N U T R I T I O N D I R ECT O R A T E
M I N I S T R Y O F H EA L T H I N D O N E S I A
TUJUAN PEMBELAJARAN
3
Mengapa kita melakukan
monitoring?
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk :
• Mengidentifikasi aspek-aspek program yang
membutuhkan perbaikan (contoh: cakupan yang
rendah, jumlah drop out yang tinggi) sehingga
dapat mengambil tindakan yang tepat.
• Mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
manajerial dan sumber daya manusia
• Merencanakan persediaan barang, obat dan
persediaan lainnya berdasarkan jumlah pasien
4
Apa yang dimonitor?
6
Mengapa penting
untuk melakukan
supervisi fasilitatif ?
7
Mengapa supervisi fasilitatif penting?
8
Penilaian rutin
(monitoring) Analisa rutin data
menggunakan formulir- PGBT dibandingkan
formulir pasien dan dengan protokol
laporan
MENILAI MENGANALISA
TINDAKAN
PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN DAN
POSYANDU RAWAT JALAN DAN RAWAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
INAP
Monitoring dan
evaluasi harus
dilakukan untuk
semua komponen
PGBT
Apa yang perlu dimonitor?
Mobilisasi Masyarakat:
Monitoring dan evaluasi mencakup:
• Peningkatan kapasitas anggota masyarakat, seperti kader, guru PAUD
• Apakah mereka mendapatkan pelatihan yang adekuat untuk
melakukan skrining dan deteksi dini?
• Aktivitas peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat (diseminasi
pesan dan materi KIE), seperti
• Bagaimana kegiatan tersebut dilakukan, apakah sesuai dengan
rencana?
• Apakah pesan-pesan mencapai masyarakat target yang diinginkan?
• Apakah ada peningkatan kesadaran masyarakat target?
• Penemuan kasus dan rujukan masyarkat
• Apakah penemuan kasus aktif dilakukan secara rutin?
• Apakah balita gizi buruk dirujuk tepat waktu?
• Tindak lanjut dan kunjungan rumah
• Apakah tindak lanjut dan kunjungan rumah dilakukan tepat waktu
saat dibutuhkan?
Apa yang perlu dimonitor?
Rawat jalan di Puskesmas or Pustu
Monitoring mencakup:
• Jumlah kasus balita gizi buruk 6 – 59 bulan yang dirawat
• Kasus baru
• Kasus lama: rujukan dari rawat inap atau rawat jalan lain, kasus DO
yang dirawat kembali
• Jumlah kasus keluar rawat jalan sesuai dengan kategori keluar:
• Sembuh: mencapai kriteria keluar
• Meninggal: meninggal saat dirawat atau dalam perjalanan dirujuk ke
rawat inap.
• Defaulted/drop-out: absen 2 kali berturut (2 minggu)
• Tidak sembuh/Non responder: tidak memenuhi kriteria sembuh
setelah mendapatkan pengobatan selama 3 bulan.
• Rujukan: Anak keluar layanan rawat jalan sementara dan pindah ke
rawat inap/rawat jalan lain
Apa yang perlu dimonitor?
Rawat jalan di Puskesmas or Pustu (cont.)
Monitoring mencakup:
• The logistik:
• Ketersediaan dan penggunaan RUTF dan obat-obat rutin.
• Alat antropometri – apakah dikalibrasi secara rutin.
• Lama perawatan hingga sembuh di layanan rawat jalan.
• Lain:
• Jumlah nakes yang dilatih atau disupervisi.
• Supervisi fasilitatif yang dilakukan (termasuk hasilnya)
• Pelaksanaan tindak lanjut dan kunjungan rumah (termasuk hasil-
hasilnya)
• Kasus relaps dan penyebabnya.
• Kematian kasus karena gizi buruk: tempat, waktu dan penyebab
• Penyebab DO dan tidak sembuh/non-responder
Apa yang perlu dimonitor?
Rawat Inap
Monitoring mencakup:
• Jumlah kasus balita gizi buruk 6 – 59 bulan yang dirawat
• Kasus baru
• Kasus lama: rujukan dari rawat inap atau rawat jalan lain, kasus DO
yang dirawat kembali
• Jumlah kasus keluar rawat inap sesuai dengan kategori keluar:
• Sembuh: mencapai kriteria keluar sembuh atau kriteria keluar
melanjutkan perawatan di rawat jalan (fase rehabilitasi)
• Meninggal: meninggal saat dirawat inap.
• Defaulted/drop-out: pulang paksa
• Tidak sembuh/Non responder: tidak memenuhi kriteria sembuh
setelah mendapatkan pengobatan selama 2 bulan.
• Rujukan: Anak keluar layanan rawat jalan sementara dan pindah ke
rawat inap/rawat jalan lain
Apa yang perlu dimonitor?
Rawat Inap
Monitoring mencakup:
• The logistik:
• Ketersediaan dan penggunaan F-75, F-100, ReSoMal, formula
pengganti ASI, obat-obatan
• Alat antropometri – apakah dikalibrasi rutin.
• Lama perawatan hingga sembuh atau keluar dirujuk ke rawat jalan
• Rata-rata kenaikan BB harian
• Lainnya:
• Jumlah nakes yang dilatih atau supervisi.
• Kasus relaps dan penyebabnya.
• Kematian kasus gizi buruk: waktu dan penyebab.
• Penyebab DO (pulang paksa)dan tidak sembuh/non-responder
Apa yang perlu dimonitor?
PMT dan konseling PMBA menurut umur
Monitoring mencakup:
• Jumlah kasus gizi kurang 6 – 59 bulan
• Jumlah kasus gizi kurang 6 – 69 bulan yang mendapat konseling PMBA.
• Jumlah kasus gizi kurang 6 – 59 bulan yang mendapat PMT
• Jumlah kasus gizi kurang 6 – 59 bulan yang mendapat konseling
dan/atau PMT jatuh ke gizi buruk.
• Jumlah bayi <6 bulan dengan kerentanan gizi dan tanpa komplikasi medis
• Jumlah bayi <6 bulan dengan kerentanan gizi dan tanpa komplikasi
medis mendapatkan konseling PMBA.
• Jumlah bayi <6 bulan dengan kerentanan gizi dan tanpa komplikasi
medis yang kemudian timbul komplikasi medis
Indikator Standar
Cakupan >50% pedesaan
>70% perkotaan
Sembuh >75%
Drop Out <15%
Meninggal <10%
21
Keluar: 4 Jenis
KELUAR PENJELASAN
1 SEMBUH Anak sembuh dan memenuhi kriteria keluar
2 DROP-OUT Anak tidak kembali untuk 2 kunjungan
berturut-turut (2 minggu)
3 TIDAK ADA Anak tidak ada respon (tidak mencapai
RESPON/ TIDAK kriteria sembuh) setelah 3 bulan
SEMBUH
4 MENINGGAL Anak meninggal selama perawatan di Layanan
Rawat Jalan atau pada saat pindah ke Rawat
Inap 22
Menghitung Indikator
Keluar Jumlah anak yang Menghitung Persentase
keluar dari program
1 SEMBUH # anak yang sukses # anak yang sukses sembuh/
sembuh Total # anak yang keluar
2 DROP OUT # anak yang drop out # anak yang drop out/
Total # anak yang keluar
3 TIDAK ADA # anak yang tidak ada # anak yang tidak ada respon
RESPON/ TIDAK respon terhadap terhadap perawatan (setelah 3
SEMBUH perawatan (setelah 3 bulan)/
bulan) Total # anak yang keluar
4 MENINGGAL # anak meninggal # anak meninggal/
Total # anak yang keluar
23
Menghitung Indikator: contoh
Tipe Keluar Jumlah Menghitung Persentase
24
Menghitung Indikator: contoh
Keluar Jumlah Menghitung Persentase
Jumlah yang 8
KELUAR
1 SEMBUH 7 # anak yang sukses sembuh/ 7/8=87.5%
Total # anak yang keluar
2 DROP-OUT 1 # anak yang drop out/ 1/8= 12.5%
Total # anak yang keluar
3 TIDAK ADA 0 # anak yang tidak ada respon 0/8 = 0%
RESPON/ terhadap perawatan (setelah
4 bulan)/
TIDAK Total # anak yang keluar
SEMBUH
4 MENINGGAL 0 # anak meninggal/ 0/8 = 0%
Total # anak yang keluar
25
Pencatatan skrining di
Posyandu, desa dan
Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan yang
digunakan di tingkat Masyarakat
Formulir untuk tiap pasien
Slip Rujukan Masyarakat
27
Slip Rujukan Masyarakat
28
Slip Rujukan Masyarakat
SLIP RUJUKAN MASYARAKAT
Nama ibu :
Desa:
Dusun/Posyandu:
29
Register Skrining di Posyandu
30
Buku Skrining Posyandu
Buku Register Skrining (LILA & EDEMA)
BULAN:
NAMA POSYANDU :
# Anak yang
# Anak dengan # Anak yang
# Anak dengan # Anak Dengan # Anak dengan masih dalam # Anak yang 1T,
lila hijau dan dirujuk ke Post
lila Kuning Lila Merah Oedema perawatan Pos 2T & BGM
No Nama kelihatan kurus PGBT
PGBT
L P L P L P L P L P L P L P
TOTAL
Ringkasan L P
11Jumlah anak 1 T
12Jumlah anak 2 T
31
Laporan Bulanan Skrining Desa
32
32
Laporan Bulanan Skrining Desa
Laporan Skrining Bulanan Pustu/Polindes/Poskesdes
Bulan: Tahun:
Nama: Pustu/Polindes/Poskesdes
Jumlah anak
Jumlah anak
LILA hijau dan yang
LILA Hijau/normal LILA Kuning LILA Merah Edema yang dirujuk ke
terlihat kurus dikonfirmasi
L P L P L P L P L P pos PGBM
ke pos PGBT
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33
Laporan Bulanan Skrining Puskesmas
34
34
Laporan Bulanan Skrining Puskesmas
Laporan Skrining Bulanan Puskesmas
Bulan: Tahun:
Nama: puksesmas
Jumlah anak
Jumlah anak
LILA hijau dan yang
LILA Hijau/normal LILA Kuning LILA Merah Edema yang dirujuk ke
terlihat kurus dikonfirmasi ke
L P L P L P L P L P pos PGBM
pos PGBT
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35
Pencatatan dan
pelaporan Layanan Rawat
Jalan di tingkat Pustu dan
Puskesmas
Formulir Pencatatan dan Pelaporan
yang digunakan di Layanan Rawat Jalan
formulir untuk pasien individu
Kartu Status Pasien
Slip Pindah/rujuk
Formulir Pelaporan
Register Ringkasan Layanan Rawat Jalan (satu per Layanan
Rawat Jalan)
Laporan Bulanan Layanan Rawat Jalan (satu per Layanan
Rawat Jalan)
37
Kartu Status Pasien
39
Kartu Status Pasien – bagian depan KARTU STATUS PASIEN
Kabupaten Desa
Penerimaan Langsung dari masyarakat Dari Posyandu Dari Faskes Masuk kembali (Pengulangan) Menolak di Rawat Inap
< -3 Skor-Z
Kriteria penerimaan Edema LILA <11.5cm Lainnya (jelaskan)
BB/TB
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Kondisi ujung
Infeksi kulit Tidak ada Scabies Mengelupas Luka/Abses Normal Dingin
tangan/kaki
Antibiotik
Kunjungan ke 2
Obat cacing
Obat lainnya
Obat Tanggal Dosis Obat Tanggal Dosis
Imunisasi
Status imunisasi Lengkap Tidak Lengkap Jika tidak lengkap, rujuk ke bagian imunisasi Ya Tidak
40
Kartu Status Pasien – bagian depan
KUNJUNGAN TINDAK LANJUT
Minggu
MASUK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tanggal
Berat (kg)
Tinggi (cm)
Z Score BB/ TB
LILA (cm)
Edema (+ ++ +++)
Untuk Marasmus: Rujuk ke Rawat Inap : 1. Berat badan turun dan tidak ada nafsu makan; 2. Berat badan tetap setelah 1 bulan di PGBT;
Kunjungan rumah : 1. BB turun dan nafsu makan baik; 2. BB tidak naik dan nafsu makan baik; 3.Anak kembali dari rawat inap
Riwayat kesehatan
Diare (# hari)
Muntah (# hari)
Demam (# hari)
Batuk (# hari)
Pemeriksaan Fisik
Suhu (0C)
Nafas (# / menit)
Dehidrasi (Y/T)
Anemia (Y/T)
Infeksi Kulit (Y/T)
Pengobatan lain
(lihat dibalik kartu ini)
Konseling PMBA(#)
Nama pemeriksa
HASIL ***
***S=Sembuh dan Keluar D=Drop-Out (Absen pada 2 kunjungan berturut-turut) TS= Keluar Tidak Sembuh (Tidak ada respon) setelah 4 minggu X=Meninggal P=Pindah ke rawat inap atau Pos PGBT lainnya A=Absen MP=Menolak
Pindah KR=Kunjungan Rumah
41
Slip Pindah/Rujuk
▪Slip Pindah/Rujuk digunakan jika pasien dipindah/
dirujuk
• Dari satu Layanan Rawat Jalan ke Layanan Rawat Jalan
lainnya
• Dari Layanan Rawat Jalan ke Rawat Inap
• Dari Rawat Inap ke Layanan Rawat Jalan
▪Diisi oleh staf Puskesmas/Pustu atau petugas kesehatan
di rawat inap dan diberikan kepada ibu/pengasuh anak
untuk dibawa ke fasilitas kesehatan berikutnya.
▪Nomor registrasi Layanan Rawat Jalan juga diisi dalam slip
42
Slip Pindah/Rujuk
SLIP PINDAH/RUJUK
Tang
gal
Pindah dari : Pindah ke :
pind
ah :
Nama : Usia (bulan) : jenis kelamin (Lingkari) : L / P
No registrasi PGBT :
Alasan pindah/rujukan:
43
Register Ringkasan Layanan Rawat
Jalan
• Register Ringkasan Layanan Rawat Jalan dikelola per
Layanan Rawat Jalan
• Formulir ini mencatat semua anak yang masuk dan
keluar di sebuah Layanan Rawat Jalan dan
memfasilitasi tindak lanjut pasien untuk menghindari
drop out
• Formulir ini diperbaharui minimal seminggu sekali dan
juga ketika ada pasien yang masuk/keluar
44
Register Ringkasan Layanan Rawat
Jalan – Ringkasan Penerimaan
REGISTER POS PGBT
DATA PRIBADI
Topik Konseling
Keterangan
PMBA
Jenis Temat Oedema Tanggal masuk Oedema
Z- Score Kriteria Masuk Tanggal Z- Score
NO Nama Lengkap Kelamin Alamat Desa Posyandu tanggal Umur Tanggal Lila (cm) BB (kg) TB (cm) (-, +, ++, Status Medis kembali dalam Pos Tanggal Lila (cm) BB (kg) TB (cm) (-, +, ++, Kriteria Keluar
WHO Pos PGBT rujukan WHO
(L/P) Lahir +++) PGBT +++)
45
Register Ringkasan Layanan Rawat
Jalan untuk Konfirmasi Diagnosa
oRegister Ringkasan Layanan Rawat Jalan untuk
konfirmasi diagnosa dikelola per Layanan Rawat
Jalan
oFormulir ini mencatat semua anak yang datang
untuk konfirmasi diagnosa di sebuah Layanan Rawat
Jalan dan mencatat hasil konfirmasi diagnosa dan
perawatan yang didapat
oFormulir ini diisi setiap ada anak yang datang ke
Layanan Rawat Jalan untuk konfirmasi diagnosa
46
Register Ringkasan Layanan Rawat
Jalan untuk Konfirmasi Diagnosa
Register Konfirmasi
Anak
Rujukan
Konfirmasi dengan Masuk Pos
Data Pribadi Rujukan Dari? Hasil Penerimaan dengan Perawatan
(dtg) Kebutuhan PGBT
Kompliasi
Khusus
1) Posyandu
2) Sweeping
(2 T & BGM) Obat Gizi Konseling PMBA PMT
Z
Jenis Tempat Tanggal Scor Oedema
No. Posyan Lila TB
No Nama Lengkap Kelami Desa Tangga Umur Ya Tidak Konfirm BB (kg) e (-, +, ++, Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Register du (cm) (cm)
n (L/P) l Lahir asi WH +++)
O
3) Tokoh
masyarakat/
Tokoh Agama
dll Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
47
Laporan Bulanan Layanan Rawat
Jalan
Satu “Laporan Bulanan Layanan Rawat Jalan” diisi
tiap bulan di tiap Fasilitas Layanan Rawat Jalan untuk
mengetahui kualitas pelayanan
Gunakan Standar Sphere untuk menentukan
pencapaian program
48
Laporan Bulanan Layanan Rawat
Jalan
49
Laporan Bulanan Layanan Rawat
Jalan
LAPORAN BULANAN POS PGBM
Nama Pos PGBM
Puskesmas
Kecamatan
Kabupaten
Bulan/ tahun
Kasus Baru (B) Kasus Lama (C) Keluar (E) Pindah (F)
Sisa akhir Obat Gizi (Bungkus) TARGET (Standar Sphere) >75% <10% <15%
50
Laporan Bulanan Layanan Rawat Jalan -
Pasien Desa LAPORAN BULANAN POS PGBT
Pos PGBT
Pustu/Polindes/Poskesdes
Desa
Kecamatan
Bulan / Tahun
Kasus Baru(B) Kasus Lama (C 1 ) Kasus Lama (C 2) Keluar (E) Transfer (F)
Total Kasus Di awal Bulan TOTAL MASUK (D) TOTAL KELUAR (G) TOTAL DI AKHIR BULAN
(A) (B+C=D) (E+F=G) (H) (A+D-G=H)
No Nama Posyandu
RELAPS (SEMBUH DAN
Z-SCORE <- Z-SCORE <- DO DAN MASUK KEMBALI SEMBUH MENINGGAL DROP OUT / DO TIDAK ADA RESPON/ RUJUKAN (TIDAK
LILA <11.5cm Oedema MASUK KEMBALI DALAM DARI POS PGBM LAIN KE POS PGBM LAIN RAWAT INAP (RSU)
3 SD 3 SD DAN LILA <11.5cm (dalam 2 bulan) (E1) (E2) (E3) TIDAK SEMBUH (E4) KEMBALI KE POS PGBM
2 BULAN)
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
Posyandu 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TARGET
Stok Akhir Obat Gizi (Bungkus) Rusak (Standar >75% <10% <15%
Sphere)
Anak
Perempuan
Yang Masuk
Baru
Anak Laki-
Laki Yang
Masuk Baru
E3: Drop Out = Tidak Hadir pada 2 Kunjungan Berturut - turut (2 Minggu)
E4: Tidak Sembuh / Tidak Ada respon = Tidak mencapai kriteria keluar setelah 2 bulan di Pos PGBM
H: Total di akhir bulan (H) = Total diawal bulan (A) + Total masuk (D) - Total keluar (G)
C1: Kalau NR dan Masuk kembali lagi dalam 2 bulan maka dihitung sebagai kasus baru
Laporan Bulanan Layanan Rawat Jalan -
Pasien Desa LAPORAN BULANAN POS PGBT
Pos PGBT
Puskesmas
Kecamatan
Kabupaten
Bulan / Tahun
Kasus Baru(B) Kasus Lama (C 1 ) Kasus Lama (C 2) Keluar (E) Transfer (F)
Total Kasus Di awal Bulan TOTAL MASUK (D) TOTAL KELUAR (G) TOTAL DI AKHIR BULAN
No Nama Desa (A) (B+C=D) (E+F=G) (H) (A+D-G=H)
RELAPS (SEMBUH DAN
Z-SCORE <- Z-SCORE <- DO DAN MASUK KEMBALI SEMBUH MENINGGAL DROP OUT / DO TIDAK ADA RESPON/ RUJUKAN (TIDAK
LILA <11.5cm Oedema MASUK KEMBALI DALAM DARI POS PGBM LAIN KE POS PGBM LAIN RAWAT INAP (RSU)
3 SD 3 SD DAN LILA <11.5cm (dalam 2 bulan) (E1) (E2) (E3) TIDAK SEMBUH (E4) KEMBALI KE POS PGBM
2 BULAN)
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TARGET
Stok Akhir Obat Gizi (Bungkus) Rusak (Standar >75% <10% <15%
Sphere)
Anak
Perempuan
Yang Masuk
Baru
Anak Laki-
Laki Yang
Masuk Baru
E3: Drop Out = Tidak Hadir pada 2 Kunjungan Berturut - turut (2 Minggu)
E4: Tidak Sembuh / Tidak Ada respon = Tidak mencapai kriteria keluar setelah 2 bulan di Pos PGBM
H: Total di akhir bulan (H) = Total diawal bulan (A) + Total masuk (D) - Total keluar (G)
C1: Kalau NR dan Masuk kembali lagi dalam 2 bulan maka dihitung sebagai kasus baru
Handout:
53
Latihan Individu!
Mengisi Laporan Bulanan
Layanan Rawat Jalan
(handout terpisah)
54
Kasus lama
Kasus Baru (B) Keluar (E) Pindah (F)
(C)
Rujukan dari
BB/PB Total
Total di rawat TOTAL TOTAL
atau
awal BB/PB inap/rawat KASUS (D) KE RAWAT KELUAR (G) diakhir
BB/TB MENINGGA TIDAK
bulan(A) LiLA atau jalan lain, (B+C=D) SEMBUH INAP ATAU (E+F=G) bulan (H)
<-3 SD Oedema L DO (E3) SEMBUH (A+D-G=H)
< 11.5cm BB/TB atau kasus (E1) RAWAT
DAN (E2) (E4)
<-3 SD DO yang JALAN LAIN
LiLA
dirawat
<11.5cm
kembali
5 1 3 1 0 0 4 0 0 1 0 5
SPHERE Standards
10 0 1 2 1 1 6 0 1 0 1
SPHERE Standards
6 3 0 1 0 0 4 0 2 0 0 6
SPHERE Standards
3 3 5 1 0 1 7 1 2 0 1
SPHERE Standards
6 3 2 0 0 6 8 0 2 1 0
SPHERE Standards
Menilai Pencapaian
Program
56
“Standar Sphere” Global untuk
Program PGBT
Indikator Standar
Cakupan >50% pedesaan
>70% perkotaan
Sembuh >75%
Drop Out <15%
Meninggal <10%
57
Menghitung Indikator: contoh
Keluar Jumlah Menghitung Persentase
Jumlah yang 8
KELUAR
1 SEMBUH 7 # anak yang sukses sembuh/ 7/8=87.5%
Total # anak yang keluar (SPHERE >75%)
2 DROP-OUT 1 # anak yang drop out/ 1/8= 12.5%
Total # anak yang keluar (SPHERE <15%)
3 TIDAK ADA 0 # anak yang tidak ada respon 0/8 = 0%
RESPON/ terhadap perawatan (setelah
4 bulan)/
TIDAK Total # anak yang keluar
SEMBUH
4 MENINGGAL 0 # anak meninggal/ 0/8 = 0%
Total # anak yang keluar (SPHERE <10%)
58
Supervisi Fasilitatif
59
Mengapa supervisi fasilitatif penting?
60
Supervisi fasilitatif
Supervisor bertanggung jawab untuk
◦ Membimbing dan mendukung tenaga
kesehatan melalui pemberian dukungan teknis
dilapangan.
◦ Memastikan bahwa layanan/program berjalan
dengan baik
◦ Memastikan layanan/program berkualitas
◦ Melakukan kunjungan supervisi fasilitatif rutin.
61
Supervisi fasilitatif
Supervisi fasilitatif dibutuhkan secara rutin, khususnya pada
tahap awal pelaksanaan program.
Supervisi fasilitatif merupakan kolaborasi antara supervisor
(penyelia) dan petugas terlatih sebagai upaya meningkatkan
kinerja dan rasa percaya diri mereka dalam menangani anak
sangat kurus tanpa komplikasi di Layanan Rawat Jalan.
Bersama-sama, supervisor dan petugas menetapkan tujuan
dilakukannya supervisi fasilitatif. Supervisor melakukan
pengamatan proses penanganan balita sangat kurus di Layanan
Rawat Jalan yang dilakukan petugas terlatih kepada
ibu/pengasuh, dan memberikan umpan balik yang
membangun.
62
Supervisi fasilitatif
Supervisor dan petugas bersama-sama membahas dan
memecahkan masalah, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta upaya mengatasi kesulitan yang dialami oleh
petugas terlatih.
Petugas perlu termotivasi dalam proses ini sehingga terdorong
untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mereka
Supervisi tradisional berbeda dengan supervisi fasilitatif.
Pengawasan tradisional ini biasanya melibatkan lebih banyak
aspek pemeriksaan dan pengendalian, dengan fokus
memastikan bahwa petugas mematuhi kebijakan dan prosedur
yang ada.
63
Supervisi fasilitatif ke Layanan Rawat
Jalan di Puskesmas dan Pustu
Kunjungan supervisi ke Puskesmas dan Pustu harus termasuk:
◦ Memeriksa Kartu Status Pasien, Ringkasan Registrasi Layanan Rawat Jalan, dan
Laporan Bulanan Layanan Rawat Jalan untuk memastikan pengisian yang
lengkap dan benar.
◦ Memeriksa kartu status pasien yang meninggal, drop out atau tidak sembuh.
◦ Mengobservasi layanan untuk mengecek apakah protokol diikuti dengan
benar.
◦ Mengisi Daftar tilik supervisi Layanan Rawat Jalan
Menyimpan laporan supervisi menjadi satu folder untuk melacak kemajuan
fasilitas kesehatan dari waktu ke waktu.
Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan mencari jalan keluar
bersama
64
Supervisi fasilitatif ke Layanan Rawat
Jalan di Puskesmas dan Pustu
Daftar Tilik Supervisi Pos PGBM Pengukuran antropometri dilakukan sesuai
dengan protokol (LILA, Edema, Mengukur berat
Pos PGBM: badan ditiap kunjungan dan tinggi/panjang tiap 4
Tanggal: minggu)
Nama tenaga kesehatan di Pos PGBM: Skor-Z BB/PB dan BB/TB dihitung dengan benar
Nama Supervisor: ketika penerimaan dan untuk menentukan kapan
anak mendapatkan konseling PMBA dan kapan
anak keluar pos PGBM
Aktivitas/ Perlengkapan Ya Tidak Catatan Riwayat kesehatan diambil sesuai protokol setiap
kunjungan (catat jika tidak sesuai protokol)
Perlengkapan Pos PGBM (Observasi/Diskusi Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai protokol
dengan tenaga kesehatan di pos PGBM) setiap kunjungan oleh petugas kesehatan (catat
Pita LILA ada (dengan batas merah, kuning dan jika tidak sesuai protokol)
hijau yang benar)
Tes nafsu makan dilakukan sesuai protokol (catat
Pita LILA dalam keadaan baik
jika tidak sesuai protokol)
Timbangan pegas gantung (ADE) ada
Timbangan pegas gantung (ADE) digunakan Obat rutin diberikan sesuai protokol (waktu dan
Tripod untuk menggantung timbangan tersedia dosis), catat jika tidak sesuai protokol
Papan ukur tinggi/panjang badan untuk PGBM Protokol tindakan digunakan secara rutin pada
ada setiap kunjungan
Papan ukur tinggi/panjang badan untuk PGBM Pemindahan ke pos Rawat Inap dilakukan sesuai
digunakan
protokol tindakan
Tabel Skor-Z untuk BB/PB dan BB/TB ada
Pemindahan ke pos Rawat Inap dilakukan
Tabel Rasio Obat Gizi ada
dengan Slip Pindah/Rujuk
Termometer tersedia
Air minum tersedia
Obat Gizi diberikan sesuai protokol (berdasarkan
Air dan sabun tersedia berat badan anak)
Pengukuran Antropometri Pesan-pesan kunci PGBM dan Obat Gizi
(Observasi anak Sangat Kurus yang hadir di Pos disampaikan kepada pengasuh pada setiap
PGBM kunjungan
LILA diukur dengan benar Penilaian PMBA dilakukan pada penerimaan
Tinggi/ Panjang Badan diukur dengan benar
Berat Badan diukur dengan benar Pesan-pesan kunci PMBA disampaikan kepada
Edema diperiksa dengan benar pengasuh pada setiap kunjungan dengan fokus
Skrining awal pada pemberian Obat Gizi dan menyusui
(Diskusi dengan tenaga kesehatan di pos PGBM) (jika anak masih menyusu) dan pesan mengenai
Tenaga kesehatan di Pos PGBM mendukung pemberian makanan pendamping diberikan
kegiatan skrining di tingkat Posyandu dan ketika kondisi anak sudah membaik dari sangat
masyarakat kurus menjadi kurus
Kepatuhan pada Protokol
(Observasi/Pemeriksaan Dokumen/Diskusi
Formulir Penerimaan di Pos PGBM diisi untuk
dengan tenaga kesehatan di pos PGBM)
setiap anak
Anak Sangat Kurus dimasukan dalam pos PGBM
sesuai dengan kriteria penerimaan Formulir Penerimaan di Pos PGBM diisi lengkap
Anak Kurus dirujuk ke Konseling PMBA/ (seluruh bagian) untuk setiap anak
diberikan penjelasan mengenai tidak masuk ke
rawat jalan di pos PGBM
65
Supervisi fasilitatif
di tingkat Posyandu/community
Bidan desa harus melakukan hal-hal dibawah ini di tingkat Posyandu/ dan
community
◦ Memeriksa pencatatan yang disimpan di Posyandu dan Buku Skrining
Posyandu untuk memastikan pengisian yang lengkap dan benar
◦ Memastikan teknik skrining yang benar digunakan oleh kader untuk
mengukur LILA dan Edema
◦ Memastikan seluruh kesempatan digunakan untuk skrining anak kurus
secara aktif dan pasif di masyarakat
◦ Mendiskusikan kasus-kasus anak yang drop out atau meninggal.
◦ Mendiskusikan kesulitan yang dihadapi di masyarakat dan mencari jalan
keluar bersama
66
Supervisi fasilitatif
Supervisi dilakukan petugas yang telah
mendapatkan pelatihan:
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten: Supervisi
fasilitatif ke Layanan PGBT di Puskesmas (dan
Pustu)
Staf Puskesmas: Supervisi fasilitatif ke Layanan
PGBT di Pustu
Bidan Desa: Supervisi fasilitatif ke Posyandu
67
Supervisi fasilitatif
Apa yang disupervisi:
Masyarakat
• Aktivitas mobilisasi masyarakat • Tindak lanjut dan kunjungan rumah
• Skrining dan penemuan dini kasus • Dukungan untuk ibu dan keluarga
Rawat Jalan termasuk logistic dan manajerial
• Prosedur penerimaan, rujukan dan • Adanya staf yang terlatih
keluar. • Beban kerja staf
• Kepatuhan pelaksanaan protokol • Pengelolaan poli rawat jalan/MTBS
terapi • Kebersihan poli rawat jalan/MTBS
• Kelengkapan catatan medis pasien • Pengelolaan suplai dan
• Kemajuan terapi masing-masing • Akses ke air bersih
anak
• Kualitas konseling dan peningkatan
pengetahuan gizi dan kesehatan
• Kualitas servis
• Konseling saat keluar rawat jalan
68