Anda di halaman 1dari 5

PROSES BELAJAR, BERPIKIR

DAN PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF

OLEH

ANASTASIA I. AJENG
NPM: 1921005

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

2021
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PROSES BELAJAR
Herawati (2018:39) memaparkan bahwa proses berasal dari bahasa Latin
yaitu processus yang berarti berjalan kedepan. Ini dapat dikatakan bahwa proses
adalah tahapan kemajuan yang menuju kepada suatu sasaran atau tujuan. Menurut
Reber (Herawati: 2018:31), ditinjau dari proses belajar, proses berarati cara-cara
atau langkah-langkah khusus yang menimbulkan beberapa perubahan hingga
tercapai hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku
kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. (Herawati: 2018:42),
juga mengatakan bahwa perubahan yang terjadi bersifat positif dalam artian
berorientasi kearah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Baharuddin
(Herawati: 2018:42) mendefinisikan proses belajar sebagai serangkaian aktivitas
yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar hanya dapat
diamati jika ada perubahan perilaku yang berbeda dengan sebelumnya. Perilaku
tersebut berupa kognitif, afektif dan psikomotorik. Kedua definisi diatas mempunyai
maksud yang sama bahwa proses belajar adalah serangkaian tahapan yang
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku kognitif, afektif dan p sikomotorik pada
individu yang belajar yang bersifat positif (mengarah kepada kemajuan).
Oleh karena itu proses belajar merupakan hal yang kompleks karena dalam
proses ini menggunakan panca indra (lihat, dengar, cium, sentuh, dan rasa) dan
proses kognitif dari pengingatan, pemecahan masalah dan pengungkapan alasan.
Untuk itu, dalam belajar kondisi fisik dan psikologis anak harus sangat diperhatikan
dalam perencanaan belajar dan pembelajaran. Alasan pentingnya mengkaji proses
belajar adalah karena kebanyakan perilaku manusia terbentuk melalui proses belajar,
penelitian atas prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami mengapa kita
berperilaku seperti yang kita lakukan sekarang. Sehingga akan menambah
pengetahuan bukan hanya tentang perilaku normal dan perilaku adaptif tetapi juga
menimbulkan perilaku
Dari pandangan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar
merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar.
sehinga, kebanyakan perilaku manusia terbentuk melalui proses belajar, penelitian
atas prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami mengapa kita
berperilaku seperti yang kita lakukan sekarang. Sehingga akan menambah
pengetahuan bukan hanya tentang perilaku normal dan perilaku adaptif tetapi juga
menimbulkan perilaku

B. PROSES BERPIKIR
Ningsi (2016:197) memaparkan bahwa merupakan proses dinamis, dalam
hal ini subjek bersifat aktif dalam memecahkan hal-hal yang bersifat abstrak. Pada
saat berfikir seseorang akan memperoleh suatu informasi baik informasi yang sudah
ada maupun informasi baru yang akan disimpan dalam memori. Seseorang
memerlukan pemikiran dalam memecahkan masalah. Berfikir merupakan
kemampuan untuk meletakan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan. Ketika
berfikir dilakukan maka disana terjasi suatu proses Proses berfikir.
Menurut Dewey (Ningsi, 2016:197) membagi berfikir menjadi berfikir
konvergen dan divergen.
1. Berfikir konvergen adalah berfikir menuju satu arah atau satu jawaban
yang paling tepat dari suatu masalah.
2. Berfikir divergen adalah berfikir dalam arah yang berbeda-beda, akan
diperoleh jawaban-jawaban unit yang berbeda-beda tetapi benar.

Terdapat kesamaan karakteristik antara berfikir divergen dengan berfikir


kreatif. Berfikir divergen merupakan berfikir ke arah cara yang berbeda, cara yang
berbeda-beda inilah yang mengindikasikan bahwa berfikir tersebut merupakan
berfikir kreatif. Dalam penelitian ini, peneliti membagi proses berfikir sesuai
dengan pendapat Dewey yaitu proses berfikir konvergen dan divergen.
C. PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF
Salim (Mursidik, Samsyah, Rudyanto: 2015:26) menyatakan bahwa
kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan mencipta, sedangkan kreativitas
menurut Campbell (Mursidik, Samsyah, Rudyanto: 2015:27) adalah suatu ide atau
pemikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna (useful), dan dapat
dimengerti (understandable) (ADVY). Seorang harus banyak bertanya, banyak
belajar, dan berdedikasi tinggi untuk memperoleh kemampuan berpikir kreatif yang
tinggi. Menurut Andangsari ((Mursidik, Samsyah, Rudyanto: 2015:28) kemampuan
berpikir kreatif dapat diartikan sebagai kemampuan menempatkan sejumlah objek-
objek yang ada dan mengombinasikannya menjadi bentuk yang berbeda untuk
tujuan-tujuan yang baru. Melakukan pencarian berbagai macam informasi yang
dapat mendukung kemudahan dalam memahami ilmu pengetahuan akan dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Kemampuan pemecahan masalah secara kreatif dapat dikembangkan
melalui pelatihan pemecahan masalah secara kreatif yaitu pelatihan yang
mengajarkan peserta untuk menyeimbangkan proses berfikir diverjen dan berfikir
konverjen. Berfikir konverjen berorientasi pada jawaban yang baik atau benar
sebagaimana yang dituntut oleh soalsoal ujian pada umumnya, sedangkan berfikir
diverjen adalah proses berfikir yang berorientasi pada penemuan jawaban atau
alternatif yang banyak Suharnan (Istining, 2015:37). Tujuan pelatihan ini adalah
untuk melatih seseorang agar lebih kreatif baik dalam penemuan masalah maupun
pemecahan masalah ketika menghadapai situasi yang tidak jelas.
Kemampuan pemecahan masalah secara kreatif merupakan kemampuan
yang penting dimiliki wiraniaga sehingga mereka dapat mengatasi tekanan-tekanan
dalam bekerja dengan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya secara
efektif dan efisien. Kemampuan ini selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
kinerja mereka dalam melaksanakan pekerjaan menjual yang penuh tantangan dan
hambatan
DAFTAR PUSTAKA

Mursidik M. Ely’s.,Samsyah Nur.,Rudyanto E. Hendra.2015. Kemampuan Berpikir


Kreatif Dalam Memecahkan Masalah matematika Open-ended di
Tinjau Dari Tingkat Kemampuan Matematika Sekolah
Dasar.Vol4.No1.www.journal.umsidah.ac.id. di download pada
tanggal 21 februari 2021

Istiningtyas Lisya.2015.Pelatihan Pemecahan Masalah Secara Kereatif Untuk


Meningkatkan Kinerja Wiraniaga.Vol 1.No1. ISSN: 2502-728X.di
download pada tanggal 21 februari 2021.

Herawati. 2018. Memahami Proses Belejara Aanak.Vol 4.No 1.


herawatiispdi84@gmail.com. di download Pada tanggal 21
februari 2021

Ningsi Eka Fitria.2016.Proses Berpikir Mahasiwa Dalam Pemecahan Masalah


Aplikasi Intregral Ditinjau Dari Kecemasan Belajar
Matematika(Math Anxiyeti).Vol 1.No 2.ISSN: 2527-4449. di
download PAda Tanggal 21 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai