (puskesmas satelit).
Puskesmas pusat gugus memiliki peran aktif dan bertanggung jawab penuh pada
pelaksanaan program yang dikembangkan atau sedang dijalankan di gugus pulau yang
bersangkutan dan jaringannya. Sehingga disini puskesmas pusat gugus menjadi koordinator
dari semua program-program tersebut.
Puskesmas pusat gugus juga mampu menjalankan fungsi penelitian. Selain menyediakan
layanan kesehatan primer, puskesmas ini juga dapat menemukan masalah-masalah, baik
masalah kesehatan maupun masalah kemasyarakatan, di wilayah kerjanya dan membuat
suatu solusi terhadap masalah-masalah tersebut.
Sedangkan puskesmas satelit merupakan jaringan pelayanan kesehatan pusat gugus dan
merupakan ujung tombak pelayanan. Dalam menjalankan fungsinya puskesmas satelit harus
berkoordinasi dengan pusat gugus, serta bertanggung jawab langsung kepada pusat gugus.
Tenaga Kesehatan di puskesmas satelit terdiri atas perawat, bidan dan/atau tenaga kesehatan
lainnya. Ketersediaan dokter di puskesmas satelit bisa ada dan bisa juga tidak, sebab
puskesmas ini biasanya berupa pustu.

E. Peran dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota


Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota merupakan satuan kerja pemerintahan daerah
kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
bidang kesehatan di kabupaten/ kota.
Dinas Kesehatan Kabupaten'/ kota ini yang menyiapkan SDM untuk tiap pusat-pusat
gugus dan jaringannya. Selain itu, menyiapkan sarana dan fasilitas (fisik, transportasi,
komunikasi), dan pengadaan alat kesehatan.
Puskesmas di gugus pulau satu dengan gugus pulau lainnya tentu memilik program yang
berbeda-beda terkait dengan kondisi wilayah kerjanya. Peran dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupater/ kota untuk menentukan program prioritas di masing-masing gugus, berdasarkan
pola penyakit, kecenderungan peningkatan kasus kesehatan tertentu, serta dari hasil analisa
potensi masalah yang akan timbul.
Sebagai apresiasi dari upaya kerja tenaga kesehatan di masingmasing pelayanan
kesehatan primer, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan mengupayakan insentive atau
reward bagi tenaga kesehatan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Setiap Puskesmas wajib memiliki izin
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Izin sebagaimana dimaksud diperoleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dimana puskesmas terkait berada. Sehingga fungsi dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota pula untuk memberi atau tidak memberi izin tingkat
maupun status dari suatu puskesmas.

F. Gambaran Puskesmas Hutumuri


Negeri Hutumuri terletak 26 Km dari pusat Kota Ambon, berada dalam wilayah
Kecamatan Leitimur Selatan. Negeri adat ini, termasuk dusun Wailiha dan dusun Toisapu,
memiliki puskesmas Hutumuri sebagai penyedia pelayanan kesehatan primer terdekat.
Namun demikian, wilayah kerja puskesmas Hutumuri tidak hanya dua dusun tersebut, tetapi
juga termasuk Negeri Rutong dan Negeri Leahari.

Secara umum dapat dikatakan bahwa puskesmas Hutumwi menyediakan layanan


kesehatan primer untuk 5.867 jiwa penduduk yang berada di wilayah kerjanya pada tahun
2014. Dengan jumlah penduduk tersebut diketahui jumlah kunjungan ke puskesmas sebesar
9.102 kunjungan pada tahun 2014. Jumiah tersebut menurun bila dibandingkan dengan
tahun 2012 sebanyak 12.571 kunjungan, dan di tahun 2013 sebanyak 10.807 kunjungan ke
puskesmas Hutumuri.
Sebagai satu-satunya puskesmas perawatan di kota Ambon, puskesmas Hutumuri memiliki
visi dan misi sebagai berikut.

 Visi : mewujudkan kemandirian masyarakat yang hidup dalarn lingkungan dan perilaku
sehat.

 Misi:
1. Meningkatkan kualitas dan keprofesionalisme sumber daya manusia puskesmas
dalam pelayanan kesehatan
2. Meningkatkan pembinaan program yang berbasis masyarakat
3. Meningkatkan sarana dan prasarana serta pelayanan puskesmas perawatan
4. Meningkatkan kemitraan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
5. Menjadi puskesmas perawatan pertama di Kota Ambon dengan pelayanan terbaik.

G. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Puskesmas Hutumuri

Skema di bawah ini merupakan tingkatan struktur organisasi puskesmas Hutumuri.


Juga menjadi satu-satunya puskesmas pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar
(PONED). Kedua status tersebut menggambarkan bahwa Puskesmas hutumuri mampu
mengadakan pelayanan 24 jam.

Status Puskesmas hutumuri sebagai Puskesmas perawatan dan PONED juga ditunjang
dengan SDM atau tenaga kesehatan yang ada.

Tenaga kesehatan yang tersedia pada Puskesmas hutumuri sebanyak 15 orang yang
merupakan pegawai negeri sipil atau PNS yakni terdiri atas :

 1 orang dokter umum

 1 orang dokter gigi atau ada hanya 2 hari dalam satu minggu

 8 orang perawat

 4 orang bidan

 1 petugas gizi

 1 petugas sanitarian

 1 petugas farmasi

Jumlah tersebut juga ditambah dengan tenaga sukarela sebanyak 10 orang dengan
variasi profesi sebagai berikut :

 5 orang perawat

 1 petugas gizi

 4 lainnya tenaga penunjang

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyedia pelayanan kesehatan primer


Puskesmas otomori memiliki jaringan layanan dan sarana penunjang yang berfungsi
dengan baik termasuk di dalamnya ialah :

 4 Pustu

 7 poskesdes

 2 rumah dinas dokter

 2 unit mobil Puskesmas keliling (Puskesling)

 1 unit ambulance
H. Situasi kesehatan Puskesmas hutumuri
Seperti yang telah di singgung dalam bagian gambaran Puskesmas hutumuri, secara
umum dari jumlah kunjungan pada tahun 2014 terdapat 7058 kunjungan di unit rawat jalan,
601 kunjungan di unit rawat inap 1118 kunjungan di unit gawat darurat atau terbagi atas
kasus emergensi sebanyak 750, dan false emergency sebanyak 368 serta 60 kunjungan di
unit persalinan atau poned.
Variasi kasus atau penyakit-penyakit pada tahun 2013 dan 2014 di Puskesmas hutumuri
tidak memiliki perbedaan titik namun sedikit berbeda dalam jumlah. 10 penyakit utama yang
ditemui adalah infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas, penyakit pada sistem
otot dan jaringan ikat, hipertensi gastritis penyakit kulit infeksi, karies gigi, penyakit kulit
alergi kecelakaan dan rudapaksa diare dan penyakit infeksi usus lain.

I. Pelayanan kesehatan dasar Puskesmas hutumuri


Pelayanan kesehatan dasar yang disediakan oleh Puskesmas hutumuri terdiri atas
pelayanan rawat jalan tingkat pertama, pelayanan rawat inap tingkat pertama, dan pelayanan
pertolongan persalinan.
1. Pelayanan rawat jalan tingkat pertama berupa : konsultasi medis, laboratorium sederhana,
tindakan medis kecil, pemeriksaan gigi, pemeriksaan ibu hamil atau nifas menyusui bayi
dan balita, pelayanan keluarga berencana dan pemberian obat
2. Pelayanan rawat inap tingkat pertama berupa : penanganan gawat darurat, perawatan
persalinan dan pasca persalinan, one day kerkom tindakan medis yang diperlukan
pemberian obat, pemeriksaan laboratorium dan penunjang medis lainnya, pertolongan
pertama sebelum rujukan, observasi penderita dalam rangka diagnostik dan pelayanan 24
jam
3. Pelayanan pertolongan persalinan atau puskesmas poned berupa : pemeriksaan kehamilan
antenatal care, penatalaksanaan komplikasi kehamilan, penatalaksanaan persalinan,
pelayanan nifas dan bayi baru lahir, penatalaksanaan komplikasi nifas dan pelayanan KB
kemudian pelayanan 24 jam
4. Puskesmas keliling setiap hari Rabu dan Kamis setiap minggu ke wilayah kerja pustu
secara bergantian.

J. Pelayanan Puskesmas hutumuri dengan pendekatan gugus pulau


Puskesmas hutumuri merupakan unit pelayanan kesehatan rujukan di wilayah kerjanya.
Dengan adanya Puskesmas hutumuri sebagai Puskesmas perawatan dan Puskesmas poned,
aksebilitas masyarakat di wilayah terkait dengan fasilitas kesehatan yang lebih memadai
dalam hal ini fasilitas rawat inap dan persalinan serta gawat darurat menjadi lebih mudah
dan dekat titik pelayanan kesehatan dengan tujuan mendekatkan akses masyarakat pada
penyedia layanan merupakan sasaran dari pola pelayanan kesehatan sistem gugus pulau.
K. Kendala yang dihadapi Puskesmas hutumuri
Dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
primer di wilayah kerjanya dengan pendekatan sistem gugus pulau, Puskesmas hutumuri
menghadapi kendala titik adapun masalah yang dikemukakan oleh Puskesmas hutumuri
yang dipaparkan dalam profil Puskesmas tahun 2014 terkait dengan pelayanan kesehatan
primer dengan pendekatan gugus pulau.
1. Tidak adanya koordinasi dan kerjasama lintas sektor dalam segala program
2. Kurang aktifnya kunjungan daerah binaan
3. Masalah kuantitas dan kualitas sdm serta kurangnya sarana dan prasarana
4. Tidak adanya sistem tata kelola sampah
5. Tidak tersedia tempat tempat sampah institusi
6. Poskesdes yang tidak dimanfaatkan dengan baik
7. Postur Rutong dan leahari yang kosong petugas
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan perseorangan tingkat pertama atau lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang baik di wilayah
kerjanya. Puskesmas perawatan adalah Puskesmas yang diberi fasilitas lebih untuk
keadaan gawat darurat atau tindakan operatif terbatas atau rawat inap sementara.
Puskesmas pusat gugus adalah Puskesmas yang dirujuk ditunjuk sebagai pusat rujukan
kasus dalam wilayah gugus pulau tertentu dengan tujuan memperpendek jarak akses
pelayanan kesehatan titik Puskesmas satelit merupakan jaringan pelayanan kesehatan
pusat gugus yang berperan sebagai ujung tombak pusat gugus.
Pelayanan kesehatan sistem gugus pulau adalah untuk mengatasi keterpencilan melalui
proses kemandirian dengan cara mendekatkan pelayanan kesehatan yang menitikberatkan
pada sistem regionalisasi rujukan. Kriteria Puskesmas pusat gugus antara lain ialah
merupakan Puskesmas rawat inap memiliki SDM, alat kesehatan dan fasilitas penunjang
lain yang lebih lengkap dan berkualitas, mampu mengkoordinir program yang
dikembangkan di gugus pulau dan jaringannya, menjadi pusat pendidikan pemeliharaan
dan informasi, serta menangani masalah-masalah kesehatan di wilayah kerjanya.
Kendala yang dihadapi oleh Puskesmas hutumuri guna menyediakan layanan kesehatan
dengan pendekatan gugus pulau terutama mengenai masalah kuantitas dan kualitas sdm
serta kurangnya sarana dan prasarana sehingga menimbulkan beberapa jaringan
Puskesmas ini tidak terisi SDM seperti Pustu Rutong dan leahari yang merupakan ujung
tombak pelayanan petugas. Hal ini menyebabkan tidak terbentuknya jenjang rujukan
sebagaimana yang dikembangkan dalam konsep pelayanan kesehatan berbasis gugus
pulau berupa regionalisasi rujukan.

B. Saran
Diharapkan dengan baiknya mutu pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan gugus
gula yang dilakukan oleh Puskesmas foto murid juga ditunjang dengan adanya regulasi
dari dinas kesehatan kabupaten atau kota yang menguatkan fungsi Puskesmas ini sebagai
Puskesmas pusat gugus.
Diharapkan juga agar Puskesmas hutumuri mendapat perhatian dari pihak terkait
terutama mengenai SDM yang masih menjadi kendala pelayanan di Puskesmas ini.
DAFTAR PUSTAKA
 Dinas kesehatan provinsi Maluku titik rencana strategis tahun 2014-2019. Ambon: 2014
 Dinas kesehatan provinsi Maluku titik konsep pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau
di provinsi Maluku titik disampaikan oleh: kepala dinas kesehatan provinsi Maluku: 2014
 Kementerian kesehatan RI titik keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat titik
kementerian kesehatan RI. Jakarta:2004

Anda mungkin juga menyukai