Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENELITIAN SOSIOLOGI

KONFLIK ANTARA MURID DENGAN PIHAK SEKOLAH MENGENAI MASALAH


SISWA YANG TERLAMBAT

Disusun Oleh :

Nama : Abid Syarifudin

Dhiya Ulhaq

Hikmatiyar Hidayat

Kelas : XI IPS 1

SMA NEGERI 1 CIBINONG

Jl Mayor Oking Jayaatmaja No. 73 Kel. Ciriung Kec. Cibinong Kab. Bogor
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji yukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah penelitian kami yang berjudul “Konflik Antara Murid Dengan Pihak Sekolah
Mengenai Masalah Siswa Yang Terlambat” ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segis usunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang dangdut ini dapat menambah
wawasan terhadap para pembaca.

Bogor, 14 April 2019

Penyusun

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..
…………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN…….…………………………………..
……………………………………… ii

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian …………….……………………………….


…………………..........………….. 2
B. Fokus Penelitian …………………………….
……………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian ……… ……………………………………………………… 3

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penyeebab Siswa Terlambat.........................................................................................7

B. Peraturan Sekolah Untuk Menekan Angka Murid yang Terlambat............................. 8

C. Apakah Guru Harus Dihukum Juga ?...........................................................................

10
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.......................................................................................................................
2. Saran................................................................................................................................
3. Daftar Pustaka...................................................................................................................
4. Lampiran...................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah adalah lembaga untuk para siswa menerima pengajaran di bawah pengawasan guru.
Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem
ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sekolah merupakan rumah kedua bagi para siswa. Dikatakan seperti itu karena para siswa
menghabiskan waktu rata rata 8 jam dalam sehari di sekolah. Di dalam 8 jam itu, para siswa
tentu tidak hanya melakukan aktivitas belajar tetapi mereka juga melakukan aktivitas yang lain
seperti bersosialisasi dan bermain dengan teman-temannya. Selain itu, disekolah juga memiliki
kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat siswa pada bidang-bidang tertentu. Oleh
karena itu, sekolah memang sepatutnya bisa dikatakan sebagai rumah kedua bagi para siswa.

Sekolah sebagai pendidikan formal juga bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian,
dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam membentuk kepribadian yang baik, maka disekolah menetapkan tata tertib dan aturan
yang wajib di patuhi mulai dari siswa sampai pada para guru beserta jajarannya. Tetapi,
penerapan aturan ini tidak jarang menimbulkan konflik karena pada penerapannya dianggap
cenderung tidak efektif. Salah satu contoh aturan yang termasuk kedalamnya adalah aturan
mengenai jam masuk sekolah.

Seperti yang kita tahu, beberapa sekolah-sekolah di indonesia memiliki ketentuan jam
masuk sekolah yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh kebijakan disetiap sekolah yang
tentunya memiliki kebijakan tersendiri. Namun biasanya, sekolah di indonesia menetapkan jam
masuk sekolahnya yaitu pada pukul 07.00 Pagi. Tetapi tidak sedikit juga sekolah-sekolah yang
menetapkan jam masuknya dibawah pukul 07.00 pagi. Contohnya seperti di SMA NEGERI 1
CIBINONG. Di sekolah ini, penetapan jam masuk sekolahnya yaitu pada pukul 06.45 pagi.
Perbedaan waktunya hanya 15 menit. Memang perbedaannya tidak begitu jauh atau signifikan,
akan tetapi waktu 15 menit adalah waktu yang terbilang cukup untuk para siswa berangkat dari
rumah menuju kesekolahnya.

terpangkasnya waktu 15 menit itu tentu saja agak memberatkan para siswa dalam menuju
kesekolah. Akibatnya, tidak jarang ada beberapa murid yang terlambat setiap harinya. Siswa
yang terlambat datang tersebut akan diberikan hukuman atau sanksi oleh pihak sekolah atau
komisi disiplin. Hal ini tentunya menimbulkan pro dan kontra ataupun konflik baru yaitu
mengenai pemberlakuan hukuman bagi siswa yang terlambat datang kesekolah. Melihat hal
tersebut, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan judul
"konflik antara murid dengan pihak sekolah mengenai masalah siswa yang terlambat".

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah kami susun, maka adapun fokus penelitian

yang kami ambil untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang menyebabkan murid terlambat datang ke sekolah ?

2. Bagaimana cara pihak sekolah untuk menekan angka murid yang terlambat datang ke

sekolah ?

3. Apakah guru juga harus diberi sanksi yang sama dengan murid jika mereka terlambat

datang kesekolah ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian di atas dapat disampaikan mengenai tujuan penelitian sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui penyebab murid terlambat datang ke sekolah.


2. Untuk mendeskripsikan cara pihak sekolah untuk menekan angka murid yang terlambat

datang ke sekolah.

3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai masalah guru yang terlambat haruskah

diberi sanski atau sebaliknya

BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penyebab Siswa Terlambat Ke sekolah

Keterlambatan: Adanya tingkah laku menyimpang yang menyalahi aturan/tata


tertib yang ada di sekolah baik tertulis maupun tidak tertulis. Keterlambatan siswa ada beberapa
kemungkinan-kemungkinan.

Keterlambatan siswa disebabkan oleh beberapa faktor, faktor pribadi yang bersumber dari
diri sendiri yang malas dan tidak disiplin, faktor keluarga: misalnya disuruh orang tua untuk
mengantarkan ke pasar atau ke rumah sakit, dan lingkungan juga sangat mempengaruhi.
Kerjasama untuk menghasilkan sebuah kedisiplinan antara diri sendiri (siswa). Keluarga dan
lingkungan memegang peranan penting. Siswa yang terlambat tentunya tidak dapat dibiarkan
begitu saja, meminta tanda tangam kepada wali kelas dan surat izin masuk kepada kepala
sekolah sebagai hukuman tidak akan membuat mereka bosan untuk terlambat.

Menurut survei dan angket yang kami lakukan, sebagian besar (83,3%) mengatakan
bahwa mereka pernah terlambat ke sekolah. Penyebab mereka terlambat ada yang dikarenakian
jalanan yang macet (33,33%). Menurut kami itu maklum dikarenakan sekolah SMAN 1
CIBINONG berada di tengah wilayah sibuk. Namun itu bisa dicegah jika bangun lebih pagi.
Survei terbanyak kedua adalah dikarenakan bangun yang telat (27,8%). Menurut kami masalah
ini bisa diselesaikan melalui diri sendiri dan orang lain. Diri kita harus dibiasakan bangun pagi
agar menjadi kebiasaan. Orang lain juga harus membantu kita agar bisa bangun pagi, contohnya
orang tua yang membangunkan kita pagi-pagi agar kita tidak terlambat ke sekolah.

Dan survei terbanyak yang ketiga adalah dikarenakan jam masuk sekolah yang terlalu
cepat (16,7%). Jam masuk sekolah di SMAN 1 CIBINONG adalah jam 06.45. jam masuk
tersebut memang lebih cepat dari sekolah lain. Namun para guru SMAN 1 CIBINONG
berpendapat bahwa jika jam masuknya lebih cepat maka kita akan jadi terbiasa bangun pagi dan
juga menjadi rajin ibadah shalat shubuh.
Menurut Pak Yusuf, “kami membuat peraturan tidak asal-asalan, jika kalian ingin sekolah
kita menjadi nomor satu, maka kalian juga harus usaha untuk bangun pagi, kita semua harus
semangat !”

B. Peraturan Sekolah Untuk Menekan Angka Murid yang Terlambat

Peraturan-peraturan yang dapat diterapkan untuk menekan angka keterlambatan pada


siswa/i SMAN 1 CIBINONG :

1) Tingkatkan peranan kontrak belajar yang menitik beratkan pada keterlambatan


siswa lengkap dengan hukumannya.
2) Tanamkan sikap disiplin waktu dan disiplin sikap pada satpam sekolah untuk tidak
membukakan gerbang sekolah setelah bel masuk berbunyi dan masa dispensasi
usai.
3) Setiap siswa yang terlambat harus membuat karya (seperti : lukisan\ hiasan
dinding, tempat sampah, poster, dan lain-lain). Hal yang paling penting ialah karya
tersebut bermanfaat.
4) Membuat karya tulis (artikel, puisi, cerpen, bahkan makalah), hukuman ini dapat
dijadikan alternatif hukuman, Selain melatih keterampilan menulis siswa, pihak
sekolah juga akan mendapatkan keuntungan jika ada lomba karya tulis.
5) Setiap siswa yang terlambat dikumpulkan jadi satu untuk menerima intruksi
menjadi petugas upacara sebagai hukuman. Memberikan beban dan tanggung
jawab dapat melatih siswa untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu sehingga
tidak terlambat lagi. Hukuman tersebut di atas hanya beberapa pilihan untuk siswa
yang sering terlambat, digunakan cara tersebut supaya hukuman yang berupa
kekerasan fisik tidak berlaku lagi, dan digantikan oleh hukuman yang lebih
mendidik.

Menurut kami kedisiplinan waktu bisa diatasi dengan cara mengatur waktu dengan baik.
Bagi mereka yang harus mengantar orang tuanya pergi ke pasar atau yang harus mengantar
adiknya sekolah kita beri pengertian kepada orang tuanya bahwa dia mempunyai kewajiban yang
harus dilaksanakan yaitu belajar. Keterlambatan yang dilakukan berulangkali akan mengganggu
konsentrasi belajar si anak tersebut karena ketinggalan sebagian banyak materi yang diajarkan.
Pengertian seperti ini disampaikan pihak sekolah kepada orang tua siswa kemudian dibuat
semacam kesepakatan formal yang disetjui kedua belah pihak. Masalah lain yang perlu
diperhatikan disiplin siswa. Disiplin merupakan kunci keberhasilan proses penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Dalam konteks ini, disiplin dapat diletakkan dengan baik sebagai alat
maupun materi pendidikan. Sebagai alat pendidikan, fungsi disiplin dalah untuk menjamin
kelancaran proses pembelajaran yang merupakan inti dari proses pendidikan. Sebagai materi
pendidikan, disiplin merupakan sikap mental yang perlu ditanamkan agar para siswa terbiasa
berlaku tertib dan rajin sehingga kelak menjadi anggota masyarakat yang baik.

Prestasi belajar akan baik manakala proses berlangsung dalam suasana konduktif.
Suasana konduktif tercipta bila tertib terjamin dimana seluruh komponen melaksanakan tugas
sesuai fungsi serta tepat waktu. Disinilah pentingnya disiplin dalam arti adanya kesadaran dari
masingmasing pihak untuk senantiasa menaati segala peraturan yang telah ditetapkan sekolah.

Menurut hasil survei dan angket yang dilakukan, banyak siswa yang setuju dan juga tidak
setuju dengan aturan yang seperti memotong waktu belajar mereka dan tidak membukakan
gerbang agar tidak ikut belajar dalan jam-jam awal berlajar. Menurut mereka yang setuju dengan
aturan tersebut, dikarenakan kalau hukuman tersebut tidak menggunakan unsur kekerasan dan
fisik, mereka juga setuju kalau itu dilakukan karena untuk mngurangi murid yang sering
terlambat walaupun rumahnya dekat dan juga banyak alasan. Mereka yang setuju juga
berpendpat bahwa hukuman itu sangatlah penting, dan dapat membuat efek jera bagi siswa dan
siswi yang telambat datang ke sekolah.

Mereka yang tidak atau kurang setuju atasa aturan tersebut dikarenakan aturan tersebut
memotong jam belajar siswa/i yang dapat mengganggu proses belajar. Mereka juga mengatakan
bawha itu tidak berguna, karena kita tidak melakukan apa-apa di luar gerbang yang sudah
dikunci oleh satpam yang membuat kita tidak boleh masuk. Mereka yang tidak atau kurang
setuju juga berpendapat jika sekolah juga harus menghargai apa yang sudah mereka lakukan
untuk berangkat ke sekolah.
Menurut survei dan angket yang diberikan pada siswa, hukuman-hukuman yang pas
diberikan kepada siswa yang terlambat adalah, sebagai berikut :

1. Diberikan tugas lebih


2. Diberikan jam pelajaran tambahan
3. Membersihkan beberapa bagian sekolah setelah pulang sekolah
4. Dipanggil oleh guru bimbingan konseling jika sudah lebih dari 5 kali
5. Membaca buku dan memahami isinya dan juga mengerjakan soal
6. Berdiri di lapangan sambil hormat dan teriak “saya tidak akan terlambat lagi”

C. Apakah Guru Harus Dihukum Juga ?

Menurut survei dan angket yang diberikan, sebagian besar siswa/i SMAN 1
CIBINONG berpendapat bahwa guru haruis diberi hukuman juga jika mereka telat
(83,3%), dikarenakan merasa tidak adil jika siswa/i telat dihukum sedangkan guru hanya
lewat dan langsung masuk ke ruangannya.
Ada juga murid yang tidak setuju kalau guru itu harus dihukum juga jika mereka
telat. Menurut kami, mung kin merek ayang setuju berpikiran bahwa jika guru tersebut
perempuan dan seorang ibu, dia harus menyiapkan segala sesuatu untuk anak dan
suaminya dahulu dirumah, sehingga bisa telat datang ke sekolah. Ada yang
menambahkan di survei dan angket tersebut bahwa pemerintah memperbolehkan guru
(PNS) untuk datang sedikit telambat dikarenakan hal tersebut.
Berikut ini merupakan contoh hukuman yang dapat diberikan kepada guru saat
mereka telat berdasarkan pendapat siswa/i SMAN 1 CIBINONG melalui survei dan
angket yang dilakkan :
1. Diberi hukuam yang sama dengan siswa
2. Dipotong gajinya
3. Memberi siswanya pelajaran tambahan dikarenakan waktu siswa sudah
terbuang saat guru tersebut telat datang ke sekolah.
4. Di tegur kepala sekolah.
Menurut siswa/i yang mengisi survei dan angket ini berpendapat bahwa telat itu bukan
pelanggaran yang berat. Ada yang berpendapat bhawa telat ini merupakan hal yang
berkesinambungan. Murid mengerjakan PR yang diberikan guru sampai tengah malam, maka
otomatis tidurnya pun telat, jika sudah telat maka pasti datang ke sekolah nya pun telat. Murid
yang dalam keadaan seperti itu, pasti disekolahnya ia tidur, karena kelelahan karena tugas yang
diberikan terlalu banyak oleh gurunya.
Ada yang bependapat juga kalau ini merupakan pelanggaran yang berat jika siswa/i yang
bersangkutan sudah sering telat. Karena kedisiplinan itu merupakan hal yang sangat penting bagi
siswa dan guru. Tingkat kedisiplinan disekolah bisa diukur dari jumlah siswa/i dan guru yang
terlambat datang ke sekolah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
fenomena keterlambatan masuk sekolah adalah sesuatu yang banyak terjadi di kalangan
murid. Terlambat memang adalah salah satu bentuk penyimpangan dan menyalahi aturan
baik tertulis maupun tidak tertulis. Keterlambatan siswa disebabkan oleh beberapa faktor,
faktor pribadi yang bersumber dari diri sendiri yang malas dan tidak disiplin, faktor
keluarga: misalnya disuruh orang tua untuk mengantarkan ke pasar atau ke rumah sakit,
dan lingkungan juga sangat mempengaruhi. Itu semua menyangkut terhadap disiplin
waktu. Menurut kami kedisiplinan waktu bisa diatasi dengan cara mengatur waktu
dengan baik. Bagi mereka yang harus mengantar orang tuanya pergi ke pasar atau yang
harus mengantar adiknya sekolah kita beri pengertian kepada orang tuanya bahwa dia
mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu belajar. Keterlambatan yang
dilakukan berulangkali akan mengganggu konsentrasi belajar si anak tersebut karena
ketinggalan sebagian banyak materi yang diajarkan. Sekolah juga membuat peraturan
yang bersangkutan dengan masalah keterlambatan juga semata-mata untuk
mendisiplinkan para murid.

Menyangkut masalah guru yang terlambat, para murid berpendapat bahwa


guru harus diberi hukuman juga jika mereka telat dikarenakan merasa tidak adil jika
siswa/i telat dihukum sedangkan guru hanya lewat dan langsung masuk ke ruangannya.
Ada juga murid yang tidak setuju kalau guru itu harus dihukum juga jika mereka
telat. Menurut kami, mungkin mereka yang setuju berpikiran bahwa jika guru tersebut
perempuan dan seorang ibu, dia harus menyiapkan segala sesuatu untuk anak dan
suaminya dahulu dirumah, sehingga bisa telat datang ke sekolah. Ada yang
menambahkan di survei dan angket tersebut bahwa pemerintah memperbolehkan guru
(PNS) untuk datang sedikit telambat dikarenakan hal tersebut.

B. Saran.

Menurut saran dari kami sebagai penulis, mengenai konflik ini bagi para murid
diharapkan untuk bisa disiplin terhadap waktu agar kejadian terlambat datang ke sekolah
bisa di minimalisir dan bisa di hindari. Selain itu, saran kami untuk pihak sekolah yaitu
supaya bisa meninjau ulang peraturan yang ditetapkan mengenai atau yang bersangkutan
dengan jam masuk sekolah. Mungkin sekolah bisa mengurangi ataupun memperketat
mengenai peraturan tersebut sesuai dengan keadaan para murid.

Kami penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan


makalah di atas, kami penulis akan memperbaiki makalh tersebut dengan pedoman pada
banyak sumber yang tepat dan terpercaya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
C. Daftar Pustaka

http://irawaneri.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-tentang-keterlambatan.html\

http://eprints.ums.ac.id/26325/2/BAB_I.pdf
D. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai