Anda di halaman 1dari 22

ACTIVITY BASED MANAGEMENT

Annisa Intan Mentari (161502037)


Herny Constantia Fanggidae (161502038)
Agustin Liela Manu (161502040)
KONSEP ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Activity Based Management atau Manajemen
Berdasarkan Aktivitas adalah suatu metode
pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai (value) produk atau jasa
untuk konsumen, meningkatkan daya saing,
dan meningkatkan profitabilitas perusahaan
KEUNGGULAN UTAMA ACTIVITY BASED
MANAGEMENT (ABM)
• ABM mengukur efektifitas proses dan aktifitas bisnis
kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan
aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan
biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.
• ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara
mengalokasikan sumber datanya untuk mempertahan
kan keunggulan kompetitif perusahaan.
TUJUAN PENGGUNAAN ACTIVITY – BASED
MANAGEMENT (ABM)
• Mengurangi harga pokok dan mengoptimalkan
desain produk.
• Mengurangi biaya-biaya perusahaan.
• Membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan peluang bisnis baru.
PENGGUNAAN ABC DALAM ABM
• Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan
konsumen dan mampu menghasilkan laba yang lebih besar.
• Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas,
kecepatan, dan efisiensi yang berkelanjutan.
• Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi.
• Memilih pemasok.
• Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen.
• Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara
efisien dan efektif.
• Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan.
DIMENSI ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Model Activity Based Management atau Manajemen
Berbasis Aktivitas mempunyai dua dimensi antara lain
sebagai berikut:
•Dimensi Biaya
•Dimensi Proses
DIMENSI BIAYA
Dimensi biaya memberikan informasi mengenai sumber
daya, aktivitas, produk, konsumen, dan objek biaya lain
yang menjadi perhatian. Dalam model ini, biaya sumber
daya ditelusur kembali pada aktivitas. Kemudian, biaya
aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan konsumen.
Keputusan tersebut termasuk penetapan harga, pengadaan
produk dan penetapan prioritas untuk usaha perbaikan.
DIMENSI PROSES

Dimensi proses memberikan informasi tentang aktivitas yang


dikerjakan, tujuan dilakukannya aktivitas, dan seberapa baik aktivitas
itu dilakukan. Dimensi ini memberi kemampuan untuk melakukan dan
mengukur perbaikan yang berkelanjutan. Untuk memahami sudut
pandang proses yang berkaitan dengan perbaikan berkelanjutan,
manajer perlu memahami analisis nilai proses (proses value
analysis). Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan
untuk suatu kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas.
Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu biaya dan
bagaimana pengukuran kinerjanya.
MODEL ANALISIS ABM DUA DIMENSI
UKURAN KEUANGAN ATAS EFISIENSI AKTIVITAS
• Value Added Activities dan Nonvalue Added Activities
• Kaizen Standards (Perbaikan Berkelanjutan)
• Benchmarking
• Activity Flexible Budgeting (Penganggaran Fleksibel
Berbasis Aktivitas)
• Activity Capacity Management
VALUE ADDED ACTIVITIES
Aktivitas bernilai tambah (value added activities) adalah
aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa
untuk konsumen. Penghilangan aktivitas ini secara otomatis
akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk konsumen.
Contoh: aktivitas memotong kain pada saat membuat baju,
memasang paku pada saat membuat rangka atap, dan
menuangkan besi cair pada saat mencetak plat.
Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal-hal berikut ini:
•Ada perubahan bentuk.
•Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya.
•Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan.
•Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen.
•Mendorong pembelian material atau komponen produk.
•Berkontribusi terhadap kepuasan konsumen.
•Salah satu langkah penting dalam proses bisnis.
•Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas.
•Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka.
NONVALUE ADDED ACTIVITIES
Aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue added
activities) adalah suatu aktivitas yang mengonsumsi
waktu, sumber daya, atau tempat tetapi hanya memberikan
sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau bahkan
sama sekali tidak memberi nilai tambah. Jika aktivitas ini
dihilangkan, nilai atau kepuasan konsumen tidak akan
berkurang, tetapi konsumen tidak akan menyadarinya.
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
•Dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk
atau jasa.
•Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi
produk atau jasa atau bahkan tidak memberi nilai tambah sama sekali.
•Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses.
•Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau
departemen lain.
•Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas.
•Menghasilkan output yang tidak perlu atau tidak diinginkan.
KAIZEN STANDARDS (PERBAIKAN
BERKELANJUTAN)
Perusahaan harus terus melakukan perbaikan
berkelanjutan (continuous improvement) atau dalam bahasa
jepang disebut “Kaizen” supaya dapat bersaing dan
unggul dipasar.
Kaizen Standard mencerminkan perbaikan yang
direncanakan untuk periode masa mendatang. Perbaikan
yang direncanakan tersebut diasumsikan dapat dicapai
sehingga kaizen standard adalah sejenis standar yang
dapat dicapai.
Karakteristik umum dari Kaizen adalah sebagai berikut:
•Fokus utama kaizen adalah menginformasikan dan memotivasi manajer untuk melakukan
pengurangan terhadap biaya dan bukan pada akurasi perhitungan biaya produk.
•Upaya dalam melakukan pengurangan biaya merupakan tanggungjawab dan kerja tim bukan
individu.
•Frekuensi, bahkan secara batch per batch, produksi sesungguhnya dihitung, dibagikan, dan
dianalisis oleh para pegawai lini depan. Dalam beberapa hal, bukan bagian akuntansi perusahaan
yang bertugas mengumpulkan informasi tersebut tetapi tim yang sudah dibentuk.
•Informasi biaya yang dipergunakan oleh tim bersifat khusus dengan kebutuhan dan lingkungan
produksinya. Biasanya difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki peluang pengurangan biaya
paling tinggi.
•Standar biaya selalu disesuaikan. Hal tersebut bertujuan untuk merefleksikan pengurangan biaya
di masa lalu dan target perbaikan di masa yang akan datang. Selain itu juga membuktikan bahwa
inovasi perbaikan selalu membawa dampak baik dan dapat digunakan untuk perbaikan tahap
berikutnya.
•Tim kerja bertanggungjawab untuk menghasilkan ide-ide pengurangan biaya. Mereka memiliki
otoritas untuk menentukan investasi skala kecil dengan syarat dapat mendemonstrasikan
pengembalian dari hasil pengurangan biaya.
BENCHMARKING

Benchmarking adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan


cara melakukan perbandingan suatu ukuran unit-unit yang berbeda
dalam organisasi yang melakukan aktivitas sama.
Tujuan pendekatan ini adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan
aktivitas dan proses. Idealnya, perbandingan dalam benchmarking
dilakukan dengan para pesaing atau industry lain.
ACTIVITY FLEXIBLE BUDGETING (PENGANGGARAN
FLEKSIBEL BERBASIS AKTIVITAS)
Dalam penganggaran fleksibel berbasis aktivitas, anggaran disusun
menggunakan lebih dari satu pemicu. Agar penyajiannya sederhana dan
mudah dipahami, disusun berkelompok menurut kesamaan aktivitas.
Aktivitas yang homogen dijadikan satu dan anggaran setiap kelompok
dibuat menggunakan satu pemicu yang sama.
Pelaporan kinerja apabila perusahaan menggunakan penganggaran
fleksibel berbasis aktivitas juga disusun berdasarkan aktivitas. Setiap
aktivitas akan dibandingkan antara anggaran dan realisasinya, serta
dihitung selisihnya. Laporan ini disebut dengan laporan kinerja berbasis
aktivitas (Activity based Performance Report).
Penyusunan Anggaran fleksibel berbasis Aktivitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
•Identifikasi aktivitas yang dianggarkan untuk setiap level
aktivitas, serta dipisahkan antara tetap dan variable.
•Pengumpulan aktivitas yang homogen (cost pool).
•Penentuan cost driver setiap cost pool.
•Penyusunan anggaran biaya setiap aktivitas, dengan
memerinci ke dalam elemen biaya tetap dan biaya
variabelnya.
ACTIVITY CAPACITY MANAGEMENT
Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas
dapat dilakukan penggerak aktivitas mengukur kapasitas
aktivitas.
Variasi kapasitas yang tidak digunakan, selisih antara
ketersediaan aktivitas dengan penggunaan aktivitas adalah
informasi penting yang harus disediakan pihak manajemen.
Tujuannya adalah mengurangi kebutuhan akan aktivitas
tersebut sampai periode tertentu dimana variansi aktivitas
yang tidak digunakan sama dengan variansi volume aktivitas.
TARGET COSTING
Target Costing berkenaan dengan merencanakan produk
dan proses yang digunakan untuk berproduksi. Jadi pada
akhirnya produk bisa dihasilkan pada biaya yang
memungkinkan perusahaan menghasilkan keuntungan saat
produk terjual pada perkiraan harga yang dipandu oleh
pasar. Perkiraan harga ini disebut Target Price, batas
keuntungan yang diinginkan disebut Target Profit, dan biaya
dimana produk harus diproduksi disebut Target Costing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai