KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat IPA
ilmu yang mempelajari tentang benda dan gejalanya. Sains atau dalam
bidang kajian yang berhubungan dengan alam. Alam menjadi sumber dari
manfaat bagi kehidupan. Ilmu Pengetahuan Alam atau sering dikenal IPA
memiliki arti sebagai sains. Sains dalam Bahasa Inggris berarti science yang
berasal dari bahasa latin scientia yang berarti (1) pengetahuan tentang atau
mendalam.
Carin dan Sund (1980:5) menyatakan bahwa science has three major
oleh Chiappetta dan Kobala (2010: 105) bahwa hakikat sains terdiri dari
empat aspek, yaitu sains merupakan cara berpikir (a way of thingking), cara
16
a) IPA sebagai kumpulan pengetahuan (a body of knowledge)
teori.
perkembangan pengetahuan.
17
Berdasarkan definisi sains dari tiga ahli mengenai hakikat IPA,
gejala alam yang mencakup tiga unsur. Tiga unsur tersebut yaitu produk
IPA (meliputi kumpulan pengetahuan dan cara berpikir), proses atau metode
(dalam bentuk cara penyelidikan), dan sikap (dalam bentuk interaksi sains
merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan guru atas
Berdasarkan pendapat dua ahli diatas, akhir dari proses pembelajaran yang
peserta didik untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Guru dituntut
18
harus memiliki keterampilan bertanya, baik dalam penguasaan teknik
19
Based Learning fokus pada pembelajaran peserta didik dan bukan pada
masalah
autentik dan bermakna bagi peserta didik. Hal ini berfungsi sebagai
20
didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis agar dapat
Learning
tabel berikut:
21
dengan pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi masalah
teman sekelasnya.
22
Aspek Berpikir
No. Indikator
Kritis
4 a. Menyajikan hasil karya berdasarkan
Mengembangkan dan
penyelidikan yang dilakukan.
Menyajikan Hasil
b. Mempresentasikan hasil penyelidikan di
Karya
depan kelas.
5 Menganalisis dan a. Melakukan analisis hasil penyelidikan.
mengevaluasi hasil b. Menyimpulkan dan mengevaluasi hasil
pemecahan masalah kegiatan
(Dimodifikasi dari Richard I. Arend, 2008: 57)
kritis sebagai suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-
sebagai berpikir reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti yang ada.
menentukan diri sendiri apa yang harus dipercaya atau apa yang harus
yang berfokus pada pola pengambilan keputusan tentang apa yang harus
23
Richard Paul (Alec Fisher, 2009: 3) berpendapat berpikir kritis
adalah berpikir mengenai hal, substansi atau masalah apa saja dimana
bahwa berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif
sebuah konsep. Para guru hanya meminta peserta didik untuk mengutip,
kembali.
24
penelitian yang diperoleh, dan mengaplikasikan pengetahuan baru ke
penuh memiliki arti terjaga dan secara mental hadir dalam aktivitas
dan nilai yang tidak dinyatakan. Mengenal adanya hubungan yang logis
Hal ini diperkuat oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009: 51)
evaluate, summarize, and synthesize all this information and apply the result
tahapan awal berpikir kritis adalah mengenal masalah dan tahapan akhir dari
25
a. Menghubungkan, yaitu mengidentifikasi kriteria seperti karakteristik,
kenampakan, kualitas dan unsur dari sebuah konsep atau sebuah objek.
hubungannya
26
Berdasarkan pendapat ahli mengenai keterampilan berpikir kritis,
PBL yang disajikan pada lampiran 3.1 halaman 199. Kisi-kisi tersebut
keterampilan berpikir kritis yang disajikan pada lampiran 3.8 halaman 246.
27
Aspek Berpikir
No.
Kritis Indikator
28
permasalahan yang disediakan. Aspek menganalisis muncul pada sintaks
kritis.
29
5. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
a. Pengertian LKPD
demonstrasi.
(2011: 204), LKPD merupakan bahan ajar cetak yang berupa lembaran-
30
lembaran berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk yang harus
meliputi:
1) Judul
4) Prosedur eksperimen
sebagai berikut:
31
2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
32
c. Langkah-Langkah Pembuatan LKPD
sebagai berikut:
Analisis Kurikulum
Menulis LKPD
Merumuskan KD
Menyusun Materi
33
Dalam menentukan materi, hal yang harus diperhatikan yaitu materi
(PAP).
7) Materi LKPD disusun atas dasar KD-KD yang akan dicapai oleh
peserta didik.
34
tersebut agar dapat memperbaiki dan menyempurnakan media yang
35
d) Kebenaran substansi materi pembelajaran
a) Keterbacaan
b) Kejelasan informasi
b) Urutan sajian
e) Kelengkapan informasi
d) Desain tampilan
36
pemecahan masalah yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
bahan diskusi.
37
Komponen Problem Based
No. Komponen LKPD
Learning
8. Kesimpulan Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
(Dimodifikasi dari Trianto, 2010: 223 dan Richard I. Arend, 2008: 57)
teknik penyajian.
penggunaan bahasa.
masalah.
38
LKPD yang dikembangkan menyajikan berbagai macam
39
No Aspek Sub Aspek Indikator Butir
ke-
Mengorientasi peserta didik dalam 10
masalah
Mengorganisasi peserta didik agar belajar 11
Keberadaan
Memandu menyelidiki secara mandiri atau 12
Problem Based
kelompok
Learning pada
Mengembangkan dan menyajikan hasil 13
LKPD
karya
Menganalisis dan mengevaluasi hasil 14
pemecahan masalah
Pengembangan Mengelompokkan 15
Keterampilan Membandingkan 16
Berpikir Kritis Menganalisis 17
Menghubungkan 18
Merangkai 19
Menyimpulkan 20
Sistematika penyajian terhadap 21
karakteristik materi
Teknik
Penyajian gambar 22
Penyajian
2 Penyajian Penyajian pertanyaan 23
Penyajian daftar pustaka 24
Pendukung Kejelasan tujuan 25
Teknik Pemberian motivasi dan daya tarik 26
Penyajian Interaksi (pemberian stimulus dan respon) 27
Kesesuaian Kesesuaian dengan EYD Bahasa Indonesia 28
dengan Kaidah Kesesuaian dengan penggunaan istilah 29
Bahasa Efektivitas dan efisiensi bahasa 30
3 Kebahasaan
Kejelasan dan Kejelasan informasi 31
ketepatan Penggunaan bahasa komunikatif 32
penggunaan Konsistensi penggunaan istilah, nama 33
bahasa ilmiah atau bahasa asing
Kegrafisan Penggunaan font 34
konten LKPD Lay out atau tata letak 35
Ilustrasi gambar dan foto 36
4 Kegrafisan Desain cover atau sampul LKPD 37
Kegrafisan
cover LKPD
Ilustrasi cover atau sampul LKPD 38
(Dimodifikasi dari Depdiknas, 2008: 28)
bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan.
40
perubahan-perubahan yang terjadi secara wajar. UU Sisdiknas No. 20 tahun
berada pada masa remaja. Syamsu Yusuf (2015: 71) berpendapat bahwa
formal operation stage yaitu tahap keempat atau terakhir dari tahapan
41
Berdasarkan pendapat dari ahli mengenai karakteristik peserta
didik, maka peserta didik SMP berada pada tahap perkembangan kognitif
B. Kajian Keilmuan
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) 3.8. Kurikulum yang digunakan sesuai
materi IPA kelas VII yang diajarkan di sekolah pada semester genap yaitu pada
empat sungai utama di daerah Bantul telah tercemar sampah dan lima sungai
kesehatan.
yang berada di lingkungan sekitar peserta didik. Materi ini merupakan suatu
42
meningkatkan keterampilan berpikir kritis melalui penyelidikan yang
lingkungan baik secara alamiah maupun karena ulah manusia yang telah
Pada kajian keilmuan ini, difokuskan pada materi pencemaran air yang
air, indikator air tercemar, dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan
1. Pencemaran Air
normal air tergantung pada kegunaan air dan asal sumber air. Polusi air
dapat berasal dari sumber terpusat dan sumber tak terpusat. Sumber
seperti pabrik, instalasi pengolah limbah dan tanker minyak. Sumber tak
dan pupuk mengendap dalam danau, rawa, perairan pantai, dan air bawah
tanah.
air lingkungan yang telah tercemar adalah adanya perubahan yang dapat
diamati melalui:
43
a. Perubahan suhu air
kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya. Hal
b. Perubahan pH
Air seperti ini memenuhi syarat untuk suatu kehidupan. Air dapat
bersifat asam atau basa tergantung pada besar kecilnya pH air atau
besarnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air limbah dan bahan
pH air.
menyebabkan perubahan warna air. Bau yang keluar dari dalam air
dapat langsung berasal dari bahan buangan industri atau dari hasil
degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup dalam air. Apabila
air mempunyai rasa kecuali air laut makan telah terjadi pelarutan jenis
garam-garaman. Bila hal ini terjadi maka telah ada pelarutan ion-ion
44
d. Timbul endapan, koloidal,dan bahan terlarut
akan mengendap di dasar sungai dan yang larut sebagian akan menjadi
e. Adanya mikroorganisme
kandungan oksigen yang terlarut dalam air dapat ditentukan seberapa jauh
45
lingkungan perairan, mengindikasikan bahwa perairan tersebut telah
Semakin besar kadar COD yang dimiliki oleh suatu lingkungan perairan
organik secara kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh kalium bikromat (K2Cr2O7) menjadi gas CO2 dan H2O
46
bikromat (K2Cr2O7) yang dipakai pada reaksi oksidasi maka makin
banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti bahwa air makin banyak
c. DO (Dissolved Oxygen)
menggunakan DO meter.
a. Limbah yang bersumber dari rumah tangga yaitu limbah yang berasal
bekas cucian dapur, air bekas mandi, tinja, air seni, dan umumnya
b. Limbah yang bersumber dari industri yaitu limbah yang berasal dari
47
c. Limbah pada sektor pertanian juga dapat terjadi pencemaran air.
tersebut.
ekosistem di dalamnya.
b. Gangguan Kesehatan
48
nyamuk dan lalat yang dapat membawa penyakit tertentu. Tidak
c. Pemekatan Hayati
49
ditempuh melalui menciptakan peraturan perundang-undangan yang
50
4) Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
kecilnya.
51
Klarifikasi adalah unit proses untuk memindahkan bahan
a) Filtrasi
media filter kertas saring. Hasil filtrasi berupa zat padat yang
52
b) Dekantasi
cairannya.
c) Sentrifugasi
53
senyawa sebagai substrat oleh mikroba dan mengurangi nilai BOD
berikut:
a) Proses Aerobik
produk baru. Produk baru tersebut adalah CO2, NH3, SO4, PO43.
anorganik beracun.
sangat rendah.
b) Proses Anaerobik
54
polisakarida menjadi monosakarida, dan protein menjadi asam
55
b) Klorinasi
kontak reaksi, suhu reaksi, dan nilai pH. Gas nitrogen yang
c) Penyaringan multimedia
56
menarik partikel bermuatan positif. Silika ini berbentuk
adsorpsi logam berat seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Zn, Cu,
57
a) Koagulasi
b) Flokulasi
polialumunium klorida.
yaitu:
a) Pengenceran
b) Kolam oksidasi
58
sebagai berikut: ganggang dalam air limbah dengan bantuan
sesuai dengan kondisi aslinya dan tidak bisa dimanfaatkan dalam kehidupan
teknis.
59
C. Penelitian yang Relevan
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP
klarifikasi masalah dari cukup menjadi baik yakni sebesar 83%, kemudian
ditarik kesimpulan berdasarkan aturan uji t yang bahwa sig ≤ 0,05 atau
sig ≤ 0,01 maka hipotesis Nihil (H0) juga ditolak dan hipotesis alternative
60
D. Kerangka Berpikir
sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan membentuk budaya berpikir kritis pada peserta didik dalam
merupakan proses ilmiah, sikap ilmiah, dan produk ilmiah. Oleh sebab itu
fisikal (hard skills) dan kemampuan mental (soft skills). National Education
creativity (kreativitas).
secara kritis. Hal ini sejalan dengan karakterstik peserta didik SMP yang
61
berada pada tahap perkembangan formal operation stage yaitu tahapan dimana
tetapi masih menitik beratkan pada hasil belajar kognitif tingkat rendah.
adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Lembar kegiatan peserta didik
LKPD saat ini hanya berisi soal-soal yang memberikan penilaian dari
aspek kognitif tingkat C1-C3. Seharusnya LKPD itu berisi lembar kegiatan
berpikir tinggi terutama pada aspek berpikir kritis. Hal ini menyebabkan
peserta didik pasif terhadap berbagai macam persoalan yang ada di lingkungan
berpikir kritis salah satunya adalah LKPD yang didalamnya memnuat model
62
Bermuatan Sikap Spiritual pada Materi Pengukuran untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”. Selain itu penelitian juga dilakukan Devi
Diyas Sari (2012) dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning
kritis pada aspel klarifikasi masalah dari cukup menjadi baik yakni sebesar
83%.
hari. Model pembelajaran ini menuntut peserta didik berpikir melalui orientasi
air tepat untuk melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik. Peristiwa dan
63
ingin tahu sehingga mendorong peserta didik untuk melakukan pengamatan,
pengetahuan baru.
Selain itu, peserta didik masih pasif mengemukakan ide ataupun gagasan
penyelesaian masalah.
Aspek berpikir kritis akan diintegrasikan dalam pengembangan LKPD IPA dan
64
Berikut ini merupakan bagan kerangka berpikir.
Peserta didik SMP yang berada pada Dengan 1. Penerapan Model PBL untuk
tahap perkembangan formal mempertimbangkan Meningkatkan Kemampuan
operation stage yaitu tahapan
Berpikir Kritis Peserta Didik pada
dimana peserta didik telah memiliki
Pembelajaran IPA Kelas VIII
keterampilan merumuskan hipotesis
dan menggunakan prinsip-prinsip Maka dilakukan SMP Negeri 5 Sleman oleh Devi
abstrak sehingga mampu untuk penyusunan Diyas Sari (2012).
berpikir kritis dalam memecahkan 2. Pengembangan LKS Berbasis
LKPD IPA berbasis
suatu permasalahan. Problem Based Learning
Problem Based Learning
untuk meningkatkan Bermuatan Sikap Spiritual pada
keterampilan berpikir Materi Pengukuran untuk
Materi pencemaran air bersifat kritis Meningkatkan Kemampuan
deklaratif sehingga menyajikan Berpikir Kritis Siswa” oleh
fakta berupa permasalahan yang ada Khairunnisa, Yusrizal, A.Halim
di lingkungan sekitar. (2016).
Materi Pencemaran
Air
65