Rawat Jalan
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir sesi ini, peserta memahami bagaimana:
A. Memasukkan balita gizi buruk ke layanan rawat jalan
B. Memberikan pengobatan untuk balita gizi buruk ketika masuk pertama
kali
C. Memberikan informasi dan konseling ketika balita masuk di layanan
rawat jalan
D. Memberikan pengobatan lanjutan dan konseling
E. Mengatasi respon lambat terhadap pengobatan
F. Mengeluarkan anak sembuh dari layanan rawat jalan
G. Pengorganisasian layanan PGBT dan memastikan keterkaitannya dengan
layanan kesehatan lain
H. Melengkapi formulir-formulir layanan rawat jalan.
Empat komponen PGBT
Pengelolaan Gizi Buruk
Terintegrasi
INGAT
KLASIFIKASI KURANG GIZI AKUT
4
5
Outpatient Therapeutic Programme
(OTP)
Layanan rawat jalan menyediakan penanganan balita gizi buruk:
• umur 6 – 59 bulan
• Tidak ada komplikasi medis
• Nafsu makan baik
• Pitting edema bilateral derajat +1 atau +2
• Klinis baik dan sadar
8
4 Prinsip PGBT
9
Langkah-Langkah di Layanan Rawat Jalan
1. Penerimaan
4. Keluar
Ikuti check list layanan rawat jalan ketika masuk, pengobatan dan mengeluarkan
/meluluskan pasien
Melengkapi Kartu Status Pasien ketika layanan diberikan pada anak (pada saat
masuk dan kunjungan lanjutan)
10
Proses Penerimaan – Gambaran Umum
11
1. Penjelasan ke pengasuh
• Jelaskan kepada pengasuh langkah-langkah yang
akan diambil selama proses penerimaan
• Jika anak dirujuk oleh kader atau tenaga
kesehatan, tanyakan pada pengasuh untuk
menunjukkan Slip Rujukan Masyarakat
• Jawab semua pertanyaan atau kekhawatiran
pengasuh
• Konfirmasi umur balita
12
KARTU STATUS PASIEN
Kabupaten Desa
Penerimaan Langsung dari masyarakat Dari Posyandu Dari Faskes Masuk kembali (Pengulangan) Menolak di Rawat Inap
Terima bantuan : KK tercatat? Ya Tidak Jika ya, kapan terakhir menerima bantuan?
2. Formulir
Antropometri saat masuk
Kriteria penerimaan Edema LILA <11.5cm < -3 Skor-Z BB/TB Lainnya (jelaskan)
Riwayat kesehatan
Penerimaan Diare
Muntah
Batuk
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
BAB (x/ hari) 1-3
Ya
>5
Tidak
Pemeriksaan Fisik
Menyusu Ya Tidak
0
Suhu ( C)
Mata
<30
Normal
30 - 39
Cekung
40 - 49
Berair
50+
Dehidrasi
Retraksi dada
Conjungtiva mata
Tidak ada
Ya
Normal
Sedang
Tidak
Pucat
Parah
depan
Telinga Normal Berair Mulut Normal Luka Berjamur
Pembesaran kelenjar getah bening Tidak ada Leher Ketiak Selangkangan Cacat Ya Tidak
Infeksi kulit Tidak ada Scabies Mengelupas Luka/Abses Kondisi ujung tangan/kaki Normal Dingin
Antibiotik
Kunjungan ke 2
Obat cacing
Obat lainnya
Obat Tanggal Dosis Obat Tanggal Dosis
Imunisasi
Status imunisasi Lengkap Tidak Lengkap Jika tidak lengkap, rujuk ke bagian imunisasi Ya Tidak
13
KUNJUNGA N TINDA K LA NJUT
Minggu
MASUK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tanggal
Berat (k g)
Tinggi (cm)
Z Score BB/ TB
LILA (cm)
Edema (+ ++ +++)
2. Formulir
Penerimaan
Rawat Jalan
(halaman
Untuk Marasmus: Rujuk ke Rawat Inap : 1. Berat badan turun dan tidak ada nafsu makan; 2. Berat badan tetap setelah 1 bulan di PGBT;
Kunjungan rumah : 1. BB turun dan nafsu makan baik; 2. BB tidak naik dan nafsu makan baik; 3.A nak kembali dari rawat inap
Riwayat kesehatan
Diare (# hari)
Muntah (# hari)
Demam (# hari)
belakang)
Batuk (# hari)
Pemeriksaan Fisik
Suhu (0C)
Nafas (# / menit)
Dehidrasi (Y/T)
A nemia (Y/T)
Pengobatan lain
(lihat dibalik k artu ini)
Konseling PMBA(#)
Nama pemeriksa
HA SIL ***
***S=Sembuh dan Keluar D=Drop-Out (A bsen pada 2 kunjungan berturut-turut) TS= Keluar Tidak Sembuh (Tidak ada respon) setelah 4 minggu X=Meninggal P=Pindah ke rawat inap atau Pos PGBT lainnya A =A bsen MP=Menolak Pindah KR=Kunjungan Rumah
14
3. Pengobatan saat penerimaan
Prosedur:
1. Berikan obat-obat rutin
▪ Dosis pertama antibiotik saat penerimaan
▪ Obat cacing pada kunjungan ke-2
2. Berikan terapi lain sesuai indikasi (anak dengan komplikasi
medis rujuk ke layanan rawat inap)
3. Beri Ready-to-use Therapeutic Food (RUTF) dengan disertai
informasi dan konseling ke ibu/pengasuh
4. Catat pemberian RUTF dan obat-obatan di formulir
penerimaan rawat jalan 15
15
Obat Rutin
Berikan obat rutin kepada semua anak gizi buruk yang masuk
ke layanan rawat jalan meskipun anak kelihatan sehat
Alasan:
Anak-anak gizi burukmempunyai kekebalan tubuh yang rendah
dan mungkin tidak menunjukkan gejala penyakit infeksi
sampai mereka sembuh dari kondisi gizi buruk
Pengobatan rutin:
• Antibiotik saat masuk
• Obat cacing pada kunjungan ke-2 ke pos PGBT
16
Antibiotik
◦ Antibiotika diberikan ketika balita gizi buruk masuk ke
layanan rawat jalan.
◦ Dosis pertama seharusnya diberikan saat pertama kali
balita gizi buruk di rujuk ke layanan rawat jalan.
◦ Pengasuh disuluh tentang bagaimana cara memberikan
dosis lanjutan antibiotika di rumah.
◦ Antibiotik lini pertama yang diberikan Amoksisilin.
◦ Jika tanda/gejala infeks masih berlanjut setelah
pemberian antibiotik, rujuk ke layanan rawat inap
17
Obat Cacing
• Albendazole atau Mebendazole diberikan sebagai dosis
tunggal pada kunjungan kedua (minggu ke 2)
• Hanya diberikan pada anak usia 1 tahun keatas (bila umur
tidak diketahui berikan pada anak yang sudah dapat
berjalan)
• Jika anak sudah diberikan obat cacing pada 6 bulan
terakhir (Kampanye nasional February dan Agustus),
jangan berikan lagi
• Jika pengasuh tidak bisa ingat apakah anak sudah
mendapatkan obat cacing atau belum dalam 6 bulan
terakhir, berikan pada kunjungan kedua (minggu ke 2).
18
Obat Cacing
Vitamin A dan Seng
Vitamin A:
• Anak-anak yang menerima RUTF tidak memerlukan suplemen vitamin
A karena RUTF mengandung vitamin A yang cukup.
• Vitamin A dosis tinggi hanya diberikan pada balita gizi buruk yang
terdapat tanda-tanda defisiensi Vitamin A dan/atau ada riwayat
campak dalam 3 bulan terakhir.
Seng
• Anak-anak yang menderita diare dan sudah menerima RUTF
tidak perlu diberikan seng lagi.
Zat Besi
• Di dalam RUTF sudah terdapat sekitar 10-14 mg/100 g zat besi,
sehingga tidak perlu lagi tambahan suplementasi zat besi.
Source - WHO 2013. Guideline. Updates on the Management of Severe Acute Malnutrition in Infants and
20
Children, Geneva
Imunisasi
21
Pengobatan Penyakit Lain
Ikuti protokol nasional untuk diagnosa dan
pengobatan campak, malaria, HIV dan penyakit anak
lainnya
Teruskan pemberian RUTF, jika anak masuk ke rawat
inap perlu koordinasi dengan petugas kesehatan di
rawat inap mengenai pemberian RUTF
22
Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF)
23
23
3. Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF)
• Siap dimakan
• Padat energi – setara dengan F-100
• Difortifikasi dengan mineral dan vitamin, termasuk zat besi.
• Tidak perlu disimpan di kulkas dan risiko kontaminasi rendah.
• Direkomendasikan sebagai
makanan terapi gizi untuk balita
gizi buruk ≥ 6 bulan oleh WHO
• Komposisi energi dan zat gizi
sesuai dengan rekomendasi
WHO untuk RUTF
24
3. Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF)
Terapi Gizi F-75 F-100 RUTF
Kalori 75 Kcal/100 ml 100 Kcal/100 ml 500 Kcal/92 g
Penggunaan Rawat inap – fase Rawat inap – Rawat jalan
stabilisasi transisi dan
rehabilitasi
Kandungan Formula berbasis Formula berbasis Produk berbasis
susu susu lemak
Formulasi Cair Cair Pasta (padat)
Target 0 – 59 bulan 0 – 59 bulan (bayi ≥6 bulan
<6 months –
diberikan F-100
yang diencerkan)
3. Ready to Use Therapeutic Food
(RUTF)
26
Dosis RUTF rations per hari dan minggu
Berat badan balita Paket per hari Paket per minggu Kkal per
(kg) hari
4,0 – 4,9 1½ 10 750
5,0 – 6,9 2 15 1.000
7,0 – 9,9 3 20 1.500
10,0 – 14,9 4 30 2.000
28
RUTF – Important Information
RUTF mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk mengobati
anak kurang gizi
Vitamin dan mineral tambahan tidak perlu diberikan
RUTF siap untuk dimakan dan tidak membutuhkan pemasakan
RUTF aman dari mikroorganisme dan tidak membutuhkan disimpan
dalam lemari pendingin
Jangan campur RUTF dengan air atau makanan lain
RUTF sudah mendapatkan sertifikasi halal
Penting untuk memberikan konseling kepada setiap ibu tentang
bagaimana memberikan RUTF kepada anaknya ketika anak masuk rawat
jalan dan setiap kunjungan lanjutan
29
Urutan pemberian makan- pengingat
Pertama
ASI, jika anak masih disusui
Kedua
RUTF
Ketiga
Makanan keluarga yang bergizi
dapat diberikan, jika anak
telah makan semua rasio
RUTF hari itu
30
Latihan di Kelas!
RUTF dan Obat Rutin
31
Apa yang harusnya diberikan oleh tenaga
kesehatan untuk anak-anak gizi buruk tanpa
komplikasi medis dibawah ini ketika masuk rawat
jalan dan pada kunjungan lanjutan pertama
Studi kasus 1
anak perempuan usia 15 bulan, berat 6.5 kg pada saat masuk dan 6.7
kg pada kunjungan lanjutan pertama
Studi kasus 2
anak perempuan usia 30 bulan, berat 8.5 kg pada saat masuk dan 8.8
kg pada kunjungan lanjutan pertama
Study kasus 3
anak laki-laku usia 8 bulan, berat 4.8 kg pada saat masuk dan 5.0 kg
pada kunjungan lanjutan pertama
32
Studi kasus 1
anak perempuan usia 15 months, berat 6.5 kg pada saat
masuk dan 6.7 kg pada kunjungan lanjutan pertama
Saat masuk
15 bungkus RUTF (2 per hari untuk 7 hari)
Amoksisilin 97,5 mg, setiap 8 jam selama 5 hari
Saat masuk
20 sachet RUTF (3 per hari selama 7 hari)
Amoxicillin 127,5 mg, setiap 8 jam selama 5 hari
34
Study kasus 3
anak laki-laki usia 8 bulan, berat 4.8 kg pada saat masuk dan
5.0 kg pada kunjungan lanjutan pertama
Saat masuk
10 bungkus RUTF (1.5 per hari selama 7 hari)
Amoxicillin 72 mg, setiap 8 jam selama 5 hari
35
Informasi dan konseling saat penerimaan
di rawat jalan
Tiga komponen
1. Dukungan untuk orangtua/pengasuh
2. Informasi dan konseling mengenai perawatan balita
gizi buruk dan RUTF
3. Informasi dan konseling mengenai PMBA atau
pemberian makan sesuai umur
36
1. Dukungan untuk orangtua/pengasuh
◦ Ciptakan suasana yang menyenangkan dan mendukung untuk
pengasuh
◦ Pengasuh memerlukan dukungan untuk menyelesaikan perawatan
balita gizi buruk – komitmen jangka panjang dari mereka
◦ Komunikasi merupakan hal kunci – pastikan pengasuh mengerti
semua instruksi (jadwal kunjungan lanjutan, bagaimana memberikan
RUTF dan obat lainnya pada anak, praktek PMBA, dll)
◦ Jangan pernah membentak atau memarahi pengasuh, bahkan ketika
mereka tidak datang untuk kunjungan
◦ Sampaikan kepada ibu tentang kader yang ia bisa hubungi jika ia
memiliki pertanyaan atau kekhawatiran di rumah
37
2. RUTF – informasi dan konseling
Pesan kunci untuk pengasuh:
• RUTF digunakan untuk pengobatan anak gizi buruk.
• RUTF tidak boleh dibagi dengan anggota keluarga lain.
• RUTF sudah memiliki sertifikat halal.
• Anak anda membutuhkan [xx] kemasan RUTF setiap hari (lihat
pada table rasio RUTF)
• RUTF memberikan semua energi dan vitamin yang diperlukan
seorang anak - tidak boleh ada makanan lain yang diberikan
ke anak sebelum rasio RUTF untuk hari tersebut dihabiskan
• Jika anak masih minum ASI, selalu susui anak sebelum
memberikan RUTF
38
2. RUTF – informasi dan konseling
Pesan kunci untuk pengasuh (lanjutan):
◦ Pastikan kemasan RUTF bersih sebelum memberikan RUTF kepada
anak.
◦ Cuci tangan dan muka anak dengan sabun sebelum anak makan
RUTF
◦ Selalu berikan air minum yang bersih dan direbus dalam jumlah
banyak ketika anak makan RUTF – anak mungkin membutuhkan
minum lebih banyak dari biasanya
◦ Bujuk anak untuk makan RUTF dalam jumlah sedikit dan sering
(sampai 8 kali perhari)
◦ Remas-remas kemasan sebelum digunakan. Buka kemasan, tekan
dan makan
◦ Berikan RUTF langsung dari kemasan
◦ Gunakan RUTF dalam waktu 24 jam setelah membuka kemasan
39
2. RUTF – informasi dan konseling
Pesan kunci
◦ Simpan RUTF di wadah yang bersih dan tertutup, hindari sinar
matahari langsung
◦ Kembalikan kemasan RUTF kosong ke rawat jalan pada setiap
kunjungan
◦ Jika anak kehilangan nafsu makan atau menderita penyakit lain,
segera bawa anak ke fasilitas kesehatan
◦ Jika anak diare jangan hentikan pemberian makanan: teruskan
pemberian RUTF, ASI (jika masih menyusui) dan air minum bersih
yang telah direbus.
◦ Anak gizi buruk harus selalu dalam keadaan hangat (pastikan anak
memakai pakaian yang tebal/baju hangat)
◦ Selalu minta pengasuh untuk mengulang cara pemberian RUTF dan
obat lain untuk anak dirumah
40
3. Informasi dan konseling PMBA
Pada saat penerimaan
Lengkapi penilaian PMBA menurut umur
Jika anak masih menyusu,
◦ Beri semangat ibu untuk terus menyusui
◦ Ingatkan ibu agar menyusui anak sebelum memberikan RUTF
◦ Bicarakan kesulitan dalam menyusui
Diskusikan mengenai pemberian makan secara aktif untuk
RUTF
Jangan membicarakan makanan pendamping pada saat anak
masuk rawat jalan karena dapat mempengaruhi konsumsi
RUTF – pesan utama harus mengenai menyusui dan
konsumsi RUTF
41
Jadwal kunjungan lanjutan
Minggu ke Jenis kunjungan
Minggu 1 Masuk 1
Minggu 2 Kunjungan lanjutan 2
Minggu 3 Kunjungan lanjutan 3
Minggu 4 Kunjungan lanjutan 4
Minggu 5 Kunjungan lanjutan 5
Minggu 10 Kunjungan lanjutan 10
Minggu 12 dll.. Kunjungan lanjutan 12 dll..
Tidak ada waktu minimal balita gizi buruk dirawat di layanan rawat jalan
Proses penyembuhan berbeda untuk setiap anak (rata-rata 2 sampai 4 bulan)
Setelah 3 bulan tidak sembuh, anak dinyatakan tidak ada respon terhadap
pengobatan
42
Prosedur kunjungan lanjutan
(setiap kunjungan)
• Berikan informasi pada orangtua/pengasuh mengenai
tindakan yang akan dilakukan pada anak pada setiap
kunjungan ke rawat jalan
• Ukur berat badan dan LILA
• Cek edema
• Ukur tinggi/panjang dan tentukan BB/PB atau BB/TB
• sekali sebulan (minggu 1, 5, 9, dst)
• Ketika petugas kesehatan menilai bahwa anak sudah
sembuh dan bisa keluar dari rawat jalan
• Lakukan pengisian riwayat kesehatan anak dan
pemeriksaan medis
• Lakukan tes nafsu makan pada setiap kunjungan
43
Prosedur kunjungan lanjutan
(setiap kunjungan)
• Periksa anak sesuai protocol di rawat jalan dan ketika
dibutuhkan:
• Rujuk ke rawat inap (tunjuk petugas/kader untuk
membantu keluarga)
• Lakukan pemeriksaan medis
• Rencanakan kunjungan rumah
• Sediakan obat gizi dan berikan ibu konseling tentang
bagaimana memberikan Obat Gizi pada anak
• Selesaikan semua pengobatan medis, termasuk pemberian
obat cacing dan imunisasi.
44
Prosedur kunjungan lanjutan
(setiap kunjungan)
◦ Berikan ibu konseling menyusui pada setiap kunjungan
untuk anak yang masih disusui
◦ Ketika anak gizi buruk sudah membaik menjadi gizi
kurang (LILA kuning atau BB/TB antara ≥ -3 sampai < -
2), berikan ibu konseling PMBA, tapi ingatkan ibu agar
anak mengkonsumsi RUTF sampai habis sebelum
mengkomsumsi makanan lain.
◦ Berikan penilaian untuk anak keluar rawat jalan
sesegera mungkin (anak di rawat jalan dalam waktu
sesingkat mungkin –ketika sembuh, segera keluarkan)
45
Prosedur kunjungan lanjutan
(setiap kunjungan)
Lengkapi Kartu Status Pasien
Tentukan tanggal untuk kunjungan selanjutnya
sehingga orangtua/pengasuh tahu kapan harus kembali
ke rawat jalan
Sampaikan kepada ibu tentang kader yang ia bisa
hubungi (kader yang merujuk anak ke rawat jalan) jika
ia memiliki pertanyaan atau kekhawatiran di rumah
Jika pasien tidak datang kunjungan, tindak lanjuti ke
orangtua/pengasuh (kunjungan rumah, atau dengan
telpon jika memungkinkan)
46
Konseling PMBA pada kunjungan lanjutan
Jika anak masih menyusu, beri semangat ibu untuk
meneruskan menyusui dan diskusikan kesulitan
menyusui
Ketika anak gizi buruk membaik menjadi gizi kurang,
berikan ibu konseling mengenai PMBA
Pada setiap konseling:
◦ Mulai konseling 3 langkah PMBA (penilaian, analisa, tindakan)
mengenai praktek pemberian makanan tambahan
◦ Berikan penilaian PMBA sesuai umur anak
◦ Gunakan kartu konseling PMBA ketika memberikan konseling
pada ibu.
◦ Beri tahu ibu mengenai pemberian makan secara aktif dan
pengasuhan
◦ Beri semangat orangtua/pengasuh untuk bermain bersama
anak di rumah untuk merangsang kesembuhannya
47
Rawat jalan – Protokol tindakan
Tanda Rujukan ke rawat inap Kunjungan rumah
• Tingkat +++
Bilateral edema tidak
• Marasmus kwashiorkor
Bilateral edema berkurang pada kunjungan
• Peningkatan atau mulai adanya
minggu ke 2
bilateral edema
Makan < 75% obat gizi
Nafsu makan • Tidak ada nafsu makan atau tidak dalam seminggu,
buruk/ anorexia bisa makan kunjungan rumah pada
minggu ke 2
Muntah • Terus menerus
• Demam: > 38,5 °C Penurunan kondisi medis
Suhu
• Hipothermia: < 35 °C
secara umum (namun
• 0-1 bulan: ≥ 60
tidak ada tanda yang
Laju • 2-12 bulan: ≥ 50
menunjukkan perlunya
pernapasan • 12-59 bulan: ≥ 40
• ≥5 tahun: ≥ 30 rujukan ke rawat inap)
(laju/menit)
• Ada retraksi dada
48
Rawat jalan – Protokol tindakan
Tanda Rujukan ke rawat inap Kunjungan rumah
49
Rawat jalan – Protokol tindakan
Tanda Rujukan ke rawat inap Kunjungan rumah
Cek semua Kartu Status Pasien untuk melihat anak yang tidak
datang kunjungan - pengecekan dilakukan tiap minggu
◦ Anak absen adalah anak yang tidak datang ke satu
kunjungan
◦ Anak Drop Out adalah anak yang tidak datang ke dua kali
kunjungan (2 minggu) berturut turut
Untuk anak absen, kunjungi orangtua/pengasuh untuk
mendorong mereka datang ke rawat jalan di hari berikutnya
untuk pemeriksaan dan pengobatan.
51
Absen dan Drop Out
• Tenaga kesehatan dari rawat jalan, bersama kader yang
tinggal dekat dengan rumah anak, melakukan kunjungan
rumah dan melengkapi Kuesioner drop-out untuk anak
yang Drop-Out dan kuesioner Kunjungan rumah untuk
anak yang absen
• Beri semangat orangtua/pengasuh untuk membawa anak ke
rawat jalan dan membantu keluarga untuk mengatasi
masalah yang menyebabkan anak tidak datang untuk
kunjungan tindak lanjut.
• Jika diperlukan, tenaga kesehatan dan kader dapat
berkonsultasi dengan kepala desa untuk membantu
mengatasi masalah yang menyebabkan anak tidak datang ke
rawat jalan.
52
Lampiran 8
Kuesioner untuk Pasien PGBM – Drop Out
(gagal mengikuti rawat jalan di Pos PGBM)
Nama Ibu/Pengasuh:___________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
Drop Out 1. Kapan anak Ibu masuk dalam rawat jalan di pos PGBM ?
53
Respon yang lambat terhadap
pengobatan
Tenaga kesehatan harus memberikan perhatian kepada anak
dengan kondisi sbb:
Kehilangan berat badan atau
Berat tidak naik atau
Berat naik sangat lambat.
84
Apa alasan yang
menyebabkan anak tidak
ada respon terhadap
pengobatan?
85
Alasan anak tidak ada respon terhadap
pengobatan
Masalah-masalah yang berhubungan dengan anak dan lingkungan rumah
Pengasuh mencampur obat gizi dengan makanan lain
Pengasuh memberi anak makanan lain sebelum anak makan Obat Gizi
Obat gizi dibagi-bagi dengan anggota keluarga lain
Anak absen datang satu kunjungan atau drop out (tidak datang dua kunjungan
berturut-turut)
Anak memiliki kesulitan makan (misal karena memiliki kebutuhan khusus)
Pengasuh tidak mempraktekkan pemberian makan secara aktif
Anak tidak memiliki nafsu makan atau nafsu makan buruk karena komplikasi
medis
Anak ada penyakit lain (misal diare, HIV, TB dll)
Anak tidak minum Antibiotika
56
Alasan anak tidak ada respon terhadap
pengobatan
57
Hal yang harus dilakukan:
Ketika tenaga kesehatan mengetahui bahwa anak merespon pengobatan secara
lambat, tindakan sedini mungkin perlu dilakukan.
58
Kunjungan rumah
• Kunjungan rumah dilakukan oleh tenaga kesehatan
dari pos PGBT bersama kader yang tinggal dekat
rumah
• Tenaga kesehatan dan kader melengkapi kuesioner
kunjungan rumah untuk menentukan alasan
mengapa anak merespon lambat terhadap
pengobatan.
• Jika ada masalah dengan pengasuhan atau keadaan
keluarga, tenaga kesehatan dan kader sebaiknya
berdiskusi dengan pengasuh dan menyetujui
tindakan yang sebaiknya diambil.
59
Kuesioner Kunjungan Rumah
1. Apakah anak masih mendapat ASI? (prioritas untuk anak <2tahun Ya Tidak
tapi dapat diteruskan lebih dari 2 tahun)
Kuesioner Kunjungan Rumah
Nama anak: __________________________ Desa:___________________________________ 7a. Jika ya, berapa lama
Nama petugas yang melakukan kunjungan rumah: ________________________________ 2. Apakah air diberikan pada anak ketika makan Obat Gizi? Ya Tidak
Alasan kunjungan rumah ________________________________________________________ 3. Apakah kedua orangtua anak ini hidup dan sehat? Ya Tidak
Jika masalah dikenali/didentifikasi tolong tuliskan pesan kesehatan atau nasehat yang disampaikan
Membujuk
di halaman di bawah atau halaman sebaliknya. Kembalikan lembaran ini ke Puskesmas/pelayanan
Membawa anak ke rumah sakit atau minta saran tenaga kesehatan.
kesehatan
61
KLASIFIKASI KURANG GIZI AKUT
62
62
Kriteria Keluar Rawat Jalan
63
Kriteria Keluar Rawat Jalan
64
6 Kategori Keluar Rawat Jalan
Outcome Explanation of outcome
1 Sembuh Sudah mencapai kriteria keluar
2 Tidak kembali kunjungan tindak lanjut selama 2
Drop Out
kali berturut turut (2 minggu)
3 Tidak ada respon Tidak ada respon (tidak mencapai kriteria
(tidak sembuh) sembuh) selama 3 bulan
4 Meninggal Pasien meninggal selama pengobatan rawat jalan
di Pos PGBT atau saat dirujuk ke Rawat Inap
5 Rujuk ke rawat inap Rujuk dari Pos PGBT ke Rawat Inap
6 Pindah pos PGBT Pindah dari satu pos PGBT ke pos PGBT lainnya
65
Prosedur mengeluarkan anak yang
sembuh dari Rawat Jalan
• Beri informasi pada pengasuh bahwa anak sudah sembuh
• Berikan rasio terakhir Obat Gizi (7 bungkus – 1 bungkus per hari
untuk satu minggu berikutnya).
• Jelaskan bahwa anak bisa mendapatkan makanan keluarga selain
Obat Gizi dan minta pengasuh memberikan makanan keluarga dulu
sebelum Obat Gizi
• Pastikan anak sudah mendapatkan imunisasi lengkap
• Berikan konseling PMBA, kebersihan dan sanitasi
• Semua anak yang keluar pos PGBT dianjurkan untuk selalu ke
posyandu tiap bulan untuk pemantauan pertumbuhan dan
meneruskan konseling PMBA
66
Prosedur mengeluarkan anak yang
sembuh dari Rawat Jalan
• Sarankan orangtua/pengasuh untuk segera
membawa anak ke fasilitas kesehatan
(Puskesmas/Pustu) terdekat jika anak sakit
kembali
• Catat hasil pada Kartu Status Pasien dan di
ringkasan register.
• Sarankan agar pengasuh membawa anak ke
Posyandu secara rutin
67
Latihan Kelompok Kecil!
Studi Kasus
(Lembar terpisah)
68
Organization of an OTP and
ensuring linkages with other
health services
69
Pengorganisasian layanan rawat jalan
Layanan di rawat jalan diberikan oleh tim tenaga kesehatan
terlatih diantaranya:
◦ Pustu – Perawat atau Bidan
◦ Puskesmas – TGP, perawat, bidan atau dokter,
72
Formulir Rawat Jalan
Formulir untuk tiap pasien
1. Kartu Status Pasien
2. Slip rujukan
73
1. Kartu Status Pasien
• Kartu Status Pasien dilengkapi untuk tiap anak yang masuk layanan rawat
jalan, termasuk mereka yang dirujuk dari rawat inap
• Diisi pada setiap kedatangan anak ke layanan rawat jalan
• Disimpan sebagai file di layanan rawat jalan
• Digunakan untuk melacak pasien yang dipindah ke layanan rawat jalan atau
ke layanan rawat inap
• Kertas A4 dua sisi
• Halaman pertama– kriteria/detail masuk
• Halaman kedua– Detil kunjungan lanjutan/ kriteria
• Nomor registrasi pos PGBT digunakan di kartu status pasien, nomer yang
berbeda untuk tiap pasien
• Puskesmas/No Pos PGBT/Tahun-Nomor
• Contoh – Tarus/01/15-001
• Nomer registrasi PGBT yang unik digunakan untuk mengidentifikasi pasien
sepanjang pengobatan
74
1. Kartu Status Pasien
75
Kartu Status Pasien
Program Pos PGBM: FORMULIR PENDAFTARAN
Kabupaten Desa
Dari program
Penerimaan Langsung dari masyarakat Dari Faskes Masuk kembali (Pengulangan) Menolak di Rawat Inap
PMT
Jarak ke rumah
Jumlah anggota keluarga Kembar Ya Tidak
(jam)
Bantuan Makanan Umum
Jatah umum: KK tercatat? Ya Tidak Jika ya, kapan terakhir menerima jatah?
Pemeriksaan Fisik
0
Suhu ( C) 37.2 Conjunctiva mata Normal Pucat
Kelenjar getah bening Tidak ada Leher Ketiak Selangkangan Cacat Ya Tidak
Skin Changes Tidak ada Scabies Mengelupas Luka/Abses Extremities Normal Dingin
Antibiotik
Kunjungan ke 2
Obat cacing
Obat lainnya
Obat Tanggal Dosis Obat Tanggal Dosis
Imunisasi
Status imunisasi Lengkap Tidak Lengkap Jika tidak lengkap, rujuk ke bagian imunisasi Ya Tidak
76
Kartu Status Pasien
77
Lembaran:
78
Latihan Kelas!
79