Anda di halaman 1dari 30

SKRINING GIZI DAN SURVEILANS

SISTEM ASESMEN GIZI


Sistem asesmen gizi dapat diperoleh dari ebberapa sumber, yaitu survei, surveilans,
skrining dan intervensi

Informasi intervensi gizi dapat diperolah dari konsumsi harian, laporan laboratorium,
antropometri dan studi klinik

Informasi tersebut digunakan untuk menentukan status gizi individu atau populasi yang
dipengaruhi oleh asupan gizi

SURVEI GIZI
Survei gizi dengan metode Cross sectional dapat mengidentifikasi dan menggamparkan
populasi sub-kelompok yang bersiko mengalami malnutrisi kronik

Data dikumpulkan dalam satu waktu, meliputi


Mendirikan baseline status gizi dari sebuah populasi
Mengidentifikasi areageografi dan/ atau sub-kelompok yang beresiko malnutrisi koronik

SKRINING GIZI
Alat untuk mengidentifikasi individu yang bersiko
Tujuan: untuk mempercepat identifikasi individu yang malnutrisi atau beresiko malnutrisi
dan menentukan jika ada hal lain yang terjadi
Digunakan di situasi darurat untuk pemilihan program makanan
Mengidentifikasi pasien yang beresiko:
 Pemulihan gizi dengan komplikasi terkait
 Memperoleh masalah gizi selama rawat inap
Mendapatkan perbandingan status gizi individu yang ditentukan sebelumnya dengan
cut off point
Dapat dilakukan di populasi manapun yang menjadi target untuk mendapatkan populasi
beresiko

PROSES SKRINING AFEKTIF


Simpel dan mudah untuk dilakukan
Efisien, cepat, reliabel, dan murah
Efektif untuk mengidentifikasi masalah gizi
Menunjukkan resiko rendah di individu yang di skrining
Dapat menerima level sensitif, spesifik dan positif - negatif dari nilai prediktif
KRITERIA YANG SERING DIGUNKAN DALAM SKRINING GIZI
 BB, TB
 Perubahan BB tidak disengaja
 Diet, alergi makanan
 Perubahan nafsu makan
 Muntah
 Kebiasaan buang air besar
 Kemampuan menelan
 Diagnosis
 Data laboratorium
ALAT SKRINING MALNUTRISI YANG UMUM
 Step 1. ukuran TB, BB untuk mendapatkan  IMT
 Step 2. kehilangan bb yang tidak direncanakan dalam 306 bulan terkahir
 Step 3. menstabilkan efek penyakut akut 
 Step 4. menanbahkan skor dari step 1-step 3 

 Step 5. menggunakan pedoman menajemen atau kebijakan lokal  


SURVEILANS GIZI
 Fitur dari surveilans untu memonitoring yang berkelanjutan dati status gizi dari
kelompok grup terpilih
 Surveilans dapat mengidentifikasi hal yang mungkin menjadi penyebab dari
malnutrisi kronik dan akut
 Memonitoring efek kebijakan dan evaluasi dari kemutlakan dan efektifitas gizi

SISTEM SURVEILANS GIZI YANG OBJEKTIF


 Mengidentifikasi hal hal yang mungkinmenjadi penyebab malnutrisi dan tren
status gizi menurit waktu
 Menggambarkan status gizi dari populasi khususnya bagi yang beresiko
 Memformulasikan dan memulai intervensi 
 Menganalisi penyebab dan hubungan antar faktor
 Memonitoring dan mengevaluasi program gizi
 Memprediski masalah gizi yang akan terjadi

METODE SURVEILANS
1. Surveilans aktif

Data dikumpulkan dari kelompok/individu yang memiliki program reliabel dengan data
yang dibutuhkan

Keterbatasan: membutuhkan waktu yang lama dan penelitian yang lebih lanjut
2. Surveilans pasive
 Data dikumpulkan dari data program yang dijalankan dan tidak mebutuhkan 
banyak biaya, waktu dan SDM seperti surveilans aktif

Keterbatasan: data dapat tidak reliabel dan tidak relevan dari program

APLIKASI DARI SURVEILANS GIZI


1. Peringatan tepat waktu dan intervensi Untuk  mencegah keterbatasan pangan dan
komsumsi
2. Kebijakan dan perencanaan program Untuk menilai kebijakan dan program
Menambah kebijakan terkait gizi
3. Manajemen & evaluasi
Untuk merasionalisasi & memaksimalkan efektivitas program kesehatan & nutrisi
4. Advokasi
Untuk menilai &/atau memantau indikator yang berhubungan dengan status gizi
Dasar mengarahkan dana terhadap masalah gizi tertentu

Langkah-langkah dasar dalam melakukan surveilans gizi

1. Identifikasi masalah, termasuk tindakan yang diinginkan


2. Usulan kebijakan dan strategi intervensi
3. Keputusan potensial mengenai kebijakan dan intervensi
4. Informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi
5. Data yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi
6. Tindakan pengumpulan data
7. Analisis data transformasi menjadi informasi
8. Keputusan dibuat berdasarkan informasi
9. Intervensi dilakukan berdasarkan keputusan
10. Dampak aktual

Sistem Pengawasan Nutrisi

Apakah banyak pendekatan untuk membangun sistem surveilans gizi?


Memutuskan pendekatan mana yang akan diadopsi akan tergantung pada tujuan,
sumber daya, lingkungan dan kapasitas yang tersedia
Berikut ini adalah metode utama yang digunakan untuk surveilans: Survei nasional
skala besar (DHS) Ulangi survei skala kecil Pemantauan berbasis klinik Surveilans
lokasi sentinel Data sensus sekolah

Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi (Early warning sign


(EWS)) Krisis pangan
Stok makanan (neraca makanan)
- Pola produksi
- Harga pasar
- Berat badan turun
- Pola curah hujan

Indikator yang digunakan dalam pemantauan nutrisi...


Ketahanan Pangan Rumah Tangga
- Tingkat pekerjaan
- Harga pasar
- Berat badan turun
- Pola curah hujan

Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi ....


Kekurangan Energi Protein (KEP)
- Berat/berat, berat/t (Pertumbuhan anak)
- BMI
- Angka penyakit menular
- Asupan makanan relatif terhadap kebutuhan

Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi ....

Kapasitas perawatan
- Pendidikan ibu
- Tingkat melek huruf
- Pekerjaan ibu
- Pengeluaran publik
- Durasi dan persentase menyusui

Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi ....


Defisiensi mikronutrien
Kekurangan zat besi (tingkat anemia)
Defisiensi Vitamin A (rabun senja) pada anak
IDD (gondok, kretinisme)

Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi ....

Malnutrisi - kompleks infeksi


Kejadian diare
Kovarage EPI
Ketersediaan air bersih

Pemilihan indikator
Jenis informasi yang dibutuhkan untuk surveilans gizi 
di sebagian besar pedesaan, negara-negara yang kurang berkembang secara teknis
Cimate
Tanaman-tanaman
Ternak
Air
Pasar
Nutrisi
Kesehatan dan Vital
Statistik

Sumber informasi
1. Neraca Pangan Data Pertanian
2. Data sosial ekonomi
3. Pola Konsumsi Makanan
4. Survei Diet
5. Studi Khusus tentang Makanan
6. Statistik Vital & Kesehatan
7. Studi Antropometri
8. Survei Nutrisi Klinis
9. Studi Biokimia
10. Investigasi Medis Tambahan

Tantangan sistem surveilans gizi

Keberlanjutan masalah
Masalah kelembagaan
Kurangnya menghubungkan informasi dengan tindakan
Definisi objektif yang buruk
Partisipasi yang lemah dari berbagai pemangku kepentingan
Kelemahan dalam pengambilan sampel, pengumpulan data, kapasitas analitis
Masalah dalam mengatasi kerangka dasar mengenai penyebab

Siklus "TRIPLE A“

Surveilans harus diikuti dengan tindakan intervensi secara siklis


Pengawasan

Terus menerus, bukan satu titik waktu


Ditafsirkan berdasarkan faktor lingkungan, sosial dan medis
Berbagai sumber informasi, mungkin termasuk penyaringan
Informal namun terstruktur, pemantauan pencapaian perkembangan
Penyaringan
Penilaian singkat menggunakan instrumen standar untuk menyaring perkembangan
Layar Umum
Multidomain
Layar Terfokus
Domain tunggal
PELAKSANAAN DETEKSI DINI GIZI DI MASYARAKAT
Masalah gizi di Indonesia : KEP, GAKY, ANEMI. KVA, OBES

standar pelayanan minimal program gizi

- Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada balita termasuk usia 6-11 bulan cakupanya harus
80 %, Ibu nifas cakupannya harus 100%.
- Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil satu butir satu hari selama 90 hari
cakupannya harus 80%, pemberian sirup besi pada balita gizi buruk dengan anemia gizi
besi cakupannya harus 80%
- Penggunaan Garam Beryodium di tingkat Rumah Tangga cakupannya harus 90%.
- Pelayanan gizi buruk dengan perawatan standar, cakupannya harus 100%.
- Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada balita keluarga miskin
cakupannya harus 100%
- Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) cakupannya harus 70%
- SKDN dengan indicator partisipasi masyarakat (D/S), Hasil Program (N/S), Liputan
Program (K/S), dan Hasil Penimbangan (N/D) masing-masing cakup annya harus 80%,
serta Persen Balita BGM di posyandu tidak boleh lebih dari 15 %.

Target program Gizi (2020-2024)

- Persentase balita stunting dari 27,7% menjadi 14%


- Persentase balita wasting 10,2% menjadi 7%
- Persentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif sebesar 69%

Indikator kinerja perbaikan gizi masyarakat 2020-2024


Bentuk kegiatan program

Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) DAN Wasting pada Balita

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

• Standar prosedur : pedoman pemantauan pertumbuhan

• Standar sarana/fasilitas: antropometri kit dan aplikasi ePPGBM

• Standar tenaga: mampu melakukan pemantauan pertumbuhan

• Pelaksana : tenaga gizi atau kader yang mampu melakukan pengukuran PB atau TB

• Tempat: Posyandu

• Waktu: setiap bulan (kegiatan penimbangan)

Pencatatan dan pelaporan

Pengukuran dilakukan pada seluruh balita di wilayah kerja puskesmas (posyandu, PAUD)

Hasil pengukuran dicatat dan dientri pada aplikasi ePPGBM

Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan

Sumber data lain:

• Pemantauan pertumbuhan di bulan Februari dan Agustus (bulan timbang)

• Survei status gizi Indonesia

Pedoman Pelaksanaan :

PMK No 2 tahun 2020 , standar antropometri anak Pedoman pemantauan pertumbuhan

Panduan pemantauan pertumbuhan bagi kader posyandu Pedoman pelaksanaan teknis


surveilans gizi

Panduan sistem informasi gizi

PEMANTAUAN DAN EVALUASI MELALUI e-PPGBM


- Surat edaran dirjen kesmas tentang pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat

SURVEILANS GIZI
DEFINISI : KEGIATAN PENGAMATAN SECARA TERATUR DAN TERUS

Definisi : kegiatan pengamatan secara teratur dan terus -MENERUS TERHADAP STATUS GIZI
MASYARAKAT SEBAGAI DASAR UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN
STATUS GIZI MASYARAKAT”. (FAO,WHO, UNICEF pada Kongres Pangan Sedunia, Roma 1974,
dan Publikasi Metodologi Surveilans Gizi, 1976, )

Mengamati secara terus menerus, tepat waktu dan teratur TERHADAP: Keadaan gizi dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya UNTUK: Tindakan Segera, Dasar Perumusan Kebijakan,
Perencanaan Program, Monitoring Dan Evaluasi Program Gizi Masyarakat

Sumber Informasi Surveilans Gizi

- Real Time (Laporan Kasus Gizi Buruk)


- Rutin (Laporan Status Gizi Balita dan Kinerja Gizi melalui e-PPGBM)
- Survey (PSG, PKG), SSGI

Siklus Surveilans Gizi di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 13

Penguatan Surveilans Gizi di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 14

Langkah-langkah Surveilans Gizi menggunakan e-PPGBM di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 17

Mekanisme Kegiataan Surveilans Gizi di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 18

Alur pelaksanaan di PPT Aplikasi Deteksi Dini slide 19

Pemanfaatan informasi hasil Surveilans gizi melalui sigizi terpadu di PPT Aplikasi Deteksi Dini
slide 20
SOAL DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO DAN MIKRO

1. Skrining gizi adalah alat untuk mendeteksi masalah gizi yang mempunyai tujuan yaitu

a. Mempercepat mengidentifikasi individu yang mengalami malnutrisi

b. Memperoleh data antropometri

c. Mengintervensi masalah gizi

d. Menanggulangi malnutrisi pada individu

e. Mempercepat penyembuhan malnutrisi pada individu

2. Program pemilihan makanan pada situasi darurat perlu dilakukan, dalam program

tersebut perlu diadakannya deteksi untuk mengidentifikasi individu baik yang mengalami

malnutrisi maupun berisiko malnutrisi. Alat untuk mendeteksi individu malnutrisi dan

berisiko malnutrisi disebut ....

A. Skrining

B. Assesment

C. Surveilans

D. Survei Konsumsi Pangan

E. Detektor

3. Skrining afektif merupakan proses skrining yang simpel, mudah untuk dilakukan, efisien,

cepat, reliabel, dan murah. Proses skrining tersebut memiliki tujuan yaitu...

A. Menunjukkan resiko tinggi pada individu yang di skrining

B. Efektif untuk mengidentifikasi masalah gizi

C. Menunjukkan resiko sedang malnutrisi

D. Efektif untuk mengidentifikasi faktor malnutrisi

E. Mempercepat proses penanggulangan masalah gizi

4. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menerima data dari fasilitas pelayanan
kesehatan ( Puskesmas. Rumah Sakit ) dan masyarakat ( posyandu, posbindu ) dalam

bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data kesakitan, laporan kegiatan,

laporan masyarakat dan bentuk yang lainnya disebut cara pengumpulan data apa ?

A. Surveilans Sentinel

B. Surveilans Pasif

C. Surveilans Aktif

D. Surveilans Epidemilogi

E. Surveilans Gizi

5. Seorang ahli gizi bertugas untuk melakukan assesmen pada pasien dan sistem assesmen

gizi dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti survei, surveilans, skrining dan

intervensi. Salah satu sumber memiliki tujuan untuk mempercepat identifikasi individu

yang malnutrisi atau beresiko malnutrisi serta menentukan jika ada hal lain yang terjadi.

Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari...

A. Survei

B. Surveilans

C. Skrining

D. Intervensi

E. Monitoring dan evaluasi

6. Sistem asesmen gizi dapat diperoleh dari beberapa sumber, manakah yang bukan

termasuk sistem asesmen gizi?

a. Survei

b. Surveilans

c. Skrining
d. Intervensi

e. Monitoring

7. Data status gizi balita pada Desa Kucur dikumpulkan oleh ahli gizi puskesmas dari

kelompok atau individu yang memiliki program reliabel dengan data yang

dibutuhkan. Hal ini merupakan termasuk metode surveilans...

a. Aktif

b. Pasif

f. Non aktif

g. Non pasif

h. Gizi

8. Pada kegiatan surveilans gizi dibutuhkan sistem pengawasan nutrisi, untuk

memutuskan pendekatan mana yang akan diadopsi akan tergantung pada tujuan, sumber

daya, lingkungan dan kapasitas yang tersedia. Indikator manakah yang digunakan dalam

pemantauan nutrisi ketahanan pangan rumah tangga?

a. Angka penyakit menular

b. Asupan makanan relatif terhadap kebutuhan

c. Pendidikan ibu

d. Pengeluaran publik

e. Tingkat pekerjaan

9. Seorang ahli gizi akan melakukan survei data mengenai krisis pangan di masyarakat.

Sebelum melakukan survei data mengenai krisis pangan, seorang ahli gizi tersebut harus

memahami tentang indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi (Early Warning Sign)

terhadap krisis pangan di masyarakat jika dilihat dari stok makanan (neraca makanan). Salah

satu indikator yang dimaksud yaitu.....


a. Tingkat pekerjaan

b. Tingkat pendidikan

c. Pola produksi

d. Asupan makan

e. Ketersediaan pangan

10. Pada saat melakukan skrining gizi ada beberapa kriteria yang sering digunakan,

kriteriaa tersebut adalah..

a. Benar semua

b. Berat badan dan Tinggi badan

c. Kebiasaan buang air besar

d. Perubahan nafsu makan

e. Data laboratorium

11. Bu amina adalah ahli gizi yang berkerja di rumah sakit x, bu amina melakukan

kunjungan ke ruang rawat inap pasien yang baru mrs, bu amina mengumpulkan beberapa data

assessment kepada pasien, data assessment dapat diperoleh dari?

a. Demonstrasi

b. Surveilans

c. Penyuluhan

d. Survei desa

e. Pemberian diet

12. Pada saat skrining gizi, hasilnya akan diperoleh status gizi individu. Bagaimana cara

membandingkan status gizi individu dengan status gizi sebelumnya?

A. Dengan nilai laboratorium

B. Dengan keadaan fisik/klinis


C. Dengan cut off point

D. Dengan surveilans

E. Dengan recall

13. Suatu jenis penelitian dengan mengumpulkan data lebih dari satu kasus atau variabel

dan dilakukan dalam satu waktu tertentu. Data yang dikumpulkan bisa berupa data kuantitatif

maupun kualitas. Dari uraian tersebut, jenis penelitian dengan menggunakan metode?

a. Deskriptif

b. Kompetitif

c. Korelasi

d. Cross sectional

e. Eksperimental

16. Surveilans gizi dapat digunakan mengindentifikasikan masalah gizi apa saja?

a. Kronik

b. Akut

c. Kronik-Akut

d. Sedang-parah

e. Parah

17. Yang bukan termasuk tujuan sistem surveilans gizi yaitu ...

a. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab malnutrisi dan tren status gizi dari waktu ke

waktu

b. Menggambarkan status gizi penduduk, terutama yang berisiko

c. Memformulasikan dan menilai intervensi

d. Memprediksi masalah gizi yang akan terjadi

e. Mengidentifikasi investigasi lebih lanjut


18. Data dikumpulkan dari kelompok atau individu yang memiliki program reliable

dengan data yang dibutuhkan. Metode ini juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan

biaya yang cukup besar. Termasuk metode surveilans apakah metode ini....

a. Surveilans pasif

b. Surveilans aktif

c. Surveilans kombinasi

d. Surveilans langsung

e. Surveilans tidak langsung

19. Metode surveilans dengan data dikumpulkan dari data program yang dijalankan dan

tidak membutuhkan banyak biaya, waktu dan SDM serta data yang didapat dapat tidak

reliabel dan tidak relevan dari program disebut metode...

A. surveilans aktif

B. surveilans pasif

C. surveilans langsung

D. surveilans tidak langsung

E. surveilans kombinasi

20. Surveilans dapat mengidentifikasi hal yang mungkin menjadi penyebab dari malnutrisi
kronik dan akut. Surveilans gizi memiliki langkah langkah berurut seperti dibawah ini.

a. Identifikasi masalah, termasuk tindakan yang diinginkan-Usulan kebijakan dan strategi


intervensi-Keputusan potensial mengenai kebijakan dan intervensi-Informasi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi-Data yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-Tindakan
pengumpulan data-Analisis data transformasi menjadi informasi-Keputusan dibuat berdasarkan
informasi-Intervensi dilakukan berdasarkan keputusan-Dampak aktual

b. Identifikasi masalah, termasuk tindakan yang diinginkan-Usulan kebijakan dan strategi


intervensi- Informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-Data yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi- Keputusan potensial mengenai kebijakan dan intervensi-I
Tindakan pengumpulan data-Analisis data transformasi menjadi informasi- Keputusan dibuat
berdasarkan informasi-Intervensi dilakukan berdasarkan keputusan-Dampak aktual

c. Identifikasi masalah, termasuk tindakan yang diinginkan-Usulan kebijakan dan strategi


Intervensi- Informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-Data yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi- Keputusan potensial mengenai kebijakan dan intervensi-
Tindakan pengumpulan data-Analisis data transformasi menjadi informasi-Keputusan dibuat
berdasarkan informasi-Intervensi dilakukan berdasarkan keputusan

d. Usulan kebijakan dan strategi intervensi-Keputusan potensial mengenai kebijakan dan


intervensi-Informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi-Data yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi-Tindakan pengumpulan data-Analisis data transformasi
menjadi informasi-Keputusan dibuat berdasarkan informasi-Intervensi dilakukan berdasarkan
keputusan-Dampak aktual

e. Identifikasi masalah, termasuk tindakan yang diinginkan-Usulan kebijakan dan strategi


intervensi-Keputusan potensial mengenai kebijakan dan intervensi-Informasi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi-Tindakan pengumpulan data-Analisis data transformasi menjadi
informasi-Keputusan dibuat berdasarkan informasi-Intervensi dilakukan berdasarkan
keputusan-Dampak aktual

21. Mengaplikasikan surveilans gizi sangat berpengaruh pada kemudahan seseorang tenaga gizi
dalam melakukan assasment gizi yang ada di masyarakat. Berikut ini contoh pengaplikasian
surveilans gizi dan kemudahannya adalah...

a. Peringatan tepat waktu dan intervensi untuk mencegah kelangsungan tingkat konsumsi
pangan

b. Kebijakan dan perencanaan program untuk menilai kebijakan dan program yang

ada.

c. Manajemen dan evaluasi untuk mendiskusikan program yang akan dilakukan

d. Manajemen dan evaluasi untuk menurunkan efektivitas program

e. Advokasi untuk menentukan indikator yang berhubungan dengan gizi

22. Analisis data transformasi menjadi informasi, keputusan dibuat berdasarkan

informasi, intervensi dilakukan berdasarkan keputusan, dan dampak aktual.hal tersebut

merupakan langkah langkah..


a. Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi

b. Dasar dalam melakukan surveilans gizi

c. Sistem pengawasan nutrisi

d. Sistem asesmen gizi

e. Sistem surveilans yang objektif

23. Ahli gizi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo di ruang rawat inap Kertabumi

melakukan skrining ulang pasien baru setelah sebelumnya telah diskrining oleh perawat. Ahli

gizi tersebut menggunakan screening tools yaitu Subjective Global Assessment (SGA).

dibawah ini pertanyaan yang tidak ditanyakan atau dilihat pada poin berat badan?

a. Kehilangan BB selama 6 bulan terakhir

b. BB biasanya

c. BB awal masuk RS

d. BB lahir dan BB rata - rata keluarga

e. Perubahan BB selama 2 minggu terakhir

24. Seorang ahli gizi ingin mengetahui persentase kejadian stunting Kabupaten Malang.

Ahli gizi tersebut mengumpulkan data dari laporan tahunan program gizi di berbagai

puskesmas di Kabupaten Malang. Termasuk metode surveilans apakah data yang

dikumpulkan ahli gizi terbut?

a. Surveilans Pasif

b. Surveilans Aktif

c. Surveilans Gizi Objektif

d. Surveilans Gizi

25. Surveilance gizi merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi

informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator
yang terkait dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat, terdapat metode surveilance

berasal dari data yang sudah ada dan tidak membutuhkan banyak biaya, waktu dan

SDM merupakan metode....

a. Aktif

b. Pasif

c. manajemen

d. evaluasi

e. advokasi

26. Mengidentifikasi hal-hal yang mungkin menjadi penyebab malnutrisi dan tren status

gizi menurut waktu, menggambarkan status gizi dari populasi khususnya bagi yang

beresiko, memformulasikan dan memulai intervensi, menganalisis penyebab dan

hubungan antar faktor, termasuk dalam sistem surveilans gizi yang.......

a. Objektif

b. Subjektif

c. Aktif

d. Pasif

e. Normal

27. Apakah yang membedakan dari Skrining Gizi dan Assesment Gizi yang dilakukan

dirumah sakit?

a. Skrining gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang yang kurang gizi

melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai. Sedangkan Asesmen gizi

adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan

penuntun intervensi serta outcome yang diharapkan.

b. Assesment gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang yang kurang gizi
melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai. Sedangkan Skrining gizi

adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan

penuntun intervensi serta outcome yang diharapkan.

c. Skrining gizi dan Asessment gizi adalah proses untuk mengidentifikasi seseorang

yang kurang gizi melalui penggunaan metode skrining dan asesemen yang sesuai

d. Assesment gizi dan Skrining gizi adalah evaluasi yang lebih komprehensif untuk

membuat diagnosa sindrom malnutrisi dan penuntun intervensi serta outcome yang

diharapkan.

e. Semua Benar

28. Dina adalah ahli gizi di puskesmas X dia mempunyai kasus stunting yang tinggi di

salah satu desa wilayahnya, dia ingin mengetahui apa saja yang menyebabkan

stunting di desanya tinggi.Indikator yang digunakan dalam pemantauan gizi yaitu,

A.Pendidikan ibu

B.Tingkat melek huruf

C.Pekerjaan ibu

D.Durasi dan persentasi menyusui

E. Semua benar

29. Apakah jenis informasi yang dibutuhkan untuk surveilans gizi disebagian negara

berkembang dan pedesaan secara teknis yaitu

A. Iklim, tanaman, ternak, dan lingkungan

B. Iklim, tanaman, dan lingkungan

C. Pasar, nutrisi, dan rumah

D. Iklim, tanaman, ternak air, pasar, nutrisi, kesehatan, dan statistik

E. Lingkungan
30. Tidak semua sindrom malnutrisi mungkin tidak memiliki derajat peradangan sebagai

penyebab utama. Dibawah ini yang termasuk dalam sindrom malnutrisi yang tidak

memiliki derajat peradangan adalah ...

a. Infeksi mayor

b. Kegagalan organ

c. Anoreksia nervosa

d. Kanker pankreas

e. Obesitas sarcopenic

31. Dibawah ini yang termasuk tantangan surveilans gizi?

a.Banyak data yang harus dikumpulkan

b. Penyebab masalah yang sudah jelas

c. Banyaknya kepentingan dari pemangku jabatan

d. Kurangnya menghubungkan informasi yang didapat dengan tindakan yang harus

dilakukan

e. Lembaga yang bersinergi dalam menyelesaikan masalah

32. Puskesmas di wilayah X melakukan sutveilans data, pengambilan data yang dilakukan

yaitu data dasar seperti antropometri untuk menilai status fisik atau pertumbuhan,

penilaian diet untuk mengevaluasi asupan makanan atau defisiensi nutrisi, penilaian

klinis untuk mengidentifikasi proses penyakit, dan penilaian biokimia untuk

mengidentifikasi penyakit/masalah akut atau kronis. Data yang di ambil merupakan

salah satu Triple A Cycle yaitu

a. Assesment

b. Action

c. Intervensi
d. Analysis

e. Diagnosis

33. Untuk melakukan skrining gizi masyarakat terutama pada balita data antropometri apa

saja yg di butuhkan :

a. Tinggi lutut

b. Lingkar perut

c. Tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan

d. Tekanan darah

e. Hasil laboratorium

34. Pak Diar seorang ahli gizi, beliau sedang sibuk melakukan kegiatan proses

pengumpulan, pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara

terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja pembinaan

gizi masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi pencapaian

kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.

Kegiatan yang dilakukan Pak Diar yakni ......

a. Surveilans Gizi

b. Pemantauan program gizi

c. Asessment gizi

d. Monitoring evaluasi program gizi

e. Skrining Gizi

SOAL DETEKSI DINI (sesuai absen)

1. Salah aatu masalah gizi di indonesia adalah anemia zat gizi. Ada banyak tanda dan gejala

seseorang mengalami anemia. Dari semua tanda dan gejala tersebut, manakah yang tidak
dapat menunjang diagnose masalah gizi anemia?

a. Denyut jantung meningkat

b. Bibir tampak pucat

c. Pemeriksaan kadar Feritin

d. Nafsu makan menurun

e. Pemeriksaan urine

2. salah seorang mengalami tanda tanda penyakit beri-beri dengan dikenali dari gejala sesak

napas, gerakan mata yang tidak normal, detak jantung meningkat dan muntah-muntah.

Cara mencegahnya ia mengkonsumsi makanan sumber zat gizi, salah satu sumber zat

gizi yang dimaksud adalah

A. B2 B. B1 C. B12 D. B6 E. B5

3. Terdapat anak sekolah dasar di Kota B yang memiliki ciri Kulit kering,mata kering,

rabun senja,infertilitas, dan pertumbuhan tertunda dibandingkan dengan teman teman

sebayanya. dari kasus tersebut merupakan tanda dari defisiensi.....

A. Vitamin A B. Vitamin C C. Vitamin D D. Zat Besi E. Yodium

4.Seorang ahli gizi melakukan screening pada anak di desa A. Anak tersebut mengalami

penglihatan buruk dalam suasana remang-remang atau gelap, selain itu muncul bintik

bitot yaitu bercak berbusa di bagian putih mata yang bisa berbentuk lonjong, segitiga,

atau tidak beraturan. Pernyataan di atas merupakan tanda dari....

A. Defisiensi Zat Besi B. Defisiensi Yodium C. Defisiensi Vitamin A D. Defisiensi Energi

E. Defisiensi Protein

5. Seorang remaja masuk rumah sakit dengan keluhan lemah, lesu, pucat, kesemutan dan

gangguan kognetif. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap ditemukan bahwa kadar

MCH tinggi, trombosit rendah, WBC rendah dan hasil hapusan darah tepinya
megaloblastik makrositer. Melihat tanda fisik klinis diatas, deteksi defisiensi zat gizi

mikro apa yang dialami remaja tersebut ...?

A. Zat Besi B. Thiamin C. Asam Folat D. Fosfor E. Zink

6. Semakin dewasa maka kemungkian seseorang mengalami malnutrisi ini semakin tinggi

terutama pada kelompok lansia. Di bawah ini yang merupakan terjadinya malnutrisi pada

lansia .......

A. Tingginya konsumsi glukosa B. Tingginya konsumsi natrium

C. Tingginya konsumsi lemak D. Intake Energi tidak memadai karena nafsu makan
cenderung turun E. Seringnya konsumsi fast food

7. Seorang pasien dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit dengan keluhan diare yang sudah

berhari-hari. Selain itu pasien juga merasa lemas akibat diare yang tak kunjung sembuh.

Dari pernyataan tersebut, maka permasalahan gizi yang terjadi pada pasien tersebut

akibat diare adalah defisiensi vitamin...

A. B1 B. B2 C. B3 D. B4 E. B5

8. Seorang pasien dibawa ke sebuah rumah sakit dengan keluhan lemah, kejang serta

kelelahan yang sudah berhari-hari. Pasien tersebut juga mengalami bercak berisisik pada

bagian leher. Dari pernyataan tersebut, maka permasalahan gizi yang terjadi pada pasien

tersebut yaitu defisiensi vitamin...

a. B3 b. B2 c. B4 d. B6 e. B1

9. Diketahui bu ina adalah pasien rawat jalan yang mempunyai riwayat penyakit pasca stroke

dan hipertensi sejak 2017, bu ina selalu memeriksakan kesehatannya secara rutin di

puskesmas terdekat, sebelum ahli gizi memberikan terapi diet, ahli gizi harus mengetahui

hasil deteksi dini yang diperoleh dari perawat, alat apa yang digunakan untuk mendeteksi

kekuatan otot pasca stroke dan hipertensi?

a. Pita ukur dan tensimeter b. Penekan lidah steril dan tunning fork
c. Hand grip dynamometer dan tensimeter d. Pen light dan stetoskop

e. Neurogical reflex hammer dan tensimeter

10. Tanda dan gejala orang yang menderita defisiensi vitamin B pada beri - beri kering yaitu,

kecuali...

a. Kurus b. Neuropati c. Edema d. Ataxia e. Tidak edema

11. Deteksi dini masalah gizi makro dan mikro dapat dilihat dari data laporan maupun tanda

dan gejala fisik. Diantara karakteristik fisik (mukosa mulut/gusi), manifestasi apakah

yang menandakan seseorang terdeteksi suspek defisiensi Vitamin C?

A. Edema B. Stomatitis C. Pendarahan D. Dysguesia E. Bintik Bitot

12. Jika sering mengalami pusing dan mudah lelah, dan didignosa menderita kekurangan

Vitamin B 12 dan asam folat. Maka makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk

mengatasi hal tersebut

a. Bayam b. Protein tinggi c. Susu d. Keju e. Makanan kaleng

13. Balita X di suatu Desa mengalami malnutrisi, sehingga mendapatkan perhatian khusus

dari pihak Puskesmas setempat. Seorang ahli gizi adalah orang yang ahli dalam

menangani dan mengidentifikasi pasien yang malnutrisi. Apa yang harus dilakukan ahli

gizi tersebut untuk meningkatkan status gizi balita?

A. Mengidentifikasi assesment biokimia yang termasuk dalam NCP

B. Membentuk organisasi untuk mencegah malnutrisi

C. Menjelajahi keparahan malnutrisi dan mendokumentasikan dengan bahasa yang

sesuai untuk membantu proses coding

D. Mengurangi lama rawat, memperbesar biaya rumah sakit, dan membantu mencegah

rawat inpa kembali

E. Mendokumentasikan kasus, menyusun NCP, dan merencanakan intervensi gizi


14. Seorang remaja putri usia 16 tahun dirawat di RS X dengan keluhan mata merah, kulit

kering, bibir pecah-pecah, infeksi mulut dan sensitif terhadap cahaya. setelah diperiksa

oleh dokter remaja tersebut dengan diagnosa anemia. Dari gejala tersebut kemungkinan

kekurangan vitamin apa?

A. Vitamin B2 B. Vitamin B1 C. Vitamin C D. Vitamian A E. Vitamin B

15. Penyakit lidah yang menyebabkan lidah bengkak dan kemerahan, lidah terlihat lebih licin,

berplak dan retak - retak. Hal ini merupakan salah satu tanda dan gejala defisiensi

vitamin B2 yang disebut

A. Lidah pucat B. Glositis C. Cheilosis D. Phopophobia E. Dermatitis

16. Pasien balita malnutrisi mengalami pembengkakan pada tangan dan kakinya. Hal tersebut

akibat dari kekurangan salah satu zat gizi yaitu thiamin. Dari pernyataan tersebut diduga

pasien balita mengalami tanda- tanda...

A. Edema B. Acites C. Penyakit ginjal kronik D. Kelebihan berat badan

E. Kelebihan lemak

17. Mineral ini penting untuk proses reproduksi, perkembangan neonatus, dan sebagai bahan

untuk produksi hormon testosteron. mineral ini banyak terdapat pada kerang, ikan, daging sapi,
jamur, wijen, dan bawang putih. Apa nama mineral yang dimaksud ?

A. Zink B. Cobalt C. Calcium D. Magnesium E. Selenium

18. Anak C sedang menderita masalah gizi mikronutrien. tanda gejala yang ditimbulkan yaitu

kardiomegali, takikardia, heart failure dan pherperal edema. Tanda dan gejala tersebut

disebut beri-beri basah. masalah gizi mikronutrien manakah yang diderita anak C........

A. Defisiensi vitamin B B. Defisiensi vitamin B1 C. Defisiensi vitamin B2

D. Defisiensi vitamin B3 E. Defisiensi vitamin B12

19. Salah satu tanda dan gejala orang yang menderita beri - beri kering akibat defisiensi

vitamin B yaitu ketidakmampuan untuk mengangkat tangan ke atas dari sendi


pergelangan tangan karena kelemahan otot extensor, hal ini disebut juga....

A. Claw Hand B. Wrist Drop C. Neuropati D. Takikardia E. Perpheral Edema

20. Vitamin B1 sangat diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan. Kekurangan vitamin B1 dapat

menyebabkan penyakit Korsakoff Syndrome, Tanda dan gejala penyakit korsakoff

syndrome yang menyerang tulang adalah....

a. Opthalmoplegia b. Ataxia c. Psycosis d. Skoliosis e. Lordosis

21. Salah satu tanda dan gejala dari defisiensi vitamin A adalah...

a. Bintik bitot b. Mata kering c. Mudah infeksi d. Tidak mampu melihat cahaya
redup e. Kebutaan

22. peminum alkohol, Bariatric surgery,Penyakit kritis,Gangguan ginjal, Gangguan jantung,

Penyakit neurodegenerative, diabetes, merupakan pasien beresiko teridentifikasi

dificiensi vitamin ...

a. B1 b. B2 c. B12 d. C e. A,D,E,K

23. Ny. S datang ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Ny. S mengeluh sering mual,

nyeri otot dan pada sekitat hidung dan mata Ny. S terdapat peradangan (dermatitis).

Menurut tanda dan gejala yang dialami Ny.S, maka diagnosis dokter yang tepat Ny. S

mengalami kekurangan apa?

a. Vitamin B1 b. Biotin c. Vitamin B2 d. Vitamin B3 e. Vitamin A

24. Tn. M periksa ke dokter, dia mengeluh sering diare dan sering peradangan pada kulit

(dermatitis). Setelah diperiksa, dokter mengidentifikasi bahwa itu merupakan tanda dan

gejala defisiensi vitamin B3. Apa faktor risiko defisiensi vitamin B3?

a. Penyakit gastrointestinal b. Kehilangan BB c. Refeeding syndrom

d. Penyakit tiroid e. Diabetes

25. Tn. B periksa ke dokter, dia mengeluh lidahnya kemerahan dan sakit, sehingga membuat

penderita kesulitan berbicara, mengunyah, maupun menelan. Ketika dokter memeriksa,


dokter mengatakan lidah Tn. B bengkak dan terlihat pucat (Glossitis). Dokter

mengidentifikasi bahwa hal yang dialami Tn. B merupakan tanda dan gejala dari

defisiensi vitamin B2. Faktor resiko defisiensi vitamin B2 yakni ....

a. Penyakit liver, kemiskinan, Pola makan buruk

b. Depresi, efek metabolisme, Hipokromik

c. Peminum alkohol, penyakit tiroid, diabetes

d. Peminum alkohol, efek metabolisme, pola makan buruk

e. Penyakit liver, efek metabolisme, depresi

26. Tuan Y usia 69 tahun memliki kebiasaan pola makan yang buruk, kebiasaan merokok dan

konsumsi alkohol yang dapat merusak metabolit konversi serta meningkatkan degradasi

PLP. Beberapa kebiasaan tersebut dapat mengidentifikasi bahwa Tuan Y kekurangan....

A. Vitamin C B. Vitamin B6 C. Vitamin B12 D. Biotin E. Folat

27. Berikut merupakan faktor risiko defisiensi B12 dan folat yang berasal dari obat-obatan.

kecuali....

a. Paracetamol b. Methotrexate c. Tenolol d. Fosinopril sodium e. Benazepril

28. Dibawah ini termasuk tanda dan gejala dari kekurangan biotin antara lain, kecuali ...

A. Anoreksia B. Alopecia C. Mual D. Nyeri otot E. Gatal-gatal

29. Seorang anak datang ke Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan fisik klinis, hasil
pemeriksaan fisik klinis terhadap anak tersebut adalah mata pucat, nafas pendek, dan
koilonychia. Dari hasil pemeriksaan fisik klinis tersebut mengindikasi bahwa anak tersebut
mengalami defisiensi zat gizi mikro yaitu?

a. Zat besi b. Vitamin A c. Vitamin E d. Zink e. Protein

30. Seseorang datang ke Puskesmas dengan gejala lemas, ataxia, badan kurus, neuropati,

wrist drop, tetapi tidak edema. Gejala tersebut sudah terjadi sejak 2 minggu lalu dan baru

dibawa ke Puskesmas kemaren. Dari gejala tersebut memungkinkan ciri ciri dari indikasi
dari ....

a. Kurang Vitamin B b. Kurang Energi Kronik c. Kurang nafsu makan

d. Kurang Vitamin A e. Kurang zat besi

31. Pak Nino adalah seorang kuli bangunan, dia sering sakit nyeri sendi dan mengeluh

sering sariawan, setelah dibawa ke dokter ternyata Pak Nino kekurangan vitamin C.

Berikut ciri-ciri kekurangan vitamin C, kecuali

a. Scurvy, Kelainan Hematogolic b. Anemia c. Penyembuhan luka yang buruk

d. Tidak bisa melihat/buta e. Kelelahan, nyeri sendi, anoreksia

32. Ny . EP adalah seorangibu rumah tangga yang sering mengalami pusing dan mudah

lelah. Setelah diperiksa keklinik ternyata diketahui Ny ES menderita kekurangan

Vitamin B 12 dan asam folat .Berikut adalah Faktor resiko penyebab terjadinya

defisiensi B 12 dan asam folat,kecuali :

a. Penggunaan Alkohol b. Penggunaan obat DM

c. Adanya pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus kecil

d. Penggunaan obat yang berhubungan dengan pencernaan, seperti antasida

e. Gangguan fungsi pankreas

33. Ny. S memilki usia 63 thn, tinggal bersama pengasuhnya, dalam 1 minggu ini Ny. S

mengeluh nafsu makan menurun karena memgalami radang di sudut mulut, selain itu

lidah mengalami bengkak. Sudah 3 bulan terakhir mengalami gangguan kulit bersisik

namun menghiraukannya. Dan sudah 2 hari pada kelopak mata mengalami

pembengkakan. Dari ciri-ciri tersebut Ny. S mengalami gejala ?

a. Kekurangan Vit. B3 b. Kekurangan Vit. B2 c. Kekurangan Vit. B6

d. Anemia e. Kekurangan Vit. B1

34. Koilonychia atau kuku sendok merupakan kelainan pada kuku dimana bentuknya
menjadi melengkung ke dalam menyerupai sendok, dan tergantung keparahannya,

kadang malah bisa menampung tetesan air. Ada berbagai macam kondisi yang bisa

menyebabkan kuku sendok atau koilonychia, diantaranya adalah :................

a. Kekurangan Vitamin B12 b. Kekurangan Vitamin K

c. Anemia defisiensi besi d. Diare e. Kekurangan Vitamin A

1. E. Pemeriksaan urine

2. B. B1

3. A. Vitamin A

4. C. Defisiensi Vitamin A

5. C. Asam Folat

6. D. Intake Energi tidak memadai karena nafsu makan cenderung turun

7. C. B3

8. D. B6

9. C. Hand grip dynamometer dan tensimeter

10. C. Edema

11. C. Pendarahan

12. E. Makanan kaleng

13. C. Menjelajahi keparahan malnutrisi dan mendokumentasikan dengan bahasa yang

sesuai untuk membantu proses coding

14. A. Vitamin B2

15. B Glositis

16. A. Edema
17. A. Zink

18. A. Defisiensi vitamin B

19. B. Wrist Drop

20. B. Ataxia

21. E. Kebutaan

22. A. B1

23. B. Biotin

24. A. Penyakit Gastrointesyinal

25. C. Peminum alkohol, penyakit tiroid, diabetes

26. B Vitamin B6

27. B. Methotrexate

28. E. Gatal-gatal

29. D. Tidak bisa melihat/buta

30. A. Zat besi

31. A. Kurang Vitamin B

32. B.Penggunaan obat DM

33. C. Kekurangan Vit. B6

34. C. Anemia defisiensi besi

Anda mungkin juga menyukai