Informasi intervensi gizi dapat diperolah dari konsumsi harian, laporan laboratorium,
antropometri dan studi klinik
Informasi tersebut digunakan untuk menentukan status gizi individu atau populasi yang
dipengaruhi oleh asupan gizi
SURVEI GIZI
Survei gizi dengan metode Cross sectional dapat mengidentifikasi dan menggamparkan
populasi sub-kelompok yang bersiko mengalami malnutrisi kronik
SKRINING GIZI
Alat untuk mengidentifikasi individu yang bersiko
Tujuan: untuk mempercepat identifikasi individu yang malnutrisi atau beresiko malnutrisi
dan menentukan jika ada hal lain yang terjadi
Digunakan di situasi darurat untuk pemilihan program makanan
Mengidentifikasi pasien yang beresiko:
Pemulihan gizi dengan komplikasi terkait
Memperoleh masalah gizi selama rawat inap
Mendapatkan perbandingan status gizi individu yang ditentukan sebelumnya dengan
cut off point
Dapat dilakukan di populasi manapun yang menjadi target untuk mendapatkan populasi
beresiko
METODE SURVEILANS
1. Surveilans aktif
Data dikumpulkan dari kelompok/individu yang memiliki program reliabel dengan data
yang dibutuhkan
Keterbatasan: membutuhkan waktu yang lama dan penelitian yang lebih lanjut
2. Surveilans pasive
Data dikumpulkan dari data program yang dijalankan dan tidak mebutuhkan
banyak biaya, waktu dan SDM seperti surveilans aktif
Keterbatasan: data dapat tidak reliabel dan tidak relevan dari program
Kapasitas perawatan
- Pendidikan ibu
- Tingkat melek huruf
- Pekerjaan ibu
- Pengeluaran publik
- Durasi dan persentase menyusui
Pemilihan indikator
Jenis informasi yang dibutuhkan untuk surveilans gizi
di sebagian besar pedesaan, negara-negara yang kurang berkembang secara teknis
Cimate
Tanaman-tanaman
Ternak
Air
Pasar
Nutrisi
Kesehatan dan Vital
Statistik
Sumber informasi
1. Neraca Pangan Data Pertanian
2. Data sosial ekonomi
3. Pola Konsumsi Makanan
4. Survei Diet
5. Studi Khusus tentang Makanan
6. Statistik Vital & Kesehatan
7. Studi Antropometri
8. Survei Nutrisi Klinis
9. Studi Biokimia
10. Investigasi Medis Tambahan
Keberlanjutan masalah
Masalah kelembagaan
Kurangnya menghubungkan informasi dengan tindakan
Definisi objektif yang buruk
Partisipasi yang lemah dari berbagai pemangku kepentingan
Kelemahan dalam pengambilan sampel, pengumpulan data, kapasitas analitis
Masalah dalam mengatasi kerangka dasar mengenai penyebab
Siklus "TRIPLE A“
- Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada balita termasuk usia 6-11 bulan cakupanya harus
80 %, Ibu nifas cakupannya harus 100%.
- Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil satu butir satu hari selama 90 hari
cakupannya harus 80%, pemberian sirup besi pada balita gizi buruk dengan anemia gizi
besi cakupannya harus 80%
- Penggunaan Garam Beryodium di tingkat Rumah Tangga cakupannya harus 90%.
- Pelayanan gizi buruk dengan perawatan standar, cakupannya harus 100%.
- Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada balita keluarga miskin
cakupannya harus 100%
- Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) cakupannya harus 70%
- SKDN dengan indicator partisipasi masyarakat (D/S), Hasil Program (N/S), Liputan
Program (K/S), dan Hasil Penimbangan (N/D) masing-masing cakup annya harus 80%,
serta Persen Balita BGM di posyandu tidak boleh lebih dari 15 %.
Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) DAN Wasting pada Balita
• Pelaksana : tenaga gizi atau kader yang mampu melakukan pengukuran PB atau TB
• Tempat: Posyandu
Pengukuran dilakukan pada seluruh balita di wilayah kerja puskesmas (posyandu, PAUD)
Pedoman Pelaksanaan :
SURVEILANS GIZI
DEFINISI : KEGIATAN PENGAMATAN SECARA TERATUR DAN TERUS
Definisi : kegiatan pengamatan secara teratur dan terus -MENERUS TERHADAP STATUS GIZI
MASYARAKAT SEBAGAI DASAR UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN
STATUS GIZI MASYARAKAT”. (FAO,WHO, UNICEF pada Kongres Pangan Sedunia, Roma 1974,
dan Publikasi Metodologi Surveilans Gizi, 1976, )
Mengamati secara terus menerus, tepat waktu dan teratur TERHADAP: Keadaan gizi dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya UNTUK: Tindakan Segera, Dasar Perumusan Kebijakan,
Perencanaan Program, Monitoring Dan Evaluasi Program Gizi Masyarakat
Langkah-langkah Surveilans Gizi menggunakan e-PPGBM di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 17
Pemanfaatan informasi hasil Surveilans gizi melalui sigizi terpadu di PPT Aplikasi Deteksi Dini
slide 20
SOAL DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO
1. Skrining gizi adalah alat untuk mendeteksi masalah gizi yang mempunyai tujuan yaitu
2. Program pemilihan makanan pada situasi darurat perlu dilakukan, dalam program
tersebut perlu diadakannya deteksi untuk mengidentifikasi individu baik yang mengalami
malnutrisi maupun berisiko malnutrisi. Alat untuk mendeteksi individu malnutrisi dan
A. Skrining
B. Assesment
C. Surveilans
E. Detektor
3. Skrining afektif merupakan proses skrining yang simpel, mudah untuk dilakukan, efisien,
cepat, reliabel, dan murah. Proses skrining tersebut memiliki tujuan yaitu...
4. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menerima data dari fasilitas pelayanan
kesehatan ( Puskesmas. Rumah Sakit ) dan masyarakat ( posyandu, posbindu ) dalam
bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan, laporan kegiatan,
laporan masyarakat dan bentuk yang lainnya disebut cara pengumpulan data apa ?
A. Surveilans Sentinel
B. Surveilans Pasif
C. Surveilans Aktif
D. Surveilans Epidemilogi
E. Surveilans Gizi
5. Seorang ahli gizi bertugas untuk melakukan assesmen pada pasien dan sistem assesmen
gizi dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti survei, surveilans, skrining dan
intervensi. Salah satu sumber memiliki tujuan untuk mempercepat identifikasi individu
yang malnutrisi atau beresiko malnutrisi serta menentukan jika ada hal lain yang terjadi.
A. Survei
B. Surveilans
C. Skrining
D. Intervensi
6. Sistem asesmen gizi dapat diperoleh dari beberapa sumber, manakah yang bukan
a. Survei
b. Surveilans
c. Skrining
d. Intervensi
e. Monitoring
7. Data status gizi balita pada Desa Kucur dikumpulkan oleh ahli gizi puskesmas dari
kelompok atau individu yang memiliki program reliabel dengan data yang
a. Aktif
b. Pasif
f. Non aktif
g. Non pasif
h. Gizi
memutuskan pendekatan mana yang akan diadopsi akan tergantung pada tujuan, sumber
daya, lingkungan dan kapasitas yang tersedia. Indikator manakah yang digunakan dalam
c. Pendidikan ibu
d. Pengeluaran publik
e. Tingkat pekerjaan
9. Seorang ahli gizi akan melakukan survei data mengenai krisis pangan di masyarakat.
Sebelum melakukan survei data mengenai krisis pangan, seorang ahli gizi tersebut harus
memahami tentang indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi (Early Warning Sign)
terhadap krisis pangan di masyarakat jika dilihat dari stok makanan (neraca makanan). Salah
b. Tingkat pendidikan
c. Pola produksi
d. Asupan makan
e. Ketersediaan pangan
10. Pada saat melakukan skrining gizi ada beberapa kriteria yang sering digunakan,
a. Benar semua
e. Data laboratorium
11. Bu amina adalah ahli gizi yang berkerja di rumah sakit x, bu amina melakukan
kunjungan ke ruang rawat inap pasien yang baru mrs, bu amina mengumpulkan beberapa data
a. Demonstrasi
b. Surveilans
c. Penyuluhan
d. Survei desa
e. Pemberian diet
12. Pada saat skrining gizi, hasilnya akan diperoleh status gizi individu. Bagaimana cara
D. Dengan surveilans
E. Dengan recall
13. Suatu jenis penelitian dengan mengumpulkan data lebih dari satu kasus atau variabel
dan dilakukan dalam satu waktu tertentu. Data yang dikumpulkan bisa berupa data kuantitatif
maupun kualitas. Dari uraian tersebut, jenis penelitian dengan menggunakan metode?
a. Deskriptif
b. Kompetitif
c. Korelasi
d. Cross sectional
e. Eksperimental
16. Surveilans gizi dapat digunakan mengindentifikasikan masalah gizi apa saja?
a. Kronik
b. Akut
c. Kronik-Akut
d. Sedang-parah
e. Parah
17. Yang bukan termasuk tujuan sistem surveilans gizi yaitu ...
a. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab malnutrisi dan tren status gizi dari waktu ke
waktu
dengan data yang dibutuhkan. Metode ini juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan
biaya yang cukup besar. Termasuk metode surveilans apakah metode ini....
a. Surveilans pasif
b. Surveilans aktif
c. Surveilans kombinasi
d. Surveilans langsung
19. Metode surveilans dengan data dikumpulkan dari data program yang dijalankan dan
tidak membutuhkan banyak biaya, waktu dan SDM serta data yang didapat dapat tidak
A. surveilans aktif
B. surveilans pasif
C. surveilans langsung
E. surveilans kombinasi
20. Surveilans dapat mengidentifikasi hal yang mungkin menjadi penyebab dari malnutrisi
kronik dan akut. Surveilans gizi memiliki langkah langkah berurut seperti dibawah ini.
21. Mengaplikasikan surveilans gizi sangat berpengaruh pada kemudahan seseorang tenaga gizi
dalam melakukan assasment gizi yang ada di masyarakat. Berikut ini contoh pengaplikasian
surveilans gizi dan kemudahannya adalah...
a. Peringatan tepat waktu dan intervensi untuk mencegah kelangsungan tingkat konsumsi
pangan
b. Kebijakan dan perencanaan program untuk menilai kebijakan dan program yang
ada.
23. Ahli gizi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo di ruang rawat inap Kertabumi
melakukan skrining ulang pasien baru setelah sebelumnya telah diskrining oleh perawat. Ahli
gizi tersebut menggunakan screening tools yaitu Subjective Global Assessment (SGA).
dibawah ini pertanyaan yang tidak ditanyakan atau dilihat pada poin berat badan?
b. BB biasanya
c. BB awal masuk RS
24. Seorang ahli gizi ingin mengetahui persentase kejadian stunting Kabupaten Malang.
Ahli gizi tersebut mengumpulkan data dari laporan tahunan program gizi di berbagai
a. Surveilans Pasif
b. Surveilans Aktif
d. Surveilans Gizi
25. Surveilance gizi merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi
informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator
yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat, terdapat metode surveilance
berasal dari data yang sudah ada dan tidak membutuhkan banyak biaya, waktu dan
a. Aktif
b. Pasif
c. manajemen
d. evaluasi
e. advokasi
26. Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab malnutrisi dan tren status
gizi menurut waktu, menggambarkan status gizi dari populasi khususnya bagi yang
a. Objektif
b. Subjektif
c. Aktif
d. Pasif
e. Normal
27. Apakah yang membedakan dari Skrining Gizi dan Assesment Gizi yang dilakukan
dirumah sakit?
a. Skrining gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang yang kurang gizi
melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai. Sedangkan Asesmen gizi
adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan
b. Assesment gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang yang kurang gizi
melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai. Sedangkan Skrining gizi
adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan
c. Skrining gizi dan Asessment gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang
yang kurang gizi melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai
d. Assesment gizi dan Skrining gizi adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk
membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan penuntun intervensi serta outcome yang
diharapkan.
e. Semua Benar
28. Dina adalah ahli gizi di puskesmas X dia mempunyai kasus stunting yang tinggi di
salah satu desa wilayahnya, dia ingin mengetahui apa saja yang menyebabkan
A.Pendidikan ibu
C.Pekerjaan ibu
E. Semua benar
29. Apakah jenis informasi yang dibutuhkan untuk surveilans gizi disebagian negara
E. Lingkungan
30. Tidak semua sindrom malnutrisi mungkin tidak memiliki derajat peradangan sebagai
penyebab utama. Dibawah ini yang termasuk dalam sindrom malnutrisi yang tidak
a. Infeksi mayor
b. Kegagalan organ
c. Anoreksia nervosa
d. Kanker pankreas
e. Obesitas sarcopenic
dilakukan
32. Puskesmas di wilayah X melakukan sutveilans data, pengambilan data yang dilakukan
yaitu data dasar seperti antropometri untuk menilai status fisik atau pertumbuhan,
penilaian diet untuk mengevaluasi asupan makanan atau defisiensi nutrisi, penilaian
a. Assesment
b. Action
c. Intervensi
d. Analysis
e. Diagnosis
33. Untuk melakukan skrining gizi masyarakat terutama pada balita data antropometri apa
saja yg di butuhkan :
a. Tinggi lutut
b. Lingkar perut
d. Tekanan darah
e. Hasil laboratorium
34. Pak Diar seorang ahli gizi, beliau sedang sibuk melakukan kegiatan proses
terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja pembinaan
kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.
a. Surveilans Gizi
c. Asessment gizi
e. Skrining Gizi
1. Salah aatu masalah gizi di indonesia adalah anemia zat gizi. Ada banyak tanda dan gejala
seseorang mengalami anemia. Dari semua tanda dan gejala tersebut, manakah yang tidak
dapat menunjang diagnose masalah gizi anemia?
e. Pemeriksaan urine
2. salah seorang mengalami tanda tanda penyakit beri-beri dengan dikenali dari gejala sesak
napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat dan muntah-muntah.
Cara mencegahnya ia mengkonsumsi makanan sumber zat gizi, salah satu sumber zat
A. B2 B. B1 C. B12 D. B6 E. B5
3. Terdapat anak sekolah dasar di Kota B yang memiliki ciri Kulit kering,mata kering,
4.Seorang ahli gizi melakukan screening pada anak di desa A. Anak tersebut mengalami
penglihatan buruk dalam suasana remang-remang atau gelap, selain itu muncul bintik
bitot yaitu bercak berbusa di bagian putih mata yang bisa berbentuk lonjong, segitiga,
E. Defisiensi Protein
5. Seorang remaja masuk rumah sakit dengan keluhan lemah, lesu, pucat, kesemutan dan
gangguan kognetif. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap ditemukan bahwa kadar
MCH tinggi, trombosit rendah, WBC rendah dan hasil hapusan darah tepinya
megaloblastik makrositer. Melihat tanda fisik klinis diatas, deteksi defisiensi zat gizi
6. Semakin dewasa maka kemungkian seseorang mengalami malnutrisi ini semakin tinggi
terutama pada kelompok lansia. Di bawah ini yang merupakan terjadinya malnutrisi pada
lansia .......
C. Tingginya konsumsi lemak D. Intake Energi tidak memadai karena nafsu makan
cenderung turun E. Seringnya konsumsi fast food
7. Seorang pasien dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit dengan keluhan diare yang sudah
berhari-hari. Selain itu pasien juga merasa lemas akibat diare yang tak kunjung sembuh.
Dari pernyataan tersebut, maka permasalahan gizi yang terjadi pada pasien tersebut
A. B1 B. B2 C. B3 D. B4 E. B5
8. Seorang pasien dibawa ke sebuah rumah sakit dengan keluhan lemah, kejang serta
kelelahan yang sudah berhari-hari. Pasien tersebut juga mengalami bercak berisisik pada
bagian leher. Dari pernyataan tersebut, maka permasalahan gizi yang terjadi pada pasien
a. B3 b. B2 c. B4 d. B6 e. B1
9. Diketahui bu ina adalah pasien rawat jalan yang mempunyai riwayat penyakit pasca stroke
dan hipertensi sejak 2017, bu ina selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin di
puskesmas terdekat, sebelum ahli gizi memberikan terapi diet, ahli gizi harus mengetahui
hasil deteksi dini yang diperoleh dari perawat, alat apa yang digunakan untuk mendeteksi
a. Pita ukur dan tensimeter b. Penekan lidah steril dan tunning fork
c. Hand grip dynamometer dan tensimeter d. Pen light dan stetoskop
10. Tanda dan gejala orang yang menderita defisiensi vitamin B pada beri - beri kering yaitu,
kecuali...
11. Deteksi dini masalah gizi makro dan mikro dapat dilihat dari data laporan maupun tanda
dan gejala fisik. Diantara karakteristik fisik (mukosa mulut/gusi), manifestasi apakah
12. Jika sering mengalami pusing dan mudah lelah, dan didignosa menderita kekurangan
Vitamin B 12 dan asam folat. Maka makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk
13. Balita X di suatu Desa mengalami malnutrisi, sehingga mendapatkan perhatian khusus
dari pihak Puskesmas setempat. Seorang ahli gizi adalah orang yang ahli dalam
menangani dan mengidentifikasi pasien yang malnutrisi. Apa yang harus dilakukan ahli
D. Mengurangi lama rawat, memperbesar biaya rumah sakit, dan membantu mencegah
kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut dan sensitif terhadap cahaya. setelah diperiksa
oleh dokter remaja tersebut dengan diagnosa anemia. Dari gejala tersebut kemungkinan
15. Penyakit lidah yang menyebabkan lidah bengkak dan kemerahan, lidah terlihat lebih licin,
berplak dan retak - retak. Hal ini merupakan salah satu tanda dan gejala defisiensi
16. Pasien balita malnutrisi mengalami pembengkakan pada tangan dan kakinya. Hal tersebut
akibat dari kekurangan salah satu zat gizi yaitu thiamin. Dari pernyataan tersebut diduga
E. Kelebihan lemak
17. Mineral ini penting untuk proses reproduksi, perkembangan neonatus, dan sebagai bahan
untuk produksi hormon testosteron. mineral ini banyak terdapat pada kerang, ikan, daging sapi,
jamur, wijen, dan bawang putih. Apa nama mineral yang dimaksud ?
18. Anak C sedang menderita masalah gizi mikronutrien. tanda gejala yang ditimbulkan yaitu
kardiomegali, takikardia, heart failure dan pherperal edema. Tanda dan gejala tersebut
disebut beri-beri basah. masalah gizi mikronutrien manakah yang diderita anak C........
19. Salah satu tanda dan gejala orang yang menderita beri - beri kering akibat defisiensi
20. Vitamin B1 sangat diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan. Kekurangan vitamin B1 dapat
21. Salah satu tanda dan gejala dari defisiensi vitamin A adalah...
a. Bintik bitot b. Mata kering c. Mudah infeksi d. Tidak mampu melihat cahaya
redup e. Kebutaan
a. B1 b. B2 c. B12 d. C e. A,D,E,K
23. Ny. S datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Ny. S mengeluh sering mual,
nyeri otot dan pada sekitat hidung dan mata Ny. S terdapat peradangan (dermatitis).
Menurut tanda dan gejala yang dialami Ny.S, maka diagnosis dokter yang tepat Ny. S
24. Tn. M periksa ke dokter, dia mengeluh sering diare dan sering peradangan pada kulit
(dermatitis). Setelah diperiksa, dokter mengidentifikasi bahwa itu merupakan tanda dan
gejala defisiensi vitamin B3. Apa faktor risiko defisiensi vitamin B3?
25. Tn. B periksa ke dokter, dia mengeluh lidahnya kemerahan dan sakit, sehingga membuat
mengidentifikasi bahwa hal yang dialami Tn. B merupakan tanda dan gejala dari
26. Tuan Y usia 69 tahun memliki kebiasaan pola makan yang buruk, kebiasaan merokok dan
konsumsi alkohol yang dapat merusak metabolit konversi serta meningkatkan degradasi
27. Berikut merupakan faktor risiko defisiensi B12 dan folat yang berasal dari obat-obatan.
kecuali....
28. Dibawah ini termasuk tanda dan gejala dari kekurangan biotin antara lain, kecuali ...
29. Seorang anak datang ke Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan fisik klinis, hasil
pemeriksaan fisik klinis terhadap anak tersebut adalah mata pucat, nafas pendek, dan
koilonychia. Dari hasil pemeriksaan fisik klinis tersebut mengindikasi bahwa anak tersebut
mengalami defisiensi zat gizi mikro yaitu?
30. Seseorang datang ke Puskesmas dengan gejala lemas, ataxia, badan kurus, neuropati,
wrist drop, tetapi tidak edema. Gejala tersebut sudah terjadi sejak 2 minggu lalu dan baru
dibawa ke Puskesmas kemaren. Dari gejala tersebut memungkinkan ciri ciri dari indikasi
dari ....
31. Pak Nino adalah seorang kuli bangunan, dia sering sakit nyeri sendi dan mengeluh
sering sariawan, setelah dibawa ke dokter ternyata Pak Nino kekurangan vitamin C.
32. Ny . EP adalah seorangibu rumah tangga yang sering mengalami pusing dan mudah
Vitamin B 12 dan asam folat .Berikut adalah Faktor resiko penyebab terjadinya
33. Ny. S memilki usia 63 thn, tinggal bersama pengasuhnya, dalam 1 minggu ini Ny. S
mengeluh nafsu makan menurun karena memgalami radang di sudut mulut, selain itu
lidah mengalami bengkak. Sudah 3 bulan terakhir mengalami gangguan kulit bersisik
34. Koilonychia atau kuku sendok merupakan kelainan pada kuku dimana bentuknya
menjadi melengkung ke dalam menyerupai sendok, dan tergantung keparahannya,
kadang malah bisa menampung tetesan air. Ada berbagai macam kondisi yang bisa
1. E. Pemeriksaan urine
2. B. B1
3. A. Vitamin A
4. C. Defisiensi Vitamin A
5. C. Asam Folat
7. C. B3
8. D. B6
10. C. Edema
11. C. Pendarahan
14. A. Vitamin B2
15. B Glositis
16. A. Edema
17. A. Zink
20. B. Ataxia
21. E. Kebutaan
22. A. B1
23. B. Biotin
26. B Vitamin B6
27. B. Methotrexate
28. E. Gatal-gatal