Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah instalasi yang dibangun khusus menerima serta mengolah lumpur tinja
yang akan diangkut melalui truk tinja dikenal dengan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT). Lumpur tinja yang berada di septic tank tidak layak untuk dibuang ke
lingkungan maka dari itu diperlukan pengelolaan lanjutan yang akan dilakukan oleh
Instalasi Pengolahan Lumpur (IPLT). Lumpur yang menumpuk di cubluk dan septic
tank yang secara berkala dikuras atau dikosongkan kemudian diangkut menggunakan
truk tinja ke IPLT. IPLT adalah upaya guna meningkatkan pengolahan dan
pembuangan limbah berbasis ramah lingkungan (Direktorat Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, 2018).
Kota Sabang telah memiliki IPLT yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2010, Namun sampai dengan tahun 2022
belum dapat difungsikan atau beroperasional. Belum berfungsinya IPLT Kota Sabang
menjadi permasalahan dalam Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) Kota Sabang tidak jelas penyebab IPLT yang telah dibangun tersebut
belum beroperasi dan apa permasalahan teknis maupun non teknisnya.
Keberadaan IPLT sangat dibutuhkan karena lumpur tinja mengandung polutan
organik yang tinggi sehingga dilarang untuk langsung dibuang ke badan air.
Kandungan nitrogen serta fosfor jauh lebih tinggi daripada di air limbah domestik
(Lestari dan Yudhihanto, 2013). Mengingat IPLT Kota Sabang telah dibangun pada
tahun 2010, dan telah diterbitkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 4 Tahun 2017
tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik, dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi IPLT Kota
Sabang agar mendapatkan gambaran secara teknis dan non teknis yang menyebabkan

1
2

belum dapat dioperasionalkannya dan upaya studi perencanaan optimalisasi IPLT


Sabang agar dapat segera difungsionalkan (Sudarno Dian Ekawati,2016).
Dalam penelitian ini menggunakan metode yang akan dilakukannya
pengukuran serta perhitungan melalui survei yang meliputi beberapa tahapan yakni
pengumpulan data serta analisis data. Data yang digunakan sebagai data sekunder
yakni data yang didapatkan dari pihak terkait, yaitu: Data eksisting IPLT berupa
dokumen yang ada dan peraturan perundang-undangan terkait dengan penelitian.
Data primer yang digunakan didapatkan dari hasil pengamatan observasi serta
pengukuran langsung di lapangan, dan wawancara dengan penanggung jawab IPLT
serta pihak terkait serta penilaian instalasi yang sudah terbangun di lokasi IPLT
Sabang yang berlokasi di Gampong Cot Abeuk (Mawangi dan Moesriati, 2021)

Gambar 1. Lokasi IPLT Sabang


3

Optimalisasi Pembangunan IPLT Sabang ini adalah upaya guna meningkatkan


proses pengolahan pembuangan limbah berbasis ramah lingkungan serta pemeriksaan
karakteristik efluen lumpur tinja agar didapatkan hasil buangan sesuai standar baku
mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun
2016 (Wardhana dan Karunia, 2019)
Keberadaan IPLT sangat dibutuhkan di Kota Sabang yang merupakan pulau
kecil untuk memenuhi rantai layanan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Setempat Skala Perkotaan. Operasionalisasi IPLT sangat penting dalam mewujudkan
sanitasi aman dan tuntas di Kota Sabang agar terbebas dari bahaya pencemaran
lingkungan.
Evaluasi dan Optimalisasi IPLT Sabang perlu dilakukan untuk pemenuhan
sistem pengelolaan air limbah domestik daerah dalam rangka pencapaian target
pembangunan sanitasi Kota Sabang yang aman dan tuntas. Hal ini sejalan dengan
program Pemerintah Kota Sabang yang telah mencanangkan Gerakan Bersama
Sanitasi Aman dan Tuntas atau yang disebut dengan “GEBER SANTUN” dan
pencapaian target program Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM) dalam
rangka penurunan angka stunting nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diselesaikan menurut latar belakang
masalah antara lain:
1. Identifikasi masalah penyebab IPLT Kota Sabang belum dapat berfungsi atau
beroperaional
2. Identifikasi kebutuhan optimalisasi IPLT Kota Sabang agar dapat berfungsi
dan dioperasionalkan sesuai standar yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penyelesaian penelitian ini antara lain adalah:
4

1. Mengevaluasi fasilitas ekisting IPLT Kota Sabang sesuai aspek teknis dan
non-teknis.
2. Menentukan langkah perbaikan dari hasil evaluasi IPLT.

1.4 Manfaat Penelitian


Setiap kegiatan yang dilakukan memiliki manfaat untuk kedepannya, adapun
penelitian ini memiliki manfaat untuk mendapatkan gambaran kondisi ekisting IPLT
dan Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk optimalisasi IPLT agar dapat
berfungsi dan dioperasionalkan sebagai sub system pengolahan dalam Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Kota Sabang.

1.5 Batasan Penelitian


Pelaksanan penelitian dibatasi pada kegiatan identifikasi kondisi ekisting IPLT
dan studi tentang upaya pemenuhan standar IPLT Kota Sabang agar dapat
dioperasionalkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai