Bila berat bayi lahir 1800 gram atau lebih (usia kehamilan 32-34 minggu) tanpa
masalah medis berat, umumnya PMK dapat segera dilakukan. Pada bayi dengan berat
lahir <1800 gram (usia kehamilan <32 minggu) sering ditemukan masalah terkait
prematuritasnya, sehingga PMK tidak dapat segera dilakukan. Bila bayi perlu dirujuk
ke fasyankes yang lebih lengkap, PMK merupakan alternatif terbaik untuk menjaga
bayi tetap hangat dalam proses transport.
Tipe PMK:
Komponen PMK:
Kangaroo position: penempatan bayi pada posisi tegak di dada ibu, di antara
kedua payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya
menggunakan popok, kaus kaki dan topi sehingga teradi kontak kulit bayi
dengan kulit ibu seluas mungkin
Kangaroo nutrition: asi esklusif atau formula sesuai kondisi klinis bayi
Kangaroo support: bantuan seara fisik maupun emosi dari keluarga
Kangaroo discharge: membiasakan ibu melakukan PMK sehingga pada saat
pula
4. Kecukupan ASI
Bayi menyusu 8 - 12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap
payudara dan menghisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap
payudara.
Bayi akan tampak puas setelah menyusu dan seringkali tertidur pada saat
menyusu, terutama pada payudara yang kedua.
Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi > 6 kali sehari. Urin berwarna jernih,
tidak kekuningan. Butiran halus kemerahan (yang mungkin berupa kristal urat
pada urin) merupakan salah satu tanda ASI kurang.
Frekuensi buang air besar (BAB) > 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1
sendok makan, tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi, pada
bayi usia 4 hari sampai 4 minggu.
Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir
Berat badan bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10 sampai 14 hari
setelah lahir.
Pertambahan BB kurang
Pengeluaran BAK pekat dan sedikit (<6x/hari)
Feses bayi masih berwarna seperti mekonium pada hari ke-5
Bayi tidak merasa puas setelah disusui
Bayi sering menangis
Sering sekali menyusu
Menyusu sangat lama
Bayi menolak disusui
Tinja bayi keras kering
Bayi jarang BAB, dan tinjanya kecil-kecil
Tidak Asi yang keluar ketika ibu memerah
Payudara tidak membesar
5. Selain bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK), bayi besar untuk masa kehamilan
(BMK) juga memerlukan perhatian dikarenakan bayi makrosomi (BBL>4000g)
berisiko mengalami hipoglikemi. Karena adanya kemungkinan ibu yang melahirkan
mengalami intoleransi glukosa atau bahkan diabetes. Pada bayi dari ibu diabetes
biasanya menunjukkan gambaran macrosomia dan organomegali karena
hyperinsulinemia fetal. Pada bayi-bayi tersebut gambaran yang umum ditemukan
antara lain tampak gelisah, hipotoni, letargis, neonates yang mengalami hipoglikemia
dapat pula asimptomatis.
Pada bayi hipoglikemia yang asimptomatis dapat ditatalaksana dengan memberikan
ASI 3-10 ml/ kgBB setiap 1-2 jam kemudian gula darah dimonitor setiap sebelum
bayi minumhingga gula darah stabil Pada bayi hipoglikemia yang simptomatis atau
yang pada pemeriksaan didapatkan glukosa plasma <20-25 mg/ dL maka perlu
diberikan bolus glukosa 10% secara intravena sebanyak 2 ml/ kgBB, dilanjut glukosa
10% IV sebanyak 4-6 ml/ kgBB/ menit. Konsentrasi glukosa plasma kemudian
dipertahankan >45 mg/dL.
9. Pada bayi dengan BBLR terutama bayi prematur ada kemungkinan mengalami defek
pada refleks-refleksnya termasuk sucking refleks sehingga pemberian minum dapat
menggunakan pipa lambung. Namun cara pemberian minum tetap bergantung pada
kondisi bayi. Apabila bayi tampak bugar dan tidak ada kesulitan, tidak muntah tetap
diutamakan untuk dicoba pemberian secara oral langsung.
10. Setelah bayi pulang dari perawatan di rumah sakit, pasien harus rutin melakukan
kunjungan kontrol ke dokter di hari ke-2, hari ke-10, hari ke-20, hari ke-30 setelah
pemulangan, dan selanjutnya kunjungan dilakukan 1 kali tiap bulan. Perlu dilakukan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi, kemungkinan adanya kelainan
bawaan, serta menghitung umur koreksi.
PMA / post menstrual age = usia gestasi + usia kronologis