Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arya Putra Perdana

Nim : 2020216310009
Dosen : Dr.H. Mispansyah, S.H, M.H.
Mata Kuliah : Hukum Perbankan dan Jaminan

Tugas : Pidana Dalam Hukum Jaminan


Ada beberapa delik pidana dalam KUHP yang mengatur tentang tindak pidana dalam
hukum jaminan, yaitu :
 Pasal 372 KUHP: “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki
barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi
yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam
karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
 Pasal 378 KUHP: “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau
supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.”
 Pasal 35 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia :
“Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan, mengubah, menghilangkan atau
dengan cara apapun memberikan keterangan secara menyesatkan, yang jika hal
tersebut diketahui oleh salah satu pihak tidak melahirkan perjanjian Jaminan
Fidusia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun dan denda paling sedikit Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah).”
 Pasal 36 UU Fidusia: “Pemberi Fidusia yang mengalihkan, menggadaikan, atau
menyewakan Benda yang menjadi obyek jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud
dalam pasal 23 ayat (2) yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Penerima Fidusia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).”
 Pasal 42 UU Nomor 9 Tahun 2006 : “Setiap orang yang melakukan manipulasi
data atau keterangan yang berkaitan dengan Resi Gudang dan Derivatif Resi
Gudang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 diancam dengan pidana penjara
paling lama 8 (delapan) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)”.
 Pasal 43 UU Nomor 9 Tahun 2006 : “Setiap orang yang melakukan kegiatan
Sistem Resi Gudang tanpa memiliki persetujuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (2), Pasal 23 ayat (1), Pasal 28, dan Pasal 34, diancam dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp6.500.000.000,00 (enam miliar lima ratus juta rupiah)”
 Pasal 480 KUHP : Dengan hukuman penjara  selama-lamanya empat tahun atau
denda sebanyak-banyaknya Rp 900 dihukum:
 karena sebagai sekongkol, barangsiapa yang membeli, menyewa,
menerima tukar,  menerima gadai, menerima sebagai hadiah, atau
karena hendak mendapat untung, menjual, menukarkan, menggadaikan,
membawa, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu barang,
yang diketahuinya atau yang patut disangkanya diperoleh karena
kejahatan;
 barangsiapa yang mengambil  keuntungan dari hasil sesuatu barang,
yang diketahuinya atau patut harus disangkanya barang itu diperoleh
karena kejahatan.

Anda mungkin juga menyukai